Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ETIKA PERCAKAPAN DAN ETIKA PERGAULAN

MAHASISWA

Di susun oleh :
Nama : Nurul Afifah
NIM : 201410201042
Prodi : S1 Ilmu Keperawatan
Kelas : PSIK 1A kelompok 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Alhamdulillahi rabbil’alamin,puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya
sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ,tidak lupa sholawat dan salam
semoga slalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya.Amin
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu dosen yang telah memberikan tugas
ini serta mentransformasikan ilmunya kepada saya, sehingga saya mempunyai
keilmuan dan wawasan yang baru mengenai “ETIKA PERCAKAPAN DAN
ETIKA PERGAULAN MAHASISWA”.Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa panduan ini masih jauh dari
sempurna,untuk itu diperlukan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
perbaikan penyusunan yang akan datang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Tasikmalaya,
Oktober 2014

PENULI
S
1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................1

Daftar Isi .............................................................................................................2

Bab I: Pendahuluan.............................................................................................3

Latar Belakang................................................................................................3

Rumusan Masalah............................................................................................3

Tujuan..........................................................................................................3

Manfaat.........................................................................................................3

Bab II: Pembahasan........................................................................................4

Makalah etika komunikasi dan pergaulan


..........................................................4-8

Bab III: Penutup.............................................................................................9

Kesimpulan............................................................................................9
Kritik Dan Saran.....................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah suatu aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara
satu oarang maupun lebih, di dalam pandangan agama islam komunikasi memiliki
etika, agar jika kita melakukan komunikasi dengan seseorang maka orang itu
dapat memahami apa yang kita sampaikan. Perlu diketahui Allah SWT tidaklah
suka yang berlebih-lebihan, maka jika berkomunikasi atau berbicara, berbicaralah
sewajar-wajarnya, yang mengandung dan dorongan atau motivasi dan jangan
berbicara bila hanya untuk menyinggung perasaan seseorang. Dalam
berkomunikasi memiliki aturan atau tata cara yang berbeda, seperti dengan orang
tua akan berbeda dengan cara berkomunikasi kita dengan teman sejawat. Karena
apa yang kita bicarakan baik maupun buruk semua itu akan mencerminkan
kepribadian kita dimata masyarakat atau lingkungan sekitar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1. Bagaimana Etika Komunikasi yang Baik ?
2. Bagaimana Etika Pergaulan Mahasiswa yang baik ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah
sebagai
berikut:
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Etika Komunikasi yang baik
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Etika Pergaulan Mahasiswa yang baik

1.4 Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan diatas maka manfaat dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis dapat mengetahui Bagaimana Etika Komunikasi yang Baik ?
2. Penulis dapat mengetahui Bagaimana Etika Pergaulan Mahasiswa yang
baik ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Komunikasi yang baik


