Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI PROFESI

Profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai


dua definisi yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat
dalam definisi yang lebih luas menjadi kegiatan apa saja dan siapa
saja untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan
baik. Profesimerupakan kelompok lapangan kerja yang khusus
melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi
guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya
pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi,
hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan
ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah
dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan
dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
menyandang profesi tersebut.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan
adalahprofesi. Seorang petugas staf administrasi bias berasal dari
berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya dengan Akuntan,
Pengacara, Dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan
keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan
sebelumnya.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut
pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya
sesuai perkembangan teknologi.

Definisi Profesi menurut De George


Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan, nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

CIRI-CIRI PROFESI:
Memiliki pengetahuan khusus
Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi
Mengabdi kepada kepentingan orang banyak
Memiliki izin khusus untuk menjalankan suatu profesi

Dihuni oleh orang yang profesional

Prinsip Etika Profesi:

Tanggung jawab: terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya,


termasuk dampaknya bagi kehidupan orang lain
Keadilan: mengandung nilai kapan, dimana, siapa saja wajib
diberikan pelayanan sesuai dengan haknya
Otonomi: kaum profesional memiliki dan diberikebebasan dalam
menjalankan profesinya

PENGERTIAN PROFESI DAN PEKERJAAN


I. Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Arti lain dari Profesi:
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna
waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Ciri-Ciri Profesi
* Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahuntahun.
* Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya
setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
* Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana
profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan
masyarakat.

* Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai
kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu
ada izin khusus.
* Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Syarat Suatu Profesi


1) Melibatkan kegiatan intelektual.
2) Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3) Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar
latihan.
4) Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
6) Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8) Menentukan standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan
yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak
didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya. Profesi merupakan
suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus
memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Contoh Profesi: Seorang dokter, dimana seorang dokter tersebut harus
mempunyai keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan dari
pekerjaan sebelumnya akan tetapi keterampilan atau keahlian tersebut
didapatkan dari pendidikan yang sesuai dengan apa yang telah dipelajari
sebelumnya (pendidikan khusus).

II. Pekerjaan
Pada hakekatnya bekerja adalah kodrat manusia. Agama mengajarkan
kepada kita bahwa ketika Adam jatuh dalam dosa dan dibuang ke dunia,
maka saat itu juga manusia dikodratkan harus bekerja untuk memenuhi

kebutuhannya. Thomas Aquinas seperti yang dikutip Sumaryono (1995)


menyatakan bahwa setiap wujud kerja mempunyai empat macam tujuan
yaitu:
1. Hasil dari melakukan pekerjaan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, baik kebutuhan akan pangan, sandang,
papan maupun kebutuhan yang lain.
2. Dengan adanya lapangan pekerjaan, akan mencegah terjadinya
pengangguran yang berarti pula mencegah semakin merebaknya tingkat
kejahatan.
3. Manusia dapat berbuat amal dan kebaikan bagi sesamanya dengan
kelebihan dari hasil pekerjaan yang dilakukannya. Manusia juga dapat
melayani sesama melalui pekerjaan yang dilakukannya.
4. Orang dapat mengontrol gaya hidupnya dengan melakukan suatu
pekerjaan.
Contoh Pekerjaan: Petugas administrasi, seorang petugas administrasi
bisaberasal dari berbagai latar ilmu namun tidak demikian halnya dengan
akuntan, pengacara, dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.

Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan


adalah profesi. Seperti contoh di atas, pekerjaan staf administrasi tidak
masuk dalam golongan profesi karena untuk bekerja sebagai staf
administrasi seseorang bisa dari berbagai latar belakang pendidikan,
pengetahuan dan pengalaman, sedangkan akuntan merupakan profesi
karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan haruslah berpendidikan
akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun di kantor
akuntan.
Dari beberapa uraian mengenai profesi seperti di atas, dapat disimpulkan
beberapa catatan tentang profesi sebagai berikut:
1. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan
atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaanpekerjaan
pada umumnya.
2. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber
utama nafkah hidup dengan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam
menekuninya.

3. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntuk pengemban profesi


tersebut untuk terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan
perkembangan teknologi.

PELANGGARAN KODE ETIK


A. Kode Etik
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak
benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan
apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa
yang harus dihindari. Tujuan kode etik adalah agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau yang
membutuhkan. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional. Kode etik dibuat untuk mengatur tingkah laku moral suatu
kelompok yang berguna untuk kepercayaan masyarakat akan suatu
profesi. Kode etik berfungsi sebagai pemandu sikap dan perilaku,
manakala menjadi fungsi dari nurani.
Setiap profesi harus mempunyai kode etik karena:
1) Terkandung hakikat untuk mengembangkan pendalaman bidang
profesinya dan mengembangkan makna serta pengabdian kepada
masyarakat.
2) Tanpa kode etik, pengembangan-pengembangan tersebut tidak akan
terarah dan tidak terkoordinasikan dengan baik.
3) Kode etik merupakan aturan-aturan yang diendapkan dari cita-cita dan
kegiatan untuk mewujudkan cita yang luhur.
4) Perumusan kode etik harus terarah pada standar perilaku yang terbaik
dan idealisme tinggi.
Pengembangan Kode Etik:
a. Kode etik haruslah jelas dan spesifik
b. Ketentuan kode etik harus masuk akal
c. Kode etik harus melindungi kepentingan masyarakat umum.
d. Ketentuan kode etik harus melebihi peringatan umum terhadap
kebohongan dan penipuan

e. Kode etik harus memperjelas pernyataan-pernyataan yang merupakan


sasaran deal untuk diperjuangkan.
Kode Etik yang Baik
a) Mengangkat kedudukan profesi dalam pandangan masyarakat
b) Mendorong semangat para profesi agar lebih bertanggung jawab
c) Mengembangkan dan memelihara dukungan dan kerjasama dari kawankawan seprofesi dan anggota masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang
dilakukan profesi.
d) Menciptakan kebersamaan internal profesi untuk menciptakan
pelayanan terbaik bagi masyarakat.

B. Kode Etik Profesi


Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh
sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada
anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin
mutu profesi itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu
menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar
di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba
menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi
merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan
penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat
berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi
merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini
perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode
etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilainilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik
profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa
catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan
menyenangkan pembacanya.
Kesimpulan:
a) Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan
adalah profesi.
b) Dari beberapa uraian mengenai profesi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa:

1) Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan


atau keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaanpekerjaan
pada umumnya.
2) Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber
utama nafkah hidup dengan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam
menekuninya.
3) Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntuk pengemban profesi
tersebut untuk terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan
perkembangan teknologi.
c) c) Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
d) Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan
apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
(sumber: http://mifinformatika.wordpress.com/2011/06/18/perbedaan-profesidan-pekerjaan/)

PERBEDAAN PEKERJAAN DAN KODE ETIK


PERKERJAAN
merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian
tertentu. Jadi setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak
semuanya tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah
aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah
pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan
uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering
dianggap sinonim dengan profesi padahal tidak.
Ciri-ciri pekerjaan : Dalam melakukan pekerjaan tidak mengandalkan
keahlian dan pengetahuan khusus, pekerjaan yang dilakukan hanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, memiliki status yang
rendah di masyarakat dan hanya bisa menghasilkan sedikit uang.
Contoh : Operator, penjaga warnet, tukang ketik di rental, Teknisi
Komputer, dll.
Operator adalah : Seorang operator adalah seorang penjaga dalam
channel yang berhak untuk kick/ban seseorang yang melanggar peraturan
channel.

PROFESI
merupakan suatu kegiatan yang sangat bergantung pada keahlian
tertentu. Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa
atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang
dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya.
Ciri-ciri pekerjaan yang profesi :
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahuntahun, memiliki status yang tinggi di masyarakat dan biasanya akan
menerima gaji yang besar.
Contoh : Programmer, IT HelpDesk, AutoCAD Drafter, Sales, WebMaster,
Web Chief Editor, Web Administrator, Unix Admnistration Manager,
Director Software, Java Developer, System Architect, web designer,
graphic designer, dll.

