Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SENI BUDAYA

tentang

“KARYA BATIK”

DISUSUN OLEH:

ELVINA HIDAYATI

MADRASAH TSANAWIYAH
AL-HAMIDIYAH BUNUT
TP. 2019/ 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Sesungguhnya segala puji bagi Allah, karena pertolongan-Nya dan


seizin-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini serta yang saya hormati guru mata
pelajaran Seni Budaya yang telah memberikan ilmu sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Karya Batik”.

Makalah singkat ini saya susun dari berbagai sumber dan saya menjadikan sebagai
sebuah pengetahuan di bidang seni. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak dan memohon kepada Allah Ta’ala agar memberikan ilmu yang
bemanfaat dan amal shalih kepada mereka. Saya memohon kepada Allah agar memberikan rizki
kepada kami dan mereka berupa keikhlasan dalam ucapan dan amalan, sesungguhnya Dia
Maha Pemurah dan Maha Esa.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada para
pembaca, sehingga dapat mengetahui dan memahaminya.

Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah. .....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Batik .............................................................................................................2
B. Teknik pembuatan karya batik ..................................................................................3

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan ................................................................................................................6
2. Saran .........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Batik merupakan salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia yangtelah menjadi
warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun
corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat
beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya
berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
Saat ini batik banyak kita jumpai pada barang barang keseharian di sekitar kita.
Corak dan motif batik yang beraneka ragam dan menarik dapat diaplikasikan pada
berbagai jenis barang contoh ; pakaian, tas, pajangan rumah, sprei, dan lain sebagainya.
Dengan pengaplikasian seperti ini batik menjadi lebih dekat di kalangan masyarakat.
Bukan hanya pada kalangan atas atau pada forum formal. Bahkan pengaplikasian batik
pada benda benda seperti itu sangat di minati para wisatawan domestik sampai
mancanegara. Ini membuktikan bahwa batik sangat populer dan mendunia karena
pesonanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman sejarah batik?
2. Bagaiamana teknik pembuatan karya batik?

C. TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang
kebudayaan batik, terutama tentang motif, corak, teknik, cara pembuatan maupun alat
dan bahan pembuatan karya batik tradisional Indonesia sehingga batik Indonesia tetap
lestari di lingkungan masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Batik

Detail ukiran kain yang dikenakan Prajnaparamita, arca yang berasal dari Jawa Timur
abad ke-13. Ukiran pola lingkaran dipenuhi kembang dan sulur tanaman yang rumit ini
mirip dengan pola batik tradisional Jawa.
Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam adalah
salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesirmenunjukkan bahwa teknik ini telah
dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang
juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan
di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di Indiadan Jepang semasa Periode
Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba diNigeria,
serta Suku Soninke danWolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada
semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad
XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik
cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah
tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan
dari India atauSrilangka pada abad ke-6 atau ke-7.[2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog
Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli
dari daerah sepertiToraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah
tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki
tradisi kuna membuat batik.
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12
di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk
dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di
Jawa pada masa sekitar itu. Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan
oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil

2
pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip
dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan
bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah
dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, SulalatusSalatinmenceritakan Laksamana
Hang Nadim yang diperintahkan olehSultan Mahmud untuk berlayar keIndia agar
mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap
lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain
itu.

B. Teknik Pembuatan Karya Batik


1. Batik Tulis

a. Teknik :
Kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan.
Pembuatan batik ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
b. Cara pembuatan :
 Siapkan kain, buat motif diatas kain dengan menggunakan pensil
 Setelah motif selesai dibuat, sampirkan kain pada gawangan
 Nyalakan kompor/anglo. Taruh malam/lilin ke dalam wajan dan panaskan
wajan dengan api kecil sampai malam mencair sempurna. Biarkan api tetap
menyala kecil
 Mulailah membatik dengan cara ambil sedikit malam cair dengan
menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas, kemudian
goreskan canting dengan mengikuti motif yang telah ada. Hati-hati jangan
sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain karena akan
mempengarufi hasil motif batik
 Setelah semua motif tertutup malam, maka proses selanjutnya adalah proses
pewarnaan

3
 Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke
dalam larutan pewarna dengan menggunakan kuas, ulangi sampai beberapa
kali.
 Tahap selanjutnya adalah proses penghilangan lilin batik dengan cara
pengerakan dan melarod
 Tahap terakhir dari proses pembuatan batik ini adalah proses pencucian dan
penjemuran.

c. Alat dan bahan :


 Canting --> canting adalah alat untuk membatik. Biasanya terbuat dari bahan
tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung
 Gawangan --> adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik.
Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu
 Wajan --> berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini
bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat
 Anglo / kompor kecil--> digunakan untuk memanaskan wajan
 Malam/lilin --> malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang
berupa gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin
 Bahan pewarna --> biasa juga disebut sebagai wedel atau tom

2. Batik Cap

a. Teknik :
Kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap yang
terbuat dari tembaga. Pembuatan batik ini hanya memakan waktu kurang lebih 2-
3 hari.
b. Cara pembuatan :
 Kain mori diletakkan di atas meja dengan alas dibawahnya menggunakan
bahan yang empuk.

4
 Malam direbus hingga suhu 60 – 70 derajat Celsius.
 Cap dicelupkan ke malam yang telah mencair tadi tetapi hanya 2cm saja dari
bagian bawah cap.
 Kemudian kain mori di cap dengan tekanan yang cukup supaya rapih. Pada
proses ini, cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori
 Selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan cara mencelupkan kain mori
yang sudah di cap tadi ke dalam tangki yang berisi cairan pewarna.
 Kain mori direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain.
 Proses pengecapan>pewarnaan>penggodogan diulangi kembali jika ingin
diberikan kombinasi beberapa warna.
 Setelah itu, proses pembersihan dan pencerahan warna dengan menggunakan
soda.
 Penjemuran kemudian disetrika supaya rapih.
c. Alat dan bahan :
 Cap
 Meja
 Lilin malam
 Pewarna

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Batik merupakan salah satu kebudayaan indonesia yang sudah mendunia. Kaya akan motif
dan coraknya yang menarik. Saat ini batik sudah banyak diaplikasikan pada benda benda
keseharian. Sehingga batik menjadi lebih dekat di kalangan masyarakat.

B. SARAN
Warga Negara Indonesia supaya dapat lebih memahami kebudayaan negaranya, yaitu batik.
Karna batik adalah warisan turun temurun dari nenek moyang kita yang harus dilestarikan
keberadaannya supaya tidak mudah diklaim oleh negara lain.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://gmst-nn.blogspot.com/2014/12/makalah-batik.html?m=1
https://id.wikipedia.org/wiki/Batik_cap
https://id.wikipedia.org/wiki/Batik tulis

Anda mungkin juga menyukai