Anda di halaman 1dari 3

MATERI PENDAMPING

ETIKA PROFEI PEREKAYASA

MINGGU KE 14

Enginer akan menghasilkan berbagai produk melalui berbagai tahapan. Produk tersebut dapat
memberikan andil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kenyamanan dan
memenuhi kebutuhan manusia. Pada sisi lain produk engineer juga dapat memiliki dampak sebaliknya
seperti munculnya kurban karena kegagalan fungsi produk juga penyalah gunaan profesi. Pekerjaan
engineering sangatlah komplek dan keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh skill dan teknokogi namun
ada dimensi lain yaitu nilai yang dimunculkan dalam bentuk ethika.

Kata etika memiliki berbagai arti. Etika bisa memiliki sinonim dengan moralitas. Ini mendasarakan pada
nilai moral yang postif dan masuk akal, tindakan dan kebijakan yang secara moral diperlukan (benar),
secara moral diterima, atau secara moral diperlukan. Selanjutnya etika engineering berisi hak dan
tanggung jawab yag harus meleket pada siapapunn yang melaksanakan kegiatan keteknikan, dan juga nilai
yang diinginkan dan komitmen individu dalam keteknikan.

Etika (ethics) berdasarkan definisi dalam Kamus Baku Bahasa Indonesia adalah

1. ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tentang hak serta kewajiban moral;
2. kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dng akhlak;

3. asas perilaku yg menjadi pedoman

Menurut Prof. Craig W Somerton etika dalah:

1. Studi tentang standart moral dan bagaimana mempengaruhi perilaku

2. Sistem dari moral utama yang membentuk perilaku yang benar bagi individu atau sekelompok
orang

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa etika adala suatu bidang ilmu yang terkait dengan baik
dan buruk, moral, nilai yang membentuk perilaku individu atau kelompok.

Kita perlu belajar etika karena ini penting dalam kontribusinya terhadap keselamatan dan kemanfaatan
produk teknologi dan dalam memberikan makna terhadap kegiatan keteknikan. Etika juga bersifat
kompleks, karena merupakan akumulasi sepanjang karier dari saat studi sampai bekerja.
Untuk itu tujuan dari studi etika adalah untuk meningkatkan kemampuan kita ketika berhadapan
dengan kompleksitas moral dalam bidang keteknikan. Selanjutnya, belajar etika akan menguatkan
kemampuan kita untuk memiliki alasan yang jelas dan cermat terkait tuntutan moral. Dengan kata lain
untuk meningkatkan kemandirian moral, yaitu kemampuan menentukaan sendiri tentang moral. Disini
akan mencakup kemampuan sebagai skill dan kebiasaan dalam berpikir secara rasional tentang isu etika
yang berbasis aspek moral dan komitmen. Skill ini termasuk:

1. Kesadaran moral: kemampuan dallam mengenali problem dan isu moral dalam keteknikan
2. Memiliki pemikiran moral yang jelas: mengumpulkan, mengklarifikassi dan menilai argumen
menghadapi isu moral
3. Kesatuan moral: membentuk pandangan yang konsisten dan komprehensiv berdasar
pertimbangan fakta yang relevan
4. Imaginasi moral: menentukan respon alternativ terhadap isu moral dan memperoleh solusi
kreativ terhadap kesulitan praktis
5. Komunikasi moral: ketelitian dalam enggunakan bahasa etika, suatu skill yang dbutuhkan untuk
menyatakan dan mensuport suatu pandangan moral yang tepat terhadap pihak lain
6. Kesadaran moral: keinginan dan kemampuan untuk menjadi nyata secara moral
7. Menghargai orang, perhatian yang tulus terhadap kehidupan pihak lain dan diri sendiri
8. Toleran terhadap perbedaan: dalam cakupan yang luas, respek terhadap perbedaan etnik dan
agama serta menerima perbedaan dalam perspektiv moral
9. Harapan moral: apresiasi yang tinggi terhadap kemungkinan penggunaan dialog yang rasional
dalam memecahkan konflik moral
10. Integritas: memelihara integritas moral dan mengintegrasi kehidupan profesional dengan
prinsip seseorang

Engineering ethics (Etika Rekayasa) adalah penerapan etika yang mengevaluasi atau menentukan
standart tentahg kewajiban engineer kepada masyarakat, kepada pelanggan, majikan/pemberi kerja dan
profesi

Apa itu profesi. Term profesi memiliki arti pada kebebasan melakukan sesuatu dalam
kehidupannya. Menurut Oxford shorter Dictionary, Keprofesian adalah:
“the occupation which one professes to be skilled in and to follow....A vocation in which
professed knowledge of some branch of learning is used in its application to the affairs of
others, or in the practice of an art based upon it.”

Profesi merupakan salah satu contoh social practice.


Setiap socialpractice memiliki : (1) satu atau lebih tujuan yang khususnya berkaitan dengan
internal. (2) social practice tidak akan menarik bila tak ada tujuan yang jelas. (3) tujuan social
practice mestinya memiliki tujuan yang secara moralitas dipertanggung jawabkan.

Davis mendefinisikan profesi sebagai:


“A profession is a number of individuals in the same occupation voluntarily organized to
earn a living by openly serving a moral ideal in a morally permissible way beyond what
law, market, morality, and public opinion would otherwise require.”

Profesi dicirikan dengan:

1. Memiliki skill dan pengetahuan khusus


2. Memperoleh pengetahuan dan skill melalui suatu periode pembelajaran dan training dan selalu
menjaga dan memperbaharui melalui kehidupan yang profesional
3. Memilki, sebagai hasil keahliannya, kekuatan yang berarti untuk mempengaruhi pribadi client
dan masyarakat luas
4. Menjadi bagian dari lembaga profesional yang mengatur kegiatan prakteknya
5. Kemampuan mandiri untuk selalu mengikuti prinsip etika dalam pantauan organisasi profesi

Profesi engineer sangatlah luas sehingga dalam kenyataan dapat dijumpai banyak organisasi profesi di
bidang keteknikan. Namun demikian umumnya setiap organisasi profesi engineer akan memiliki kode
etik profesi. Kenapa demikian?. Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan oleh sekelompok
profesi, yang memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana berbuat dan sekaligus menjamin mutu
profesi itu di masyarakat. Apabila nggota kelompok itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok
profesi itu akan tercemar

PII (Persatuan Insinyur Indonesia) merupakan salah satu organisasi profesi insinyur yanng ada di
Indonesia. PII memiliki kode etik yang disebut Catur Karsa Sapta Dharma.

Anda mungkin juga menyukai