Anda di halaman 1dari 71

ALAT KONTRASEPSI

DALAM RAHIM
(AKDR)
Kelompok 2
- Ainun Mardhiyah
- Bella Mulya R
- Debby Inda R
- Eka Nurfitriana
- Intan Nurmalasari
- Lia Listiani
- Salma Thufailah
- Siti Yusmia D
- Mira Sri R
- Yeni Setiani
Pengertian

IUD adalah kontrasepsi yang terbuat dari plastic halus berbentuk spiral
(Lippes Loop) atau berbentuk lain (Copper T Cu 200, Copper T 220
atau ML Cu 250) yang dipasang di dalam Rahim dengan memakai
alat khusus oleh dokter atau bidan paramedic lain yang sudah dilatih.
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral, atau
dalam bahasa Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD
adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa
metal/steroid yang ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan
ini dapat untuk 3-5 tahun dan bisa dilepaskan setiap saat bila
klien berkeinginan untuk mempunyai anak. AKDR ini bekerja
dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur
Intra Uterine device (IUD) adalah alat kecil
berbentuk-T terbuat dari plastik dengan bagian bawahnya
terdapat tali halus yang juga terbuat dari plastik. Sesuai
dengan namanya IUD dimasukkan ke dalam rahim untuk
mencegah kehamilan. Pemasangan bisa dengan rawat jalan
dan biasanya akan tetap terus berada dalam rahim sampai
dikeluarkan lagi. IUD mencegah sperma tidak bertemu dengan
sel telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi
sulit ditempuh oleh sperma
Jenis – jenis AKDR

Cooper-T

Sistem Intrauterin
Levonorgestrel (LNG Copper T 380A
– IUS atau Mirena)

Lippes Loop Cooper-7

Multi Load
Cooper-T

Berbentuk T terbuat dari bahan polyetheleb dimana


bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.
Lilitan ini mempunyai efek anti fertilasi (anti
pembuahan) yang cukup baik.
Copper T 380A (ParaGard)

Merupakan alat berbentuk T yang terbuat dari


polietilen yang dibungkus oleh kawat tembaga
pada batang alat tersebut dan dengan lapisan
tembaga pada tiap–tiap lengan alat tersebut.
KELEBIHAN

1. Alat ini dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi jangka panjang.


2. Alat ini juga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi dalam keadaan darurat.
3. Alat ini dapat melindungi endometrium dari kanker endometrium.
4. Alat inimerupakan pilihan terbaik bagi wanita yang tidak dapat atau tidak ingin
menggunakan hormone.
5. Semua AKDR Copper merupakan kontraindikasi bagi wanita yang alergi
terhadap tembaga dan menderita penyakit Wilson.
6. Walaupun perdarahan yang terjadi lebih sedikit pada penggunaan AKDR
tembaga ketimbang efek samping yang timbul pada pengguna AKDR tanpa obat,
perdarahan tetap merupakan masalah.
7. Wanita yang menggunakan alat tersebut dapat menjadi subur kembalibdenga
cepat setelah AKDR tembaga dilepas.
8. Alat tersebut tidak melindungi wanita dari penyakit menular seksual atau infeksi
HIV.
Cooper-7

Berbentuk angkat 7 dengan


maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai
ukuran diameter batang vertical
32 mm, ditambahkan gulungan
tembaga yang fungsinya sama
seperti lilitan tembaga halus pada
jenis Cooper-T.
Multi Load
Terbuat dari plastik atau polyethelen
dengan dua tangan, kiri dan kanan
terbentuk sayap yang fleksibel.
Batangnya diberi gulungan kawat
tembaga untuk menambah efektifitas.
Lippes Loop
• Terbuat dari polyethelen, berbentuk spiral atau huruf S
bersambung.
Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut
ukuran panjang bagian atasnya.
-Tipe A berukuran 25 mm (benang biru)
-Tipe B 27,5 mm (benang hitam)
-Tipe C berukuran 30 mm (benang kuning)
-Tipe D berukuran 30 mm dan tebal (benang putih).
Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi
perforasi, jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus,
sebab terbuat dari bahan plastik.
Sistem Intrauterin Levonorgestrel
(LNG – IUS atau Mirena)

Merupakan modifikasi AKDR bentuk – T ( bagian


yang melintang melengkung dan membengkok pada
bagian ujungnya), yang terbuat dari polietilen denga
silinder polidimetilsiloksan yang melingkari bingkai.
Gambaran, Efektivitas, Respons pengguna
dan Keuntungan Nonkontrasepsial

AKDR memiliki berupa sambungan ke serviks


berupa untaian benang. Benang-benang ini
berfungsi untuk memudahkan pelepasan alat
kontrasepsi dan memastikan untuk
memeriksakan dirinya secara berkala.
Jenis AKDR