Percakapan merupakan unsur penting dalam hubungan sesama manusia,
nilai suatu percakapan akan mempengaruhi suasana dan kelanjutan dari suatu
hubungan. Dalam menciptakan suatu percakapan yang menyenangkan diperlukan
seni tersendiri dan hal inipun memerlukan etika tersendiri.
Communication Field terdiri dari:
1. Facial Expression
2. Body Position
3. Good ( Clear ) Voice.
Sikap Pokok Yang Harus Dimiliki Pada Saat Berbicara
1. Mutual Respect (Saling Menghargai
2. Speak Up (Berbicara Dengan Terang Dan Jelas)
3. Careful Listening (Mendengar Dengan Sungguh-Sungguh)
4. Communication Ability (Kemampuan Berkomunikasi)
5. Positive Thinking (Berpikir Positif)
Sikap pada waktu bicara hendaknya sopan:
1. Jangan sambil mengunyah permen karet
2. Jangan menggaruk-garuk badan atau kepala
3. Jangan bertolak pinggang atau tangan disaku
4. Jangan tetap duduk jika seseorang datang mengajak kita berbicara,
sedangkan orang itu tetap berdiri (tentu tergantung siapa orangnya).
5. Tataplah wajah lawan bicara kita
6. Janganlah berbicara dengan rokok dimulut
Bila sedang duduk dengan sikap yang santai sekali, dan seorang
yang lebih tua datang, duduk disebelah kita dan mengajak bicara,
hendaknya sikap duduk diperbaiki. Jangan terus menerus bicara sehingga
tidak memberi kesempatan pada orang lain.
Apabila berbicara dengan orang lain, yang harus diperhatikan
ialah:
1. Volume suara, keras atau lembut disesuaikan dengan situasi
2. Kecepatan berbicara
3. Tinggi rendahnya nada suara, jangan cempreng atau melengking
4. Nada suara hendaknya mengandung keramahan
5. Pilihlah kata yang sopan
Dalam melakukan pembicaraan (conversation):
1. Jika baru berkenalan jangan membicarakan agama, politik atau hal-hal
yang sifatnya sangat pribadi.
2. Jangan memonopoli pembicaraan
3. Bila ingin mengundurkan diri, carilah alasan yang dapat diterima
4. Jangan terlalu memperhatikan apa yang dikenakan oleh lawan bicara kita
5. Ucapkanlah kata-kata dengan jelas dan terang, bila kita kurang menangkap
apa yang dikatakan oleh lawan bicara kita jangan menggunakan hata “ha”
atau “apa” melainkan gunakan mau bisa diulang atau dibantu.
Cara dan gaya bahasa berbicara dengan baik antara lain:
1. Berbicara cukup perlahan
2. Tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah
3. Berbicara bersemangat
4. Berbicara ada tekanan tertentu
Seseorang menjadi pendengar yang efektif:
1. Berhentilah bicara karena seseorang tidak akan dapat mendengarkan
dengan baik pada waktu ia bicara
2. Timbulnya suasana yang memungkinkan orang yang berbicara
melakukannya dalam suasana bebas tanpa diliputi oleh rasa takut.
3. Tunjukkan kepada orang yang sedang bicara bahwa anda ingin
mendengarkan hal-hal yang ingin disampaikannya.
4. Tumbuhnya rasa empati
5. Bersikap sabar-jangan melakukan interupsi dalam bentuk apapun
6. Pendengar hendaknya jangan emosional
7. Pendengar sebaiknya mengajukan pertanyaan, misalnya untuk kejelasan
yang sekaligus berarti ia adalaah seorang pendnegar yang betul-betul
menaruh minat pada hal yang sedang dibicarakan .

2. Etika Pergaulan dan Komunikasi Mahasiswa yang baik

2.1 Kebiasaan
Kebiasaan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap individu, dalam
bergaul seringkali kita menggunakan kebiasaan kita sebagai identitas diri kita
dalam lingkungan pergaulan, begitu pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada
begitu banyak kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita,
entah itu kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan dalam lingkungan
pergaulan kita sebagai mahasiswa. Yang menjadi masalah dalam kebiasaan-
kebiasan tersebut adalah, apakah kebiasaan tersebut baik untuk kita atau justru
akan balik meneror kita.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tau bahwa banyak dari teman-teman
mahasiswa kita yang tidak bisa menjaga dirinya, mereka lebih mengikuti
kebiasaan yang buruk dari teman mereka dengan alasan untuk diterima dalam
lingkungan pergaulannya. Kebiasaan yang buruk itu akhirnya menimbulakan
suasana yang kurang nyaman untuk lingkungan perkuliahan. Contoh kebiasaan
yang tidak baik antara lain:
a) Kebiasaan Tawuran antar mahasiswa
Mereka yang terbawa arus pergaulan yang kurang sehat lebih
cenderung tidak berfikir panjang dalam mengolah emosi mereka. Mereka
lebih mementingkan solidaritas kelompok dari pada kepentingan umum
yang lain, tawuran antar mahasiswa saat ini sangat mudah sekali terjadi
dengan masalah-masalah kecil sebagai pemicunya.
b) Menitip absensin kehadiran pada teman
Satu lagi masalah kebiasaan buruk berlandaskan solidaritas,
mereka merasa jika mereka dititipkan absen oleh temannya yang tidak bisa
hadir karna malas kuliah adalah suatu tindakan yang mulia dengan alasan
menolong teman dan ia mengharapkan apabila ia ingin membolos kuliah
suatu saat nanti dapat menitipkan absen pada temannya itu.
c) Menyontek tugas teman
Melihat banyaknya teman yang menyontek seorang mahasiswa
menjadi malas mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan dirumah,
ataupun saat dirumah ia tidak ada niatan sama sekali mengerjakan tugasnya
karna disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang menghibur diri

Dalam penjelasan mengenai kebiasaan-kebiasaan diatas dapat disimpulkan


bahwa suatu kebiasaan yang diterapkan oleh individu menjadi modal bagi dirinya
untuk bisa masuk dalam lingkungan pergaulan, khususnya lingkungan pergaulan
mahasiswa.

