INSTALASI RADIOLOGI
RSUD Dr. SOESELO SLAWI KAB TEGAL
Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 63 Kec. Slawi, Kabupaten Tegal
Jawa Tengah Telp & Fax : (0283) 491016
Email : rsud.soeselo@yahoo.com
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB VI KESELAMATAN PASIEN ...................................................................... 24
A. Pengertian .................................................................................................... 24
B. Tujuan ........................................................................................................... 24
C. Tatalaksana Keselamatan Pasien ........................................................ 24
BAB VII KESELAMATAN KERJA ...................................................................... 26
A. Pengertian .................................................................................................... 26
B. Tujuan ........................................................................................................... 26
C. Klasifikasi Kecelakaan Kerja. ................................................................ 26
D. Upaya Pencegahan .................................................................................... 27
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU .................................................................... 28
A. Pengertian .................................................................................................... 28
B. Indikator Mutu Pelayanan dan Standar Mutu Radiologi ............. 28
C. Indikator Mutu Pelayanan dan Standar Mutu Radiologi ............. 33
BAB X PENUTUP ................................................................................................... 36
A. Kesimpulan.................................................................................................. 36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
1
pelayanan Rumah Sakit dan standar pelayanan medis yang
dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan RI.
2. Tujuan Khusus
C. Ruang Lingkup
D. Batasan Operasional
1. Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan
energy pengion dan bentuk energi lainya (non pengion) dalam
bidang diagnostik imejing dan terapi, yang meliputi energi pengion
lain dihasilkan oleh generator dan bahan radioaktif seperti sinar
rontgen (sinar-x), sinar gamma, pancaran partikel pengion (electron,
neutron, positron, dan proton) serta bukan energy pengion (non
pengion) seperti antara lain gelombang ultrasonic, gelombang infra
red, gelombang magnetic, gelombang mikro dan radio frekuensi.
2
3. Pesawat sinar-x adalah pesawat atau alat yang memancarkan sinar
rontgen (sinar-x) yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi.
4. Ultrasonografi (USG) adalah alat pemeriksaan organ tubuh manusia
yang menggunakan prinsip gelombang suara dengan frekuensi 1 –
10 juta Hz.
5. CT-Scan adalah alat pencitraan dengan sumber sinar-x yang
memutari organ, dan hasilnya berupa gambar berbentuk potongan-
potongan dan diproses secara komputer.
6. Pemeriksaan Radiologi Dasar adalah pemeriksaan foto rontgen
tanpa media kontras.
7. Pemeriksaan Radiologi Sedang adalah pemeriksaan foto rontgen
dengan media kontras dan pemeriksaan CT-Scan tanpa media
kontras selain CT-Scan kepala biasa.
8. Pemeriksaan Canggih adalah pemeriksaan radiologi CT-Scan yang
menggunakan media kontras.
9. Foto Rontgen adalah gambar yang dihasilkan dari pemeriksaan
yang menggunakan pesawat sinar-x.
10. Media kontras adalah bahan ionik dan non ionik yang digunakan
dalam pemeriksaan radiologi tingkat sedang.
11. Barang Habis Pakai adalah barang kebutuhan rutin yang sekali
habis pemakaiannya untuk pelayanan pasien.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 TENTANG KESEHATAN
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
TENAGA
NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI
YANG ADA
B. Distribusi Ketenagaan
4
C. Pengaturan Jaga
5
BAB III
STANDAR FASILITAS DAN PERALATAN
18
2
9
1
3
10
4 11
5
13 14
6 12
7
15
8 17
16
18
6
Keterangan Gambar 1 (Denah ruang radiologi) :
1. R. Administrasi Pendaftaran 10. R. Gudang
2. R. Dokter Spesialis Radiologi 11. R. Pemeriksaan I
3. R. Panoramic 12. R. Pemeriksaan II
4. R. USG 13. R. Kontrol Table Pemeriksan
5. R. Tunggu Pasien 14. R. Kamar Gelap
6. R. Jaga Radiografer 15. R. Pantry
7. R. Kepala Instalasi Radiologi 16. R. CT-Scan
8. R. Pemeriksaan III 17. R. Kontrol Pemeriksaan CT
9. R. Arsip 18. R. WC/ KM
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas Ruangan
Persyaratan ruang pemeriksaan menurut BAPETEN adalah sebagai
berikut :
a. Luas ruangan minimal P : 3 m x L : 4 m x t :2,8 m dengan
tinggi jendela minimal 2 m dari lantai sebelah luar.
