Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PKN

tentang

“NORMA KESOPANAN”

DISUSUN OLEH:

KASIH AMRANI BR SIPAHUTAR


M. AULIA AKBAR HASIBUAN
PISA KESUMA DEWI
RISKI AFRIANDI SILITONGA
RISTRA TIOMAN SIMANUNGKALIT
TRIANA BR SILITONGA

KELAS

IX

SMP PUTRA MANDIRI


TP. 2019/ 2020
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT., karena berkat rahmat, inayah
dan izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW., beserta para sahabat, keluarga hingga pengikutnya sampai akhir
zaman.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah kami ini sangat jauh dari sempurna, baik
dalam hal penulisan, isi, maupun kekurangan lainnya. Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk perbaikan makalah di masa yang akan datang.

Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Norma Kesopanan
.........................................................................................................................
2
B. Ciri Norma Kesopanan
.........................................................................................................................
2
C. Sanksi Norma Kesopanan.
.........................................................................................................................
3
D. Contoh Norma Kesopanan
.........................................................................................................................
3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam masa kini para siswa sudah banyak kehilangan nilai norma, etika, dan moral.
Sebenarnya norma sosial itu tumbuh dari proses kemasyarakatan dan hasil dari kehidupan
bermasyarakat. Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan mengalami sosialisasi
untuk menerima aturan-aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal ini norma, etika, dan
moral sangat berperan penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat.
Karena dengan ketiga hal tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan norma
yang ada, etika kita, dan moral yang kita miiki. Tapi dalam akhir-akhir ini ketiga hal
tersebut sudah mulai menghilang karena itu kami disini membuat makalah tentang Norma,
Etika, dan Moral.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan norma kesopanan?
2. Apa ciri norma kesopanan ?
5. Apa saja sanksi norma kesopanan ?
6. Berikan contoh norma kesopanan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Norma Kesopanan


Norma Sopan Santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan
sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma
kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu.
Norma sopan santun merupakan peraturan hidup yang ada dari hasil pergaulan
sekelompok tersebut. Norma kesopanan yang bersifat relatif, dengan arti apa yang dianggap
sebagai norma kesopanan berbeda-beda di beberapa tempat, waktu, serta lingkungan.
Norma ini begitu penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, sebab norma
kesopanan sangat erat dengan masyarakat. Sekali saja melakukan pelanggaran kepada
sebuah norma kesopanan, pelanggaran akan mendapat suatu sanksi dari masyarakat, seperti
cemoohan. Kesopanan adalah sebuah tuntutan dalam hiup bersama. Ada norma yang harus
dipatuhi agar diterima dengan cara sisoal.
Dan sedangkan perilaku tidak sopan ataupun tidak memiliki sopan santun idtilahnya
disebut “kurang ajar” Sebuah sanksi untuk pelanggaran norma kesopanan ialah tidak tegas,
namun nisa diberikan oleh masarakat, berupa cemoohan, hinaan, celaan, ataupun dikucilkan
serta diasingkan dari pergaulan.
Kesopanan merupakan akhlak yang harus kita ketahui sejak dini. suatu hal yang
mencerminkan kita pada baik dan buruk seseorang. setiap orang memang harus mengerti
tentang apa kesopanan itu. Norma yang muncul dari suatu masyarakat tertentu, bersifat
lokal, dan bergantung pada adat istiadat. Akhlak yang ditaati untuk pedoman setiap manusia,
kesopanan sendiri mempunyai arti penting, dalam bergaul, berbicara, dan berinteraksi
dengan orang lain. Kesopanan tercermin dari kita bersikap yang baik dan benar, setiap
kesopanan kita, yang menilai adalah orang lain, bagi yang telah melanggar hal kesopanan
adalah orang tersebut dikucilkan dan dicemoohkan.

