Anda di halaman 1dari 12

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO

Dosen Pembimbing:
Elang Wibisana, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh
Rifal Ismawan Satrio (1814201047)
Indah Mawadah (1814201085)
Wahyu Nur Hidayah (1814201067)
Ika Muslikha (1814201048)

PROGAM STRATA SATU (S.1) KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dimana atas
segala berkah, rahmat serta karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada penulis
sehingga penulis dapat meyelasaikan makalah ini.

Makalah yang berjudul "Pentingnya Manajemen Risiko" ini penulis susun


untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca dan untuk memenuhi tugas dari
dosen.

Menyadari akan kelemahan serta keterbatasan pengetahuan penulis miliki,


sehingga makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan, maka
penulis harapkan saran, kritik, serta tanggapan yang bersifat membangun.

Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Tangerang, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………... i

DAFTAR ISI.………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………... 2

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….. 3

2.1 Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko………………………………... 3

2.2 Tujuan Manajemen Risiko………………………………………………... 4

2.3 Pentingnya Manajemen Risiko…………………………………………… 5

2.4 Manajemen Risiko Dalam Keperawatan…………………………………. 6

2.5 Metode Manajemen Risiko……………………………………………….. 7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………... 8

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 8

3.2 Saran……………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah usaha pencegahan yang dibuat
untuk pekerja atau buruh maupun pengusaha sebagai pencegahan timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja di dalam lingkungan kerja dengan
caramengenali potensi yang akan menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja (PAK). Adapun syarat-syarat keselamatan kerja telah diatur dalam Pasal 3 ayat
(1) UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian,


pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko
yang tidak dapat diterima. Dalam hal ini risiko berhubungan dengan pendekatan atau
metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis. Dalam KBBI arti kata
risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari
suatu tindakan. Ketidakpastian ini bisa berupa ancaman, pengembangan strategi, dan
mitigasi risiko.

Dalam perusahaan, manajemen risiko (risk management) adalah suatu proses


perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan aktivitas sebuah organisasi
untuk meminimalisir resiko pendapatan perusahaan.

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan


memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan. WHO (2013)
mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7%-nya adalah

1
perawat. Di Indonesia, perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan
yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi
dengan pasien (Depkes RI, 2014). Ada sekitar dua puluh tindakan keperawatan,
delegasi, dan mandat yang dilakukan dan yang mempunyai potensi bahaya biologis,
mekanik, ergonomik, dan fisik terutama pada pekerjaan mengangkat pasien,
melakukan injeksi, menjahit luka, pemasangan infus, mengambil sampel darah, dan
memasang kateter. Oleh karena itu dalam profesi keperawatan perlu ada manajemen
resiko untuk melindungi perawat dari resiko yang dapat melukai perawat.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud manajemen resiko?

b. Apa tujuan manajemen risiko?

c. Apa pentingnya manajemen risiko?

d. Bagaimana manajemen resiko dalam keperawatan?

e. Bagaimana metode manajemen risiko?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Memberi informasi tentang manajemen resiko

b. Memberi informasi tentang tujuan manajemen resiko

c. Agar para pembaca mengetahui pentingnya manajemen resiko

d. Untuk mengetahui manajemen risiko untuk profesi perawat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Risiko dan Manajamen Resiko

Resiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.


Tidak ada suatu hal di dunia ini yang tidak memiliki risiko. Artinya risiko adalah
bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan
yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Maka dari itu perlu adanya manajemen risiko untuk mengatasi dan mencegah
beberapa permasalahan supaya terhindar dari risiko yang tidak diinginkan supaya
para pekerja mendapat perlindungan dan terhindar dari risiko yang berbahaya.

Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup


identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan
usaha atau aktivitas perusahaan. (Wikipedia)

Adapun menurut Djojosoedarso, Manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-


fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh
organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.. Hal ini mencakup kegiatan
merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkoordinir, dan mengawasi
(termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.

Manajemen risiko adalah bagian terpenting dari strategi manajemen seluruh


perusahaan. Fokus dari manajemen risiko yang baik adalah dengan cara identifikasi
dan cara mengatasi risiko. Manajemen risiko meningkatkan kemungkuninan

3
4

sukses,mengurangi kemungkinan gagal, dan ketidakpastian dalam bekerja. Manajemen


risiko ditujukan untuk menanggulangi suatu permasalahan yang dapat membuat
pekerja terluka akibat resiko yang didapat.

2.2 Tujuan Manajemen Risiko

Manajemen risiko dibuat mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

a. Melindungi Perusahaan

Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan


yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.

b. Melindungi Pekerja

Dengan adanya manajemen risiko dapat melindungi pekerja. Supaya terhindar


dari risiko karena kecelakaan kerja

c. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati

Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam


menghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama. Serta
meningkatkan kesadaran para pekerja untuk berhati hati

d. Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi


tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna dalam
pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara
berkesinambungan.
5

e. Mendorong Manajemen Agar Proaktif

Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi


risiko, dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan
kinerja perusahaan.

2.3 Pentingnya Manajemen Risiko

Manajemen resiko dilakukan untuk meminimalisir jumlah kecelekaan kerja


akibat risiko yang didapatkan. Manajemen risiko kecelakaan yang dilakukan
perusahaan dapat meminimalisir kecelakaan dengan mempertimbangkan risiko
kecelakaan yang mungkin terjadi. Dengan menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik dapat dipastikan risiko
kecelakaan kerja akan berkurang. Manajemen risiko dapat dilakukan dengan
identifikasi risiko K3, penilaian risiko K3 serta bagaimana pengendalian terhadap
risiko K3.

