Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PANJANG

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

Ny. R umur 26 tahun P1 Ao akseptor baru KB IUD

di Puskesmas Cilongok I

Disusun Oleh
Kaka Ida Fadilla
P17424312025
REG A/ II

PRODI DIII KEBIDANAN PURWOKERTO


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2014/2015
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Intra Uterine device (IUD) adalah alat kecil berbentuk-T terbuat dari
plastik dengan bagian bawahnya terdapat tali halus yang juga terbuat dari
plastik.Sesuai dengan namanya IUD dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah
kehamilan. Pemasangan bisa dengan rawat jalan dan biasanya akan tetap terus berada
dalam rahim sampai dikeluarkan lagi. IUD mencegah sperma tidak bertemu dengan sel
telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi sulit ditempuh oleh sperma
(Kusmarjadi, 2010).
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral, atau dalam bahasa
Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD adalah alat yang dibuat dari polietilen
dengan atau tanpa metal/steroid yang ditempatkan di dalam rahim.Pemasangan ini
dapat untuk 3-5 tahun dan bisa dilepaskan setiap saat bila klien berkeinginan untuk
mempunyai anak.AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel
telur (Kusumaningrum, 2009).
B. Jenis jenis IUD
 MENURUT dr. Hanafi Hartanto 2003
1. Un – Medicated IUD
a) Lippes Loop : Lippes loop A, Lippes Loop B, Lippes Loop C, Lippes
LoopD
2. Medicated IUD
a) Copper IUD : Cu-T 200, Cu-T 200B, CuT – 200Ag, CuT -220C, CuT –
380A, CuT – 380S, Nova-T , ML Cu – 250, ML Cu 375 , Cu – 7, MPL Cu
240 Ag, Uterung 330Cu.
3. IUD Hormone : Ptogestasert-T
 Jenis IUD menurut Buku Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, 2002 :
1. IUD Generasi Pertama : Lippes Loop berbentuk spiral atau huruf S ganda
2. IUD Generasi Kedua :
 Cu T 200B : bentuk T yang batangnya dililit tembaga Cu 7: bentuknya seperti
angka 7 yang batangnya dililit tembaga.
 ML Cu 250 : berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi

3. IUD Generasi Ketiga


 Cu T 380 A : berbentuk huruf T
 Ml Cu 375 : batangnya dililit tembaga berlapis perak.
 Nova-T
4. IUD Generasi Keempat
Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka terdiri dari benang polipropilen
monofilament dengan 6 butir tembaga.
KEUNTUNGAN IUD:
1. Efektifitasnya tinggi, 0,6- 0,8 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan
IUD
2. Akan segera aktif begitu terpasang di rahim
3. Tidak perlu mengingat ingat ataupun melakukan kunjungan ulang untuk
menyuntik tubuh.
4. Tidak mempengaruhi hubungan seksual dan dapat meningkatkan kenyamanan
berhubungan karena tidak perlu takut hamil.
5. Tidak ada efek samping hormonal seperti halnya pada alat kontrasepsi hormonal.
6. Tidak akan mempengaruhi kualitas dan volume ASI
7. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus dengan catatan
tidak terjadi infeksi
8. Dapat digunakan hingga masa menopause ( 1 tahun atau lebih setelah masa haid
terakhir)
9. Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan
10. Dapat dipasang kapan saja, tidak harus saat sedang haid, yang terpenting bukan
saat hamil atau diduga hamil.
EFEK SAMPING IUD :
1. Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan
2. Haid akan lebih lama dan lebih banyak
3. Kadang-kadang terjadi pendarahan (spotting ) diantara masa menstruasi

KERUGIAN MENGGUNAKAN IUD


1. Akan terasa sakit dan kejang selama 3 hingga 5 hari setelah pemasangan
2. Mungkin dapat menyebabkan anemia jika pendarahan pada saat haid sangat
banyak.
3. Jika pemasangan tidak benar, bisa saja terjadi perforasi dinding uterus.
4. Tidak bisa mencegah infeksi penyakit menular seksual
5. Tidak baik digunakan pada perempuan yang rentan terkena penyakit menular
seksual karena berganti pasangan
6. Jika perempuan yang terkena IMS (infeksi menular seksual) memakai IUD,
dikhawatirkan akan memicu penyakit radang panggul.
KETERBATASAN IUD:
1. Memerlukan prosedur medis, termasuk diantaranya adalah pemeriksaan pelvic
sebelum dipasang IUD
2. Sedikit nyeri setelah pemasangan, namun biasanya akan hilang dalam jangka
waktu 1- 2 hari.
3. Memerlukan bantuan petugas medis bidan atau dokter untuk memasang dan
melepas IUD.
4. Ada kemungkinan IUD bisa keluar dengan sendirinya dari rahim. Hal ini biasanya
terjadi pada pasien yang baru saja melahirkan dan segera dilakukan pemasangan
IUD. Selain itu posisi IUD di dalam rahim juga dapat mempengaruhi apakah IUD
dapat terlepas atau tidak. Namun kejadian ini sangat langka. Perbandingannya
1:1000 orang yang dipasangi IUD
5. IUD tidak mencegah kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan, karena
IUD ini hanya mencegah kehamilan normal, serta
6. Harus memeriksa posisi benang dari waktu ke waktu. Untuk melakukan
pemeriksaan ini, dengan cara memasukan jari ke vagina. Sebagian perempuan
enggan melakukan ini.
WAKTU PEMASANGAN:
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan bahwa klien tidak hamil.
2. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
3. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi.
4. Setelah abortus segera atau dalam waktu 7 hari pasca abortus apabila tidak ada
gejala infeksi.
5. (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2010, MK- 80)

Anda mungkin juga menyukai