PENDAHULUAN
1
2
4
5
oleh Soepomo dikatakan terjelma dalam diri pribadi Presiden dan bukan
dalam DPR dalam hal pembentukan undang-undang, telah luput karena
pendapat seorang anggota Panitia Kecil.
Pendapat itu menyatakan bahwa bahwa tanpa adanya persetujuan
yang diharuskan antara presiden dan parlemen tentang suatu undang-undang,
kedaulatan rakyat tidak cukup terjamin. Ketiga, Ismail Suny mengatakan
bahwa dengan masuknya asas kedaulatan rakyat ke dalam UUD 1945 dan
terdapatnya pasal-pasal mengenai hak-hak asasi manusia, maka pandangan
integralistik Soepomo itu telah ditolak.
Pendapat Marsilam Simanjuntak
Kritik Marsillam Simanjuntak terhadap konsep Soepomo dimulai
dengan mengungkapkan kemungkinan alasan munculnya paham integralistik
di masa Orde Baru. Ia beranggapan bahwa paham integralistik di masa Orde
Baru menjadi alat legitimasi untuk menjelaskan sistem politik pemerintahnya
yang tidak menganut kebebasan. Itu dipakai pula untuk meredam tuntutan hak
asasi manusia. Konsep ini sekaligus memberi dasar dan peran pemerintah
yang luas dalam rangka stabilisasi politik pada periode setelah Soekarno.
Dengan meninjau pandangan Hegel dan membandingkannya dengan
pidato Soepomo, Marsilam sangat yakin akan adanya unsur Hegelian dalam
pandangan integralistik yang dikemukakan Soepomo. Walaupun yang
dikatakan Soepomo tidak banyak dan belum bisa diraba di mana terjalinnya
prinsip-prinsip negara menurut Hegel, namun ia sudah melihat
semacam countour Hegelian yang mulai nampak samar-samar. Ini tampak
dalam sebagian implikasinya, seperti antara lain dari kata-kata Soepomo,
“persatuan masyarakat organis,” “penghidupan bangsa seluruhnya,”
“kepentingan seluruhnya, bukan kepentingan perseorangan.” Dengan
kesimpulan tersebut, Marsilam menguraikan unsur-unsur Hegel yang terdapat
dalam staatsidee Soepomo. Misalnya di bidang bentuk negara, Soepomo tidak
berkeberatan Negara Indonesia dipimpin oleh raja dengan hak turun-temurun
sekalipun. Di bidang kedaulatan rakyat Soepomo tidak menjelaskan letak
kedaulatan rakyat dalam konsep staatsidee-nya. Dan di bidang hak-hak warga
10
14
DAFTAR PUSTAKA
http://lina-embun.blogspot.co.id/2011/11/integralistik-kehidupan-nasional.html
http://noercholish-rustam.blogspot.co.id/2012/12/konsep-tentang-pandangan-
negara.html
http://simplenews05.blogspot.co.id/2014/01/penjelasan-mengenai-teori-
integralistik.html
http://infoadasemua.blogspot.co.id/2014/11/paham-intergralistik-indonesia.html