RADIOGRAFER
Oleh :
Paisal Amiruddin
(1704073)
Radiofgrafer adalah tenaga kesehatan yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh
pejabat yarig berwenang untuk melakukan kegiatan radiografi dan imejing di unit Pelayanan
Kesehatan. Radiografer merupakan tenaga kesehatan yang member! kontribusi bidang radiografi
dan imejing dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Radiografer lebih banyak di dayagunakan dalam upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
utamanya pelayanan kesehatan yang menggunakan peralatan / sumber yang mengeluarkari radiasi
pengion dan non pengion. Saat ini radiografer di dalam menerapkan kompetensinya masih
difokuskan pada pelayanan radiologi, yaitu meliputi pelayanan kesehatan bidang radiodiagnostik,
imejing, radioterapi dan kedokteran nuklir.
Dalam menjalankan tugasnya baik secara mandiri maupun dalam satu tim dengan tenaga kesehatan
lainnya (Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Kedokteran Nuklir, dll )
memberikan pelayanan kesehatan bidang radiasi kepada
I.2 TUJUAN
Tujuan kita mempelajari etika adalah meningkatkan diri kita terhadap moral, norma dan sikap kita
dalam menjalani sesuatu, etika itu harus digunakan sebagai taraf kesopanan kita untuk menghadapi
manusia dengan berbagai sifat, suku, ras, bahasa, dan negara. Dengan kita mempelajari etika jadi
kita mengerti mana yang baik dan buruk, sehingga kita bisa mengambil manfaatnya.
I.3 MANFAAT
Etika dapat mengatur tingkah laku dalam kehidupan kita, baik itu dalam kehidupan pergaulan,
pekerjaan atau bermasyarakat. Sehinggga kita dapat membedakan mana yang baik atau buruk
dalam melakukan suatu perbuatan. Dan etika juga dapat menjadikan tolak ukur dari kita sebagai
manusia dengan manusia lain, yang menimbulkan sikap saling menghormati dan menghargai
walaupun berbeda agama, ras, bahasa, bangsa, suku, dan adat isitiadat satu sama yang lain.
BAB II.
PEMBAHASAN
Etika adalah kajian mengenai moralitas - refleksi terhadap moral secara sistematik dan hati-
hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada masa lampau, sekarang atau
masa.
Berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang berarti adat, budi pekerti. Di sini etika dapat
dipahami sebagai ilmu mengenai kesusilaan. Dalam filsafat, pengertian etika adalah telah dan
penilaian kelakuan manusia ditinjau dari kesusilaannya.
Kesusilaan yang baik merupakan ukuran kesusilaan yang disusun bagi diri seseorang atau
merupakan kumpulan keharusan, kumpulan kewajiban yang dibutuhkan oleh masyarakat atau
golongan masyarakat tertentu bagi anggota-anggotanya.
Jenis Etika :
a) Etika filosofis
Etika filosofis adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal dari kata
"philosophis" yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: "philos" yang berarti cinta, dan "sophia" yang
berarti kebenaran atau kebijaksanaan.
b) Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran
agama.
c) Etika sosiologis
Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada keselamatan
ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat.
Dalam kaitan dengan nilai dan norma yang digumuli dalam etika ditemukan dua macam
etika, yaitu :
1. Etika Diskriptif
Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang
dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai.
2. Etika Normatif
Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki
oleh manusia dalam bertindak.
a. Saling menghormati dengan sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
b. Saling menghargai dengan sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
c. Bekerja sama dengan baik dengan sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
d. Bersama-sama menciptakan suasana yang nyaman dilingkungan radiologi
e. Saling bertukar ilmu yang bermanfaat antar sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiogi
f. Saling membantu antar sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
g. Bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing
h. Tidak memilih bergaul dengan siapapun
i. Tidak sungkan untuk bertanya apabila tidak mengerti
j. Bersikap santun dan bersahabat antar sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
k. Mematuhi peraturan yang dibuat bersama-sama diradiologi
l. Bersama-sama melakukan pelayanan yang terbaik terhadap pasien
m. Tidak sungkan untuk menegur apabila petugas lain salah dalam melaksanakan tugasnya
n. Bersikap ramah tamah, dan menyapa sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
o. Bersama-sama menjaga lingkungan radiologi yang bersih dan sehat
Pada dasarnya, tujuan kode etik radiografer terhadap pasien adalah upaya agar radiografer dalam
menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat manusia.
