Oleh:
Ernita Desti Wahyuni
1922010020
Budidaya Perikanan A
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-
menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan
maupun program dalam jabatan. Guru adalah salah satu contoh dari sekian jenis profesi, Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu,
istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan
kata dari amatir. Menjadi profesional dalam suatu profesi adalah tuntutan yang akhirnya mampu
meningkatkan kualitas keprofesian yang kita miliki.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
A. Pekerjaan
1. Pengertian Pekerjaan
merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Jadi setiap
orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi.
Pekerjaan dalamarti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. arti sempit,
pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.
2. Ciri-ciri pekerjaan
Contoh : Operator, penjaga warnet, tukang ketik di rental, Teknisi Komputer, dll.
Operator adalah : Seorang operator adalah seorang penjaga dalam channel yang berhak untuk
kick/ban seseorang yang melanggar peraturan channel.
B. Profesi
1. Pengertian Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga
tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
· Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut
biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
·Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama
dalam jenjang pendidikan tinggi.
·Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
· Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota
penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga
dipersyaratkan.
· Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka
yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
· Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka
agar terhindar adanya intervensi dari luar.
· Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
· Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur
tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati,
atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
· Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi
terhadap kesehatan masyarakat.
· Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi,
prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai
pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan
bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang
bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga
belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek
pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya
mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer,
pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti manajer,
wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan itu, menurut DE
GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan
istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional
tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.
Yang harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan
“PROFESIONAL” terdapat beberapa perbedaan : PROFESI :
2. Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Dengan melihat ciri-ciri
umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang
yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas ratarata. Di satu pihak ada tuntutan dan
tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang
baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang
kegiatan menerapkan suatu estándar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu
kualitas masyarakat yang semakin baik.
Dalam rangka memahami lebih lanjut tentang profesi perlu diketahui adanya sepuluh
macam kriteria yang diungkapkan oleh Horton Bakkington dan Robers Patterson dalam studi
tentang jabatan profesi mengungkap sepuluh kriteria:
· Profesi harus memenuhi kebutuhan masyarakat dan menggunakan prinsip keilmuan yang
· Profesi harus menuntut suatu latihan profesional yang memadai dan membudaya.
· Profesi harus sudah mengembangkan hasil dari pengalaman yang sudah teruji.
· Profesi harus mempunyai kesadaran ikatan kelompok sebagai kekuatan yang mampu
Dari kriteria-kriteria yang ditetapkan tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjan
dikatakan pekerjaan profesi apabila memenuhi ciri-ciri:
· Memenuhi spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas (pengetahuan dan keahlian).
· Merupakan karir yang dibina secara organisatoris (keterkaitan dalam organisasi profesi,
kerja dan jaminan hidup yang layak).Sesuai dengan pengertian profesi dan ciri-ciri yang
diungkapkan di atas, maka pekerjaan guru adalah tugas keprofesian, mengingat hal-hal
sebagai berikut:
· Semakin dituntut adanya kualifikasi agar tahu tentang permasalahan perkembangan anak
(Shaleh, 2005:278-280).
Setiap profesi bukanlah sekedar mata pencari atau bidang pekerjaan yang
mendatangkan materi saja melainkan dalam profesi itu tercakup pengertian pengabdian
pada sesuatu yang luhur dan idealis, seperti mengabdi untuk tegaknya keadilan,
kebenaran meringankan beban penderitaan sesama manusia.
Menurut Mukhtar Lutfi ada delapan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu pekerjaan
agar dapat disebut sebagai profesi yaitu:
· Pengabdian
· Otonomi
· Kode etik
· Klien.
Wolmer dan Mills dalam Sardiman mengatakan pekerjaan itu dikatakan sebagai profesi apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
2007:164).
Rahman Nata wijaya mengemukakan beberapa kriteria sebagai ciri suatu profesi:
· Ada etika dan kode etik yang mengatur prilaku para pelakunya dalam memperlakukan
kliennya.
· Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku .
· Ada pengakuan masyarakat (profesional penguasa dan awam) terhadap pekerjaan itu
- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.
C. Profesionalisme
1. Pengertian Profesionalisme
Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu, kualitas, dan
tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Profesionalisme
merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap
pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau
profesinya. Menurut Supriadi, penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada derajat
penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu
profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah. Profesionalisme juga mengacu
kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan
kode etik profesinya.
Konsep profsionalisme, seperti dalam penelitian yang dikembangkan oleh Hall, kata
tersebut banyak digunakan peneliti untuk melihat bagaimana para profesional memandang
profesinya, yang tercermin dari sikap dan perilaku mereka.
Kedua, kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand) merupakan suatu pendangan bahwa
seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak
lain (pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota profesi). Setiap adanya campur tangan
(intervensi) yang datang dari luar, dianggap sebagai hambatan terhadap kemandirian secara
profesional. Banyak yang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk
membuat keputusan dan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal dari
kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang bersangkutan dalam situasi khusus.
Kelima pengertian di atas merupakan kreteria yang digunakan untuk mengukur derajat
sikap profesional seseorang. Berdasarkan defenisi tersebut maka profesionalisme adalah
konsepsi yang mengacu pada sikap seseorang atau bahkan bisa kelompok, yang berhasil
memenuhiunsur-unsurtersebutsecarasempurna.
Profesional :
2. Ciri‐ciri profesionalisme:
Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan
peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang
tadi
Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka
di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas
dasar kepekaan
· Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi
diri dan perkembangan pribadinya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu.
Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu
profesi. Pekerjaan dalamarti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. arti
sempit, pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi
seseorang.
Profesi, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Profesional, adalah orang yang
mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan
mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup
dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar
hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu, kualitas, dan
tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Profesionalisme
merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap
pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau
profesinya.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca khususnya kepada penulis sendiri, untuk selalu
berusaha dan belajar kerena, dengan belajar akan membawa kita untuk mendapatkan suatu
pekerjaan yang baik sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.psb-psma.org/content/blog/profesi-profesional-profesionalisme-profesinalisasi-dan-
profesionalitas
http://dosen.stiki.ac.id/arifin/Etika%20komputer/pdf/bab%20iii%20PEKERJAAN%20PROFESI
%20DAN%20PROFESIONALx.pdf
http://blog.uin-malang.ac.id/ellie/2011/06/pekerjaan-profesi-dan-profesional-etika-profesi/
http://www.scribd.com/doc/54437834/MAKALAH-Identitas-Profesional-Dan-an-Profesi
http://obyramadhani.wordpress.com/2010/02/26/bab-2-pengertian-profesi-dan-profesionalisme/
http://yosuamargom.wordpress.com/2011/02/27/pengertian-etika-profesi-dan-profesionalisme/
http://lysnov.blogspot.com/2010/02/definisi-perbedaan-dan-ciri-ciri.html
http://wiwikyulihaningsih.wordpress.com/2011/04/13/konsep-dasar-profesionalisme/
http://blog.uin-malang.ac.id/almuzfiyyi/2011/06/18/profesi-dan-profesional/