Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PANJANG

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

Ny. R umur 26 tahun P1 Ao akseptor baru KB IUD

di Puskesmas Cilongok I

Disusun Oleh
Kaka Ida Fadilla
P17424312025
REG A/ II

PRODI DIII KEBIDANAN PURWOKERTO


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

Menjadi keluarga kecil bahagia sejahtera merupakan impian seluruh keluarga


Indonesia. Keluarga kecil bahagia sejahtera adalah keluarga yang sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, memiliki hubungan yang baik dengan
lingkungan dan dengan Tuhannya. Salah satu cara membentuk keluarga kecil
bahagia sejahtera adalah dengan Program Keluarga Berencana atau KB. Keluarga
berencana mempunyai misi yang menekankan pentingnya upaya menghormati hak
– hak reproduksi wanita dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga.
Sedangkan visi dari program keluarga berencana adalah memberdayakan
masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas, menggalang kemitraaan
dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan keluarga, dan
meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.

Jenis kontrasepsi yang akan dijelaskan adalah kontrasepsi IUD. Kontrasepsi


ini adalah alat kontrasepsi dalam rahim yang dipasang oleh tenaga khusus baik itu
bidan maupun dokter. Terdiri dari bermacam macam jenis seperti lip loop, bentuk T
yang batangnya dililit tembaga, bentuknya seperti angka 7 yang batangnya dililit
tembaga, berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi , berbentuk huruf T dan
batangnya dililit tembaga berlapis perak. Pada Laporan ini akan dibahas mulai dari
tinjauan teori, kasus, pembahasan, dan penutup mengenai IUD.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Intra Uterine device (IUD) adalah alat kecil berbentuk-T terbuat dari
plastik dengan bagian bawahnya terdapat tali halus yang juga terbuat dari
plastik.Sesuai dengan namanya IUD dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah
kehamilan. Pemasangan bisa dengan rawat jalan dan biasanya akan tetap terus berada
dalam rahim sampai dikeluarkan lagi. IUD mencegah sperma tidak bertemu dengan sel
telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi sulit ditempuh oleh sperma
(Kusmarjadi, 2010).
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) atau spiral, atau dalam bahasa
Inggrisnya Intra-Uterine Devices, disingkat IUD adalah alat yang dibuat dari polietilen
dengan atau tanpa metal/steroid yang ditempatkan di dalam rahim.Pemasangan ini
dapat untuk 3-5 tahun dan bisa dilepaskan setiap saat bila klien berkeinginan untuk
mempunyai anak.AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel
telur (Kusumaningrum, 2009).
B. Jenis jenis IUD
 MENURUT dr. Hanafi Hartanto 2003
1. Un – Medicated IUD
a) Lippes Loop : Lippes loop A, Lippes Loop B, Lippes Loop C, Lippes
LoopD
2. Medicated IUD
a) Copper IUD : Cu-T 200, Cu-T 200B, CuT – 200Ag, CuT -220C, CuT –
380A, CuT – 380S, Nova-T , ML Cu – 250, ML Cu 375 , Cu – 7, MPL Cu
240 Ag, Uterung 330Cu.
3. IUD Hormone : Ptogestasert-T
 Jenis IUD menurut Buku Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, 2002 :
1. IUD Generasi Pertama : Lippes Loop berbentuk spiral atau huruf S ganda
2. IUD Generasi Kedua :
 Cu T 200B : bentuk T yang batangnya dililit tembaga Cu 7: bentuknya seperti
angka 7 yang batangnya dililit tembaga.
 ML Cu 250 : berbentuk 3/3 lingkaran elips yang bergerigi

3. IUD Generasi Ketiga


 Cu T 380 A : berbentuk huruf T
 Ml Cu 375 : batangnya dililit tembaga berlapis perak.
 Nova-T
4. IUD Generasi Keempat
Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka terdiri dari benang polipropilen
monofilament dengan 6 butir tembaga.
KEUNTUNGAN IUD:
1. Efektifitasnya tinggi, 0,6- 0,8 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan
IUD
2. Akan segera aktif begitu terpasang di rahim
3. Tidak perlu mengingat ingat ataupun melakukan kunjungan ulang untuk
menyuntik tubuh.
4. Tidak mempengaruhi hubungan seksual dan dapat meningkatkan kenyamanan
berhubungan karena tidak perlu takut hamil.
5. Tidak ada efek samping hormonal seperti halnya pada alat kontrasepsi hormonal.
6. Tidak akan mempengaruhi kualitas dan volume ASI
7. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus dengan catatan
tidak terjadi infeksi
8. Dapat digunakan hingga masa menopause ( 1 tahun atau lebih setelah masa haid
terakhir)
9. Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan
10. Dapat dipasang kapan saja, tidak harus saat sedang haid, yang terpenting bukan
saat hamil atau diduga hamil.
EFEK SAMPING IUD :
1. Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan
2. Haid akan lebih lama dan lebih banyak
3. Kadang-kadang terjadi pendarahan (spotting ) diantara masa menstruasi

