Anda di halaman 1dari 9

MODUL PENGANTAR 2 KOMUNIKASI MEDIK DAN BIOETIKA Menerjemahkan Sovereinitas Berdasarkan Pancasila

Kelompok 7
03010228 03010229 03010230 03010231 03010232 03010233 03010234 03010235 03010236 03010237 03010238 03010239 03010240 03010241 Rachma Tia Wasril Radian Savani Raka Suantadina Ramayani Batjun Ratu Suci Anggraini Hasibuan Raysa Angraini Reynatta Audralia Namara Riana Rahmadhany Ricky Julianto Riza Ernaldy Riza Tafson Rizqa Azka Hafizha Rosalina Hutapea Roy Andrew Halim Liem

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI SEMESTER GASAL 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN

Makalah ini disusun berdasarkan diskusi yang kami lakukan pada: Hari, tanggal : Jumat, 3 September 2010 Pukul : 08.00 wib 09.45 wib

Ketua diskusi : Radian Savani Sekretaris : Rachma Tia Wasril

Tutor diskusi : dr. Suweno Dan diikuti oleh 12 peserta diskusi lainnya. Berdasarkan dari topik yang telah kami ambil, yaitu Menerjemahkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari yang lebih menjurus kepada masalah mengenai sovereinitas atau yang sering disebut dengan kedaulatan. Kami menemukan tidak sedikit dari masalah masalah dari topik yang terkait. Dari sekian banyak kasus yang ada, secara garis besar kami mengangkat dua kasus yang menurut kami perlu mendapatkan perhatian khusus oleh negeri ini sesuai dengan topik yang kami ambil dan menjurus kepada sovereinitas atau kedaulatan. Pada kasus pertama kami membahas masalah mengenai pengambilan daerah kedaulatan wilayah Indonesia oleh Malaysia yang belum juga tertuntaskan. Sedangkan pada kasus kedua, kami membahas masalah mengenai banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara.

BAB II LAPORAN KASUS

Masalah yang kita hadapi sekarang ini sebagai suatu bangsa yang menempati Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia sangat bervariasi. Banyak ketidakadilan yang terjadi di Indonesia. Misalnya, kasus penembakkan anak oleh seorang polisi yang terjadi sekitar 17 tahun lalu yang sampai sekarang masih belum dapat dituntaskan dan karenanya kasus tersebut dianggap kadaluarsa. Mengapa bisa terjadi hal demikian? Bagaimana pihak yang berwenang mengatasi kasus kasus tersebut sehingga banyak kasus yang menjadi kadaluarsa? Kemudian dilihat dari segi pendidikan, di Indonesia pendidikan masih belum bisa menjadi filter dari pengaruh budaya luar. Karena kurangnya pendidikan, bangsa ini terus terbuai dengan masuknya budaya asing tanpa membedakan dengan tegas mana yang baik dan buruk sehingga tanpa disadari lebih banyak memberikan pengaruh buruk yang juga menggeser nilai nilai dari pedoman hidup negeri ini sendiri yakni Pancasila. Contoh lain, dengan adanya daerah otonom, menyebabkan kurangnya koordinasi antara berbagai daerah dan pusat, juga adanya daerah yang ingin memisahkan diri dari wilayah Indonesia, dan yang tidak kalah penting masyarakat Indonesia mempunyai sifat individualistis yang sudah mendarah daging. Hal hal tersebut hanya sebagian kecil dari masalah yang dihadapi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan laporan kasus yang disajikan para peserta diskusi memberikan pendapatpendapatnya berdasarkan pertanyaan yang ada, antara lain : 1.Apa masalah yang kita hadapi sekarang ini sebagai suatu bangsa yang menempati NKRI? 2.Sesungguhnya, apakah tujuan dan dasar kita membangun bangsa? 3.Uraikan tantangan dan solusi normatifnya yang berkaitan dengan aspek pembangunan sovereinitas! 4.Rumuskan program kerja yang merupakan penjabaran dari solusi normatif! 5.Perkiraan hasil yang diperoleh

