Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi berasal dari kata profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan
dukungan body of knowledge sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis
menghadapi banyak tantangan baru karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang
cukup lama, maka kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism). Sejak abad yang
lalu keperawatan telah megalami perubahan yang drastis, selain itu juga telah mengikuti
perundang-undangan dan mendapatkan penghargaan sebagai profesi penuh. Dalam konsep
profesi ada tiga nilai penting yang perlu dipahami, yakni:
1. Pengetahuan yang mendalam dan sistimatik.
2. Keterampilan teknis dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama.
3. Pelayanan asuhan kepada yang memerlukan berdasarkan ilmu pengetahuan,
keterampilan teknis dan pedoman serta falsafah moral yang diyakini (etika profesi).
Dunia profesi keperawatan terus bergerak. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan
perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan
perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang
sudah dilakukan di negara-negara maju. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha
menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini
bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah yang ada, yaitu:
1. Apa pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat ?
2. Apa ciri-ciri profesi ?
3. Apa saja jenis profesi berdasarkan penggolongan ilmu pengetahuan ?
4. Mengapa alasan perawat dijadikan sebagai profesi ?




2

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini :
1. Menjelaskan pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat
2. Menjelaskan ciri-ciri profesi
3. Menjelaskan jenis profesi berdasarkan penggolongan ilmu pengetahuan
4. Menjelaskan alasan perawat dijadikan sebagai profesi

3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesi Menurut Beberapa Pendapat
1. Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai
dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan
baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik
dengan focus, utama pada pelayanan.
2. Schein E. H (1962) Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus
dimasyarakat.
3. Hughes E.C (1963) Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu
dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
4. Daniel Bell (1973) Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan
yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok atau badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut
dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan
moral bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
5. Paul F Comenicsh (1983) Profesi adalah komunitas moral yang memiliki cita-cita dan
nilai bersama.
6. Kelly dan Joel (1995) menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau
metode professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai
kelompokokupasi yang angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional
merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik
kearah suatu profesi.
7. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.


4

Dari penjabaran pengertian menurut beberapa pendapat diatas, kami menyimpulkan bahwa
Profesi adalah suatu pekerjaan, dilandasi dengan keahlian yang ditujukan untuk kepentingan
masyarakat dan menuntut tanggung jawab dengan pendidikan minimal S1 yang memiliki badan
organisasi profesi, body of knowledge, kode etik serta kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut.

2.2 Ciri-ciri Profesi
Dilihat dari definisi profesi, jelas bahwa profesi tidak sama dengan okupasi (occupation)
meskipun keduanya sama-sama melakukan pekerjaan tertentu. Suatu jabatan atau pekerjaan
disebut profesi apabila ia memiliki syarat syarat atau ciri-ciri tertentu. Sejumlah ahli seperti (Mc
Cully, 1963 ; Tolbert, 1972 ; dan Nugent, 1981) telah merumuskan syarat syarat atau ciri ciri
utama dari suaru profesi sebagai berikut:
1. Suatu profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang memiliki fungsi dan
kebermaknaan sosial yang sangat menentukan.
2. Untuk dapat menguasai kerangka ilmu itu diperlukan pendidikan dan latihan dalam
jangka waktu yang cukup lama.
3. Para anggotanya secara tegas dituntut memiliki kompetensi minimum melalui prosedur
seleksi , pendidikan dan latihan serta lisensi ataupun sertifikat.
4. Dalam menyelenggarakan pelayanan kepada pihak yang dilayani para anggota memiliki
kebebasan dan tanggung jawab pribadi dalam memberikan pendapat dan pertimbangan
serta membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan berkenaan dengan
penyelenggaraan pelayanan professional yang dimaksud.
5. Standar tingkah laku bagi anggotanya dirumuskan secara tersurat (eksplisit) melalui kode
etik yang benar benar diterapkan. Setiap pelanggaran atas kode etik dapat dikenakan
sanksi tertentu.
6. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan
dan pelatihan, standar pelayanan, dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (Winsley, 1964).
Dikatakan juga oleh Shortridge L.M (1985), Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah
sebagai berikut :
1. Berorientasi pada pelayanan masyarakat
5

2. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan
3. Adanya otonomid
4. Memiliki kode etik
5. Adanya organisasi profesi

