L
DEWAN PENGARAH: aporan Utama Majalah Konstitusi Edisi Oktober 2021 membahas Putusan
Anwar Usman • Aswanto • Arief Hidayat Mahkamah Konstitusi (MK) No. 72/PUU-XVII/2019 dan 6/PUU-XVIII/2020
Enny Nurbaningsih • Wahiduddin Adams tentang uji materiil UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengenai
Suhartoyo • Manahan MP Sitompul aturan pengalihan pengelolaan dana pensiun. Dua berita pengujian UU BPJS kami
Saldi Isra • Daniel Yusmic Pancastaki Foekh rangkum secara kronologis, termasuk memaparkan keterangan Pemerintah,
PENANGGUNG JAWAB: DPR, Ahli Pemohon, Ahli Presiden maupun Pihak Terkait.
M. Guntur Hamzah Selain itu, ada rubrik khas dan ditunggu para pembaca yaitu Editorial yang
PEMIMPIN REDAKSI: merupakan opini redaksi dan arus utama kegiatan MK. Kemudian rubrik Vox Pop
Heru Setiawan yang memuat komentar dan pendapat masyarakat terhadap MK. Rubrik khas dan
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: tak kalah menarik adalah Jendela berupa tulisan pandangan I Dewa Gede Palguna
Fajar Laksono Suroso tentang isu terkini. Selanjutnya rubrik Opini yang berisi
REDAKTUR PELAKSANA:
pandangan kritis masyarakat tentang MK, putusan MK, atau ketatanegaraan
Mutia Fria Darsini (terkait budaya digital untuk memperkokoh budaya konstitusional).
Kegiatan rutin lainnya, MK seringkali menampilkan berita-berita nonsidang
SEKRETARIS REDAKSI:
Tiara Agustina
terkait peresmian alat persidangan jarak jauh terbaru dan canggih, Smart Board
Courtroom yang ditempatkan di beberapa kampus dan juga di salah satu Desa
REDAKTUR:
Konstitusi, Galesong di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Termasuk juga
Nur Rosihin Ana
Nano Tresna Arfana • Lulu Anjarsari P
berita-berita sidang MK, kunjungan ke MK, acara bimbingan teknis maupun
kegiatan peningkatan pemahaman hak konstitusional warga negara dan lainnya.
REPORTER:
Demikian pengantar dari redaksi. Akhir kata, kami mengucapkan selamat
Ilham Wiryadi • Sri Pujianti
Yuniar Widiastuti
membaca!
Panji Erawan
Utami Argawati • Bayu Wicaksono
KONTRIBUTOR:
I D.G.Palguna
Luthfi Widagdo Eddyono
Wilma Silalahi
Ardiansyah Salim
Hani Adhani
Immanuel B. Hutasoit
Ilhamdi Putra
FOTOGRAFER:
Ifa Dwi Septian
DESAIN VISUAL:
Rudi • Nur Budiman • Teguh
DESAIN SAMPUL:
Herman To
ALAMAT REDAKSI:
Gedung II Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No. 7
Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000 • Fax. 3520 177
Email: majalahkonstitusi@mkri.id
Website: www.mkri.id
@officialMKRI @officialMKRI Mahkamah Konstitusi RI mahkamahkonstitusi mkri.id
10 LAPORAN UTAMA
SALAM REDAKSI 1
UU BPJS TELAH ATUR KETENTUAN EDITORIAL 3
KEPESERTAAN PENERIMA BANTUAN VOXPOP 4
IURAN JENDELA 5
OPINI 8
Mahkamah Konstitusi menyatakan menolak permohonan LAPORAN UTAMA 10
pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang KILAS PERKARA 22
Badan Penyelenggara Jaminan sosial (UU BPJS). Permohonan DAFTAR PUTUSAN 26
uji materi ini diajukan oleh Koko Koharudin dengan mendalilkan
norma Pasal 18 ayat (1) UU BPJS yang berbunyi, “Pemerintah AKSI 40
mendaftarkan penerima Bantuan Iuran dan anggota keluarganya KILAS AKSI 72
sebagai Peserta kepada BPJS.”i PUSTAKA KLASIK 76
RISALAH AMENDEMEN 82
JEJAK KONSTITUSI 84
40 AKSI TELAAH 86
HI MK 90
80 RESENSI
S
emula, sesuai Pasal 57 dan Pasal 65 UU 24/2011, melikuidasi dan menggabungkan lembaga-lembaga
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri menjadi satu badan justru menyebabkan terjadinya
atau PT. TASPEN (Persero) dan PT Asabri (Persero) ketidakpastian hukum bagi orang-orang yang telah
akan dilebur atau dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan. memilih untuk mengikuti program jaminan hari tua dan
Terkini, Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan garis politik dana pensiun pada lembaga/badan yang telah berjalan.
hukum baru. Melalui mandat konstitusi dalam Putusan Pada saat pembentuk UU mengalihkan persero
MK Nomor 72/PUU-XVII/2019 dan Putusan Nomor 6/ dengan cara menggabungkannya dengan persero lain yang
PUU XVIII/2020, MK menegaskan keduanya tetap eksis berbeda karakter. Hal demikian potensial merugikan hak-
sebagaimana selama ini. MK menyatakan inkonstitusional hak peserta program tabungan hari tua dan pembayaran
Pasal 57 huruf f dan Pasal 65 ayat (2) UU Nomor 24 Tahun pensiun yang telah dilakukan oleh persero sebelum
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). dialihkan. Kerugian atau potensi kerugian dimaksud
Sebelumnya, UU 24/2011 beberapa kali diuji disebabkan karena ketika dilakukan penggabungan, akan
dan diputus MK. Dalam putusan terdahulu, MK hanya sangat mungkin terjadi penyeragaman standar layanan
menegaskan amanat konstitusi bahwa jaminan sosial dan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,
harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat jaminan pensiun dan jaminan kematian
Indonesia. Sementara, soal pengalihan bagi semua peserta. Penyeragaman itu
program jaminan hari tua dan program akan menempatkan semua peserta dalam
pensiun dari PT TASPEN (Persero) dan posisi yang sama, padahal masing-masing
PT Asabri kepada BPJS Ketenagakerjaan, mereka berangkat dari pekerjaan dengan
MK belum pernah memberikan karakter dan risiko kerja yang berbeda-beda.
penilaian hukum. Melalui putusan inilah Keempat, sekalipun pilihan melakukan
MK memberikan penilaian hukum. transformasi dari PT TASPEN (Persero) dan
Lantas, apa argumentasi MK? Ada PT Asabri menjadi BPJS Ketenagakerjaan
2 (dua) argumentasi utama, yaitu (i) merupakan kebijakan Pembentuk UU, namun
desain transformasi kedua PT ke BPJS transformasi harus dilakukan secara konsisten
Ketenagakerjaan mengandung ketidak dengan konsep banyak lembaga. Sehingga
pastian, terutama karena tidak konsisten mampu memberikan jaminan kepastian
dengan pilihan desain kelembagaan; dan hukum terhadap hak atas jaminan sosial
(2) tidak adanya kepastian terkait nasib warga negara yang tergabung dalam kedua
peserta yang ada di dalamnya, khususnya PT sebagaimana dijamin dalam Pasal 28D
skema yang seharusnya mencerminkan jaminan dan ayat (1), Pasal 28H ayat (3), dan Pasal 34 ayat (2) UUD 1945.
potensi terkuranginya nilai manfaat bagi para pesertanya. Kelima, berkaitan dengan prinsip kegotongroyongan. Untuk
Dari dua argumentasi utama tersebut, setidaknya memenuhi prinsip gotong-royong, menurut MK, Pembentuk
dapat diurai pokok-pokoknya sebagai berikut. Pertama, UU tidak harus menjadikan semua persero penyelenggara
MK menegaskan desain kelembagaan BPJS sebagaimana jaminan sosial bidang ketenagakerjaan ditransformasi menjadi
dikehendaki Pembentuk UU bukanlah satu badan hukum satu badan. Bagaimanapun, dengan tetap mempertahankan
saja, melainkan bisa dua, tiga, empat atau lebih. Demikian eksistensi masing-masing persero dan mentransformasikan
MK memaknai definisi Pasal 1 angka 6 UU 40/2004, “Badan menjadi badan-badan penyelenggara jaminan sosial,
Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum yang prinsip gotong-royong tetap dapat dipenuhi secara baik.
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial”. Dari uraian di atas, telah secara terang-benderang,
Kedua, dalam batas penalaran yang wajar, menurut MK mengguratkan rute politik hukum baru bagi pengelolaan
MK, pengalihan atau peleburan PT. TASPEN dan PT jaminan hari tua dan program pensiun, terutama
Asabri ke BPJS Ketenagakerjaan dipastikan menyebabkan menyangkut PT. TASPEN (Persero) dan PT Asabri. Politik
hilangnya entitas keduanya Mengalihkan dengan cara hukum baru patut diguratkan guna meluruskan jalan
meleburnya dengan persero lainnya menjadi satu BJPS implementasi UU 24/2011 agar sejalan dengan amanat
Ketenagakerjaan justru berlawanan atau tidak sejalan UUD 1945, khususnya soal transformasi kelembagaan
dengan pilihan kebijakan Pembentuk UU saat membentuk yang konsisten dengan pilihan desain kelembagaan BPJS.
UU 40/2004. Sebab, peralihan justru berimplikasi Dengan demikian, semua pihak yang berkepentingan harus
pada penerapan konsep lembaga tunggal dalam tunduk menapaki jalur politik hukum baru menurut Putusan
penyelenggaraan sistem jaminan sosial ketenagakerjaan. MK. Jangan lagi bicara urusan menang kalah, untung
Ketiga, dalam hal desain kelembagaan atau rugi bisnis. Ini sudah urusan yang lebih substantif.
penyelenggara jaminan sosial yang berjalan telah Soal khidmat kita pada hukum dan konstitusi di Negara
memenuhi standar jaminan sosial bagi orang-orang Hukum Indonesia, karena MK sebagai the Sole Intepreter of
yang memilih pekerjaan. Lalu mengubahnya dengan the Constitution telah memutus demikian. Salam Konstitusi!
Aulia Natalia
Faizal Setiawan Surabaya
Jakarta
B
tertembak itu tiada lain adalah Anda karena ia akan menjadi pikiran
Mohandas Karamcand Gandhi— Anda. Berhati-hatilah dengan pikiran
irla, New Delhi (India), yang oleh pengagumnya dipanggil Anda karena ia akan menjadi kata-
30 Januari 1948. Petang “Mahatma” alias “Jiwa Nan Agung”. kata Anda. Berhati-hatilah dengan
itu, matahari belum lama Bagaimana mungkin ada kata-kata Anda karena ia akan menjadi
tercelup di ufuk barat. orang yang mampu membunuh perbuatan Anda. Berhati-hatilah
Di sebuah rumah yang seseorang yang bahkan menginjak dengan perbuatan Anda karena ia akan
memiliki halaman lapang, seorang semut pun tak tega? Gandhi adalah menjadi kebiasaan Anda. Berhati-
lelaki renta kurus berkacamata orang yang menjadikan pelayanan hatilah dengan kebiasaan Anda, karena
bundar, dengan pakaian hanya berupa terhadap sesama manusia, khususnya akan menjadi nilai Anda. Berhati-
kain panjang putih yang dililitkan mereka yang papa dan terhina, sebagai hatilah dengan nilai Anda karena ia
di tubuhnya, berjalan dipapah oleh pelayanan kepada Tuhan. Ia sebut dan akan menjadi peruntungan Anda”.
beberapa orang. Lelaki ringkih itu perlakukan orang-orang papa dan Tidak ada satu hari pun yang dilalui
sedang bersiap-siap melakukan menderita itu sebagai Harijan, anak- Gandhi tanpa ingatan akan kebenaran,
puja (sembahyang) petang hari: doa anak Tuhan. Hampir seluruh hidup perdamaian, dan persaudaraan dalam
yang dilakukan bersama penganut Gandhi diabdikan bagi perjuangan kemanusiaan. Maka, sama sekali tidak
berbagai agama. Sebagaimana biasa, kemanusiaan dan perdamaian lewat mengherankan jika begitu banyak
karena rumah besar itu selalu ramai jalan ahimsa alias nir-kekerasan aktivis dan tokoh dunia yang seakan-
oleh pengunjung, lelaki uzur itu pun (non violence). Dengan jalan itu pula akan berlomba mencalonkannya
berjalan mendekat untuk menyapa ia berhasil memerdekakan India. sebagai sosok yang layak menerima
P
erhatian pegiat pers tengah yang terpilih melalui mekanisme kongres pers
tertuju pada pengujian materiil yang demokratis”.
dua norma UU Nomor 40 Tahun Melalui permohonan terigistrasi Nomor
1999 Tentang Pers (UU Pers). 38/PUU-XIX/2021, Pemohon mendalilkan
Ilhamdi Putra Pertama, Pasal 15 Ayat (2) huruf f yang isu konstitusionalitas yang sejatinya tidak
Peneliti LBH Pers Padang mengamanatkan Dewan Pers sebagai berada di wilayah konflik norma, melainkan
dan Bung Hatta Antikorupsi
fasilitator bagi organisasi pers untuk praktik norma. Sekalipun kapasitas penafsir
(BHAKTI), Fakultas Hukum
Universitas Bung Hatta, Padang menyusun peraturan dan peningkatan konstitusi dan penilai perkara konstitusional
kualitas profesi kewartawanan. Hemat di negara berpenduduk 272 juta jiwa ini hanya
Pemohon, Dewan Pers memonopoli dimiliki 9 orang Hakim Konstitusi, namun
pembentukan peraturan pers, sehingga sejatinya semua orang dapat menganalisa
dalam Petitumnya, Pemohon meminta MK substansi perkara. Meski memang daya ikat
menyatakan pasal tersebut inkonstitusional tafsir dan penilaian yang erga omnes hanya
sepanjang tidak dimaknai “memfasilitasi dimiliki Hakim Konstitusi. Untuk itu tulisan ini
organisasi-organisasi pers dalam menyusun akan menganalisa dalil hukum Pemohon dan
peraturan-peraturan di bidang pers oleh masing- substansi perkara secara ilmiah.
masing organisasi pers dan meningkatkan
kualitas profesi kewartawanan”. Tudingan Monopolistik, Salah Alamat, dan
Kedua, Pasal 15 Ayat (5) yang Upaya Separasi
mensyaratkan keanggotaan Dewan Pers Isu monopolistik Dewan Pers atas
ditetapkan dengan Keppres. Bermula pembentukan peraturan merupakan pangkal
pada 2018, saat Pemohon mendirikan bala dari dimohonkannya pengujian UU Pers.
Sekber Pers Indonesia yang kemudian Hanya saja objek permohonan, Pasal 15 Ayat
menggelar kongres tahun 2019, dan (2) huruf f, yang berdasarkan dalil Pemohon
melahirkan Dewan Pers Indonesia (DPI) dibelokkan oleh Dewan Pers bukanlah
yang kemudian diajukan kepada Presiden pertentangan antara norma UU Pers dengan
untuk dikukuhkan. Namun pengajuan itu Pasal 28 dan Pasal 28C Ayat (2) UUD 1945
tidak mendapat respon sehingga Pemohon yang diajukan sebagai batu uji. Kecuali
mengajukan pengujian Pasal 15 Ayat apabila pasal tersebut membolehkan Dewan
(5), karena dinilai menghalangi berdirinya Pers secara sepihak menetapkan peraturan
DPI. Pemohon meminta MK menafsirkan di wilayah kerja jurnalistik tanpa melibatkan
pasal tersebut inkonstitusional sepanjang organisasi pers, sedangkan pengandaian itu
tidak dimaknai “Keanggotaan Dewan Pers terbantahkan bilamana peraturan-peraturan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal Dewan Pers dicermati.
ini ditetapkan dengan Keputusan Presiden Misalnya, Peraturan Dewan Pers
yang bersifat administratif sesuai usulan atau Nomor 3/Peraturan-DP/X/2019 tentang
permohonan dari organisasi-organisasi pers, Standar Perusahaan Pers yang dalam
perusahaan-perusahaan pers dan wartawan permohonan diduga bermasalah. Terhadap
ATURAN PERALIHAN
PENGELOLAAN DANA
PENSIUN DARI PT
TASPEN KE BPJS
INKONSTITUSIONAL
Aturan mengenai peralihan pengelolaan dana pensiun dari PT TASPEN (persero) kepada
BPJS Ketenagakerjaan diuji. Sejumlah pensiunan PNS dan PNS aktif tercatat menjadi
Pemohon Perkara Nomor 72/PUU-XVII/2019.
