Anda di halaman 1dari 31

Danny Wiradharma

 Bila kita mengajak kalangan tertentu


berbicara tentang Pancasila, mungkin
terdengar komentar-komentar

 “Pancasila … ? Hari gini masih membicarakan


Pancasila … ? Nggak salah?!

 “Pancasila itu bagus! Harus diimplementasiken.


Setelah bertahun-tahun diselewengken, sekarang
harus kita lurusken!”
 Saat ini negara dan bangsa kita sedang
terpuruk
 Korupsi terjadi di berbagai segmen masyarakat
dan birokrat
 Pulau di perbatasan diambil negara tetangga
 Batik mau diambil oleh negara lain
 TKI dihukum mati di negara orang
 Pertikaian dan kerusuhan di berbagai daerah
 Teror
 Mengapa hal itu bisa terjadi?

 Karena kita melupakan nilai-nilai luhur, yang


selama ribuan tahun menopang berdirinya sebuah
wilayah peradaban, Nusantara
 Sesungguhnya, apa yang kita butuhkan
sebagai bangsa, sebagai manusia, dan
sebagai individu, telah disarikan dengan
sangat hebat ke dalam Pancasila

 Pancasila akan terasa maknanya bila kita


mampu menghubungkannya dengan
persoalan-persoalan yang kontekstual
 Masalah-masalah besar yang kita hadapi
sebagai bangsa dapat dikelompokkan dalam
lima kategori, yaitu :
 Religiositas
 Humanitas
 Nasionalitas
 Sovereinitas
 Sosialitas
 Jawaban atas persoalan mendasar di setiap
aspek besar tersebut, tak lain adalah tiap-tiap
sila dalam Pancasila

 Sekarang ini, meskipun kita semua hidup


dalam negeri yang nyaris porak-poranda,
sesungguhnya kita sudah punya dasar bagi
kebangkitan Indonesia
 Kita hanya perlu menyalakannya lagi di
dalam hati sanubari setiap anak bangsa

 Biar seluruh negeri ini memiliki NYALA API


Pancasila dalam dirinya
 Selama ini, Pancasila menjadi kurang atau
tidak akrab dalam hidup kita, karena kita
mengganggapnya sebagai sesuatu yang
“bagus didengar tapi tidak membumi”

 Oleh karena itu, kita harus menjadikan jati


diri kita, Pancasila, sebagai sesuatu yang
mudah dipahami, bahkan sebagai sesuatu
yang menyenangkan. Kita menjadi tahu apa
artinya menjadi orang Indonesia
 Langkah-langkah menerjemahkan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari :
 Mengingat tujuan kita berbangasa dan bernegara
yang berdasarkan Pancasila
 Mengenali tantangan bangsa dan solusi
normatifnya
 Merumuskan program kerja yang realistis
 Action
 Evaluasi
 Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945
tentang lahirnya Pancasila membicarakan 2
hal :
 Hal merdeka : jembatan emas
 Hal dasar filosofi :
▪ Kebangsaan
▪ Internasonalisme
▪ Mufakat/ demokrasi
▪ Kesejahteraan sosial
▪ Ketuhanan yang berkebudayaan
 Trisila
 Sosio-nasionalisme
 Sosio-demokrasi
 Ketuhanan

 Ekasila
 Gotong-royong
 Ki Hajar Dewantara
 Pancasila adalah “saripati budaya bangsa” atau
puncak-puncak kebudayaan bangsa

 30 September 1960 dalam sidang umum PBB


Bung Karno menyampaikan pidato : “To build
the world a new” mendapat standing ovation
dari seluruh peserta
 Tujuan kita berbangsa dan bernegara secara
holistik adalah untuk mencapai masyarakat
yang :
 Menghayati kebertuhanan yang universal
 Berkemanusiaan secara adil dan beradab
 Bersatu sebagai sebuah bangsa
 Demokratis berdasarkan hikmat kebijaksanaan
 Berkeadilan sosial
 Matriks Langkah Pertama

NO ASPEK PEMBANGUNAN
I MEMBANGUN ASPEK RELIGIOSITAS
II MEMBANGUAN ASPEK HUMANITAS
III MEMBANGUN ASPEK NASIONALITAS
IV MEMBANGUN ASPEK SOVEREINITAS
V MEMBANGUN ASPEK SOSIALITAS
 Pendekatan yang digunakan : problem-solving,
berdasarkan pengenalan terhadap masalah,
sehingga kita tahu apa sebab kita perlu
melaksanakan pembangunan, menjalankan
program-program, dll
 Sebuah program yang baik adalah program
yang dirancang untuk menjawab masalah
 Orang yang bekerja tanpa tahu untuk apa
mereka bekerja, akan teralienasi dengan
pekerjaannya sendiri, mereka menjadi seperti
robot
 Diskusikan dalam kelompok sejumlah
masalah atau tantangan serta solusi normatif
yang dihadapi bangsa dalam mencapai
tujuan pembangunan!
 Matriks untuk kelompok-kelompok :
No Aspek Pembangunan Tantangan Solusi Normatif

