DISUSUN OLEH :
Menyetujui,
Supervisor Institusi Kepala Ruangan Radiologi
Mengetahui,
Penanggung jawab PKL I
AR Rahmansyah,SKM,M.Kes
2
KATA PENGANTAR
kasih kepada:
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak dr. Arman Bausat, Sp.B. Sp.OT (K) SPINE selaku Direktur
Makassar.
3
7. Ibu Nurul Jannah,S.Si selaku Supervisor.
mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan pada akhirnya
Penulis
4
DAFTAR ISI
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR TABEL
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari radiologi yang
Hal ini tidak sesuai dengan teori dari Merrils Twelfth Edition.
1
indikasi seperti trauma, pathological fraktur, fisura, dislokasi, dan lain
kasus fraktur ulna, karena merupakan salah satu kasus yang penting
untuk diketahui secara luas baik dari segi teknik pemeriksaan itu
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul laporan dari latar belakang diatas, maka saya
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari laporan ini:
1. Tujuan Umum
a) Untuk mengetahui teknik pemeriksaan Ossa Antebrachii pada
2
a) Pembaca dapat menentukan proyeksi pemotretan yang akan
pasien.
b) Pembaca dapat menerapkan proteksi radiasi dalam
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat sekitarnya.
Pengoperasian rumah sakit Makassar didasarkan oleh
4
Daerah Haji Makassar sebagai rumah sakit umum milik
Muslaini.
Selanjutnya pada tanggal 31 Desember 1992
5
sub. spesialis, dan 4 spesialis penunjang. Pada saat ini
Makassar).
Dan pada tanggal 27 Agustus 2010 terbit SK penetapan
pendidikan.
Rumah Sakit Umum Haji Makassar telah memiliki
6
Dari tahun sebelumnya RSUD Haji telah
Umum (BLU).
7
4. Meningkatkan cakupan pelayanan untuk
8
6 Penyakit Pulpa dan jaringan Periapika 33.938
7 Gastritis 29.465
8 Diare 28.543
9 Infeksi kulit & jaringan subkutan / ploderma 26.532
10 Influenza 25.826
Haji Makassar.
Ruangan radiologi dibatasi oleh:
1. Sebelah Utara : Koridor
2. Sebelah Timur : ICU (Intensive Care Unit)
3. Sebelah Barat : IGD (Instalasi Gawat Darurat)
4. Sebelah Selatan: Koridor
Unit Radiologi RSUD Haji Makassar merupakan salah
yang berkualitas.
Dalam rangka peningkatan kulalitas pelayanan radiologi
9
Pelayanan radiologi RSUD Haji Makassar adalah
No Kondisi Jumla
Nama Alat
Baik Rusak
. h
1. Pesawat X-Ray Konvensional 0 1 1
2. Pesawat X-Ray Mobile 1 0 1
3. Pesawat Dental 0 1 1
4. Pesawat Panoramik 1 0 1
5. USG 1 0 1
6. Meja Pemeriksaan 1 0 1
7. Stand Kaset 1 1 2
8. Prosesing CR 1 0 1
9. Kaset CR 3 0 3
10. Light Box 2 0 2
11. Prosesing Automatis 1 0 1
Total 15
Sumber: Data Primer di RSUD Haji Makassar, 2016
radiologi.
10
B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi dan
Patologi
1. Anatomi dan Fisiologi Ossa Antebrachii
Antebrachii terdiri dari dua tulang panajng yaitu os
humerus.
a. Os Radius
Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah.
11
permukaan yang seperti pada ulna member kaitan
radii.
12
Gambar 2.2: Anatomi os radius
b. Os Ulna
Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang
ujung bawah.
1) Ujung atas ulna
Kuat dan tebal, dalam masuk dalam formasi sendi siku.
13
posteriror. Otot yang mengadakan pronasi atau perputaran
batang ulna.
3) Ujung bawah ulna
Dua eminensi atau peninggian timbul di atasnya. Sebuah
ujung bawah.
14
berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu pada
komplikasi.
b) Fraktur terbuka (open/compound), bila terdapat
bawahnya.
3. Greenstick fraktur, mengenai satu korteks dengan
panjang.
3) Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya
langsung.
15
b) Fraktur obliq adalah fraktur yang arah garis patahnya
permukaan lain.
e) Fraktur avulsi adalah fraktur yang diakibatkan karena
tulang.
4) Berdasarkan jumlah garis patah.
a) Fraktur komunitif adalah fraktur dimana gari patah
berulang-ulang.
8) Fraktur patologis adalah fraktur yang diakibatkan karena
16
b. Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang
sendi).
c. Corpus Alienum (benda asing)
Corpus alienum adalah benda yang tidak seharusnya
seperti kayu, duri, plastik, dll. Berwarna opaq bila berasal dari
digunakan, yaitu:
1. Proyeksi Antero-Posterior (AP)
a) Posisi pasien : Pasien duduk menyamping di meja
kaset.
b) Posisi objek : Lengan bawah diletakkan supine dan
17
c) CP : Pada petengahan mid (medial) ossa
antebrachii
d) CR : Tegak lurus vertical
e) FFD : 90-100 cm
f) Ukuran kaset : 18x24 untuk anak-anak dan 24x30 untuk dua
pemeriksaan.
b) Posisi objek : Elbow joint difleksikan membentuk sudut 90
18
c) CP : Pada mid (medial) pertengahan ossa
antebrachii.
d) CR : Tegak lurus vertikal.
e) FFD : 90-100 cm
f) Ukuran kaset : 18x24 untuk anak-anak dan 24x30 untuk dua
19
20
BAB III
METODE PEMERIKSAAN
pengantar tertulis susp. fraktur radius ulna dan dokter meminta foto
pemakaian film.
21
4. Petugas radiologi memberikan arahan dan melakukan foto.
untuk di baca.
pasien.
22
BAB IV
b) Kaset
Merk : 3DISC IMAGING
Ukuran : 35 x 43 cm
c) Film
23
Merk : CODONICS
Ukuran : 35 x 43 cm
d) Processing CR
Merk : FireCR flash
3. Teknik Pemeriksaan
a) Pengertian
Pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X pada organ
24
Gambar 4.2: Proyeksi AP Ossa Antebrachii Dextra
yang sama.
a. kV : 75
b. mAs : 5
25
Gambar 4.4: Faktor Eksposi Ossa Antbrachii
(Dokumentasi RSUD Haji Makassar, 2016)
8) Prosesing Film yang digunakan
Prosesing film yang digunakan adalah prosesing CR.
4. Analisis Radiografi
1) Hasil Radiografi
proximal.
3. Tampak fraktur pada Os Ulna.
26
4. Tampak soft tissue di sepanjang poros radial dan
ulnaris.
3) Hasil Interpretasi Dokter
1) Tampak diskontinuitas ulna 1/3 distal diserati displacement
fragmen
distal ke lateroventral.
4) Kelebihan dan Kekurangan Hasil Foto
a. Tampak jelas fraktur pada hasil foto Ossa
Oblique.
b. Semua soft tissue di sekeliling Ossa Antebrachii
Metacarpi.
al, 2000).
Fraktur Antebrachii merupakan suatu perpatahan pada
27
Klasifikasi fraktur Antebrachii, yaitu:
1) Fraktur Antebrachii, yaitu fraktur pada kedua tulang
tulang Ulna.
3) Fraktur Montegia, yaitu fraktur Ulna proximal yang disertai
patologis.
4) Kekerasan akibat tarikan otot, yaitu dapat berupa
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya penulis dapat menarik
penyakit.
2. Pengolahan film sudah menggunakan processing CR.
29
B. Saran
1. Perlunya penjelasan tentang persiapan pemeriksaan pada
masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
30