2.2 Kesopanan
Kesopanan menjadi hal yang mutlak ketika seseorang masuk dalam
suatu lingkungan dimana ia beraktifitas. Didalam keluargalah etika
kesopanan seseoarang dibentuk, dalam aktifitas sehari-hari seorang anak
dituntut oleh orang tua mereka untuk berlaku sopan,
contohnya, kesopanan dapat diterapkan keluarga pada saat makan
bersama, pada saat makan anggota keluarga tidak boleh berbicara satu
sama lain, tidak menimbulkan bunyi-bunyian dari sendok dan garpu yang
beradu juga masuk dalam kesopanan di meja makan, dan berdoa sebelum
makan sebagai bentuk kesopanan dan rasa syukur pada Tuhan.
Tentu pada setiap keluarga terdapat aturan-aturan yang berbeda tergantung
Pada adat dan kebiasaan yang diterapkan dalam masing-masing
keluarga. Selain dikeluarga, etika kesopanan juga harus dilakukan
ditempat kerja dan bagi para mahasiswa di tempat mereka berkuliah.
Sangat disayangkan, gaya hidup mahasiswa masa kini seringkali
mengesampingkan etika kesopanan, Gaya hidup mahasiswa yang lebih
suka bersenang-senang daripada mereka harus berkuliah menjadikan mereka acuh
terhadap orang lain, mereka menganggap orang lain yang tidak mengikuti gaya
hidup mereka adalah orang yang norak dan kurang pergaulan, bahkan hal itu juga
mereka lakukan pada dosen-dosen mereka sendiri yang menurut mereka, para
dosen hanya memberikan tugas-tugas tanpa memberi mereka nilai yang pantas,
mereka tidak sadar bahwa mereka sendiri lah yang membuat nilai itu. Berikut
merupakan hal-hal yang menyangkut tentang masalah etika kesopanan mahasiswa
di lingkungan kampus mereka:
a. Etika kesopanan dalam hal Menyapa
Seringkali kita sebagai mahasiswa sering melewati hal ini,
menyapa merupakan suatu bentuk penghormatan pada orang yang kita
sapa, saat ada dosen melintas dihadapan kita, sebaiknya kita menyapa
beliau, karna walau bagaimana pun mereka semua(dosen) merupakan
orang-orang yang mendorong kita untuk maju dan mendidik kita menjadi
lebih baik, seringkali kita merasa untuk apa kita menyapa karna kita kuliah
sudah membayar, dan uang yang kita bayar adalah untuk membayar
dosen-dosen kita. Mindset yang seperti inilah yang harus dihilang dari
dalam diri kita sebagai mahasiswa. Namun menyapa juga tidak hanya
sebatas untuk dosen saja, para pekerja lain di kampus kita juga perlu kita
beri penghargaan, siapaun dia; satpam,tukang sapu,ataupun pesuruh dan
tukang kebun kampus kita perlu menyapa mereka sebagai wujud terima
kasih atas setiap pelayanan yang meraka berikan untuk semuaorang yang
ada di kampus
b. Etika kesopanan dalam hal berprilaku
Setiap orang diberi hak dalam berprilaku namun ada batasan dalam
menggunakan hak tersebut, hak berprilaku boleh saja dilakukan selagi
tidak mengganggu kepentingan umum, didalam kampus seorang
mahasiswa juga diberik hak yang sama dan diberi batasan yang sama,
banyak prilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa yang
kurang bisa menjaga prilaku mereka, seperti mengganggu teman-teman
lain yang sedang belajar dengan membuat kegaduhan di lorong-lorong
kelas, mengotori kelas dengan membuang sampah dikelas, merusak
fasilitas kampus yang disediakan, hal ini sangat tidak mencerminkan
mahasiswa sebagai seoarang belajar etika.
Seharusnya kita sebagai mahasiswa yang beretika lebih menjaga
prilaku kita dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti saat ada jam
kosong sebaiknya kita menggunakan waktu itu untuk mengulang materi
yang sebelumnya diajarkan agar kita lebih siap jika dosen memberikan
pertanyaan.
Dalam penjelasan diatas, kami menyimpulkan bahwa seorang
mahasiswa yang beretika,dan sebagai orang yang terpelajar haruslah
menerapkan etika kesopanan tersebut dalam kampus maupun diluar
kampus, kesopanan merupakan hal yang mutlak dan tidak ada kompromi
bagi setiap kita untuk berlaku tidak sopan.