D
alam sidang perdana
yang berlangsung pada
20 November 2019, 15
orang Pemohon diwakili
kuasa hukumnya Andi
Muhammad Asrun mengatakan,
bahwa Pasal 1 angka 1, Pasal 5 ayat
(2), Pasal 57 huruf f, Pasal 65 ayat
(2), dan Pasal 66 Undang-Undang
nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (UU
BPJS) merugikan hak konstitusional
mereka. Hal ini karena pasal a
quo menuntut agar TASPEN tidak
lagi menyelenggarakan “Program
Pembayaran Pensiun dan Tabungan
Hari Tua” selambat-lambatnya per
tahun 2019 yang menimbulkan
ketidakpastian (uncertainty) bagi
para Pemohon terhadap pelaksanaan Andi Muhammad Asrun selaku kuasa hukum Pemohon saat menyampaikan pokok-pokok
hak konstitusionalnya untuk permohonan perkara pengujian UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), Selasa (3/12) di
Ruang Sidang Pleno Gedung MK. Foto Humas/Gani.
mendapatkan jaminan sosial
sebagaimana diatur dalam Pasal 28H
Dengan demikian, menurut (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun
ayat (3) dan Pasal 34 ayat (2) UUD
para pemohon, pembentuk undang- 2011 tentang Badan Penyelenggara
1945. Selain itu, para Pemohon juga
undang menghendaki pelaksanaan Jaminan Sosial (UU BPJS).
mendalilkan bahwa pihaknya merasa
penyelenggaraan program Jaminan
dirugikan hak konstitusionalnya
Pensiun dan program jaminan Dikabulkan
karena terjadi penurunan manfaat
hari tua bagi PNS dan Pejabat Setelah melalui sejumlah
dan layanan akibat pengalihan
Negara (Pegawai yang bekerja sidang, MK menyatakan kedua pasal
layanan program TASPEN kepada
pada penyelenggara negara), tersebut bertentangan dengan UUD
BPJS yang selama ini telah dirasakan
diselenggarakan secara terpisah 1945 dan tidak memiliki kekuatan
manfaatnya oleh para Pemohon.
dari pengelolaan program Jaminan hukum mengikat. Putusan tersebut
“UU ini berpotensi menimbulkan
Pensiun dan Jaminan Hari Tua bagi dibacakan oleh Ketua MK Anwar
kerugian konstitusional di kemudian
pegawai yang bekerja pada pemberi Usman dengan didampingi oleh
hari bilamana program TASPEN
kerja selain penyelenggara negara hakim konstitusi lainnya pada Kamis
dialihkan kepada BPJS,”ujarnya.
(swasta). (30/9/2021) dengan diikuti secara
Asrun menjelaskan bahwa
Sehingga, para Pemohon daring oleh para pihak.
menurut para Pemohon kebijakan
merasakan adanya potensi Hakim Konstitusi Saldi
atau politik hukum pemerintah
kehilangan hak-hak terkait Isra menyebutkan pertimbangan
menganut keterpisahan manajemen
keuntungan yang selama ini hukum Mahkamah terkait konsep
tata kelola jaminan sosial antara
didapatkan melalui keikutsertaan peralihan kelembagaan PT
pekerja yang bekerja pada
dalam Program Jaminan Sosial TASPEN (Persero) menjadi BPJS
penyelenggara negara dengan
dan Tabungan Hari Tua akan Ketenagakerjaan. Bahwa Mahkamah
pekerja yang bekerja selain pada
hilang sejalan dengan berlakunya mempertimbangkan jika setiap
penyelenggara negara. Yang mana
ketentuan Pasal UU 24/2011. warga negara berhak mendapatkan
hal tersebut termaktub dalam PP
Mahkamah Konstitusi (MK) penghidupan yang layak dan memilih
45/2015 juncto PP 46/2015 yang
membatalkan keberlakuan aturan pekerjaan sesuai kemampuannya
menegaskan bahwa Penyelenggaraan
mengenai pengalihan pengelolaan sebagaimana dijamin Pasal 27 ayat
Program Jaminan Hari Tua dan
dana pensiun dari PT Dana Tabungan (2) dan Pasal 28C ayat (1) UUD
Jaminan Pensiun bagi Peserta pada
dan Asuransi Pegawai Negeri atau 1945. Dalam hal ini, sambungnya,
pemberi kerja penyelenggara negara
disingkat PT TASPEN (Persero) saat seseorang telah memilih untuk
dikecualikan dalam PP tersebut dan
kepada BPJS Ketenagakerjaan . bekerja pada pekerjaan tertentu,
diamanatkan untuk diatur dalam
Aturan tersebut tercantum dalam maka segala hak, kewajiban, dan
peraturan pemerintah tersendiri.
Pasal 57 huruf f dan Pasal 65 ayat risiko atas pilihan pekerjaan tersebut
akan ditanggung sepenuhnya oleh regulasi yang mengamanatkan atas jaminan sosial warga negara
yang bersangkutan. kewajiban penyelenggara jaminan yang tergabung dalam PT TASPEN
Sementara itu, sambung Saldi, sosial untuk diatur dengan undang- (Persero),” kata Saldi.
jika dikaitkan dengan mandat undang,” sebut Saldi.
negara untuk mengembangkan Di samping itu, Mahkamah Prinsip Kegotongroyongan
sistem jaminan sosial ini, maka berpendapat bahwa ketika Selanjutnya berkenaan
penyelenggaraan sistem jaminan pembentuk undang-undang dengan prinsip kegotongroyongan
sosial tersebut pun dapat beragam mengalihkan persero dengan cara dalam konteks jaminan sosial,
sesuai dengan karakter masing- menggabungkannya dengan persero Saldi mengatakan, UU 24/2011
masing pekerjaan yang dipilih lain yang berbeda karakter, akan telah mendefinisikannya sebagai
warga negara. Oleh karena itu, berpotensi pula pada kerugian prinsip kebersamaan antarpeserta
pengubahan desain kelembagaan hak-hak peserta program tabungan dengan menanggung beban biaya
penyelenggara jaminan sosial yang hari tua dan pembayaran pensiun jaminan sosial melalui iuran yang
telah berjalan dengan likuidasi atau yang telah dilakukan oleh persero dibayarkan sesuai tingkat gaji,
penggabungan menjadi satu badan sebelum dialihkan. Sebab, kata upah, atau penghasilan. Kemudian,
tersebut, akan berakibat pada Saldi, ketika penggabungan terjadi program jaminan hari tua dan
munculnya ketidakpastian hukum maka sangat mungkin terjadi pula program pembayaran pensiun PNS
bagi orang-orang yang telah memilih penyeragaman standar layanan dan sesungguhnya telah diatur dalam
untuk mengikuti program jaminan program jaminan kecelakaan kerja, Pasal 1 Undang-Undang Nomor
hari tua dan dana pensiun pada jaminan hari tua, jaminan pension, 11 Tahun 1969 tentang Pensiun
lembaga yang telah berjalan. dan jaminan kematian bagi semua Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
“Sehingga Mahkamah peserta. Pegawai (UU 11/1969) dan dimuat
menegaskan, sekalipun UU 40/2004 “Dengan demikian, sekalipun pada Peraturan Pemerintah Nomor
mengharuskan lembaga yang bergerak pilihan melakukan transformasi 20/2013 tentang Asuransi Sosial
di bidang penyelenggaraan jaminan dari PT TASPEN (Persero) menjadi Pegawai Negeri dan Peraturan
sosial bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan merupakan Pemerintah Nomor 70/2015 tentang
badan penyelenggara jaminan sosial, kebijakan pembentuk undang- Jaminan Kecelakaan Kerja dan
namun tidak berarti badan tersebut undang, namun transformasi harus Jaminan Kematian Bagi ASN.
dihapuskan dengan model lainnya dilakukan secara konsisten dengan Oleh karenanya, Saldi
yang memiliki karakter berbeda. konsep banyak lembaga. Sehingga mengatakan bahwa pada kasus
Transformasi cukup dilakukan tetap mampu memberikan jaminan konkret yang dialami oleh para
terhadap bentuk badan hukumnya kepastian hukum terhadap hak Pemohon atas desain BPJS
dengan penyesuaian dan memperkuat
Ketenagakerjaan menyelenggarakan
program dana pensiun dan program
jaminan hari tua bagi seluruh lapisan
masyarakat sebagai perwujudan
prinsip kegotongroyongan tidaklah
bisa dijadikan sebagai dasar
pembenar. Sebab, meski BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
sama-sama memungut iuran kepada
pesertanya, namun tidak dapat
dipandang sebagai konsep yang
sama dengan iuran PNS.
“Untuk itulah, menurut
Mahkamah, menjadi tidak adil
jika pensiunan PNS yang selalu
mengiur tiap bulan dengan harapan
dapat menikmati tabungan yang
Direktur Utama PT Taspen A.N.S. Kosasih memberikan keterangan sebagai pihak terkait dalam sidang
sudah dikumpulkannya pada
pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, masa tuanya nanti harus berbagi
Rabu (5/2) di Ruang Sidang MK. Foto Humas/Ifa. kepada orang lain atas nama
Kelembagaan Majemuk
Berikutnya berkaitan dengan
pemenuhan prinsip gotong royong
dengan penggabungan lembaga
penyelenggaraan jaminan sosial di
bidang ketenagakerjaan, Mahkamah
memberikan arahan agar desain
Majelis Hakim Konstitusi membacakan Putusan Nomor 72/PUU-XVII/2019 pada 30 September 2021.
kelembagaan yang dipilih adalah
kelembagaan majemuk dan bukan
mobilitas yang tinggi saat masih aktif Utamanya mengenai kerahasiaan
kelembagaan tunggal. Serta tidak
bertugas. Sehingga ketika pensiun, jabatan dan data pribadi yang harus
pula menjadikan semua persero
diharapkan program pembayaran tetap terjaga.
penyelenggara jaminan sosial
pensiun dari PT Asabri yang terlah UTAMI ARGAWATI/SRI PUJIANTI
bidang ketenagakerjaan menjadi
berjalan selama ini tidak teralihkan.
satu badan. Sebab transformasi
desain yang demikian justru
mengandung ketidakpastian, baik KUTIPAN PUTUSAN
akibat ketidakkonsistenan pilihan Nomor 72/PUU-XVII/2019
desain kelembagaan yang diambil, Putusan perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
maupun ketidakpastian atas nasib Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) terhadap Undang-Undang
peserta yang ada di dalamnya. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
“Dengan demikian, dalil para Pemohon
Pemohon mengenai pengalihan PT Prof. Dr. H. Mohammad Saleh, S.H., M.H., Prof. Dr. Ir. Mohammad Noor Salim, S.E.,
TASPEN (Persero) sebagaimana M.M., Dr. Iman Bastari, Ak., M.Acc., CA., QIA., Drs. Achyar Hanafi, M.S., Dr. Drs.
d i m a k s u d k a n d a l a m p a s a l a Raden Sulakmono Kamso, S.H., M.BA., M.M., Dr. Ir. Iskandar Andi Nuhung, M.Sc.,
quo bertentangan dengan hak Mula Pospos, S.E., M.M., Drs. Miduk Purba, M.A., Ph.D., Dr. Dwi Satriany Unwidjaja,
setiap orang atas jaminan sosial M.Si., Dra. Iis Ukhiyawati., Esti Yogyawati., Rhuhendo Saputra., Rhuhendo
sebagaimana termaktub dalam Pasal Saputra., Nurhasanah., Drs. Djalu Sugiarto, M.Si., Drs. Sutanto Herujatmiko.,
28D ayat (1) UUD 1945 adalah Ahmad Imberan., Afrilita.
beralasan menurut hukum,” ungkap
Amar Putusan
Saldi .
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya.
Untuk diketahui bahwa para
2. Menyatakan Pasal 57 huruf f dan Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang
Pemohon mendalilkan pasal-pasal
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
tersebut karena dinilai berpotensi
Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
menimbulkan kerugian hak
116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256)
konstitusionalitas para Pemohon
yang berlatar belakang sebagai bertentangan dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
prajurit TNI. Para Pemohon menilai Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
mereka memiliki risiko penugasan 3. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
yang berkaitan langsung dengan Indonesia sebagaimana mestinya.
kehilangan nyawa, cacat, tewas, atau Pengucapan Putusan:
hilang di daerah operasi. Selain itu, Kamis, 30 September 2021
para Pmeohon juga memiliki risiko
GUGATAN EMPAT
PURNAWIRAWAN TNI
BERBUAH MANIS
Bayu Prasetio selaku kuasa hukum Pemohon saat menyampaikan pokok-pokok permohonan perkara pengujian UU BPJS, Senin (27/1/2019) di Ruang
Sidang Pleno Gedung MK.
E
ndang Hairudin, M. Dwi Ketenagakerjaan, yang seharusnya PUU-XVIII/2020 pada 15 Januari
Purnomo, Adis Banjere berhak mendapatkan kemudahan 2020. Sidang pemeriksaan
dan Adieli Hulu selaku dan perlakuan khusus memperoleh pendahuluan pengujian UU No.
pensiunan TNI yang kesempatan dan manfaat sama 24/2011 pun digelar pada Senin, 27
menjadi peserta program untuk mencapai persamaan dan Januari 2020. Dalam persidangan
Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata keadilan. yang dipimpin Ketua Panel, Hakim
Republik Indonesia (ASABRI) merasa Konstitusi Suhartoyo, para Pemohon
dilanggar hak konstitusionalitasnya Risiko Penugasan menguji Pasal 65 ayat (1) UU BPJS
dengan berlakunya Pasal 57 Akibat kerugian konstitusional yang menyebutkan, “PT. ASABRI
huruf e dan Pasal 65 ayat (1) itulah, Endang Hairudin dan (Persero) menyelesaikan pengalihan
UU No. 24/2011 tentang Badan tiga orang lainnya mengajukan program Asuransi Sosial Angkatan
Penyelenggara Jaminan Sosial permohonan uji materiil UU No. Bersenjata Republik Indonesia dan
(BPJS). Mereka merasa tidak dapat 24/2011 ke MK. Kepaniteraan program pembayaran pensiun ke
dianggap sebagai tenaga kerja MK meregistrasi per mohonan BPJS Ketenagakerjaan paling lambat
biasa sebagaimana peserta BPJS mereka sebagai Perkara No. 6/ tahun 2029.”
lembaga atau lembaga majemuk. yang telah dilakukan oleh persero menyatakan untuk memenuhi
Pilihan kebijakan dengan lembaga sebelum dialihkan, khususnya prinsip gotong-royong, pembentuk
tunggal tidak sejalan dengan konsep berkaitan dengan nilai manfaat. undang-undang sesungguhnya
transformasi badan penyelenggara Oleh karenanya, meskipun tidak harus menjadikan semua
jaminan sosial sebagaimana pilihan melakukan transformasi persero penyelenggara jaminan
termaktub dalam UU No. 40/2004. menjadi BPJS Ketenagakerjaan sosial bidang ketenagakerjaan
dimaksud merupakan kebijakan ditransformasi menjadi satu badan.
Perubahan Bentuk Hukum pembentuk undang-undang, namun Dengan demikian, meskipun
Selain itu Putusan MK No. transformasi harus dilakukan secara dengan tetap mempertahankan
72/PUU-XVII/2019 menyatakan, konsisten dengan konsep banyak eksistensi masing-masing persero
sekalipun UU No. 40/2004 lembaga yang hal itu tidak dapat dan mentransformasikan menjadi
mengharuskan badan/lembaga yang dipisahkan dari karakter dan badan-badan penyelenggara jaminan
bergerak di bidang penyelenggaraan kekhususan masing-masing badan sosial, prinsip gotong-royong tetap
jaminan sosial bertransformasi penyelenggara jaminan sosial yang dapat dipenuhi secara baik. Oleh
menjadi badan penyelenggara berbeda-beda, sehingga mampu karena itu, desain transformasi badan
jaminan sosial, namun tidak berarti memberikan jaminan kepastian penyelenggara jaminan sosial ke dalam
badan tersebut dihapuskan dengan hukum terhadap hak atas jaminan BPJS Ketenagakerjaan mengandung
model atau cara menggabungkan sosial warga negara. Khususnya ketidakpastian baik karena tidak
dengan persero lainnya yang memiliki peserta yang tergabung di dalamnya konsistennya pilihan desain
karakter berbeda, melainkan sebagaimana dijamin UUD 1945,” kelembagaan yang diambil ataupun
cukup hanya dengan melakukan urai Hakim Konstitusi Suhartoyo karena tidak adanya kepastian terkait
perubahan terhadap bentuk hukum yang membacakan pertimbangan nasib peserta yang ada di dalamnya,
badan hukum yang dimaksud hukum dari Putusan MK. khususnya skema yang seharusnya
dan melakukan penyesuaian Meskipun tidak secara tegas mencerminkan adanya jaminan dan
t e rh a d a p k e d u d u k a n h u k u m didalilkan oleh para Pemohon dalam potensi terkuranginya nilai manfaat
tersebut serta memperkuat regulasi permohonannya, namun Mahkamah bagi para pesertanya.
yang mengamanatkan kewajiban perlu menegaskan pendiriannya Berdasarkan uraian
penyelenggara jaminan sosial untuk berkenaan dengan pemenuhan prinsip pertimbangan hukum tersebut,
diatur dengan undang-undang. gotong royong dalam penyelenggaraan menurut Mahkamah, dalil para
“Hal ini untuk menghindari jaminan sosial sebagaimana Pemohon mengenai pengalihan
terjadinya potensi kerugian hak- dipertimbangkan pada Putusan PT ASABRI (Persero) sebagaimana
hak peserta program tabungan Mahkamah Konstitusi Nomor 72/ dimaksudkan dalam Pasal 57 huruf
hari tua dan pembayaran pensiun PUU-XVII/2019 yang pada pokoknya e dan Pasal 65 ayat (1) UU No.
24/2011 bertentangan dengan hak
KUTIPAN PUTUSAN setiap orang atas jaminan sosial
Nomor 6/PUU-XVIII/2020
yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia
Putusan perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang yang bermartabat sebagaimana
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terhadap Undang-Undang Dasar Negara termaktub dalam Pasal 28D ayat (1)
Republik Indonesia Tahun 1945. UUD 1945 dan amanat bagi negara
Pemohon untuk mengembangkan sistem
1. Mayjen TNI (Purn) Endang Hairudin. jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat
2. Laksma TNI (Purn) M. Dwi Purnomo, S.H., M.M.
yang lemah dan tidak mampu sesuai
3. Marsma TNI (Purn) Adis Banjere, S.H., M.H. dengan martabat kemanusiaan
4. Kolonel CHB (Purn) Ir. Adieli Hulu, M.M. sebagaimana termaktub dalam Pasal
Amar Putusan 34 ayat (2) UUD 1945.
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya. Hal tersebut juga merupakan
2. Menyatakan Pasal 57 huruf e dan Pasal 65 ayat (1) Undang-Undang
semangat yang terdapat dalam
Putusan MK No. 72/PUU- XVII/2019.