Tidak
mengandung obat Mengandung obat
(non-medicated) (medicated)
AKDR yang mengandung obat adalah alat kontrasepsi
yang ditambahkan zat kimiawi kedalam bahan dasarnya untuk
meningkatkan keefektifan alat tersebut dengan menurunkan
angka kehamilan, angka alat kontrasepsi yang lepas dari tubuh
secara spontan, dan meminimalkan efek samping penggunaan
AKDR.
AKDR memiliki keuntungan nonkontrasepsi
yaitu kemungkinan memberi perlindungan
terhadap kanker endometrium, mengurangi jumlah
hari-hari menstruasi, meningkatkan konsentrasi
hemoglobin, merupakan terapi yang efektif untuk
mengurangi dan mencegah atau mengobati anemia.
Kontraindikasi
dan
Efek Samping
 Kehamilan  Penyakit Inflamasi Pelvik (Pid)
Dapat dipastikan, dicurigai dan a. Riwayat penyakit PID kronis
kemungkinan bila seorang wanita b. Adanya PID akut atau subakut
tersebut melakukan coitus tanpa c. Riwayat PID dalam tiga bulan
menggunakan metode kontrasepsi yang terakhir, termasuk
valid sejak periode menstruasi normal endometritis pasca-melahirkan
yang terakhir. atau aborsi terinfeksi
 Riwayat atau keberadaan penyakit
katup jantung (kontraindikasi
karena penderita penyakit ini
rentan terhadap endokarditis
bakterial). Prolaps katup mitral
 Karsinoma serviks atau
tidak tercakup disini.
uterus (diketahui atau
 Keberadaan miomata, malformasi
dicurigai)
kongenital, atau anomali
a. Pap smear yang tidak
perkembangan yang dapat
jelas, abnormal (kelas III,
mempengaruhi rongga uterus.
CIN I, atau lebih besar)
 Risiko tinggi penyakit menular
b. Perdarahan uteri yang
seksual.
abnormal
 Riwayat kehamilan ektopik atau
kondisi yang dapat mempermudah
kehamilan ektopik- merupakan
kontraindikasi hanya pada
penggunaan AKDR hormonal.
 Servisitis atau vaginitis akut, terutama bila disertai riwayat
infeksi klamidia atau gonore atau vaginosis bakterial. Infeksi
pelvik akibat yang masuk kedalam rongga uterus selama
prosedur memasukan AKDR.
 Aktinomikosis genitalia.
 AKDR sudah ada didalam rongga uterus dan belum
dikeluarkan.
 Penyakit hati akut, meliputi hepatitis virus aktif atau tumor
hati (benigna, atau maligna) merupakan kontraindikasi pada
AKDR hormonal.
 Diketahui atau dicurigai terkena arsinoma payudara.
 Sakit kepala migren dengan gejala neurologis fokal.
Efek Samping dan
Komplikasi
 Sinkop vasovagal saat pemasangan AKDR.
 Bercak darah dan kram abdomen sesaat setelah pemasangan AKDR
 Kram, nyeri punggung bagian bawah, atau kedua keadaan tersebut
terjadi bersamaan selama beberapa hari setelah pemasangan AKDR.
 Nyeri berat yang berlanjut akibat kram uterus .
 Dismenorea, terutama yang terjadi selama satu sampai tiga bulan
pertama setelah pemasangan AKDR.
 Perubahan/gangguan menstruasi (menoragia, metroragia, amenorea,
oligomenorea).
 Perdarahan berat atau berkepanjangan.
 Anemia.
 Benang AKDR hiiang, terlalu panjang atau terlalu pendek.
 AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium.
 AKDR terlepas spontan.
 Kehamilan. baik AKDR masih tertanam dalam endometrium atau setelah
AKDR lepas spontan tanpa diketahui.
 Kehamilan ektopik.
 Aborsi sepsis spontan.
 Perforasi serviks atau uterus.
 Penyakit inflamasi uterus (P10)
 Kista ovarium-hanya pada penggunaan AKDR hormonal.
Waktu pemasangan AKDR
Melakukan pemasangan AKDR selama masa menstruasi
akan menghilangkan risiko pemasangan AKDR ke dalam uterus
yang kemungkinan dalam keadaan hamil. Namun, klien lebih
rentan terkena infeksi akibat. pemasangan AKDR selama masa
menstruasi
Pemasangan AKDR yaitu segera setelah melahirkan atau sesudah
aborsi, bidan harus tetap waspada dan jika memungkinkan,
menawarkan metode kontrasepsi sementara dan menunggu
pemasangan AKDR sampai involusi uterus berakhir atau sampai 4 – 6
minggu setelah melahirkan atau sampai kunjungan 2 minggu pasca
aborsi. Pemasangan AKDR setelah melahirkan atau pasca aborsi
merupakan tidakan yang perlu diakali karena uterus telah melunak.
Prosedur pemasangan AKDR

Sarung tangan steril 2 pasang


Alat : •
• Bivatue speculum
• APD • Tampon tang
• Lampu • Tenakulum
• Kom besar 2 buah • Cairan antiseptik
• Bengkok • Sonde uterus
• IUD steril • Gunting mayo
• Kom sedang 1 buah • Perlak dan alas
• Air DTT • Tempat sampah
• Larutan klorin 0.5% • Baki dan alas
• Kapas sublimat
• Bak instrument
LANGKAH – LANGKAH :
a. Dapatkan surat persetujuan yang teIah ditandatangani oIeh wanita yang bersangkutan.
b. Pastikan basil Pap smear dan pemenksaan diagnostik untuk mendeteksi klamidia dan gonorea yang
dilakukan pada kunjungan pertama sebelum AKDR dipasang (membahas; meninjau kembah
persetuiuan pemasangan AKDR; riwayat penapisan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
Iaboratorium) berniiai negatif dan bahwa nilai hemoglobin/hematokrit serta pemeriksaan lain berada
dalam betas normal.
c. Pastikan bahwa wanita yang menginginkan pemasangan AKDR tidak sedang harnil melaiui
pemeriksaan fisik dan/atau tes kehamilan.
d. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan (pemeriksaan pelvik, spekulum, tenakulum. dan pemasangan
AKDR) kepada klien wanita.
LANJUTAN…..