b. Tebal dinding 15 cm beton atau bata 25 cm plesteran atau
setara dengan 2 mm Pb.
c. Pintu diberi penahan radiasi Pb 2 mm.
d. Paparan radiasi yang diperkenankan pada daerah yang dihuni
mayarakat sekitar tidak lebih dari 0,25 mSv/jam.
e. Mempunyai fasilitas tanda bahaya radiasi berupa lampu merah
sebagai tanda pesawat sedang dioperasikan.
Sedang ruang-ruang di Instalasi Radiologi RSU Dr.Soeselo Slawi
adalah sebagai berikut :
a. Ruang pemeriksaan
1) Satu ( 1) ruang pemeriksaan dengan luas 7 m x 5 m, untuk:
a) Pemeriksaan ekstremitas.
b) Pemeriksaan pelvis.
7
c) Pemeriksaan thorax.
d) Vertebra
e) IVP, dll
2) Satu (1) ruang pemeriksaan dengan luas 7 x 5 m :
a) Pemeriksaan ekstremitas.
b) Pemeriksaan pelvis.
c) Pemeriksaan thorax.
d) Vertebra
e) IVP, dll
3) Satu (1) ruang CT Scan 7m x 5,5 m untuk :
Pemeriksaan Ct-Scan kontras dan tanpa kontras.
4) Satu (1) ruang pemeriksaan Panoramik dengan Luas 3,9 m x
3,6 m untuk Pemeriksaan Panoramik dan Chepalometri.
5) Ruang Pelengkap
a) Ruang kepala instalasi radiologi
b) Ruang radiografer
c) Kamar gelap berisi almari film dan processor film.
d) Ruang baca foto, dilengkapi komputer dan x-ray viewer.
e) Kamar mandi/WC
2. Peralatan
a. Persyaratan Peralatan dan perijinan.
b. Semua peralatan harus mempunyai ijin dari BAPETEN
c. Radiasi bocor tidak lebih dari 100 mR/jam pada jarak 1 m dari
fokus.
d. Dilengkapi pengatur diafragma dan lampu kolimator.
e. Kalibrasi dan pemeliharaan secara berkala.
f. Jenis Peralatan
1) Unit Utama
a) X-ray stationary 640 mA = 1 unit
b) X-ray stationary 500 mA = 1 unit
c) X-Ray mobile 200 mA = 1 unit
d) CT Scan Multi Slice = 1 unit
e) Panoramic = 1 unit
f) Ultrasonografi = 1 unit
2) Peralatan pendukung
a) Film procesor = 1 unit
b) Kaset dan Grid = 10 bh semua ukuran
c) Suction pump = 1 unit
8
d) Oksigen = 2 unit
e) Tensimeter = 2 unit
f) Standar infus = 2 unit
g) Obat-obatan emergency = 2 set
h) Apron = 5 buah
i) Thyroid Shield = 2 buah
j) Gonad shield = 2 buah
k) Kaca mata Pb = 2 buah
l) Sarung tangan PB = 1 buah
m) Survey meter = 1 buah
n) TLD = 30 buah
9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran Pasien
Pasien yang datang sebelum dilakukan pemeriksaan harus
didaftar terlebih dahulu. Pelaksana pendaftaran pasien adalah petugas
administrasi dan atau radiografer. Syarat untuk pendaftaaran adalah:
1. Pasien rawat jalan/rujukan membawa lembar pendaftaran dan
lembar surat permintaan yang sudah diisi dan ditanda tangani
dokter pengirim
2. Pasien rawat inap dan IGD membawa lembar surat permintaan
pemeriksaan yang sudah diisi dan ditanda tangani dokter pengirim.