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Dengan demikian, pertimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan hukum dalam Putusan No. 72/PUU-
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256) bertentangan dengan XVII/2019 tersebut mutatis-mutandis
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak menjadi bagian pertimbangan hukum
memiliki kekuatan hukum mengikat; terhadap putusan perkara a quo. Oleh
karena itu Mahkamah berpendapat,
3. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
permohonan para Pemohon beralasan
Indonesia sebagaimana mestinya. menurut hukum.
NANO TRESNA ARFANA
RAGAM PENDAPAT
PENGUJIAN UU BPJS
Ragam pendapat berkembang dalam proses persidangan pengujian Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS).
Tanggapan disampaikan oleh DPR dan Pemerintah. BPJS Ketenagakerjaan, PT ASABRI
(Persero) dan PT TASPEN (Persero) juga memberikan keterangan dalam persidangan.
Bahkan untuk memperkuat dalil permohonan, para Pemohon mengjadirkan sejumlah
ahli. Begitu pula Presiden (Pemerintah) juga menghadirkan ahli.
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan memberikan keterangan DPR dalam sidang perkara pengujian
UU BPJS, Rabu (8/7/2019) di Ruang Sidang Pleno Gedung MK.
Arteria Dahlan (Anggota Komisi III DPR) DPR berpendapat, ketentuan yang mengalihkan
Peralihan Tidak Mengganggu Hak Pensiun program asuransisosial PT ASABRI (Persero) dan
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan pembayaran pensiun dari PT ASABRI (Persero) ke
menegaskan bahwa peralihan pembayaran uang pensiun BPJS Ketenagakerjaan merupakan kebijakan bentuk
ke BPJS tidak merugikan purnawirawan. “Peralihan pilihan pembentuk undang-undang dalam rangka
program asuransi untuk pembayaran uang pensiun mengembangkan sistem jaminan sosial nasional. DPR
dari PT ASABRI ke BPJS Ketenagakerjaan tidak akan menegaskan tidak terdapat kerugian hak dan atau
mengganggu hak uang pensiun para purnawirawan,” kewenangan konstitusional para Pemohon yang bersifat
ujar Arteria yang menyampaikan keterangan DPR dalam spesifik seperti didalilkan para Pemohon terkait norma
sidang lanjutan uji materiil UU No. 24/2011 pada yang sedang diuji. Hal ini menurut DPR, jelas-jelas
Rabu, 8 Juli 2020. hanya merupakan asumsi para Pemohon. Selain itu para
Pemohon tidak dapat membuktikan bahwa manfaat yang 2029 para Pemohon tidak mengalami kerugian atas
diterima para Pemohon akan hilang dengan dialihkan pengalihan program dari PT ASABRI (Persero) ke BPJS
program asuransi sosial dari PT ASABRI (Persero) ke Ketenagakerjaan. Oleh sebab itu menurut Pemerintah,
para Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum.
BPJS Ketenagakerjaan.
Pemerintah juga menanggapi dalil para Pemohon
Arteria juga menerangkan bahwa ketentuan pasal-
bahwa berlakunya Pasal 57 huruf e dan Pasal 65
pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun ayat (1) UU BPJS berpotensi menimbulkan kerugian
1945 yang dijadikan batu uji oleh para Pemohon tidak konstitusional bagi para Pemohon bilamana program
memiliki keterkaitan dengan kerugian konstitusional PT. ASABRI (Persero) ke BPJS Ketenagakerjaan paling
sebagaimana didalilkan para Pemohon sebagai peserta lambat pada 2029. Pemerintah berpendapat, Pembukaan
program asuransi PT ASABRI (Persero). Pengaturan pada UUD 1945 mengamanatkan tujuan negara untuk
Pasal 57 huruf e dan Pasal 65 ayat (1) UU BPJS tidak meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam Perubahan
mengurangi hak dan atau kewenangan konstitusional UUD 1945, tujuan negara dipertegas melalui sistem
para Pemohon dalam mendapatkan hak berupa jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Selain itu dalam
pengakuan, jaminan, perlindungan, kepastian hukum TAP MPR, Presiden mengamanatkan adanya jaminan
yang adil, perlakuan yang sama di hadapan hukum, sosial nasional yang menyeluruh dan terpadu.
kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama. Ketentuan Pasal Keterangan Pihak Terkait
57 huruf e dan Pasal 65 ayat (1) UU BPJS justru telah Pihak Terkait dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan,
memenuhi ketentuan Pasal 28D Ayat (1) UUD Negara PT ASABRI (Persero) dan PT TASPEN (Persero) juga
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan memberikan memberikan keterangan. Direktur Renstra dan TI BPJS
kepastian hukum yang adil berupa program pengalihan Ketenagakerjaan Sumarjono menyampaikan bahwa
PT. ASABRI (Persero) dan program pensiun BPJS konsep pengalihan program pembayaran pension dari
Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029. PT ASABRI (Persero) ke BPJS Ketenagakerjaan berangkat
dari prinsip kegotong-royongan, nirlaba, dana amanat
Haiyani Rumondang (Dirjen PHI dan Jamsos) dan lainnya. Oleh karena itu, konsep jaminan sosial
Pengalihan Program Tidak Merugikan Para Pemohon tidak dapat dikelola oleh BUMN yang bersifat profit
Pemerintah melalui Direktur Jenderal Pembinaan oriented, melainkan dilaksanakan badan hukum
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja publik yang keuntungannya diperoleh, digunakan,
Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang
dikembalikan pada manfaat yang diterima peserta BPJS
menerangkan, para Pemohon sebagai purnawirawan
Ketenagakerjaan.
TNI saat ini sudah berstatus pensiun, sehingga hanya
sebagai penerima manfaat jaminan pensiun dari PT Selain itu, Sumarjono menyampaikan bahwa tujuan
ASABRI (Persero). Haiyani menegaskan, para Pemohon negara adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
bukan sebagai peserta penerima manfaat jaminan rakyat. Tujuan tersebut semakin dipertegas dengan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
dari PT ASABRI (Persero). Oleh karena itu, kedudukan rakyat Indonesia. Sistem jaminan sosial nasional
para Pemohon yang tidak sebagai penerima manfaat merupakan program negara yang bertujuan memberikan
jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi
kematian, maka para Pemohon tidak sedang mengalami seluruh rakyat sebagaimana diamanatkan dalam
kerugian atas penerima manfaat jaminan kecelakaan UUD 1945 UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dari PT Jaminan Sosial Nasional telah memenuhi Pasal 34
ASABRI (Persero).
Ayat (2) UUD 1945 bahwa negara memiliki kewajiban
Selain itu, kata Haiyani, para Pemohon diberikan
mengembangkan sistem jaminan sosial yang mampu
manfaat pensiun berupa manfaat pasti dengan sistem
pendanaan yang dibiayai APBN. Hal ini sebagaimana memberdayakan masyarakat yang lemah. Namun terkait
diatur dalam UU No. 6/1966 tentang Pemberian dengan pengaturan dan kelembagaan mekanisme BPJS,
Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan merupakan kebijakan dari pembentuk undang-undang
kepada Militer Sukarela serta Peraturan Pemerintah (open legal policy).
Nomor 102/2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Sedangkan Direktur PT ASABRI (Persero) Sony
Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Wijaya menerangkan bahwa penyelenggaraan asuransi
Republik Indonesia dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di sosial bagi TNI dan Polri maupun pegawai ASN di
lingkungan Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik lingkungan Kementerian Pertahanan dan Polri memiliki
Indonesia. Dengan demikian menurut Pemerintah, pada sejarah lembaga dan dasarpertimbangan yang khusus
karena sifat yang spesifik dan memiliki karakteristik Pemohon perlu diberikan jaminan sosial yang berbeda
yang khas. Sejarah lembaga penyelenggaraan asuransi sebagai bentuk penghargaan terhadap pengabdian
sosial bagi anggota ASABRI diawali dengan dibentuknya seumur hidup para Pemohon sejak memasuki dinas
Taspenmil pada 1964 sebagai cabang khusus dari militer hingga meninggal dunia. Anggota militer memiliki
TASPEN untuk urusan militer. Karenanya ada karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan
pekerja sipil. Hal ini dibuktikan melalui Menhankam/
karakteristik khas yakni risiko penugasan yang tinggi
Pangab yang menggariskan kebijaksanaan mengenai
saat menjalankan tugas yaitu gugur saat menjalankan
perlunya dibentuk lembaga asuransi intern Abri yang
tugas maupun tewas. Sehingga ada santunan khusus lebih cocok dikaitkan dengan tugas-tugas TNI dan Polri
bagi yang gugur maupun santunan khusus bagi yang yang penuh risiko tinggi. Maka berdasarkan Peraturan
tewas saat menjalankan tugas. Program ASABRI meliputi Pemerintah No. 45 Tahun 1971 didirikan Perum Asabri
program tabungan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, yang mengelola jaminan sosial bagi para prajurit TNI,
jaminan kematian dan program pensiun. Selain itu anggota Polri dan PNS Kementerian Pertahanan dan
ada program pinjaman uang muka KPR, pinjaman Polri. Hal yang wajar bila para Pemohon mendapat
polis, proteksi beasiswa Taspen Life dan lain-lain, kompensasi jaminan sosial yang berbeda karena
Sedangkan peserta ASABRI terdiri atas para anggota pengabdian seumur hidup kepada bangsa dan negara.
TNI dan Polri maupun pegawai ASN di lingkungan Manfaat yang diterima para Pemohon saat ini dari
Kementerian Pertahanan dan Polri, baik yang masih aktif jaminan sosial adalah santunan kematian untuk para
maupun sudah pensiun. PT ASABRI (Persero) memiliki Pemohon dan keluarganya. Selain itu para Pemohon
dua sasaran strategis ke depan yaitu melakukan memperoleh manfaat pensiun ke-13.
transformasi menjadi BPJS TNI atau Polri paling lambat Ahli Pemohon lainnya, Joko Sungkono menanggapi
pada 2029. Kedua, merancang program yang memiliki menegaskan bahwa risiko yang besar dari tugas TNI
manfaat sebanding risiko yang dihadapi peserta. dan Polri memerlukan nilai jaminan sosial yang disebut
Berikutnya, Direktur Utama PT TASPEN (Persero), gugur, yang tidak terdapat pada BPJS Ketenagakerjaan.
A. N. S Kosasih menjelaskan soal ketegasan pemerintah Jaminan program yang saat ini menjadi fokus
bahwa bentuk jaminan sosial bagi penyelenggara negara permohonan para Pemohon adalah jaminan pensiun
adalah dikelola sendiri, tidak digabungkan dengan dan jaminan hari tua. Hal ini berkaitan erat dengan
tenaga kerja umum atau pihak swasta. PT TASPEN kondisi para Pemohon sebagai pur nawirawan.
(Persero) dan PT ASABRI (Persero) sebagai pengelola Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2015 tentang
jaminan sosial para Pemohon merupakan lembaga yang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun, bahwa
ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan
jaminan social. Tugas yang diamanatkan pada PT untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak
TASPEN (Persero) juga dianut oleh negara-negara yang bagi peserta atau ahli warisnya, dengan memberikan
secara sosial, politik, demografi, tingkat kemakmuran penghasilan setelah peserta memasuki masa pensiun,
dan lainnya mirip dengan Indonesia. Misalnya Malaysia, mengalami cacat total atau meninggal dunia.
Filipina, Thailand dan Korea Selatan. Di sisi lain, ungkap Joko, nilai manfaat santunan
kematian yang diberikan PT ASABRI (Persero)
Keterangan Ahli Pemohon meliputi prajurit TNI, anggota Polri, PNS Kementerian
Guna menguatkan permohonannya, para Pemohon Pertahanan dan Polri untuk peserta aktif, pensiun dan
pengujian UU BPJS menghadirkan dua ahli yang keluarga. Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan terbatas
menyampaikan keterangan secara virtual. Salah seorang pada tenaga kerja aktif saja. Beberapa karakteristik
ahli, Imam Supriadi mengungkapkan, menjadi prajurit yang melekat pada peserta PT ASABRI (Persero) yang
TNI maupun anggota Polri memerlukan kesadaran tidak bisa dianggap kecil, seperti adanya pensiun ke-13
seseorang untuk mengabdi kepada bangsa dan negara
yang belum diterapkan BPJS Ketenagakerjaan. Pada
seumur hidup, seperti dilakukan para Pemohon. Hal ini
kasus tertentu seperti usia pensiun prajurit tamtama,
dilakukan bukan hanya pada saat masih aktif berdinas,
tetapi juga pada saat tidak berdinas. Pengabdian seumur bintara dan perwira serta PNS Kementerian Pertahanan
hidup inilah yang membedakan status para Pemohon dan Polri, apakah bisa sesuai seperti usia pensiun di
sebagai pensiunan peserta ASABRI dengan pensiunan BPJS Ketenagakerjaan yang setiap tiga tahun dinaikkan
BPJS Ketenagakerjaan. satu tahun. Penyelenggaraan jaminan pensiun manfaat
Secara implisit, kata Imam, pemerintah mengakui pasti seperti untuk tenaga kerja, harus membandingkan
bahwa para Pemohon tidak bisa disamakan dengan antara dana pensiun yang ada dengan kewajiban
pekerja pada umumnya. Dengan demikian, para pembayaran manfaat jangka panjang.
Direktur Renstra dan TI BPJS Ketenagakerjaan Sumarjono dan Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sony Wijaya (ki-kan) selaku pihak terkait memberikan
keterangan pada Sidang lanjutan pengujian Undang - Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Kamis (23/7) di Ruang Sidang MK.
30
3. Kondisi kesehatan baik dan suhu badan TIDAK
LEBIH DARI 37,3 derajat celsius
MENYOAL KONSTITUSIONALITAS
JANGKA WAKTU 14 HARI PENGUJIAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANG DI
BAWAH UNDANG-UNDANG
menurut penalaran wajar dapat dipastikan terjadi kerugian (RPJMN) yang berlaku 5 (lima) tahun. RPJPN yang digunakan
oleh berlakunya Pasal 5 UU MD3. Menurutnya, MPR tidak cukup efektif mengingat titik berat RPJPN berada
dipandang perlu untuk memiliki tugas lain, yakni menyusun dalam ranah eksekutif. Sehingga, untuk melindungi hak-
dan menetapkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) hak konstitusional Pemohon diperlukan PPHN yang menjadi
yang menjadi pedoman pemerintah dalam melaksanakan bagian tugas daripada lembaga MPR.
pembangunan nasional disegala bidang yaitu idiologi, politik, Untuk itu, Pemohon meminta MK menyatakan Pasal
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan 5 UU MD3 bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak
Menurut Pemohon, Pemerintah menggunakan memiliki kekuatan hukum mengikat apabila pada pasal a
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) quo tidak ditambahkan poin e yang berbunyi ”menyusun
sebagai dasar pembangunan nasional yang berlaku selama dan menetapkan PPHN yang menjadi pedoman pemerintah
20 (dua puluh) tahun. Adapun teknis pelaksanaan dibuat dalam melaksanakan pembangunan nasional”. (Utami
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Argawati)
UNDANG-Undang Nomor 2 Tahun Dalam persidangan yang dan Pasal 76 ayat (1) dan ayat (2)
2021 tentang Perubahan Kedua Atas dipimpin oleh Wakil Ketua MK Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021
Undang-Undang Nomor 21 Tahun Aswanto, Timotius Murib mengatakan bertentangan dengan UUD 1945 dan
2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Pemohon mengajukan permohonan tidak mempunyai kekuatan hukum
Provinsi Papua (UU Otsus Papua) tersebut karena telah mencermati mengikat. Kemudian, Pemohon
diuji secara materiil ke Mahkamah perubahan UU Otsus Papua karena meminta agar Mahkamah menyatakan
Konstitusi (MK). Majelis Rakyat Papua terdapat adanya klausul-klausul norma Pasal 6 ayat (4) dan Pasal 6A
(MRP) yang diwakili oleh Timotius yang justru merugikan kepentingan ayat (4) bertentangan dengan frasa
Murib (Ketua), Yoel Luiz Mulait (Wakil dan hak konstitusional Pemohon sesuai dengan peraturan perundang-
Ketua I), dan Debora Mote (Wakil Ketua dan secara khusus kepentingan undangan tidak mempunyai kekuatan
II) tercatat sebagai Pemohon Nomor dan hak konstitusional rakyat orang hukum mengikat sepanjang dimaknai
47/PUU-XIX/2021. asli Papua (OAP). Ia menjelaskan ‘peraturan perundang-undangan
Dalam sidang perdana yang perubahan dan penambahan norma yang dimaksud adalah perdasus dan
digelar pada Rabu (22/9/2021) secara baru sebagaimana diatur dalam Pasal perdasi Provinsi Papua’. Pemohon pun
daring, para Pemohon mendalilkan 6 ayat (4) dan ayat (5) UU Otsus Papua meminta agar Mahkamah menyatakan
norma dalam ketentuan Pasal 6 ayat tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, mengembalikan pemberlakuan
(2), Pasal 6A, Pasal 28, Pasal 38, Pasal dan Wewenang Hak dan Tanggung norma Pasal 28 ayat (1) dan ayat
59 ayat (3), Pasal 68A, Pasal 76 dan Jawab Keanggotaan Pimpinan dan (2) sebagaimana tercantum dalam
Pasal 77 UU Otsus Papua melanggar Alat Kelengkapan DPRP dan DPRK Undang-Undang Nomor 21 Tahun
hak konstitusional mereka sebagai sesuai dengan ketentuan peraturan 2001. Berikutnya, menyatakan norma
orang asli Papua (OAP). Para Pemohon perundang-undangan yang justru Pasal 7 Undang-Undang Nomor
merupakan representasi kultural OAP menciptakan ketidakpastian hukum. 21 Tahun 2001 tidak mempunyai
dalam rangka perlindungan hak-hak Untuk itu, dalam petitumnya, kekuatan hukum mengikat sepanjang
orang asli Papua dengan berlandaskan Pemohon meminta agar Mahkamah dimaknai usulan perubahan undang-
pada penghormatan terhadap adat dan menyatakan Pasal 6A ayat (1) huruf undang ini wajib diajukan oleh rakyat
budaya, pemberdayaan perempuan, b dan ayat (2), Pasal 6A ayat (1) huruf Provinsi Papua melalui MRP dan
dan pemantapan kerukunan hidup umat b dan ayat (2), Pasal 28 ayat (1) dan DPRP.
beragama yang memiliki kepentingan ayat (2), dan ayat (4), Pasal 38 ayat
langsung atas lahirnya UU a quo. (2), Pasal 59 ayat (3), dan Pasal 68A,
1 PERSYARATAN LAYANAN
KOMPETENSI
Pemohon konsultasi mengajukan pertanyaan melalui
aplikasi simpel.mkri.id, menu konsultasi dalam
Laman MK (mkri.id), menu Hubungi MK, sub menu
PELAKSANA 7
a. Pelaksana memiliki
konsultasi atau melalui email di konsultasi@mkri.id, kemampuan berkomunikasi;
serta melalui (telepon 021-2352-9000 pada jam b. Pelaksana memiliki pengetahuan
layanan). seputar hukum acara di Mahkamah Konstitusi;
c. Pelaksana dapat menjalankan sistem atau
10 JUMLAH PELAKSANA
4 orang
3 JANGKA PENYELESAIAN
60 menit.