Perlu ditekankan bahwa Manajemen risiko sebaiknya dilakukan oleh orang-


orang yang berkompeten didalamnya agar penilaian segala resiko dapat teranalisa
dengan baik. Manajemen risiko sangat ditekankan pada dunia kerja karena pekerjaan
bukan hanya semata keuntungan finansial tapi bagaimana menyelamatkan nyawa para
pekerja dan menghindari kecelakaan yang ada dalam sebuah pekerjaan. Dapat
disimpulkan pekerjaan yang baik juga mengutamakan kemanusiaan.

K3 harus dibudayakan dan dilaksanakan sepenuhnya oleh para pekerja,


stakeholder dan semua yang ada dalam sutu organisasi perusahaan dan badan usaha
lain. Pentingnya manajemen risiko K3 harus menjamin adanya tindakan perbaikan
kinerja dan budaya keselamatan secara berkesinambungan sehingga target zero
6

accident dapat tercapai. Selain itu harus diberlakukan juga sistem reward and
punishment yang efektif untuk sistem manajemen risiko K3. Jadi, Manajemen Risiko
K3 sangat diperlukan dalam suatu perusahaan atau badan usaha lainnya.

2.4 Manajemen Risiko Dalam Keperawatan

a. Manajemen Risiko terhadap Perawat

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat mempunyai potensi bahaya


berupa bahaya fisik, biologi, dan ergonomi. Bahaya fisik didapatkan pada pekerjaan
yang menggunakan alat yang tajam, seperti memasang infus dan menjahit luka.
Bahaya biologi terdapat pada tindakan invasif, merawat luka, memasang infuse, dan
memberikan obat melalui rektal. Sedangkan postur janggal ketika membungkuk
merupakan bahaya pekerjaan karena faktor ergonomi. Maka dari itu manajemen
risiko perlu dilakukan untuk mecegah perawat terkena penyakit atau kecelakaan
akibat kerja. Seperti menyediakan antiseptic dan handscoon supaya saat tindakan dan
setelah tindakan perawat terjaga dari bakteri dan kuman.

b. Manajemen Risiko terhadap Pasien

Manajemen risiko terhadap pasien juga perlu dilakukan untuk menjamin


keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga dan antar unit pelayanan. Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh
mulai dari pasien saat masuk,pemeriksaan,diagnosis,intervensi,tindakan pengobatan,
serta koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan
sumber daya dan pengamanan terhadap pasien yang rentan seperti pasien dengan
7

risiko jatuh perlu dilakukan manajemen risiko supaya pasien tidak mengalami
kecelakaan saat perawatan.

2.5 Metode Manajemen Risiko

a. Membangun Konteks
Tentukan factor yang mendukung dan yang menghambat serta tentukan tujuan
dan sasaran. Seperti apa saja factor yang membuat pasien resiko terjatuh dan infeksi
kemudian tentukan factor yang mendukung seperti karena adanya patah kaki
sehingga pasien berisiko jatuh.

b. Identifikasi Resiko
Setelah itu identifkasi risiko yang ada seperti kemungkinan apa yang terjadi,
bagaimana kejadiannya, mengapa hal itu terjadi, kapan hal itu bisa terjadi, dimana hal
itu bisa terjadi, serta siapa saja yang akan terkena dampak dari risiko tersebut

c. Analisa Risiko
Setelah di identifikasi kemudian di analisa sehingga menghasilkan data yaitu
dampak dan probalitas nya, tingkat risiko, serta adanya kendali terhadap suatu risiko
tersebut.

d. Evaluasi Risiko
Kemudia evaluasi risiko untuk melihat tingkat risiko dengan kriteria analisan
untung dan rugi nya serta risiko itu bisa di terima atau tidak.

e. Kelola Risiko
Adanya evaluasi memudahkan seseorang untuk mengelola risiko yang terjadi
untuk menentukan pilihan tindakan dan implementasi yang sesuai dengan apa yang di
inginkan dan diharapkan.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Resiko merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tidak
ada suatu hal di dunia ini yang tidak memiliki risiko. Artinya resiko adalah bahaya,
akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. adanya manajemen risiko untuk
mengatasi dan mencegah beberapa permasalahan supaya terhindar dari risiko yang
tidak diinginkan supaya para pekerja mendapat perlindungan dan terhindar dari risiko
yang berbahaya. Yaitu untuk melindungi pekerja, melindungi perusahaan, sebagai
peringatan untuk berhati-hati, dan lain lain.

Dengan metode membangun konteks, identifikasi, analisa risiko,evaluasi, dan


kelola risiko. Dalam keperawatan juga perlu adanya manajemen risiko untuk
meminimalisir risiko kecelakaan terhadap perawat, pasien, keluarga, serta petugas
kesehatan lainnya.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan makalah ini, maka saran yang dapat disampaikan
sebagai berikut :

a. Manajemen risiko sangatlah penting untuk menurunkan risiko kerja serta melindungi
pekerja dan perusahaan.

b. Perusahaan atau jasa harus meningkatkan manajemen risiko dan mengevaluasi jika
manajemen risiko kurang efektif.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ikabela/5caa07cf3ba7f75a4f0ccaf3/pentingnya-
manajemen-risiko-dalam-suatu-perushaan

https://www.researchgate.net/publication/323633078_Analisis_Risiko_Kesehatan_dan_Kes
elamatan_Kerja_K3_pada_Perawat

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-risiko.html

https://www.kompasiana.com/ikabela/5caa07cf3ba7f75a4f0ccaf3/pentingnya-
manajemen-risiko-dalam-suatu-perushaan

Anda mungkin juga menyukai