Anda di halaman 1dari 98

Nomor 176 • Oktober 2021 i

Lantai 5 dan 6 Gedung Mahkamah Konstitusi


ii Jl. Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat
Nomor 176 • Oktober 2021
Salam Redaksi
Nomor 176 • Oktober 2021

L
DEWAN PENGARAH: aporan Utama Majalah Konstitusi Edisi Oktober 2021 membahas Putusan
Anwar Usman • Aswanto • Arief Hidayat Mahkamah Konstitusi (MK) No. 72/PUU-XVII/2019 dan 6/PUU-XVIII/2020
Enny Nurbaningsih • Wahiduddin Adams tentang uji materiil UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengenai
Suhartoyo • Manahan MP Sitompul aturan pengalihan pengelolaan dana pensiun. Dua berita pengujian UU BPJS kami
Saldi Isra • Daniel Yusmic Pancastaki Foekh rangkum secara kronologis, termasuk memaparkan keterangan Pemerintah,
PENANGGUNG JAWAB: DPR, Ahli Pemohon, Ahli Presiden maupun Pihak Terkait.
M. Guntur Hamzah Selain itu, ada rubrik khas dan ditunggu para pembaca yaitu Editorial yang
PEMIMPIN REDAKSI: merupakan opini redaksi dan arus utama kegiatan MK. Kemudian rubrik Vox Pop
Heru Setiawan yang memuat komentar dan pendapat masyarakat terhadap MK. Rubrik khas dan
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: tak kalah menarik adalah Jendela berupa tulisan pandangan I Dewa Gede Palguna
Fajar Laksono Suroso tentang isu terkini. Selanjutnya rubrik Opini yang berisi
REDAKTUR PELAKSANA:
pandangan kritis masyarakat tentang MK, putusan MK, atau ketatanegaraan
Mutia Fria Darsini (terkait budaya digital untuk memperkokoh budaya konstitusional).
Kegiatan rutin lainnya, MK seringkali menampilkan berita-berita nonsidang
SEKRETARIS REDAKSI:
Tiara Agustina
terkait peresmian alat persidangan jarak jauh terbaru dan canggih, Smart Board
Courtroom yang ditempatkan di beberapa kampus dan juga di salah satu Desa
REDAKTUR:
Konstitusi, Galesong di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Termasuk juga
Nur Rosihin Ana
Nano Tresna Arfana • Lulu Anjarsari P
berita-berita sidang MK, kunjungan ke MK, acara bimbingan teknis maupun
kegiatan peningkatan pemahaman hak konstitusional warga negara dan lainnya.
REPORTER:
Demikian pengantar dari redaksi. Akhir kata, kami mengucapkan selamat
Ilham Wiryadi • Sri Pujianti
Yuniar Widiastuti
membaca!
Panji Erawan
Utami Argawati • Bayu Wicaksono

KONTRIBUTOR:
I D.G.Palguna
Luthfi Widagdo Eddyono
Wilma Silalahi
Ardiansyah Salim
Hani Adhani
Immanuel B. Hutasoit
Ilhamdi Putra

FOTOGRAFER:
Ifa Dwi Septian

DESAIN VISUAL:
Rudi • Nur Budiman • Teguh
DESAIN SAMPUL:
Herman To

ALAMAT REDAKSI:
Gedung II Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat No. 7
Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000 • Fax. 3520 177
Email: majalahkonstitusi@mkri.id
Website: www.mkri.id
@officialMKRI @officialMKRI Mahkamah Konstitusi RI mahkamahkonstitusi mkri.id

Nomor 176 • Oktober 2021 1


D A F TA R ISI

10 LAPORAN UTAMA

SALAM REDAKSI 1
UU BPJS TELAH ATUR KETENTUAN EDITORIAL 3
KEPESERTAAN PENERIMA BANTUAN VOXPOP 4

IURAN JENDELA 5
OPINI 8
Mahkamah Konstitusi menyatakan menolak permohonan LAPORAN UTAMA 10
pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang KILAS PERKARA 22
Badan Penyelenggara Jaminan sosial (UU BPJS). Permohonan DAFTAR PUTUSAN 26
uji materi ini diajukan oleh Koko Koharudin dengan mendalilkan
norma Pasal 18 ayat (1) UU BPJS yang berbunyi, “Pemerintah AKSI 40
mendaftarkan penerima Bantuan Iuran dan anggota keluarganya KILAS AKSI 72
sebagai Peserta kepada BPJS.”i PUSTAKA KLASIK 76
RISALAH AMENDEMEN 82
JEJAK KONSTITUSI 84
40 AKSI TELAAH 86
HI MK 90

80 RESENSI

HAKIM KONSITUSI MENGULAS TUNTAS


HUKUM ACARA MK

2 Nomor 176 • Oktober 2021


EDITORIAL

POLITIK HUKUM BARU JAMSOS


HARI TUA DAN PENSIUN

S
emula, sesuai Pasal 57 dan Pasal 65 UU 24/2011, melikuidasi dan menggabungkan lembaga-lembaga
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri menjadi satu badan justru menyebabkan terjadinya
atau PT. TASPEN (Persero) dan PT Asabri (Persero) ketidakpastian hukum bagi orang-orang yang telah
akan dilebur atau dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan. memilih untuk mengikuti program jaminan hari tua dan
Terkini, Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan garis politik dana pensiun pada lembaga/badan yang telah berjalan.
hukum baru. Melalui mandat konstitusi dalam Putusan Pada saat pembentuk UU mengalihkan persero
MK Nomor 72/PUU-XVII/2019 dan Putusan Nomor 6/ dengan cara menggabungkannya dengan persero lain yang
PUU XVIII/2020, MK menegaskan keduanya tetap eksis berbeda karakter. Hal demikian potensial merugikan hak-
sebagaimana selama ini. MK menyatakan inkonstitusional hak peserta program tabungan hari tua dan pembayaran
Pasal 57 huruf f dan Pasal 65 ayat (2) UU Nomor 24 Tahun pensiun yang telah dilakukan oleh persero sebelum
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). dialihkan. Kerugian atau potensi kerugian dimaksud
Sebelumnya, UU 24/2011 beberapa kali diuji disebabkan karena ketika dilakukan penggabungan, akan
dan diputus MK. Dalam putusan terdahulu, MK hanya sangat mungkin terjadi penyeragaman standar layanan
menegaskan amanat konstitusi bahwa jaminan sosial dan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,
harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat jaminan pensiun dan jaminan kematian
Indonesia. Sementara, soal pengalihan bagi semua peserta. Penyeragaman itu
program jaminan hari tua dan program akan menempatkan semua peserta dalam
pensiun dari PT TASPEN (Persero) dan posisi yang sama, padahal masing-masing
PT Asabri kepada BPJS Ketenagakerjaan, mereka berangkat dari pekerjaan dengan
MK belum pernah memberikan karakter dan risiko kerja yang berbeda-beda.
penilaian hukum. Melalui putusan inilah Keempat, sekalipun pilihan melakukan
MK memberikan penilaian hukum. transformasi dari PT TASPEN (Persero) dan
Lantas, apa argumentasi MK? Ada PT Asabri menjadi BPJS Ketenagakerjaan
2 (dua) argumentasi utama, yaitu (i) merupakan kebijakan Pembentuk UU, namun
desain transformasi kedua PT ke BPJS transformasi harus dilakukan secara konsisten
Ketenagakerjaan mengandung ketidak­ dengan konsep banyak lembaga. Sehingga
pastian, terutama karena tidak konsisten mampu memberikan jaminan kepastian
dengan pilihan desain kelembagaan; dan hukum terhadap hak atas jaminan sosial
(2) tidak adanya kepastian terkait nasib warga negara yang tergabung dalam kedua
peserta yang ada di dalamnya, khususnya PT sebagaimana dijamin dalam Pasal 28D
skema yang seharusnya mencerminkan jaminan dan ayat (1), Pasal 28H ayat (3), dan Pasal 34 ayat (2) UUD 1945.
potensi terkuranginya nilai manfaat bagi para pesertanya. Kelima, berkaitan dengan prinsip kegotongroyongan. Untuk
Dari dua argumentasi utama tersebut, setidaknya memenuhi prinsip gotong-royong, menurut MK, Pembentuk
dapat diurai pokok-pokoknya sebagai berikut. Pertama, UU tidak harus menjadikan semua persero penyelenggara
MK menegaskan desain kelembagaan BPJS sebagaimana jaminan sosial bidang ketenagakerjaan ditransfor­masi menjadi
dikehendaki Pembentuk UU bukanlah satu badan hukum satu badan. Bagaimanapun, dengan tetap mempertahankan
saja, melainkan bisa dua, tiga, empat atau lebih. Demikian eksistensi masing-masing persero dan mentransformasikan
MK memaknai definisi Pasal 1 angka 6 UU 40/2004, “Badan menjadi badan-badan penyelenggara jaminan sosial,
Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum yang prinsip gotong-royong tetap dapat dipenuhi secara baik.
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial”. Dari uraian di atas, telah secara terang-benderang,
Kedua, dalam batas penalaran yang wajar, menurut MK mengguratkan rute politik hukum baru bagi pengelolaan
MK, pengalihan atau peleburan PT. TASPEN dan PT jaminan hari tua dan program pensiun, terutama
Asabri ke BPJS Ketenagakerjaan dipastikan menyebabkan menyangkut PT. TASPEN (Persero) dan PT Asabri. Politik
hilangnya entitas keduanya Mengalihkan dengan cara hukum baru patut diguratkan guna meluruskan jalan
meleburnya dengan persero lainnya menjadi satu BJPS implementasi UU 24/2011 agar sejalan dengan amanat
Ketenagakerjaan justru berlawanan atau tidak sejalan UUD 1945, khususnya soal transformasi kelembagaan
dengan pilihan kebijakan Pembentuk UU saat membentuk yang konsisten dengan pilihan desain kelembagaan BPJS.
UU 40/2004. Sebab, peralihan justru berimplikasi Dengan demikian, semua pihak yang berkepentingan harus
pada penerapan konsep lembaga tunggal dalam tunduk menapaki jalur politik hukum baru menurut Putusan
penyelenggaraan sistem jaminan sosial ketenagakerjaan. MK. Jangan lagi bicara urusan menang kalah, untung
Ketiga, dalam hal desain kelembagaan atau rugi bisnis. Ini sudah urusan yang lebih substantif.
penyelenggara jaminan sosial yang berjalan telah Soal khidmat kita pada hukum dan konstitusi di Negara
memenuhi standar jaminan sosial bagi orang-orang Hukum Indonesia, karena MK sebagai the Sole Intepreter of
yang memilih pekerjaan. Lalu mengubahnya dengan the Constitution telah memutus demikian. Salam Konstitusi!