JAMINAN PELAYANAN
Pemuatan formulir konsultasi
4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
60
ke dalam SIMPP.
11
JAMINAN KEAMANAN,
12 KESELAMATAN PELAYANAN
1. Bebas biaya
FORMULIR 2. Bebas KKN
KONSULTASI
6
Tidak ada 2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali
PRASARANA/FASILITAS
1. Lemari penyimpan berkas;
15
2. Meja Permohonan;
3. Komputer;
WAKTU PELAYANAN
| Senin–Kamis: 08.00 – 15.00 WIB
4. Telepon; (istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB)
5. Printer; | Jumat: 08.00 – 15.00 WIB
6. Stempel; (istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB)
7. Laman MK (mkri.id);
8. Melalui email di konsultasi@mkri.id.
Pandemi membuat lembaga Mahkamah Konstitusi (MK) harus cerdas memanfaatkan penggunan teknologi untuk
tetap dapat menjalankan tugas, fungsi, dan perannya bagi keadilan dan masyarakat. Sepanjang akhir September
hingga pertengahan Oktober 2021 ini, para hakim konstitusi terus membagikan berbagai ilmu bagi sosialisasi
bagi tegaknya hukum.
K
dapat dikatakan melonjak drastis,
signifikan. karena nilai-nilai yang terkandung di
etua Mahkamah Konstitusi “Perubahan tersebut tidak hanya dalamnya bersifat inklusif (terbuka).
Anwar Usman menjadi terkait hadirnya lembaga negara baru Hal ini secara langsung maupun
narasumber acara “Kuliah maupun hilang dan berubahnya fungsi tidak, memberikan dampak terhadap
Umum Hukum Tata Negara lembaga negara, melainkan juga secara academic culture dalam kehidupan di
( H T N ) I A I N Ke d i r i ” p a d a J u m a t substansi banyak perubahan penting lingkungan pendidikan tinggi secara
(24/9/2021) secara daring. Tema yang harus dipahami setiap warga khusus dan social culture secara umum.
yang diangkat “Penguatan Nilai-Nilai negara. Singkat kata, jika dahulu minat Perubahan ini sangat beralasan karena
Keilmuan Hukum Tata Negara dalam mempelajari Konstitusi sebagai objek dimasa lalu membicarakan Konstitusi
Membangun Budaya Akademik yang hukum tata negara kurang digandrungi, apalagi perubahannya, menjadi suatu
Inklusif.” Anwar menyampaikan, sejak saat ini justru menjadi sebaliknya,” hal yang sangat tabu, bahkan resiko
MK berdiri pada 2003, komitmen untuk kata Anwar kata Anwar yang juga represi harus siap dihadapi jika gagasan
melakukan diseminasi dan pemahaman menyampaikan ucapan selamat kepada tentang perubahan Konstitusi atau tafsir
tentang Konstitusi kepada setiap warga IAIN Kediri yang melakukan penambahan Konstitusi diungkapkan secara terbuka.
negara dan seluruh lapisan masyarakat Program Studi Hukum Tata Negara pada
senantiasa dilakukan. Karena sejak 2021.
Hakim Konstitusi Saldi Isra menjadi narasumber Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam Universitas
Islam 45 Bekasi bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia, pada Sabtu (25/9/2021) pagi secara daring. Foto
Humas/Hamdi.
Cara Menjadi Pengacara akan menekuni profesi apa setelah lulus hukumnya, yaitu UU No. 18 Tahun 2003
kuliah. Entah menjadi pengacara, hakim,
yang Baik dosen, aktivis, dan lainnya. Bertahun-
tentang Advokat. UU a quo menyebutkan
Hakim Konstitusi Saldi Isra bahwa advokat merupakan profesi yang
tahun kemudian, pasca reformasi 1998, bebas, mandiri dan bertanggung jawab
berbagi cerita bagaimana menjadi Saldi menyadari bahwa memilih profesi
seorang pengacara yang baik. dalam menegakkan hukum. Advokat
di bidang hukum tidak kalah bergensi termasuk dari kekuasaan lain yang
Saldi menyampaikan saat menjadi dengan bidang-bidang profesi lainnya
narasumber Pendidikan Khusus Profesi terkait dengan kekuasaan kehakiman.
seperti kedokteran maupun teknik. Dalam UU Advokat juga disebutkan,
Advokat (PKPA) yang diselenggarakan Bicara mengenai profesi pengacara
secara daring oleh Fakultas Hukum advokat adalah profesi yang memberi
(pengacara), Saldi memulai dengan jasa hukum baik di dalam maupun luar
Universitas Andalas (FH Unand) bekerja memaparkan kutipan-kutipan populer
sama dengan Dewan Pimpinan Nasional pengadilan. Saldi mengatakan, seorang
tentang pengacara. Di antaranya kutipan pengacara tidak harus selalu tampil di
Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN “Hanya pengacara dan pelukis yang bisa
Peradi) pada Sabtu (25/9/2021). pengadilan. Ada juga advokat-advokat
mengubah hitam menjadi putih” yang yang mengambil profesi yang bekerja
Saldi menuturkan, selepas sekolah dihasilkan oleh penulis puisi dari Jepang.
menengah atas, dia dan teman- tidak sampai pada proses ligitasi. Dia
“Bagi sebagian orang hanya bekerja nonlitigasi, bekerja di
teman sekolah tidak ada yang berniat digambarkan begitu kuatnya
menekuni bidang hukum. Sebagian luar pengadilan, tidak kalah suksesnya
pengacara, dia bisa membalikkan dibandingkan pengacara-pengacara
besar temannya lebih memilih untuk putih menjadi hitam atau hitam
kuliah di kedokteran, teknik, tentara dan yang hadir di persidangan.
menjadi putih. Jadi, orang melihat dari
sebagainya. “Ternyata di antara teman- sisi optimis. Tapi ada juga sebagian
teman saya tidak ada yang memilih kalangan mengatakan kutipan tersebut
kuliah di fakultas hukum,” kenang pria sindiran bagi para pengacara,” papar
kelahiran 20 Agustus 1968 ini. Saldi yang membawakan materi “How
Singkat cerita, Saldi diterima kuliah to be A Good Pengacara”.
di FH Unand, meski saat itu ia sama Saldi melanjutkan, bagi profesi
sekali tidak pernah membayangkan pengacara atau advokat ada payung
Hakim Konstitusi Suhartoyo menyampaikan materi Hukum Acara Mahkamah Konstitusi dalam kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang
diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Andalas-DPN Peradi, Sabtu, (25/09/2021). Foto Humas/Ilham WM
Pemerintah dan dengan lainnya. Secara keseluruhan keterangan bukanlah sebagai Termohon,
DPR Hanya Pemberi kalau ditelisik pasti ada irisannya yang yang kepentingan langsungnya hanya
Keterangan berkaitan dengan hak konstitusional untuk para Hakim Konstitusi.
warga negara,” jelas Suhartoyo.
Berbagai pertanyaan disampaikan
Selain itu, ada pertanyaan
para peserta kegiatan Pendidikan
mengenai boleh tidaknya pasal-pasal
Karakteristik Hukum
Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang
diselenggarakan secara daring oleh
yang telah diuji di MK, diujikan kembali. Acara Pengujian
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Menjawab pertanyaan ini, Suhartoyo Undang-Undang di MK
mengatakan bahwa Pasal 60 ayat (1) Hukum acara tidak dapat
(FH Unand) bekerja sama dengan
UU No. 8/2011 tentang Mahkamah dipisahkan dari kehidupan advokat
Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan
Konstitusi. “Dengan demikian, pasal- baik di Mahkamah Konstitusi maupun
Advokat Indonesia (DPN Peradi) pada
pasal yang pernah diuji ke MK dapat peradilan lainnya di Indonesia. Jadi,
Sabtu (25/9/2021).
diujikan kembali dengan dasar pengujian senjata advokat adalah hukum acara
Salah seorang peserta PPKA ada
berbeda. Bahkan sekarang ada ketentuan yang digunakan untuk menyelesaikan
yang menanyakan soal semua pasal
baru bahwa dapat diuji kembali dengan berbagai urusan di pengadilan. Demikian
dalam UUD Negara Republik Indonesia
alasan permohonan yang berbeda,” ucap kalimat pengantar yang disampaikan
(NRI) Tahun 1945 menjamin hak-hak
Suhartoyo. Hakim Konstitusi Suhartoyo dalam
konstitusional warga negara. Terhadap
Berikutnya, ada pertanyaan soal kegiatan Pendidikan Khusus Profesi
pertanyaan tersebut, Hakim Konstitusi
peran Pemerintah dan DPR dalam Advokat (PKPA) yang diselenggarakan
Suhartoyo yang menjadi narasumber
persidangan MK, sejauh ini dapatkah Fakultas Hukum Universitas Kristen
PKPA membenarkan adanya jaminan
dimungkinkan Pemerintah dan DPR Indonesia dengan DPC Peradi Jakarta
hak konstitusional warga negara dari
dapat melakukan peran lain, misalnya Timur pada Sabtu (25/9/2021).
pemberlakuan pasal-pasal dalam
melakukan pembelaan terhadap Suhartoyo mengatakan ketika
Konstitusi.
Termohon. Mengenai peran Pemerintah berbicara hukum acara di MK, terdapat
“Meskipun pasal perpasal
dan DPR, Suhartoyo menjelaskan bahwa suatu perbedaan prinsip dalam perkara
tidak menegaskan kontennya hak
karakter pengujian undang-undang kewenangan MK untuk melakukan
konstitusional. Karena konten-konten
bersifat volunteer. Artinya, ada Pemohon pengujian undang-undang (PUU).
tertentu ditekankan pada pasal-pasal
tetapi tidak ada Termohon. Kapasitas Dalam penyelesaian perkara ini, tidak
tertentu. Tapi menurut saya, tidak
Pemerintah dan DPR saat memberikan
dapat dipisahkan antara pasal satu
Proses Persidangan di
MK
Hakim Konstitusi Saldi Isra
menjadi narasumber Pendidikan Khusus
Profesi Advokat (PKPA). Kegiatan ini
diselenggarakan oleh Fakultas Agama
Islam Universitas Islam 45 Bekasi bekerja
sama dengan Dewan Pimpinan Nasional
Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN
Peradi), pada Sabtu (25/9/2021) pagi
secara daring.
Dalam kegiatan tersebut,
Hakim Konstitusi Saldi Isra menjadi narasumber Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang
Saldi membahas mengenai proses diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam Universitas Islam 45 Bekasi bekerja sama dengan
persidangan pengujian undang-undang Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia, pada Sabtu (25/9/2021) pagi secara
daring. Foto Humas/Hamdi.
(UU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Saldi mengatakan, dalam pengujian UU permohonan ke MK, Kepaniteraan dimasukkan kembali kemudian perkara
hanya terdapat satu pihak saja yakni MK akan mengecek permohonan atau permohonan tersebut diregistrasi
pemohon. Namun dalam prakteknya, tersebut apakah bukti-bukti dari dalam Buku Registrasi Perkara
MK membutuhkan keterangan dari DPR permohonan telah cukup atau Konstitusi (BRPK). Permohonan yang
dan Presiden atau pihak lainnya selaku belum. Apabila bukti tersebut belum sudah teregistrasi kemudian diserahkan
pembuat UU. lengkap, maka kepaniteraan akan kepada Ketua MK dan selanjutnya Ketua
Saldi selanjutnya menjelaskan meminta pemohon untuk melengkapi MK akan menunjuk panel hakim untuk
tentang proses pengajuan perkara ke permohonannya. Setelah dilengkapi oleh melaksanakan sidang pendahuluan.
MK. Setelah pemohon mengajukan pemohon, sambung Saldi, permohonan
Hukum Seyogianya
Diperlakukan Memiliki
Rasa dan Jiwa
Dalam Kehidupan Berbangsa dan Aswanto Orasi “Socio
Bernegara.
Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo mengatakan MK Equilibrium” dalam
sebagai lembaga negara yudisial sebagai bagian dari lembaga penegak Acara Alumni Unhas
turut serta menjalankan peran hukum berusaha untuk melihat hukum Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
penyelenggaraan berbangsa dan tidak semata sebatas sekumpulan atau Aswanto menyampaikan Orasi Ilmiah
bernegara. MK menjalankan fungsi sekelompok norma yang tertuang dalam “Socio Equilibrium terhadap Eksistensi
antara lain sebagai pengawal konstitusi rumusan undang-undang. Namun, Mahkamah Konstitusi” dalam acara
(the guardian of Constitution), pengawal hukum sudah seyogianya diperlakukan “Pelantikan Ikatan Keluarga Alumni
Pancasila sebagai ideologi negara sebagai hal yang memiliki rasa dan jiwa. Universitas Hasanuddin Wilayah
(the guardian of state’s ideology), Sehingga, hukum harus diberlakukan Sulawesi Tenggara Periode 2021-2025”
penafsir akhir konstitusi (the sole selaras dengan nilai yang dianggap secara daring pada Sabtu (25/9/2021).
interpreter of Constitution), pelindung pantas oleh hati dan jiwa umat manusia, “Frasa socio equilibrium dalam
hak konstitusional warga negara (the yang sesungguhnya nilai-nilai itu juga dunia hukum dimaknai lebih kepada
protector of citizen’s constitutional terepresentasi di dalam hukum itu checks and balances. Salah satu tujuan
rights), dan pelindung hak asasi manusia sendiri. dibentuknya Mahkamah Konstitusi
(the protector of human rights). “The rule of ethics (kode etik) pasca-amendemen UUD 1945 adalah
Demikian disampaikan oleh Hakim dalam penegakan hukum harus dapat melakukan keseimbangan antara
Konstitusi Suhartoyo saat memberikan pula dimaknai sebagai sebuah sikap pemegang kekuasaan yang menentukan
ceramah kunci dalam acara Webinar yang melandasi bagaimana penegak norma-norma atau aturan-aturan
Nasional Pusat Kajian Hukum dan hukum dapat memperlakukan hukum hukum dalam hidup berbangsa dan
Pembangunan Universitas Negeri dengan proper (layak) sebagaimana nilai bernegara pada satu sisi. Di sisi lain, hak
Surabaya Vol. 2, Sabtu (25/9/2021). yang dianggap baik dalam kehidupan konstitusional yang diberikan Konstitusi
Suhartoyo memaparkan tema “Relasi bermasyarakat, berbangsa, dan kepada warga negara,” kata Aswanto.
Hukum dan Etika: Penyelenggaraan bernegara,” jelasnya secara daring.
Indonesia Negara
Hukum yang Demokratis
dan Berketuhanan
Indonesia bukan negara sekuler
atau berdasar agama tertentu, tetapi
negara demokrasi konstitusional yang
berketuhanan. Demikian disampaikan
oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat
dalam acara “Selasar Progresif Program
Kerja Bidang Riset dan Keilmuan
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro 2021
(RISKEL BEM FH UNDIP 2021), Sabtu
(25/09/2021).
Dikatakan Arief, dalam mengelola
negara diperlukan tiga prinsip sistem
penyelenggaraan negara yakni Hakim Konstitusi Arief Hidayat menjafi narasumber kegiatan yang diselenggarakan oleh
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Sabtu (25/09) secara daring. Foto Humas/
teokratis, demokratis dan nomokratis. Bayu.
Menurutnya, ketiga prinsip tersebut
tersebut karena dalam buku-buku demokrasi.
harus dibaca dalam satu nafas karena
hanya menyebut negara demokrasi “Jadi, itu yang harus dilakukan
tidak dapat dipisahkan. Lebih lanjut Arief
dan nomokrasi namun melupakan pemikiran ulang ini adalah prinsip
mengatakan, dalam mengembangkan
pembukaan Undang-Undang Dasar penyelenggaraan negara yang menurut
ilmu hukum harus melihat ketiga prinsip
dengan prinsip lima sila yang mana saya paling bagus secara konsep
penyelenggaraan tersebut. Menurutnya,
prinsp paling tinggi adalah Ketuhanan maupun prinsip dengan mempraktekkan
belum banyak orang yang bicara hal
Yang Maha Esa, kemudian di bawahnya itu,” ujarnya.
