Pengertian profesi
Profesi merupakan pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan tidak termasuk
dalam profesi. Lalu apa perbedaan di antara keduanya dan apa itu profesi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud oleh profesi
adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian, seperti
keterampilan serta kejuruan tertentu. Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang
membutuhkan keahlian khusus dan pendidikan keahlian tertentu seperti
keterampilan dan kejuruan tertentu. Profesi membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus, memiliki asosiasi profesi, kode
etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesi juga memiliki standar tersendiri dan berkaitan dengan profesionalitas
sebagai salah satu karakteristik. Tidak semua pekerjaan termasuk dalam profesi,
karena profesi hanya pekerjaan yang mengandalkan keahlian saja yang masuk
pada apa itu profesi.
Istilah profesi dapat mengacu kepada siapa saja yang mencari nafkah
dengan cara melakukan satu kegiatan yang membutuhkan tingkat pendidikan dan
keterampilan atau pelatihan tertentu. Biasanya, profesi memiliki standar tersendiri
dan berkaitan dengan profesionalitas sebagai salah satu karakteristik. Agar lebih
jelas dalam memahami profesi, berikut penjelasan tentang apa itu profesi dan
perbedaannya dengan pekerjaan.
Dalam bidang pekerjaan, profesi berarti pengakuan atau pernyataan
tentang pekerjaan atau bidang pengabdian yang dipilih. Orang yang menyatakan
profesinya sebagai guru, sebenarnya ia menyatakan bahwa pekerjaan yang
dipilihnya adalah sebagai pendidik. Dilihat dari arti bahasa, guru sebagai
pekerjaan mengandung makna kegiatan untuk mencari nafkah, karenanya, seorang
guru akan menggantungkan hidupnya pada pendidikan. Secara terminologi kata
profesi memiliki pengertian yang lebih ketat. Ada dua ketentuan mengenai
penggunaan kata profesi. Pertama, suatu kegiatan boleh dikatakan sebagai profesi
kalau kegiatan itu dilakukan untuk mencari nafkah. Kegiatan yang dilakukan tidak
untuk mencari nafkah, melainkan untuk mencari kesenangan bisa dikatakan
sebagai hobi. Kedua, suatu kegiatan untuk mencari nafkah boleh dikatakan
sebagai profesi bila dilakukan dengan keahlian. Kegiatan mencari nafkah dengan
tingkat keahlian sedang-sedang saja disebut vokasi. Suatu kegiatan mencari
nafkah yang dilakukan tanpa keahlian dalam bahasa Inggris disebut unsklilled
labour atau pekerjaan awam dalam bahasa Indonesia. Pengertian secara bahasa
memberi kesan bahwa profesi dalam pendidikan, seperti guru telah melunturkan
nilai keikhlasan dan perjuangan tugas guru. Oleh karena itu, sebagian orang
Muslim tidak sepakat jika guru sebagai profesi karena dalam Islam tugas guru
adalah tugas mulia yang bisa dikatakan sebagai bagian dari penyampaian wahyu
Ilahi dan termasuk peranan penting dalam agama (Nurjan, 2015)
Kriteria profesi
Ada beberapa kriteria suatu pekerjaan dapat dipandang sebagai profesi (Nurjan,
2015)sebagai berikut:
Profesi harus ditunjang dengan keahlian.
Profesi diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup.
Seseorang memilih suatu profesi, bukan semata-mata karena uang atau
kedudukan, tetapi karena profesi tersebutdipilihnya sebagai lapangan
pengabdiannya. Profesi itu untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan
diri sendiri. Profesi sebagai panggilan hidup menuntut komitmen tinggi.
Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan
profesianya, artinya, ia bebas dalam melakukan sesuatu tanpa dipengaruhi
campur tangan orang lain, namun kebebasan itu bukan kebebasan mutlak.
Diperlukan kode etik sebagai rambu-rambu dalam melakukan
tugas dan mengatur batas-batas kebebasan suatu profesi. Diperlukan
sarana untuk senantiasa meningkatkan mutu
profesi agar dapat mengikuti perkembangan zaman.