2.3 Jenis Profesi Berdasarkan Penggolongan Ilmu Pengetahuan
Berbagai jenis profesi dalam tatanan kehidupan sosial manusia modern, antara lain:
1. Akuntan
Seorang akuntan adalah praktisi akuntansi, yang merupakan ahli pengukuran,
pengungkapan atau pemberian kepastian mengenai informasi keuangan yang membantu
manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain membuat keputusan alokasi
sumber daya.
2. Advokat
Seorang advokat adalah seseorang yang berbicara atas nama orang lain, terutama dalam
konteks hukum. Tersirat dalam konsep ini adalah gagasan bahwa di wakili kekurangan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau berdiri untuk berbicara sendiri.
3. Dentist (Dokter Gigi)
Dokter Gigi, yang merupakan bagian dari stomatology, adalah cabang kedokteran yang
terlibat dalam evaluasi, diagnosis, pencegahan, dan bedah atau non-bedah pengobatan
penyakit, gangguan dan kondisi rongga mulut, daerah maksilofasial yang berdekatan
terkait struktur dan dampaknya terhadap tubuh manusia. Kedokteran Gigi secara luas
dianggap perlu untuk kesehatan secara keseluruhan.
4. Engineer (Insinyur)
Insinyur adalah mereka yang bekerja untuk mengembangkan solusi ekonomi dan
keamanan untuk masalah-masalah praktis, dengan menerapkan matematika, ilmu
pengetahuan dan kecerdikan sambil mempertimbangkan kendala teknis. Istilah ini berasal
dari akar bahasa Latin ingenium, berarti kepandaian. Revolusi industri dan
perkembangan teknologi terus-menerus dari beberapa abad terakhir ini sedikit mengubah
konotasi istilah, bahwa persepsi insinyur adalah sebagai ilmuwan. Pekerjaan insinyur
adalah penghubung antara kebutuhan yang dirasakan masyarakat dan aplikasi komersial.

6

5. Librarian (Pustakawan)
Pustakawan adalah seorang profesional terlatih informasi di perpustakaan dan ilmu
informasi, yang merupakan organisasi dan manajemen jasa informasi atau materi bagi
mereka yang membutuhkan informasi. Biasanya, pustakawan bekerja di perpustakaan
umum atau kuliah, sebuah SD atau media center sekolah menengah. Beberapa
pustakawan adalah pengusaha independen bekerja sebagai spesialis informasi, cataloger,
pengindeks dan profesional lainnya. Pustakawan dapat dikategorikan sebagai masyarakat,
sekolah, pemasyarakatan, khusus, mandiri atau akademis pustakawan.
6. Perawat
Perawat adalah tenaga kesehatan profesional yang bekerja sama dengan anggota lain dari
tim perawatan kesehatan, bertanggung jawab untuk pengobatan, keselamatan, dan
pemulihan akut atau kronis orang sakit, promosi kesehatan dan pemeliharaan dalam
keluarga, komunitas dan populasi, serta pengobatan keadaan darurat yang mengancam
nyawa dalam berbagai macam pengaturan perawatan kesehatan. Perawat melakukan
berbagai fungsi klinis dan non-klinis yang diperlukan untuk penyampaian perawatan
kesehatan, yang juga terlibat dalam riset medis dan keperawatan. Kedua peran perawatan
dan pendidikan pertama kali didefinisikan oleh Florence Nightingale, berikut
pengalamannya merawat orang yang terluka dalam Perang Krimea. Sebelumnya, perawat
dianggap perdagangan dengan praktek umum yang standar atau di dokumentasikan.
Konsep Nightingales digunakan sebagai pedoman untuk membangun sekolah-sekolah
perawat di awal abad kedua puluh, yang sebagian besar program pelatihan berbasis
rumah sakit menekankan pengembangan seperangkat keterampilan klinis.
7. Apoteker
Apoteker adalah tenaga kesehatan yang mempraktekkan ilmu farmasi. Dalam peran
tradisional mereka, apoteker biasanya mengambil permintaan untuk obat-obatan dari
penyedia resep kesehatan dalam bentuk resep perawatan medis, mengevaluasi kesesuaian
resep, membagikan obat kepada pasien dan nasihat mereka tentang penggunaan yang
tepat dan efek samping obat itu. Dalam hal ini peran apoteker bertindak sebagai perantara
belajar antara dokter dan pasien dan dengan demikian memastikan penggunaan yang
aman dan efektif.