Hakim Konstitusi Suhartoyo menyampaikan materi Hukum Acara Mahkamah Konstitusi dalam
kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang diselenggarakan oleh Universitas Pamulang
bekerja sama dengan DPN Peradi yang berlangsung secara daring, Senin, (27/09/2021). Foto Humas/
Mekanisme Sidang Ilham WM.
Pengujian UU
Hakim Konstitusi Suhartoyo Te r k a i t d e n g a n f o r m a t Hak Konstitusi di Masa
menjadi pembicara kunci dalam kegiatan permohonan, Suhartoyo menganjurkan
Pendidikan Khusus Profesi Advokat agar pemohon dapat mempelajarinya
Pandemi
(PKPA) II yang diselenggarakan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi
dari permohonan-permohonan yang
Universitas Pamulang bekerja sama Anwar Usman menjadi pembicara
pernah diajukan ke MK. Namun, jelas
dengan Dewan Pimpinan Nasional dalam Dies Natalis ke-62
Suhartoyo, pemohon tidak perlu pula
Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Universitas Tarumanagara (Untar)
khawatir dengan ketidaksempurnaan
Peradi) pada Senin (27/9/2021). Dalam yang diselenggarakan oleh Fakultas
permohonan yang nantinya diajukan
kegiatan ini, Suhartoyo menjelaskan Hukum Utar pada Selasa (28/9/2021)
ke MK. Sebab, di MK pun terdapat
kewenangan MK yang diamanatkan secara daring. Kegiatan dengan topik
beberapa tahap persidangan yang
konstitusi. Salah satunya adalah “Berhukum di Indonesia Post-Covid-19”
akan memudahkan pemohon dalam
kewenangan MK melakukan pengujian ini juga turut dihadiri oleh Ketua MPR
menyempurnakan permohonannya.
undang-undang (PUU) terhadap UUD RI Bambang Soesatyo, Ketua Komisi
1945. Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata, Wakil
Di hadapan para peserta PKPA Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i
“Sesungguhnya pemohon itu
secara daring ini, Suhartoyo menjabarkan, Bachtiar, Rektor Untar Agustinus Purna
tidak harus ada keraguan dengan
berpedoman pada Pasal 51 UU MK, Irawan, dan Dekan Fakultas Hukum
syarat-syarat permohonan karena pada
pihak-pihak yang dapat mengajukan Untar Amad Sudiro.
akhirnya ada forum dari nasihat hakim
permohanan yakni perseorangan Dalam paparan daring ini, Anwar
untuk memperbaiki permohonan yang
warga negara Indonesia yang hak- mengatakan amendemen UUD 1945
diajukan pemohon. Dengan catatan,
hak konstitusionalnya terlanggar atas yang dilaksanakan sebanyak empat
nasihat tersebut tidak bersifat mengikat.
keberlakuan suatu norma. Selain itu, kali menjadi awal bagi penegakan
Artinya boleh diikuti dan boleh tidak
kesatuan masyarakat hukum adat, hukum di Indonesia. Tanpa konstitusi
diikuti karena bisa jadi pemohon punya
badan hukum publik atau privat, dan tersebut, tidak mungkin keteraturan
penafsiran yang berbeda dan yang
lembaga negara juga dapat melakukan suatu negara dapat terlaksana. Sebab,
dibuat di permohonan sudah memenuhi
PUU. Dalam mengajukan permohonan, materi muatan utama dalam konstitusi
kaidah dalam PMK. Jadi dipersilakan
para pihak dapat mengajukannya secara berkaitan dengan hak konstitusional
saja,” sampai Suhartoyo dari Ruang
online pada laman MK atau datang warga negara. Pada masa pandemi
Kerjanya di Gedung MK, Jakarta. (Sri
langsung mengajukan ke Gedung MK. Covid-19 ini, sambung Anwar, banyak
Pujianti/Nur R.)
hak konstitusi warga negara yang
Peradilan yang
Independen
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
(MK) Aswanto menjadi pembicara kunci
dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) Perhimpunan Advokat
Indonesia-Rumah Bersama Advokat
(Peradi RBA) Tahun 2021, pada Jumat
(1/10/2021) secara daring. Dalam
kegiatan tersebut, Aswanto memaparkan
mengenai filosofi rechtsstaat dan rule Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Aswanto, berikan ceramah kunci dalam pembukaan Rapat Kerja
of law. Aswanto menyebutkan, Nasional Peradi RBA yang berlangsung secara daring, Jumat, (1/10/2021). Foto Humas/Hamdi
Aswanto mengatakan, semua lembaga diungkapkan oleh Hakim Konstitusi Sehubungan dengan hukum acara
yang terlibat dalam suatu penyelesaian Suhartoyo dalam kegiatan Pendidikan pengujian undang-undang (PUU) ini,
perkara harus berpandangan yang Khusus Profesi Advokat Angkatan III Suhartoyo menjelaskan bahwa berkaitan
sama untuk menegakkan keadilan. yang diselenggarakan oleh Sekolah dengan PUU, hal yang harus dipahami
“Advokat, hakim, jaksa, itu harus punya Tinggi Ilmu Hukum Iblam (Iblam School adalah ada pengujian yang bersifat
konsep yang sama bahwa tujuan Law) dengan DPN Peradi pada Sabtu formil dan materil. Dalam PUU ini, sifat
untuk melakukan pembahasan atau (9/10/2021) melalui Zoom Meeting. perkaranya bukan perkara contensiosa,
diskusi mengenai keadilan yang dapat Di Mahkamah Konstitusi, sambung advesarial, dan perkara yang tidak ada
terwujud,” ujarnya. (Utami Argawati/ Suhartoyo, hukum acaranya sedikit para pihaknya dan hanya ada Pemohon
Nur R) berbeda dengan masing-masing dan tidak ada Termohonnya. Jika ada
kewenangan yang menyertainya. yang mengajukan permohonan judicial
Adapun beberapa kewenangan MK yang review di MK pihak terkait dimungkinkan
Penting Untuk Kuasai dimaksud dalam konstitusi di antaranya ada dan pihak Pemerintah dan DPR
Hukum Acara menguji UU terhadap UUD, memutus dalam perkara ini hanyalah sebagai
Calon advokat harus memahami sengketa kewenangan lembaga negara, pemberi keterangan.
sebuah hukum acara. Hukum acara memutus pembubaran partai politik, “Jadi Pemerintah dan DPR itu pun
berkaitan dengan sarana atau instrumen dan memutuskan perselisihan hasil menjelaskan segala sesuatunya atas
yang harus dipahami ketika akan pemilihan umum, sedangkan kewajban permintaan MK. Dengan dasar, adanya
menjadi seorang advokat yang akan MK adalah memberikan pendapat permohonan Pemohon sehingga MK
berkaitan dengan masalah yang dihadapi atas adanya dugaan pelanggaran oleh memanggil DPR/Pemerintah berkaitan
oleh prinsipal. Tanpa menguasai hal itu, presiden menurut UUD 1945. Selain dengan adanya pengkajian formil dan
seorang advokat atau kuasa hukum tidak itu, ada pula kewenangan tambahan materiil terdapat sebuah produk hukum
mungkin bisa berbuat apa-apa bahkan yang diberikan UUD 1945, tetapi yang dibuat oleh pembuat UU,” terang
memperjuangkan hak konstitusional dan tidak diturunkan dari konstitusi, yakni Suhartoyo.
keadilan bagi prinsipal yang dibantunya. menangani perkara perselisihan hasil NANO TRESNA ARFANA/NUR R/LULU ANJARSARI
Demikian pernyataan pembuka yang pemilihan kepala daerah (PHP Kada). P/SRI PUJIANTI/UTAMI ARGAWATI/
Hakim Konstitusi Suhartoyo menjadi narasumber dalam kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Advokat Angkatan III yang diselenggarakan
oleh Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Iblam (Iblam School Law) dengan DPN Peradi, Sabtu (9/10). Foto Humas/Bayu
Pahami Konstitusi, Riyanto, Ketua Pengurus Pusat APHTN- Tetapi juga dapat berfungsi sebagai
Sebelum Menyusun HAN Mirza Nasution dan Direktur
Fasilitasi Perancangan Peraturan
bukti pada kemudian hari apabila
terdapat perbedaan tafsir terhadap
Suatu Norma Hukum Daerah dan Pembinaan Perancang rumusan norma yang telah dibuat dan
P
Peraturan Perundang-undangan diberlakukan. Oleh karena itu, ia meminta
Nuryanti Widyastuti. agar para perumus dan perancang
usat Pendidikan Pancasila dan
Dalam sambutan kegiatan ini, undang-undang ini memahami dengan
Konstitusi kembali menggelar
Anwar mengatakan penyusunan saksama proses, mekanisme, dan
B i m b i n g a n Te k n i s Le g a l
draft peraturan perundang-undangan kaidah yang terkandung di dalam tugas
Drafting bagi Asosiasi
adalah bagian penting dalam proses tersebut.
Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum
pembentukan undang-undang dan “Sebab hasil dari penyusunan
Administrasi Negara (APHTN HAN)
peraturan turunannya. Draft dokumen tersebut dapat berdampak langsung
Angkatan ke-4 secara daring pada
hukum yang disusun tersebut tidak bagi kualitas produk perundang-
Senin (20/9/2021). Kegiatan ini dibuka
hanya akan digunakan sebagai media undangan yang dihasilkan. Sehingga,
secara resmi oleh Ketua MK Anwar
yang memudahkan penyusunan dan penyusun draft tidak hanya wajib
Usman di dampingi oleh Plt. Kapusdik
pembahasan suatu pembentukan memenuhi target legislasi yang telah
Imam Margono, Direktur Jenderal
peraturan perundang-undangan. ditetapkan, tetapi juga harus memahami
Peraturan Perundang-undangan Benny
Hakim Konstitusi Saldi Isra saat memberikan materi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Legal Drafting bagi Asosiasi Pengajar
Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN HAN) Angkatan ke-4, Selasa (21/9). Foto Humas MK/Teguh
dengan benar konstitusi yang menjadi Pancasila. Sehingga penyusunan dari kewenangan yang diamanatkan
rujukan di dalam penyusunan undang- dari legal drafting tersebut memiliki konstitusi kepada Mahkamah Konstitusi
undang tersebut,” jelas Anwar. kemanfaatan, kepastian, sekaligus (MK). Berkaitan dengan kewenangan
Selanjutnya Anwar mengemukakan keadilan bagi seluruh rakyat,” ujar Anwar. ini pula, jika dirunut pada sejarah ide
tugas penyusun peraturan perundang- bernegara dalam konsep check and
undangan ini bertalian dengan balances, maka pengujian undang-
kewenangan Mahkamah Konstitusi Pengujian Undang- undang ini harus ditempatkan sebagai
(MK). Jika undang-undang adalah produk Undang dalam sebuah pemikiran hukum tata negara
dari lembaga eksekutif dan legislatif dalam melihat hubungan antara negara
yang secara fitrahnya lahir dari sistem Perspektif Sistem pada konstitusi sebuah negara yang
demokrasi yang bersifat mayoritarian, Bernegara bersangkutan.
sehingga MK dalam kewenangannya P a d a h a r i ke d u a ke g i a t a n Lebih jauh Saldi membahas, jika
membentuk suatu mekanisme untuk Bimbingan Teknis Legal Drafting bagi dikembalikan pada konsep trias politica—
menentukan suatu undang-undang Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara- yang di dalamnya terdapat tiga lembaga
tersebut dibentuk sesuai dengan Hukum Administrasi Negara (APHTN dalam sistem bernegara, yaitu eksekutif,
proses pembentukannya. Dengan HAN) Angkatan ke-4, Hakim Konstitusi legislatif, dan yudikatif—maka PUU dalam
demikian, para penyusun peraturan Saldi Isra dihadirkan sebagai pemateri konteks teori dapat ditempatkan sebagai
perundang-undangan harus memahami dengan pokok bahasan mengenai suatu bagian dari fungsi yudisial, yakni
penyusunan rancangan yang baik, baik “Hukum Acara Pengujian Undang- mengontrol kerja lembaga eksekutif dan
dari segi formil dan materiil maupun Undang”. Kegiatan yang diselenggarakan legislatif. Sehingga bagaimana mengkaji
dari sisi substanstif. Pusat Pendidikan Pancasila dan undang-undang (UU) yang dibuat
“Hal terpenting dari sebuah legal Konstitusi pada Selasa (21/9/2021) oleh pembuat UU, dengan penilaian
drafting itu menurut pandangan saya ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri konstitusionalitas yang akan dilakukan
adalah bertujuan untuk pemenuhan atas 80 orang peserta dari APHTN- oleh MK. Diakui oleh Saldi bahwa pada
prinsip humanity, social justice, nilai- HAN dan 20 orang peserta lainnya dari masing-masing lembaga tersebut telah
nilai Ketuhanan dan persatuan, serta Mahkamah Konstitusi. tersedia mekanisme internal check. Akan
prinsip saling memaklumi, memahami, Berbicara pengujian undang- tetapi, jika hal tersebut tidak berfungsi,
toleransi, sebagaimana nilai-nilai yang undang (PUU), Saldi mengatakan jika hal maka bagaimana jika UU yang dibuat
digariskan di dalam dasar negara ini menjadi kewenangan paling pertama tersebut melanggar konstitusi.
Unan Pribadi (narasumber) bersama Vieta Cornelis (moderator) saat melakukan sesi tanya jawab dengan peserta kegiatan Bimbingan Teknis Legal
Drafting bagi Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN HAN) Angkatan ke-4 pada Rabu (22/9) secara daring. Foto
Humas MK/Teguh
pengharmonisasian RPUU dari dari RPUU. Naskah akademik hanya tersebut sesuai dengan kebutuhan
pemrakarsa yakni Menteri atau Sekjen dipakai sebagai prasayat suatu RPUU, masyarakat,” sampai Djoko dalam
atas nama Menteri. Selanjutnya akan padahal bagain ini sangat dibutuhkan kegiatan yang dipandu oleh Dri Utari
dilaksanakan pemeriksaan administratif, utaamnya tergambar permasalahn, Christina Rachmawati yang merupakan
di antaranya naskah akademik, kondisi yang akan dicapai, bagaimana pengajar hukum tata negara dari
penjelasan mengenai urgensi dari memecahkan maslaah, pihak-pihak Universitas Airlangga.
pokok-pokok pikiran; analisis konsepsi; yang terkait dengan pengusulan RPUU.
rapat pengharmonisasian konsep RPUU; Naskah akademik juga harus memuat
paraf persetujuan; dan penyampaian landasan filosofis, sosiologis, dan Bahasa
hasil pengharmonisasian konsepsi yuridis. Perundang-undangan
RPUU. Sehubungan dengan landasan Bahasa peraturan perundang-
“Jadi aspek yang diharmonisasikan filosofis, naskah akademik harus undangan adalah bahasa yang berbeda
adalahkonsepsi materi muatan atau memuat cita hukum yang sesuai dengan bahasa Indonesia pada
substansi dan teknik penyusunan dengan Pancasila dan UUD 1945. umumnya. Namun tetap berpedoman
peraturan perundang-undangan,“ jelas Melalui dasar ini, sambung Djoko , pada kaidah bahasa Indonesia yang
Unan dalam kegiatan yang dimoderatori naskah akademik dari suatu RPUU baik dan benar. Bedanya, bahasa
oleh Vieta Cornelis yang merupakan harus memiliki visi sesuai dengan unsur peraturan perundang-undangan adalah
pengajar ilmu hukum dari Universitas keindonesiaan. Namun seringkali suatu bahasa hukum yang memiliki ciri
Dr. Soetomo. rancangan tersebut, masa berlakunya tertentu. Demikian materi pembuka
pendek. Sementara itu sehubungan yang disampaikan Andriana Krisnawati
Kualitas Undang-Undang dengan landasan sosiologis, naskah selaku Kasubdit Standardisasi dan
Terkait dengan naskah akademik, akademik akan memotret kondisi Bimbingan Perancang Peraturan
Djoko Pudjirahardjo selaku Kepala Pusat keadaan masyarakat agar aturan yang Perundang-undangan Kemenkum
Perencanaan Hukum Nasional Badan dibuat diterima dan berlaku secara HAM RI dalam kegiatan Bimbingan
Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) efektif. Teknis Legal Drafting bagi Asosiasi
mengatakan bahwa kurangnya kajian dan “Diharapkan naskah akademik Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum
penelitian akan mempengaruhi kualitas dapat menghasilkan RPUU yang disusun
Untuk itu, MK sesuai dengan tugas Tujuan Dibentuknya Indonesia bertujuan untuk melindungi
pokok dan fungsinya semakin terbantu seluruh bangsa Indonesia.
ketika peraturan perundang-undangan Negara ”Kalimat ini begitu mulia, karena
dibuat oleh pihak-pihak yang memiliki Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) negara memiliki tanggung jawab untuk
pengetahuan yang komprehensif dalam Anwar Usman memberikan ceramah melindungi segenap rakyatnya tanpa
menyusunnya. Sejalan dengan itu, MK kunci dalam kegiatan Peningkatan kecuali. Negara dalam melaksanakan
sebagai pengawal demoktrasi dan HAM Pemahaman Hak Konstitusional Warga tugasnya untuk melindungi segenap
pun berharap di samping substansi yang Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan rakyatnya, tidak boleh membedakan
harus sejalan dengan konstitus, UU yang Penyandang Disabilitas Indonesia berdasarkan suku, ras, agama, atau
dihasilkan itu juga sesuai dengan tata (PPDI), pada Selasa (5/10/2021) secara golongan apapun,” kata Anwar.
cara pembentukannya sebagaimana daring. Dalam kegiatan tersebut, Anwar Lebih lanjut Anwar menjelaskan,
diatur dalam konstitusi dan UUP3,” jelas mengatakan tujuan dibentuknya negara tujuan negara sebagaimana terkandung
Aswanto. dalam Pembukaan UUD 1945 adalah di dalam Pembukaan UUD 1945, di dalam
Sebagai informasi, kegiatan melindungi segenap bangsa Indonesia konvensi hukum internasional, dikenal
bimtek kali ini digelar selama lima hari dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan dengan konvensi tentang Penghapusan
sejak Senin – Jumat (20 – 24/9/2021). untuk memajukan kesejahteraan umum, Segala Bentuk Diskriminasi. Konvensi
Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama mencerdaskan kehidupan bangsa, ini disetujui oleh Majelis Umum
tiga lembaga, yakni Pusat Pendidikan dan ikut melaksanakan ketertiban Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Pancasila dan Konstitusi Mahkamah dunia yang berdasarkan kemerdekaan, pada tanggal 21 Desember 1965.