B. Ciri Norma Kesopanan


Berdasarkan pengertian norma kesopanan di atas, ada beberapa karakteristik yang
membedakan norma sopan santun dengan norma lainnya, yaitu:

1. Norma kesopanan berasal dari pergaulan atau hubungan antar anggota masyarakat
2. Norma kesopanan bersifat lokal atau kedaerahan, tidak berlaku di tempat lain
3. Pelanggar norma kesopanan diberikan sanksi berupa celaan, kritikan, atau bahkan
dikucilkan dari masyarakat setempat

2
C. Sanksi Norma Kesopanan
Sanksi norma kesopanan biasanya ringan. Orang yang melanggar akan dipandang sinis,
tak tau sopan santun, tidak menghargai budaya setempat, tidak respek terhadap orang-orang
di sekitar, dan sebagainya. Pemegang otoritas yang menerapkan sanksi adalah masyarakat
itu sendiri. Tindakan masyarakat dalam memberi sanksi biasanya berupa teguran.
Sebagai contoh, kita melihat ada dua orang jalan tanpa celana. Pertama-tama kita
berpikir bahwa mereka orang gila. Namun ternyata mereka orang waras yang sedang
melakukan eksperimen sosial. Kita tegur mereka karena eksperimen yang mereka lakukan
melampaui batas kesopanan.
Contoh lain, seorang anak manggil bapaknya dengan namanya saja. Tidak pake embel-
embel ”pak”,”dad”, dan sebagainya. Kita akan mencela bahwa anak itu anak gemblung.
Tapi ketika kita ketahui ternyata mereka bule asli Amerika, kita jadi maklum karena itu
norma mereka. Apa yang kita anggap tidak sopan, justru sopan menurut kultur mereka.
Contoh lain lagi, yaitu seorang siswa yang menggil gurunya ”cui” ketika sedang belajar
di kelas. Siswa seperti ini tidak menunjukkan respek terhadap sesamanya. Beda ketika di
luar sekolah dimana mereka sohib akrab dan saling menyapa dengan istilah ”cui”. Konteks
pergaulan di luar kelas berbeda dengan konteks belajar di kelas.
Sampai di sini, kita sudah mendapat gambaran bahwa norma ini sangat tergantung pada
ruang, waktu, dan konteksnya. Bisa saja, apa yang kita anggap sopan justru tidak sopan di
masyarakat lain. Oleh karena itu, memahami norma ini penting dilakukan terutama bila kita
berada di tempat-tempat yang baru. Memahami norma kesopanan merupakan salah satu
upaya kita ”membaca” kondisi sosial dan masyarakatnya.

D. Contoh Norma Kesopanan


Norma kesopanan sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat,
karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran
terhadap norma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanki dari masyarakat, semisal
cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus
dipenuhi supaya diterima secara sosial.

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh
masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari
pergaulan serta di permalukan.
Contoh-contoh norma kesopanan ialah:
 Tidak menyela pembicaraan.
 Menghormati orang yang lebih tua.
 Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
 Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.

3
 Tidak meludah di sembarang tempat.
 Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.

Norma Kesopanan Dalam Masyarakat (Adat Istiadat)


Apa itu norma kesopanan? Pengertian Norma Kesopanan atau sopan santun adalah
serangkaian aturan tentang tingkat laku yang bersumber dari budaya, adat istiadat, atau
tradisi di suatu wilayah yang berkembang dalam pergaulan anggota masyarakat dan
dianggap sebagai tuntunan dalam berinteraksi antar sesama.
Norma kesopanan bersifat relatif karena setiap tempat, lingkungan, dan waktu memiliki
kategori norma kesopanannya sendiri. Sesuai dengan pengertian norma kesopanan di atas,
maka norma ini wajib diimplementasikan untuk mendapatkan keteraturan di dalam
masyarakat.
Sopan santun sangat perlu dan penting menjadi budaya wajib yang harus dimiliki, baik di
tengah masyarakat maupun organisasi. Tanpa sopan santun atau lebih sering disebut etika
kerja, maka dapat menyebabkan terjadinya perselisihan antar anggota organisasi.
Norma kesopanan adalah peraturan hidup atau nilai-nilai yang diatur oleh agama maupun
adat-istiadat masyarakat. Norma kesopanan merupakan pedoman yang mengatur tingkah
laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya.
Norma kesopanan merupakan norma yang bersumber pada budaya masyarakat.
Pelanggaran terhadap norma ini tidak menimbulkan efek sosial yang besar. Misalnya,
perlakuan seorang anak terhadap orang tua dan tata cara berpakaian seseorang perempuan
dewasa saat keluar rumah. Pelanggaran terhadap norma ini akan kembali kepada diri si
pelakunya sendiri, yaitu berupa perasaan malu dan menjadi sungkan terhadap orang di
sekitarnya.
Norma kesopanan dalam masyarakat yang memuat aturan dalam pergaulan masyarakat,
antara lain terlihat dalam tata cara berpakaian, tata cara berbicara, tata cara berperilaku
terhadap orang lain, tata cara bertamu ke rumah orang lain, tata cara menyapa orang lain, tata
cara makan, dan sebagainya. Tata cara dalam pergaulan dalam masyarakat yang berlangsung
lama dan tetap dipertahankan oleh masyarakat, lama kelamaan melekat secara kuat dan
dirasakan menjadi adat istiadat. Beberapa pendapat ahli yang membedakan antara norma
kesopanan dengan kebiasaan dan hukum adat. Kebiasaan menunjukkan pada perbuatan yang
berulang-ulang dalam peristiwa yang sama, kemudian diterima dan diakui oleh masyarakat.
Sedangkan adat istiadat adalah aturan/kebiasaan yang dianggap baik dalam masyarakat yang
dilakukan secara turun temurun.
Salah satu perbedaan kebiasaan dengan adat istiadat adalah kekuatan sanksi pada
keduanya. Sanksi terhadap pelanggaran kebiasaan tidak sekuat sanksi pelanggaran terhadap
hukum adat. Contoh pulang kampung saat menjelang perayaan Idul Fitri, Natal, atau hari
besar keagamaan lainnya merupakan kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia.