Nomor 176 • Oktober 2021 3


VOXPOP

MK SEBAGAI WUJUD MK MENJAGA MARTABAT BANGSA


PEMBANGUNAN KARAKTER
HUKUM INDONESIA Sebagai the guardian of the constitution,
pertimbangan hakim konstitusi dalam pengujian
Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga negara
undang-undang hingga mencapai pada tahap putusan
tertinggi dalam ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan mutlak dalam sistem harus berdasarkan keadilan dan kebenaran sesuai
kehakiman negara. Tujuan dari dibentuknya MK yang fakta yang dibutuhkan dalam menangani suatu
merupakan lembaga peradilan sebagaimana juga diatur perkara yang diajukan di Mahkamah Konstitusi.
dalam konstitusi kita dengan berbagai kewenangannya Karena dengan melaksanakan kewenangan tersebut,
terkait adanya penyelesaian sengketa pemilu. Harapan keadilan hukum dalam kehidupan bermasyarakat,
ke depannya sebanyak apapun pengajuan pengujian berbangsa, dan bernegara bisa ditegakkan demi
judicial review, semoga MK mampu bekerja keras menjaga marwah dan martabat bangsa. Saya
secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan segala yakin dan percaya kepada MK dan orang-orang
bentuk perkara tersebut. Karena selama ini MK telah yang berada di lingkungan MK, karena merekalah
dinilai kinerjanya sudah mencapai optimal. MK telah orang-orang terpilih dan yang memiliki kemampuan.
mengembangkan pola pengambilan keputusan yang
Harapannya semoga MK selalu lebih baik lagi dalam
konsisten untuk mewujudkan pembangunan hukum
menyelesaikan perkara yang ada, semoga lebih
berkarakter di Indonesia.
profesional dalam menegakkan hukum di Indonesia.

Aulia Natalia
Faizal Setiawan Surabaya
Jakarta

MK MENJAMIN HAK SETIAP


WARGA NEGARA MK MENJALANKAN TUGAS DAN
Sebagai lembaga peradilan yang mempunyai kekuatan WEWENANG SECARA BAIK
hukum dalam membuat putusan yang bersifat final Salah satu tugas utama MK adalah menguji UU
mengikat, posisi MK merupakan Lembaga hukum terhadap UUD, selain itu menjaga konstitusi agar tetap
yang sangat tinggi dalam membuat keputusan, berjalan sesuai dengan tujuan negara dan bangsa. MK
sehingga keberadaan MK merupakan jalan untuk telah berhasil dalam mencapai berbagai hal dalam
menemukan hukum yang adil. MK memiliki perannya menegakkan sistem hukum dan sistem peradilan di
sebagai pengawal konstitusi. Oleh karena itu, peranan Indonesia. Saya maupun seluruh elemen masyarakat di
dari MK di Indonesia merupakan peranan yang sangat seluruh bagian Indonesia ini meyakini para negarawan
besar karena tidak semua UU mengatur kebutuhan yang menjadi hakim konstitusi, dapat menjalankan
hukum masyarakat. Akan tetapi dengan adanya MK peran dan fungsinya sebagai pengawal konstitusi.
akan memberikan solusi kepada masyarakat yang Harapannya untuk MK agar kinerjanya dapat terus
mana tidak ada status hukum dalam UU, dengan meningkat dalam tugas dan wewenangnya untuk
adanya MK, maka terjaminlah hak setiap warga kedamaian Indonesia, serta MK dapat tetap menjaga
negara untuk kemudian mendapatkan kepastian keharmonisan di Indonesia.
hukum di Indonesia.

Nur Hidayah Dian Dwi Utami


Bogor Jakarta

4 Nomor 176 • Oktober 2021


Jendela
GANDHI
I D.G.Palguna
“If Gandhi is not the most logical candidate for Nobel Prize,
then the popular idea of the function and purpose of the Prize need to be revised”
(Jika Gandhi bukan kandidat paling masuk akal untuk Hadiah Nobel,
maka gagasan terkenal perihal fungsi dan tujuan Hadiah itu perlu diubah)
Hilwiah Roche, wartawan Tamil Nadu mengutip editorial
Harian The Christian Century Tahun 1934.

mereka—yang hampir seluruhnya Bagi Gandhi, semua manusia adalah


adalah pengagumnya. Tiba-tiba dari bersaudara. Vasudaiva kutumbakam,
kerumunan itu muncul seorang pria dunia ini adalah satu keluarga—sebuah
dengan sepucuk senapan. “Dor, dor, ungkapan yang dia kutip dari Kitab
dor,” pria itu menembak dada lelaki tua Upanishad dan benar-benar ia taati
itu tiga kali dari jarak dekat. Lelaki renta sepanjang hidupnya, bukan sekadar
itu hanya terdengar berucap, “Sai Ram, sebagai slogan. Gandhi adalah satu
Ya Tuhan,” sebelum akhirnya terkulai dari sedikit manusia—jika bukan satu-
dan tewas. Hari itu dunia—bukan cuma satunya—yang kita sungguh-sungguh
India—berkabung karena kehilangan menemukan satunya pikiran, ucapan,
pejuang sekaligus pemberi teladan dan perbuatan (manacika, wacika,
kemanusiaan dan persaudaraan kayika) yang dimulai dari keyakinan.
universal sejati. Orang yang tewas “Berhati-hatilah dengan keyakinan

B
tertembak itu tiada lain adalah Anda karena ia akan menjadi pikiran
Mohandas Karamcand Gandhi— Anda. Berhati-hatilah dengan pikiran
irla, New Delhi (India), yang oleh pengagumnya dipanggil Anda karena ia akan menjadi kata-
30 Januari 1948. Petang “Mahatma” alias “Jiwa Nan Agung”. kata Anda. Berhati-hatilah dengan
itu, matahari belum lama Bagaimana mungkin ada kata-kata Anda karena ia akan menjadi
tercelup di ufuk barat. orang yang mampu membunuh perbuatan Anda. Berhati-hatilah
Di sebuah rumah yang seseorang yang bahkan menginjak dengan perbuatan Anda karena ia akan
memiliki halaman lapang, seorang semut pun tak tega? Gandhi adalah menjadi kebiasaan Anda. Berhati-
lelaki renta kurus berkacamata orang yang menjadikan pelayanan hatilah dengan kebiasaan Anda, karena
bundar, dengan pakaian hanya berupa terhadap sesama manusia, khususnya akan menjadi nilai Anda. Berhati-
kain panjang putih yang dililitkan mereka yang papa dan terhina, sebagai hatilah dengan nilai Anda karena ia
di tubuhnya, berjalan dipapah oleh pelayanan kepada Tuhan. Ia sebut dan akan menjadi peruntungan Anda”.
beberapa orang. Lelaki ringkih itu perlakukan orang-orang papa dan Tidak ada satu hari pun yang dilalui
sedang bersiap-siap melakukan menderita itu sebagai Harijan, anak- Gandhi tanpa ingatan akan kebenaran,
puja (sembahyang) petang hari: doa anak Tuhan. Hampir seluruh hidup perdamaian, dan persaudaraan dalam
yang dilakukan bersama penganut Gandhi diabdikan bagi perjuangan kemanusiaan. Maka, sama sekali tidak
berbagai agama. Sebagaimana biasa, kemanusiaan dan perdamaian lewat mengherankan jika begitu banyak
karena rumah besar itu selalu ramai jalan ahimsa alias nir-kekerasan aktivis dan tokoh dunia yang seakan-
oleh pengunjung, lelaki uzur itu pun (non violence). Dengan jalan itu pula akan berlomba mencalonkannya
berjalan mendekat untuk menyapa ia berhasil memerdekakan India. sebagai sosok yang layak menerima

Nomor 176 • Oktober 2021 5


Jendela
Hadiah Nobel Perdamaian—ia lima dalam benak saya di waktu remaja gerbong kereta api karena sebagai
kali dicalonkan sebagai kandidat peraih … adalah seorang anak manusia keturunan India telah “berani” duduk
Hadiah Nobel Perdamaian: 1937, India yang telah memimpin bangsa di kompartemen first class meskipun
1938, 1939, 1947, dan 1948 (beberapa untuk mendapatkan kemerdekaan ia memegang tiket first class—mirip
hari sebelum tewas dibunuh), namun bangsanya kembali, tidak dengan kisah Rosa Parks yang memicu
entah mengapa, hingga saat ini kekerasan, dan tidak dengan memakai peristiwa Bus Boycott di Montgomery,
hadiah itu gagal menjemputnya? senjata, penghancur apa pun. Alabama, Amerika Serikat, 1956.
Jurnalis-budayawan Kalaupun ia menggunakan senjata, Peristiwa itu dijadikannya titik
Mochtar Lubis (almarhum), dalam maka senjata yang dipergunakan awal untuk “menyerang” sistem
kata pengantarnya untuk buku yang adalah tanpa mempergunakan hukum negeri itu yang bias terhadap
berkisah tentang Mahatma Gandhi, kekerasan. Gerakan ahimsa telah orang-orang kulit berwarna,
Semua Manusia Bersaudara, Kehidupan berhasil menyalakan inspirasi besar khususnya keturuan India. Ia pun
dan Gagasan Mahatma Gandhi dalam sanubari berjuta orang India menggalang protes melalui jalan non-
Sebagaimana Diceriterakannya Sendiri yang mendambakan kemerdekaan kekerasan untuk mengakhiri praktik
(yang aslinya berjudul All men are tanah air mereka kembali”. diskriminatif itu. Setelah berkali-kali
brothers: life and thoughts of Mahatma Tak seorang pun mengira ditahan dan setelah protes itu menarik
Gandhi as told in his own words), kalau laki-laki kelahiran Porbandar, perhatian masyarakat internasional,
menuliskan sekelumit pengalamannya pemerintah Afrika Selatan akhirnya
tatkala, sebagai seorang wartawan mengabulkan sebagian dari tuntutan
Kantor Berita Antara, diikutkan Gandhi dan orang-orang keturunan
dalam rombongan delegasi Indonesia India untuk diperlakukan lebih adil.
menghadiri Konferensi Asia Pertama di Perjuangan itu terdengar hingga
New Delhi (1946). Dalam rombongan ke India. Gandhi pun dipanggil (dan
itu, di antaranya ada Sutan Sjahrir terpanggil) pulang untuk berjuang
dan Ali Sastroamidjojo. Diceritakan memerdekakan negerinya. Ia mulai
bahwa, sesuai dengan tradisi India, menggalang perjuangan melalui
konferensi diselenggarakan dalam jalan nir-kekerasan menuntut
sebuah tenda raksasa. Rombongan kemerdekaan India. Mula-mula
delegasi Indonesia mendapat pemerintah kolonial Inggris tak
sambutan hangat. Sutan Sjahrir menaruh sebelah mata. Namun,
mendapat kesempatan berpidato ketika gerakan nir-kekerasan itu
setelah Pandit Jawaharlal Nehru menggelinding bak bola salju, diikuti
(yang kelak, setelah India merdeka, oleh jutaan orang dan meneriakkan
terpilih menjadi perdana menteri), Swaraj alias pemerintahan sendiri, yang
silih berganti dengan para pemimpin artinya merdeka dari jajahan Inggris,
Asia lainnya. Namun, yang paling Kalkuta, India, 2 Oktober 1869, pemerintah Inggris pun kelimpungan.
membuatnya terkesan adalah seorang itu akan berinkarnasi menjadi Celakanya, pemerintah
laki-laki kurus dengan perawakan tidak tokoh sentral dalam perjuangan kolonial Inggris menghadapinya
terlalu tinggi dan mengenakan pakaian kemerdekaan India, apalagi dengan dengan kekerasan. Terjadilah apa
hanya berupa kain putih yang dililitkan cara “aneh,” tanpa menggunakan yang kemudian dikenal sebagai
di sekeliling tubuhnya. Lelaki ini duduk senjata (ahimsa). Titik balik kesadaran “Pembantaian besar-besaran di
bersila di atas permadani, berbicara Gandhi akan penting dan seriusnya Amritsar” (Amritsar Massacre) pada
dengan suara lembut, tenang, tidak perang melawan ketidakadilan terjadi 1919. Ketika demonstrasi damai yang
berapi-api, namun amat memukau. tatkala ia sendiri mengalami perlakuan diikuti ribuan orang di Jallianwala
“Bukan hanya saya yang merasa tidak adil hanya karena ia seorang Bagh, Amritsar, Punjab, yang
terpukau olehnya, tetapi seluruh India. Peristiwanya terjadi di bulan Juni memrotes penahanan para pejuang
peserta dalam tenda mendengarnya 1893, saat ia dalam usia yang relatif kemerdekaan India, di antaranya
dengan penuh perhatian. Orang belia (23 tahun), berpraktik sebagai Dr. Saifuddin Kitchlew dan Dr. Satya
itulah Gandhi,” kata Mochtar Lubis. lawyer di Afrika Selatan—negeri Pal, dihadapi dengan tembakan oleh
“Orang yang amat sederhana ini, yang yang saat itu menerapkan politik tentara Kerajaan Inggris yang dipimpin
penampilannya jauh bertentangan apartheid, pemisahan penduduk atas oleh Brigadir Jenderal Dyer. Konon
dengan citra seorang pahlawan dasar warna kulit. Ia dilemparkan dari ada sekitar 1500 orang menjadi

6 Nomor 176 • Oktober 2021


korban tewas dan ribuan lainnya luka- generasi manusia di masa depan sedang makan siang di ruang makan
luka serius dalam tragedi tersebut. bisa jadi tidak percaya kalau orang universitas. Tak lama berselang datang
Peristiwa yang membuat shock ini (maksudnya Gandhi) benar-benar Gandhi bersama nampannya yang
seluruh dunia itu telah meruntuhkan pernah hidup di atas planet ini. berisi makanan dan duduk makan
kredibilitas pemerintah kolonial Inggris Kembali ke pertanyaan tadi, di samping sang profesor. Dengan
bukan hanya di mata orang India, bagaimana ada orang yang “mampu” angkuh Profesor Peters berkata, “Tuan
tetapi juga di mata dunia. Inggris membunuh Gandhi? Jawaban atas Gandhi, apakah anda tidak tahu kalau
terpojok. Lebih terpojok lagi ketika pertanyaan ini kiranya juga dapat seekor babi dan seekor burung tidak
peristiwa itu dijadikan Gandhi sebagai ditemukan dalam kata pengantar pernah duduk bersama untuk makan?”.
penguat gerakan non-coperative dan Mochtar Lubis tadi. “Gandhi dengan Dengan enteng Gandhi menjawab,
pembangkangan sipil (civil disobedience) kuatnya menentang pemisahan India “Jangan khawatir Prof, sekarang juga
yang digagasnya. Aksi pembangkangan menjadi dua negara, dan tidak jerih- saya akan terbang.” Profesor Peters
sipil paling terkenal adalah aksi yang jerihnya menganjurkan agar orang Hindu pun langsung kusut wajahnya dan
kemudian dikenal sebagai Salt March, mencintai orang Muslim, dan sebaliknya merencanakan “membalas dendam”.
yaitu pembangkangan sipil nir- orang Muslim mencintai orang Hindu, Melalui soal-soal ujian, namun Gandhi
kekerasan dalam wujud perjalanan dan agar keduanya hidup bersama dalam selalu mampu menjawab dengan
simbolik ratusan kilometer untuk damai dan kemerdekaan dalam satu sangat baik. Dengan perasaan jengah,
mencari sejumput garam. Ini adalah negara yang merdeka. Tetapi banyak Profesor Peters akhirnya bertanya
gerakan protes terhadap pengenaan orang Muslim yang menjadi marah kepada Gandi, “Tuan Gandhi, jika di jalan
pajak garam sebagai bagian dari politik pada Gandhi karena salah menafsirkan Anda menemukan sebuah paket yang
monopoli garam yang diberlakukan sikap Gandhi sebagai sikap yang tidak di berisikan sekantong kebijaksanaan
oleh pemerintah kolonial Inggris. menyetujui adanya negara Pakistan. dan sekantong lain yang penuh dengan
Dalam gerakan itu, Gandhi Sebaliknya, banyak pula kaum militan uang, kantong mana yang akan
memimpin ribuan orang berjalan Hindu yang juga jadi marah pada Gandhi Anda ambil?”. Dengan cepat, seakan
selama 24 hari menempuh jarak 390 dan menuduh Gandhi terlalu berat sebelah tanpa berpikir, Gandhi menjawab,
kilometer dari Sabarmati Ashram pada kaum Muslim”. Pembunuh Gandhi, “Tentu saya akan mengambil kantong
hingga ke Dandi (sekarang masuk Nathuram Vinayak Godse, adalah yang berisi uang”. Merasa puas dan
wilayah Gujarat). Mula-mula hanya jenis orang yang disebut terakhir ini. merasa telah berhasil membalas
diikuti oleh 78 orang pengikut setia Namun, kisah tentang Gandhi dendam, dengan senyum sinis
Gandhi. Dalam perjalanan, jumlah tidak melulu berkenaan dengan Profesor Peters berkata, “Jika saya
itu terus bertambah dan tatkala perkara “serius” dan murung. Ada juga di posisi Anda, saya akan mengambil
perjalanan panjang itu mencapai sisi jenakanya. Gandhi sendiri pernah kantong yang berisi kebijaksanaan,
titik akhir pada 6 April 1930, jumlah mengatakan, “Jika saya tak memiliki bukankah begitu Tuan Gandhi?”.
pengikut Salt March telah menjadi rasa humor, mungkin sudah lama saya Dengan cepat dan acuh tak
berjuta-juta orang. Inggris pun bunuh diri”. Hebatnya, sense of humor acuh Gandhi menjawab, “Setiap orang
terperangah. Ditambah dengan atau kejenakaan itu acapkali sekaligus mengambil apa yang tak ia miliki”.
gerakan swadesi, yaitu seruan Gandhi menunjukkan kecerdikan Gandhi. Ini Lagi-lagi wajah sang profesor dibuat
agar orang-orang India menenun salah satu contohnya. Dikisahkan merah padam. Saking jengkelnya
kainnya sendiri, dan ia jadikan dirinya tatkala Gandhi belajar hukum di karena selalu kalah cerdik dari Gandhi,
sebagai contoh dengan melilitkan kain University College of London, ada Profesor Peters menuliskan kata-
hasil tenunannya sebagai pakaian di seorang dosennya yang sangat benci kata “Idiot” pada kertas lembar
tubuhnya (hingga akhir hayatnya), dengan Gandi hanya karena Gandhi jawaban ujian Gandhi dan cepat-
Inggris pun makin keteteran. tidak pernah menundukkan kepalanya cepat menyerahkannya kepada
Penduduk India adalah pasar terbesar di hadapan sang dosen—yang hanya Gandhi. Gandhi pun menerimanya
bagi produksi tekstil Inggris. Sama disebut nama belakangnya, Peters. dan segera duduk. Namun, beberapa
sekali tak terbayang oleh pemerintah Namun, Gandhi tidak pernah berbalik menit kemudian ia menemui sang
kolonial Inggris kalau kekuasaannya membencinya, melainkan menanggapi profesor dengan membawa lembar
di tanah Bharatawarsa akan berakhir kebencian sang profesor dengan jawaban ujian itu. Gandhi berkata,
dengan cara “sebersahaja” itu. Benar kecerdikan dan kejenakaan yang pada “Prof, Anda telah menandatangi
kata fisikawan besar Albert Einstein, akhirnya membuat Profesor Peters lembar jawaban ujian saya ini
andaikata sejarah tidak mencatatnya, mati kutu. Suatu hari Profesor Peters namun anda lupa memberi nilai.”