Konstitusi (Pusdik MK), Kementerian perdamaian abadi, dan keadilan sosial. “Artinya, jika kita membandingkan
Hukum dan HAM RI, dan Asosiasi Menurut Anwar, setidaknya konvensi internasional tentang anti
Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum terdapat tiga nilai yang terkandung diskriminasi dengan Pembukaan UUD
Administrasi Negara (APHTN HAN). (Sri di dalam tujuan dibentuknya negara 1945 di atas, maka dapat disimpulkan
Pujianti/Lulu Anjarsari P) Indonesia. Pertama, lahirnya Negara bahwa, para pendiri Republik Indonesia
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman saat memberikan ceramah kunci dalam kegiatan
Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan
Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), pada Selasa (5/10) secara daring. Foto Humas MK/Teguh
Banyak UU Telah diajukan oleh M. Yamin. Namun situasi Kemudian, dalam fungsinya, MK juga
pada saat tersebut tidak mendukung dikenal juga sebagai the final interpreter
Konsisten dan Koheren hingga kemudian setelah reformasi dan of constitution. Dalam hal ini, jelas Arief,
dengan Konstitusi amendemen UUD 1945, MKRI lahir pada MK sering membuat interpretasi pada
Hakim Konstitusi Arief Hidayat 13 Agustus 2003. undang-undang yang menjadi produk
menjadi pemateri pada hari kedua “Sehingga kalau dilihat sekarang, pembuat undang-undang. Sejalan dengan
kegiatan Bimbingan Teknis Hukum MK sudah berusia 18 tahun. Berdasarkan interpretasi undang-undang ini, Arief
Acara Pengujian Undang-Undang yang Pasal 24 UUD 1945, kekuasaan mengatakan bahwa MK dari 18 tahun
diselenggarakan Pusat Pendidikan kehakiman dilaksanakan oleh MA dan masa kerjanya telah menggelar 1.435
Pancasila dan Konstitusi bagi Ikatan badan peradilan di bawahnya serta perkara. Dari sekian perkara tersebut,
Alumni Fakultas Hukum Universitas MK,” kata Arief di hadapan sejumlah perkara yang dikabulkan oleh MK terhadap
Diponegoro (IKA FH Undip) pada Rabu 249 orang peserta bimtek yang terdiri UU yang dinyatakan inkonstitusional tidak
(13/10/2021). Dalam presentasi atas advokat, pegawai lembaga negara sampai 5%. Dari hal ini, Arief melihat bahwa
berjudul “Hukum Acara Pengujian dan daerah, enterpreneur, organisasi indikator demikian menunjukkan bahwa
Undang-Undang”, Arief memperkenalkan masyarakat, dan aktivis mahasiswa masyarakat telah melek hukum. Sebab,
bahwa sejarah keberadaan Mahkamah yang tergabung dalam IKA FH Undip. jika merasakan adanya hak konstitusional
Konstitusi secara formal pertama kali Dalam fungsi lembaga, Arief mereka (dalam hal ini warga negara) yang
dikenalkan oleh Hans Kelsen. menjabarkan bahwa MK sering disebut dirugikan maka telah banyak perorangan
Menurutnya pelaksanaan sebagai the guardian of constitution. yang juga mengajukan pengujian undang-
konstitusional tentang legislasi dapat Dalam fungsi ini, MK melakukan undang (PUU).
secara efektif dijamin jika suatu pengujian karena berkaitan dengan “Oleh karena itu, kepada IKA FH
organ selain badan legislasi diberi konsisten, koheren, dan korespondensi Undip yang berasal dari berbagai profesi,
tugas untuk menguji suatu produk undang-undang. Sebab, kata Arief, diharapkan bisa mengerti dan memahami
hukum konstitusional. Oleh karena itu, undang-undang dibentuk yang dibentuk bahwa norma yang diujikan dan hanya
sambung Arief, perlu dibentuk organ secara organik yang muatannya telah dikabulkan maksimal hanya 5% dari yang
khusus yakni Mahkamah Konstitusi. ada pada konstitusi. Berikutnya ada masuk. Sehingga UU yang dibuat oleh
Selajutnya di Indonesia sendiri, kata pula undang-undang yang dibentuk pembuat undang-undang telah konsisten,
Arief, ide membentuk MK telah ada berdasarkan kebutuhan masyarakat. koheren, dan korespondensi dengan
sejak berdirinya negara Indonesia yang konstitusi,” jelas Arief.
Hakim Konstitusi Arief Hidayat saat memberikan materi pada kegiatan Bimbingan Teknis Hukum Acara Pengujian Undang-Undang yang
diselenggarakan Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi bagi Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (IKA FH Undip) pada Rabu
(13/10) secara daring. Foto Humas MK/Wijaya
KONSTITUSIONAL WARGA
NEGARA
Dalam rangka sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya kesadaran kewajiban yaitu memberikan putusan
berkonstitusi, Mahkamah Konstitusi selalu aktif memberikan ruang temu atas pendapat Dewan Perwakilan
bagi berbagai pihak untuk berdiskusi. Pada kesempatan kali ini, MK melalui Rakyat mengenai dugaan pelanggaran
para hakim konstitusi hadir dari seminar nasional, diklat, dan berbagai oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
forum terbuka dari kampus ke kampus dan lembaga negara lainnya untuk menurut Undang-Undang Dasar.
memberikan pengetahuan dan pemahaman hak konstitusional warga
negara dan hukum acara MK.
Kewenangan Tambahan
Kewenangan MK dalam amendemen UUD 1945. Salah satu MK
pasal yang terkait dengannya adalah Ketua Mahkamah Konstitusi
Program Diklat MA ketentuan Pasal 24 UUD 1945. Anwar Usman menjadi pembicara
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar menjelaskan bahwa dalam dalam Diklat Khusus Profesi Advokat
Anwar Usman menjadi narasumber UUD 1945 hasil amendemen, MK (DPKA) Angkatan XV Tahun 2021 yang
dalam Pelatihan I Program PPC Terpadu berwenang mengadili pada tingkat diselenggarakan oleh Kongres Advokat
Lingkungan Peradilan Militer Seluruh pertama dan terakhir yang putusannya Indonesia (KAI) bekerja sama dengan
Indonesia olh Badan Pendidikan dan bersifat final untuk menguji undang- Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Pelatihan Mahkamah Agung (Badiklat undang terhadap Undang-Undang pada Sabtu (25/9/2021) di Bandung.
MA) pada Senin (20/9/2021) malam Dasar, memutus sengketa kewenangan Dalam paparan berjudul “Mahkamah
di Pusat Pendidikan dan Pelatihan MA lembaga negara yang kewenangannya Konstitusi dan Hukum Acara Mahkamah
(Pusdiklat MA). Dalam kegiatan tesebut, diberikan oleh Undang-Undang Dasar, Konstitusi” ini, Anwar mengulas materi
Anwar mengatakan bahwa MK adalah memutus pembubaran partai politik, pembuka tentang kewenangan MK yang
lembaga kekuasaan kehakiman yang dan memutus perselisihan tentang hasil diamanatkan konstitusi.
lahir setelah adanya reformasi pada pemilihan umum. Selain kewenangan Sehubungan dengan kewenangan
1998 dan sebagai akibat dari adanya tersebut, MK juga memiliki satu ini, Anwar melihat keberadaan MK
Ketua MK Anwar Usman menjadi pembicara dalam Diklat Khusus Profesi Advokat Angkatan yang
diselenggarakan oleh Kongres Advokat Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas
Pasundan, pada Sabtu (25/9/2021) di Bandung. Foto Humas/Agung. “Masa Pandemi Covid-19: Implikasi
Bagi Dinamika dan Perkembangan
Hukum” ini hadir pula Dekan FH UGM
Sigit Rianto dan Dosen HTN UGM Andy
Omara serta Kepala Bagian Sekretariat
tersebut tak lepas dari perjalanan awal “Kemudian muncul pertanyaan, Tetap AACC dan Kerja Sama Luar Negeri
reformasi dan juga amendemen UUD apakah jika pemilihan dilakukan oleh MK Sri Handayani.
1945. Dari empat kali amendemen UUD DPR dan dan tidak langsung dipilih Dalam paparan yang disimak pula
1945, hanya Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 rakyat apakah itu konstitusional? Ya oleh mahasiswa S1, S2, dan S3 FH UGM
tentang bentuk negaralah yang tidak itu, konstitusional dan sama. Jadi, secara daring ini, Enny menceritakan
diubah. Sementara lainnya, dilakukan makna demokratis dalam Pasal 18 bahwa situasi dan kondisi Covid-19
perubahan sesuai dengan kebutuhan UUD 1945 itu boleh langsung dan adalah keadaan yang tidak pernah
negara dan masyarakat. Termasuk tidak langsung. Pertanyaan berikutnya, diprediksi berkepanjangan oleh negara-
pula dengan dibentuknya MK dengan kenapa tidak ditentukan secara pasti, negara di dunia. Sehingga pada saat
segala kewenangan dan kewajibannya langsung saja dipilih oleh rakyat atau Presiden mengeluarkan Perpu untuk
yang dimuat dalam Pasal 24C ayat (1) DPRD? Hal itu karena Pasal 18 UUD menanggapi keadan ini, kehidupan
dan ayat (2) UUD 1945. Selain dari itu, 1945 itu disahkan lebih dulu oleh MPR manusia pun berubah termasuk
Anwar mengatakan jika MK memiliki sebelum disahkannya UU Pemilu terkait dalam sistem peradilan. Penetapan
pula kewenangan tambahan untuk dengan pemilihan Presiden dan Wakil pandemi Covid-19 sebagai bencana
menyelesaikan perselisihan pemilihan Presiden secara langsung pada 2001,” non-alam, tentu saja menyebabkan
kepala daerah hingga dibentuknya jelas Anwar. MK turut terdampak dalam melakukan
badan peradilan khusus. Namun terkait persidangan.
ini, Anwar menguraikan kekeliruan D i k a t a k a n o l e h E n n y, M K
yang dipahami masyarakat mengenai Mekanisme Sidang MK merupakan lembaga peradilan yang
makna dari pemilihan kepala daerah. Pada Masa Pandemi mengemban amanat konstitusi untuk
Sebagaimana termuat dalam Pasal 18 Hakim Konstitusi Enny menegakkan keadilan dan pengawal
UUD 1945, pemilihan kepala daerah Nurbaningsih menjadi pemateri dalam fungsi hak-hak warga negara. Sehingga
dilakukan secara demokratis. Makna ini Kuliah Umum sekaligus peresmian di tengah situasi yang tak pasti tersebut,
oleh MK ditafsirkan bahwa jika selama p e m a n f a a t a n S m a r t b o a rd M i n i MK harus tetap berupaya melindungi
pelaksanaan dari pemilihan tersebut Courtroom Fakultas Hukum Universitas hak konstitusional warga negara
berjalan dengan sistem demokrasi, maka Gadjah Mada (FH UGM) pada Jumat dalam pelaksanaannya pada kehidupan
hal tersebut sah dan konstitusional. (1/10/2021). Dalam kegiatan bertema bernegara. Atas hal ini, MK akhirnya
MK dan MA sebagai
Pelaksana Kekuasaan
Kehakiman Ketua MK Anwar Usman menjadi pembicara dalam acara Studium Generale di Universitas
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamzanwadi, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (2/10). Foto Humas/Bayu
Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams memberikan Kuliah Umum kepada civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dengan tema
Perlindungan Hak Konstitusional Warga Negara di Masa Pandemi, yang berlangsung secara daring dan luring, Sabtu, (09/10/2021). Foto Humas/Ilham WM
Hakim Konstitusi Daniel Yusmic P. Foekh memberikan Kuliah Umum secara daring yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum
Universitas Pattimura, Sabtu (09/10). Foto Humas/Hamdi.
Perlindungan Hak Daniel menuturkan, pada 11 Maret Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, Undang-Undang Nomor 6
Konstitusional Warga 2020 WHO menyatakan Covid-19
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
sebagai pandemi yang telah menyebar
Negara di Masa lebih dari 110 negara dan lebih dari Kesehatan, Undang-Undang Nomor
Pandemi 118.000 kasus teridentifikasi. Oleh 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti
Indonesia tidak menyebutkan karena itu, pada 31 Maret 2020,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
secara eksplisit apa saja yang tergolong Presiden Joko Widodo mengeluarkan
tentang Kebijakan Keuangan Negara
keadaan darurat dalam UUD NRI Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang
dan Stabillitas Sistem Keuangan untuk
Tahun 1945. Ketentuan konstitusional Kebijakan Keuangan Negara dan
Penanganan Pandemi Corona Virus
keadaan darurat diatur dalam Pasal Stabilitas Sistem Keuangan untuk
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
12 dan Pasal 22 UUD NRI Tahun 1945. Penanganan Pandemi Corona Virus
Dalam Rangka Menghadapi Ancaman
Kemudian berdasarkan Pasal 1 angka Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
Yang Membahayakan Perekonomian
3 UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang dalam Rangka Menghadapi Ancaman
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Penanggulangan Bencana, epidemi yang Membahayakan Perekonomian
Keuangan.
dan wabah penyakit tergolong dalam Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Te r m a s u k j u g a P e r a t u r a n
bencana nonalam. Keuangan. Selanjutnya, Presiden
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
Demikian disampaikan Hakim mengeluarkan Keppres Nomor 12 Tahun
tentang Pembatasan Sosial Berskala
Konstitusi Daniel Yusmic P. Foekh 2020 tentang Penetapan Bencana
Besar Dalam Rangka Percepatan
dalam Kuliah Umum “Perlindungan Nonalam Penyebaran Corona Virus
Penanganan Covid-19. Peraturan
Hak Konstitusional Warga Negara di Disease 2019 (Covid-19) sebagai
Presiden Nomor 82 Tahun 2020
Masa Pandemi” yang berlangsung Bencana Nasional.
tentang Komite Penanganan Corona
secara hybrid pada Sabtu (9/10/2021). Sebetulnya, sambung Daniel,
Virus Disease 2019 (Covid-19) dan
Kegiatan yang merupakan kerja Indonesia telah memiliki beberapa
Pemulihan Ekonomi Nasional. Peraturan
sama antara Mahkamah Konstitusi regulasi terkait dengan penularan
Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun
(MK) dengan Fakultas Hukum (FH) virus atau wabah penyakit. Seperti
2020 tentang Pedoman Pembatasan
Universitas Pattimura ini, sekaligus adanya Undang-Undang Nomor 4
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
menjadi peresmian Smart Board Mini Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Percepatan Penanganan Covid-19,
Courtroom di Universitas Pattimura. Menular, Undang-Undang Nomor 24
Ketua MK Anwar Usman memberikan materi pada Kuliah Umum yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu
Hukum Muhammadiyah, Sabtu (09/10). Foto Humas/Agung.
Annisa Lestari
(Analis Tata Usaha Kerja Sama Dalam Negeri)
dan
Irfan Danial
Semoga menjadi anak yang shalih,
taat beragama dan berbakti kepada kedua orang tua
PANITERA MK BAHAS
PROBLEMATIKA
TEKNIS YURIDIS
ADMINISTRASI PENGUJIAN
UNDANG-UNDANG
UNDANG-Undang yang paling banyak
diuji di MK adalah UU No. 8 Tahun 1981
tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana, UU No. 7 Tahun 2017
tentang Pemilu, UU No. 8 Tahun 2015 Dikatakan Muhidin, Mahkamah meliputi ius curia novit (pengadilan
tentang Perubahan UU No. 1 Tahun Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) dilarang menolak untuk memeriksa,
2015 Penetapan Peraturan Pemerintah dibentuk pada 13 Agustus 2003. mengadili, dan memutus suatu
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Pada 2004 MKRI melaksanakan perkara); persidangan terbuka untuk
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, kewenangannya menangani perkara umum; independen dan imparsial;
Bupati, dan Walikota. Selain itu UU No. perselisihan hasil pemilu. Bagi MKRI, ini peradilan cepat, sederhana, bebas
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan menjadi tantangan tersendiri, pertama biaya; audi et alteram partem (hak untuk
Daerah dan UU No. 8 Tahun 2012 tentang kali menangani perkara perselisihan hasil didengar secara seimbang); hakim
Pemilu DPR, DPD, DPRD. Hal tersebut pemilu dan harus diselesaikan dalam aktif dalam persidangan; praesumtio
disampaikan Panitera MK Muhidin pada waktu yang cepat atau speedy trial. iustae causa (praduga keabsahan); final
Jumat (15/10/2021) di Universitas “Perkara-perkara perselisihan pemilu dan mengikat; erga omnes (berlaku
Andalas (Unand), Padang dalam rangka harus diselesaikan paling lama 14 hari untuk semua pihak); self implementing/
Dies Natalis ke-70 Unand sekaligus kerja. Ini menjadi satu pengalaman yang executing (implementasi putusan
peresmian smart board minicourt di Unand tak terlupakan,” kenang Muhidin. bersifat langsung). (Nano Tresna Arfana/
sebagai fasilitas persidangan jarak jauh Berikutnya Muhidin membahas Lulu Anjarsari P)
yang canggih dan modern. mengenai asas peradilan MK yang
1 PERSYARATAN LAYANAN
A. Pengajuan Permohonan
Pemohon mengajukan sebanyak 1 (satu) eksemplar:
1. Permohonan;
SARANA DAN
2. Fotokopi Identitas Pemohon;
3. Daftar Alat Bukti;
4. Alat Bukti;
6 PRASARANA/FASILITAS
5. Softcopy Permohonan (doc. dan pdf.), Daftar Alat Bukti (doc. dan pdf.), dan Alat Bukti. 1. Lemari penyimpan berkas;
6. Fotokopi Identitas Kuasa Hukum bagi kuasa hukum; 2. Meja Permohonan;
7. Surat kuasa khusus bagi kuasa hukum; dan/atau 3. Komputer;
8. Anggaran dasar atau anggaran rumah tangga bagi badan hukum publik atau
badan hukum privat. 4. Printer;
5. Stempel;
B. Perbaikan Permohonan 6. Scanner;
Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap, Pemohon dapat memperbaiki 7. Mesin Fotokopi;
dan/atau melengkapi Permohonan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya 8. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penanganan Perkara (SIMPP);
Akta Pemberitahuan Kekuranglengkapan Berkas Permohonan (APKBP).
