Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Psikologi Abnormal

Menurut Kartini Kartono (2000:25) psikologi abnormal adalah salh satu cabang
psikologi yang menyelidiki segala bentuk gangguan mental dan abnormalitas jiwa.
Singgih Dirgagunarsa (1999:140), mendefinisikan psikologi abnormal atau
psikopatologi sebagi lapangan psikologi yang berhubungan dengan kelainan atau
hambatan kepribadian, yang menyangkut proses dan isi kejiwaan.

Definisi psikologi abnormal yang juga dapat dijumpai di merriem-webster online


(2009). Pada kamus online tersebut dinyatakan “ Abnormal Psychology: a branch of
psychology concerned with mental and emotional disorder (as neuroses, psychoses
and mental retardation) and with certain incompletely understood normal phenomena
(as dreams and Hypnosis)”.

Jadi dari beberapa definisi yang dinyatakan dengan kalimat yang berbeda tersebut
dapat didefinisikan pokok-pokok pengertian psikologi abnormal yaitu sebagai
berikut:

1. Psikologi abnormal merupakan salah satu cabang dari psikologi atau psikologi
khusus.
2. Yang dibahas dalam psikologi abnormal adalah segala bentuk gangguan atau
kelainan jiwa baik yang menyangkut isi (mengenai apa saja yang mengalami
kelainan) maupun proses (mengenai faktor penyebab, manifestasi, dan akibat
dari gangguan tersebut.

B. Sejarah Psikologi Abnormal


1. Demologi awal: prilaku abnormal disebabkan oleh kerasukan roh jahat,
penanganannya mencakup eksorsisme, yaitu pengusiran roh jahat dengan
mantera atau siksaan ntualistik.
2. Sumatogenesis: Hippocrates berpendapat bahwa otak adalah organ
kesadaran kehidupan intelektual dan emosi, sehingga jika fungsi otak
normal demikan juga dengan kesehatan mentalnya normal, namun jika
pikiran dan perilaku ada yang menyimpang, adalah indikasi terjadinya
suatu patologi otak.
3. Pada abad ke-13 pengadilan ketidakwarasan untuk menentukan kewarasan
seseorang di jalankan di Inggris. Pengadilan tersebut dilakukan di bawah
hukum kerajaan untuk melindungi mereka yang sakit jiwa, dan penilaian
ketidakwarasan memberi hak pada kerajaan untuk menjadi pelindung
tempat orang tidak waras.
(Neigebbaeur, 1979)

C. Konsep Teoritis Tentang


1. Kondisi Normal
 Diartikan sebagai keadaan sehat (tidak patologis) dalam fungsi keseluruhan
(maramis.1999).
 Perilaku yang adekuat yaitu serasi dan tetap yang dapat diterima oleh masyarakat
pada umumnya (kartini kartono,1999).
 Prilaku pribadi normal: sikap hidup yang sesuai denga pola kelompok
masyarakat tempat ia ada sehingga tercapai relasi interprestasi sosial dan
intersosial yang memuaskan (kartini kartono, 1989).

Kriteria normal menurut WF Maramis adalah sebagai berikut:


a. Terhadap diri sendiri: menerima dirinya sendiri, identitas diri yang
memadai, serta penilaian yang realistis terhadap kemampuannya.
b. Cerapan (persepsi) terhadap kenyataan : mempunyai pandangan yang
realistis tentang diri sendiri dan lingkungannya.
c. Integrasi: kesatuan kepribadian, bebas dari konflik pribadi yang
melumpuhkan dan memliki daya tahan yang baik terhadap stress
d. Kemampuan: memilikikemampuan dasar secara fisik, intelektual,
emosional, dan sosial sehingga mampu mengatasi berbagai masalah.
e. Ekonomi: memiliki kepercayaan kepada diri sendiri yang memadai
bertanggung jawab, mengarahkan dirinya kepda tujuan hidup.
f. Perkembangan dan perwujudan dirinya: kenderungan pada kematangan
yang makin tinggi.

2. Kondisi Abnormal

Artinya menyimpang dari yang normal ada banyak kriteria untuk menunjukkan ke
abnormalan, dan yang mana tak satupun dari kriteria tersebut yang secara sempurna
dapat membedakan abnormal dan perilaku normal, tapi sekurang-kurangnya kriteria
tersebut dapat menentukan definisi prilaku abnormal dan adanya kriteria
pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat
relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu

Tingkah Laku Abnormal Dan Peristilahan Dalam Psikologi Abnormal

A. Faktor penyebab munculnya tingkah laku abnormal


1. Menurut tahap berfungsinya
(menurut Coleman, Butcher dan Carson, 1980) yang dikutip oleh Supratiknya,
A.1995. Mengenal prilaku abnormal. Yogyakarta: Kanisius.
a. Penyebab primer (primary cause)
Kondisi yang tanpa kehadirannya suatu gangguan tidak akan muncul co:
infeksi Sipilis yang menyerang system syaraf. Tanpa infeksi Sipilis, gangguan
ini tidak mungkin menyerang seseorang.
b. Penyebab yang menyiapkan (presdisposing cause)
Kondisi yang mendahului dan membuka jalan bagi kemungkinan terjadinya
gangguan tertentu dalam kondisi-kondisi tertentu di masa mendatang co: anak
yang keberadaannya di tolak oleh orangtuanya.

Anda mungkin juga menyukai