Syarat-syarat profesi
Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat
profesi adalah sebagai berikut:
Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.
Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.
Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi
bukan hanya sekedar latihan saja.
Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan
pekerjaannya atau jabatannya.
Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.
Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Professional
Seorang profesional adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan,
pelatihan, dan komitmen dalam suatu bidang tertentu. Mereka biasanya beroperasi dalam
profesi tertentu, seperti kedokteran, hukum, teknik, atau berbagai bidang lainnya.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian.kemahiran. atau
kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi (UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka khusus
dipersiapkan untuk itu dan bukan pekeriaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak
dapat memperoleh pekerjaan lain (Hamid, 2017)
profesi diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
tertentu, sedangkan istilah profesional yang merupakan kata sifat dimaknai sebagai
sesuatu yang bersangkutan dengan profesi. Dengan demikian, pekerjaan profesional
adalah pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk melakukannya dan
mengharuskan adanya pembayaran bagi pelakunya (lawan dari amatir). (Wardani, 2012)
Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama seorang profesional:
Pendidikan dan Pelatihan: Seorang profesional biasanya telah
menyelesaikan pendidikan formal dan pelatihan khusus dalam bidangnya.
Mereka mungkin memiliki gelar akademik atau sertifikasi yang relevan
untuk mendukung pengetahuan dan keterampilan mereka.
Kode Etik: Profesional sering beroperasi sesuai dengan kode etik atau
standar etika tertentu yang mengatur perilaku mereka dalam menjalankan
pekerjaan mereka. Kode etik ini dapat mencakup prinsip-prinsip seperti
integritas, kejujuran, dan kepercayaan.
Tanggung Jawab Sosial: Banyak profesi memiliki tanggung jawab sosial
yang besar karena pekerjaan mereka dapat memiliki dampak signifikan
pada individu atau masyarakat secara keseluruhan. Profesional sering
berusaha untuk menjalankan tugas mereka dengan sebaik-baiknya untuk
kepentingan umum.
Kemampuan Komunikasi: Seorang profesional umumnya memiliki
kemampuan komunikasi yang baik. Mereka harus dapat berkomunikasi
dengan baik dengan klien, pasien, rekan kerja, atau pihak lain yang terlibat
dalam pekerjaan mereka.
Pengembangan Terus-Menerus: Profesional sering harus terus-menerus
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka seiring waktu. Ini
bisa melalui pelatihan lanjutan, pendidikan kontinu, atau keikutsertaan
dalam organisasi profesional.
Lisensi atau Sertifikasi: Beberapa profesi memerlukan lisensi atau
sertifikasi yang diberikan oleh otoritas yang relevan. Lisensi ini
menunjukkan bahwa seorang individu telah memenuhi standar tertentu
untuk menjalankan pekerjaan mereka dengan legalitas.
Pengabdian kepada Klien atau Masyarakat: Profesional sering
memiliki komitmen yang kuat untuk melayani kepentingan klien atau
masyarakat yang mereka layani. Mereka biasanya menjalankan pekerjaan
mereka dengan fokus pada kepentingan orang lain.
Berikut 3 hal pokok yang ada pada seorang professional
1. Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di
bidangnya.
2. Knowledge, yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai,
minimalnya berwawasan menganai ilmu lain yang berkaitan dengan
bidangnya.
3. Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki etika
yang diterapkan didalam bidangnya
Profesionalisme
rofesionalisme mempunyai makna; mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Profesionalisme merupakan
sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa
setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian
dalam bidangnya atau profesinya. Menurut Supriadi, penggunaan istilah
profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai profesional
atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi, ada yang
profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah. Profesionalisme juga mengacu
kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar
yang tinggi dan kode etik profesinya.(Hasibuan, 2017)
Profesionalisme yang di maksud adalah bagaimana seorang karyawan bisa
menempatkan dirinya selama berada dalam lingkup kerja maupun luar lingkup
kerja. Bagaimana seorang karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab, tepat waktu dan memiliki nilai integritas. Integritas sendiri dapat
berkaitan dengan sifat dan karakter dari seseorang. Salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh karyawan juga bagaimana dia bisa memanajemen emosi serta
pikirannya atau membedakan hal pribadi dengan pekerjaaan. Karena seperti yang
kita ketahui, setiap orang pasti mempunyai permasalahan hidupnya masing-
masing di mana karyawan tersebut dituntut agar pekerjaannya tidak terbengkalai
dikarenakan permasalahan internal.
Profesionalisme berasal dan kata ‘profesi’ yang artinya suatu bidang
pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga dapat
diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan
pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dan pendidikan akademis
yang intensif. Pengertian profesionalisme adalah suatu pandangan terhadap
keahlian tertentu yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu, yang mana keahlian
itu hanya diperoleh melalui pendidikan khusus atau latihan khusus.
Profesionalisme mengarah kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan profesi yang diembannya (Rusman, 2011).
profesionalisme kerja adalah suatu hal yang menjadi perhatian lebih, pada
dinas atau instansi manapun pegawainya. Pegawai negeri tidak lagi
mempertimbangkan apa dan siapa serta berapa banyak yang mereka dapatkan dari
fungsi dan tugas melayani masyarakat. Profesionalisme pegawai mencukupi
keahlian, kemandirian dan pendidikan. (Jefri Iswanto, 2017). Profesionalisme
merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang
menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme
mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau
sebagai sumber penghidupan (Hasibuan, 2017)
Adapun yang harus karyawan miliki agar terciptanya profesionalisme di
lingkungan kerja, sebagai berikut:
1. Memiliki sifat jujur, bertanggung jawab, dan bersikap ramah
2. Mematuhi segala peraturan kantor/perusahaan
3. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan dengan tepat waktu serta tidak
mengeluh
4. Membangun relasi yang baik dengan karyawan lain
5. Memiliki motivasi yang kuat
6. Menjadi pribadi yang inisiatif
Leader
fungsi pemimpin
Pemimpin memegang fungsi penting dalam sebuah organisasi Karena kemampuan
mengambil keputusan merupakan kriteria utama dalam menilai efektivitas
kepemimpinan seseorang, berarti ada kriteria lain yang dapat dan biasanya
digunakan. Berbagai kriteria itu berkisar pada kemampuan seorang pemimpin
menjalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan. Lima fungsi-fungsi
kepemimpinan yang dibahas secara singkat adalah sebagai berikut :
1. Pemimpin selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha mencapai
tujuan,
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak
diluar organisasi,
3. Pemimpin selaku komunikator yang efektif,
4. Mediator yang handal, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama
dalam menangani situasi konflik,
5. Pimpinan selaku intergrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.
Manager
Project manager adalah salah satu pihak yang bertanggungjawab dan
mengendalikan kegiatan harian proyek agar suatu proyek mencapai kesuksesan.
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan, salah satunya
adalah faktor manajerial. Semakin baik kemampuan project manager dalam
melakukan pengendalian, maka proyek akan lebih sukses. Banyak sekali
penelitian terdahulu yang mengkaji hubungan project manager dan kesuksesan
proyek, maka perlu dirangkum hasil dari berbagai penelitian sebelumnya agar
dapat diketahui hubungan atau korelasi yang sesungguhnya, sekaligus mengetahui
besarnya kesalahan dalam penelitian tersebut. (Firdausi, 2022). Manajer suatu
proses untuk menggerakkan sekelompok orang menuju suatu tujuan yang telah di
sepakati berasama dengan mendorong atau memotivasi untuk bertindak dengan
tidak terpaksa. Dengan kemampuan seorang pemimpin yang baik dapat
menggerakkan orang-orang menuju tujuan jangka panjang dan betul-betul
merupakan usaha untuk memenuhi kepentingan mereka.(Laelasari et al., 2022)