9. Aplikasi Sistem Informasi Permohonan Elektronik (SIMPEL);
10. Pojok Digital.
2 SISTEM, MEKANISME DAN
PROSEDUR
1. Penerimaan berkas permohonan
KOMPETENSI
PELAKSANA
7
a. Kepaniteraan mencatat Permohonandalam Buku Pengajuan 1. Pelaksana memahami hukum acara penanganan perkara konstitusi.
Permohonan Pemohon Elektronik (e-BP3). 2. Pelaksana memiliki kemampuan berkomunikasi.
b. Panitera menerbitkan Akta Pengajuan Permohonan Pemohon (AP3)
terhadap Permohonan yang telah dicatat dalam e-BP3. 3. Pelaksana dapat menjalankan sistem atau aplikasi yang
2. Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap, Kepaniteraan menerbitkan berhubungan dengan proses penerimaan permohonan.
dan menyampaikan APKBP kepada Pemohon atau kuasa hukum. 4. Pelaksana memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pencatatan Permohonan dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi Elektronik (e-BRPK):
a. Apabila Permohonan dinyatakan lengkap setelah dilakukan pemeriksaan
PENGAWASAN INTERNAL
kelengkapan berkas Permohonan, Kepaniteraan mencatat Permohonan dalam
e-BRPK paling lama 2 (dua) hari kerja sejak diterbitkannya AP3.
b. Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap setelah dilakukan
8 1.
2.
Kepala Subbagian Pelayanan Teknis Persidangan
Kepala Bagian Fasilitas dan Pelayanan Teknis Persidangan
pemeriksaan kelengkapan berkas Permohonan, Kepaniteraan
mencatat Permohonan dalam e-BRPK paling lama 9 (sembilan) hari
3. Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan
kerja sejak diterbitkannya AP3. 4. Panitera Muda
4. Kepaniteraan menerbitkan Akta Registrasi Perkara Konstitusi (ARPK) setelah 5. Panitera
Permohonan dicatat dalam e-BRPK.
5. Pemuatan Permohonan dalam Laman Mahkamah Konstitusi PENANGANAN PENGADUAN,
a. Kepaniteraan mengunggah Permohonan yang telah dicatat
dalam e-BP3 pada Laman Mahkamah; SARAN DAN MASUKAN
b. Kepaniteraan mengunggah Permohonan yang telah dicatat
dalam e-BRPK pada Laman Mahkamah.
a. Melalui kotak saran;
b. Melalui laman MK. 9
3 JANGKA PENYELESAIAN
1. AP3 disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama 10 JUMLAH PELAKSANA
4 orang
2 (dua) hari kerja setelah Permohonan dicatat dalam e-BP3.
2. APKBP disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama
JAMINAN PELAYANAN
11
2 (dua) hari kerja setelah diterbitkannya AP3;
3. ARPK disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama Pemuatan dokumen permohonan
3 (tiga) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BRPK. ke dalam laman Mahkamah Konstitusi.
4. Permohonan dimuat dalam Laman Mahkamah Konstitusi paling lama
2 (dua) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BP3.
5. Permohonan dimuat dalam Laman Mahkamah Konstitusi paling lama
2 (dua) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BRPK. JAMINAN KEAMANAN,
12 KESELAMATAN PELAYANAN
4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
1. Bebas biaya
2. Bebas KKN
EVALUASI KINERJA
PELAKSANA
1. Evaluasi tiap 3 bulan sekali
13
5 PRODUK LAYANAN
a. AP3;
2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali
b. APKBP; MASA
c. ARPK;
d. Tanda Terima;
BERLAKU 15 WAKTU PELAYANAN
| Senin–Kamis: 08.00 – 15.00 WIB
IZIN
e. Pemuatan Permohonan dalam laman
Mahkamah Konstitusi. Tidak ada 14 (istirahat pukul 12.00 – 13.00).
| Jumat: 08.00 – 15.00 WIB
(istirahat pukul 11.30 – 13.00).
B
uku “Lahirnja Undang- yang memiliki corak-corak dimaksud
Undang Dasar 1945” dapat menjadi pokok pemikiran yang
i n i b e rce r i t a t e n t a n g menyokong bangsa. Dalam pemikiran
bagaimana buah pemikiran Soekarno memiliki pandangan
Soekarno dan tokoh-tokoh yang secara gamblang menuliskan
bangsa terkait penyusunan Undang- padangan-pandangannya tentang
Undang Dasar 1945. Di dalam buku bagaimana paham nasionalisme, Islam,
setebal 147 halaman ini digambarkan dan marxisme yang dapat “saling
bagaimana tulisan-tulisan Soekarno menyesuaikan” antar pemahaman yang
hingga pidato-pidato Soekarno dan juga ada. Pandangan Soekarno ini dituangkan
pandangan-pandangan tokoh bangsa dalam majalah Suluh Indonesia Muda di
lainnya seperti Muhammad Yamin, Prof. tahun 1926.
Soepomo, Moh. Hatta, dan lain-lainnya Di bagian lain, Soekarno menyoroti
di depan sidang Badan Penjelidik Usaha persoalan tatanan demokrasi di negara-
Persiapan Kemerdekaan hingga proses negara Barat dimana menurutnya
terbentuknya Undang-Undang Dasar bukanlah gambaran demokrasi yang
1945, dimana Undang-Undang Dasar ideal. Menurutnya demokrasi yang
1945 termasuk dasar negara Pancasila ideal itu adalah demokrasi yang berasal
diwarnai sedikit banyaknya dari buah dari rakyat adalah sejatinya demokrasi,
pemikiran tokoh-tokoh tersebut. JUDUL BUKU
suatu demokrasi, menggunakan istilah
Buku ini diawali dan dibuka dengan yang disampaikan oleh Soekarno LAHIRNJA UNDANG-UNDANG
tulisan-tulisan Soekarno mengenai sendiri, suatu sosio-demokrasi. Bentuk DASAR 1945
pemikiran-pemikiran beliau tentang dari demokrasi ini adalah demokrasi
nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme. yang lahir dari kepribadian bangsa, Oleh: Soeripto
Tiga pemikiran ini yang ketika itu bukan demokrasi yang dikembangkan Ukuran: 21,3 cm x 4,5 cm
berkembang pesat di negara-negara di oleh negara-negara di belahan Eropa Jumlah halaman: 147 halaman
Asia. Pemikiran-pemikiran Ernest Renan, maupun demokrasi seperti halnya Penerbit: Grip Surabaja
Karl Kautsky, Karl Radek, dan Otto Amerika Serikat. Soekarno menyoroti Tahun Terbit: 1962
Bauer diantara pemikiran-pemikiran telah banyak kegagalan-kegagalan Cetakan: 1
yang dikutip oleh Soekarno dalam penerapan demokrasi meskipun dengan
pandangannya tentang konsep-konsep embel-embel demokrasi by the people,
pembentukan perumusan UUD 1945. for the people, ataupun of the people. dan mungkin masih relevan dengan
Soekarno memiliki keyakinan bahwa Sejatinya, praktik-praktik kapitalisme kondisi bangsa Indonesia sekarang ini.
tiga pemahaman ini (nasionalisme- marak diterapkan pada negara-negara Menurut Soekarno ada nasionalisme
islamisme-marxisme) dapat hidup seperti di Belanda, Swedia, Norwegia, burjuis, yaitu golongan nasionalis
berdampingan (halaman 17). Berangkat dan lain-lain (halaman 45). yang menginginkan bangsa Indonesia
dari pemikiran inilah Soekarno Soekarno juga menyoroti para maju dan haibat seperti halnya
mengusung istilah Nasakom, Nasakom kaum nasionalisme yang ketika itu negara-negara maju di dunia, seperti
yang diwakili oleh partai-partai politik berkembang di eranya Soekarno Amerika Serikat, Inggris, Jepang, yang
B
uku yang berjudul
“Suatu Pengantar
Hukum Antargolongan”
menguraikan beberapa
istilah-istilah hukum.
Berbicara hukum antartata hukum
intern, dapat dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
pertama, intertemporaal, transitoir, atau
overgangsrecht. Dapat diterjemahkan
sebagai ‘hukum antarwaktu’ atau
‘hukum intertemporal’ dan ‘hukum
SUATU PENGANTAR HUKUM
peralihan’ atau ‘hukum transitoir’. Kedua,
Interlocaal en interregional recht, atau
ANTARGOLONGAN
dikenal dengan istilah ‘interkolonial PENULIS : Prof. Mr. Dr. S. Gautama (Gouw Giok Siong)
recht’ (bahasa Inggris) atau ‘droit HALAMAN : 215
interregional prive’ (bahasa Perancis).
PENERBIT : PT. Ichtiar Baru – Van Hoeve, Cetakan
Ketiga, intergentiel recht, yang digunakan
kedelapan, 1985
oleh Van Vollenhoven dalam disertasi
dan orasinya. ‘Interreligius recht’ atau
‘hukum antaragama’ dianggap sebagai
suatu bagian dari hukum antargolongan.
Van Brakel menjelaskan bahwa
ada persamaan persoalan antar kesulitan-kesulitan dengan membuat seolah-olah hukum antarwaktu hanya
hukum perdata internasional dan pasal-pasal peralihan. Sementara, mengenai hukum perdata belaka.
hukum antarwaktu. Perbedaan antar Wirjono Prodjodikoro menguraikan Penulis menguraikan bahwa
kedua bagian ilmu hukum ini adalah tentang hukum antarwaktu, yaitu hukum antarwaktu ini ternyata tidak
hukum perdata internasional mengenai hukum perdata internasional hanya begitu menarik perhatian para penulis,
perundang-undangan yang berlaku mengenai pelbagai hukum perdata dengan alasan karena bagian ilmu
pada suatu waktu bersamaan dan tidak yang pada suatu waktu bersama-sama hukum ini tidak spesifik untuk keadaan
terdapat suatu pembuat undang-undang berlaku, masing-masing untuk daerah- di Indonesia saja. Hukum antarwaktu
nasional yang berdiri di atas perundang- daerah sendiri. Oleh karena itu, harus ini terdapat dimana-mana, yang
undangan tersebut. Sebaliknya, hukum dibedakan dari yang dinamakan ‘Hukum merupakan keseluruhan peraturan dan
antar-waktu mengenai peraturan- Intertemporaal’, yaitu yang mengenai keputusan hukum yang menunjukkan
peraturan hukum yang susul-menyusul pelbagai hukum perdata yang berturut- hukum manakah yang berlaku atau
dengan adanya satu pembuat undang- turut berlaku dan yang meliputi satu apakah yang merupakan hukum, jika
u n d a n g ya n g d a p a t m e n g a t a s i keadaan. Kekurangan pada uraian ini hubungan dan peristiwa-peristiwa antar
P
ada Rapat Paripurna ST perhatian yang tinggi atas semua Konstitusi”. Oleh karena itu, F-TNI/
MPR ke-6 Tahun 2002 aspirsi yang berkembang di Polri meminta landasan hukum yang
yang mengakhiri empat masyarakat. Kita harus buang lebih kuat dengan memasukkan
tahap perubahan UUD jauh-jauh sikap yang seolah- keberadaan Komisi Konstitusi atau
1945, sempat didengarkan olah bahwa tugas kita ini telah kewajiban untuk menyempurnakan
semua pendapat akhir fraksi, termasuk selesai dengan seluruh hasil Undang-Undang Dasar 1945 hasil
pendapat mengenai rancangan Amendemen Kesatu, Kedua, amendemen ke dalam Pasal Aturan
perubahan UUD 1945 yang akan Ketiga dan Keempat ditetapkan Tambahan Undang-Undang Dasar
disahkan. Sebagaimana diungkapkan dan diberlakukan. Dari sejak jauh 1945. Selengkapnya pandangan F-TNI/
Naskah Komprehensif Proses dan hari, kita mendengar dari banyak Polri yang dikemukakan juru bicaranya
Hasil Perubahan UUD 1945, Naskah kalangan bahwa sesunguhnya E. Tatang Kurniadi sebagai berikut.
Komprehensif Perubahan Undang-Undang capaian ini masih jauh dari “Untuk mendapatkan konstitusi
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun kesempurnaan. Karenanya fraksi seperti itu, maka proses penataan
1945, Latar Belakang, Proses, dan Hasil TNI/Polri dari semenjak Sidang kembali secara komprehensif ini
Pembahasan, 1999-2002, Buku I Latar Tahunan ini dibuka berpendapat haruslah dilakukan oleh Komisi
Belakang, Proses, dan Hasil Perubahan bahwa dalam rangka menghindari Konstitusi atau apapun namanya
UUD 1945 (Jakarta: Sekretariat Jenderal bangsa ini dari ketiadaan yang keanggotaannya harus
dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; konstitusi, akibat perbedaan melibatkan seluas mungkin
Edisi Revisi, Juli 2010), semua fraksi satu kelompok dan kelompok wa k i l -wa k i l d a r i b e r b a g a i
berurutan menyampaikan pandangan lainnya yang sedemikian keras, komponen masyarakat. Dengan
akhir dari yang paling kecil hingga kami menyodorkan masukan mengedepankan kompetensi
yang terbesar. Fraksi TNI dan Polri agar kita semua harus dapat dan integritas. Karena itu kepada
(F-TNI/Polri) berada diurutan kelima. mencapai suatu kesepakatan segenap anggota Majelis yang
Pada kesempatan tersebut, F-TNI/ dalam menuntaskan Perubahan terhormat beserta seluruh
Polri diwakili oleh juru bicara E. Tatang Keempat Undang-Undang Dasar komponen bangsa, kami
Kurniadi sempat menyampaikan 1945 ini melalui pendekatan. Agar mengajak untuk dapat tetap
signifikansi dan dampak dari Perubahan hasil Amendemen Kesatu sampai konsisten atas kesepakatan
UUD 1945. Hal lain yang diungkapkan Keempat ini dapat digunakan semula. Karenanya kami
F-TNI/Polri agar nantinya tetap hanya untuk mengantar juga mengajak kita semua
dilakukan penyempurnaan amendemen b a n g s a i n i m e l a k s a n a ka n untuk tetap mencermati dan
khususnya setelah Pemilu 2004. konstitusinya pada tahun 2004, mengawal proses pembentukan
“Seperti kita sadari bersama, berupa Pemilu serta pemilihan Komisi Konstitusi. Sehingga
hasil yang sudah dicapai dalam Presiden dan Wakil Presiden benar-benar sejalan dengan
Perubahan Undang-Undang untuk selanjutnya Amendemen aspirasi yang berkembang di
Dasar 1945 ini akan berdampak UndangUndang Dasar 1945 masyarakat. Dalam hubungan
sangat signifikan bagi kehidupan kembali disempurnakan untuk ini, kami bependapat bahwa
bernegara. Bukan saja untuk memperoleh hasil yang baik disepakatinya Rancangan
hari ini tetapi juga untuk kurun dan komprehensif serta Ketetapan Majelis yang
waktu yang jauh ke depan. berdimensi waktu panjang.” mengamanatkan pembentukan
Karenanya tentu patut kita Untuk itu, F-TNI/Polri menyetujui Komisi Konstitusi masih
mendengarkan dan menaruh pembentukan sebuah “Komisi mengandung ketidakpastian. Bagi
P
ergolakan ekonomi Ekonomi dalam Ketetapan ini boleh dan harus ditiadakan terjadinya
di Indonesia pada mencakup kebijaksanaan, strategi dan penumpukan aset dan pemusatan
tahun 1997 sangat pelaksanaan pembangunan ekonomi kekuatan ekonomi pada seorang,
mempengaruhi sendi- nasional sebagai perwujudan dari sekelompok orang atau perusahaan
sendi utama kenegaraan prinsip-prinsip dasar Demokrasi yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan
republic. Tak bisa dipungkiri kalau Ekonomi yang mengutamakan dan pemerataan. Pasal 4 menyebutkan
e ko n o m i m e m a n g m e n j a d i h a l kepentingan rakyat banyak untuk bahwa pengusaha ekonomi lemah
p o ko k d a l a m p e n y e l e n g g a r a a n sebesar-besar kemakmuran rakyat harus diberi prioritas, dan dibantu
Negara. Karenanya pada tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal dalam mengembangkan usaha serta
1998, Majelis Permusyawaratan 33 Undang-Undang Dasar 1945. segala kepentingan ekonominya,
rakyat mengeluarkan KETETAPAN Pasal 33 UUD 1945 sebelum agar dapat mandiri terutama dalam
M A J E L I S P E R M U S YA W A R ATA N perubahan sendiri berbunyi, “(1) pemanfaatan sumber daya alam
R A K YAT R E P U B L I K I N D O N E S I A Pe re ko n o m i a n d i s u s u n s e b a g a i dan akses kepada sumber dana.
NOMOR XVI/MPR/1998 TENTANG usaha bersama berdasar atas asas Uraian dalam Pasal 5 lebih
POLITIK EKONOMI DALAM RANGKA kekeluargaan. (2) Cabang-cabang aplikatif. Usaha kecil, menengah dan
DEMOKRASI EKONOMI. Patut diingat produksi yang penting bagi negara koperasi sebagai pilar utama ekonomi
kalau Ketetapan MPR ini diterbitkan dan yang menguasai hajat hidup nasional harus memperoleh kesempatan
sebelum dilakukan perubahan UUD orang banyak dikuasai oleh negara. utama, dukungan, perlindungan dan
1945. Karenanya menarik untuk dikaji (3) Bumi dan air dan kekayaan alam pengembangan seluas-luasnya sebagai
sejauhmana keterkaitan Ketetapan yang terkandung di dalamnya dikuasai wujud keberpihakan yang tegas kepada
MPR ini dengan Perubahan UUD 1945 oleh negara dan dipergunakan untuk kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa
khususnya di Pasal 33 UUD 1945. sebesar-besar kemakmuran rakyat.” mengabaikan peranan usaha besar dan
Yang menarik dalam bagian Pasal 2 Ketetapan MPR Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menimbang adalah klaim dari MPR menyatakan bahwa Politik ekonomi Bagaimana dengan keberadaan
bahwa pelaksanaan amanat Demokrasi nasional diarahkan untuk menciptakan BUMN? Pasal 6 menyebutkan bahwa
Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam struktur ekonomi nasional agar terwujud Usaha besar dan Badan Usaha Milik
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 pengusaha menengah yang kuat dan Negara mempunyai hak untuk berusaha
belum terwujud. Hal lain yang mendasari besar jumlahnya, serta terbentuknya dan mengelola sumber daya alam
Ketetapan MPR ini ingin menyesuaikan keterkaitan dan kemitraan yang saling dengan cara yang sehat dan bermitra
dengan perkembangan, kebutuhan, menguntungkan antar pelaku ekonomi dengan pengusaha kecil, menengah
dan tantangan Pembangunan yang meliputi usaha kecil, menengah dan koperasi. Pasal 7 yang terkait
N a s i o n a l , s e h i n g g a “d i p e r l u ka n dan koperasi, usaha besar swasta, dengan bagaimana melakukan usaha
keberpihakan politik ekonomi yang lebih dan Badan Usaha Milik Negara yang dan pengelolaan tersebut terbagi
memberikan kesempatan, dukungan, saling memperkuat untuk mewujudkan atas dua ayat. Ayat (1) menegaskan
dan pengembangan ekonomi rakyat Demokrasi Ekonomi dan efisiensi bahwa pengelolaan dan pemanfaatan
yang mencakup koperasi, usaha kecil nasional yang berdaya saing tinggi. tanah dan sumber daya alam
dan menengah sebagai pilar utama Berikutnya pada Pasal 3 adalah lainnya harus dilaksanakan secara
pembangunan ekonomi nasional.” terkait pelaksanaan demokrasi ekonomi adil dengan menghilangkan segala
Terdiri atas 18 pasal, Pasal tersebut. Dimaktubkan bahwa dalam bentuk pemusatan penguasaan dan
1 mengungkapkan bahwa Politik pelaksanaan Demokrasi Ekonomi, tidak pemilikan dalam rangka pengembangan
KONSTITUSIONALITAS PERJANJIAN
PERKAWINAN DALAM SUATU IKATAN
PERKAWINAN
DR. WILMA SILALAHI, S.H., M.H.
K
Panitera Pengganti Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan
Dosen Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara Jakarta
etentuan norma Pasal 33 ayat terkait perkawinan campuran, yang (1) UU 1/1974 merupakan suatu
(3) UUD 1945 menyatakan, sering menjadi permasalahan adalah perjanjian yang dibuat pada waktu atau
“Bumi dan air dan kekayaan bagaimana dengan hak milik baik yang sebelum perkawinan dilangsungkan,
alam yang terkandung di diperoleh karena warisan ataupun harta kedua pihak atas persetujuan bersama
dalamnya dikuasai oleh negara dan bersama dari perkawinan campuran dapat mengadakan perjanjian tertulis
dipergunakan untuk sebesar-besarnya yang terjadi. Dalam membahas yang disahkan oleh Pegawai pencatat
kemakmuran rakyat”. Sementara, Pasal problematik tersebut, kita harus perkawinan, setelah mana isinya berlaku
20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 mengerti apa yang dimaksud dengan juga terhadap pihak ketiga sepanjang
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar perkawinan. Perkawinan adalah ikatan pihak ketiga tersangkut. Perjanjian
Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya lahir bathin antara seorang pria dengan Perkawinan ini tidak dapat disahkan
disebut UU 5/1960) mengatur mengenai seorang wanita sebagai suami istri apabila melanggar batas-batas hukum,
hak milik yang merupakan hak turun- dengan tujuan membentuk keluarga agama, dan kesusilaan. Dalam UU
menurun, terkuat dan terpenuh yang (rumah tangga) yang bahagia dan 1/1974 ini dengan jelas dinyatakan
dapat dipunyai orang atas tanah. Lebih kekal berdasarkan Ketuhanan Yang bahwa perjanjian perkawinan itu dibuat
lanjut, dalam ayat (2) dinyatakan bahwa Maha Esa, sebagaimana yang diatur ‘pada waktu atau sebelum perkawinan
hak milik dapat beralih dan dialihkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor dilangsungkan’. Bagaimana terhadap
kepada pihak lain. Dalam Pasal 21 ayat 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan perkawinan campuran dan kondisi
(1) UU 5/1960 diatur bahwa, hanya (selanjutnya disebut UU 1/1974). perkawinan sedang berlangsung baru
warga negara Indonesia (WNI) yang Perkawinan tidak hanya dilakukan akan membuat perjanjian perkawinan?
dapat mempunyai hak milik. Pasal 21 antara warga negara Indonesia (WNI), Terkait dengan hak milik dalam
ayat (3) UU 5/1960 menyatakan bahwa, tetapi dapat juga dilaksanakan oleh dua perkawinan campuran dan terhadap
Orang asing yang sesudah berlakunya orang yang berbeda kewarganegaraan, perjanjian perkawinan ini telah diajukan
Undang-Undang ini memperoleh hak milik sebagaimana yang diatur dalam Pasal judicial review ke Mahkamah Konstitusi
karena pewarisan tanpa wasiat atau 57 UU 1/1974, bahwa perkawinan (MK). Dalam Putusan Mahkamah
percampuran harta karena perkawinan, campuran adalah perkawinan antara Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015,
demikian pula warga-negara Indonesia dua orang yang di Indonesia tunduk bertanggal 27 Oktober 2016 akan
yang mempunyai hak milik dan setelah pada hukum yang berlainan, karena dibahas selanjutnya.
berlakunya Undang-Undang ini kehilangan perbedaan kewarganegaraan dan
kewarga-negaraannya wajib melepaskan salah satu pihak berkewarganegaraan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
hak itu di dalam jangka waktu satu Indonesia. 69/PUU-XIII/2015
tahun sejak diperolehnya hak tersebut Selanjutnya, pasangan yang Dalam Putusan Mahkamah
atau hilangnya kewarga-negaraan itu. Jika akan melakukan perkawinan, guna Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015,
sesudah jangka waktu tersebut lampau melindungi diri pribadi dan agar di bertanggal 27 Oktober 2016, Pemohon
hak milik itu dilepaskan, maka hak tersebut kemudian hari konsekuensi hukum adalah Ny. Ike Farida, perorangan
hapus karena hukum dan tanahnya jatuh atas suatu perbuatan hukum dapat warga negara Indonesia, yang merasa
pada Negara, dengan ketentuan bahwa dipertanggungjawbakan oleh masing- dirugikan hak konstitusionalnya dengan
hak-hak pihak lain yang membebaninya masing pihak agar tidak melibatkan berlakunya Pasal 21 ayat (1) dan ayat
tetap berlangsung. harta yang dimiliki oleh masing-masing, (3) serta Pasal 36 ayat (1) UU 5/1960,
Dari ketentuan norma pasal- dapat membuat perjanjian perkawinan. dan Pasal 29 ayat (1), ayat (3), dan
pasal di atas, bahwa hak milik hanya Perjanjian Perkawinan sebagaimana ayat (4) serta Pasal 35 ayat (1) UU
dapat dimiliki oleh WNI. Sementara yang diatur dalam Pasal 29 ayat 1/1974, untuk bertempat tinggal dan
“Saat aku kecil, aku sangat senang bermain dengan teman -temanku
hingga tak kenal waktu. Aku ingin merasakan kesenangan itu, sesuatu
yang tak dapat aku miliki hanya dengan duduk di kursi penonton.”
(Oh Il Nam, tokoh kunci pada serial “Squid Games”)
B
agi sebagian orang yang enggan mengikuti kemiripan antara MKRI dengan MK Korea Selatan. Salah
perkembangan dunia pertelevisian digital (Netflix, satunya dari jumlah hakim konstitusi yang berjumlah
Disney Hot Star, Amazon Prime, dll), tentu kalimat 9 (sembilan) orang. Komposisi Hakim Konstitusi Korea
di atas tidak “berbunyi” sama sekali. Berbeda Selatan juga sama seperti di Indonesia, yakni tiga orang
halnya bagi generasi milenial, generasi multimedia, generasi hakim berasal dari Presiden, tiga orang hakim berasal dari
informatika, atau apapun istilah yang dilekatkan pada generasi National Assembly (parlemen), dan tiga orang hakim berasal
anak muda jaman sekarang. Sepenggal kalimat di atas akan dari Mahkamah Agung.
memancing pembicaraan hangat berkepanjangan, tentunya Kemudian, jika merujuk kepada tugas dan wewenang,
dengan secangkir kopi kekinian di genggaman tangan. Namun maka MK Korea Selatan memiliki lima kewenangan. Dari lima
jika serial Squid Games tidak masuk dalam radar Anda, maka kewenangan tersebut, empat kewenangan juga dimiliki oleh
mungkin radar Anda bergetar jika mendengar; Descendants MKRI. Kewenangan tersebut, yakni pengujian undang-undang
of The Sun? Gangnam Style? atau Winter Sonata dan Fullhouse (judicial review), sengketa kewenangan lembaga, pemakzulan
yang “meledak” pada era 2000-an. presiden (impeachment), dan pembubaran partai politik.
Korea Selatan memang sedang “menjajah” Indonesia Sedangkan satu kewenangan lainnya—belum dimiliki oleh
atau bahkan “menjajah” dunia dengan K-pop, K-Drama, MKRI, yaitu constitutional complaint.
K-Food dan sederat kultur pop khas Korea lainnya. Mereka Meski memiliki kewenangan yang hampir serupa,
berhasil menyentuh aspek kehidupan sosial masyarakat namun dari segi jumlah perkara yang ditangani, MK Korea
kita. Secara sederhana, hal itu dapat dilihat dari baliho, Selatan berada di posisi terdepan dari MKRI. Tercatat dari
iklan digital atau pariwara televisi yang kini berlomba-lomba statistik yang dilansir oleh laman MK Korea Selatan, hingga
menggunakan jasa artis-artis Korea. Sebut saja pariwara September 2021 perkara konstitusi yang diterima adalah
platform belanja online, iklan telepon genggam, minuman sejumlah 43.746 perkara. Dari jumlah tersebut, sebanyak
berkarbonasi, hingga mi instan khas Indonesia. Semuanya 42.349 perkara telah diputus.
terserang “demam Korea”. Angka tersebut secara sederhana merupakan 13 kali
Lalu bagaimana dengan dunia kerja—khususnya di lipat dari jumlah perkara yang telah diputuskan oleh MKRI.
Mahkamah Konstitusi? Apakah juga mengalami “penjajahan” Namun, tentu kita tidak boleh silau dengan perbedaan angka
yang sama? Merujuk data perjalanan dinas luar negeri yang tersebut. Sebab, MK Korea Selatan adalah “kakak” yang lahir
dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dari 15 tahun lebih awal sebelum MKRI lahir. Jadi, cukup wajar
tahun 2007 sampai dengan masa sebelum pandemi dua jika pengalaman perkara mereka jauh lebih banyak. Demikian
tahun yang lalu—pada faktanya, Korea Selatan adalah top list pula dengan pelaksanaan kewenangan, MKRI hingga kini
tujuan perjalanan dinas delegasi MKRI dari waktu ke waktu. belum pernah memutuskan kewenangan terkait impeachment.
Setidaknya, selama 3 tahun terakhir sebelum pandemi, Sedangkan MK Korea telah tiga kali menerima pengajuan
terdapat 5 (lima) kali kunjungan dari delegasi MKRI ke Korea perkara perihal pemakzulan presiden.
Selatan. Kunjungan tersebut tentu diselenggarakan untuk
tujuan dan forum kegiatan yang berbeda, yaitu untuk hakim Keunggulan Penelitian dan Perpustakaan Hukum
konstitusi, pegawai berlatar pendidikan hukum, dan pegawai Alasan lainnya, keunggulan penelitian MK Korea Selatan.
berlatar pendidikan IT. Lalu, mengapa Korea menjadi “idola” Penelitian tersebut dirintis sejak 2011 yang ditandai dengan
tujuan perjalanan dinas MKRI? Berikut alasan yang mendasarinya. berdirinya Constitutional Research Institute. Lembaga ini
bertujuan untuk mendukung Mahkamah Konstitusi dengan
Kesamaan aspek yudisial hasil penelitiannya. Ada tiga landasan pentingnya lembaga
Aspek keorganisasian tentu menjadi faktor pertama penelitian ini memiliki peran penting sebagaimana tertuang
yang dipertimbangkan, terdapat beberapa kesamaan atau dalam laporan tahunan, yaitu:
1 PERSYARATAN LAYANAN
persyaratan telah ada Akta Registrasi PENANGANAN PENGADUAN,
Perkara (ARPK), Ketetapan Panel Hakim, SARAN DAN MASUKAN
Ketetapan Panitera Pengganti a. Melalui kotak saran;
9
3 JANGKA PENYELESAIAN
Hari sidang pertama ditetapkan paling lama
b. Melalui laman MK.
1.
2.
pembuatan kalender sidang;
pembuatan Ketetapan Hari Sidang;
10 JUMLAH PELAKSANA
8 orang
4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
JAMINAN PELAYANAN
11 Pemuatan jadwal sidang
ke dalam laman MK
5 PRODUK LAYANAN
1. Jadwal Sidang dalam
laman Mahkamah Konstitusi
JAMINAN KEAMANAN,
12
2. Panggilan Sidang
KESELAMATAN PELAYANAN
SARANA DAN
6 PRASARANA/FASILITAS
1. Bebas biaya
2. Bebas KKN
1. komputer;
2. printer;
3. ATK;
EVALUASI KINERJA MASA
13
4. Telepon
5. Email PELAKSANA BERLAKU
6. jaringan internet 1. Evaluasi tiap 3 bulan sekali
IZIN
2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali
14
KOMPETENSI
PELAKSANA
7 Tidak ada
15
1. Pelaksana memahami hukum acara penanganan
perkara konstitusi.
WAKTU PELAYANAN
1. Senin–Jumat: 08.00 – 15.00 WIB
2. Pelaksana memiliki kemampuan berkomunikasi. (istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB).
3. Pelaksana dapat menjalankan sistem aplikasi 2. Menyesuaikan dengan jenis perkara
terkait dengan proses persidangan;
4. Pelaksana memiliki kemampuan mengatur
penjadwalan sidang
PENGAWASAN INTERNAL
1. Kepala Subbagian Pelayanan 8 Senin
Teknis Persidangan;
2. Kepala Bagian Fasilitas dan S/D
Pelayanan Teknis Persidangan;
3. Kepala Biro Hukum dan
Jumat
Administrasi Kepaniteraan;
4. Panitera Muda;
5. Panitera
1 PERSYARATAN LAYANAN
KOMPETENSI
Mengunjungi Laman www.mkri.id
PELAKSANA 7
1. Mengetahui database Putusan.
2. Memiliki pengetahuan tentang pedoman
3 JANGKA PENYELESAIAN
30 menit sejak selesainya sidang putusan
5. Kepala Pusat TIK
6. Panitera
PENANGANAN PENGADUAN,
SARAN DAN MASUKAN 9
30 Kotak saran : datang langsung ke Gedung MK
Laman MK : pengaduan dapat dikirim via website #tanyajawab
10 JUMLAH PELAKSANA
3 orang
4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
JAMINAN PELAYANAN
Salinan Putusan akan dapat
diakses masyarakat
11
JAMINAN KEAMANAN,
12 KESELAMATAN PELAYANAN
5 PRODUK LAYANAN
File Salinan Putusan yang telah mendapatkan
1. Bebas biaya
2. Bebas KKN
tanda tangan elektronik Panitera.
MASA EVALUASI KINERJA
SARANA DAN
BERLAKU PELAKSANA 13
6 PRASARANA/FASILITAS
IZIN
Tidak ada 14 1. Evaluasi tiap 3 bulan sekali
2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali
1. Komputer dan kelengkapannya
2. Database Perkara
3. Aplikasi SIMPP dan Aplikasi Digital Certificate
15 WAKTU PELAYANAN
Sesuai dengan Jadwal Sidang Putusan/
Kapan saja dan di mana saja selama ada akses internet.
Gedung.Mahkamah Konstitusi
Lantai 8
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6
Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000