Pendaftaran pasien dicatat di buku register pasien radiologi dan
ditransaksi dikomputer dengan program SIM Rumah Sakit , Yang
dicatat didalam register meliputi :
2. Nama pasien
3. Alamat pasien
5. Asal ruangan
6. Jenis pemeriksaan
7. Jenis asuransi
1. Pemeriksaan Radiologi
a. Pemeriksaan Sedang A
Rontgen - Manus
Rontgen - Wrist Joint
Rontgen - Antebrachi
10
Rontgen - Elbow Joint
Rontgen - Humerus
Rontgen - Clavicula
Rontgen - Pedis
Rontgen - Ankle Joint
Rontgen - Calcaneus
Rontgen - Digiti
Rontgen - Thorax Anak
Rontgen – Nassal
b. Pemeriksaan Sedang B
Rontgen - Shoulder Joint
Rontgen - Scapula
Rontgen - Cruris
Rontgen - Genu
Rontgen - Femur
Rontgen - Hip Joint
Rontgen - Pelvis
Rontgen - Abd 1 posisi
Rontgen - Thx Dewasa
Rontgen - Mandibula
Rontgen – Dental
c. Pemeriksaan Sedang C
Rontgen - Thorax 2 posisi
Rontgen - Abdomen 2 posisi
Rontgen - Vert. Cervical 2 posisi
Rontgen - Vert. Thoracal 2 posisi
Rontgen - Vert. Lumbal 2 posisi
Rontgen - Cranium 2 posisi
Rontgen - Ratio Adenoid
Rontgen - Waters
Rontgen - Schuller
Rontgen - Townes
Rontgen - Caldwell
Rontgen - Orbita/Rheese
Rontgen - Eisler 1 posisi
Rontgen - Panoramic
11
Rontgen - TMJ
Rontgen - Cephalometri
d. Pemeriksaan Sedang D
Rontgen - Abdomen 3 posisi
e. Pemerikasaan Khusus
Bone Survey
Rontgen - BNO_IVP
Rontgen - Fistulografi
Rontgen - HSG
Rontgen - OMD
Rontgen - Colon In Loop
Rontgen - Urethrogram
2. Pemeriksaan USG
a. Pemeriksaan sederhana
USG - Hepar
USG – Abdomen Atas
USG - Ginjal
USG - Tranvaginal
USG - Prostat
USG – Abdomen bawah
USG - Whole
USG - dopller
USG – thyroid
12
USG - mamae
3. Pemeriksaan CT-SCAN
CT-Scan Kepala
CT-Scan SPN
CT-Scan Orbita
CT-Scan Nasofaring
CT-Scan Thorax
CT-Scan Ekstremitas
CT- Mandibulla
CT- Thyroid
CT- Mastoid
CT-Scan Kepala
CT-Scan SPN
CT-Scan Orbita
CT-Scan Nasofaring
CT-Scan Thorax
CT-Scan Ekstremitas
CT- Mandibulla
13
CT- Thyroid
CT- Mastoid
C. Inform Concent
Pemeriksaan radiologi yang memerlukan inform concent adalah :
1. Pemeriksaan yang menggunakan bahan media kontras intra vena.
2. Pemeriksaan yang menggunakan bahan media kontras per-organ.
Inform concent dilakukan sebelum pemeriksaan dan dilakukan
oleh dokter spesialis radiologi.
D. Pelaksanaan pemeriksaan
1. Pemeriksaan Tanpa Kontras
a. Petugas membaca lembar permintaan pemeriksaan,
meliputi :
1) Identitas pasien :Nama pasien, tanggal lahir, Nomor CM.
2) Jenis permintaan pemeriksaan
3) Diagnosa penyakit pasien.
4) Jenis penjamin.
5) Pindahkan berkas ke sebelah kanan ID printer film.
6) Ambil kaset sesuai ukuran di bok transfer kaset.
7) Bawa dan masuk ke ruang periksa yang tidak digunakan
oleh petugas lain.
8) Siapkan alat sinar-x dan marker R/L.
9) Panggil pasien dengan menyebut Bp/Ibu/Mbak/Mas/Anak
dan nama serta alamatnya diruang tunggu.
10) Persilahkan masuk pasien dan tutup pintu ruangan.
14
11) Lakukan identifikasi pasien meliputi nama, tanggal lahir
dan no CM.
15
2. Pemeriksaan Dengan Kontras Intravena.
a. Petugas membaca lembar permintaan pemeriksaan,
meliputi :
1) Identitas pasien :Nama pasien, tanggal lahir, Nomor CM.
2) Jenis permintaan pemeriksaan
3) Diagnosa penyakit pasien.
