Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari “profesionalisme dan profesi” telah


menjadi kosa kata umum. Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang
mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat
dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja”
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan
norma-norma sosial dengan baik. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan
sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian. Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan
yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.

Profesi di dalam dunia pendidikan dikenal dengan tenaga pendidik dan


tenaga kependidikan. Dalam arti lain pendidik mempunyai dua arti, adalah arti
yang luas dan arti yang sempit. Pendidik dalam arti yang luas adalah semua
orang yang berkewajiban membina anak-anak. Secara alamiah semua anak
sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dari orang-orang dewasa agar
mereka bisa berkembang dan tumbuh secara wajar. Sementara itu pendidik
dalam arti sempit adalah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk
menjadi guru atau dosen. Kedua pendidik ini diberi pelajaran tentang
pendidikan dalam waktu relatif lama agar mereka menguasai ilmu itu dan
terampil melaksanakannya dilapangan. Pendidik ini tidak cukup belajar di
perguruan tinggi saja sebelum diangkat menjadi guru atau dosen, melainkan
juga belajar dan diajar selama mereka bekerja, agar profesionalisasi mereka
semakin meningkat. Sedangkan tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai
yang bekerja pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga

1
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan Antara pendidik dan tenaga kependidikan
dibutuhkan profesionalisme Pendidik sebagai sosok yang begitu dihormati
lantaran memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran
di sekolah dan juga membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi peserta
didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan
ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual. Tugas guru tidak
hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh, membimbing, dan
membentuk kepribadian siswa guna menyiapkan dan mengembangkan sumber
daya manusia (SDM).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Profesi ?

2. Apa Pengertian Profesi Menurut Para Ahli?

3. Apa saja Ciri-Ciri Profesi ?

4. Apa saja Syarat-Syarat profesi ?

5. Apa yang diamksud dengan Kode Etik Profesi ?

6. Bagaimana Kode Etik Guru Indonesia ?

7. Apa yang dimaksud dengan Profesi Keguruan ?

8. Apa saja Syarat-Syarat Profesi Guru ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Profesi.

2. Mengetahui Pengertian Profesi Menurut Para Ahli.

3. Mengetahui Ciri-Ciri Profesi.

4. Mengetahui Syarat-Syarat profesi.

2
5. Mengetahui Kode Etik Profesi.

6. Mengetahui Kode Etik Guru Indonesia.

7. Mengetahui Profesi Keguruan.

8. Mengetahui Syarat-Syarat Profesi Guru.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Profesi

Profesi berasal dari kata bahasa Inggris profesion , bahasa latin professus
yang berartikan mampu atau ahli dalam suatu pekerjaan suatu profesi iyalah
suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi, biasanya meliputi pekerjaan
mental yang ditunjang oleh kepribadiaan serta sikap profesional.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan


terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut

2.2. Pengertian Profesi Menurut Para Ahli

Berikut ini merupakan pengertian profesi menurut sudut pandang para


ahli.

2.2.1. Peter Jarvis ( 1983: 21 )

profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi


intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya iyalah untuk menyediakan
pelayanan ketrampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah
tertentu.

2.2.2. Cogan (1983: 21 )

profesi merupakan suatu ketrampilan yang terdapat dalam prakteknya


didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran
ataupun ilmu pengetahuan.

2.2.3. Dedi Supriyadi ( 1998: 95 )

4
profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian,
tanggung jawab serta kesetiaan terhadap profesi.

2.2.4. SCHEIN, E.H (1962)

Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.

Dapat disimpulkan, Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang


menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan
“profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh
seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi
karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya.

Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut
profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan
suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus
untuk itu.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah
pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang
rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena
hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

2.3. Ciri Ciri Profesi

Di dalam profesi sendiri terdapat beberapa ciri khas di dalamnya. Ciri


khas atau sifat tersebut melekat di dalam profesi. Berikut ini adalah ciri ciri
profesi yang dimaksud.

5
2.3.1. Adanya Pengetahuan Khusus

Ciri ciri profesi yang pertama adalah terdapat pengetahuan khusus.