BAB III PEMBAHASAN

Seperti yang telah diketahui, tujuan dan dasar kita membangun bangsa dapat kita lihat di pembukaan UUD `45 dan juga Pancasila. Pada bab I, telah dijelaskan bahwa kasus pertama yang akan kami ambil adalah mengenai masalah pengambilan daerah kedaulatan wilayah Indonesia oleh Malaysia yang belum juga tertuntaskan. Indonesia terdiri dari beribu pulau yang berjajar di garis khatulistiwa. Pulau pulau tersebut ada yang sudah diberikan nama dan ada yang hanya dibiarkan tanpa nama. Akibatnya, banyak negara negara yang ingin menamakan pulau pulau tersebut dan dengan sengaja mengakui bahwa pulau pulau tersebut bukan milik Indonesia. Indonesia tidak memberikan hak patennya sehingga terjadilah perebutan pulau pulau tanpa nama yang seharusnya menjadi milik Indonesia. Adapun tantangan yang ada di kasus pertama yaitu pengambilan daerah kedaulatan wilayah Indonesia oleh Malaysia yang belum tertuntaskan. Disini kami akan memberikan beberapa solusi yang bisa memecahkan masalah ini. Diperlukan ketegasan pemerintah sekarang dalam menghadapi Malaysia, seperti yang dilakukan Ir. Soekarno yaitu langsung memutuskan hubungan diplomasi dengan Malaysia, diperlukannya pengakuan atau pemberian nama pada setiap pulau pulau tidak bernama yang seharusnya menjadi milik Indonesia bisa dan dengan memperkuat pertahanan TNI AL untuk menyelesaikan tugasnya secara tuntas. Adapun rumusan program kerja yang merupakan penjabaran dari solusi normatif, terkait dengan kelompok sasaran masing masing :

Publik : Masyarakat harus aktif mengawasi kinerja dalam pemerintahan dan

melaporkan segala sesuatu penyimpangan dalam pemerintah.dan juga ikut memelihara pulau-pulau yang belum bernama.

Pemerintah : Pemerintah harus lebih transparan atau terbuka kepada publik dengan

batasan batasan yang baik.dan mengambil tindakan tegas jika ada pelanggaran.

Dewan perwakilan : Lebih mempercayakan apa yang terjadi dalam pemerintahan dan menjalankan amanatnya dengan sungguh sungguh.

Dalam kasus ini ada 3 aspek perkiraan dari hasil yang diperoleh :

Output : Adanya pengakuan yang menyeluruh untuk seluruh wilayah Indonesia dan pemberdayaan yang lebih merata di setiap pulau pulaunya.

Out come : Sebagai bangsa Indonesia, kita akan lebih menghargai dengan apa yang negeri ini miliki.

Impact : Wilayah Indonesia menjadi jelas akan status kedaulatannya.

Tantangan kasus kedua yaitu mengenai korupsi di berbagai kalangan yang sedikit demi sedikit menghancurkan negara ini. Kasus korupsi yang dilakukan pejabat negara. Adapun beberapa solusi yang kami dapatkan yaitu dengan cara keadilan harus ditegakkan di Indonesia dengan memberikan hukuman yang pantas kepada para oknum yang bersalah dan perlunya perbaikan perilaku para penegak keadilan untuk lebih menjaga amanatnya.

Rumusan program kerja yang bias dilakukan antara lain :

Publik : Masyarakat harus aktif mengawasi kinerja dalam pemerintahan dan

melaporkan segala sesuatu penyimpangan dalam pemerintah.

Pemerintah : Pemerintah harus lebih transparan atau terbuka kepada publik dengan

batasan batasan yang baik.

Dewan perwakilan : Lebih mempercayakan apa yang terjadi dalam pemerintahan dan

menjalankan amanatnya dengan sungguh sungguh.

Dalam kasus ini ada 3 aspek perkiraan dari hasil yang diperoleh.

Output

: Kemiskinan berkurang dan meminimalisir tingkat kesehatan.

Outcome : Pembanguan nasional lebih terarah dan efektif. Terdapat rasa damai, kepuasan, dan keamanan bagi masyarakat.

Impact : Moral bangsa menjadi lebih baik dan dapat lebih berkembang di bidang lainnya.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Danny Wiradharma. Pancasila, Saripati Budaya Bangsa. 1-7.

WN Tutorong. Lima Langkah Jitu Menuju Indonesia Baru. One Earth Media, 2006.

BAB V PENUTUP DAN UCAPAN TERIMAKASIH

Demikianlah uraian diskusi yang kami bahas. Berdasarkan hasil diskusi yang kami bahas, seharusnya pemerinyah lebih serius dalam menangani setiap permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Kita sebagai generasi muda harus menjunjung tinggi nilai kebudayaan bangsa kita serta mengamalkan nilainilai yang terpadat dalam pancasila sehingga tercapai tujuan dari bangsa Indonesia yang telah dikemukakan sejak zaman kemerdekaan dulu. Dalam diskusi ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang diinginkan. Namun, dalam pembahasan diskusi ini mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami membutuhkan saran dan kritik dari pembaca sebagai bahan pembelajaran kami. Kami berharap makalah diskusi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Terima kasih kepada tutor yang telah mendampingi kelompok kami dalam berdiskusi serta kepada dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan kepada kami. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada para peserta diskusi yang telah memberikan masukan dan tanggapan dari masalah yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai