DALAM RAHIM
(AKDR)
Kelompok 2
- Ainun Mardhiyah
- Bella Mulya R
- Debby Inda R
- Eka Nurfitriana
- Intan Nurmalasari
- Lia Listiani
- Salma Thufailah
- Siti Yusmia D
- Mira Sri R
- Yeni Setiani
Pengertian
IUD adalah kontrasepsi yang terbuat dari plastic halus berbentuk spiral
(Lippes Loop) atau berbentuk lain (Copper T Cu 200, Copper T 220
atau ML Cu 250) yang dipasang di dalam Rahim dengan memakai
alat khusus oleh dokter atau bidan paramedic lain yang sudah dilatih.
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral, atau
dalam bahasa Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD
adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa
metal/steroid yang ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan
ini dapat untuk 3-5 tahun dan bisa dilepaskan setiap saat bila
klien berkeinginan untuk mempunyai anak. AKDR ini bekerja
dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel telur
Intra Uterine device (IUD) adalah alat kecil
berbentuk-T terbuat dari plastik dengan bagian bawahnya
terdapat tali halus yang juga terbuat dari plastik. Sesuai
dengan namanya IUD dimasukkan ke dalam rahim untuk
mencegah kehamilan. Pemasangan bisa dengan rawat jalan
dan biasanya akan tetap terus berada dalam rahim sampai
dikeluarkan lagi. IUD mencegah sperma tidak bertemu dengan
sel telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi
sulit ditempuh oleh sperma
Jenis – jenis AKDR
Cooper-T
Sistem Intrauterin
Levonorgestrel (LNG Copper T 380A
– IUS atau Mirena)
Multi Load
Cooper-T
Tidak
mengandung obat Mengandung obat
(non-medicated) (medicated)
AKDR yang mengandung obat adalah alat kontrasepsi
yang ditambahkan zat kimiawi kedalam bahan dasarnya untuk
meningkatkan keefektifan alat tersebut dengan menurunkan
angka kehamilan, angka alat kontrasepsi yang lepas dari tubuh
secara spontan, dan meminimalkan efek samping penggunaan
AKDR.
AKDR memiliki keuntungan nonkontrasepsi
yaitu kemungkinan memberi perlindungan
terhadap kanker endometrium, mengurangi jumlah
hari-hari menstruasi, meningkatkan konsentrasi
hemoglobin, merupakan terapi yang efektif untuk
mengurangi dan mencegah atau mengobati anemia.
Kontraindikasi
dan
Efek Samping
Kehamilan Penyakit Inflamasi Pelvik (Pid)
Dapat dipastikan, dicurigai dan a. Riwayat penyakit PID kronis
kemungkinan bila seorang wanita b. Adanya PID akut atau subakut
tersebut melakukan coitus tanpa c. Riwayat PID dalam tiga bulan
menggunakan metode kontrasepsi yang terakhir, termasuk
valid sejak periode menstruasi normal endometritis pasca-melahirkan
yang terakhir. atau aborsi terinfeksi
Riwayat atau keberadaan penyakit
katup jantung (kontraindikasi
karena penderita penyakit ini
rentan terhadap endokarditis
bakterial). Prolaps katup mitral
Karsinoma serviks atau
tidak tercakup disini.
uterus (diketahui atau
Keberadaan miomata, malformasi
dicurigai)
kongenital, atau anomali
a. Pap smear yang tidak
perkembangan yang dapat
jelas, abnormal (kelas III,
mempengaruhi rongga uterus.
CIN I, atau lebih besar)
Risiko tinggi penyakit menular
b. Perdarahan uteri yang
seksual.
abnormal
Riwayat kehamilan ektopik atau
kondisi yang dapat mempermudah
kehamilan ektopik- merupakan
kontraindikasi hanya pada
penggunaan AKDR hormonal.
Servisitis atau vaginitis akut, terutama bila disertai riwayat
infeksi klamidia atau gonore atau vaginosis bakterial. Infeksi
pelvik akibat yang masuk kedalam rongga uterus selama
prosedur memasukan AKDR.
Aktinomikosis genitalia.
AKDR sudah ada didalam rongga uterus dan belum
dikeluarkan.
Penyakit hati akut, meliputi hepatitis virus aktif atau tumor
hati (benigna, atau maligna) merupakan kontraindikasi pada
AKDR hormonal.
Diketahui atau dicurigai terkena arsinoma payudara.
Sakit kepala migren dengan gejala neurologis fokal.
Efek Samping dan
Komplikasi
Sinkop vasovagal saat pemasangan AKDR.
Bercak darah dan kram abdomen sesaat setelah pemasangan AKDR
Kram, nyeri punggung bagian bawah, atau kedua keadaan tersebut
terjadi bersamaan selama beberapa hari setelah pemasangan AKDR.
Nyeri berat yang berlanjut akibat kram uterus .
Dismenorea, terutama yang terjadi selama satu sampai tiga bulan
pertama setelah pemasangan AKDR.
Perubahan/gangguan menstruasi (menoragia, metroragia, amenorea,
oligomenorea).
Perdarahan berat atau berkepanjangan.
Anemia.
Benang AKDR hiiang, terlalu panjang atau terlalu pendek.
AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium.
AKDR terlepas spontan.
Kehamilan. baik AKDR masih tertanam dalam endometrium atau setelah
AKDR lepas spontan tanpa diketahui.
Kehamilan ektopik.
Aborsi sepsis spontan.
Perforasi serviks atau uterus.
Penyakit inflamasi uterus (P10)
Kista ovarium-hanya pada penggunaan AKDR hormonal.
Waktu pemasangan AKDR
Melakukan pemasangan AKDR selama masa menstruasi
akan menghilangkan risiko pemasangan AKDR ke dalam uterus
yang kemungkinan dalam keadaan hamil. Namun, klien lebih
rentan terkena infeksi akibat. pemasangan AKDR selama masa
menstruasi
Pemasangan AKDR yaitu segera setelah melahirkan atau sesudah
aborsi, bidan harus tetap waspada dan jika memungkinkan,
menawarkan metode kontrasepsi sementara dan menunggu
pemasangan AKDR sampai involusi uterus berakhir atau sampai 4 – 6
minggu setelah melahirkan atau sampai kunjungan 2 minggu pasca
aborsi. Pemasangan AKDR setelah melahirkan atau pasca aborsi
merupakan tidakan yang perlu diakali karena uterus telah melunak.
Prosedur pemasangan AKDR
e. Lakukan pemeriksaan bimanual. Jangan mempercayai temuan pemeriksaan bimanual yang dilakukan
orang lain sebelum pemasangan AKDR. Temuan spesifik yang berkaitan dengan pemasangan AKDR
digunakan untuk: menyingkirkan kemungkinan kehamilan, menyingkirka penyakit inflamasi pelvik,
menentukan posisi, ukuran, dan bentuk uterus
f. Masukkan spekulum dan sesuaikan untuk mendapatkan ruang pandang terluas sehingga memudahkan
pemasangan AKDR.
g. Bersihkan serviks secara menyeluruh dengan cairan antiseptIk, mis., Iarutan providon-yodium
(Betadine) atau benzalkonium klorida (Zephiran) untuk mengurangi risiko infeksi. Tanyakan kepada
wanita apakah ia alergi terhadap yodium sebeIum cairan antiseptik yang mengandung yodium
digunakan.
LANJUTAN….
• kecurigaan bahwa telah terjadi • tidak dapat merasakan benang atau merasa
kehamilan. benang lebih pendek atau panjang, atau
dapat merasakan ujung AKDR
• rabas berbau tidak sedap
SeIain itu, informasi dan petunjuk berikut harus diberikan kepada
klien:
• Tanda-tanda kemungkinan
kehamilan, jika ada indikas.
c. Pemeriksaan Pelvik
1. Pemeriksaan Spekulum
• Benang terlihat
• Panjang benang; pemotongan benang bila ada
indikasi
• Rabas vagina; catat karakteristik dan lakukan
kultur adan apusan basah bila diindikasikan
2. Pemeriksaan Bimanual
• Nyeri ketika serviks atau uterus bergerak
• Nyeritekan pada uterus
• Pembesaran uterus
• Nyeri tekan pada daerah sekitar
• Tanda-tanda kemungkinan kehamilan, bila
diindikasikan
d. Laboratorium
• Hemoglobin atau
hematokrit
• Urinalis rutin sesuai indikasi
untuk diagnosis banding
• Kultur serviks apusan basah,
jika ada indikasi
• Tes kehamilan, jika ada
indikasi
Apabila hasil pemeriksaan di ata memuaskan, klien akan
mendapatkan jadwal untuk melakukan pemeriksaan fisik rutinnya.
