1. Pengertian Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan
pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
h. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
i. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri
tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling
tinggi.
k. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih
status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya.
Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang
mereka berikan bagi masyarakat.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan
dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga
banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang
diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu
penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan
antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal istilah
profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara,
dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer,
wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan itu,
menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu
sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul
karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam
pengertian profesi. Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE
GEORGE : PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang
tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama
sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
“PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :
2. Pengertian Profesionalisme
3. CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
a. dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
d. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka
untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang
berada di atas ratarata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat,
tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam
rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang
kegiatan menerapkan suatu estándar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan
tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.
Dalam rangka memahami lebih lanjut tentang profesi perlu diketahui adanya
sepuluh macam kriteria yang diungkapkan oleh Horton Bakkington dan Robers
Patterson dalam studi tentang jabatan profesi mengungkap sepuluh kriteria:
e. Profesi harus sudah mengembangkan hasil dari pengalaman yang sudah teruji.
f. Profesi harus merupakan tipe pekerjaan yang bermanfaat.
a. Memenuhi spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas (pengetahuan dan
keahlian).
Sesuai dengan pengertian profesi dan ciri-ciri yang diungkapkan di atas, maka
pekerjaan guru adalah tugas keprofesian, mengingat hal-hal sebagai berikut:
Setiap profesi bukanlah sekedar mata pencari atau bidang pekerjaan yang
mendatangkan materi saja melainkan dalam profesi itu tercakup pengertian
pengabdian pada sesuatu yang luhur dan idealis, seperti mengabdi untuk
tegaknya keadilan, kebenaran meringankan beban penderitaan sesama manusia.
Menurut Mukhtar Lutfi ada delapan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu
pekerjaan agar dapat disebut sebagai profesi yaitu:
d. Pengabdian
f. Otonomi
g. Kode etik
h. Klien.
Rahman Nata wijaya mengemukakan beberapa kriteria sebagai ciri suatu profesi:
d. Ada etika dan kode etik yang mengatur prilaku para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya.
e. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku .
5. Profesi Kebidanan
Untuk melindungi profesi mereka dari orang-orang yang menganggap bidan
kurang berpendidikan, ketinggalan zaman, atau tidak profesional, penting bagi
bidan untuk dapat menjawab pertanyaan kritis: Apa yang diperlukan untuk
menjadi seorang profesional? Menurut Ament, ―[I] di Amerika Serikat, tujuan
keseluruhan untuk melindungi kesejahteraan publik... dicapai melalui tiga
mekanisme yang saling bergantung: 1) program studi yang ditentukan dan
terakreditasi; 2) sertifikasi nasional; dan 3) pemerintah, biasanya negara bagian
atau yurisdiksi lain, lisensi.‖1 Selain itu, profesional kesehatan diharapkan untuk
mengkodifikasi tubuh pengetahuan mereka dalam setiap ulasan jurnal dan buku
teks. Pemimpin kebidanan dan pembuat kebijakan perawatan kesehatan
dibenarkan dalam mengutip dokumen American College of Nurse-Midwives
(ACNM) yang menetapkan standar untuk pendidikan dan praktik sebagai bukti
bahwa kebidanan, seperti yang dipraktikkan oleh bidan perawat bersertifikat
(CNM) dan bidan bersertifikat (CM), adalah sebuah profesi dan bahwa para
profesional ini harus memiliki lisensi di semua negara bagian dan teritori. Ada
perbedaan antara menjadi anggota profesi dan menjadi "profesional". Seperti yang
dinyatakan Kennedy, ―profesionalisme bidan adalah faktor kunci dalam
memberdayakan perempuan selama proses melahirkan anak‖. Kennedy
mengidentifikasi tiga dimensi profesionalisme kebidanan:
Kennedy membagi dimensi terapi menjadi dua kualitas yang harus dijaga
keseimbangannya: mendukung kelahiran normal, sekaligus mempertahankan
kewaspadaan dan perhatian terhadap detail, bantuan hanya jika diperlukan.
Pendekatan Kennedy untuk mendukung kelahiran normal sering digambarkan
sebagai "seni melakukan 'tidak melakukan apa-apa,'"—yaitu, tampak tenang di
luar sementara di dalam secara aktif terlibat dalam pengumpulan data dan
pemikiran kritis.2
6. Kesimpulan
Konsep dasar profesionalisme adalah kunci dalam suatu profesi, karena hal inilah
yang mendasari seseorang untuk bisa menjadi profesional dalam menjalankan
profesi yang dimiliki.
Guru adalah salah satu dari profesi, dewasa ini memiliki profesi haruslah mampu
menjadi profesional. Karena tuntutan perkembangan dan hal ini sejalan dengan
dinamisasi sistem pendidikan. Menjadi seorang guru harus profesional karena
nantinya guru’lah yang akan melahirkan generasi profesionalisme melalui
profesinya itu.
DAFTAR PUSTAKA