e. Lakukan pemeriksaan bimanual. Jangan mempercayai temuan pemeriksaan bimanual yang dilakukan
orang lain sebelum pemasangan AKDR. Temuan spesifik yang berkaitan dengan pemasangan AKDR
digunakan untuk: menyingkirkan kemungkinan kehamilan, menyingkirka penyakit inflamasi pelvik,
menentukan posisi, ukuran, dan bentuk uterus
f. Masukkan spekulum dan sesuaikan untuk mendapatkan ruang pandang terluas sehingga memudahkan
pemasangan AKDR.
g. Bersihkan serviks secara menyeluruh dengan cairan antiseptIk, mis., Iarutan providon-yodium
(Betadine) atau benzalkonium klorida (Zephiran) untuk mengurangi risiko infeksi. Tanyakan kepada
wanita apakah ia alergi terhadap yodium sebeIum cairan antiseptik yang mengandung yodium
digunakan.
LANJUTAN….

h. Masukkan tenakulum ke dalam serviks.


1. Masukkan tenakulum gigi-satu ke dalam serviks anterior pada arah jam 10 dan jam 2, kurang
Iebih 1, 5 sampai 2 cm (sekitar 3/4 inci) dari jarak tulang eksternal.
2. Buatlah sudut tenakulum dari arah atas ke bawah sehingga penekanan tenakulum tidak terlalu
dangkal, sehingga tidak merobek serviks ketika tenakulum ditarik, atau terlalu dalam sehingga
mengakibatkan obstruksi saluran serviks.
3. Anda dapat Iebih mudah memanipulsai tenakulum bila Anda menggunakan kedua tangan Anda,
dengan satu tangan berfungsi mengontrol kedua sisi tenakulum.
4. Tutuplah tenakulum secara per/ahan, selesaikan satu per satu. Beri tahLI klien wanita bahwa ia
akan merasakan nyeri tajam singkat pada saat ini. Apabila ia mengalami nyer'I, tunggulah sampai
nyeri tersebut menghilang sebelum melanjutkan ke Iangkah berikutnya yaitu membuka uterus.
5. Tenakulum juga dapat berada pada arah jam 8 dan jam empat bila tenakulum Iebih mudah
memasuki serviks posterior daripada serviks anterior.
6. Tenakuium tersebut tidak boieh diletakkan pada arah jam tiga atau jam 9 karena pada area
tersebut terdapat pembulu‘h darah utama yang menyupiai darah ke serviks dan dapat
mengakibatkan perdarahan berlebihan.
LANJUTAN….
4. Gunakan tekanan yang Iembut, masukkan sonde uterus ke
dalam saluran serviks sampai Anda merasakan tahanan
i. Lihatiah uterus dengan menggunakan alat dalam tulang internal. Pada saat ini, satu dari ketiga hal di
diagnostik untuk menentukan posisi uterus, bawah ini akan terjadi:
menyingkirkan obstruksi saiuran uterus, dan a. Sonde uterus akan terselip jatuh ke dalam tulang
mengukur kedalaman mngga uterus. internal dan Anda dapat merasakan tidak ada tahanan
1. Beri tahu klien wanita bahwa ia dapat dari tulang internal.
merasa kram ketika alat periksa uterus b. Tulang internal akan memberi tahanan pada ujung
melewati tulang servikal internal. sonde uterus, sehingga diperlukan tekanan ringan
2. Peganglah sonde uterus di antara ibu jari yang mantap ke arah tulang internal sehingga tulang
dan dua jari pertama Anda, seperti saat tersebut dapat membuka dan sonde uterus dapat
Anda memegang sebuah pensil atau garpu. memasuki tulang internal. Berhati-hatilah supaya
Hal ini memungkinkan Anda memiliki tidak memberi tekanan berlebihan sehingga saat
pengontrolan yang lebih sensitif dan halus. tulang internal membuka, sonde uterus tidak dapat
3. Tariklah tenakulum dengan mantap dan masuk ke dalam dan tidak memasuki uterus.
kuat untuk meluruskan sumbu uterus. c. Tulang internal akan menahan tekanan ringan pada
ujung sonde uterus dan tidak akan membuka dengan
cepat.
LANJUTAN….
7. Ukurlah kedalaman rongga uterus:
 Saat ujung sonde uterus mencapai fundus,
5. Biarkan sonde uterus menemukan jalannya
letakkan aplikator yang ujungnya dibungkus
sendiri kedalam rongga uterus saat alat
kapas steril dekat dengan sonde uterus, dengan
tersebut memasuki tulang internal. Jangan
ujung aplikator tersebut berada pada tulang
mencoba mendorongnya masuk ke dalam
serviks eksternal.
area yang Anda duga merupakan posisi
 Lepaskanlah sonde uterus dan alat bantu dari
uterus. Gunakan sonde uterus untuk
uterus dan vagina pada saat yang sama.
memvalidasi atau menolak hasil pemeriksaan
 Ukurlah kedalaman rongga uterus dengan
bimanual yang telah Anda lakukan.
mengukur panjang sonde uterus dari tempat
6. Saat Anda telah yakin dan dapat menentukan
ujung aplikator menyentuh sonde uterus sampai
posisi uterus, dengan perlahan tekan sonde
ujung sonde uterus.
uterus sampai alat tersebut menemukan
8. Apabila pemeriksaan dengan spekulum
tahanan. Anda harus berada pada bagian
pemeriksaan bimanual, dan pemeriksaan fisik
atas fundus.
berada pada batas normal lanjutkan langkah
selanjutnya
j. Masukkan AKDR ke dalam alat bantu pasangnya. l. Lepas alat bantu memasukkan AKDR dan cocor
Tindakan ini merupakan prosedur steril. bebek sesuai prosedur yang tepat untuk AKDR
k. Masukkan AKDR ke datam rongga uterus: yang digunakan.
1. Beritahu klien bahwa klien dapat merasakan kram m. Apabila benang akan dipotong, maka potonglah
pada saat ini. tidak lebih pendek dari kurang lebih 1,5 sampai 2
2. Mula-mula, tariklah dengan perlahan dan mantap inci (3,75 sampai 5 cm) dari tulang serviks
pada tenakulum untuk memperkuat kedua sisi eksternal.
uterus. Pertahankan tarikan ini sampai AKDR n. Lepaskanlah tenakulum. Apabila terjadi perdarahan
memasuki rongga uterus. pada area pemasangan, beri tekanan dengan lidi
3. Masukkan AKDR dalam alat bantu pemasangannya kapas atau dengan kasa 4 x 4 pada cincin forsep
ke dalam saluran serviks dan ke dalam tulang sampai perdarahan berhenti.
Internal, seperti yang telah diuraikan pada langkah o. Lepaskan spekulum.
9(d). p. Bersihkan perineum klien.
4. Masukkan AKDR ke dalam rongga uterus dengan q. Beri kesempatan bagi klien untuk beristirahat dan
cara melepasnya dari alat bantu kemudian lakukan menyegarkan diri bila ia menginginkannya.
pemasangan AKDR dengan tepat.
r. Beri pendidikan kesehatan kepada klien tentang cara memeriksa
keadaan AKDR-nya.
s. Beri pembalut perineum setelah pemasangan AKDR dan biarkan klien
mengenakan kembali pakaiannya.
t. Catatlah semua temuan yang didapat. Tulislah jenis AKDR yang
dimasukkan, apakah Anda menemukan kesulitan pada saat pemasangan
AKDR, kedalaman rongga uterus, posisi uterus, dan panjang benang.
u. Jawablah semua pertanyaan kiien dan berikan petunjuk mengenai AKDR
dan perawatan lanjutan.
Langkah Pengamanan Pada Prosedur
Pemasangan AKDR