4) Jenis penjamin.
b. Pindahkan berkas ke sebelah kanan ID printer film.
c. Ambil kaset sesuai ukuran di bok transfer kaset.
d. Bawa dan masuk ke ruang periksa yang tidak digunakan oleh
petugas lain.
e. Siapkan alat sinar-x dan marker R/L.
f. Panggil pasien dengan menyebut Bp/Ibu/Mbak/Mas/Anak
dan nama serta alamatnya.
g. Persilahkan masuk pasien dan tutup pintu ruangan.
h. Lakukan identifikasi meliputi nama, tanggal lahir dan no CM.
i. Jelaskan prosedur pemeriksaan tentang radiologi dengan
jelas.
j. Tanyakan kembali persiapan pasien, bila perlu minta kencing
dahulu dan ganti pakaian.
k. Perawat radiologi melaksanakan tindakan tensimeter dan
timbang berat badan.
l. Nyalakan lampu merah
m. Lakukan foto polos/foto persiapan.
n. Proses film dg automatic processor film.
o Konsultasikan dengan dokter spesialis radiologi.
p. Bila dokter spesialis radiologi menginstruksikan lanjut, maka
siapkan bahan media kontras.
q. Lakukan inform concent oleh radiografer
r. Lakukan test alergi media kontras oleh perawat radiologi
t. Bila tidak ada reaksi alergi setelah 5 menit, masukkan
seluruh media kontras.
u. Lakukan foto-foto post injeksi media kontras sambil
dikonsultasikan dengan dokter spesialis radiologi.
v. Bila sudah selesai sarankan pasien minum air putih dan
informasikan ke pasien agar melapor ke petugas kesehatan
16
terdekat (pasien rawat jalan) atau ke perawat ruang (pasien
rawat inap), bila da reaksi alergi.
w. Lakukan pengolahan film
x. Bila radiograf sudah jadi, cocokkan dengan amplop fotonya
masing- masing lalu ditaruh meja Radiolog sesuai urutannya
untuk diekspertise.
r. Bila sudah diekspertise, berikan pada pasien dan diminta
tanda tangan dilengkapi nama terang dikartu
pengambilan/buku ekspedisi hasil.
3. Pemeriksaan Dengan Kontras per-Organ.
a. Petugas membaca lembar permintaan pemeriksaan,
meliputi :
1) Identitas pasien :Nama pasien, tanggal lahir, Nomor CM.
2) Jenis permintaan pemeriksaan
3) Diagnosa penyakit pasien.
4) Jenis penjamin.
b. Pindahkan berkas ke sebelah kanan ID printer film.
c. Ambil kaset sesuai ukuran di bok transfer kaset.
d. Bawa dan masuk ke ruang periksa yang tidak digunakan oleh
petugas lain.
e. Siapkan alat sinar-x dan marker R/L.
f. Panggil pasien dengan menyebut Bp/Ibu/Mbak/Mas/Anak
dan nama serta alamatnya.
g. Persilahkan masuk pasien dan tutup pintu ruangan.
h. Lakukan identifikasi meliputi nama, tanggal lahir dan no CM.
i. Jelaskan prosedur pemeriksaan tentang radiologi
secukupnya.
j. Tanyakan kembali persiapan pasien, bila perlu minta kencing
dahulu dan ganti pakaian.
j. Nyalakan lampu merah
k. Lakukan foto polos/foto persiapan.
l. Proses film dg automatic processor film.
m Konsultasikan dengan dokter spesialis radiologi.
n. Bila dokter spesialis radiologi menginstruksikan lanjut, maka
siapkan bahan media kontras.
o. Lakukan inform concent oleh radiografer
p Masukkan seluruh media kontras.
17
q. Lakukan foto-foto post media kontras sambil dikonsultasikan
dengan dokter spesialis radiologi.
r. Persilahkan pasien menunggu hasil pemeriksaan (rawat
jalan), kembali ke ruang perawatan (pasien rawat inap).
s. Lakukan pengolahan film
t. Bila radiograf sudah jadi, cocokkan dengan amplop fotonya
masing- masing lalu ditaruh meja Radiolog sesuai urutannya
untuk diekspertise.
u. Bila sudah diekspertise, berikan pada pasien dan diminta
tanda tangan dilengkapi nama terang dikartu
pengambilan/buku ekspedisi hasil.
18
3) Diagnosa penyakit pasien.
