Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam penyusunan suatu karya ilmiah terdapat beberapa bagian yang harus dipaparkan.
Diantaranya adalah pemaparan mengenai abstrak yang terdapat di bagian awal suatu karya
ilmiah. Kita sebagai mahasiswa harus mampu menguasi bagian- bagian tersebut mulai dari
pengertian, fungsi dan kegunaan, bagaimana cara penyusunannya mulai dari format dan
teknik penulisannya, serta sifat dan tujuan ditulisnya abstrak. Oleh karena itu pada makalah
kali ini akan dijelaskan secara detail mengenai pembuatan abstrak.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah yang pengertian abstrak?
2) Apa sajakah jenis-jenis dari abstrak?
3) Apakah fungsi dan kegunaan dari abstrak?
4) Bagaimanakah penyusunan abstrak?
5) Apa sajakah sifat-sifat dan tujuan dari penulisan abstrak?
6) Bagaimanakah format dan teknik penulisan abstrak?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan abstrak
2) Untuk mengetahui jenis-jenis dari abstrak
3) Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan dari abstrak
4) Untuk mengetahui cara penyusunan abstrak
5) Untuk mengetahui sifat-sifat dan tujuan dari penulisan abstrak
6) Untuk mengetahuibagaimana format dan teknik penulisan abstrak

BAB II

PEMBAHASAN

4
2. 1 Pengertian Abstrak

Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan
kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu
dokumen (Ahira, 2009).
Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi
artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang
baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca
setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan
yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit
dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang
harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso, 2009).
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak
memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif
termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap
perlu, juga simpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain
seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak perlu disajikan (Ahira, 2009).
Mengingat abstark adalah ringkasan singkat dari sebuah tulisan maka panjangnya abstrak
pada umumnya tidak melebihi dari 250 kata. Informasi ataupun simpulan yang dituliskan
penulisan abstrak pada akhir sebuah penulisan karena abstark berisi informasi esensial yang
telah dipaparkan dalam sebuah tulisan.

2. 2 Jenis Abstrak
Menurut Day (1993) abstak yang dikenal dalam penulisan karya setidaknya ada 2 jenis,
yaitu abstrak informasi dan abstrak deskriptif. Pada umumnya abstrak informasi dirancang
untuk merangkum sebuah karya ilmiah yang harus memaparkan permasalahan, metode
penelitian, data utama/hasil penelitian, data utama/hasil penelitian, dan simpulan. Abstrak
informatif sering kali mampu mengatikan kebutuhan pembaca untuk untuk membaca karya
ilmiah secara utuh.
Dengan membaca absrtak informatif, para ilmuan dapat memperluas wawasan mereka
terhadap informasi tentang jenis – jenis penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuan
lainnya. Karakteristik seperti ini memang tepat bila abstrak jenis digunakan sebagai
headingnya.
Jenis abstrak lainnya, yaitu abstrak yang dirancang untuk menunjukan subjek atau

5
ringkasan dari sebuah karya ilmiah. Abstrak ini tidak dapat menggantikan karya ilmiah yang
utuh, oleh karena itu abstrak jenis ini biasanya digunakan dalam publikasi berbentuk rivius
materi, laporan seminar, dan lain – lain, dan biasanya berguna bagi pustakawan dalam
memperluas koleksiannya.
Walaupun abstrak dapat bersifat informati, namun biasanya penulisa abstrak merupakan
kombinasi dari keduanya. Dalam menilis abstrak, penulis memang sering kalidihadapkan
dengan masalah “menyimbangkan”antara pemaparan, versus treperinci dan pemaparan
informative versus deskritif.

2. 3 Fungsi dan Kegunaan Abstrak

Abstrak sebuah karya ilmiah dapat diterbitkan bersama – sama dengan naskah aslinya,
tetapi dapat juga diterbitkan secara sendiri. Apabila abstrak diterbitkan bersama dengan
naskah aslinya maka abstrak dapat berfungsi sebagai petunjuk dapat atau heading bagi
pembaca. Dengan membaca abstrak ini, pembaca mengetahui tentang isi tulisan tersebut.
Kegunaan abstrak adalah dengan membaca abstrak mampu membantu pembaca agar
dengan cepat dapat memperoleh gambaran umum mengenai proyek akhir yang akan
dikerjakan. Abstrak berisi tentang motivasi, perumusan masalah, tujuan , metode, dan hasil
akhir.
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca perihal hasil
penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak
untuk dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca
mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar-
lembar. Sehingga dengan adanya abstrak dapat membantu mencari referensi penelitian yang
dicari(Ahira, 2009).
2. 4 Penyusunan Abstrak untuk Pembuatan Karya Ilmiah

