Anda di halaman 1dari 63

MINGGU KE-4

BEBAN LUAR DAN BEBAN


DALAM

Sumber: Fakhri, MT, 2012

POKOK BAHASAN:
Aspek Mekanika Rekayasa dan Hubungannya dengan
Perancangan Elemen Struktur;
Karakteristik bahan beton; Karakteristik baja; Karakteristik
bahan kayu; Beton bertulang sebagai bahan komposit;
Konsep perancangan struktur (Perancangan cara elastik;
Konsep regangan batas; Perancangan cara kekuatan batas;
Faktor tahanan dan faktor beban (konsep LRFD));
Kriteria Perancangan dan analisis balok lentur; Perancangan
tulangan geser balok; Perancangan struktur kolom; Detail
penulangan; Topik tambahan : (Struktur kayu).

Prasyarat:
Daftar

Mekanika

Teknik
Pustaka:

Salmon, Jhonson; Steel Structure Design and Behavior; Harver & Row
Publisher,
1980.
Bowles; Structural Steel design; McGraw-Hill Book Co., New York, 1980.
Istimawan Dipohusodo; Struktur Beton Bertulang berdasarkan SK-SNI T-151991-03
Dep.
PU,
Gramedia,
Jakarta.
1994.
Kardiyono Tjokrodimuljo, Teknologi Beton, NAFIRI, Yogyakarta, 1996.
R. Sagel, P. Kole, Gideon; Pedoman Pengerjaan Beton; Erlangga; Jakarta;
1994.
William Weaver, Jr. dan James M. Gere. 1989, Analisa Matriks untuk Struktur
Rangka, 1989, Alih Bahasa
Wira. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2002. Tata cara perencanaan konstruksi
kayu.
SNI-5,
Jakarta,
2002.
Awaluddin Ali, Konstruksi Kayu. Yogyakarta, JTS Fakultas Teknik UGM 2005

POKOK BAHASAN
Pertemuan 9 & 10: Aspek mekanika dan hubungannya dengan perancangan
elemen struktur
Pertemuan 11 &12: Karakteristik bahan beton.
Pertemuan 13: Karakteristik baja dan kayu
Pertemuan 14 & 15: Konsep perancangan struktur beton bertulang dan
struktur kayu)
Pertemuan 16: UAS

ASPEK MEKANIKA REKAYASA DAN HUBUNGANNYA


DENGAN PERANCANGAN ELEMEN STRUKTUR

Kriteria perancangan suatu konstruksi harus memenuhi beberapa persyaratan


meliputi:
1. Persyaratan teknis
Segi kekuatan (strength)
Segi kekakuan (stiffness)
Stabilitas (stability)
Ketahanan (durability)
2. Persyaratan ekonomis
3. Persyaratan aspek fungsional
4. Persyaratan estetika
5. Persyaratan aspek lingkungan
6. Aspek ketersediaan bahan di pasaran

Kekuatan = Strength =Tegangan =


gaya/luas (kg/cm2)
Kekakuan = Stiffness =
gaya/perubahan panjang (kg/cm)
Stabilitas = stable >< mobile
Ketahanan (durable) = awet
Pilihan bahan struktur: beton; baja;
kayu , dll ?

MEKANIKA TEKNIK
Bentuk elemen struktur:
Batang (member)
Ukuran panjang jauh melebihi dimensi
penampang melintangnya (lebar dan
tebal/tinggi)

Pelat (datar, cangkang/shell, silo)


Ukuran tebal jauh lebih kecil dari dua
dimensi lainnya (lebar dan panjang)

Bahan solid

Struktur Berbentuk Batang/Rangka


Balok (Beam)
Rangka batang bidang (Plane truss).
Rangka batang ruang (Space truss).
Balok silang (Grid).
Portal bidang (Plane frame).
Portal ruang (Space frame)

(a)

(d
)

q
(b)

(c)

(e)

(f)

Elemen
Struktur

Bangunan

Dinding
(non struktural)