4
Namun apabila seseorang suatu saat pada perayaan tersebut tidak pulang kampung, maka
sanksi dari masyarakat tidak sebesar seorang yang berasal dari suku Batak melanggar aturan
larangan perkawinan dalam satu marga.

Perkawinan Adat Batak

Upacara adat Mangirdak atau Mangganje atau Mambosuri boru (adat tujuh
bulanan). Upacara adat Mangirdak adalah upacara yang diterima oleh seorang ibu
yang usia kandungannya tujuh bulan.

Mangirdak
Upacara Adat Kematian Brobosan

Brobosan adalah suatu upacara yang mayoritas masih dilakukan oleh masyarakat di Jawa
Tengah. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan penghormatan terakhir
kepada orang yang meninggal dunia dan dilakukan oleh sanak keluarga. Disebut dengan
brobosan karena cara melakukannya adalah dengan mbrobos atau berjalan menerobos

5
dengan menunduk bagian bawah peti mati atau keranda sebanyak 3 kali yang diawali dari
pihak keluarga tertua secara berurutan.
Sanksi terhadap pelanggaran norma kesopanan dapat berupa pengucilan, tidak disenangi,
atau dicemoohkan oleh masyarakat. Sanksi berasal dari luar diri seseorang, berbeda dengan
norma kesusilaan yang berasal dari diri sendiri. Lemah kuatnya sanksi dari masyarakat
dipengaruhi oleh kuat tidaknya norma kesopanan tersebut dalam masyarakat. Contoh berjalan
di depan orang yang lebih tua harus meminta ijin (permisi). Bagi masyarakat di daerah
pedesaan pelanggaran ini akan mendapat teguran lebih tegas, dibandingkan dalam
masyarakat perkotaan.

Contoh Norma Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari, yaitu:


1. Membuang sampah pada tempatnya

2. Makan dengan menggunakan tangan kanan

3. Menghargai dan menghormati orang yang lebih tua

6
4. Menyapa/ memberi salam pada orang lain sebagai bentuk keramahan

5. Memberikan tempat duduk di kendaraan umum bagi orang tua dan ibu hamil

6. Mencium tangan orang tua ketika ingin berangkat ke sekolah.

7. Sopan santun saat bertamu ke rumah orang.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian norma kesopanan, etika, dan moral memang sangat penting untuk
diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat. Norma sangat diperlukan
oleh masyarakat dalam mengatur hubungan antar anggota masyarakat. Etika Etika pada
akhirnya membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan
dan yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau
sisi kehidupan. Sedangkan moral sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan
seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara
hati, serta nasihat, dll. Dengan adanya ketiga hal tersebut kita sebagai masyarakat akan
dapat hidup dengan baik didalam masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sopan_santun
http://anoyshoko.wordpress.com/2011/04/13/pengertian-norma/
http://warokakmaly.blogspot.com/2011/06/pengertian-norma-dan-macamnya.html
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/norma-kesopanan.oh112674.html
http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/12/makalah-norma-kesopanan.html

Anda mungkin juga menyukai