2.3 Keimanan
Terkadang orang yang menganggap bahwa diri mereka telah
beriman karna mereka merasa telah telah menjalankan sholat atau ibadah
mahdah lainnya, lantas dengan gampangnya menyatakan bahwa diri
mereka telah beriman, prsepsi dan pandangan mereka yang demikian
mengenai keimanan jauh dari kata benar karna Ibadah merupakan suatu
bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan.
Hubungan iman dengan etika pergaulan :
Etika dengan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari hari terdapat perbedaan moral atau moralitas untuk
penilain perbuatan yang dilakukan, sedangakn etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yg berlaku. Etika berhubungan dengan
kesusilaan, kesusilaan memberikan gambar kepribadian seseorang. Secara
psikologis kepribadian meliputi semua aspek kehidupan seseorang dan
keseluruhan kualitas dirinya yg dapat diperhatikan pada cara
berbuat, berpendapat, bersikap, minat, berfalsafah dan sebagainya.
Untuk membentuk pribadi yg bermoral harus dibentengi dengan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, yg dimulai dari lingkungan
keluarga yang ditanamkan sedini mungkin sesuai tingkat perkembangan
kemampuan orang tersebut.

Etika pergaulan remaja atau Mahasiswa dalam bentuk keimanan:


Dalam kehidupan sehari hari kita temui, banyak mahasiswa yang
keimanan dalam dirinya mulai menipis atau bahkan dilupakan. Dapat diperhatikan
dari hal-hal kecil, diantaranya yaitu:
a. Berbicara dengan kata-kata sopan
Dalam berkata utamakanlah perkataan yg bermanfaat dan bersuara
yg lembut, namun kadang kala kita bisa temui meskipun dirinya sudah
mahasiswa kata-kata yg diucapkan kasar dan tidak sopan. Meskipun kata-
kata itu sudah diketahui tidak pantas diucapkan masih saja sering
digunakan, dan orang yang demikian biasanya ia melakukan hal ini
dikarenakan lingkungan tempat ia bergaul kurang sehat dan menganggap
kata-kata tersebut adalah suatu hal yang sudah biasa dan lumrah digunakan
dalam bergaul. Hal ini sangat ditentang oleh agama manapun, hampir
seluruh agama yang ada di muka bumi mengajarkan etika dalam
mengendalikan perkataan seorang umat.
b. Bersikap santun
Dalam bergaul, penekanan prilaku yang baik sangat ditekankan
agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Segala sesuatu
yang kita berikan terhadap orang lain adalah benih yang kita tabur,
sehingga jika kita menabur hal-hal baik pada orang lain, tentu kita akan
menuai hal yang baik pula dari orang lain
c. Mengucapkan Salam
Sama seperti yang sudah kita bahas pada “Masalah Etika
Kesopanan Mahasiswa” salam merupakan suatu bentuk rasa hormat kita,
sikap hormat pada orang lain menunjukan sikap hormat kita terhadap Sang
Pencipta.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai Muslim yang baik harus selalu menjaga setiap kata yang keluar
dari mulutnya. Karena setiap lafaz yang kita ucapkan akan
dipertanggungjawabkan diakhirat nanti. Begitu juga dengan pergaulan,sebagai
muslim yang baik harus selalu memjaga setiap perilaku dan sikapnya sesuai
dengan norma-norma yang berlaku.

3.2 Kritik dan Saran

Penulis merasa bersyukur atas terselesainya makalah ini walaupun terdapat


banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki kembali dalam makalah ini dan
penulis sangat senang untuk menerima kritik dan saran dari pihak pembaca demi
kesempurnaan makalah ini serta semoga bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai