Anda di halaman 1dari 11

PERAN FAKTOR INTRAPERSONAL TERHADAP

KECENDERUNGAN RELAPSE PECANDU NAPZA PEREMPUAN

Kelompok 7B :
MUHAMMAD YASIR L
AMALIA ISMAWATI
NANDA RISKI O
Latar belakang
Faktor demografi, perempuan yang
megalami relapse cenderung memiliki usia
yang lebih muda (Schäfer dkk., 2010),
dengan status telah menikah atau tinggal
bersama pasangan, tinggal pada kehidupan
rumah tangga yang tidak stabil, memiliki
penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pasangannya dan memiliki riwayat
menjalani rehabilitasi kecanduan NAPZA
(Maehira dkk., 2013).
Hasil pengkajian
Hasil kajian sebelumnya menunjukkan
bahwa faktor terbesar lainnya yang
mempengaruhi relapse pada pecandu
perempuan adalah childhood trauma (Hyman
dkk., 2008; Lundgren, Gerdner, & Lundqvist,
2002).Childhood trauma adalah pengalaman
traumatis yang dialami oleh individu dapat
berupa kekerasan maupun pengabaian
(Wright dkk., 2001).
Lanjutan
Perempuan dinyatakan lebih sering
mengalami childhood abuse oleh keluarga
secara fisik, emosional, seksual dan juga
pengabaian secara emosional yang lebih
berat dibandingkan dengan laki-laki.
Sebagian besar dari perempuan pecandu
mengalami kekerasan emosional yang dapat
meningkatkan keparahan kecanduan secara
signifikan (Chen & Gueta, 2015).
Kerangka konsep berfikir relapse
pada pecandu napza perempuan
Masalah yang terjadi
Hasil National Survey on Drug Use
and Health pada tahun 2014 juga
menunjukkan angka sekitar 21,5 juta
jiwa remaja dan dewasa di Amerika
mengalami gangguan penyalahgunaan
NAPZA (Substance Abuse and Metal
Health Administration, 2015).
Strategi dalam memanajemen
menurut WHO
 isu penyalah gunaan NAPZA di dunia terlepas dari
permasalahan hukum yang dialami oleh pecandu
NAPZA. Peran WHO dalam permasalahan
penyalah gunaan NAPZA di dunia meliputi 5 area.
Ke 5 area tersebut diantaranya adalah :
1. Pencegahan dan pengurangan terhadap kerentanan
dan risiko dari penyalahgunaan zat
2. Pengobatan dan perawatan para penyalahgunaan
NAPZA
3. Pengurangan dampak buruk yang berkaitan dengan
penyalahgunaan NAPZA
4. Akses dalam pengendalian obat-obatan
5. Monitoring dan evaluasi (WHO, 2015)
Faktor pengaruh relapse
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan
bahwa:
 Kemampuan pecandu NAPZA perempuan dalam
meregulasi emosi dapat menentukan kecepatan
kecenderungan relapse.
 Tingkat self esteem pada pecandu NAPZA perempuan
dapat menentukan cepat lambatnya kemungkinan
terjadinya relapse.
 Pengalaman traumatis pada masa anak hingga remaja
tidak menentukan waktu kemungkinan kekambuhan
para pecandu NAPZA perempuan.
 Karakteristik pribadi yang neurotis tidak dapat
memprediksi terjadinya kekambuhan kembali para
pecandu NAPZA perempuan.
Lanjutan
• Terdapat perbedaan regulasi emosi yang jelas
antara kelompok relapse cepat dan tidak
dapat diprediksi.
• Kemampuan dalam regulasi emosi dapat
membedakan kecenderungan relapse antara
kelompok relapse cepat dengan kelompok
yang tidak terprediksi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai