Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEAMANAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN

KERJA

JOB SAFETY ANALYSIS “RUANG RADIOLOGI”

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Elang Wibisana, M.Kep.

DISUSUN OLEH :

1. Firyal rifdah (1814201073)


2. Widyati Afifah (1814201086)
3. Indah Oktaviani (1814201088)
4. Trisna Ardiningrum (1814201079)
5. Assifa Rizkita (1814201062)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2019/202
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga makalah ini
dapat disusun dengan judul Job Safety Analysis (JSA) “ Ruangan Radiologi” .
Dengan bertujuan untuk seluruh masyarakat mengetahui bahwa pentingnya
menjaga keamanan, keselamatan, kesehatan kerja.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
penulis sangat berharap kritik dan saran dari pembaca makalah ini.

Tangerang 01 oktober 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHUUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Job Safety Analysis dalam ruangan Radiologi …………….4

2.2 Alat Pelindung Diri yang digunakan di ruang Radiologi ………………5

BAB III Penutup

3.1 kesimpulan ……………………………………………………………...6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Job Safety Analysis (JSA) merupakan upaya untuk


mempelajari/menganalisa dan serta pencatatan tiap-tiap urutan langkah
kerja suatu pekerjaan, dialnjutkan dengan identifikasi potensi-potensi
bahaya didalamnya kemudia diselesaikan dengan menentukan upaya
terbaik untuk mengurangi ataupun menghilangkan/mengendalikan bahaya-
bahaya pada pekerjaan yang dianalisa tersebut. Dengan menyusun atau
menerbitkan dan mensosialisasikan Job Safety Analysis pada tenaga kerja
merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
ditempat kerja.

Job safety analysis atau JSA adalah teknik manajemen keselamatan yang
berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang
berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan,
dimana JSA ini berfokus pada hubungan antara pekerja, tugas atau
pekerjaan, peralatan dan lingkungan kerja. Idealnya, setelah Anda
(supervisor) mengindentifikasi bahaya yang ada di area kerja, Anda harus
menentukan langkah-langkah pengendalian untuk meminimalkan bahkan
menghilangkan risiko tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Job Safety Analysis dalam ruangan Rdiologi ?
2. Apa alat pelindung diri yang digunakan dalam ruangan radiologi ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Job Safety Analysis di ruang
Radiologi
2. Untuk mengetahui alat pelindung diri apa saja yang digunakan
diruang Radiologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Job Safety Analysis dalam ruangan Radiologi

Job Safety Analysis (JSA) merupakan upaya untuk


mempelajari/menganalisa dan serta pencatatan tiap-tiap urutan langkah
kerja suatu pekerjaan, dialnjutkan dengan identifikasi potensi-potensi
bahaya didalamnya kemudia diselesaikan dengan menentukan upaya
terbaik untuk mengurangi ataupun menghilangkan/mengendalikan bahaya-
bahaya pada pekerjaan yang dianalisa tersebut. Dengan menyusun atau
menerbitkan dan mensosialisasikan Job Safety Analysis pada tenaga kerja
merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
ditempat kerja.

Radiologi adalah ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi untuk


diagnosa dan pengobatan penyakit. Kenapa di ruang radiologi terdapat
peringatan bertuliskan ‘Bahaya Radiasi’ atau terdapat ‘Lampu Merah’ di
pintu pemeriksaan radiologi ? itu karena di unit radiologi pekerjaannya
menggunakan radiasi yang disebut ‘Sinar-X atau X-Ray’. Jadi, Job Safety
Analysis dalam ruangan Radiologi sangatlah penting.

2.2 Alat Pelindung Diri yang digunakan di ruang Radiologi

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan


saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Alat Pelindung Diri atau Perlengkapan proteksi yang biasa digunakan oleh
pekerja radiasi adalah :
1. Apron
Apron proteksi tubuh yang digunakan untuk pemeriksaan
radiografi atau fluoroskopi dengan tabung puncak sinar x hingga 150
kVp harus menyediakan sekurang – kurangnya setara 0,5 mm
lempengan Pb.Tebal kesetaraan timah hitam harus diberi tanda secara
permanen dan jelas pada apron tersebut. Saat ini sudah ada alat
proteksi baru yaitu apron dengan desain yang lebih ringan tetapi
memenuhi persyaratan proteksi, biaya dan dapat mengurangi rasa
sakit pada pinggang karena beratnya lebih ringan dibandingkan
dengan apron yang sebelumnya ada.
2. Penahan Radiasi Gonad
Penahan radiasi gonad jenis kontak yang digunakan untuk
radiologi diagnostik rutin harus mempunyai lempengan Pb, tebal
sekurang – kurangnya setara 0,25 mm dan hendaknya mempunyai
tebal setara lempengan Pb 0,5 mm pada 150 Kvp. Proteksi ini harus
dengan ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mencegah gonad secara
keseluruhan dari paparan berkas utama.
3. Sarung Tangan Proteksi
Sarung tangan proteksi yang digunakan untuk fluoroskopi harus
memberikan kesetaraan atenuasi sekurang – kurangnya 0,25 mm Pb
pada 150 kVp. Proteksi ini harus dapat melindungi secara
keseluruhan, mencakup jari dan pergelangan tangan.
4. Penahan Radiasi
Penahan radiasi yang ditempatkan di antara operator atau panel
control dan tabung sinar-X atau pasien harus pada posisi dan
rancangan yang tepat sehingga dapat melindungi operator dari radiasi
bocor dan hamburan. Penahan radiasi harus mempunyai ketebalan
minimum yang setara dengan 1,5 mm Pb.
Jendela pengamatan yang terpasang di penahan radiasi setidaknya
mempunyai ketebalan yang setara dengan 1,5 mm Pb. Ketebalan yang
setara dengan Pb tersebut harus tertera pada penahan radiasi dan
jendela pengamat atau kaca intip.
5. Masker
Masker melindungi radiografer dari penularan dan infeksi
nasokimia karena radiografer harus berinteraksi dengan pasien saat
melakukan pemeriksaan. Masker berfungsi sebagai penyaring udara
yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk
(misal berdebu, beracun, virus, dsb).
6. Sarung Tangan (Hand Gloves)
Sarung Tangan Adalah untuk melindungi radiografher dari
infeksi nasokimia mengingat radiografher selalu melakukan
pemeriksaan dan kontak langsung dengan pasien yang dapat
menularkan penyakit/infeksi yang diderita pasien
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat pelindung diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai, karyawan, enginering, administratif atau siapa pun yang memiliki
resiko kecelakaan ataupun bahaya dalam bekerja. Oleh karena itu APD harus
benar-benar dipelajari dan dipahami baik dalam penggunaannya ataupun
pemeliharaannya agar APD bisa berfungsi dengan baik.
Bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan
tindakan pencegahan infeksi di ruang ICU. Oleh karena itu disarankan kepada
manajemen rumah sakit agar meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat
ICU tantang manfaat Apd dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap
perawat tentang APD melalui pendidikan dan pelatihan baagi perawat secara
berkelanjutan.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2014/10/job-
safety-analysis-jsa.html
https://www.wadahtekno.com/2018/05/job-safety-analysis.html
https://radarsukabumi.com/2018/04/04/meminimalisir-paparan-bahaya-
radiasi-di-radiologi-proteksi-radiasi/
http://ilmuradiologi.blogspot.com/2012/01/alat-pelindung-diri-apd.html

Anda mungkin juga menyukai