Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. LATAR BELAKANG

Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia mengekspresikan dirinya,
sehingga melalui kerja orang dapat lebih dikenal oleh orang lain. Kerja bukan hanya sekedar
untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya.
Dalam dan melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang
disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, memiliki visi dan misi atau
sebaliknya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk
menjadi semakin baik.

Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi sebagai seorang pekerja maupun sebagai
seorang profesional. Dalam melaukukan perkerjaan perlu juga dibatasi dengan kode etik, yang
mana seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka etika profesi seorang pekerja yang
dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara profesional dan tepat sesuai dengan tujuan
pekerjaannya.

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat.
Dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu
bagaimana mengatur masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang
dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang lain

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah"", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan
suatu tugas khusus secara tetap atau permanen". Profesi juga
sebagai pekerjaan yangmembutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah
pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik desainer, tenaga pendidik.

Kode etik profesi dalam bidang apapun merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskna dalam etika profesi. Kode etik lebih memperjelas, memepertegas, dan merinci
norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah
tersira dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah dijabarkan dalam latar
belakang diatas adalah :

1. Pengertian profesi dan lingkup etika

2. Pengertian etika profesi

3. Peranan dan prinsip etika profesi

4. Kode etik profesi dan standar profesi

C. TUJUAN

Tujuan penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui dan
memahami tentang pengertian profesi dan lingkup etika, pengertian etika profesi, peranan dan
prinsip etika profesi dan kode etik profesi serta standar profesi

BAB II

PEMBAHASAN
A. 1. PENGERTIAN PROFESI DAN LINGKUP ETIKA

a) Pengertian profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah"", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan
suatu tugas khusus secara tetap atau permanen".

Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah
pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

Pengertian profesi menurut para ahli :

1) Peter Jarvis ( 1983: 21 ), profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan


pada studi intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya ialah untuk menyediakan pelayanan
ketrampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu.

2) Cogan (1983: 21 ), profesi merupakan suatu ketrampilan yang terdapat dalam prakteknya
didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran ataupun ilmu
pengetahuan

3) Dedi Supriyadi ( 1998: 95 ),profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut
suatu keahlian, tanggung jawab serta kesetiaan terhadap profesi.

4) SCHEIN, E.H (1962)


Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat
khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat

5) HUGHES, E.C (1963)


Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi
pada kliennya
6) DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok
/ badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat,
menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,
kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya
tingkatan dalam masyarakat.

7) PAUL F. COMENISCH (1983)


Profesi adalah komunitas moral yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.

8) KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA


Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diartikan bahwa profesi merupakan suatu

pekerjaan , jabatan yang menuntut suatu keahlian , yang didapat melalui pendidikan serta latiahan

tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki tanggung jawab serta kode etik tertentu.

b) Lingkup etika

Ruang lingkup etika sangat luas sehingga terbagi atau terpecah menjadi beberapa bagian atau
bidang atau bidang seperti :

- Etika terhadap sesama

- Etika keluarga

- Etika Profesi

- Etika Politik

- Etika Lingkungan
- Etika Ideologi

2. PENGERTIAN ETIKA PROFESI

a) Pengertian etika profesi

Etika profesi berasal terdiri atas etika dan profesi.Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani
kuno. Bentuk tunggal kata etika yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta
etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.

Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian
normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan
etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan permasalahan di dunia
nyata. Kata etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1988 mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);

2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Istilah etika menghubungkan penggunaan akal budi perseorangan dengan tujuan untuk
menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain. Dalam
bahasa Indonesia perkataan etika lazim juga disebut susila atau kesusilaan yang berasal dari
bahasa Sanskerta yaitu dari kata su yang artinya indah dan kata indah yang artinya kelakuan. Jadi
kesusilaan mengandung arti kelakuaan yang baik yang berwujud kaidah, norma (peraturan hidup
kemasyaratan).