Gedung

r r
e
p tu
p
U ruk om
st Kol ok
l t

a
B ela
P ll
d

Muka
Tanah

r i
u
b
t s
u
k
S ru da
st Pon ok
l

a
B oof
sl

Cangkang

Silo

Struktur Retaining Walls


Dinding Penahan

Tekanan Tanah
Aktif
Pelat Pondasi

Saluran Drainase/Irigasi

Saluran
terbuka
Saluran
tertutup

Irigasi = Mengalirkan air untuk


dimanfaatkan
Drain = Mengalirkan air untuk dibuang

Kolam
Tanah
Tanah

Air kolam (penuh)

Gambar A: Kolam penuh air

Tanah
Tanah

Air kolam (sedikit)


Gambar B: Kolam sedikit
air/kosong

Gambar mana yang lebih berbahaya terhadap konstruksi


dinding kolam ?

Tanah
Tanah

Air kolam (penuh) Tekanan


air

Bagaimana pengaruh kekuatan dinding kolam


kalau tanah disamping dinding tidak ada ?

Air kolam (penuh) Tekanan


air

Tanah

Tekanan
tanah

Dinding penahan tanah

Gaya
gravitasi
berat tanah

Tekanan tanah aktif membuat


konstruksi dinding penahan tanah
berpotensi untuk terguling
(melengkung) dan
tergeser/tergelincir (horizontal)
Tekanan
tanah
aktif

Adanya gaya akibat berat


tanah di bagian belakang
dinding mengurangi efek
terguling dan tergeser

Posisi
tulang
an

Segala kemungkinan akibat beban


luar (external loads) yang mungkin
terjadi haruslah diperhitungkan
agar konstruksi AMAN

ADA AKSI TIMBUL REAKSI


(tanggapan aksi)

Tumpuan
sendi

Beban luar
(AKSI)
Tumpuan
rol

Dukungan/Sokongan
/Pondasi/Tumpuan
(REAKSI)
Panjang bentangan balok, L

Aksi = Reaksi Struktur berada dalam


kesetimbangan
Jika : Aksi > Reaksi
Struktur tidak
Jika : Aksi Reaksi Struktur aman
aman
Reaksi /Aksi = Faktor aman (safety factor)

Konsep KEKUATAN
Struktur
Pada Penampang Bahan juga terjadi perlawanan
untuk tetap eksis dan tidak patah/hancur
(collapse)/gagal (failure). Usaha untuk bertahan
adalah merupakan kemampuan Kekuatan suatu
bahan. Upaya untuk bertahan pada elemen
struktur tidak dapat diamati secara visual, dengan
cara bantuan instrumen elektronik (srain gauge)
dapat diamati perilaku perubahan bentuk yang
kecil (deformasi) dalam penampang bahan/elemen
Deformasi didefinisikan sebagai perubahan bentuk yang sangat kecil.
Deformasi yang terjadi dapat berupa:
Deformasi aksial (tarik atau tekan)
Deformasi lentur
Deformsai geser
Deformasi puntir.

EXTERNAL
LOADS

JENIS-JENIS DUKUNGAN/TUMPUAN

TUMPUAN
TUMPUAN
TUMPUAN
TUMPUAN

SENDI
ROL
JEPIT/RIGID
ELASTIS

TUMPUAN SENDI = dapat menahan gaya secara


translasi
TUMPUAN ROL = hanya dapat menahan
translasi satu arah
Transalasi =

rotasi =
Gaya
luar
Balok

Tumpuan
sendi

Tumpuan
rol

Panjang bentangan balok, L

Gaya
luar
Balok

Tumpuan
sendi

Tumpuan
rol

Panjang bentangan balok, L


Diagram momen lentur

Diagram gaya
geser; Vu

Momen maksimum;
Mu

KOLOM

Gaya
luar
Balok

Tumpuan
Jepit

Momen
maksimum;
Mu

Diagram gaya
geser; Vu

Tumpuan Jepit dapat


menahan translasi dua
arah ditambah rotasi

Diagram momen lentur

INTERNAL LOADS

Deformasi Aksial

P
x

L
dx dx

Perpindahan aksial sepanjang batang


P = Gaya aksial
A = Luas Tampang
E = Modulus elastisitas

P.L
EA

EA = Kekokohan aksial
(Axial rigidity)