KERUGIAN MENGGUNAKAN IUD


1. Akan terasa sakit dan kejang selama 3 hingga 5 hari setelah pemasangan
2. Mungkin dapat menyebabkan anemia jika pendarahan pada saat haid sangat
banyak.
3. Jika pemasangan tidak benar, bisa saja terjadi perforasi dinding uterus.
4. Tidak bisa mencegah infeksi penyakit menular seksual
5. Tidak baik digunakan pada perempuan yang rentan terkena penyakit menular
seksual karena berganti pasangan
6. Jika perempuan yang terkena IMS (infeksi menular seksual) memakai IUD,
dikhawatirkan akan memicu penyakit radang panggul.
KETERBATASAN IUD:
1. Memerlukan prosedur medis, termasuk diantaranya adalah pemeriksaan pelvic
sebelum dipasang IUD
2. Sedikit nyeri setelah pemasangan, namun biasanya akan hilang dalam jangka
waktu 1- 2 hari.
3. Memerlukan bantuan petugas medis bidan atau dokter untuk memasang dan
melepas IUD.
4. Ada kemungkinan IUD bisa keluar dengan sendirinya dari rahim. Hal ini biasanya
terjadi pada pasien yang baru saja melahirkan dan segera dilakukan pemasangan
IUD. Selain itu posisi IUD di dalam rahim juga dapat mempengaruhi apakah IUD
dapat terlepas atau tidak. Namun kejadian ini sangat langka. Perbandingannya
1:1000 orang yang dipasangi IUD
5. IUD tidak mencegah kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan, karena
IUD ini hanya mencegah kehamilan normal, serta
6. Harus memeriksa posisi benang dari waktu ke waktu. Untuk melakukan
pemeriksaan ini, dengan cara memasukan jari ke vagina. Sebagian perempuan
enggan melakukan ini.
WAKTU PEMASANGAN:
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan bahwa klien tidak hamil.
2. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
3. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi.
4. Setelah abortus segera atau dalam waktu 7 hari pasca abortus apabila tidak ada
gejala infeksi.
5. (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2010, MK- 80)
BAB IV
PEMBAHASAN

Teori Praktek

Di teori banyak jenis AKDR dan Kenyataan di lapangan jenis


banyak pilihan dari AKDR AKDR yang tersedia adalah CuT
tersebut 380 atau jenis IUD lain yang
disediakan oleh pemerintah.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Salah satu jenis alat kontrasepsi non hormonal yang sangat efektif adalah IUD
atau Intra Uterus Device. Alat kontrasepsi dalam rahim ini memiliki bermacam
macam jenis seperti lip loop, berbentuk T, berlilit, dan lain-lain. Waktu pemakaian
IUD ini rata rata 3 hingga 5 tahun. Cara kerjanya adalah dengan menghalangi
sperma yang akan masuk ke rahim dan berusaha membuahi sel telur. Keuntungan
dari kontrasepsi ini diantaranya adalah karena tidak ada efek hormonal dalam
tubuh, tidak mempengaruhi asi, sangat efektif dan jarang kejadian kegagalannya.
Sedangkan kerugian dari IUD diantaranya adalah alat kontrasepsi ini harus
dipasang oleh tenaga kesehatan yang professional,harus dilakukan pemeriksaan
medis, ada rasa nyeri setelah dipasang IUD, dan terkadang IUD bisa keluar dengan
sendirinya atau ekspulsi.

B. Saran
Untuk pemasangan IUD, sebaiknya tenaga kesehatan lebih teliti dalam
pemasangannya, dan lebih berhati-hati. Sedangkan untuk klien IUD, bila ada
keluhan atau perasaan tidak nyaman maka sebaiknya klien segera menghubungi
tenaga kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai