Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

3.1. Deskripsi Kasus


Tn. M umur 39 tahun datang ke IGD RSUD X pada tanggal 29 Oktober 2020 dengan
keluhan nyeri saat berkemih, dan menjalar ke paha serta area genetalia, hasil penilaian
nyeri berdasarkan VAS 5, klien mengatakan BAK terputus-putus, urine keluar sedikit,
BAK berwarna merah. Klien mengatakan mual dan berkeringat dingin saat BAK.
Keluhan dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Klien mengatakan ia bekerja sebagai
karyawan di sebuah perusahaan dan sering duduk dalam jangka waktu yang lama, klien
juga jarang minum saat bekerja. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TTV, TD : 130/70
mmHg, nadi 80x/mnt, RR 16x/mnt, T = 36,5 °C. Paru : vesikuler, jantung : S1S2 normal,
murmur (-), Gallop (-). Abdomen : supel, bising usus 8 x/menit. BB :60 kg, TB : 170 cm
(IMT normal). Pada hasil USG abdomen : didapatkan batu di vesika urinaria dengan
ukuran 2,5 cm x 4 cm. Hasil lab : Hb 10 gr/dl, Ht 39%, trombosit 201.000/mm3, leukosit
12.000 µL.

3.2. Pengkajian Keperawatan Berdasarkan Teori Adaptasi Roy


Identitas Pasien
Tanggal masuk : 29 Oktober 2010
Nama : Tn. M
Usia : 39 Tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jakarta Selatan
Diagnosa Medis : Urolithiasis

Pengkajian Perilaku

1. Fisiologis
No Fisiologis Pengkajian
1 Oksigensi Pasien tidak tampak sesak,
TTV, TD : 130/70 mmHg, nadi 80x/mnt,
RR x/mnt, T = 36,5 °C. Paru : vesikuler,
jantung : S1S2 normal, murmur (-), Gallop
(-)
2 Nutrisi Abdomen : supel, bising usus 8 x/menit. BB
:60 kg, TB : 170 cm (IMT normal)

3 Eliminasi Pasien mengeluh nyeri saat saat berkemih


dan menjalar ke paha serta area genetalia,
hasil penilaian nyeri berdasarkan VAS 5,
klien mengatakan BAK terputus-putus,
urine keluar sedikit, BAK berwarna merah.
Klien mengatakan mual dan berkeringat
dingin saat BAK.

Pengkajian Nyeri PQRST


P: Nyeri saat hendak berkemih
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Pada area paha serta genitalia
S: VAS 5
T: Nyeri terasa hilang timbul

4 Aktivitas dan Istirahat Aktivitas pasien terbatas akibat nyeri yang


sedang dirasakan

5 Proteksi Nyeri dirasakan pada area paha dan


genitalia, terasa saat ingin berkemih
6 Sensori pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya
direct dan indirect +/+ (normal)
7 Cairan dan Elektrolit Cairan Masuk:
Intake: 1.600
Output: 1.200
Balance Cairan : + 500
8 Fungsi Neurologis Tingkat kesadaran pasien baik,
composmnetis dengan GCS 15 E4V5M6

9 Fungsi Endokrin Tidak ada keluhan pada fungsi endokrin

Pemeriksaaan Penunjang

Jenis Pemeriksaan Hasil


USG(29/10/20): Pada hasil USG abdomen :
didapatkan batu di vesika urinaria
dengan ukuran 2,5 cm x 4 cm
Hasil lab : Hb 10 gr/dl, Ht 39%, trombosit
201.000/mm3, leukosit 12.000 µL.
Creatinine 0,9 0.7-1.2 mg/dL,
Glukosa 94 70-180 mg/dL, Ureum
23 19-44 mg/dL

2. Konsep diri

Konsep diri merupakan gambaran individu mengenai dirinya, yang dibentuk


dari pengalaman-pengalaman yang merupakan hasil interaksi dengan
lingkungan. Pasien merupakan seorang kepala keluarga yang betanggung
jawab kepada keluarganya, ramah berinteraksi dengan tetangga dan soaialnya.
3. Fungsi peran

Model fungsi peran berkaitan dengan pola-pola interaksi seseorang dalam


hubungannya dengan orang lain, bagaiman peran klien dalam keluarga, adakah
energy dan waktu pasien melakukan aktivitas dirumah, apakah pasien
mempunyai pekerjaan tetap, bagaimana dampak penyakit saat ini terhadap
peran klien, termasuk bagaimana peran klien dalam masyarakat.
Pasien merupakan seorang kepala keluarga suami dan ayah yang biasanya
bekerja untuk memenuhi menfkahai keluarganya, setelah penyakit yang
didapat ini pasien tidak dapat bekerja dan pasien menggantungkan kepada
anak sulungnya untuk dapat membantunya dalam menvari nafkah untuk
keluarga
4. Interdependensi
Model interdependensi ini memberikan gambaran tentang ketergantungan atau
hubungan klien dengan orang terdekat, siapakah orang yang paling bermakna
dalam kehidupannya, sikap member dan menerima terhadap kebutuhan dan
aktifitas kemasyarakatan
Pasien sangat dekat dengan istri dan anak-anaknya, baginya anggota
keluarganya lah yang dapat terus memberika semangat untuk terus bertahan
dalam kondisinya saat ini
Pengkajian Stimulus

1. Fokal

Stimulus focal merupakan perubahan perilaku yang dapat diobservasi. Perawat


dapat melakukan pengkajian dengan menggunakan pengkajian perilaku yaitu:
keterampilan melakukan observasi, melakukan pengukuran dan interview.
Stimulus foklas pada kasus: pasien tampak mengeluh kesakitan pada area
paha serta genitalia dan nyeri semakin terasa apabila hendak berkemih, urin
yang keluar sedikit-sedikit dapat menyebabkan resiko infeksi pada pasien
2. Konseptual
Menurut Martinez, 1976 dalam Roy 1989, faktor kontekstual yang
mempengaruhi mode adaptif adalah genetic, sex, tahap perkembangan, obat,
alkohol, tembakau, konsep diri, peran fungsi, interdependensi, pola interaksi
sosial, koping mekanisme, stress emosi dan fisik religi, dan lingkungan fisik
Masalah konspetual yang terjadi pada pasien yaitu tergangguanya fungsi dari
interdependensi pasien
3. Residual
Pada tahap ini yang mempengaruhi adalah pengalaman masa lalu.Helson
dalam Roy, 1989 menjelaskan bahwa beberapa faktor dari pengalaman lalu
relevan dalam menjelaskan bagaimana keadaan saat ini.Sikap, budaya,
karakter adalah faktor residual yang sulit diukur dan memberikan efek pada
situasi sekarang
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS: Faktor Ekstrinsik Nyeri Akut
- Klien mengeluh nyeri saat saat (Asupan air
berkemih dan menjalar ke paha mengandung kapur)
serta area genetalia, hasil ↓
penilaian nyeri berdasarkan Proses kristalisasi
VAS 5, dan agresi substansi
- klien mengatakan BAK ↓
terputus-putus, urine keluar Pengendapan batu
sedikit, BAK berwarna merah. ↓
- Klien mengatakan mual dan Pembentukan Batu
berkeringat dingin saat BAK. Saluran Kemih

DO: Respon Obstruksi
- Klien tampak meringis Penekanan pada
- Klien tampak gelisah saraf ↓
Penekanan pada
Pengkajian Nyeri PQRST saraf ↓
P: Nyeri saat hendak berkemih Mengaktifkan
Q: Seperti ditusuk-tusuk mediator kimia
R: Pada area paha serta genitalia (Histamin dan
S: VAS 5 bradikinin)
T: Nyeri terasa hilang timbul ↓
Menstimulasi
pelepasan
prostaglandin di
hipotalamus

Nyeri
dipersepsikan(nyeri
kolik)

Nyeri Akut
2 DS: Faktor Ekstrinsik Retensi Urine
- klien mengatakan BAK (Asupan air
terputus-putus, mengandung kapur)
- urine keluar sedikit, ↓
- BAK berwarna merah. Proses kristalisasi
dan agresi substansi
DO: ↓
- Pada hasil USG abdomen : Pengendapan batu
didapatkan batu di vesika ↓
urinaria dengan ukuran 2,5 cm Pembentukan Batu
x 4 cm Saluran Kemih
- Hb 10 gr/dl, Ht 39%, trombosit ↓
201.000/mm3, Hambatan aliran
- leukosit 12.000 µL. urine

- Creatinine 0,9 0.7-1.2 mg/dL, ↓

Glukosa 94 70-180 mg/dL, Retensi Urine

Ureum 23 19-44 mg/dL


- Cairan Masuk:
Intake: 1.600
Output: 1.200
Balance Cairan : + 500

3 DS: Sumbatan pada Resiko Infeksi


- Klien mengatakan BAK saluran kemih –
berwarna merah iritasi cidera
- Klien mengatakan BAK hanya jaringan- hematuria-
keluar sedikit anemia
DO:
- Hb 10 gr/dl, Ht 39%,
- trombosit 201.000/mm3,
- leukosit 12.000 µL.
4 DS: Kurangnya infomasi Defisiensi
- Klien mengatakan ia bekerja pengetahuan
sebagai karyawan di sebuah
perusahaan dan sering duduk
dalam jangka waktu yang lama,
- Klien juga jarang minum saat
bekerja.
DO:
- Pasien tampak tidak memahami
tentang alur penyakit yang
dialami
- Pasien tampak banyak bertanya
penyenbab dari penyakitnya

3.3. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri Akut b.d agen cidera biologis proses infeksi akibat sumbatan saluran kemih
2. Retensi urin b.d sumbatan saluran perkemihan
3. Resiko infeksi bd. Respon inflamasi
4. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi proses perjalanan penyakit

3.4. Rencana Intervensi

No Diagnose Tujuan/NOC Intervensi/NIC


Keperawatan
1 Nyeri Akut b.d agen NOC NIC
cidera biologis         Pain Level, Pain Management
proses infeksi akibat         Pain control 1. Lakukan pengkajian nyeri
sumbatan saluran         Comfort level secara komprehensif
kemih termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi
1. Mampu mengontrol frekuensi, kualitas dan faktor
nyeri (tahu penyebab presipitasi
nyeri, mampu 2. Observasi reaksi nonverbal
menggunakan tehnik dan ketidaknyamana
nonfarmakologi 3. Gunakan teknik komunikasi
untuk mengurangi terapeutik untuk mengetahui
nyeri, mencari pengalaman nyeri pasien
bantuan) 4. Bantu pasierl dan keluarga
2.  Melaporkan bahwa untuk mencari dan
nyeri berkurang menemukan dukungan
dengan menggunakan 5. Kontrol lingkungan yang
manajemen nyeri dapat mempengaruhi nyeri
3. Mampu mengenali seperti suhu ruangan,
nyeri (skala, pencahayaan dan kebisinga
intensitas, frekuensi 6. Kurangi faktor presipitasi
dan tanda nyeri) nyeri
4. Menyatakan rasa 7. Pilih dan lakukan
nyaman setelah nyeri penanganan nyeri
berkurang (farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
8. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
       
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
5. Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
         
2 Retensi urin b.d NOC NIC
sumbatan saluran         Urinary elimination Urinary Retention Care
perkemihan          Urinary continence 1. Monitor intake dan output
2. Monitor penggunaan obat
Kriteria Hasil : antikolionerg
1. Kandung kemih 3.  Monitor derajat distensi
kosong secara penuh bladder
2. Tidak ada residu urin 4. Instruksikan pada pasien
> 100-200 cc dan keluarga untuk
3. Bebas dari ISK mencatat output urine
4. Tidak ada spasme 5. Sediakan privacy untuk
bladder eliminasi
5. Balance cairan 6. Stimulasi refleks bladder
seimbang dengan kompres dingin
pada abdomen
7. Katerisasi jika perlu
8. Monitor tanda dan gejala
ISK (panas,hematuria,
perubahan bau dan
konsistensi urine)

3 Resiko infeksi bd. NOC NIC


Respon inflamasi          Immune Status
           Knowledge : Infection Control (Kontrol

Infection control infeksi)

           Risk control


1. Bersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain
Kriteria Hasil:
1. Klien bebas dari
tanda dan gejala 2. Pertahankan teknik isolasi
infeksi
2. Mendeskripsikan 3. Batasi pengunjung bila perlu

proses penularan
4.  Instruksikan pada
penyakit, faktor yang
pengunjung untuk mencuci
mempengaruhi
tangan saat berkunjung dan
penularan serta
setelah berkunjung
penatalaksanaannya
meninggalkan pasien
3. Menunjukkan
kemampuan untuk 5. Pertahankan lingkungan
mencegah timbulnya aseptik selama pemasangan
infeksi alat
4. Jumlah leukosit
dalam batas normal 6. Ganti letak IV perifer dan
5. Menunjukkan line central dan dressing
perilaku hidup sehat sesuai dengan petunjuk
umum

7. Gunakan kateter intermiten


untuk menurunkan infeksi
kandung kencin

8. Tingkatkan intake nutrisi

9. Berikan terapi antibiotik bila


perlu

10. Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

11. Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal

12.  Monitor hitung granulosit,


WBC
13. Monitor kerentangan
terhadap infeksi

4 Defisiensi NOC : NIC :


pengetahuan b.d-     Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
kurang informasi process 1. Berikan penilaian tentang
proses perjalanan-      Kowledge : health tingkat pengetahuan pasien
penyakit Behavior tentang proses penyakit yang
Kriteria Hasil : spesifik
1. Pasien dan keluarga 2. Jelaskan patofisiologi dari
menyatakan penyakit dan bagaimana hal
pemahaman tentang ini berhubungan dengan
penyakit, kondisi, anatomi dan fisiologi, dengan
prognosis dan cara yang tepat.
program pengobatan 3. Gambarkan tanda dan gejala
2. Pasien dan keluarga yang biasa muncul pada
mampu penyakit, dengan cara yang
melaksanakan tepat
prosedur yang 4. Gambarkan proses penyakit,
dijelaskan secara dengan cara yang tepat
benar 5. Identifikasi kemungkinan
3. Pasien dan keluarga penyebab, dengna cara yang
mampu menjelaskan tepat
kembali apa yang 6. Sediakan bagi keluarga
dijelaskan informasi tentang kemajuan
perawat/tim pasien dengan cara yang
kesehatan lainnya tepat
7. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit

Anda mungkin juga menyukai