Umumnya, keahlian dan keterampilan ini dimiliki lantaran proses pendidikan,
pelatihan atau suatu pengalaman yang sudah dijalani selama bertahun-tahun.
Sehingga, bisa dipastikan bahwa seseorang dikatakan memiliki profesi apabila
ia memiliki pengetahuan khusus.

2.3.2. Ada Standar dan Kaidah Moral yang Tinggi

Selanjutnya, profesi memiliki ciri berupa adanya kaidah dan standar


moral yang tinggi. Umumnya, masing-masing perilaku di dalam profesi
mendasarkan aktivitas dan perbuatannya kepada kode etik profesi.

2.3.3. Mengabdi terhadap kepentingan masyarakat

Ciri yang selanjutnya dari profesi adalah terdapat unsur mengabdi kepada
kepentingan masyarakat. Maksudnya adalah, masing-masing pelaksana dari
profesi harus meletakkan kepentingan pribadinya dan mengutamakan
kepentingan yang terdapat di masyarakat.

2.3.4. Terdapat izin untuk menjalankan profesi

Selain itu, profesi juga memiliki ciri ada izin khusus untuk menjalankan
sebuah profesi tertentu. Disadari atau tidak, setiap profesi akan bersinggungan
dengan kepentingan yang ada di masyarakat. Sehingga, berbagai nilai
kemanusiaan seperti keselamatan, kelangsungan hidup, keamanan dan
sebagainya yang menuntut sebuah profesi memperoleh izin khusus.

2.3.5. Dijalankan oleh kaum profesional

Ciri selanjutnya dari suatu profesi adalah dijalankan oleh anggota yang
merupakan kaum profesional. Setiap profesi memang harus dilakukan secara
profesional. Tidak bisa semena-mena dan harus mengikuti tugas serta aturan

6
yang berlaku. Maka, yang bisa menjalani sebuah profesi dengan baik adalah
para kaum profesional.

2.4. Syarat-Syarat Profesi

Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun


syarat-syarat profesi adalah sebagai berikut:

1. Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.

2. Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.

3. Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi


bukan hanya sekedar latihan saja.

4. Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan


pekerjaannya atau jabatannya.

5. Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.

6. Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.

7. Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.

2.5. Kode etik profesi

kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati
oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam
norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak muluk
dalam kategori norma hukum yang didasari kesusilaan.

Kode etik merupakan suatu sistem norma, nilai serta aturan profesional
secara tertulis yang dengan tegas menyatakan hal baik dan juga benar, serta apa
yang tidak benar dan juga tidak baik bagi profesional. Secara singkat
pengertian kode etik adalah suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis di
dalam melakukan suatu kegiatan ataupun suatu pekerjaan. Kode etik
berhubungan dengan perilaku seseorang.

7
2.5.1. Tujuan Kode Etik Profesi

1. Agar profesional dapat memberikan jasa dengan sebaik-baiknya


kepada para pemakai ataupun para nasabahnya.

2. Sebagai pelindung dari perbuatan yang tidak profesional.

3. Kode etik disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing


profesi memiliki kode etik tersendiri. Misalnya kode etik dokter, guru,
pustakawan, pengacara, Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh
pengadilan karena melanggar kode etik tidak selalu berarti melanggar
hukum.

2.5.2. Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi

1. tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat

2. organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi


masyarakat untuk menyampaikan keluhan

3. rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik


profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi sendiri

4. belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi


untuk menjaga martabat luhur profesinya

2.6. Kode Etik Guru Indonesia

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk


manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai


dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

8
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan


dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya


maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha


mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik


berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.

8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu


organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan


pemerintah dalam bidang pendidikan.

2.7. Pengertian profesi keguruan

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah merealisasikan


pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di Indonesia sebagai berikut:

1. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian/dedikasi kepada


kepentingan anak didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan
manusiawi.

2. Para anggota profesi keguruan terikat oleh pola sikap dan perilaku guru
yang dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.

3. Para anggota profesi keguruan dituntut untuk menyelesaikan suatu proses


pendidikan persiapan jabatan yang relatif panjang.