(sumber: http://gusfenihelmi.blogspot.com/2009/04/perbedaan-profesi-danpekerjaan.html)

PERBEDAAN PROFESI DAN PEKERJAAN


PENGERTIAN PROFESI DAN PEKERJAAN
Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,
sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja
yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan,
dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi, untuk memenuhi kebutuhan
yang rumit dari manusia, dimana pemakaian dengan cara yang benar
keterampilan dan keahlian yang tinggi hanya dapat dicapai dengan penguasaan
pengetahuan, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan
oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.
Sebagai contoh Software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi
karena seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah
berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.
Pekerjaan

Pekerjaaan (occupation)adalah setiap aktivitas kerja, baik yang menghasilkan


imbalan ataupun yang bersifat sukarela(tanpa imbalan).
Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator computer (sekedar
mengoperasikan), tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja
sebagai staf operator tersebut tersebut tidak membutuhkan latar belakang
pendidikan,pengetahuan dan pengalaman tertentu.
Perbedaan Profesi dan Pekerjaan
Profesi:
a. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
b. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
c. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
d. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Pekerjaan:
a. Tidak membutuhkan latar belakang pendidikan.
b. Tidak membutuhkan pengetahuan dan pengalaman
Pelanggaran Kode Etik
Kode Etik
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar
atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari. Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaikbaiknya kepada pemakai atau yang membutuhkan. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional. Kode etik dibuat untuk mengatur
tingkah laku moral suatu kelompok yang berguna untuk kepercayaan
masyarakat akan suatu profesi. Kode etik berfungsi sebagai pemandu sikap dan
perilaku, manakala menjadi fungsi dari nurani.
Kesimpulan:

a) Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.
b) Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional.
c) Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari
Sumber
http://www.consal.org.sg/webupload/forums/attachments/2270.doc

http://students.ukdw.ac.id/~22981938/jurnal11.html.
AFR (www.afraturandang.blogspot.com)
(Diambil dari Majalah PRO Buletin Olahraga No. 06/2008 ditulis Oleh Drs. Taufik
Fauzi,Kepala Bid.Pembinaan Badan Perpustakaan Jatim)

(sumber: http://hanicaniagod4.blogspot.com/2009/03/perbedaan-profesi-danpekerjaan.html)

DEFINISI PEKERJAAN, PROFESI, JABATAN DAN KARIR


PEKERJAAN
Pekerjaan ialah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan
kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan,
satu pekeIjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang
tersebar di berbagai tempat.

PROFESI
Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut
pendidikan keahlian intelektual tingkat tinggi dan tanggung jawab etis
yang mandiri dalam prakteknya. Pengertian Profesi Goods Dictionary of
Education mendefinisikan profesi sebagai suatu pekerjaan yang meminta
persiapan spesialisasi yang relatif lama di Perguruan Tinggi dan dikuasai
oleh suatu kode etik yang khusus, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
profesi diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (seperti ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. Dalam
pengertian ini, dapat dipertegas bahwa profesi merupakan pekerjaan yang
harus dikerjakan dengan bermodal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi
tertentu. Jika selama ini profesi hanya dimaknai sekedar pekerjaan,
sementara substansi dibalik makna itu tidak terpaut dengan persyaratan,
maka profesi tidak bisa dipakai di dalam semua pekerjaan.
Dalam pandangan Vollmer -seorang ahli sosiologi- melihat makna profesi
dari tinjauan sosiologis. Ia mengemukakan bahwa profesi menunjuk
kepada suatu kelompok pekerjaan dari jenis yang ideal, yang sebenarnya
tidak ada dalam kenyataan, tetapi menyeiakan suatu model status
pekerjaan yang bisa diperoleh bila pekerjaan itu telah mencapai
profesionalisasi dengan penuh.
Secara termenologis, definisi profesi banyak diungkap secara berbedabeda, tetapi untuk melengkapi definisi tersebut, berikut ini tulisan Muchtar
Luthfi, yang dikutip dan disempurnakan Ahmad Tafsir, bahwa seseorang

disebut profesi bila ia memenuhi 10 kreteria. Adapun kreteria itu antara


lain:

Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh
profesi lain. Artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian
yang khusus untuk profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan
mempelajarinya secara khusus; dan profesi itu bukan diwarisi.
Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi
dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu maksudnya
bukan part-time. Sebagai panggilan hidup, maksudnya profesi itu dipilih
karena dirasakan itulah panggilan hidupnya, artinya itulah lapangan
pengabdiannya.
Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi ini
dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka.
Secara universal pegangannya diakui.
Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi
merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk
kepentingan diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau
mengejar kedudukan. Jadi profesi merupakan panggilan hidup.
Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.
Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi
itu terhadap kliennya.
Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya.
Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya.
Tidak boleh semua orang bicara dalam semua bidang.
Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi.
Gunanya ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas profesi. Kode etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh
pemegang profesi dan juga masyarakat.
Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas
profesi itu.
Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya
tidak ada aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini
mendorong seseorang memiliki spesialisasi.

JABATAN
Ialah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang sama atau
berhubungan satu dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta
kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang juga sama
meskipun tersebar di berbagai tempat.
Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier, yakni jabatan dalam
lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

Jabatan Struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur
organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat
yang terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a). Contoh
jabatan struktural di PNS Pusat adalah: Sekretaris Jenderal, Direktur
Jenderal, Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural
di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor,
kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat,
lurah, dan sekretaris lurah.
Jabatan Fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam
struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan
dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor
(Jabatan Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen, dokter, perawat, bidan,
apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, statistisi, pranata
laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor.

KARIR
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan
perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama
rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang
terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan
rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari
sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi
memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang
merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat
memuaskan seorang individu. Menurut Greenhaus (1987: 5) yang dikutip
oleh Irianto (2001:93) terdapat dua pendekatan untuk memahami makna
karir, yaitu: pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan
(aproperty) dan/atau dari occupation atau organisasi. Pendekatan ini
memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas di dalamorganisasi yang

tunggal seperti jalur karir di dalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales
representative, manajer produk, manajer marketing distrik, manajer
marketing regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan
berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan. Pendekatan kedua
memandang karir sebagai suatu property atau kualitas individual dan
bukan occupation atau organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa
karir merupakan perubahanperubahan nilai, sikap, dan motivasi yang
terjadi pada setiap individu/pegawai. Berdasarkan kedua pendekatan
tersebut definisi karir adalah sebagai pola pengalaman berdasarkan
pekerjaan (work-related experiences) yang merentang sepanjang
perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan
secara luas dapat dirinci ke dalam obyective events. Salah satu contoh
untuk menjelaskannya melalui serangkaian posisi jabatan/pekerjaan,
tugas atau kegiatan pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan
pekerjaan (workrelated decisions).

DAFTAR PUSTAKA
Pujangkoro, Sugih Arto.2004. Analisis Jabatan (Job Analysis). Jurnal Jurusan
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Rachman, A. Modul III Etika Humas. Pusat Pengambangan Bahan Ajar UMB
Joe. 2011.Apa itu Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional PNS. Diakses:
Rabu, 7 Maret 2012. Dari:
http://perawattegal.wordpress.com/2011/01/03/apa-itu-jabatan-strukturaldan-jabatan-fungsional-pns/
Mujtahid. 2011.Memahami Makna Profesi. Diakses : Rabu, 7 Maret 2012.
Dari: http://uin-malang.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=2388:memahami-makna-profesi&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210
(sumber: http://ilmukritis.wordpress.com/2012/02/28/definisi-pekerjaan-profesijabatan-dan-karir/)

Anda mungkin juga menyukai