4) Jenis penjamin.
b. Lakukan input data pasien ke komputer CT-Scan
c. Pilih protokol pemeriksaan CT-Scan yang sesuai permintaan.
d. Panggil pasien dengan menyebut Bp/Ibu/Mbak/Mas/Anak
dan nama serta alamatnya.
e. Persilahkan masuk dan tutup pintu ruangan.
f. Lakukan identifikasi meliputi nama, tanggal lahir dan no CM
g. Jelaskan prosedur pemeriksaan secukupnya.
h. Tanyakan kembali persiapan pasien dan silahkan ganti
pakaian.
i. Lakukan pengukuran tensimeter dan tes alergi media kontras
j. Lakukan inform concent
j. Lakukan scaning pre-injeksi media kontras.
k. Konsultasikan dengan dokter spesialis radiologi.
l. Masukkan media kontras
m. Lakukan scaning post injeksi media kontras.
n. Persilahkan pasien menunggu hasil pemeriksaan dan
sarankan pasien minum air putih dan informasikan ke
pasien agar melapor ke petugas kesehatan terdekat (pasien
rawat jalan) atau ke perawat ruang (pasien rawat inap), bila
da reaksi alergi.
o. Lakukan pengolahan film
p. Bila radiograf sudah jadi, cocokkan dengan amplop fotonya
masing- masing lalu ditaruh meja Radiolog sesuai urutannya
untuk diekspertise.
q. Bila sudah diekspertise, berikan pada pasien dan diminta
tanda tangan dilengkapi nama terang dibuku ekspedisi hasil.
6. Pengolahan Film
Pengolahan film diInstalasi radiologi RSU Dr. Soeselo Slawi,
dengan cara:
a. Pengolahan Film konvensional dengan mesin automatic
processor, yang berisi cairan Developer dan Fixer.
b. Pengolahan Film manual tanpa mesin automatic processor.
7. Pemberian Expertise
Pemberian ekspertise dilakukan oleh dokter spesialis
radiologi dengan standar sebagai berikut:
a. Di dalam jam kerja (07.00 – 14.00 WIB).
19
Pemberian ekspertise di dalam jam kerja diberikan di ruang
radiologi.
b. Di luar jam kerja (14.00 – 07.00 WIB).
Pemberian ekspertise diluar jam kerja hanya untuk
pemeriksaan Cito. Fasilitas dan biaya yang timbul menjadi
tanggung jawab rumah sakit.
Prosedurnya adalah :
1) Ruangan tempat pasien dirawat menghubungi petugas
radiologi.
2) Petugas radiologi menghubungi dokter spesialis radiologi
tentang konsultasi /klarifikasi adanya ekspertise cito, jika
tidak bisa datang maka foto yang diantar ke dokter atau
melalui teknologi BBM atau email dll.
3) Bila harus diantar/dijemput, Petugas menghubungi sopir
rumah sakit.
a. Lamanya waktu tunggu expertise sebagai berikut :
1) Pasien U S G : 24 jam
2) Pasien CT Scan dengan kontras : 72 jam
3) Pasien CT Scan tanpa kontras : 24 jam
4) Pasien thorax : 3 jam
5) Pasien selain thorax tanpa kontras
Rawat jalan : 6 jam
6) Pasien selain thorax tanpa kontras
Rawat Inap : 12 jam
20
5) Petugas radiologi mempersilahkan pasien dan keluarga
kembali ke dokter pengirim dan mengucapkan
terimakasih.
21
BAB V
LOGISTIK
2. Alur permintaan
Unit Layanan
Instalasi radiologi Bidang Penunjang
Pengadaan
Gudang farmasi
Rutin
22
Gudang Barang
Tidak Rutin
3. Penyimpanan
Barang diambil setiap bulan, dan penyimpanan dilakukan ruang
radiologi. Kecuali obat-obatan dan media kontras disimpan di
apotik .
4. Penggunaan
Penggunaan barang yang ada batas kadaluwarsanya harus
diperhatikan benar-benar.Barang yang batas kadaluwarsanya
pendek digunakan terlebih dahulu.Penggunaan obat kontras
dilakukan dengan peresepan setiap ada pemeriksaan.
