I
S
U
S
U
N
OLEH :
MA AL-HAMIDIYAH
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ATMOSFER BUMI”. Penulisan makalah
ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran GEOGRAFI.
Makalah ini berisi tentang atmosfer bumi, dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah
dimengerti. Makalah ini saya lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan
latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan Atmosfer Bumi.
Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini
juga saya lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam
penyusunan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
Februari 2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk
hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang
lainnya. Persis sebagai mana dipaparkan dalam al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 29 yang
menyatakan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Oleh karena itu mengingat pentingnya
pengetahuan mengenai atmosfer maka penulis menyusun makalah yang diberi judul
“ATMOSFER BUMI”.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Cuaca adalah keadaan udara pada waktu yang relatif singkat dalam satu daerah yang
sempit. Ilmu tentang cuaca dinamakan meteorologi. Cuaca dikatakan baik misalnya langit
cerah, tidak berawan, tidak turun hujan, tidak berkabut, dan tidak bertiup angin yang kencang.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang sangat luas dalam waktu yang lama.
Ilmu tentang iklim dinamakan klimatologi.
Keadaan cuaca dapat diprakirakan melalui pengamatan. Pengamatan itu dilakukan terhadap
unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
2
3. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh massa udara pada permukaan bumi.
Udara yang menyelubungi bumi ini adalah benda gas dan mempunyai massa.
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer yang dapat mencatat
sendiri disebut barograf. Besarnya tekanan udara di permukaan bumi adalah 76 cm Hg atau
760 mm Hg atau satu atmosfer.
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah
yang bertekanan rendah (minimum). Tekanan udara minimum disebut depresi. Jadi, angin
ditimbulkan oleh perbedaan tekanan udara. Tekanan udara disebabkan oleh Tmperatur/suhu
yang berbeda. Daerah yang temperaturnya tinggi, tekanan udaranya rendah, sedangkan
daerah yang temperaturnya rendah, tekanan udaranya tinggi (maksimum).
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengamati angin, antara lain:
a. Kecepatan angin,
b. Kekuatan angin,
c. Arah angin.
5. Awan
Awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) dalam udara di atmosfer yang terjadi
karena adanya pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah
melampaui keadaan jenuh. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.
1. lklim Matahari
Pembagian iklim matahari didasarkan pada kedudukan matahari terhadap muka bumi. Iklim
matahari dibedakan menjadi empat daerah iklim, yaitu:
1. Daerah iklim tropik, terletak antara 23,5°LU-23,5°LS. Cirinya: suhu udara selalu tinggi
dan curah hujan juga tinggi.
2. Daerah iklim subtropik, terletak antara 23,5°LU-40°LS. Cirinya: tekanan udara selalu
tinggi dan kering. Oleh karena itu, wilayah ini banyak dijumpai gurun pasir dan sabana.
3. Daerah iklim sedang, terletak antara 40°-66,5°LU/LS. Cirinya: daerah ini memiliki
empat musim yaitu panas, gugur, dingin, dan semi.
4. Daerah iklim dingin atau kutub, terletak antara 66,5°LU-90°LS.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis didasarkan pada keadaan yang sesungguhnya di permukaan bumi. Tipe-tipe iklim
fisis antara lain:
1. Iklim kontinental (iklim darat)
Iklim ini dipengaruhi oleh angin darat, yang ditandai dengan amplitudo suhu harian yang
tinggi dan amplitudo suhu tahunan yang juga tinggi. Curah hujan sedikit dan hanya sebentar,
disertai angin topan.
3
2. Iklim maritim (iklim laut)
Iklim ini dipengaruhi oleh angin laut, yang ditandai dengan amplitudo suhu harian kecil, rata-
rata suhu tahunan juga kecil, banyak awan, dan hujan disertai badai.
3. Iklim dataran tinggi (pegunungan)
Iklim ini dipengaruhi oleh angin pegunungan, yang ditandai dengan amplitudo suhu harian
besar, tekanan udara rendah, udara kering, sinar matahari sangat terik, dan jarang turun hujan.
4. Iklim muson (musim)
Iklim muson terdapat di daerah-daerah yang dilalui oleh angin muson yang berganti arah
setiap enam bulan sekali yang ditandai oleh setengah tahun bertiup angin yang menimbulkan
hujan dan berikutnya bertiup angin yang akan menimbulkan musim kemarau.
3. Klasifikasi Koppen
Klasifikasi Koppen didasarkan pada curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim
menjadi lima tipe iklim yaitu:
1. Iklim A atau iklim hujan tropis (tropical rainy climates). Daerah yang beriklim ini
temperatur bulan terdingin 18°C, curah hujan tahunan tinggi, dan curah hujan bulanan lebih
dari 600 mm.
2. Iklim B atau iklim kering/gurun (dry climates), dengan curah hujan lebih sedikit dari
penguapan.
