1
Outline
• Pengertian Etika
• Penertian Profesi
• Pengertian Profesional
• Pembentukan Organisasi Profesi
• Fungsi Pokok Organisasi Profesi.
• Organisasi Profesi di bidang IG di Indonesia.
• Kode Etik Profesi.
• Tanggung Jawab Moral.
2
PENGERTIAN ETIKA
3
Etika Umum
Etika Individual
Etika
Etika Khusus
Etika Sesama
BIOMEDIS
Etika Keluarga HUKUM
Etika Profesi PENGETAHUAN
Etika Sosial
Etika Politik DLL
Etika Masyarakat
Etika Idiologi
10
Etika dibagi menjadi dua :
5
Etika dibagi menjadi dua :
6
ETIKA SOSIAL MELIPUTI BANYAK BIDANG
ANTARA LAIN :
Sikap terhadap sesama
Etika keluarga
Etika profesi
Etika politik
Etika lingkungan
Etika idiologi
7
PENGERTIAN PROFESI
17
PROFESI BERSIFAT LUHUR
Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan untuk
memperoleh nafkah dari pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu juga terdapat
dua prinsip yang penting, yaitu :
1. Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu; dan
2. Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.
Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas yang
tinggi dari pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah:
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi;
2. Sadar akan kewajibannya;
3. Memiliki idealisme yang tinggi.
PENGERTIAN PROFESIONAL
1. Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu.
2. Memerlukan latihan khusus dengan suatu kurun waktu.
3. Hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian
yang tinggi.
4. Hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu sesuai keahliannya.
5. Memiliki pendidikan khusus, yaitu keahlian dan keterampilan dan
memiliki dasar pendidikan dan pelatihan serta pengalaman
dalam kurun waktu untuk menunjang keahliannya.
6. Memahami kaidah dan standard moral profesi serta etika profesi
dalam bidang pekerjaannya.
7. Berupaya mengutamakan kepentingan masyarakat, artinya setiap
pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di
bawah kepentingan masyarakat.
8. Ada ijin khusus dari instansi yang berwenang untuk menjalankan
profesinya.
9. Terorganisir dalam suatu induk organisasi sebagai pengawasnya.
SEORANG PROFESIONAL DITUNTUT MEMILIKI :
1. Pengetahuan;
2. Penerapan keahlian;
3. Tanggung jawab sosial;
4. Pengendalian diri;
5. Etika bermasyarakat sesuai profesinya.
Pengertian Organisasi:
• Berdasarkan wikipedia: (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi profesional adalah suatu organisasi , yang biasanya
bersifat nirlaba , yang ditujukan untuk suatu profesi tertentu dan
bertujuan melindungi kepentingan publik maupun profesional
pada bidang tersebut.
• ROSENZWEIG: Organisasi dapat dipandang sebagai sistem sosial,
yaitu orang- orang dalam kelompok Integrasi atau kesatuan dari
aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama. Orang-orang
yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama.
• MATTHIAS AROEF: Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok
orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya.
12
Pembentukan Organisasi Profesi
Pengertian Organisasi:
15
Pembentukan Organisasi Profesi
16
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
17
Fungsi Pokok Organisasi Profesi
• Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat 4 kebutuhan dasar yang
harus di penuhi oleh sebuah profesi:
3. Kualitas jasa
• Adanya keyakinan bahwa semua pelayanan yang di berikan pelaku
sebuah profesi memenuhi standar kinerja yang tinggi.
4. Kepercayaan
• Pemakai jasa sebuah profesi harus merasa yakin bahwa terdapat
kerangka etika profesionalisme yang melandasi pemberian jasa
tersebut sehingga menimbulkan kepercayaan yang tinggi pada
profesi yang bersangkutan.
18
Organisasi Profesi di bidang Geospasial di Indonesia
23
Persatuan Insinyur Indonesia
PII
Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII (dalam bahasa Inggris The
Institution of Engineers Indonesia – IEI) adalah organisasi profesi yang didirikan
di Kota Bandung pada tanggal 23 Mei 1952[1] untuk menghimpun
para insinyur, termasuk sarjana teknik dan sarjana sains yang bekerja di bidang
keteknikan di seluruh
PII telah memiliki tim sertifikasi insinyur dan sudah diakui di ASEAN (Association
of Southeast Asian Nations ,red) dan APEC (Asia-Pacific Economic
Cooperation,red)
Tugas dan wewenang:
1. Meningkatkan kompetensi profesional Insinyur Indonesia sehingga berdaya
saing internasional yang mampu menjawab tantangan dalam kancah lokal,
nasional, regional dan internasional.
3. Memberikan pengakuan atas keprofesionalan Insinyur Indonesia bagi
Anggota yang telah memenuhi syarat untuk itu dalam bentuk Sertifikat
Insinyur Profesional, serta melakukan evaluasi atas keprofesionalan Insinyur
24
Indonesia tersebut secara berkala.
International Federation of
Surveyors FIG
Federasi Internasional Surveyors (FIG) adalah
organisasi international yang diakui oleh PBB
sebagai organisasi internasional untuk profesi
survei dan disiplin terkait informasi geospasial.
Didirikan pada tahun 1878, dan dibentuk sebagai
badan hukum pada tahun 1999. Pada Agustus
2012 memiliki 106 asosiasi anggota dari 88
negara.
25
ORGANISASI/PRODI DI BIDANG GEODESY/ IG
27
PERMASALAN KELEMBAGAAN PROFESI
Permasalahan sumber daya manusia dan badan usaha pelaksana initerkait erat
dengan tiga hal berikut:
1. Sertifikasi Personil dan Akreditasi Badan Usaha
2. Standar untuk Kompetensi,
3. Implementasi Sertifikasi
Dalam hal sertifikasi kompetensi saat ini masih terjadi tumpang tindih
peraturan perundangan yang diterbitkan pada beberapa sektor. Hal ini
disebabkan proses pembuatan UU nya tidak melibatkan semua unsur/insitusi
terkait sehingga penulisan pasal dan interpretasi pasalnya tidak konsisten
28
Kode Etik Profesi
• Kode etik berasal dari bahasa yunani, ethos yang artinya ajaran
kesusilaan, dengan demikian kode etik adalah system norma, nilai
dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa
yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional yang menjadi anggota dari sebuah organisasi profesi.
• Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi
adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi
profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik
adalah sebagai berikut (R. Hermawan S, 1979):
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi 29
Kode Etik Profesi
30
Kode Etik Profesi
31
Kode Etik Profesi
32
Kode Etik Profesi
• Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi: (Lanjutan)
d. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari
masyarakat,
e. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan
mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan
keluhan,
f. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi
kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi
dari pihak profesi sendiri,
g. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya,
h. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas di antara para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya.
33
Kode Etik Profesi
• Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi: (Lanjutan)
d. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari
masyarakat,
e. Organisasi profesi tidak dilengkapi denga sarana dan
mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan
keluhan,
f. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi
kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi
dari pihak profesi sendiri,
g. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya,
h. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas di antara para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur
profesinya.
34
Tanggung Jawab Moral
35
Tanggung Jawab Moral
36
37