9
4. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan
serta menambah pengetahuannya.

5. Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota


harus memiliki kecakapan / keterampilan teknis.

6. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang
hak-hak profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi
profesionalnya.

2.8. Syarat-Syarat Profesi Keguruan

Guru profesional harus memiliki kompetensi sebagai berikut.

1. Kompetensi profesional, artinya pengetahuan yang luas serta dalam dari


subjek matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan
metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu
memilih metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode
dalam proses belajar mengajar. Guru pun harus memiliki pengetahuan luas
tentang landasan kependidikan dan pemahaman terhadap subjek didik
(murid).

2. Kompetensi personal, artinya memiliki sikap kepribadian yang mantap


sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi subjek. Guru harus
memiliki kepribadian yang patut diteladani sehingga mampu melaksanakan
kepemimpinan yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara yaitu tut wuri
handayani, ing madya mangun karso, dan ing ngarso sing tulodo.

3. Kompetensi sosial, artinya menunjukkan kemampuan berkomunikasi


sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru,
dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas.

4. Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang


berarti mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai benda material.

10
Syarat profesi kependidikan yang dimaksudkan oleh National Education
Association (NEA) adalah jabatan bagi tenaga pendidik (guru) antara lain,
Melibatkan kegiatan intelektual, menggeluti batang ilmu khusus, memerlukan
persiapan profesi lama, memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan, menjajikan karier hidup, dan menentukan standar sendiri.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dapat saya ambil dari makalah ini ialah

1. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan


terhadap suatu pengetahuan khusus.

2. Menurut Dedi Supriyadi (1988), profesi merupakan pekerjaan atau jabatan


yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab serta kesetiaan terhadap
profesi.

3. Ciri-ciri Profesi salah satunya adanya pengetahuan khusus.

4. Syarat-syarat profesi salah satunya memiliki pengetahuan khusus di suatu


bidang ilmu tertentu.

5. Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh
suatu kelompok masyarakat tertentu.

6. Salah satu kode etik guru indonesia ialah profesi adalah pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.

7. Menurut PGRI Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian/dedikasi


kepada kepentingan anak didik dalam perkembangannya menuju
kesempurnaan manusiawi.

11
8. Syarat profesi keguruan salah satunya menggeluti batang ilmu khusus.

3.2. Saran

Adapun saran untuk penulis agar dalam penulisan kedepannya lebih baik
lagi. Untuk Pembaca agar mengkritik dan memberi saran kepada penulis
makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Adzikra. Tanpa Tahun. Pengertian Kode Etik dan Tujuannya. Diakses
pada 26 maret 2020, dari https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kode-
etik-dan-tujuannya/

Anonim. Tanpa Tahun. Pengertian Profesi: Ciri-Ciri, Syarat, Karakteristik, dan


Contohnya. Diakses pada 26 maret 2020, dari https://www.maxmanroe.
com/vid/karir/pengertian-profesi.html

Anonim. Tanpa Tahun. Pengertian Profesi dan Syarat-Syarat Profesi. Diakses


pada 26 maret 2020, dari https://www.ilmusaudara.com/2015/10/
pengertian -profesi-dan-syarat-syarat.html

ContentWriter. Tanpa Tahun. Kode Etik Guru Indonesia Terbaru. Diakses pada
26 maret 2020, dari https://www.cadiak.id/2015/09/kode-etik-guru-
indonesia-terbaru.html

Ekalista. 2015. MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN. Diakses pada 26 maret


2020, dari https://ekalistina.wordpress.com/2014/12/31/makalah-profesi-
kependidikan-2/amp/

Prastya, Ilham. 2020. Pengertian Profesi Menurut Ahli, Ciri-ciri Profesi, Syarat
Profesi dan Contoh Profesi. Diakses pada 26 maret 2020, dari
https://www.ayoksinau.com/pengertian-profesi-menurut-ahli-ciri-ciri-
profesi-syarat-profesi-dan-contoh-profesi-ayoksinau-com/

Wikipedia. 2019. Kode etik profesi. Diakses pada 26 maret 2020, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi

12
13

Anda mungkin juga menyukai