Tujuan kode etik radiografer tersebut adalah sebagai berikut :
1) Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar radiografer, klien atau pasien, teman sebaya,
masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi radiografer maupun dengan profesi lain di luar
profesi radiografer.
2) Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh pr radiografer aktisi yang tidak
mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
3) Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan secara tidak
adil oleh institusi maupun masyarakat.
4 Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar dapat menghasilkan
lulusan yang berorientasi pada sikap profesional radiografer
· Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan-santun, segala sesuatu yang
berhubungan dengan etiket atau sopan-santun terhadap pasien . Moralitas dapat berasal dari
sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.
RADIASI RONTGEN
Sinar-X diperlukan dalam membuat gambaran radiografi. prinsipnya, Sinar-X mampu menembus
bahan dan mencatat hasil gambaran itu pada plat film.(mungkin) ada saja orang yang takut di
rontgen karena radiasinya itu, tapi dampaknya itu gak sebesar manfaatnya looh. Dengan rontgen,
kita bisa melihat ada tidaknya kelainan pada organ tubuh bagian dalam seperti tulang tanpa harus
melakukan pembedahan. Hal ini sangat menguntungkan sekali buat pasien karena tidak
menimbulkan rasa sakit.untuk diketahui, sebelum dilakukan ekspose/pengambilan gambar terhadap
pasien, Radiografer terlebih dahulu melakukan pembatasan dosis radiasi seperti pengaturan tingkat
daya tembus, pengaturan waktu, dan pembatasan penyinaran. jadi sangat aman
Komunikasi Radiografer
Komunikasi adalah pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna yang perlu dipahami
bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
tujuan komunikasi:
mengungkapkan perasaan
komunikasi sangat diperlukan bagi seorang Radiografer kepada pasien. Pasien tidak mengerti apa
yang musti dia lakukan, karena itu Radiograferlah yang harus mengarahkan. Tanpa adanya
komunikasi, tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.
Seorang pasien datang ke instalasi radiologi untuk melakukan foto thorax. sebelum melakukan
pemeriksaan, jelaskan dulu prosedur apa saja yang harus dilakukan seperti melepas baju dan bra
karena logam atau kacing dapat mengganggu diagnosa bagi dokter, memosisikan pasien, dan
selanjutnya memberi pengertian ke pasien untuk mengikuti instruksi foto thorax dari kita.
contoh lain saat pemeriksaan BNO IVP. sangat diperlukan komunikasi yang baik dari radiografer
kepada pasien mengenai prosedur pemeriksaan, waktu pemeriksaan, dan lain-lain.
anggotanya disiapkan melalui suatu program pendidikan (Radiografer melalui sekolah ATRO)
radiografer wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan padanya.
Radiografer senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan apabila terjadi suatu yang
tidak diinginkan.
KEWAJIBAN RADIOGRAFER
SETIAP RADIOGRAFER:
Hanya melakukan pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi dan Kedokteran
Nuklir atas permintaan dokter tanpa meninggalkan prosedur yang telah digariskan.
Tidak dibenarkan menyuruh orang lain yang bukan ahlinya untuk melakukan pekerjaan Radiografi &
Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi dan Kedokteran Nuklir.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. 1.Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
2. Dari contoh kasus sebelumnya dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang tekni Radiografer
harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia harus memiliki softskill dan hardskill
dalam standarisasi profesinya. Karena sesuatu yang kecil, yakni tidak sengaja memindahkan
file yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar dan berhubungan
dengan hukum karena melanggar UU .
3.2 SARAN
Seorang tekni radiografer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia harus memiliki
softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya. Karena sesuatu yang kecil, yakni tidak sengaja
memindahkan file yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar dan
berhubungan dengan hukum karena melanggar UU.Dan menjelaskan bahwa etika profesi sebagai
seorang tekni radiografer harus diperhatikan.