Nomor 176 • Oktober 2021 7


Opini
KONSTITUSI

MENYIGI PENGUJIAN UU PERS

P
erhatian pegiat pers tengah yang terpilih melalui mekanisme kongres pers
tertuju pada pengujian materiil yang demokratis”.
dua norma UU Nomor 40 Tahun Melalui permohonan terigistrasi Nomor
1999 Tentang Pers (UU Pers). 38/PUU-XIX/2021, Pemohon mendalilkan
Ilhamdi Putra Pertama, Pasal 15 Ayat (2) huruf f yang isu konstitusionalitas yang sejatinya tidak
Peneliti LBH Pers Padang mengamanatkan Dewan Pers sebagai berada di wilayah konflik norma, melainkan
dan Bung Hatta Antikorupsi
fasilitator bagi organisasi pers untuk praktik norma. Sekalipun kapasitas penafsir
(BHAKTI), Fakultas Hukum
Universitas Bung Hatta, Padang menyusun peraturan dan peningkatan konstitusi dan penilai perkara konstitusional
kualitas profesi kewartawanan. Hemat di negara berpenduduk 272 juta jiwa ini hanya
Pemohon, Dewan Pers memonopoli dimiliki 9 orang Hakim Konstitusi, namun
pembentukan peraturan pers, sehingga sejatinya semua orang dapat menganalisa
dalam Petitumnya, Pemohon meminta MK substansi perkara. Meski memang daya ikat
menyatakan pasal tersebut inkonstitusional tafsir dan penilaian yang erga omnes hanya
sepanjang tidak dimaknai “memfasilitasi dimiliki Hakim Konstitusi. Untuk itu tulisan ini
organisasi-organisasi pers dalam menyusun akan menganalisa dalil hukum Pemohon dan
peraturan-peraturan di bidang pers oleh masing- substansi perkara secara ilmiah.
masing organisasi pers dan meningkatkan
kualitas profesi kewartawanan”. Tudingan Monopolistik, Salah Alamat, dan
Kedua, Pasal 15 Ayat (5) yang Upaya Separasi
mensyaratkan keanggotaan Dewan Pers Isu monopolistik Dewan Pers atas
ditetapkan dengan Keppres. Bermula pembentukan peraturan merupakan pangkal
pada 2018, saat Pemohon mendirikan bala dari dimohonkannya pengujian UU Pers.
Sekber Pers Indonesia yang kemudian Hanya saja objek permohonan, Pasal 15 Ayat
menggelar kongres tahun 2019, dan (2) huruf f, yang berdasarkan dalil Pemohon
melahirkan Dewan Pers Indonesia (DPI) dibelokkan oleh Dewan Pers bukanlah
yang kemudian diajukan kepada Presiden pertentangan antara norma UU Pers dengan
untuk dikukuhkan. Namun pengajuan itu Pasal 28 dan Pasal 28C Ayat (2) UUD 1945
tidak mendapat respon sehingga Pemohon yang diajukan sebagai batu uji. Kecuali
mengajukan pengujian Pasal 15 Ayat apabila pasal tersebut membolehkan Dewan
(5), karena dinilai menghalangi berdirinya Pers secara sepihak menetapkan peraturan
DPI. Pemohon meminta MK menafsirkan di wilayah kerja jurnalistik tanpa melibatkan
pasal tersebut inkonstitusional sepanjang organisasi pers, sedangkan pengandaian itu
tidak dimaknai “Keanggotaan Dewan Pers terbantahkan bilamana peraturan-peraturan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal Dewan Pers dicermati.
ini ditetapkan dengan Keputusan Presiden Misalnya, Peraturan Dewan Pers
yang bersifat administratif sesuai usulan atau Nomor 3/Peraturan-DP/X/2019 tentang
permohonan dari organisasi-organisasi pers, Standar Perusahaan Pers yang dalam
perusahaan-perusahaan pers dan wartawan permohonan diduga bermasalah. Terhadap

8 Nomor 176 • Oktober 2021


peraturan ini terdapat dokumen di situs dewanpers.or.id konstituen, namun belum menerapkan standar kompetensi
yang menunjukkan bukti bahwa peraturan tersebut terlebih tersebut. Keterbatasan subjek hukum pengaturan Pasal 8
dahulu disetujui oleh 27 organisasi pers. Selain itu, ada juga Peraturan Dewan Pers Nomor 3/Peraturan-DP/X/2019
Peraturan Dewan Pers Nomor 2/Peraturan-DP/III/2021 terlihat jelas dari betapa banyaknya media alternatif yang
tentang Uji Kompetensi Wartawan Akselerasi Jenjang Kerja mampu menjalankan fungsi pers namun tidak menjadi
yang pada konsideran “Mengingat angka 7 mencantumkan konstituen Dewan Pers. Keadaan ini ditenggarai oleh
kesepakatan antara Dewan Pers dengan konstituen yang tidak adanya larangan suatu badan untuk melakukan kerja
merupakan organisasi pers terverifikasi”. jurnalistik, misalnya meliput dan mewawancara, terutama
Sementara, Petitum 2 yang meminta MK menambah di era digital. Bahkan juga tidak ada larangan bagi wartawan
redaksional pasal yang tidak sumir justru mematahkan dalil tanpa UKW untuk dapat melakukan kerja jurnalistik.
hukum Pemohon. di sinilah taraf perkara yang berada pada Berpulang pada Petitum 2 yang pada pokoknya
praktik terlihat jelas. Bila Pemohon memaknai terdapat memohon agar MK membolehkan setiap organisasi pers
konflik antara norma UU Pers dengan Peraturan Dewan Pers, membentuk peraturan sendiri yang difasilitasi Dewan Pers,
alamat berperkara seharusnya kepada MA yang berwenang adalah pangkal konflik norma berskala besar. Bilamana
mengadili legalitas peraturan perundang-undangan di setiap organisasi pers, terverifikasi atau tidak, dibekali
bawah undang-undang terhadap undang-undang. kewenangan menyusun regulasi yang sejajar dengan
Hal ini terlihat dari Alasan Permohonan nomor 2 huruf Peraturan Dewan Pers, keadaan yang tercipta tidak lain
c, di mana Pemohon mempersoalkan penambahan syarat kekacauan regulasi. Contohnya, perbedaan Kode Etik yang
pendirian perusahaan pers berdasarkan Pasal 8 Peraturan disesuaikan dengan kepentingan-kepentingan organisasi
Dewan Pers Nomor 3/Peraturan-DP/X/2019. Ketentuan dan ketidakjelasan lembaga penegak Kode Etik tersebut.
itu mewajibkan Penanggung Jawab Redaksi memiliki Kemudian Petitum 3 sebagai imbas tidak
kompetensi Wartawan Utama berdasarkan Uji Kompetensi dikukuhkannya Anggota DPI yang merupakan lembaga tanpa
Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Dewan Pers. nomenklatur. Sejatinya tidak terdapat isu konstitusional
Pemohon menilai penetapan Lembaga Penguji Kompetensi pada Petitum ini karena terhalangnya legalitas DPI bukanlah
Wartawan untuk UKW melalui berbagai Surat Keputusan hak konstitusional sebagaimana maksud Pasal 28D Ayat
Dewan Pers bertentangan dengan UU Nomor 13 Tahun (1) dan Pasal 28I Ayat (2) UUD 1945 yang dijadikan batu
2003 Tentang Ketenagakerjaan. Artinya, permasalahan uji. Karena keberadaan Dewan Pers berdasarkan UU Pers
berada pada surat keputusan yang bertentangan dengan adalah upaya penguatan ekosistem pers nasional yang
UU Ketenagakerjaan, dan konflik ini merupakan ranah ditempuh dengan cara merapatkan barisan dalam satu
kewenangan MA. lembaga independen. Bila redaksional Pasal 15 Ayat (5)
Selain itu, ketentuan kompetensi Penanggung kemudian berbunyi sebagaimana Petitum 3, akibatnya
Jawab Redaksi bukanlah syarat pendirian yang berlaku tidak lain adalah separasi lembaga pers. Dapat dibayangkan
bagi setiap badan hukum yang menjalankan usaha pers, betapa banyak lembaga berjenis dewan yang bekerja di
melainkan standar yang diterapkan Dewan Pers kepada bidang pers dan memiliki tugas serta kewenangan yang
perusahaan pers yang menjadi konstituennya. Dengan seluruhnya bertabrakan.
kata lain, peraturan itu hanya mengikat media-media yang Misalnya ada penafsir konstitusi selain MK, pasti
ingin menjadi konstituen Dewan Pers melalui mekanisme terjadi kekacauan tafsir. Untunglah tulisan ini tidak bersifat
verifikasi, dan perusahaan-perusahaan pers yang menjadi erga omnes.