Pada kunjungan tersebut bidan akan melakukan haol-hal berikut:
a. Mengkaji riwayat penapisan umum
b. Pemeriksaan fisik dan pelvik
c. Pav smear,
d. Kultur klamidia dan gonorea
e. Tes laboratorium rutin lain
f. Dan pengulangan kunjungan ulang AKDR
g. Pengaraha supaya klien memeriksa AKDRnya
h. Membuat perjanjian untuk kunjungan ulang tahunan.
Penatalaksanaan Efek Samping Dan Masalah
a. Sinkop vasovagal (pusing)
b. Bercak darah segera setelah pemasangan dan pola menstruasi
serta perdarahan selanjutnya
c. Kram, nyeri punggung bawah, dismenorea
d. Kehamilan
e. Penyakit Inflamasi Pelvik (PID)
f. Kehilangan Benang AKDR
a. Sinkop vasovagal (pusing)
Walaupun jarang terjadi sinkop dapat terjadi selama atau sesaat setelah
pemasangan AKDR. Diduga penyebabnya ialah nyeri berlebihan, terutama pada
wanita yang cukup sering gugup, penuh ketakutan, atau emosional pada saat AKDR
dipasang. Manipulasi instrumen dan penanganan uterus dilakukan dengan hati-hati
diiringi pemasangan AKDR secara perlahan dapat mencegah terjadinya sinkop.
Apabila sinkop terjadi, sedapat mungkin atur wanita pada posisi
trendelenburg, pastikan jalan nafasnya terbuka, dan upayakan agar ia
tetap hangat . apabila diperlukan, berikan bau-bauan sedap. Apabila
sinkop bertambah berat dan memerlukan tindakan darurat, berikan
atropin intramuskular sebanyak 0,4 – 0,5 mg. Atropin berfungsi
sebagai stimulan pernafasan dan sirkulasi.
Bercak darah segera setelah pemasangan dan
pola menstruasi serta perdarahan selanjutnya
Bercak darah atau perdarahan serta Wanita yang menggunakan
Copper T 380A biasanya
haid yang lebih berat dari pada biasa umum mengalami masa menstruasi dua
terjadi selama bulan-bulan pertama, baik hingga tiga kali lebih lama dan
vada penggunaan AKDR tembaga maupun lebih berat dan kemudian
hormonal. Segera setelah pemasangan menstruasinya secara bertahap
AKDR klien akan mengeluarkan bercak akan kembali seperti sebelum
darah dan perdarahan dengan jumlah yang pemasangan AKDR atau tetap
berbeda-beda. Bercak darah ini akan sedikit lebih berat.
berlanjut hingga beberapa hari dan
beberapa klien akan mengalami perdarahan Klien dengan LNG-IUS umumnya
menstruasi ringan selama siklus menstruasi mengalami
pertama. ketidakteraturanmenstruasi dan
hari-hari mengeluarkan bercak
darah atau perdarahan ringan
yang sering selama tidak sampai
enam bulan pertama.
Beberapa klien akan mengalami masa
menstruasi yang lebih berat. selanjutnya,
hari-hari pengeluaran bercak darah dan
perdarahan akan berkurang, biasanya Klien yang mengalami amenore selama
menjadi satu hari perdarahan sejak 8 bulan menggunakan LNG-IUS perlu diyakinkan bahwa mereka
kemudian, tetapi lama-kelamaan menjadi tidak akan mengalami kehamilan. Klien yang menggunakan
teratur. Kurang lebih 20% klien akan Copper T 380A harus dipantau dengan ketat untuk
mengalami amenorea. memantau kadar hemoglobin/hematokritnya, terutama bila
sebelum pemasangan AKDR, kadar hemotokritnya berada
pada batas yang memungkinkan terjadinya anemia. Zat
besi harus diberikan selama dua sampai tigan bulan
pertama bila mereka mengalami perdarahan hebat.
Next…
untuk mematuhi teknik steril dengan tepat dalam menjalani prosedur intrauterus
yang digunakan untuk memasukan, memeriksakan, dan melepas AKDR;