Deformasi aksial (karena gaya TARIK) di sepanjang


batang menyebabkan panjang batang bertambah
panjang

L0
L

Deformasi aksial (karena gaya TEKAN) di


sepanjang batang menyebabkan panjang
batang memendek

L0
L

Contoh penggunaan :
Suatu elemen struktur dari bahan plat baja ukuran 2 x 5 cm dibebani
gaya aksial tarik sebesar 4 ton, panjang batang 2 meter, akan ditentukan
besarnya perpanjangan batang tersebut:
Penyelesaian:

P.L
EA

Perpindahan aksial sepanjang batang =


P = Gaya aksial = 4000 kg
A = Luas Tampang = 10 cm2
E = Modulus elastisitas baja = 2,1 x 106 kg/cm2

Jadi: Perpindahan aksial sepanjang batang =

4000.200
2100000.10
= 0.038 cm

Deformasi LENTUR
y
y
z
x

x
L

d
d
x

dx

Perpindahan secara translasi

Perpindahan rotasi

M = momen
E = Modulus elastisitas
I = Momen inersia

M .L2

2.E.I z

M .L
E.I z

EI = Kekokohan lentur
(flexural rigidity)

Deformasi GESER

y
P

x
V

dx
L

V
dx

Perpindahan geser secara translasi

f = faktor bentuk penampang (shape factor)

G.A

f .P.L
GA
Kekokohan geser
(shearing rigidity)

Deformasi Puntir

x
T

dx
L

dx

T .L

Perpindahan secara rotasi


G. J
r = Jarak titik di penampang melintang terhadap pusat penampang

G
T = Momen puntir
R = Jari-jari
J = Momen inersia polar =

E
2(1 )

.R 4
2

GJ = Kekokohan puntir
(torsional rigidity)

KEKUATAN
BAHAN

Untuk mengetahui kekuatan bahan


maka perlu diuji di laboratorium,
misal kekuatan beton
150
mm

300 mm

Ukuran standar benda


uji

Mesin Uji Tekan Beton,


Lab. Uji Bahan

Gaya
tekan
(P)

Luas
penampang
yang terdesak
(A)

Lo

P
maks
Failure

P3

P2

P1
Grafik Hubungan
antara Beban
Perpindahan
1 2 3

Membuat Diagram Tegangan


Regangan
Dari data grafik hubungan bebanf=
P
perpindahan
maks
P/A
Tegangan = P/A
Regangan =
l/Lo

Failure

f3

f2

f1

1 2 3

Ket. Dari grafik hubungan teganganregangan diperoleh gambaran kekuatan

=
l/Lo

Menentukan nilai Modulus Elastisitas


Bahan

Bahan masih
berada pada
daerah elastis
linier,

Hukum Hooke:

f=
P/A

P
maks
Failure

f2

E = f/ = tan

=
l/Lo

Perbandingan Nilai E
Bahan

Baja

Teganga
n

Beton
Kayu

2 3
1

Regang
an

E = Modulus elastis yang mencirikan kekakuan suatu


bahan, semakin besar sudut , semakin kaku bahannya
f = Tegangan bahan yang mencirikan Kekuatan
bahan, semakin tinggi nilai f, semakin tinggi kekuatan
bahan

BAHAN BETON
(BERSIFAT ELASTO
PLASTIS)
E beton normal = 4700
fc tekan
(MPa)
Tegangan
Kuat
beton normal 10
55 (MPa)

Reganga
n

BAHAN BAJA
(BERSIFAT ELASTIS
LINIER)
fs

Batas ultimit, u

Batas leleh; l

elastis

Es = Tan =

fs
s

s
plastis region

strain hardening

E baja, Es = 200.000 MPa


Kuat tarik (leleh) Baja bervariasi 240, 370,400 (MPa)