Dapat mengurangi kemungkinan 2. Penggunaan hanya aiat-alat


risiko perforasi uterus atau infeksi stern (termasuk spekuium sterii)
intrauterus bila diikuti dengan dan tekmk stern ketat selama
ketat selama prosedur. prosedur pemasangan.
1. Pemilihan klien secara cermat: 3. Bersihkan (dengan can
dengan mengkaji riwayat menggosok) serviks secara
kesehatan, melakukan menyeiuruh dengan laruten
pemeriksaan fisik, pelvik, dan antiseptik.
pemeriksaan Iaboratorium
untuk menentukan
kontraindikasi terhadap
penggunaan AKDR.
Next…
4. Pemenksaan bImanuai secara ccmat untuk menentukan
posisi uterus.
5. Peletakan dan penggunaan tenakuium yang tepat pada
serviks.
6. Penggunaan sonde uterus secara cermat dan pengukuran
kedalaman uterus.
7. Langkah demi langkah diiakukan dengan periahan dan
tenang.
Petunjuk Mengenai AKDR dan Perawatan
Lanjutan

Tinjau kembali beberapa hal 2. Lama ia dapat


berikut ini bersama kIien Anda: mempertahankan AKDR:
1. Informasi pada kartu yang • Apabila ia menggunakan
Anda beri kep'adanya: Copper-T 380A, alat tersebut
harus berada di dalam Uterus
• Nama AKDR yang ia gunakan. selama 10 tahun untuk
mempertahankan
• Tanggal pemasangan AKDR. keefektifannya.
• Tempat yang tepat untuk • Apabila ia menggunakan LNG-
meminta bantuan, informasi IUS, alat tersebut harus dilepas
atau bila ingin melepas AKDR- setiap lima tahun untuk
nya. mempertahankan
keefektifannya.
Next…
3. Cara wanita memeriksa benang AKDR • Masukkan jari tengah Anda ke dalam
secara mandiri. Selain memberi klien vagina ke arah bawah dan ke dalam
petunjuk berkala tentang pemeriksaan sehingga Anda dapat menemukan Iokasi
AKDR rutinnya, berikan juga beberapa serviks.
benang AKDR sehingga ia dapat • Rasakan benang AKDR pada ujung
merasakan benang tersebut dan serviks Anda: jangan menarik benang
.mengetahui benda apa yang harus tersebut.
diperiksa dan klien dapat merasakan
benang AKDR-nya saat ini. • Periksa AKDR Anda pada setiap akhir
menstruasi dan sesering mungkin di
• Cucilah tangan Anda. antara bulan-bulan kunjungan ulang.

