BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ossa Cruris berasal dari bahasa latin cruris atau cruca yang
berarti tungkai bawah yang terdiri dari tulang Tibia dan Fibula(Ahmad
Ramadi,1987).
2
darah) dan fraktur Cruris tertutup yang dapat disebabkan oleh trauma
Pinrang”.
3
B. Rumusan Masalah
Lasinrang Pinrang ?
C. Tujuan Penulisan
Pinrang.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Ilmiah
Ossa Cruris Sinistra Pada Fraktur 1/3 Proximal Tibia dan fibula di
3. Manfaat Institusi
di ruang radiologi
4. Manfaat masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Amirullah.
Pemerintah Daerah dalm hal ini Drs.H.A Nawir MP, selaku Bupati
Agustus 2002.
memadai.
Pinrang.
Kabupaten Pinrang.
berikut :
pelayanan kesehatan.
Jenis Pelayanan
g. Poliklinik Umum
h. Poliklinik Gizi
j. Poliklinik THT
h. Perinatologi
10
a. Bedah Umum
c. Mata
a. Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Radiologi
c. Pelayanan Fisioterapi
d. Pelayanan Farmasi
e. Pelayanan Gizi
b. Loket pembayaran
Acoma dan ada pula mobile rongent yang di beli oleh pihak
menggunakan CR.
a. Os Tibia
permukaan licin.
a) Anterior ke Posterior
b) Facies Inferior
medialis.
b. Os Fibula
posterior.
1) Ujung Proxsimal
2) Corpus Fibula
posterior.
3) Ujung Distal
Peronaeorum) medialis.
18
2. Fisiologi
tubuh
3. Patologi
b. Dislokasi
c. Fisura
(Anonim, 2011)
19
d. Osteoporosis
e. Arthritis
f. Oestoma
2004)
g. Corpus Alienum
Lateral Rotation.
Prosedur Pemeriksaan :
sebagai berikut :
lurus
kaset.
e. FFD : 90-100 cm
Lateral).
g. Kriteria gambar :
tibia dan fibula dan distal tibia dan fibula sedikit overlap.
2. Proyeksi Lateral
diperiksa.
angkle joint.
e) FFD : 90-100 cm
23
lateral ).
g) Kriteria Gambar :
sendi tampak)
ujung persendian.
menerima dosis 2,8 mSv (280 mrem) per tahun, berarti seseorang
hanya akan menerima sekitar setengah dari nilai batas dosis untuk
masyarakat umum.
timbal.
b. Asas Optimisasi
BAB III
METODE PEMERIKSAAN
11.30 Wita.
C. Persiapan pasien
D. Prosedur Kerja
8. Mengatur kolimasi
BAB IV
1. Data Pasien
b. Umur : 48 tahun
b. Kaset CR : 35 x 43 cm
a. Pengertian
b. Tujuan Pemeriksaan
fraktur yaitu:
pemeriksaan
mungkin
e. FFD : 90 cm
f. Kaset : 35 X 43 cm
g. Kolimasi :
Gambar 4.6
Proyeksi Ossa cruris posisi Antero Posterior
2) Proyeksi Lateral
meja pemeriksaan.
e. FFD : 90 cm
35
f. Ukuran Kaset : 35 x 43 cm
g.Kolimasi
Gambar 4.7
Proyeksi Ossa cruris posisi Lateral
36
3) Analisis radiograf
a. Hasil Radiografi
Gambar 4.8
Hasil Radiograf Proyeksi Antero Posterior (AP) dan Lateral
b.Kriteria Gambar
a). Proyeksi AP
sedang.
penanda objek.
37
satu film
c. Interpretasi Dokter
a. Kelebihan
b. Kekurangan
AP dan Lateral.
ini berguna untuk melihat Ossa Cruris dalam keadaan true lateral.
Cruris tampak true AP, Persendian masuk dan tidak mengalami rotasi,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
horizontal tegak lurus dari sisi medial. Lakukan hal yang sama untuk
radiasi yang dapat diterima oleh pasien. Apron ditarik sedikit ke atas
DAFTAR PUSTAKA
Yudi. 2008. Apakah ada prinsip dasar yang harus di patuhi dalam
penggunaan radiasi untuk berbagai keperluan (Online)
http://www.infonuklir.com/modules/news/article
43
Lampiran 1
Foto Copy Surat Pengantar Foto
Lampiran 2
Fotocopy Hasil Baca Laporan Kasus
LAMPIRAN 3
STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI
DIREKTUR
Dr. Makbul Tapa, M.Kes
Nip. 19590820 198901 1 001
LAMPIRAN 4
DENAH RUANGAN Radiologi
RSUD LASINRANG KAB. PINRANG
12
10 11
13
1 9
6
2 3
4
Keterangan :
LAMPIRAN 5
ATRO MUHAMMADIYYAH TAHUN 2018
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
48
9 9
10 10.
11 11.
12 12.
13 13
14 14.
Mengetahui,
Lampiran 6
Dokumentasi Kegiatan Mahasiswa PKL I
Lampiran 7
Biodata Penulis
CONTACT PERSON
HP : 085298437280
FB : Nurhalisatul ma’rifa
EMAIL : nurhalisatulmarifa@gmail.com
Pengalaman Organisasi :-
Judul karya laporan kasus dibuat
PKL I : Tehnik Pemeriksaan Ossa Cruris
pada Kasus Fraktur 1/3 Proximal
60
61