Nomor 176 • Oktober 2021 9


LAPORAN UTAMA

ATURAN PERALIHAN
PENGELOLAAN DANA
PENSIUN DARI PT
TASPEN KE BPJS
INKONSTITUSIONAL
Aturan mengenai peralihan pengelolaan dana pensiun dari PT TASPEN (persero) kepada
BPJS Ketenagakerjaan diuji. Sejumlah pensiunan PNS dan PNS aktif tercatat menjadi
Pemohon Perkara Nomor 72/PUU-XVII/2019.

Ilustrasi BPJS Kesehatan. (Foto: Antara)

10 Nomor 176 • Oktober 2021


PENGUJIAN UU BPJS

D
alam sidang perdana
yang berlangsung pada
20 November 2019, 15
orang Pemohon diwakili
kuasa hukumnya Andi
Muhammad Asrun mengatakan,
bahwa Pasal 1 angka 1, Pasal 5 ayat
(2), Pasal 57 huruf f, Pasal 65 ayat
(2), dan Pasal 66 Undang-Undang
nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (UU
BPJS) merugikan hak konstitusional
mereka. Hal ini karena pasal a
quo menuntut agar TASPEN tidak
lagi menyelenggarakan “Program
Pembayaran Pensiun dan Tabungan
Hari Tua” selambat-lambatnya per
tahun 2019 yang menimbulkan
ketidakpastian (uncertainty) bagi
para Pemohon terhadap pelaksanaan Andi Muhammad Asrun selaku kuasa hukum Pemohon saat menyampaikan pokok-pokok
hak konstitusionalnya untuk permohonan perkara pengujian UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), Selasa (3/12) di
Ruang Sidang Pleno Gedung MK. Foto Humas/Gani.
mendapatkan jaminan sosial
sebagaimana diatur dalam Pasal 28H
Dengan demikian, menurut (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun
ayat (3) dan Pasal 34 ayat (2) UUD
para pemohon, pembentuk undang- 2011 tentang Badan Penyelenggara
1945. Selain itu, para Pemohon juga
undang menghendaki pelaksanaan Jaminan Sosial (UU BPJS).
mendalilkan bahwa pihaknya merasa
penyelenggaraan program Jaminan
dirugikan hak konstitusionalnya
Pensiun dan program jaminan Dikabulkan
karena terjadi penurunan manfaat
hari tua bagi PNS dan Pejabat Setelah melalui sejumlah
dan layanan akibat pengalihan
Negara (Pegawai yang bekerja sidang, MK menyatakan kedua pasal
layanan program TASPEN kepada
pada penyelenggara negara), tersebut bertentangan dengan UUD
BPJS yang selama ini telah dirasakan
diselenggarakan secara terpisah 1945 dan tidak memiliki kekuatan
manfaatnya oleh para Pemohon.
dari pengelolaan program Jaminan hukum mengikat. Putusan tersebut
“UU ini berpotensi menimbulkan
Pensiun dan Jaminan Hari Tua bagi dibacakan oleh Ketua MK Anwar
kerugian konstitusional di kemudian
pegawai yang bekerja pada pemberi Usman dengan didampingi oleh
hari bilamana program TASPEN
kerja selain penyelenggara negara hakim konstitusi lainnya pada Kamis
dialihkan kepada BPJS,”ujarnya.
(swasta). (30/9/2021) dengan diikuti secara
Asrun menjelaskan bahwa
Sehingga, para Pemohon daring oleh para pihak.
menurut para Pemohon kebijakan
merasakan adanya potensi Hakim Konstitusi Saldi
atau politik hukum pemerintah
kehilangan hak-hak terkait Isra menyebutkan pertimbangan
menganut keterpisahan manajemen
keuntungan yang selama ini hukum Mahkamah terkait konsep
tata kelola jaminan sosial antara
didapatkan melalui keikutsertaan peralihan kelembagaan PT
pekerja yang bekerja pada
dalam Program Jaminan Sosial TASPEN (Persero) menjadi BPJS
penyelenggara negara dengan
dan Tabungan Hari Tua akan Ketenagakerjaan. Bahwa Mahkamah
pekerja yang bekerja selain pada
hilang sejalan dengan berlakunya mempertimbangkan jika setiap
penyelenggara negara. Yang mana
ketentuan Pasal UU 24/2011. warga negara berhak mendapatkan
hal tersebut termaktub dalam PP
Mahkamah Konstitusi (MK) penghidupan yang layak dan memilih
45/2015 juncto PP 46/2015 yang
membatalkan keberlakuan aturan pekerjaan sesuai kemampuannya
menegaskan bahwa Penyelenggaraan
mengenai pengalihan pengelolaan sebagaimana dijamin Pasal 27 ayat
Program Jaminan Hari Tua dan
dana pensiun dari PT Dana Tabungan (2) dan Pasal 28C ayat (1) UUD
Jaminan Pensiun bagi Peserta pada
dan Asuransi Pegawai Negeri atau 1945. Dalam hal ini, sambungnya,
pemberi kerja penyelenggara negara
disingkat PT TASPEN (Persero) saat seseorang telah memilih untuk
dikecualikan dalam PP tersebut dan
kepada BPJS Ketenagakerjaan . bekerja pada pekerjaan tertentu,
diamanatkan untuk diatur dalam
Aturan tersebut tercantum dalam maka segala hak, kewajiban, dan
peraturan pemerintah tersendiri.
Pasal 57 huruf f dan Pasal 65 ayat risiko atas pilihan pekerjaan tersebut