• Berbaringlah di tempat tidur, • Sagera informasikan dan buatlah


dudukilah di toilet atau di sisi kursi,
perjanjian untuk bertemu sesegera
mungkin biIa anda tidak dapat
atau berjongkok. merasakan benang AKDR pada ujung
atau bagian AKDR yang lain. Pada saat
tersebut, asumsikan diri anda tidak
memiIiki perlindungan dan gunakan
preparat spermisida dan kondom.
Next…
4. Jadwalkan kunjungan ulang yang
panama dalam 6 minggu.
• kecurigaan bahwa telah terjadi kehamilan.
5. Angka keefektifan, efek samping, dan • rabas berbau tidak sedap
tanda-tanda bahaya yang berkaitan
dengan penggunaan AKDR-nya dan • diketahui terpajan penyakit menular seksual.
kapan ia harus menghubungi Anda
• demam yang berkaitan dengan kram berat.
dengan segera ketika ada masalah
atau bila Ingin membuat janji • dispareunia. perdarahan pervaginam, atau
partemuan. Klien dapat bercak darah
menghubungi Anda bila mengalami
• perdarahan pervaginam atau bercak darah
hat-ha! berikut: yang tidak lazim.

• kecurigaan bahwa telah terjadi • tidak dapat merasakan benang atau merasa
kehamilan. benang lebih pendek atau panjang, atau
dapat merasakan ujung AKDR
• rabas berbau tidak sedap
SeIain itu, informasi dan petunjuk berikut harus diberikan kepada
klien:

1. Anda dapat mengalami bercak darah atau perdarahan dan rasa


kram setelah satu atau beberapa hari setelah pemasangan AKDR.
Gunakan analgesik yang dijual di pasaran setiap tiga sampai
empat jam untuk mengurangi nyeri.

2. Hindari hubungan seksual selama 24 jam pertama setelah


pemasangan AKDR.

3. Selama kurang lebih tiga bulan Anda akan mengalami


penyesuaian terhadap AKDR yang terpasang.
Next…
• Selama waktu ini masa menstruasi dapat memanjang dan
perdarahan Iebih banyak daripada ketika AKDR belum terpasang.

• Panjang dan jumlah aIiran menstruasi pada butan ke tiga setelah


pemasangan AKDR akan menjadi masa menstruasi normal yang akan
Anda alami selama penggunaan AKDR.

• Anda dapat mengalami kram, terutama selama menstruasi.


Kemungkinan ini Iebih besar bila Anda tidak pernah melahirkan.
Apabila Anda tidak mengalami kram pada saat pemasangan AKDR
atau sesaat setelah pemasangan AKDR, kemungkinan besar Anda
tidak akan mengalami kram kemudian. Kram yang terjadi dapat
dikurangi dengan analgesik yang dijual bebas.
4. Apabila AKDR anda terlepas secara spontan, hal ini sangat
mungkin terjadi pada masa menstruasi. Oleh karena itu,
selain anda perlu memeriksa benang AKDR anda setiap kali
masa menstruasi berakhir. Anda perlu melakukan hal - hal
berikut:
• Perhatikan apakah terdapat AKDR pada pembalut Anda
sebelum Anda membuangnya ke tempat sampah
(diperkenankan menggunakan pembalut satelah 48 jam
pemasangan AKDR).
• Periksa secara mandiri AKDR Anda setiap kali Anda
selesai mengalami kram abdomen.
Next…
• Apabila Anda menemukan AKDR Anda berada di luar tubuh
atau Anda merasakan AKDR tersebut keluar dari serviks
Anda. maka Anda harus:
1) Membuat jadwal kunjungan ulang secepat mungkin.
2) Menganggap diri anda memiliki kemungklnan mengalami
kehamilan.
3) Menggunakan metode kontrasepsi lain sampai anda
melakukan kunjungan
Next…
5. Gunakan preparat spermisida dan kondom pada bulan
pertama setelah pemasangan AKDR.
6. Apabila Anda hamil dengan AKDR masih berada di dalam
tubuh, maka Anda harus mengeluarkan AKDR tersebut
untuk mengurangi risiko infeksi serius.Kesempatan untuk
terjadi aborsi spontan ketika AKDR dilepas separuh dari
risiko jika AKDR tetap berada di dalam tubuh. Aborsi
terapeutik mungkin terjadi bila Anda ingin mengakhiri
kehamilan
Next…
7. AKDR terpasang di tempatnya sesuai sudut uterus Anda.
Oleh karena itu, Anda harus mendapatkan bantuan medis
untuk melepas AKDR bila Anda menginginkannya. Anda
dapat melukai diri Anda sendiri bila Anda atau pasangan
Seksual Anda menarik benang AKDR.
8. lngatlah untuk memeriksa diri Anda setiap tahun, apapun
jenis AKDR yang Anda gunakan untuk pemeriksaa fisik dan
pelvik, termasuk pemeriksaan Pap smear.
KUNJUNGAN
ULANG
Kunjungan Ulang
Klien harus melakukan kunjungan ulang pertamanya dalam
waktu kurang lebih enam minggu. Kunjungan ini harus dilakukan
setelah masa menstruasi pertamanya pasca pemasangan AKDR.
Pada waktu Ini, bulan pertama kemungkinan insiden AKDR lebih
tinggi untuk terlepas secara spontan telah berakhir.
AKDR dapat diperiksa untuk menentukannya masih berada
pada posisi yang tepat. Seiain itu, seorang wanita harus memiliki
pengalaman melakukan pemeriksaan AKDR secara mandiri dan
beberapa efek samping Iangsung harus sudah diatasi. Kunjungan
ulang memberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan
memberi semangat serta meyakinkan klien. Diharapkan, hal ini
membuahkan hasil berupa peningkatan jumlah pengguna AKDR.
Data –data terkait AKDR berikut dapat
diperoleh pada kunjungan ulang ini:
a. Riwayat 2. Diantara waktu menstruasi
(dibandingkan dengan menstruasi
1. Masa menstruasi sebelum menggunakan AKDR)
(dibandingkan dengan • Bercak darah atau perdarahan:
menstruasi sebelum lamanya, jumlah
• Kram: lamanya, tingkat
menggunakan AKDR) keparahan.
• Nyeri punggung: lokasi, lamanya,
• Tanggal tingkat keparahan
• Rabas vagina
• Lamanya • Lamanya
• Warna
• Jumlah Aliran • Bau
• Rasa gatal
• Nyeri • Rasa terbakar saat berkemih
(sebelum atau setelah urine mulai
mengalir)
Next…
3. Pemeriksaan benang 5. Setiap obat yang digunakan:
yang mana, mengapa
a) Tanggal pemeriksaan benang
yang terakhir 6. Setiap kunjungan kedokter
atau keruang gawat darurat
b) Benang dapat dirasakan oleh sejak pemasangan AKDR:
pasangan selama melakukan mengapa
hubungan seksual
7. Penggunaan preparat
4. Kepuasan terhadap metode spermisida dan kondom:
yang digunakan kapan, apakah ada masalah
8. Tanda-tanda dugaan
kehamilan jika ada indikasi
b. Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan abdomen untuk