7

8. Dokter
Seorang dokter juga dikenal sebagai dokter medis, dokter, atau cukup dokter praktek.
Profesi kedokteran kuno, yang berkaitan dengan memelihara atau memulihkan kesehatan
manusia melalui penelitian, diagnosis, dan perawatan penyakit atau cedera. Kedua peran
dokter dan makna dari kata itu sendiri bervariasi secara signifikan di seluruh dunia, tetapi
secara umum dipahami. Etika mengharuskan obat dokter menunjukkan pertimbangan,
kasih sayang dan kebajikan bagi pasien mereka.
9. Professor
Arti kata profesor (Latin: professor, orang yang mengaku menjadi ahli dalam beberapa
seni atau ilmu, guru berpangkat tinggi). Di negara-negara berbahasa Inggris kebanyakan
mengacu pada akademik senior yang memegang kursi departemen, terutama sebagai
kepala departemen. Namun, di Amerika Serikat dan Kanada professor adalah gelar yang
diberikan kepada kelompok yang jauh lebih besar dari guru-guru senior di dua dan empat
tahun perguruan tinggi dan universitas.
10. Guru
Dalam pendidikan, guru adalah orang yang menyediakan pendidikan bagi orang lain.
Seorang guru yang memfasilitasi pendidikan untuk setiap siswa juga dapat digambarkan
sebagai seorang tutor pribadi. Peran guru sering formal dan berkelanjutan, yang
dilakukan dengan cara pekerjaan atau profesi di sekolah dan tempat pendidikan formal
lainnya. Guru mengajarkan melek huruf dan menghitung, atau beberapa mata pelajaran
sekolah lain. Guru-guru lain dapat memberikan instruksi dalam pengerjaan atau pelatihan
kejuruan, Seni, agama atau spiritualitas, kewarganegaraan, peran masyarakat, atau
keterampilan hidup.

11. Scientist (Ilmuwan)
Seorang ilmuwan, dalam arti luas adalah setiap orang yang melakukan kegiatan
sistematis untuk memperoleh pengetahuan atau individu yang bergerak dalam praktek-
praktek tersebut dan tradisi-tradisi yang dikaitkan dengan sekolah-sekolah pemikiran atau
filsafat. Dalam arti lebih terbatas, ilmuwan adalah seseorang yang menggunakan metode
ilmiah. Orang dapat menjadi ahli dalam satu atau lebih bidang ilmu.

8

2.4 Alasan Perawat dijadikan Sebagai Profesi
Sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat,
dijelaskan Perawat adalah Seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam
maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Peran
perawat adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang,
sesuai kedudukannya dalam suatu sistem.
Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat diIndonesia, yang
diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya perawat saat itu
dikarenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik
sehingga diperlukan tenaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut di
didik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan
cara pengobatannya. Sampai dengan perkembangan keperawatan di Indonesia pada tahun 1983
PPNI melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut
perawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidang
keprofesian. Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan
perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan perawat profesional
pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan Diploma III keperawatan.
Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat professional pemula,
dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan professional yang kokoh.
Lokakarya Nasional tentang keperawatan bulan Januari 1983 di Jakarta merupakan awal
diterimanya keperawatan sebagai profesi. Ada beberapa alasan kenapa perawat di Indonesia bisa
dianggap sebagai profesi, diantaranya adalah :
1. Merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasari ilmu
pengetahuan serta memiliki keterampilan dalam keahliannya
2. Mempunyai otonomi dan kewenangan dalam tanggung jawab
3. Mempunyai kode etik dalam bekerja
4. Berorientasi pada pelayanan melalui pemberian asuhan keperawatan pada individu,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.
Keperawatan sah sebagai profesi karena :
1. Landasan ilmu pengatahuan-nya jelas
2. Memiliki kode etik profesi
9

3. Memiliki organisasi profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

2.4.1 Undang-undang Tenaga Kerja
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2003
TENTANG
KETENAGAKERJAAN
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1. Ketenaga kerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
3. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
4. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan
lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
5. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Maka kami menyimpulkan dengan melihat defenisi, ciri profesi serta sebagian dari undang-
undang tenaga kerja yang telah disebutkan diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di
Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi.









10

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim kesehatan,
yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai
masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya
pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal,
dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi
interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
Dengan melihat definisi dan ciri profesi kami telah menganalisis bahwa keperawatan di
Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu profesi. Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu
mempunyai body of knowledge, berhubungan dengan nilai-nilai sosial, masa pendidikan,
motivasi, otonomi, komitmen, kesadaran bermasyarakat, dan kode etik.

Anda mungkin juga menyukai