Oleh:
KELAS C
FAKULTAS TARBIYAH
2021
PEMBAHASAN
Profesi keguruan mengandung unsur dua kata yakni Profesi dan Keguruan.
Profesi dalam bahasa inggris adalah profession yang memiliki arti ‘pekerjaan yang
memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. 1
Definisi ini menyiratkan bahwa profesi adalah suatu lapangan pekerjaan atau
jabatan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah.
Profesi merupakan suatu pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.
Perbedaan tersebut terletak pada penguasaan disiplin ilmu atau keahlian tertentu
yang menunjukkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap sebagai syarat untuk
menjadi guru.2 Contoh mudahnya dari maksud di atas yakni profesi dan pekerjaan
adalah dua hal yang berbeda, misalnya seorang akuntan mampu melakukan
pekerjaan sebagai tukang potong rumput, namun tukang potong rumput tidak
mungkin mampu melakukan pekerjaan seperti akuntan.
Suatu profesi secara teori tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang
tidak dilatih, tidak memiliki ilmu pengetahuan, yang dibuktikan dengan surat
pengakuan dari pemerintah atau masyarakat dalam hal ini ijazah keguruan yang
bersangkutan. Jadi profesi bukanlah sembarang pekerjaan tetapi pekerjaan yang
berlandaskan pada keahlian, yang diperoleh melalui pendidikan melalui suatu
lembaga dalam waktu yang lama. Oleh sebab itu mempunyai prinsip antara lain:
1
Dr. rulam ahmadi, M. Pd., profesi keguruan hal. 37
2
Ibid, 38
2
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesian.
Sedangkan dalam bahasa latin, profesi berasal dari kata proffesio. Proffesio
mempunyai dua pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. 4 Definisi ini
menjadi tajukan dari pengertian yang dikemukakan oleh Sikun Pribadi (1976)
bahwa “Profesi pada hakikatnya suatu pekerjaan atau janji terbuka, bahwa
seseorang akan mengabdikan dirinya kepada sesuatu jabatan atau pekerjaan”.5
Maksud dari janji terbuka yakni pernyataan sungguh-sungguh yang keluar dari
lubuk hati seseorang yang memegang jabatan atau tugas tersebut. Pernyataan
demikian mengandung norma-norma atau nilai-nilai etika, yakin dan sadar bahwa
pernyataan yang dibuat adalah baik. Baik dalam arti bermanfaat bagi orang
banyak dan bagi dirinya sendiri. Pernyataan janji itu bukan hanya diucapkan,
tetapi merupakan ekspresi kepribadian yang tampak pada tingkah laku sehari-hari.
Keguruan berasal dari kata dasar guru yang berarti perihal yang menyangkut
pengajaran, pendidikan dan metode pengajaran. Dari beberapa definisi di atas
dapat dipahami bahwa profesi keguruan merupakan suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang
3
Dr.h syarwani ahmad, Zahruddin Hodsay, S.Pd., M.M., profesi kependidikan dan keguruan halaman 5
4
Jaja suteja, etika profesi keguruan, halaman 57
5
Dr. h. syarwani ahmad, M.M, Zahruddin Hodsay, S.Pd., M.M, profesi kependidikan dan keguruan,
halaman 3
3
memadai dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikannya, yang diperoleh
setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu.
6
Dr. Shilpy A. Octavia, M. Pd., Etika profesi guru halaman 37-38
4
4. Profesionalisasi; proses peningkatan kualitas maupun kemampuan para
anggota profesi, suatu proses untuk mencapai secara professional baik
dilakukan melalui pendidikan maupun pelatihan.7
Dalam dunia pekerjaan etika merupakan landasan perilaku kerja dan tenaga
kerja kependidikan lainnya. Dengan etika kerja itu, maka suasana dan kualitas
kerja dapat diwujudkan sehingga menghasilkan kualitas pribadi dan kinerja yang
efektif, efisien, dan produktif. Etika kerja lazimnya dirumuskan atas kesepakatan
para pendukung pekerjaan itu dengan mengacu pada sumber-sumber dasar nilai
dan moral tersebut. Rumusan etika kerja yang dapat disepakati bersama itu disebut
kode etik.8
Kode etik akan menjadi rujukan untuk mewujudkan perilaku etika dalam
melakukan tugas-tugas pekerjaan. Dengan kode etik itu pula, perilaku etika para
pekerja dikontrol, dinilai, diperbaiki, dan dikembangkan. Kode etik guru adalah
suatu norma atau aturan tata susila yang mengatur tingkah laku guru. Oleh karena
itu, haruslah ditaati oleh guru dengan tujuan agar guru-guru mempunyai rambu-
rambu yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku sehari-hari
sebagai pendidik.
Mengingat kode etik itu merupakan suatu kesepakatan bersama dari para
anggota suatu profesi, maka kode etik ini ditetapkan oleh organisasi yang
7
Dr.h. syarwani ahmad, M.M. & zahrudin hodsay, S.Pd., M.M. profesi kependidikan dan keguruan
halaman 9-11
8
Jaja Suteja, Etika Profesi Keguruan, halaman 90
5
mendapat persetujuan dan kesepakatan dari para anggotanya. Khusus mengenai
kode etik guru Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah
menetapkan kode etik guru sebagai salah satu kelengkapan organisasi. 9 Kode etik
guru ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan cabang dan
pengurus daerah PGRI se-Indonesia dalam kongres ke-XIII di Jakarta pada 1973,
yang kemudian disempurnakan dalam kongres PGRI ke-XVI pada 1989 juga di
Jakarta yang berbunyi sebagai berikut:
9
Jaja Suteja, Etika Profesi Keguruan, halaman 92
10
Dr. Rulam Ahmadi, Profesi Keguruan, halaman 103
6
Setiap pekerjaan professional memerlukan organisasi profesi. Begitu juga
profesi guru memerlukan sebuah organisasi yang disebut dengan organisasi guru,
yang di Indonesia dikenal dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Masih ada juga organisasi-organisasi guru yang berkembang di daerah-daerah
yang memiliki persamaan dan perbedaan masing-masing.
Sebagai seorang guru, bekal ilmu pengetahuan dan kompetensi tidak hanya
didapatkan dari satu sumber saja, melainkan dari banyak cara. Salah satunya
melalui organisasi profesi guru. Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen, organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang
berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan
profesionalisme guru. Organisasi profesi guru tidak hanya sekedar organisasi
untuk berkumpul guru, melainkan juga organisasi amanat undang-undang.
Pasal 41
7
Pasal 42
Pasal 44
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
yang menunjukkan keahlian pemiliknya, dan dalam melaksanakan tugas diberi upah
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh
suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma
social, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk
dalam kategori norma hukum. Kode etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata
cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik
merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak professional. Nilai professional dapat disebut
juga dengan istilah asas etis, empat asas etis, yaitu; menghargai harkat dan martabat,
peduli dan bertanggung jawab, integritas dalam hubungan, dan tanggung jawab
terhadap masyarakat.11
Sebagai seorang guru, bekal ilmu pengetahuan dan kompetensi tidak hanya
didapatkan dari satu sumber saja, melainkan dari banyak cara. Salah satunya melalui
organisasi profesi guru. Setiap pekerjaan professional memerlukan organisasi profesi.
Begitu juga profesi guru memerlukan sebuah organisasi yang disebut dengan
organisasi guru, yang di Indonesia dikenal dengan Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI). Masih ada juga organisasi-organisasi guru yang berkembang di daerah-
daerah yang memiliki persamaan dan perbedaan masing-masing.
11
Jaja suteja, etika profesi keguruan, halaman 91
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Suteja, Jaja, M.Pd.I.2013.Etika Profesi Keguruan.Yogyakarta: CV Budi Utama.
11