Nomor 176 • Oktober 2021 11


LAPORAN UTAMA

akan ditanggung sepenuhnya oleh regulasi yang mengamanatkan atas jaminan sosial warga negara
yang bersangkutan. kewajiban penyelenggara jaminan yang tergabung dalam PT TASPEN
Sementara itu, sambung Saldi, sosial untuk diatur dengan undang- (Persero),” kata Saldi.
jika dikaitkan dengan mandat undang,” sebut Saldi.
negara untuk mengembangkan Di samping itu, Mahkamah Prinsip Kegotongroyongan
sistem jaminan sosial ini, maka berpendapat bahwa ketika Selanjutnya berkenaan
penyelenggaraan sistem jaminan pembentuk undang-undang dengan prinsip kegotongroyongan
sosial tersebut pun dapat beragam mengalihkan persero dengan cara dalam konteks jaminan sosial,
sesuai dengan karakter masing- menggabungkannya dengan persero Saldi mengatakan, UU 24/2011
masing pekerjaan yang dipilih lain yang berbeda karakter, akan telah mendefinisikannya sebagai
warga negara. Oleh karena itu, berpotensi pula pada  kerugian prinsip kebersamaan antarpeserta
pengubahan desain kelembagaan hak-hak peserta program tabungan dengan menanggung beban biaya
penyelenggara jaminan sosial yang hari tua dan pembayaran pensiun jaminan sosial melalui iuran yang
telah berjalan dengan likuidasi atau yang telah dilakukan oleh persero dibayarkan sesuai tingkat gaji,
penggabungan menjadi satu badan sebelum dialihkan. Sebab, kata upah, atau penghasilan. Kemudian,
tersebut, akan berakibat pada Saldi, ketika penggabungan terjadi program jaminan hari tua dan
munculnya ketidakpastian hukum maka sangat mungkin terjadi pula program pembayaran pensiun PNS
bagi orang-orang yang telah memilih penyeragaman standar layanan dan sesungguhnya telah diatur dalam
untuk mengikuti program jaminan program jaminan kecelakaan kerja, Pasal 1 Undang-Undang Nomor
hari tua dan dana pensiun pada jaminan hari tua, jaminan pension, 11 Tahun 1969 tentang Pensiun
lembaga yang telah berjalan. dan jaminan kematian bagi semua Pegawai dan Pensiun Janda/Duda
“Sehingga Mahkamah peserta. Pegawai (UU 11/1969) dan dimuat
menegaskan, sekalipun UU 40/2004 “Dengan demikian, sekalipun pada Peraturan Pemerintah Nomor
mengharuskan lembaga yang bergerak pilihan melakukan transformasi 20/2013 tentang Asuransi Sosial
di bidang penyelenggaraan jaminan dari PT TASPEN (Persero) menjadi Pegawai Negeri dan Peraturan
sosial bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan merupakan Pemerintah Nomor 70/2015 tentang
badan penyelenggara jaminan sosial, kebijakan pembentuk undang- Jaminan Kecelakaan Kerja dan
namun tidak berarti badan tersebut undang, namun transformasi harus Jaminan Kematian Bagi ASN.
dihapuskan dengan model lainnya dilakukan secara konsisten dengan Oleh karenanya, Saldi
yang memiliki karakter berbeda. konsep banyak lembaga. Sehingga mengatakan bahwa pada kasus
Transformasi cukup dilakukan tetap mampu memberikan jaminan konkret yang dialami oleh para
terhadap bentuk badan hukumnya kepastian hukum terhadap hak Pemohon atas desain BPJS
dengan penyesuaian dan memperkuat
Ketenagakerjaan menyelenggarakan
program dana pensiun dan program
jaminan hari tua bagi seluruh lapisan
masyarakat sebagai perwujudan
prinsip kegotongroyongan tidaklah
bisa dijadikan sebagai dasar
pembenar. Sebab, meski BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
sama-sama memungut iuran kepada
pesertanya, namun tidak dapat
dipandang sebagai konsep yang
sama dengan iuran PNS.
“Untuk itulah, menurut
Mahkamah, menjadi tidak adil
jika pensiunan PNS yang selalu
mengiur tiap bulan dengan harapan
dapat menikmati tabungan yang
Direktur Utama PT Taspen A.N.S. Kosasih memberikan keterangan sebagai pihak terkait dalam sidang
sudah dikumpulkannya pada
pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, masa tuanya nanti harus berbagi
Rabu (5/2) di Ruang Sidang MK. Foto Humas/Ifa. kepada orang lain atas nama

12 Nomor 176 • Oktober 2021


PENGUJIAN UU BPJS
kegotongroyongan. Meskipun
Mahkamah sangat mendukung
prinsip kegotongroyongan dalam
mencapai kesejahteraan masyarakat,
namun dalam konteks program
jaminan hari tua dan pembayaran
pensiun, tidak tepat jika prinsip
kegotongroyongan semisal ini
dilakukan terhadap PNS untuk masa
tuanya,” tandas Saldi.

Kelembagaan Majemuk
Berikutnya berkaitan dengan
pemenuhan prinsip gotong royong
dengan penggabungan lembaga
penyelenggaraan jaminan sosial di
bidang ketenagakerjaan, Mahkamah
memberikan arahan agar desain
Majelis Hakim Konstitusi membacakan Putusan Nomor 72/PUU-XVII/2019 pada 30 September 2021.
kelembagaan yang dipilih adalah
kelembagaan majemuk dan bukan
mobilitas yang tinggi saat masih aktif Utamanya mengenai kerahasiaan
kelembagaan tunggal. Serta tidak
bertugas. Sehingga ketika pensiun, jabatan dan data pribadi yang harus
pula menjadikan semua persero
diharapkan program pembayaran tetap terjaga.
penyelenggara jaminan sosial
pensiun dari PT Asabri yang terlah UTAMI ARGAWATI/SRI PUJIANTI
bidang ketenagakerjaan menjadi
berjalan selama ini tidak teralihkan.
satu badan. Sebab transformasi
desain yang demikian justru
mengandung ketidakpastian, baik KUTIPAN PUTUSAN
akibat ketidakkonsistenan pilihan Nomor 72/PUU-XVII/2019
desain kelembagaan yang diambil, Putusan perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
maupun ketidakpastian atas nasib Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) terhadap Undang-Undang
peserta yang ada di dalamnya. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
“Dengan demikian, dalil para Pemohon
Pemohon mengenai pengalihan PT Prof. Dr. H. Mohammad Saleh, S.H., M.H., Prof. Dr. Ir. Mohammad Noor Salim, S.E.,
TASPEN (Persero) sebagaimana M.M., Dr. Iman Bastari, Ak., M.Acc., CA., QIA., Drs. Achyar Hanafi, M.S., Dr. Drs.
d i m a k s u d k a n d a l a m p a s a l  a Raden Sulakmono Kamso, S.H., M.BA., M.M., Dr. Ir. Iskandar Andi Nuhung, M.Sc.,
quo bertentangan dengan hak Mula Pospos, S.E., M.M., Drs. Miduk Purba, M.A., Ph.D., Dr. Dwi Satriany Unwidjaja,
setiap orang atas jaminan sosial M.Si., Dra. Iis Ukhiyawati., Esti Yogyawati., Rhuhendo Saputra., Rhuhendo
sebagaimana termaktub dalam Pasal Saputra., Nurhasanah., Drs. Djalu Sugiarto, M.Si., Drs. Sutanto Herujatmiko.,
28D ayat (1) UUD 1945 adalah Ahmad Imberan., Afrilita.
beralasan menurut hukum,” ungkap
Amar Putusan
Saldi .
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya.
Untuk diketahui bahwa para
2. Menyatakan Pasal 57 huruf f dan Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang
Pemohon mendalilkan pasal-pasal
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
tersebut karena dinilai berpotensi
Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
menimbulkan kerugian hak
116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256)
konstitusionalitas para Pemohon
yang berlatar belakang sebagai bertentangan dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
prajurit TNI. Para Pemohon menilai Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat;
mereka memiliki risiko penugasan 3. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
yang berkaitan langsung dengan Indonesia sebagaimana mestinya.
kehilangan nyawa, cacat, tewas, atau Pengucapan Putusan:
hilang di daerah operasi. Selain itu, Kamis, 30 September 2021
para Pmeohon juga memiliki risiko

Nomor 176 • Oktober 2021 13


LAPORAN UTAMA

GUGATAN EMPAT
PURNAWIRAWAN TNI
BERBUAH MANIS

Bayu Prasetio selaku kuasa hukum Pemohon saat menyampaikan pokok-pokok permohonan perkara pengujian UU BPJS, Senin (27/1/2019) di Ruang
Sidang Pleno Gedung MK.

Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial (UU BPJS) yang diajukan Endang Hairudin dan tiga Pemohon lainnya
dikabulkan seluruhnya oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis 30 September
2021. Lantas bagaimana kronologis permohonan pengujian UU BPJS yang diajukan
oleh para purnawirawan TNI itu? Simak berita ini.

E
ndang Hairudin, M. Dwi Ketenagakerjaan, yang seharusnya PUU-XVIII/2020 pada 15 Januari
Purnomo, Adis Banjere berhak mendapatkan kemudahan 2020. Sidang pemeriksaan
dan Adieli Hulu selaku dan perlakuan khusus memperoleh pendahuluan pengujian UU No.
pensiunan TNI yang kesempatan dan manfaat sama 24/2011 pun digelar pada Senin, 27
menjadi peserta program untuk mencapai persamaan dan Januari 2020. Dalam persidangan
Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata keadilan. yang dipimpin Ketua Panel, Hakim
Republik Indonesia (ASABRI) merasa Konstitusi Suhartoyo, para Pemohon
dilanggar hak konstitusionalitasnya Risiko Penugasan menguji Pasal 65 ayat (1) UU BPJS
dengan berlakunya Pasal 57 Akibat kerugian konstitusional yang menyebutkan, “PT. ASABRI
huruf e dan Pasal 65 ayat (1) itulah, Endang Hairudin dan (Persero) menyelesaikan pengalihan
UU No. 24/2011 tentang Badan tiga orang lainnya mengajukan program Asuransi Sosial Angkatan
Penyelenggara Jaminan Sosial permohonan uji materiil UU No. Bersenjata Republik Indonesia dan
(BPJS). Mereka merasa tidak dapat 24/2011 ke MK. Kepaniteraan program pembayaran pensiun ke
dianggap sebagai tenaga kerja MK meregistrasi per mohonan BPJS Ketenagakerjaan paling lambat
biasa sebagaimana peserta BPJS mereka sebagai Perkara No. 6/ tahun 2029.”