Sedangkan dalam bahasa agama Islam, istilah etika ini merupakan bagian dari
akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak bukanlah sekedar menyangkut
perilaku manusia yang bersifat perbuatan yang lahiriah saja, akan tetapi mencakup hal- hal yang
lebih luas, yaitu meliputi bidang akidah, ibadah, dan syariah.

Profesi sendiri berasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan, dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma
sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan
kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang
rumit dari manusia.

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan
kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari
penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus
(profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati
pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu. Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan
yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan
masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).

Menurut para ahli, sebagai berikut :

1. Drs. O.P. SIMORANGKIR, etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.

2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

3. Keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan
untuk dapat memberikan pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban serta keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas yang
berupakan kewajiban terhadap masyarakat.
4. Menurut Anang Usman, SH., MSi

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan
kehidupan sebagai pengemban profesi.

Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau
norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia

Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau
lingkup kerja tertentu. Contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa),
science,medis/dokter,dsb.

Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga
sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien
atau objek).

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari
klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat
sebagai keseluruhan terhadap para angglta masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai
refleksi yang seksama.

Jadi menurut kami etika profesi adalah aturan-aturan atau norma standar perilaku serta
tanggung jawab yang ditetapkan pada profesi tersebut agar tidak terjadi penyimpangan atau
penyalahgunaan oleh orang-orang di bidang profesi tersebut.

5. PERANAN DAN PRINSIP ETIKA PROFESI

a) Peranan etika profesi

Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi
milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai
satu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapakan akan mempunyai tata
nilai untuk mengtur kehidupan bersama. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-
nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya
maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi
pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tidertulis(yaitu kode
etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.

Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para


anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama
(tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi
tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya maia peradilan,demikian
juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis didaerah mewah, sehingga
masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

b) Prinsip etika profesi

1) Tanggung jawab

Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

2) Keadilan

Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

3) Otonomi

Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam
menjalankan profesinya.

4) Prinsip Kompetensi

Prinsip ini menuntut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan
ketekunan.

5) Prinsip Perilaku Profesional


Prinsip ini menuntut kita untuk berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

6) Prinsip kerahasiaan

Prinsip ini menuntut untuk menghormati kerahasiaan informasi.

6. KODE ETIK PROFESI DAN STANDAR PROFESI

a) Kode Etik Profesi

Kode etik profesi adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan professsional tertulis yang
dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta baik, dan juga apa yang tidak benar serta
tidak baik bagi professional. Kode etik tersebut menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan serta juga apa yang harus dihindari.

Tujuan kode etik

Supaya dapat professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau


juga kustomernya. Dengan adanya kode etik tersebut akan dapat melindungi perbuatan yang
tidak professional.

Fungsi kode etik

Menurut Biggs dan Blocher (1986:10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :

1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah

2. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi

3. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi

Sifat dan susunan kode etik

1) Harus rasional
2) Harus konsisten, tetapi tidak kaku

3) Harus bersifat universal

Kode etik profesi terdiri atas :

1. Aturan kesopanan

2. Aturan kelakuan, dan

3. Sikap antara para anggota profesi

b) Standar profesi

Standar adalah nilai atau acuan yang menentukan level praktek terhadap staf atau sistem
yang telah ditetapkan untuk dapat diterima sampai pada wewenang tertentu (schroeder, 1991).

Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk
pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan
pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada
pelayanan (Winsley, 1964).

Dalam melaksanakan kewajibannya para profesional harus mengacu pada standar profesi
menurut bidangnya masing-masing. Standar profesi adalah pedoman yang harus digunakan
sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik (Komalawati, 2002:17)

Menurut KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO


377/MENKES/SK/III/2007, Standar profesi ini disusun sebagai pedoman bagi tenaga profesi
manaajemen informasi kesehatan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
memberikan pelayanan kesehatan di Indonesia.
ETIKA PROFESI
BAB I
PENDAHULUAN