mengetahui adanya nyeri tekan
pada bagian bawah abdomen.

• Pemeriksaan untuk mengetahui


adanya nyeritekan akibat CVA
jika diindikasikan untuk
diagnosis banding.

• Tanda-tanda kemungkinan
kehamilan, jika ada indikas.
c. Pemeriksaan Pelvik
1. Pemeriksaan Spekulum
• Benang terlihat
• Panjang benang; pemotongan benang bila ada
indikasi
• Rabas vagina; catat karakteristik dan lakukan
kultur adan apusan basah bila diindikasikan
2. Pemeriksaan Bimanual
• Nyeri ketika serviks atau uterus bergerak
• Nyeritekan pada uterus
• Pembesaran uterus
• Nyeri tekan pada daerah sekitar
• Tanda-tanda kemungkinan kehamilan, bila
diindikasikan
d. Laboratorium
• Hemoglobin atau
hematokrit
• Urinalis rutin sesuai indikasi
untuk diagnosis banding
• Kultur serviks apusan basah,
jika ada indikasi
• Tes kehamilan, jika ada
indikasi
Apabila hasil pemeriksaan di ata memuaskan, klien akan
mendapatkan jadwal untuk melakukan pemeriksaan fisik rutinnya.
Pada kunjungan tersebut bidan akan melakukan haol-hal berikut:
a. Mengkaji riwayat penapisan umum
b. Pemeriksaan fisik dan pelvik
c. Pav smear,
d. Kultur klamidia dan gonorea
e. Tes laboratorium rutin lain
f. Dan pengulangan kunjungan ulang AKDR
g. Pengaraha supaya klien memeriksa AKDRnya
h. Membuat perjanjian untuk kunjungan ulang tahunan.
Penatalaksanaan Efek Samping Dan Masalah
a. Sinkop vasovagal (pusing)
b. Bercak darah segera setelah pemasangan dan pola menstruasi
serta perdarahan selanjutnya
c. Kram, nyeri punggung bawah, dismenorea
d. Kehamilan
e. Penyakit Inflamasi Pelvik (PID)
f. Kehilangan Benang AKDR
a. Sinkop vasovagal (pusing)