Titik Berat Penampang


Momen inersia

TITIK BERAT /TITIK PUSAT


Metode grafis
Metode analitis

CARA GRAFIS

p3
p4
p1
p2

p1

p2

p3

Posisi titik berat gaya


/ resultan gaya
p4

p3
p4
p1

CARA ANALITIS

p2

P= (p1 + p2 + p3 + p4)

x1

P
x2
x3
x
4

p1.x1+p2.x2+p3.x3+p4.x4=P.
X

p3
p4
p1

p1 = 2 ton
p2 = 1 ton

p2

P = (p1 + p2 + p3 + p4)
= (2+1+4+3) = 10 ton

p3 = 4 ton
p4 = 3 ton

x3 = 3
mater
x4 = 4
meter

p1.x1+p2.x2+p3.x3+p4.x4=P.
X

x1 = 1
meter
x2 = 1,5
meter

CARA ANALITIS

2.1+1.1,5+4.3+3X4 = 10 .X
2 + 1,5 + 12 + 12 = 10
X
27,5 = 10 X

x1

P
x2
x3
x
4

X = 2,75 meter

Suatu bahan (ukuran 5 x 20 cm) disusun


berbagai cara, mana yang lebih KUAT ?
20 Cm

5 Cm
10 Cm

20 Cm

20 Cm

Model
1

20 Cm

20 Cm

10 Cm

Model
2

Model
3
5 Cm

Y
10 Cm

20 Cm

= 666,66
cm4
Model
1

Jadi: Ix >
Iy

= 416,667
cm4

10 Cm

Iy = 666,667
cm4
Ix = 416,667
cm4

20 Cm

Model
2

Jadi: Ix < Iy :
artinya sumbu lemah pada sumbu X
Untuk balok lebih lemah dan lendutan lebih
besar dibanding Balok model 1

Pada kasus Kolom langsing, maka akibat gaya


tekan , akan terjadi perpendekan batang, selain
itu ada efek lain menekuk, buckling. Tekukan
terjadi pada

ah k
r
A ku
te

sumbu lemah bahan

Arah
tekuk

Kalau
model ini,
mana
sumbu
lemah
bahan?

20
Cm

Dicari dulu titik berat atau


pusat penampang:
Bahan 1

X
Model 3
Bidang referensi

5 Cm

y
b

Bahan 2

ya

20
Cm

y
n

Atotal = A1 + A2 = (5 * 20) + (5 * 20) = 200 cm2


ya = 22,5 cm; yb = 10 cm

A1*ya+A2*yb = Atotal * yn
100 * 22,5 + 100 * 10 = 200yn
Jadi : yn = ((100*22,5)+(100*10))/200

16,25 cm

Bahan 1

Bahan 2

y1 = 6,25
cm
y2 = 6,25
cm

y
1y
2

y
n

= 4114,583 + 7239,583
= 11354,17 cm4

= 3333,33 + 208,333
= 3541,67 cm4
Kesimpulan:
Inersia sumbu X lebih besar =
sumbu kuat.
Tekuk terjadi pada sumbu lemah

Y
Y

20
Cm

10
Cm

10
Cm

X
20
Cm

20
Cm

Model 1

Model 2

Model 3
5 Cm

Ix = 666,66 cm4 Ix = 416,667 cm4 Ix = 11354,17


4
cm
4Iy = 666,66 cm4
Iy = 416,667 cm
Iy = 3541,67
cm4

Beri Komentar anda ...........

RUMUS DASAR STRESS


bahan
STRESS dibaca = TEGANGAN

P = gaya aksial
A = luas penampang

Luas
penampan
g

Catatan:
1. batang relatif pendek, tekuk tidak ada.
2. Tegangan bahan harus lebih rendah dari tegangan yang
terjadi
(struktur = aman) berapa agka kemanan nya ?
faktor aman

Contoh:
Balok Kayu ukuran 8 cm x 14 cm ditarik dengan gaya P = 5
ton. Tegangan kayu yang diizinkan = 65 kg/cm2. Tentukan
apakah balok aman ?.
Penyelesaian:

= 5.000 / ( 8 x 14 )
= 44,64 kg/cm2 < tegangan izin (65
kg/cm2)
jadi balok aman
Faktor keamanan: 65/44,64

= 1,45

P
Sisi tertekan

h
b

Sisi tertarik

L
Suatu Balok kayu di atas tumpuan sendi-rol (tergambar).
Beban P , panjang bentang balok (L). Beban luar
mengakibatkan balok melentur, terjadi tegangan dalam bahan
(bentuk tegangan warna biru)

Tekanan
Garis netral

Tarikan

Momen
kopel

Z
h/2
b

C
Garis netral

Momen
kopel

Z
h/2
b

Momen kopel = C . Z
atau
=T.Z
={ ( . b . 1/2h) }. 2/3 h
= 1/6 . b . h2
Apabila nilai 1/6 b h2 dinyatakan dengan simbol
W, maka:
Momen kopel = . W atau M = . W (lih.