3. Iklim C atau iklim sedang (humid mesothermal climates), dengan temperatur antara -3°C
sampai 8oC
4. lklim D atau iklim dingin (humid microthermal climates), dengan temperatur rata-rata
bulan terdingin kurang dari -3°C dan temperatur rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C
5. Iklim E atau iklim kutub (polar climates), dengan temperatur rata-rata bulan terpanas
kurang dari 10°C
4. Klasifikasi Schmidt-Ferguson
Klasifikasi ini didasarkan pada perhitungan indeks nilai Q dengan cara menghitung jurnlah
curah hujan tiap-tiap bulan. Berdasarkan curah hujan yang dihubungkan dengan tingkat
kebasahan dapat diklasifikasikan oleh Mohr sebagai berikut.
a. Bulan kering : curah hujan antara 0-60 mm/bulan
b. Bulan lembab : curah hujan antara 60--100 mm/bulan
c. Bulan basah : curah hujan I di atas 100 mm/bulan
Adapun rumus perhitungan nilai Q adalah sebagai berikut:
Q = Rata- rata bulan kering x 100%
Rata - rata bulan basah
Schmidt-Ferguson membagi iklim di Indonesia menjadi delapan tipe yaitu:
a. Iklim A; sangat basah, nilai Q = 0-14,3%
b. Iklim B; basah, nilai Q = 14.3-33,33%
c. Iklim C; agak basah, nilai Q = 33,3-60%
d. Iklim D; sedang, nilai Q = 60-100%
e. Iklim E; agak kering, nilai Q = 100-167%
f. Iklim F; kering, nilai Q = 167-300%
g. Iklim G; sangat kering, nilai Q = 300-700%
h. Iklim H; luar biasa kering, nilai Q = >700%
5. Klasifikasi Oldeman
Klasifikasi Oldeman didasarkan atas jumlah bulan basah secara berurutan dan banyaknya
bulan kering.
4
2. Daerah sedang, ketinggian 600-1.500 m dengan temperatur 22°C-17,1°C
Jenis tanaman yang tumbuh: teh, king, kopi, padi, tembakau, bunga, dan sayuran.
3. Daerah sejuk, ketinggian 1.500-2.500 m dengan temperatur 17,1°-11,1°C
Jenis tanaman yang tumbuh: kopi, teh, kina, dan sayuran.
4. Daerah dingin, ketinggian di atas 2.500 m dengan temperatur kurang dari 11,1°C Tidak
ada tanaman budidaya, yang dapat tumbuh adalah lumut.
Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing antara lain:
a. Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman
b. Oksigen untuk pernafasan
c. Karbondioksida untuk fotosintesis
d. Neon untuk lampu listrik
e. Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari
1. Troposfer
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini. Pada lapisan
troposfer terdapat penurunan suhu yang terjadi karena troposfer menyerap sangat sedikit
radiasi gelombang pendek dari matahari, sementara permukaan tanah memberikan panas
pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya (dapat melalui konduksi, konveksi, adveksi,
dan turbulensi), serta ada proses kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air
atmosfer.
* Konduksi : proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan.
* Konveksi : proses pemanasan secara vertikal.
* Adveksi : proses pemanasan secara horizontal.
* Turbulensi : proses pemanasan secara tidak beraturan.
* Kondensasi : proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
* Sublimasi : proses perubahan wujud es menjadi uap air.
5
Ketinggian troposfer: 0 - 15 km
Suhu lapisan troposfir: 17 - 52 derajat celcius
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini
2. Stratosfer
Ketinggian stratosfer: 15 - 40 km
Suhu lapisan stratosfer: -57 derajat celcius
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer, Stratosfer berada pada ketinggian entara 12
km hingga 50 km. Lapisan yang membatasi troposfer dan stratosfer disebut tropopause.
Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km
hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C
terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.
3. Mesosfer
Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian mulai
dari 55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan
bumi.
Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini
terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas
permukaan bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian
diterima oleh tempat-tempat lainnya.
Ketebalan Mesosfer: 45 - 75 km
Suhu lapisan stratosfer: -140 derajat celcius
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang terdiri
atas kristal-kristal es
4. Thermosfer (Ionosfer)
6
Ketebalan ionosfer: 50 - 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan
radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang
suhunya menjadi tinggi
Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai
pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya
lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi
oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya
akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini.
Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
a. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya
proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan
HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini
berkisar – 70° C sampai +50° C .
b. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
c. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara
400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya
mencapai 1200° C.
5. Eksosfer atau Dissipasisfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan Eksosfer terdapat
refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari
yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.
Sifat-sifat lapisan eksosfer :
1. Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800-1000 km dari
permukaan bumi.
2. Lapisan Eksosfer merupakan lapisan paling panas
3. Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi
4. Lapisan Eksosfer disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner
5. Lapisan Eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor
dari angkasa luar.
6. Suhu lapisan eksosfer -57 derajat celcius.
Ketebalan eksosfer : 500 – 700 km
Suhu lapisan eksosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg
Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari permukaan
bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan ruang hampa
udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada lapisan ini
molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel
netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. merefleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritic
Lebih tinggi lagi, di atas ionosfer, ada eksosfer. Tidak ada batas yang jelas setelah
ionosfer, udara menjadi semakin tipis dan tipis hingga pada akhirnya hampa sepenuhnya dari
udara. Daerah inilah eksosfer, daerah transisi antara langit dan antariksa.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi.
Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan
tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, dan
thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi,
stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2,
dan N2 bagi kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.
8
DAFTAR PUSTAKA
pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir atmosfir-bumi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/
http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-
menghangatkan-atmosfer/
http://arinifisikauin.wordpress/2011/04/09/atmosfer/