14 Nomor 176 • Oktober 2021


PENGUJIAN UU BPJS

menerima pendaftaran peserta


baru sampai dengan beroperasinya
BPJS Kesehatan. Dalam perbaikan
permohonan, para Pemohon juga
mencantumkan data mengenai
manfaat yang diterima para Pemohon
saat ini. Mengingat profesi para
Pemohon sebagai tentara dengan
risiko tinggi. Program di Asabri
memang untuk memenuhi karakter
yang khas dari TNI.
Sidang demi sidang pengujian
UU BPJS terus berlanjut. Setelah
sidang perbaikan permohonan,
Mahkamah Konstitusi kemudian
menggelar sidang pembuktian,
antara lain dengan menghadirkan
DPR, Pemerintah, Pihak Terkait
Bayu Prasetio selaku kuasa hukum saat menyampaikan pokok-pokok perbaikan permohonan perkara (BPJS Ketenagakerjaan, ASABRI,
pengujian UU BPJS, Senin (17/2/2019) di Ruang Sidang Pleno Gedung MK. Taspen), Ahli Pemohon maupun Ahli
Presiden. Pleno Hakim pun membawa
hasil persidangan uji materiil UU
teralihkan. Terutama mengenai BPJS ke Rapat Permusyawaratan
Para Pemohon mendalilkan, Hakim (RPH) untuk dibahas lebih
latar belakang pendirian PT kerahasiaan jabatan, data pribadi
yang menurut para Pemohon sesuai lanjut terkait putusan yang akan
ASABRI (Persero) adalah untuk dijatuhkan.
menyelenggarakan asuransi khusus sumpah prajurit tetap harus dijaga.
bagi anggota Angkatan Bersenjata Selain itu para Pemohon
menegaskan berhak atas jaminan sosial Dikabulkan Seluruhnya
Republik Indonesia sebagaimana Alhasil tibalah pada puncaknya,
dimaksudkan dalam Pasal 2 yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia saat MK menggelar sidang
Peraturan Pemerintah Nomor 44 pengucapan putusan pada Kamis,
Tahun 1971 tentang Asuransi Sosial yang bermanfaat. Selama ini para
Pemohon menerima manfaat sebagai 30 September 2021. Pengujian
Angkatan Bersenjata (PP ASABRI), UU No. 24/2011 tentang BPJS
“Tiap anggota ABRI dan Pegawai peserta dari program ASABRI,
mengalami ketidakpastian hukum yang memakan waktu hampir dua
Sipil diwajibkan menjadi peserta dari tahun ini berujung pada Putusan
Asuransi Sosial ABRI mulai tanggal karena adanya potensi penurunan
manfaat yang akan diterima apabila MK yang mengabulkan pengujian
pengangkatannya. Kecuali apabila a quo untuk seluruhnya. “Amar
pengangkatan itu tidak jatuh pada program dialihkan ke BPJS. Di samping
itu, para Pemohon merasa khawatir putusan mengadili, mengabulkan
tanggal satu, yang dalam hal tersebut permohonan Pemohon untuk
ikut sertanya itu dimulai dari tanggal terkait dengan keberlangsungan
manfaat yang akan diterima, mengingat seluruhnya,” ujar Ketua Pleno Anwar
satu bulan berikutnya”. Usman yang didampingi para hakim
Diwakili kuasa hukum Bayu penerimaan manfaat atas program
ASABRI yang dikelola oleh PT ASABRI konstitusi lainnya.
Prasetio, para Pemohon mendalilkan Mahkamah berpandangan,
Pasal 65 ayat (1) UU BPJS berpotensi (Persero) dilangsungkan dengan sistem
pay as you go yang bersumber kebijakan mengalihkan dengan cara
menimbulkan kerugian hak meleburnya dengan persero lainnya
konstitusionalitas para Pemohon dari APBN. Sedangkan sistem yang
dianut oleh BPJS Ketenagakerjaan menjadi satu BJPS Ketenagakerjaan
yang berlatar belakang sebagai justru berlawanan atau tidak sejalan
prajurit TNI. Bayu menjelaskan, dilangsungkan dengan sistem manfaat
pasti (define benefit). dengan pilihan kebijakan pembentuk
latar belakang para Pemohon yang undang-undang saat membentuk
dahulu prajurit TNI dengan risiko Sidang permohonan uji materiil
UU No. 24/ 2011 berlanjut pada UU No. 40/2004. Karena peralihan
penugasan berkaitan langsung tersebut justru berimplikasi pada
dengan kehilangan nyawa, cacat, Senin, 17 Februari 2020. Bayu
Prasetio selaku kuasa hukum penerapan konsep lembaga tunggal
tewas, atau hilang di daerahoperasi, dalam penyelenggaraan sistem
juga risiko mobilitas yang tinggi para Pemohon menyampaikan
perbaikan dengan menambahkan jaminan sosial ketenagakerjaan.
dari para Pemohon pada saat aktif. Padahal, sesuai putusan Mahkamah
Sehingga kemudian ketika pensiun, satu pasal yaitu Pasal 57 UU
BPJS yang mengatur PT. Askes Konstitusi dan UU No. 40/2004
para Pemohon berharap apa yang bukan memilih model lembaga atau
sudah telah dinikmati selama ini (Persero) diakui keberadaannya
dan tetap melaksanakan program desain kelembagaannya tunggal,
dari PT ASABRI mengenai program tetapi mengikuti konsep banyak
pembayaran pensiun itu tidak jaminan kesehatan ter masuk

Nomor 176 • Oktober 2021 15


LAPORAN UTAMA

lembaga atau lembaga majemuk. yang telah dilakukan oleh persero menyatakan untuk memenuhi
Pilihan kebijakan dengan lembaga sebelum dialihkan, khususnya prinsip gotong-royong, pembentuk
tunggal tidak sejalan dengan konsep berkaitan dengan nilai manfaat. undang-undang sesungguhnya
transformasi badan penyelenggara Oleh karenanya, meskipun tidak harus menjadikan semua
jaminan sosial sebagaimana pilihan melakukan transformasi persero penyelenggara jaminan
termaktub dalam UU No. 40/2004. menjadi BPJS Ketenagakerjaan sosial bidang ketenagakerjaan
dimaksud merupakan kebijakan ditransformasi menjadi satu badan.
Perubahan Bentuk Hukum pembentuk undang-undang, namun Dengan demikian, meskipun
Selain itu Putusan MK No. transformasi harus dilakukan secara dengan tetap mempertahankan
72/PUU-XVII/2019 menyatakan, konsisten dengan konsep banyak eksistensi masing-masing persero
sekalipun UU No. 40/2004 lembaga yang hal itu tidak dapat dan mentransformasikan menjadi
mengharuskan badan/lembaga yang dipisahkan dari karakter dan badan-badan penyelenggara jaminan
bergerak di bidang penyelenggaraan kekhususan masing-masing badan sosial, prinsip gotong-royong tetap
jaminan sosial bertransformasi penyelenggara jaminan sosial yang dapat dipenuhi secara baik. Oleh
menjadi badan penyelenggara berbeda-beda, sehingga mampu karena itu, desain transformasi badan
jaminan sosial, namun tidak berarti memberikan jaminan kepastian penyelenggara jaminan sosial ke dalam
badan tersebut dihapuskan dengan hukum terhadap hak atas jaminan BPJS Ketenagakerjaan mengandung
model atau cara menggabungkan sosial warga negara. Khususnya ketidakpastian baik karena tidak
dengan persero lainnya yang memiliki peserta yang tergabung di dalamnya konsistennya pilihan desain
karakter berbeda, melainkan sebagaimana dijamin UUD 1945,” kelembagaan yang diambil ataupun
cukup hanya dengan melakukan urai Hakim Konstitusi Suhartoyo karena tidak adanya kepastian terkait
perubahan terhadap bentuk hukum yang membacakan pertimbangan nasib peserta yang ada di dalamnya,
badan hukum yang dimaksud hukum dari Putusan MK. khususnya skema yang seharusnya
dan melakukan penyesuaian Meskipun tidak secara tegas mencerminkan adanya jaminan dan
t e rh a d a p k e d u d u k a n h u k u m didalilkan oleh para Pemohon dalam potensi terkuranginya nilai manfaat
tersebut serta memperkuat regulasi permohonannya, namun Mahkamah bagi para pesertanya.
yang mengamanatkan kewajiban perlu menegaskan pendiriannya Berdasarkan uraian
penyelenggara jaminan sosial untuk berkenaan dengan pemenuhan prinsip pertimbangan hukum tersebut,
diatur dengan undang-undang. gotong royong dalam penyelenggaraan menurut Mahkamah, dalil para
“Hal ini untuk menghindari jaminan sosial sebagaimana Pemohon mengenai pengalihan
terjadinya potensi kerugian hak- dipertimbangkan pada Putusan PT ASABRI (Persero) sebagaimana
hak peserta program tabungan Mahkamah Konstitusi Nomor 72/ dimaksudkan dalam Pasal 57 huruf
hari tua dan pembayaran pensiun PUU-XVII/2019 yang pada pokoknya e dan Pasal 65 ayat (1) UU No.
24/2011 bertentangan dengan hak
KUTIPAN PUTUSAN setiap orang atas jaminan sosial
Nomor 6/PUU-XVIII/2020
yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia
Putusan perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang yang bermartabat sebagaimana
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terhadap Undang-Undang Dasar Negara termaktub dalam Pasal 28D ayat (1)
Republik Indonesia Tahun 1945. UUD 1945 dan amanat bagi negara
Pemohon untuk mengembangkan sistem
1. Mayjen TNI (Purn) Endang Hairudin. jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat
2. Laksma TNI (Purn) M. Dwi Purnomo, S.H., M.M.
yang lemah dan tidak mampu sesuai
3. Marsma TNI (Purn) Adis Banjere, S.H., M.H. dengan martabat kemanusiaan
4. Kolonel CHB (Purn) Ir. Adieli Hulu, M.M. sebagaimana termaktub dalam Pasal
Amar Putusan 34 ayat (2) UUD 1945.
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya. Hal tersebut juga merupakan
2. Menyatakan Pasal 57 huruf e dan Pasal 65 ayat (1) Undang-Undang
semangat yang terdapat dalam
Putusan MK No. 72/PUU- XVII/2019.
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Dengan demikian, pertimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan hukum dalam Putusan No. 72/PUU-
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256) bertentangan dengan XVII/2019 tersebut mutatis-mutandis
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak menjadi bagian pertimbangan hukum
memiliki kekuatan hukum mengikat; terhadap putusan perkara a quo. Oleh
karena itu Mahkamah berpendapat,
3. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
permohonan para Pemohon beralasan
Indonesia sebagaimana mestinya. menurut hukum.
NANO TRESNA ARFANA