C
Garis netral

Momen
kopel

Z
h/2
b

Apabila kita ingin menentukan tegangan disetiap


sisi penampang sejarak y (dari garis netral),
maka gunakan rumus = (M . y)/Ix . Jika nilai y
diambil maksimum (sejarak 1/2 h), maka
diperoleh nilai Ix = 1/12 . b . h3

Contoh :
Suatu Balok kayu ukuran lebar 7 cm dan tinggi 12 cm, terletak di atas
tumpuan sendi-rol (tergambar). Beban P = 250 kg, panjang bentang
balok (L) = 4 meter. Apabila tegangan yang diizinkan = 130 kg/cm2, maka
cek apakah tegangan yang diterima balok dalam kondisi aman ?.
P = 250
Penyelesaian:
Sisi tertekan

kg

Sisi tertarik

L=4
meter
M maks

M maks = P L
= . 250 .
400
W = 1/6 b h2= 25.000
kg-cm
= 1/6 . 7 . 122
= 168
cm3

= 25.000/168
= 148,81 kg/cm2 > tegangan
izin (130 Kg/cm2)

Penampang Lentur Balok


Beton-Bertulang

Baja
tulangan
pokok

Metode Kekuatan Batas


1. Pengertian metode kekuatan batas
Metode kekuatan batas (Ultimate Strength
Design) merupakan metoda perancangan yang
beban kerjanya dinaikkan secukupnya dengan
beberapa faktor untuk mendapatkan beban
pada saat keruntuhan diambang batas.beban
ini disebut beban berfaktor (factored load) atau
beban layan berfaktor (factored service load).
Struktur tersebut di proporsikan sedemikian
hingga
mencapai
kekuatan
pada
saat
bekerjanya beban berfaktor. Perhitungan dari
kekuatan ini memperhitungkan sifat hubungan
yang tidak linear antara tegangan dan
regangan dari beton.

2.

Konsep dan Anggapan-anggapan


Anggapan-anggapan dasar yang digunakan metode kekuatan
batas untuk komponen sturktur terlentur adalah:
1. Penampang tegak lurus sumbu lentur yang berupa bidang datar
sebelum lentur akan tetap berupa bidang datar setelah lentur (Pasal 12.2.2).
2. Tidak terjadi slip antara beton dan tulangan baja (pada level yang sama,
regngan pada beton adalah sama dengan regangan pada baja) (Pasal
12.2.2).
3. Tegangan pada beton dan tulangan dapat dihitung dari regangan
dengan menggunakan hubungan tegangan dan regangan beton dan baja
(Pasal 12.2.4).
4. Untuk perhitungan kekuatan lentur penampang, kuat tarik beton
diabaikan (Pasal 12.2.5).
5. Beton diasumsikan runtuh pada saat regangan tekannya mencapai
regangan batas tekan (Pasal 12.2.3).
6. Hubungan tegangan regangan beton dapat diasumsikan persegi,
trapesium atau parabola atau lainnya (Pasal 12.2.6).
Berdasarkan SNI pasal 12.2.3, regangan batas tekan pada beton dapat
diambil sebesar 0,003. Asumsi (6) juga ditegaskan pada SNI pasal 12.2.6
yang membolehkan penggunaan berbagai bentuk hubungan tegangan
regangan beton selama prediksi kekuatan yang dihasilkan sesuai dengan
hasil pengujian.

Blok tegangan persegi ekivalen tersebut didefenisikan sebagai berikut:


1. Tegangan tekan merata sebesar 1 =
fc ( dimana

= tekan ekivalen yang berjarak


=0,85) diasumsikan bekerja disepanjang zona

c dari serat tekan terluar (ekstrim).

Anda mungkin juga menyukai