Seperti telah dijelaskan abstrak sebelumnya harus ditulis secara singkat, hasil penelitian
menggunakan jenis abstrak informative yang memiliki struktur yang jelas. Seperti penelitian
pada intinya terdiri dari 5 hasil yang penting yaitu, (1)latar belakang, (2)tujuan, (3)metode,
(4)hasil, dan (5)simpulan.
Dalam penyusunan abstrak, bagian pertama yang harus ditulis adalah latar belakang.
Latar belakang yang dituliskan disini adalah menuliskan beberapa informasi latar belakang
yang penting yang mendasari pelaksanaan penelitian secara singkat, agar penulisan abstrak
juga harus ditulis secara singkat, namun tidak mengurangi esensi tujuan penelitian dalam
6
abstrak dapat pula dilengkapi dengan ruang lingkup penelitian yang telah dilakukan. Abstrak
adalah metode dan hasil penelitian dengat singkat dan jelas.
Penyusunan abstrak, hal ini yang perlu diperhatikan adalah penggunaan dan pemilikan
kata – kata yang dapat, dalam penulisan abstrak menjadi sangat penting mengingat abstrak
harus ditulis secara singkat. Apabila abstrak dapat dituliskan dengan lebih pendek, namun
jenis maka tidak perlu diperpanjang.
Disamping penggunaan abstrak, abstrak juga tidak dperlukan bibliografi, gambar
atautabel. Abstrak ditulis secara singkat jagan digunakan singkatan. Apabila singkatan
digunakan berkali – kali dalam penulisan maka singkatan dapat digunakan setelah untuk
pertama kalinya diberikan dalam versi lingkupnya.
Dalam penulisan abstrak, penulis mengalami abstrak yang ditulisnya masih terlalu
panjang, menurut Welsberg dan Buker (1990) dalam proses penggunaan atau memperpendek
abstrak pada dasarnya hanya dapat dengan mengurangi 2 atau 3 elemen abstrak pada hasil
penelitian. Abstrak dapat dilakukan dengan cara menyatukan metode serta mengintergrasikan
simpulan dan rekomendasi.
Pada abstrak tersebut yang harus dilakukan adalah mengurangi hal yang kurang begitu
diperlukan yaitu latar belakang. Maka tujuan dan metode penelitian diupayakan untuk
menjadi suatu kalimat. Makna abstrak dan simpulan, rekomendasi dapat digabung menjadi
satu atau dengan cara menahani lingkungan.
Penulisan abstrak biasanya diikuti dengan penulisa kata – kata kunci yang digunakan
penyajian makalah. Dari contoh diatas misalnya dapat berupa ”pendidikan jarak jauh” tutorial
online dan ”hasil belajar“ pada umumnya makalah tersebut kata kunci biasanya digunakan
untuk mempermudah pencarian makalah.

2. 5 Sifat- sifat Abstrak dan Tujuan Abstrak

Sifat-sifat abstrak adalah (Santoso, 2009):

1. Ringkas

2. Jelas

3. Tepat

4. Berdiri sendiri

5. Objektif
7
Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009):

1. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.

2. Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan imformasi.

3. Untuk mengatasi kendala bahasa.

Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak adalah (Fakultas Teknologi Industri, 2007):

1. Masalah yang akan diteliti.

2. Metode yang digunakan dalam penelitian.

3. Hasil yang diperoleh pada penelitian.

4. Kesimpulan.

5. Kata kunci.

2. 6 Format dan Teknik Penulisan Abstrak

Menurut Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin


(2007), hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak yaitu sumber acuan, informasi
lain yang tidak berhubungan dengan penelitian dan gambar atau tabel. Adapun format
penulisan abstrak adalah sebagai berikut:

1. Awal kalimat merupakan kata benda.

2. Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.

3. Dalam bentuk satu paragraf.

4. Menggunakan spasi 1.

5. Menggunakan huruf Times New Roman.

6. Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.

7. Ditulis sebelum bab pendahuluan.


8
8. Rata kiri-kanan.

9. Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.

Teknik Penulisan :

 Nama penulis

 Judul

 Tahun dan jumlah halaman

 Isi abstrak memuat pokok permasalahan, tujuan dan metode penelitian, hasil
penelitian, simpulan

 Nama pengabstrak

2. 1 Pengertian Daftar Pustaka


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan
abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi
adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang
digarap.