1. A. LATAR BELAKANG
Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia mengekspresikan
dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia sebenarnya. Oleh
karena itu, kerja bagi kita bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji,
jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui
kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin,
bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi, dan sebagainya;
atau sebaliknya, tidak disiplin, tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan, tidak
bertanggung jawab, dan sebagainya. Dunia kerja merupakan sarana bagi
perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik
yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai seorang pekerja
maupun sebagai sebagai seorang profesional. Terutama lebih ditekankan untuk
menghayati prinsip-prinsip ethos kerja, menggunakan atau mengelola waku dengan
baik dan efisien, melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok sebagai karyawan
maupun majikan, menghayati budaya organisasi atau perusahaan, meningkatkan
mutu pelayanan di tempat kerja, dan meningkatkan profesionalitas kerja sebagai
jawaban atas berbagai perubahan yang ada di masyarakat, yang telah membawa
dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau profesi.
1. B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah dijabarkan
dalam latar belakng diatas adalah : suatu analisa mengenai konsep dasar etika
profesi serta penerapannya dalam dunia kerja
C. TUJUAN
Penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mendeskripsikan konsep
dasar etika profesi atau ethos kerja serta mampu menerapkannya dalam dunia kerja
yang digelutinya.

BAB II
PEMBAHASAN
Kata ethos merupakan salah satu kata dari bahasa Yunani kuno yang merupakan
asal usul dari kata etika dan etis. Dalam concise oxford dictionary (1974) ethos
disifatkan sebagai characteristic spirit of community, people or system, atau
suasana khas yang menandai suatu kelompok, bangsa atau sistem. Dengan
demikian, ethos kerja atau etika profesi menunjuk kepada suasana khas yang
menandai kerja atau profesi.
A. PEKERJAAN DAN PROFESI
Antara pekerjaan dan profesi terdapat kaitan yang erat. Profesi merupakan
pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang. Namun tidak semua pekerjaan dapat
digolongkan sebagai profesi, karena hal yang dikerjakan, yang digolongkan sebagai
profesi, memiliki kekhususan.
1. Pekerjaan sebagai profesi
Kerja atau pekerjaan meliputi bidang yang sangat luas, dan tidak hanya terbatas
pada bidang-bidang tertentu. Tidak semua pekerjaan dapat digolongkan sebagai
profesi. Hanya pekerjaan tertentu, yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian yang dapat
disebut sebagai profesi. Seorang profesional adalah orang yang melakukan suatu
pekerjaan purna waktu, dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
keahlian yang tinggi.
2. Profesi umum dan profesi khusus
Hal utama yang membedakan suatu profesi khusus dari profesi pada umumnya
adalah tekanan utamanya pada pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat.
Orang yang menjalankan suatu profesi luhur atau profesi khusus juga
membutuhkan nafkah hidup yang didapatkan dari kegiatan menjalankan profesi
tersebut. Akan tetapi sasaran utamanya adalah untuk mengabdi dan melayani
masyarakat. Pelayanan dan pengabdian itu diberikan bahkan dijalani sebagai suatu
panggilan dari Allah atau Tuhan, yang memanggil dan menugaskan mereka untuk
menyampaikan kasih kepada yang membutuhkan.
B. CIRI ATAU SIFAT YANG MELEKAT PADA PROFESI
Profesi memiliki ciri atau sifat khas yang selalu menyertai pelaksanaannya, yang
secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. 1. Adanya pengetahuan khusus
Setiap profesi selalu mengandalkan adanya suatu pengetahuan dan keterampilan
atau keahlian khusus yang sangat diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas
profesional dengan baik. Kaum profesional lebih tahu dan terampil dalam bidang
profesi mereka dibandingkan dengan kebanyakan orang lainnya.
1. 2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi
Setiap profesi, khususnya yang selalu terkait dengan pengabdian dan pelayanan
langsung kepada masyarakat sangat rentan akan penyalahgunaan yang dilakukan
oleh yang menjalankan profesi tersebut. Untuk memelihara standar moral yang
tinggi inilah digunakan kode etik untuk setiap profesi.
1. 3. Pengabdian kepada kepentingan masyarakat
Setiap profesi, khususnya profesi luhur, menempatkan kepentingan masyarakat
diatas kepentingan pribadinya. Kenyataan bahwa hanya merekalah yang memiliki
kemampuan, keahlian dan keterampilan dibidang itu telah membuat mereka terikat
tanggung jawab untuk menggunakan apa yang mereka miliki itu demi pengabdian
kepada masyarakat yang umumnya tidak memiliki kemampuan dan keahlian seperti
itu. Ini adalah sebuah panggilan yang ditujukan kepada kehendak mereka untuk
mau mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat.
1. 4. Memerlukan izin khusus
Khususnya untuk suatu profesi luhur biasanya diperlukan izin khusus untuk bisa
menjalankannya. Ini terkait dengan kenyataan bahwa profesi yang dijalankan
menyangkut kepentingan masyarakat banyak, yang berkaitan dengan nilai-nilai
dasar manusia. Berhubung taruhannya sangat tinggi, maka untuk menjalankannya
harus ada izin khusus, untuk memastikan bahwa yang bersangkutan telah
memenuhi syarat untuk bisa mengemban amanat luhur yang terkandung dalma
profesi itu.
1. 5. Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
Setiap orang yang ingin dan memenuhi syarat untuk memulai praktek menjalankan
suatu profesi akan bergabung dengan kelompok profesi tersebut. Hal ini bertujuan
untuk menjaga keluhuran profesi itu sendiri. Dengan penggabungan ini diharapkan
setiap anggota dapat saling mendorong dan menguatkan untuk menjunjung tinggi
kepemilikan standar moral yang tinggi, agar kode etik tidak dilanggar, pengabdian
dan pelayanan kepada masyarakat tidak luntur dan sebagai wadah untuk
mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas pelaksanaan
pelayanan mereka.
C. KEUTAMAAN DAN ETHOS
1. Keutamaan
Keutamaan adalah disposisi watak yang dimiliki seseorang dan yang
memungkinkan dia bertingkah laku baik secara moral.
Keutamaan adalah suatu kecenderungan tetap. Itu tidak berarti bahwa
keutamaan tidak bisa hilang, walau hal itu tidak mudah terjadi. Artinya, jika
suatu dorongan ke arah kebaikan tertentu yang ada pada seseorang dengan
mudah bisa hilang, maka bisa jadi bahwa hal itu belum menjadi keutamaan
bagi dia. Keutamaan adalah sifat watak yang dilandasi kestabilan. Keutamaan
sama saja dengan keutamaan moral, yaitu kecenderungan untuk bertingkah
laku baik secara moral.
Keutamaan berkaitan dengan kehendak, suatu disposisi watak yang
membuat kehendak tetap cenderung kearah tertentu.
Keutamaan diperoleh melalui jalan membiasakan diri, dan karena itu
merupakan hasil latihan. Dalam hal ini pendidikan memiliki peranan penting
dalam membentuk keutamaan.
Keutamaan berbeda dengan keterampilan, yaitu :