23
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien yang aman dan nyaman. Sistem tersebut
meliputi :
1. Assesmen risiko dan pengelolaannya
2. Identifikasi
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Belajar dan menindaklanjuti insiden
5. Solusi dan Implementasi serta meminimalkan insiden.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Tindakan Preventif
24
Merupakan sistem yang diharapkan bisa mencegah terjadinya
kejadian - kejadian tidak diharap akibat kesalahan melaksanakan
suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan. Tindakan preventif dilakukan melalui :
a. pencegahan kejadian tidak diinginkan dan peralatan yang
memenuhi standar K3
b. Pertemuan rutin di rapat struktural seminggu sekali.
c. morning report
d. evaluasi prosedur secara berkala dan terus menerus.
e. audit internal.
4. Tindakan Korektif
Merupakan tindakan pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serat
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
resiko.Tindakan korektif merupakan tindak lanjut dari rapat
tertutup setelah ada inspeksi dan verifikasi.
25
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Pengertian
B. Tujuan
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah dan mengendalikan paparan radiasi.
3. Mencegah dan mengendalikan penyebaran dan timbulnya penyakit
akibat kerja.
4. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
5. Menerapkan ergonomi di tempat kerja.
6. Membuat peralatan kerja lebih terpelihara.
26
a. Akibat terkena radiasi jadi hitam dll
b. Akibat terkena arus listrik jadi melepuh
c. Akibat terbentur jadi tergores, patah tulang, kesleo, terkilir ,
nyeri.
4. Menurut lokasi bagian tubuh
a. kepala, leher, kaki dll
b. luka umum dsb
D. Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan kecelakaan kerja instalasi radiologi adalah :
1. Desain Ruangan, dibuat sesuai aturan yang berlaku dan
memenuhi standar proteksi radiasi.Di pasang lampu merah
petunjuk radiasi di setiap pintu ruang yang di dalamnya ada alat
sinar-x.
2. Peralatan dipasang grounding untuk menghindari kesetrum listrik.
Dan dilengkapi dengan cara menggunakan alat tersebut.
3. Untuk SDM diberikan petunjuk teknis dan SPO. Juga saling
komunikasi antar pekerja.
4. Untuk monitoring alat, dilakukan kalibrasi secara rutin setiap
tahun. Juga dilakukan pengelolaan haria, mingguan, bulanan dan
tahunan.
5. Pengawasan terhadap semua petugas dan SDM yang ada selalu
diikutkan dalam pelatihan dan worshop yang mendukung
pekerjaan.
27
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Pengertian
Mutu pelayanan instalasi radiologi harus memiliki standar mutu
yang jelas, artinya setiap pelayanan radiologi harus mempunyai
indikator dan standar.Dengan demikian pelanggan dapat membedakan
pelayanan yang baik dan tidak melalui indikator dan standarnya.
1. Indikator input
Merupakan segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan pelayanan pasien, meliputi : tenaga, fasilitas dan
peralatan. Penjelasan masing-masing indikatr adalah sebagai
berikut :
a. Kelengkapan Peralatan
Tujuannya adalah untuk menilai sampai sejauh mana
manajemen berhasil memenuhi kelengkapan minimal
peralatan medis pada masing-masing unit.
1) Cara mengukur :
2) Sumber data
Daftar inventaris rumah sakit
3) Waktu pengukuran pada akhir tahun
4) Petugas yang mengukur kepala ruang.
5) Pemilik indikator adalah bidang pelayanan.
6) Standar 80%
28
b. Kelayakan Peralatan
Tujuannya untuk memenuhi sampai sejauh mana manajemen
berhasil memenuhi kelayakan minimal peralatan medis
masing-masing unit.
1) Cara mengukur :
2) Sumber data
Daftar inventaris rumah sakit
3) Waktu pengukuran pada akhir tahun
4) Petugas yang mengukur kepala ruang.
5) Pemilik indikator adalah bidang pelayanan.
6) Standar 80%
c. Ketersediaan SDM
Tujuan untuk menilai sampai sejauh mana rumah sakit
berhasil memenuhi ketersediaan tenaga minimal untuk
pelayanan pasien.
1) Cara mengukur
Σ tenaga per-unit
X 100 %
Σ tenaga sesuai standar
2) Sumber data
Kepegawain
3) Waktu pengukuran pada akhir tahun
29
4) Petugas yang mengukur kepala ruang.