Walaupun jarang terjadi sinkop dapat terjadi selama atau sesaat setelah
pemasangan AKDR. Diduga penyebabnya ialah nyeri berlebihan, terutama pada
wanita yang cukup sering gugup, penuh ketakutan, atau emosional pada saat AKDR
dipasang. Manipulasi instrumen dan penanganan uterus dilakukan dengan hati-hati
diiringi pemasangan AKDR secara perlahan dapat mencegah terjadinya sinkop.
Apabila sinkop terjadi, sedapat mungkin atur wanita pada posisi
trendelenburg, pastikan jalan nafasnya terbuka, dan upayakan agar ia
tetap hangat . apabila diperlukan, berikan bau-bauan sedap. Apabila
sinkop bertambah berat dan memerlukan tindakan darurat, berikan
atropin intramuskular sebanyak 0,4 – 0,5 mg. Atropin berfungsi
sebagai stimulan pernafasan dan sirkulasi.
Bercak darah segera setelah pemasangan dan
pola menstruasi serta perdarahan selanjutnya
Bercak darah atau perdarahan serta Wanita yang menggunakan
Copper T 380A biasanya
haid yang lebih berat dari pada biasa umum mengalami masa menstruasi dua
terjadi selama bulan-bulan pertama, baik hingga tiga kali lebih lama dan
vada penggunaan AKDR tembaga maupun lebih berat dan kemudian
hormonal. Segera setelah pemasangan menstruasinya secara bertahap
AKDR klien akan mengeluarkan bercak akan kembali seperti sebelum
darah dan perdarahan dengan jumlah yang pemasangan AKDR atau tetap
berbeda-beda. Bercak darah ini akan sedikit lebih berat.
berlanjut hingga beberapa hari dan
beberapa klien akan mengalami perdarahan Klien dengan LNG-IUS umumnya
menstruasi ringan selama siklus menstruasi mengalami
pertama. ketidakteraturanmenstruasi dan
hari-hari mengeluarkan bercak
darah atau perdarahan ringan
yang sering selama tidak sampai
enam bulan pertama.
Beberapa klien akan mengalami masa
menstruasi yang lebih berat. selanjutnya,
hari-hari pengeluaran bercak darah dan
perdarahan akan berkurang, biasanya Klien yang mengalami amenore selama
menjadi satu hari perdarahan sejak 8 bulan menggunakan LNG-IUS perlu diyakinkan bahwa mereka
kemudian, tetapi lama-kelamaan menjadi tidak akan mengalami kehamilan. Klien yang menggunakan
teratur. Kurang lebih 20% klien akan Copper T 380A harus dipantau dengan ketat untuk
mengalami amenorea. memantau kadar hemoglobin/hematokritnya, terutama bila
sebelum pemasangan AKDR, kadar hemotokritnya berada
pada batas yang memungkinkan terjadinya anemia. Zat
besi harus diberikan selama dua sampai tigan bulan
pertama bila mereka mengalami perdarahan hebat.
Next…

Klien yang mengalami perdarahan berat atau


berkepanjangan, menoragia dan/atau metroragia setelah masa
awal penyesuaian uterus terhadap AKDR harus dievaluasi
untuk mengantisipasi AKDR terlepas sebagian dan adanya
keadaan patologis pada serviks dan uterus.
Next…
Terlepasnya AKDR sebagian dapat dipastikan melalui langkah-langkah
berikut selama pemeriksaan spekulum:
1) Perhatikan apakah benang AKDR lebih panjang dari pada yang diharapkan
2) Perhatikan apakah AKDR keluar dari tulang serviks eksternal.
3) Apabila anda tidak dapat melihat AKDR pada tulang serviks elsternal, lakukan
hal-hal berikut:
• Pasang tenakulum pada serviks
• Telusuri saluran serviks dengan sonde uterus untuk menemukan AKDR
didalam saluran atau pada tulang serviks internal.
C. Kram, nyeri punggung bawah, dismenorea
Wanita biasanya mengalami kram dengan jumlah yang
berbeda-beda setelah pemasang AKDR. Kram yang berkisar
dari kram ringan dan singkat pada multipara sampai kram
berat dan berlangsung selama beberapa hari pada nulipara,
terjadi bila uterus mengalami kontraksi dalam upaya
mengeluarkan AKDR.

Apabila terdapat nyeri kram, bidan


dapat memporgramkan analgesik untuk
menguranginya serta tindakan untuk
Dismenorea selama satu sampai tiga mengupayakan kenyamanan (seperti
bulan pertama setelah pemasangan berbaring, berendan dalam air hangat di
AKDR adalah hal yang umum terjadi. bak mandi, kompres panas pada bagian
Keadaan tersebut akan bertambah berat abdomen atau punggung. Penggunaan
pada wanita yang sebelumnya sudah LNG-IUS dapat mengurangi dimenorea
mengalami dismenorea. pada sepertiga pengguna alat kontrasepsi
tersebut.
d. Kehamilan
Seorang klien yang mengalami kehamilan, dengan AKDR
masih terpasang perlu diinformasikan tentang resiko yang akan
terjadi bila kehamilan dilanjutkan dengan AKDR tetap
terpasang. Risiko tersebut antaralain infeksi intra uterus, sepsis,
aborsi spontan, aborsi sepsis spontan, plasenta previa, dan
persalinan prematur. Klien harus dievaluasi untuk melihat
apakah ada kehamilan ektopik mengingat insiden kehamilan
pada kelompok ini sangat tinggi.
e. Penyakit Inflamasi Pelvik (PID)
PID biasanya berkaitan dengan masuknya organisme pada saat pemasangan
AKDR dan tidak diakibatkan oleh AKDR itu sendiri. Sangatlah penting bagi bidan
untuk mengikuti peraturan secara benar tentang kebersihan saat melakukan
pemeriksaan fisik;

untuk mematuhi teknik steril dengan tepat dalam menjalani prosedur intrauterus
yang digunakan untuk memasukan, memeriksakan, dan melepas AKDR;

