MAHASISWA
Di susun oleh :
Nama : Nurul Afifah
NIM : 201410201042
Prodi : S1 Ilmu Keperawatan
Kelas : PSIK 1A kelompok 4
Tasikmalaya,
Oktober 2014
PENULI
S
1
DAFTAR ISI
Bab I: Pendahuluan.............................................................................................3
Latar Belakang................................................................................................3
Rumusan Masalah............................................................................................3
Tujuan..........................................................................................................3
Manfaat.........................................................................................................3
Kesimpulan............................................................................................9
Kritik Dan Saran.....................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah
sebagai
berikut:
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Etika Komunikasi yang baik
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Etika Pergaulan Mahasiswa yang baik
1.4 Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan diatas maka manfaat dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis dapat mengetahui Bagaimana Etika Komunikasi yang Baik ?
2. Penulis dapat mengetahui Bagaimana Etika Pergaulan Mahasiswa yang
baik ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebiasaan
Kebiasaan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap individu, dalam
bergaul seringkali kita menggunakan kebiasaan kita sebagai identitas diri kita
dalam lingkungan pergaulan, begitu pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada
begitu banyak kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita,
entah itu kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan dalam lingkungan
pergaulan kita sebagai mahasiswa. Yang menjadi masalah dalam kebiasaan-
kebiasan tersebut adalah, apakah kebiasaan tersebut baik untuk kita atau justru
akan balik meneror kita.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tau bahwa banyak dari teman-teman
mahasiswa kita yang tidak bisa menjaga dirinya, mereka lebih mengikuti
kebiasaan yang buruk dari teman mereka dengan alasan untuk diterima dalam
lingkungan pergaulannya. Kebiasaan yang buruk itu akhirnya menimbulakan
suasana yang kurang nyaman untuk lingkungan perkuliahan. Contoh kebiasaan
yang tidak baik antara lain:
a) Kebiasaan Tawuran antar mahasiswa
Mereka yang terbawa arus pergaulan yang kurang sehat lebih
cenderung tidak berfikir panjang dalam mengolah emosi mereka. Mereka
lebih mementingkan solidaritas kelompok dari pada kepentingan umum
yang lain, tawuran antar mahasiswa saat ini sangat mudah sekali terjadi
dengan masalah-masalah kecil sebagai pemicunya.
b) Menitip absensin kehadiran pada teman
Satu lagi masalah kebiasaan buruk berlandaskan solidaritas,
mereka merasa jika mereka dititipkan absen oleh temannya yang tidak bisa
hadir karna malas kuliah adalah suatu tindakan yang mulia dengan alasan
menolong teman dan ia mengharapkan apabila ia ingin membolos kuliah
suatu saat nanti dapat menitipkan absen pada temannya itu.
c) Menyontek tugas teman
Melihat banyaknya teman yang menyontek seorang mahasiswa
menjadi malas mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan dirumah,
ataupun saat dirumah ia tidak ada niatan sama sekali mengerjakan tugasnya
karna disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang menghibur diri
2.2 Kesopanan
Kesopanan menjadi hal yang mutlak ketika seseorang masuk dalam
suatu lingkungan dimana ia beraktifitas. Didalam keluargalah etika
kesopanan seseoarang dibentuk, dalam aktifitas sehari-hari seorang anak
dituntut oleh orang tua mereka untuk berlaku sopan,
contohnya, kesopanan dapat diterapkan keluarga pada saat makan
bersama, pada saat makan anggota keluarga tidak boleh berbicara satu
sama lain, tidak menimbulkan bunyi-bunyian dari sendok dan garpu yang
beradu juga masuk dalam kesopanan di meja makan, dan berdoa sebelum
makan sebagai bentuk kesopanan dan rasa syukur pada Tuhan.
Tentu pada setiap keluarga terdapat aturan-aturan yang berbeda tergantung
Pada adat dan kebiasaan yang diterapkan dalam masing-masing
keluarga. Selain dikeluarga, etika kesopanan juga harus dilakukan
ditempat kerja dan bagi para mahasiswa di tempat mereka berkuliah.
