BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun fisologi dari organ yang tidak dapat diraba dan dilihat
secara langsung.
salah satu kasus yang selalu dianggap sepele karena dan tak
B. Rumusan Masalah
RSUD.Lamadukelleng Sengkang?
C. Tujuan Penulisan
Makassar
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat praktis
2. Manfaat ilmiah
3. Manfaat institusi
4. Manfaat masyarakat
sinusitis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. dr Mahler
c. dr.M Badwi
e. dr.sofyan Syamsudin
Karateng.
7
b.Hastina Amd.Rad
f. Jumriani Amd.Rad
g. Jumriana Amd.Rad
SE.
a. Ruangan Administrasi
b. Ruang USG
c. Kamar pemeriksaan
d. Ruang Operator
e. Kamar Gelap
g. Kamar Petugas
i. Ruang Ganti
j. Toilet
frontal, dan sinus etmoid anterior. Daerah ini rumit dan sempit, dan
1. Sinus maxsillaris
palatum.
11
atas yaitu premolar (P1 dan P2), mol r (M1 dan M2), dan
kadang- kadang juga gigi taring dan gigi M3, bahkan akar-akar
menyebabkan sinusitis
2. Sinus frontal
Sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak simetris, satu lebih
garis tengah.
satu sinus frontal dan kurang lebih lima persen sinus frontalnya
Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita
3. Sinus eitmoid
di bagian posterior.
4. Sinus sphenoid
sinus etmoid posterior. Sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang
pons.
yang berubah-ubah.
ingus.
nasal (post nasal drip), tetapi belum tentu ada sekret di rongga
hidung.
18
jika pada rongga sinus terdapat cairan, trauma pada kepala bagian
yaitu :
stafilococcus.
2). Trauma
orbita.
bawah sinus.
20
ini makin lama makin besar maka akan membentuk air fluid
level.
4). Tumor
sinus.
sinusitis adalah infeksi pada gigi geraham atas yaitu gigi pre
Gejala klinis :
1. Gejala mayor
2. Gejala minor
sebagai berikut :
wajah
seperti bersin , ingus yang cair, hidung gatal dan mata gatal
seringkali ada.
gambaran air fluid level yang khas akibat akumulasi pus yang
pemeriksaan mikrobiologi.
optikus.
2008)
1. Proyeksi Lateral
depan kaset
kaset
secara lateral.
frontal
tampak
close mouth):
kaset
Submentovertex (SMV).
tingkat yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan manfaat dari sisi
kemanusiaan.
rem)/ tahun.
eksposi.
BAB III
METODE PEMERIKSAAN
(AP).
C. Persiapan Pasien
diperiksa.
D. Prosedur Kerja
BAB IV
1. Data Pasien
Nama lengkap : X
Umur : 37 tahun
Klinis : Sinusitis
b). Grid
d) Apron
e). CR
3. Teknik Pemeriksaan
a. Pengertian
b. Tujuan Pemeriksaan
c. Proyeksi pemeriksaan
(AP) :
dibucky
dipertengahan kaset.
Accantion
5). FFD : 90 cm
6). Kolimasi :
4. Analisa Radiografi
a. Hasil radiografi
b. Kriteria Gambar
orbita sama
maxilaris
paranasalis
sinus.
kronik dan jika ditinjau dari tipe termasuk dalam sinusitis non infeksi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-1
FOTOCOPY SURAT PENGANTAR FOTO
LAMPIRAN-2
FOTOCOPY HASIL BACA FOTO LAPORAN KASUS
LAMPIRAN-3
STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI RSUD.
LAMADDUKKELLENG SENGKANG
Hj. SUKRAWATI,SKM.M.kES
LAMPIRAN-4
DESIGN DENAH RADIOLOGI
LAMPIRAN-5
DENAH RUANGAN PROCESSING FILM RADIOLOGI
Keterangan :
1. Ruang operator
2. Ruang Pengering
a. Alat Pengering
3. Pintu
4. Kamar Gelap
a. Automatic Processing
b. Meja Box Film
c. Bak Air
d. Safe light
51
LAMPIRAN-6
DOKUMENTASI KEGIATAN MAHASISWA PKL II