untuk menganjurkan klien membersihkan perineum dan vagina secara secara


higienis; untuk melakukan penapisan terhadap, mengenali dan mengatasi penyakit
meneular seksual (terutama klamidia dan gonorea) sebelum penyakit tersebut
berkembang menjadi PID; dan untuk melakukan penapisan terhadap tanda dan gejala
PID.
f. Kehilangan Benang AKDR
Kemungkinan alasan mengapa benang AKDR tidak terasa
atau tidak terlihat pada saat pemeriksaan spekulum:
 Benang AKDR terlalu pendek dan masuk seluruhnya kedalam
saluran serviks karena alat tersebut kembali kebentuk semula,
uterus kembali ke posisi semula setelah ditarik kebawah oleh
tenakulum, dan kontraksi uterus yang mengakibatkan benang
tertarik kedalam saluran serviks.
 Wanita tersebut hamil
 AKDR yang telah terpasang mengakibatkan perforasi uterus.
 AKDR tersebut keluar secara spontan tanpa diketahui klien
Next…
Pengkajian riwayat kesehatan tambahan yang Anda perlukan meliputi:
1) Kapan AKDR dipasang.
2) Jenis AKDR yang digunakan.
3) Riwayat AKDR terlepas secara spontan di masa yang lalu.
4) Pola normal pemeriksaan benang AKDR yang dilakukan mandiri.
5) Terakhirkali ia merasakan benang AKDR masih ada.
6) Lama waktu antara terakhir kali ia merasakan benang AKDR dan pertama Kali tidak dapat
merasakan benang AKDR.
7) Frekuensi melakukan koitus selama masa ini dan waktu selanjutnya.
8) Penggunaan metode kontrasepsi lain sejak ia tidak dapat merasakan benang AKDR.
Apabila tidak ada tanda dan gejal kehamilan, Anda
dapat melanjutkan pencarian AKDR. Posisikan spekulum dan
masukan tenakulum kedalam serviks dengan menggunakan
instrumen dan teknik steril. Telusuri saluran serviks untuk
mencari benang AKDR dengan menggunakan forcep busa yang
sempit atau klem kelly. Apabila anda menemukan benang
AKDR kemudian gantilah AKDR (berhati-hatilah jika anda
meninggalkan benang dalam keadaan panjang), dan berikan
antibiotik profilaksis (seperti doksisiklin 100 mg po setiap 12
jam selama tujuh hari).
Apabila benang AKDR tidak dapat ditemukan masukan
sonde uterus dan rasakan AKDR dengan sonde uterus tersebut.
Apabila Anda menemukan AKDR, tetapi tidak dapat menarik
benang AKDR hingga terlihat sehingga dapat ditarik, maka
gunakan forcev aligator untuk melepas AKDR. Gantilah AKDR
bila klien menginginkannya, bila tidak ada masalah lain denga
AKDR, dan bila tidak ada alasan untuk mencurigai sesuatu
kontraindikasi. Berikan antibiotik profilaksis seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Apabila anda tidak dapat merasakan AKDR dengan
sonde uterus, lakukan pemeriksaan USG. Apabila tidak ada
AKDR, tanyakan kepada klien apakah ia menginginkan AKDR
lain dan pasangan AKDR tersebut sesuai keinginannya. Apabila
AKDR dapat terlihat, tetapi tidak jelas apakah alat tersebut
berada di dalam uterus, hubungi dokter konsultan Anda untuk
penjelasan lebih lanjut tentang metode mengidentifikasi lokasi
AKDR.
Next…
Apabila pemeriksaan sinar-x
dilakukan, beberapa cara harus
digunakan untuk menentukan • Sebuah sonde uterus atau kateter
apakah AKDR, jika terlihat, masih yang berisi pewarna radiopak
berada di dalam uterus atau di luar dimasukkan kedalam uterus.
uterus dalam rongga abdomen.
• Tercipta suatu histerogram
Hal yang dilakukan dengan salah satu (pengambilan film sinar-x
dri beberapa cara dibawah ini: dilakukan segera setelah
penyuntikan pewarna radiopak
• AKDR penanda (sebuah AKDR kedalam uterus lewat tulang
dengan jenis atau bentuk berbeda) serviks). Prosedur ini
dimasukkan kedalam rongga dikontraindikasikan bila terdapat
uterus dengan tujuan mengenali infeksi intrauterus atau PID.
apakah AKDR yang hilang berada
di dalam uterus, di dalam rongga
abdomen atau telah terlepas
keluar.
Prosedur Melepaskan AKDR
Klien mendapat penjelasan tentang prosedur pelepasan
AKDR dan melakukan pemeriksaan bimanual, bidan akan
memasukan spekulum steril, kemudian membersihkan
serviks, dan memasang tenakulum kedalam serviks.
Selanjutnya, lakukan hal-hal berikut;
• Klem Forcep panjang atau alat pengait jarum pada
benang AKDR.
• Tarik tenakulum dengan mantap dan kuat untuk
meluruskan sumbu uterus.
• Gunakan tenaga yang mantap untuk menarik benang
AKDR.
Next…

Apabila benang AKDR tidak terlihat, gunakan forcep


aligator dan lanjutkan dengan langkah berikut:
• Tarik tenakulum dengan mantap dan kuat untuk meluruskan
sumbu uterus.
• Masukan forcev aligator kedalam rongga uterus.
• Ambil AKDR dengan forcep aligator.
• Tariklah tenakulum dengan mantap dan kuat untuk
meluruskan sumbu uterus.
• Tariklah secara perlahn dan mantap dengan menggunakan
forcep untuk melepaskan AKDR dari rongga uterus.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION 

Anda mungkin juga menyukai