1 Membangun aspek Konflik antar agama Menciptakan perdamaian


religiositas antar umat beragama
2 Membangun aspek Pelanggaran HAM Melindungi HAM
humanitas
3 Membangun aspek Lemahnya paham Memperkuat paham
nasionalitas kebangsaan kebangsaan
4 Membangun aspek Lahirnya peraturan yg Menghilangkan peraturan
sovereinitas diskriminatif thd yg diskriminatif thd
perempuan perempuan
5 Membangun aspek Industri rakyat yg Melindungi & memperkuat
sosialitas lemah industri rakyat
 Solusi normatif yang ditampilkan sebagai
“jawaban” atas tantangan nampak sangat
mudah. Memang demikian, sehingga disebut
solusi normatif, yg berupa kalimat bernada
positif.
 Cara ini sesungguhnya hendak menanamkan
pada alam bawah sadar kita bahwa ada solusi
untuk setiap masalah atau tantangan.
 Dalam langkah kedua ini solusi normatif
belum dapat menjadi panduan untuk
melakukan action.
 Agenda kerja atau program kegiatan yang
lebih rinci dibicarakan dalam langkah
berikutnya
 Solusi normatif yang telah diidentifikasi akan
menjadi tujuan khusus dari bakal program
kerja nanti
 Misalnya kelompok 5 solusi normatifnya
adalah melindungi dan memperkuat industri
rakyat, maka program kerja apapun yang
akan dirumuskan harus memiliki tujuan
khusus yang sama.
 Tujuan umum bagi kelompok 5 adalah
mencapai masyarakat yang berkeadilan
sosial, yang merupakan salah satu tujuan
utama bangsa dan negara, sebagaimana
telah dirumuskan dalam langkah pertama.
 Itulah aspek sosialitas dari pembangunan
 Suatu program kerja akan efektif bila sejak
awal telah disadari tujuan serta kelompok
sasaran yang hendak diraihnya
 Kelompok sasaran tersebut bisa :
 Pemerintah
 Badan perwakilan
 Masyarakat luas, yg dpt dikelompokkan secara
lebih spesifik seperti petani, pegawai negeri,
pemuda, dll
 Matriks langkah ketiga :
No Solusi Normatif Program Kerja Kelompok
(Tujuan Khusus) sasaran
V Melindungi & Kampanye agar menggunakan produk Publik
memperkuat hasil industri rakyat
industri rakyat
Audiensi minta keringanan pajak bagi Pemerintah
industri rakyat

Berdialog minta perlindungan hukum Badan


untuk pengembangan industri rakyat perwakilan
 Tidak ada pekerjaan yg sia-sia
 Pekerjaan yg kita anggap keliru pun adalah
langkah awal bagi kita untuk dapat bekerja
dengan tepat
 Kuncinya adalah intensif dan repetitif.
 Segala sesuatu yg kita lakukan dengan
sungguh-sungguh dan secara berulang-ulang
niscaya dapat membuat kita menguasai
pekerjaan itu
 Pekerjaan untuk negeri akan menjadi lebih
berkali-kali lipat efektivitasnya bila dilakukan
dengan bergotong-royong.
 Ingatlah bahwa kita adlah bangsa yang
menghargai keunikan individu, tapi juga
menjunjung tinggi kolektivitas
 Melakukan pekerjaaan secara kolektif berarti
memberikan energi berlipat ganda pada
pekerjaan kita
 Jiwa Pancasila adalah gotong royong
 Evaluasi adalah bagian dari perenungan yang
kita coba upayakan untuk dilakukan secara
kolektif sehingga lebih banyak orang
mendapatkan pelajaran darinya
 Dengan melakukan evaluasi, sebisa mungkin
secara objektif, kita dapat menghindari diri
untuk tidak terjebak dalam sikap aktivisme,
sikap aktif namun tanpa arah yg jelas
 Ada 3 aspek penting dalam evaluasi
 Hasil kerja secara fisik atau output, adalah untuk
menunjukkan angka keberhasilan dari sebuah program
kerja
 Hasil kerja secara kualitatif atau outcome, adlah untuk
menunjukkan perubahan secara kualitatif paling nyata
yang terjadi akibat program kerja yang dilakukan
 Dampak kerja yg terkait dengan tercapainya tujuan atau
impact, adalah untuk menunjukkan sejauh mana hasil
kerja telah memberikan sumbangan bagi tercapainya
tujuan awal program
No Solusi normatif Program kerja Kelompok Evaluasi
(tujuan khusus) sasaran
Output Outcome Impact

V Melindungi & Kampanye Publik 10 buah Kesadaran Industri


memperkuat industri mengonsumsi spanduk di rakyat rakyat
rakyat produk 4 kota mengonsumsi menjadi
industri rakyat produk sendiri lebih kuat &
terlindungi
Audiensi Pemerintah Audiensi Itikad baik
minta dgn pemerintah
keringanan gubernur & mengurangi
pajak walikota pajak

Dialog minta Badan Dialog dgn Itikad baik utk


perlindungan perwakilan 10 org buat
hukum bagi wakil peraturan yg
industri rakyat rakyat melindungi
industri
rakyat
No. Aspek Tanta- Solusi Progra Kelomp Evaluasi
Pembangun ngan normatif m kerja ok Output Outcome Impact
an (tujuan sasaran
khusus)
I Religiositas
II Humanitas
III Nasionalitas
IV Sovereinitas
V Sosialitas

Anda mungkin juga menyukai