dimana:
SP adalah sifat fisik tanah apa saja, misalnya kelembapan tanah, suhu, berat
isi tanah. Simbol f diartikan sebagai fungsi dari; x, y, z adalah koordinat
Cartesian; dan t adalah waktu. Hal ini menunjukkan, bahwa pengukuran satu
sifat fisik tanah di lapangan harus mempertimbangkan waktu dan posisi
pengambilan contoh tanah, atau pengukuran sifat fisik tanah tertentu.
Perbedaan nilai pengukuran yang disebabkan oleh faktor x, y, dan z disebut
sebagai variasi menurut ruang (spatial variability), sedangkan perbedaan nilai
pengukuran akibat pengaruh faktor t disebut sebagai variasi menurut waktu
(temporal variability).
4HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENGAMBILAN CONTOH TANAH ATAU
PENGUKURAN SIFAT FISIK TANAH TERTENTU
DI LAPANGAN:
1. Waktu pengambilan contoh tanah (t)
2. Kedalaman pengambilan contoh atau pengukuran (z)
3. Posisi di antara barisan tanaman (x)
4. Posisi di dalam barisan tanaman (y).
PRINSIP
4. Contoh tanah pewakil
Perlu dicari volume dan jumlah
contoh tanah yang tidak kecil,
tetapi juga tidak terlalu besar
namun dapat menggambarkan
kondisi sifat fisik tanah
sebenarnya di lapangan. Konsep
keterwakilan contoh tanah
tersebut disebut representative
elementary volume. Pada kondisi
REV seperti ini, setiap
penambahan volume dan jumlah
contoh tanah tidak akan
merubah secara nyata nilai
pengamatan atau cenderung
konstan.
METODE PENGAMBILAN CONTOH TANAH
UTUH DAN CONTOH TANAH TERGANGGU
PERALATAN
dimana:
Dl adalah diameter tabung bagian luar
Dd adalah tabung bagian dalam
TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH
1. Contoh tanah dalam tabung tertutup plastik disusun di dalam peti (kotak)
yang terbuat dari kayu atau karton dengan tumpukan maksimum empat
buah tabung contoh
2. Di bagian dasar peti dan di atas contoh tanah diberi pelindung dari gabus
atau bahan lain untuk mengurangi getaran selama pengangkutan.
3. Contoh dalam peti dikirim ke laboratorium menggunakan angkutan darat,
laut, atau udara. Untuk pengiriman melalui pos atau jasa pengiriman lain
sebaiknya digunakan peti dari kayu.
CONTOH TANAH AGREGAT UTUH
Contoh tanah agregat utuh adalah contoh tanah berupa bongkahan alami
yang kokoh dan tidak mudah pecah. Contoh tanah ini diperuntukkan bagi
analisis indeks kestabilitas agregat (IKA). Contoh diambil menggunakan
cangkul pada kedalaman 0-20 cm.
CONTOH TANAH TERGANGGU
Dalam hal perencanaan pengambilan contoh tanah, perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Maksud pengambilan contoh: sasaran wilayah, sasaran waktu, sasaran peubah, sasaran
parameter;
2. Kendala-kendala: finansial, logistik, dan operasional;
3. Cara pengambilan contoh: bentuk contoh dan tujuan pengambilan contoh;
4. Cara-cara penetapan: pengukuran lapangan dan/atau analisis laboratorium;
5. Rancangan pengambilan contoh: ukuran sampel dan bagaimana lokasi sampel dipilih;
6. Titik pengambilan contoh terpilih;
7. Membuat susunan pencatatan data dan pekerjaan lapangan;
8. Metode analisis statistik;
9. Dugaan biaya operasional dan ketepatan hasil.
SUMBER KESALAHAN