* Dari jenis perbuatan, keutamaan mempunyai lingkup yang lebih luas dari
keterampilan.
* Dalam hal keterampilan, kesulitan itu bersifat teknis, sehingga dengan
keberhasilan mengatasinya maka kesulitan teknis tadi selesai. Dalam hal
keutamaan, kesulitan itu berkaitan dengan kehendak.
* Karena bersifat teknis, keterampilan dapat diperoleh dengan membaca buku
petunjuk, mengikuti kursus dan lain sebagainya, sedangkan proses membentuk
keutamaan melalui suatu tahapan yang lebih kompleks dari hanya sekedar
membaca buku petunjuk. Proses ini sama kompleksnya dengan seluruh proses
pendidikan yang dijalani seseorang.
* Jika seseorang yang mempunyai keterampilan membuat kesalahan,
keterampilannya tidak akan hilang. Sedangkan jika seseorang yang berkeutamaan
baik hati dengan sengaja berbuat jahat kepada orang lain maka ia tidak dapat
dikatakan mempunyai keutamaan baik hati.
1. 2. Ethos
Ethos berkaitan dengan kelompok dan berkaitan dengan suasana etis yang
menandai atau mewarnai keberadaan suatu kelompok. Kelompok yang merupakan
tempat di mana ethos menjadi ciri khas adalah kelompok kerja atau profesi. Ethos
dalam arti ini adalah nilai-nilai luhur dan sifat-sifat baik yang terkandung dalam
profesi tersebut. Etos suatu profesi sebagian besar tercermin dalam kode etik untuk
profesi itu.
D. PRINSIP-PRINSIP ETHOS KERJA ATAU PROFESI
Terdapat beberapa prinsip etis yang melandasi setiap sepak terjang seseorang
dalam melaksanakan profesinya, yaitu 1. Prinsip tanggung jawab
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menanggapi dan
menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan. Besarnya tanggung jawab seseorang atas
suatu pekerjaan terletak pada sejauh mana penyelesaian pekerjaan itu menjadi
tanggung jawabnya. Tanggung jawab kerja memiliki dua arah :
Terhadap pekerjaan itu dan hasil-hasilnya.

Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya
2. Prinsip otonomi

Prinsip ini menuntut kaum profesional untuk memiliki dan diberi kebebasan dalam
menjalankan profesinya. Disatu pihak seorang profesional memiliki kode etik
profesinya, tetapi di lain pihak ia tetap memiliki kebebasan dalam mengembangkan
profesinya, termasuk dalam mewujudkan kode etik profesinya itu dalam suasana
nyata.
1. 3. Prinsip keadilan
Prinsip ini menuntut seorang profesional untuk memberikan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya.
1. E. KODE ETIK PROFESI
1. 1. Pengertian kode etik
Secara sederhana kode etik dapat diartikan sebagai tingkah laku moral sutau
kelompok dalam masyarakat, yang dirimuskan secara tertulis, dan diharapkan akan
dipegang teguh oleh seluruh anggota suatu kelompok.
1. 2. Manfaat kode etik
Kode etik dapat berfungsi sebagai penyeimbang atas sisi negatif yang mungkin
timbul dari suatu profesi, menjadi kompas penunjuk arah moral dan sekaligus
penjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.
1. 3. Hubungan kode etik dengan etika
Dalam kaitan dengan etika, kode etik dipandang sebagai produk etik terapan, yang
dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu
profesi. Kode etik merupakan perwujudan kongkrit dari pemikiran atau prinsip etis
yang relevan dalam suatu profesi.
1. 4. Agar kode etik dapat berfungsi dengan baik
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar kode etik dapat berfungsi
dengan baik, yaitu :
Kode etik harus dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri dan bukan didrop
saja dari atas, dari instansi pemerintah atau instansi lainnya.
Kode etik harus menjadi hasil self regulation dari profesi. Rumusannya harus
muncul sebagai rangkaian nilai luhur, berisi perwujudan nilai-nilai moral yang
hakiki, yang ingin mereka hayati secara kongkrit dan konsisten dalam
menjalankan profesi mereka.
Pelaksanaan kode etik harus tetap diawasi terus menerus. Perlu adanya
semacam badan atau dewan penegak kode etik, yang berperan
melaksanakan pemantauan dan sekaligus menerapkan sanksi-sanksi yang
juga harus diatur didalamnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kerja merupakan kekhasan manusia, dimana melalui kerja manusia dapat


mengekspresikan dirinya agar lebih dikenal orang lain. Dunia kerja atau profesi
merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi lebih
baik.
Dalam pelaksanaannya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yang dilakukan
sebagai kegiatan pokok, dengan mengandalkan keterampilan khusu, dilaksanakan
sebagai sumber utama nafkah hidup dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi
yang mendalam. Karena itulah seorang profesional pada suatu bidang kerja tertentu
adalah orang yang benar-benar terampil dengan bidang kerjanya, lebih terampil
dibandingkan dengan masyarakat umum. Untuk menyeimbangkan serta sebagai
penunjuk arah bagi para profesional itu diperlukan adanya suatu kode etik profesi
yang dibuat dalam suatu kelompok profesi dan diharapkan akan dipegang teguh
oleh setiap profesional yang tergabung didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai