Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

a) eritromisin

Pada praktikum ini didapatkan hasil zona hambat pada pemberian eritromisin terhadap
kultur campur bakteri rongga mulut sebesar 2,4cm. Hasil ini menujukkan efektivitas
eritromisin pada kuman rongga mulut lebih besar daripada amoksisilin dan amoksisilin dengan
asam klavunamat. Zona hambat eritromisin adalah lebih kecil daripada pemberian
Klindamisin. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas Klindamisin adalah lebih besar daripada
eitromisin. Eritromisin termasuk golongan makrolida. Eritromisin bekerja dengan cara
menekan sintesis protein bakteri. Adapun mekanisme kerja eritromisin adalah dengan
menghambat sintesis protein yang tergantung RNA. Eritromisin efektif terhadap kuman gram-
positif. Obat ini terutama bersifat bakteriostatik tetapi dapat bersifat bakteriosid tergantung
dari jenis bakteri dan kadarnya dalam darah. Obat ini merupakan basa lemah dan secara
bermakna lebih aktif pada pH alkali daripada pada pH netral atau asam.

b) klindamisin

Pada praktikum ini didapatkan hasil zona hambat pada pemberian klindamisin terhadap
kultur campur bakteri rongga mulut adalah 3,6cm. Hasil ini menujukkan efektivitas
klindamisin pada kuman rongga mulut adalah yang terbesar dibanding amoksisilin,
amoksisilin dengan asam klavunamat dan eritromisin. Klindamisin dapat bekerja sebagai
bakteriostatik maupun bakterisida yaitu berefek menghambat pertumbuhan dan multiplikasi
bakteri. Klindamisin mengikat secara ireversibel pada tempat sub unit 50S ribosom bakteri,
sehingga menghambat langkah translokasi sintesis protein. Spektrum kerjanya lebih sempit
dari makrolida, terutama terhadap gram positif dan hanya in vitro klindamisin lebih aktif. Obat
klindamisin aktif terhadap bakteri anaerob.

Anda mungkin juga menyukai