9
Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada
sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya
mempunyai keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip
dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas
pula pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

2. 2 Fungsi dari Daftar Pustaka


Fungsi sebuah Daftar Pustaka hendaknya secara tegas dibedakan dari fungsi
sebuah catatan kaki. Referensi pada catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk
kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu
referensi itu harus menunjuk dengan tepat tempat. dimana pembaca dapat menemukan
pernyataan atau ucapan itu. Dalam hal ini selain pengarang, judul buku dan
sebagainya. harus dicantumkan pula nomor halaman di mana pernyataan atau ucapan
itu bisa dibaca. Sebaliknya sebuah Daftar Pustaka memberikan deskripsi yang penting
tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan. Karena itu fungsi catatan kaki
dan Daftar Pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.
Di pihak lain Daftar Pustaka dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi
sebagai pelengkap dan sebuah catatan kaki. Mengapa Daftar Pustaka itu dapat pula
dilihat sebagai pelengkap? Karena bila seorang pembaca ingin mengetahui lebih
lanjut tentang referensi yang terdapat pada catatan kaki. maka ia dapat mencarinya
dalam Daftar Pustaka. Dalam Daftar Pustaka dapat mengetahui keterangan-
keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu.
Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain:
a) Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran
sendiri, tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b)   Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang
dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c)   Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah
membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d)   Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.

2. 3 Perbedaan antara Daftar Pustaka dan Catatan Kaki


Perbedaan catatan kaki dan daftar pustaka, antara lain:

 Catatan kaki merupakan penjelasan dari penulis mengenai pernyataannya


10
 Sementara daftar pustaka merupakan sumber bacaan yang dimasukkan
kedalam tulisan

 Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai
penghargaan terhadap karya orang lain.

 Daftar pustak digunakan untuk memudahkan mencari sumber bacaan

 Catatan kaki sebagai keabsahan penemuan atau pernyataan penulis

2. 4 Unsur-unsur dari Daftar Pustaka


Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan Daftar
pustaka itu, tiap penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok
yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah Daftar Pustaka adalah:
1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2) Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid,
dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid. nomor dan tahun.

2. 5 Metode Penulisan Daftar Pustaka


    Metode Havard
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan
urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis
yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b,
atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar
pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan
huruf italic.
Metode Vancouver
Cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver ini sedikit berbeda
dengan metode Harvard. Letak perbedaan sangat jelas. Dan kebanyakan sitasi jurnal
ilmiah mengacu kepada cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver.
Metode penulisan daftar pustaka yang mengikuti metode Harvard mayoritas diikuti
oleh penulis karya tulis ilmiah, seperti skripsi, makalah, tesis dan karya tulis ilmiah
lainnya. Secara umum juga mengikuti cara menulis daftar pustaka yang sudah umum
bahkan tidak mengikuti kedua metode tersebut, metode Harvard dan Vancouver.
11
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam cara menulis daftar
pustaka dengan metode Vancouver adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan bullet angka

b. Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang
dibuat

c. Nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu harus sama
dengan urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka

d. Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan

e. Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis

2.6 Teknik Penyusunan Daftar Pustaka


1. Penyusunan urutan daftar pustaka berdasarkan alfabet yang secara berturut-turut dari
atas ke bawah, tanpa menggunakan angka (1,2,3, dan seterusnya)
2. Dalam penulisan daftar pustaka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
a. Menulis nama pengarang (Nama pengarang bagian belakang terlebih dahulu
ditulis, kemudian diikuti dengan nama depan)
b. Tulis tahun terbit buku, setelah itu diberi tanda titik (.)
c. Tulis tahun terbit buku dengan memberikan garis bawah atau cetak miring.
Setelah judul buku kemudian diberikan tanda titik (.)
d. Tulis kota terbit dan nama penerbitnya. Antara kedua bagian tersebut diberi
tanda titik dua (:), kemudian setelah nama penerbit diberikan tanda titik (.)
3. Bila akan digunakan dua sumber pustaka atau lebih dengan pengarang yang sama,
maka sumber dirilis dari buku yang terlebih dahulu terbit, kemudian diikuti dengan
buku yang baru terbit. Pada kedua sumber pustaka itu dibubuhkan tanda garis
panjang.