Sangat disayangkan, gaya hidup mahasiswa masa kini seringkali
mengesampingkan etika kesopanan, Gaya hidup mahasiswa yang lebih
suka bersenang-senang daripada mereka harus berkuliah menjadikan mereka acuh
terhadap orang lain, mereka menganggap orang lain yang tidak mengikuti gaya
hidup mereka adalah orang yang norak dan kurang pergaulan, bahkan hal itu juga
mereka lakukan pada dosen-dosen mereka sendiri yang menurut mereka, para
dosen hanya memberikan tugas-tugas tanpa memberi mereka nilai yang pantas,
mereka tidak sadar bahwa mereka sendiri lah yang membuat nilai itu. Berikut
merupakan hal-hal yang menyangkut tentang masalah etika kesopanan mahasiswa
di lingkungan kampus mereka:
a. Etika kesopanan dalam hal Menyapa
Seringkali kita sebagai mahasiswa sering melewati hal ini,
menyapa merupakan suatu bentuk penghormatan pada orang yang kita
sapa, saat ada dosen melintas dihadapan kita, sebaiknya kita menyapa
beliau, karna walau bagaimana pun mereka semua(dosen) merupakan
orang-orang yang mendorong kita untuk maju dan mendidik kita menjadi
lebih baik, seringkali kita merasa untuk apa kita menyapa karna kita kuliah
sudah membayar, dan uang yang kita bayar adalah untuk membayar
dosen-dosen kita. Mindset yang seperti inilah yang harus dihilang dari
dalam diri kita sebagai mahasiswa. Namun menyapa juga tidak hanya
sebatas untuk dosen saja, para pekerja lain di kampus kita juga perlu kita
beri penghargaan, siapaun dia; satpam,tukang sapu,ataupun pesuruh dan
tukang kebun kampus kita perlu menyapa mereka sebagai wujud terima
kasih atas setiap pelayanan yang meraka berikan untuk semuaorang yang
ada di kampus
b. Etika kesopanan dalam hal berprilaku
Setiap orang diberi hak dalam berprilaku namun ada batasan dalam
menggunakan hak tersebut, hak berprilaku boleh saja dilakukan selagi
tidak mengganggu kepentingan umum, didalam kampus seorang
mahasiswa juga diberik hak yang sama dan diberi batasan yang sama,
banyak prilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa yang
kurang bisa menjaga prilaku mereka, seperti mengganggu teman-teman
lain yang sedang belajar dengan membuat kegaduhan di lorong-lorong
kelas, mengotori kelas dengan membuang sampah dikelas, merusak
fasilitas kampus yang disediakan, hal ini sangat tidak mencerminkan
mahasiswa sebagai seoarang belajar etika.
Seharusnya kita sebagai mahasiswa yang beretika lebih menjaga
prilaku kita dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti saat ada jam
kosong sebaiknya kita menggunakan waktu itu untuk mengulang materi
yang sebelumnya diajarkan agar kita lebih siap jika dosen memberikan
pertanyaan.
Dalam penjelasan diatas, kami menyimpulkan bahwa seorang
mahasiswa yang beretika,dan sebagai orang yang terpelajar haruslah
menerapkan etika kesopanan tersebut dalam kampus maupun diluar
kampus, kesopanan merupakan hal yang mutlak dan tidak ada kompromi
bagi setiap kita untuk berlaku tidak sopan.
2.3 Keimanan
Terkadang orang yang menganggap bahwa diri mereka telah
beriman karna mereka merasa telah telah menjalankan sholat atau ibadah
mahdah lainnya, lantas dengan gampangnya menyatakan bahwa diri
mereka telah beriman, prsepsi dan pandangan mereka yang demikian
mengenai keimanan jauh dari kata benar karna Ibadah merupakan suatu
bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan.
Hubungan iman dengan etika pergaulan :
Etika dengan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari hari terdapat perbedaan moral atau moralitas untuk
penilain perbuatan yang dilakukan, sedangakn etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yg berlaku. Etika berhubungan dengan
kesusilaan, kesusilaan memberikan gambar kepribadian seseorang. Secara
psikologis kepribadian meliputi semua aspek kehidupan seseorang dan
keseluruhan kualitas dirinya yg dapat diperhatikan pada cara
berbuat, berpendapat, bersikap, minat, berfalsafah dan sebagainya.
Untuk membentuk pribadi yg bermoral harus dibentengi dengan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, yg dimulai dari lingkungan
keluarga yang ditanamkan sedini mungkin sesuai tingkat perkembangan
kemampuan orang tersebut.
3.1 Kesimpulan
Sebagai Muslim yang baik harus selalu menjaga setiap kata yang keluar
dari mulutnya. Karena setiap lafaz yang kita ucapkan akan
dipertanggungjawabkan diakhirat nanti. Begitu juga dengan pergaulan,sebagai
muslim yang baik harus selalu memjaga setiap perilaku dan sikapnya sesuai
dengan norma-norma yang berlaku.