Pemilik indikator adalah Kepegawain
5) Standar 80%
d. Ketersediaan ruangan
Tujuan untuk menilai sampai sejauh mana rumah sakit
berhasil memenuhi ketersediaan ruangan dengan luas
minimal untuk pelayanan pasien.
1) Cara mengukur
2) Sumber data
Inventaris rumah tangga
3) Waktu pengukuran pada akhir tahun
4) Petugas yang mengukur kepala ruang.
Pemilik indikator adalah Bagian rumah tangga
5) Standar 80%
2. Indikator Proses
Proses adalah interaksi profesiaonal antara pemberi pelayanan
dengan pasien.
a. Dilaksanakan audit mutu internal setahun 2 kali sesuai
dengan prosedur mutu audit internal.
b. Dilaksanakan survey akreditasi tiap 3 tahun sekali sesuai
dengan jadwal survei.
c. Dilaksnakan evaluasi kegiatan pelayanan radiologi tiap bulan.
3. Indikator Output
Hasil pelayanan kesehatan merupakan alat untuk menilai mutu
pelayanan.Sasaran mutu radiologi terdapat dalam manual mutu.
Indikator mutu radiologi tertuang dalam table
30
INDIKATOR MUTU
INSTALASI RADIOLOGI
Kriteria
No Indikator Jumlah
High High High Mampu
Risk Volume Cost Laksana
1 Pengulangan
foto
2 Belum
ekspertise
3 Hasil
terlambat
31
Sumber data : Laporan bulanan Radiologi
Standar : 100%
Penanggung : Kepala Instalasi Radiologi
jawab
2. Belum ekspertise
3. Hasil terlambat
32
Frekwensi : Setiap 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis : Setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah foto terlambat dibaca selama 1 bulan
Denominator : Jumlah foto terbaca setiap bulan
Sumber data : Laporan bulanan Radiologi
Standar : 100%
Penanggung : Kepala Instalasi Radiologi
jawab
Kriteria
No Indikator High High High Mampu Jumlah
Risk Volume Cost Laksana
1 Pengulangan
foto
2 Belum
ekspertise
3 Hasil
terlambat
1. Pengulangan foto
33
Definisi : Pengulangan foto rontgen adalah diulangnya foto
operasional rontgen akibat kesalahan faktor eksposi, faktor posisi,
faktor pasien, faktor processing, dan faktor-faktor
lainnya
Frekwensi : Setiap 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis : Setiap 3 bulan
Numerator : Jumlah foto diulang selama 1 bulan
Denominator : Jumlah foto setiap bulan
Sumber data : Laporan bulanan Radiologi
Standar : 100%
Penanggung : Kepala Instalasi Radiologi
jawab
2. Belum ekspertise
34
3. Hasil terlambat
35
BAB X
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan radiologi RSUD dr. Soeselo Slawi Kabupaten Tegal
merupakan bagian integral sistem pelayanan rumah sakit. Upaya
peningkatan mutu radiologi berarti upaya peningkatan mutu rumah
sakit. Mutu Pelayanan dimulai dengan penyusunan program mutu tiap
unit, termasuk instalasi radiologi.
Namun suatu program mutu pelayanan tidak akan berarti bila
tidak ada evaluasi secara baik. Parameter yang digunakan dalam
evaluasi yaitu antara lain :
a. Tersedianya fasilitas radiologi dalam keadaan baik dan standar.
b. Kepatuhan terhadap Standar Prosedur Operasional (SPO).
c. Kecilnya angka penolakan dan pengulangan film rontgen.
d. Tingginya kepercayaan pasien dan dokter pengirim.
e. Makin singkatnya respon time.
f. Makin meningkatnya kunjungan radiologi.
g. Makin menurunnya komplain terhadap pelayanan radiologi.
h. Makin meningkatnya jasa pelayanan / kesejahteraan pegawai
radiologi.
36
37
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOESELO
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.
SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 445 / /2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Soeselo Kabupaten Tegal tentang Pedoman
Pelayanan Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Soeselo Slawi Kabupaten Tegal.
2
RumahSakitUmum Daerah dr. Soeselo Slawi
Kabupaten Tegal.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Slawi
pada tanggal : 01 April 2017
Plt DIREKTUR
RSUD dr. SOESELO SLAWI
KABUPATEN TEGAL
TITIS CAHYANININGSIH