12
4. Bila daftar pustaka berasal dari sumber internet, maka dapat ditulis seperti yang
disarankan oleh Sophia (2002), dimana komponen bibliografi online tersebut ditulis
sebagai berikut:
a. Nama Pengarang
b. Tanggal revisi terakhhir
c. Judul Makalah
d. Media yang memuat
e. URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file
f. Tanggal akses
5. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama
untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis
beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan
dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul
bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda
titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik
dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh
dibawah ini:
Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama.
Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda
koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah
nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga
ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya
orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua
selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika
penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan
atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah
itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan
ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah
itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan
tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan
daftar pustaka.
2. 7 Bentuk-bentuk dari Daftar Pustaka
a. Dengan seorang pengarang

13
Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The Mac Milla
Company. 1963.
b. Buku dengun dua atau tiga pengarang
Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective Speech. New 
York: Henry Holt and Company, Inc.,1958
c. Buku dengan banyak pengarang
Morris, Alton C. et. al. College English, the First Year. New York : Harcourt, Brace
&
World. Inc., 1964
d. Kalau edisi berikutnya mengalami perubahan
Gleason, H. A. An Introduction to Descriptive Linguistics. Rev. ed.New York: Holt.
Rinehart and Winston. 1961.
e. Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih
Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service, inc.,
1964.
f. Sebuah edisi dan karya seorang pengarang atau lebih
Ali, Lukman, ed. Bahan dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin Manusia
Indonesia Baru. Djakarta: Gunung Agung, 1967.
g. Sebuah Kumpulan Bunga Rampai atau Antologi
Jassin, H.B., ed. Gema Tanah Air. Prosa dan puisi. 2 Jld. Jakarta: Balai Pustaka,1969
h. Sebuah Buku Terjemahan
Multatuli, Max Havelaar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj.
H.B.Jassin. Jakarta: Djambatan,1972
i. dalam sebuah Himpunan
 RiesmanDavid. “Character and Society,” Toward Liberal Education, eds. Louis G.
Locke, William M. Gibson, and George Arms. New York: Holt, Rinerhart and
Wineton, 1962
j. Artikel dalam Ensiklopedi
Wrigtht, J.T. “Language Varieties: language and dialect,” Encyclopaedia of
Linguistics,
Information and Control, hal. 243 – 251.

14
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

1) Yang dimaksud dengan Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang


berisi judul buku-buku. artikel-artikel. dan bahan-bahan penerbitan lainnya. yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sehagian dan karangan yang
tengah digarap.
2) Daftar Pustaka dapat pula dilihat dan segi lain. yaitu ía berfungsi sebagai pelengkap
dan sebuah catatan kaki.
3) Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah Daftar Pustaka
adalah:(1) Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.(2) Judul Buku,termasuk
judul tambahannya.(3) Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan
keberapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.(4) Untuk sebuah
artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor
dan tahun.
15
3. 2 Saran

Sebagai penutup dari makalah ini, kami memberikan saran – saran yang kiranya dapat
bermanfaat bagi pembaca yaitu :
1) Agar kita lebih memahami konsep dari maksud daftar pustaka itu sendiri yang nanti
akhirnya bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain.
2) daftar pustaka mempermudah kita untuk mengetahui judul buku, pengarang, tahun
pembuatan, dan sebagainya yang menyangkut tentang daftar pustaka.
3) Daftar pustaka ini juga sangat bermanfaat untuk semua orang. Khususnya bagi
mahasiswa agar mahasiswa bisa memahami fungsi dan manfaat dari daftar pustaka
itu sendiri sehingga hasil karya ilmiah atau makalah menjadi baik, benar, dan dapat
dimengerti semua pihak.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau
dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas
mengenai isi suatu dokumen. Abstrak yang dikenal dalam penulisan karya
setidaknya ada 2 jenis, yaitu abstrak informasi dan abstrak deskriptif.
Kegunaan abstrak adalah dengan membaca abstrak mampu membantu pembaca
agar dengan cepat dapat memperoleh gambaran umum mengenai proyek akhir yang
akan dikerjakan.
Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca perihal
hasil penelitian yang telah dibuat. Penyusunan Abstrak untuk Pembuatan Karya
Ilmiah dibagi menjadi 5 yaitu (1)latar belakang, (2)tujuan, (3)metode, (4)hasil, dan
(5)simpulan.

16
3.2. Saran
Sebagai penutup dari makalah ini, kami memberikan saran – saran yang kiranya
dapat bermanfaat bagi pembaca yaitu :
4) Agar kita lebih memahami konsep dari maksud abstrak itu sendiri yang nanti
akhirnya bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain.
5) Abstrak ini juga sangat bermanfaat untuk semua orang. Khususnya bagi mahasiswa
agar mahasiswa bisa memahami fungsi dan manfaat dari abstrak itu sendiri sehingga
hasil karya ilmiah atau makalah menjadi baik, benar, dan dapat dimengerti semua
pihak.

DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai