Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nurul Armalia

NPM: 1906458565
Peminatan : KMB

Topik: Keperawatan Sebagai Profesi (Kontrol Sosial,Dimensi,Ciri profesi)


Sub-Topik: Ciri-Ciri Profesi dari Berbagai Referensi

Ciri-ciri sebuah profesi menurut Wilensky (1964) yaitu. Pertama, sebuah profesi
harus memiliki satu batang ilmu (body of knowledge) dan jelas dalam garapan
keilmuannya secara epistemologi serta jelas dalam pengaplikasian keilmuannya atau
dalam aksiologi. Kedua, memiliki keahlian yang diperoleh dari pendidikan dan
pelatihan yang terencana,terarah, kotinyu serta berjenjang. Ketiga, batasan profesi,
peraturan dan ketentuan diatur oleh kode etik profesi itu sendiri secara legal berdasarkan
undang-undang.

Ciri-ciri profesi menurut Supriyadi 1999 (dalam Hendri,2010) Pertama,


pekerjaan tersebut memiliki fungsi sosial yang signifikan untuk mengabdikan kepada
masyarakat. Kedua, profesi dituntut memiliki sebuah keterampilan sesuai dengan
bidangnya yang didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan dan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Ketiga, profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu (body of
knowledge). Keempat, memiliki kode etik sebagai pedoman perilaku dan memiliki
sanksi yang jelas dan tegas terhadap penggar kode etik. Kelima, memperoleh imbalan
finansial atau material sebagai konsekuensi dari layanan yang telah diberikan kepada
masyarakat.

Menurut Perdani, Budiana, dan Indrowaty, (2019) sebuah profesi memiliki


beberapa ciri yaitu Pertama, sebuah pekerjaan yang memiliki nilai social yang
signifikan untuk mengabdi kepada masyarakat. Kedua, profesi berkaitan dengan
keahlian atau keterampilan tertentu yang dilaksanakan di suatu Lembaga yang
terpercaya dan dipertanggungjawabkan. Ketiga, profesi dilandasi oleh sebuah keilmuan
yang memadai berkaitan dengan bidang atau kecakapan yang diperoleh dari latihan.
Keempat, memiliki pedoman berupa etik yang disertai dengan sanksinya sebagai
pengawasaannya daripada anggota, institusi dan organisasi.
Ciri-ciri profesi menurut Robert W. Richey (dalam Arikunto,1990) yaitu,
Pertama, seorang yang dinamakan profesional ialah yang memerlukan waktu yang
panjang dalam mempelajarai konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengetahuan sesuai
keahliannya. Kedua, lebih mengutamakan pelayanan atas orang banyak diatas
kepentingan pribadi. Ketiga, mempunyai kualifikasi tertentu sesuai dengan profesi atau
keahlian masing-masing untuk mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan
jabatan. Keempat, membutuhkan sebuah intelektual yang tinggi dalam melakukan suatu
kegiatan. Kelima, adanya organisasi yang menaungi guna meningkatkan standar
pelayanan dan disiplin dalam profesi. Keenam, memiliki kode etik untuk mengatur
keanggotaan, sikap ,tingkal laku dan cara kerja. Ketujuh, memberikan peluang untuk
memajukan keahlian atau spesialisasi serta kemandirian. Kedelapan, dapat memandang
suatu profesi sebagai karir hidup.

Sedangkan ciri-ciri profesi menurut Lieberman 1983 (dalam Kurnits dan


Gewirtz,2014) profesi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu, pertama jabatan tersebut harus
merupakan suatu layanan yang khas dan esensial serta dengan jelas dapat dibedakan
dari jabatan yang lain. Kedua, untuk pelaksanaannya tidak sekedar diperlukan
keterampilan (skills) tetapi juga kemampuan intelektual. Ketiga diperlukan suatu masa
studi dan latihan khusus yang cukup lama. Keempat para praktisinya secara individual
atau kelompok memiliki otonomi dalam bidangnya. Kelima, tindakan dan keputusannya
dapat diterima oleh para praktisi yang bertangung jawab. Keenam, layanan tersebut
tidak semata-mata untuk kepentingan ekonomi. Ketujuh, memiliki suatu kode etik yang
berguna untuk pengawasan.

Dari berbagai referensi mengenai ciri-ciri dari sebuah profesi dapat disimpulkan
profesi merupakan suatu pekerjaan atau keahlian yang berlandaskan daru suatu disiplin
ilmu atau body of knowledge yang mana didapatkan dari proses pendidikan atau
pelatihan yang dapat dipertanggungjawabkan, memiliki etik dalam setiap keahliannya
sebagai suatu aturan agar seorang profesional dalam berjalan sesuai aturan yang ada,
dan sebuah profesi perlu memiliki nilai sosial yang tinggi untuk memberikan
keahliannya kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1990). Manajemen pengajaran secara manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hendri, E. (2010). Guru Berkualitas: Profesional dan Cerdas Emosi. Jurnal saung Guru,
Vol.1 No.2.

Kurtines, G. (2014). Hand book of moral behavior and development. NewYork:


Phycology press.

Perdani, B. (2019). Etika profesi pendidikan generasi milenial 4.0. Malang: UB Press.

Wilensky H L. The professionalization of everyone? Amer. J. Sociol. 70:137-58, 1964.


[Department of Political Science, University of California, Berkeley, CA]

Anda mungkin juga menyukai