16 Nomor 176 • Oktober 2021


PENGUJIAN UU BPJS

RAGAM PENDAPAT
PENGUJIAN UU BPJS
Ragam pendapat berkembang dalam proses persidangan pengujian Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS).
Tanggapan disampaikan oleh DPR dan Pemerintah. BPJS Ketenagakerjaan, PT ASABRI
(Persero) dan PT TASPEN (Persero) juga memberikan keterangan dalam persidangan.
Bahkan untuk memperkuat dalil permohonan, para Pemohon mengjadirkan sejumlah
ahli. Begitu pula Presiden (Pemerintah) juga menghadirkan ahli.

Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan memberikan keterangan DPR dalam sidang perkara pengujian
UU BPJS, Rabu (8/7/2019) di Ruang Sidang Pleno Gedung MK.

Arteria Dahlan (Anggota Komisi III DPR) DPR berpendapat, ketentuan yang mengalihkan
Peralihan Tidak Mengganggu Hak Pensiun program asuransisosial PT ASABRI (Persero) dan
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan pembayaran pensiun dari PT ASABRI (Persero) ke
menegaskan bahwa peralihan pembayaran uang pensiun BPJS Ketenagakerjaan merupakan kebijakan bentuk
ke BPJS tidak merugikan purnawirawan. “Peralihan pilihan pembentuk undang-undang dalam rangka
program asuransi untuk pembayaran uang pensiun mengembangkan sistem jaminan sosial nasional. DPR
dari PT ASABRI ke BPJS Ketenagakerjaan tidak akan menegaskan tidak terdapat kerugian hak dan atau
mengganggu hak uang pensiun para purnawirawan,” kewenangan konstitusional para Pemohon yang bersifat
ujar Arteria yang menyampaikan keterangan DPR dalam spesifik seperti didalilkan para Pemohon terkait norma
sidang lanjutan uji materiil UU No. 24/2011 pada yang sedang diuji. Hal ini menurut DPR, jelas-jelas
Rabu, 8 Juli 2020. hanya merupakan asumsi para Pemohon. Selain itu para

Nomor 176 • Oktober 2021 17


LAPORAN UTAMA

Pemohon tidak dapat membuktikan bahwa manfaat yang 2029 para Pemohon tidak mengalami kerugian atas
diterima para Pemohon akan hilang dengan dialihkan pengalihan program dari PT ASABRI (Persero) ke BPJS
program asuransi sosial dari PT ASABRI (Persero) ke Ketenagakerjaan. Oleh sebab itu menurut Pemerintah,
para Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum.
BPJS Ketenagakerjaan.
Pemerintah juga menanggapi dalil para Pemohon
Arteria juga menerangkan bahwa ketentuan pasal-
bahwa berlakunya Pasal 57 huruf e dan Pasal 65
pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun ayat (1) UU BPJS berpotensi menimbulkan kerugian
1945 yang dijadikan batu uji oleh para Pemohon tidak konstitusional bagi para Pemohon bilamana program
memiliki keterkaitan dengan kerugian konstitusional PT. ASABRI (Persero) ke BPJS Ketenagakerjaan paling
sebagaimana didalilkan para Pemohon sebagai peserta lambat pada 2029. Pemerintah berpendapat, Pembukaan
program asuransi PT ASABRI (Persero). Pengaturan pada UUD 1945 mengamanatkan tujuan negara untuk
Pasal 57 huruf e dan Pasal 65 ayat (1) UU BPJS tidak meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam Perubahan
mengurangi hak dan atau kewenangan konstitusional UUD 1945, tujuan negara dipertegas melalui sistem
para Pemohon dalam mendapatkan hak berupa jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Selain itu dalam
pengakuan, jaminan, perlindungan, kepastian hukum TAP MPR, Presiden mengamanatkan adanya jaminan
yang adil, perlakuan yang sama di hadapan hukum, sosial nasional yang menyeluruh dan terpadu.
kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama. Ketentuan Pasal Keterangan Pihak Terkait
57 huruf e dan Pasal 65 ayat (1) UU BPJS justru telah Pihak Terkait dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan,
memenuhi ketentuan Pasal 28D Ayat (1) UUD Negara PT ASABRI (Persero) dan PT TASPEN (Persero) juga
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan memberikan memberikan keterangan. Direktur Renstra dan TI BPJS
kepastian hukum yang adil berupa program pengalihan Ketenagakerjaan Sumarjono menyampaikan bahwa
PT. ASABRI (Persero) dan program pensiun BPJS konsep pengalihan program pembayaran pension dari
Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029. PT ASABRI (Persero) ke BPJS Ketenagakerjaan berangkat
dari prinsip kegotong-royongan, nirlaba, dana amanat
Haiyani Rumondang (Dirjen PHI dan Jamsos) dan lainnya. Oleh karena itu, konsep jaminan sosial
Pengalihan Program Tidak Merugikan Para Pemohon tidak dapat dikelola oleh BUMN yang bersifat profit
Pemerintah melalui Direktur Jenderal Pembinaan oriented, melainkan dilaksanakan badan hukum
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja publik yang keuntungannya diperoleh, digunakan,
Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang
dikembalikan pada manfaat yang diterima peserta BPJS
menerangkan, para Pemohon sebagai purnawirawan
Ketenagakerjaan.
TNI saat ini sudah berstatus pensiun, sehingga hanya
sebagai penerima manfaat jaminan pensiun dari PT Selain itu, Sumarjono menyampaikan bahwa tujuan
ASABRI (Persero). Haiyani menegaskan, para Pemohon negara adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
bukan sebagai peserta penerima manfaat jaminan rakyat. Tujuan tersebut semakin dipertegas dengan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
dari PT ASABRI (Persero). Oleh karena itu, kedudukan rakyat Indonesia. Sistem jaminan sosial nasional
para Pemohon yang tidak sebagai penerima manfaat merupakan program negara yang bertujuan memberikan
jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi
kematian, maka para Pemohon tidak sedang mengalami seluruh rakyat sebagaimana diamanatkan dalam
kerugian atas penerima manfaat jaminan kecelakaan UUD 1945 UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dari PT Jaminan Sosial Nasional telah memenuhi Pasal 34
ASABRI (Persero).
Ayat (2) UUD 1945 bahwa negara memiliki kewajiban
Selain itu, kata Haiyani, para Pemohon diberikan
mengembangkan sistem jaminan sosial yang mampu
manfaat pensiun berupa manfaat pasti dengan sistem
pendanaan yang dibiayai APBN. Hal ini sebagaimana memberdayakan masyarakat yang lemah. Namun terkait
diatur dalam UU No. 6/1966 tentang Pemberian dengan pengaturan dan kelembagaan mekanisme BPJS,
Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan merupakan kebijakan dari pembentuk undang-undang
kepada Militer Sukarela serta Peraturan Pemerintah (open legal policy).
Nomor 102/2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Sedangkan Direktur PT ASABRI (Persero) Sony
Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Wijaya menerangkan bahwa penyelenggaraan asuransi
Republik Indonesia dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di sosial bagi TNI dan Polri maupun pegawai ASN di
lingkungan Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik lingkungan Kementerian Pertahanan dan Polri memiliki
Indonesia. Dengan demikian menurut Pemerintah, pada sejarah lembaga dan dasarpertimbangan yang khusus

18 Nomor 176 • Oktober 2021


PENGUJIAN UU BPJS

karena sifat yang spesifik dan memiliki karakteristik Pemohon perlu diberikan jaminan sosial yang berbeda
yang khas. Sejarah lembaga penyelenggaraan asuransi sebagai bentuk penghargaan terhadap pengabdian
sosial bagi anggota ASABRI diawali dengan dibentuknya seumur hidup para Pemohon sejak memasuki dinas
Taspenmil pada 1964 sebagai cabang khusus dari militer hingga meninggal dunia. Anggota militer memiliki
TASPEN untuk urusan militer. Karenanya ada karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan
pekerja sipil. Hal ini dibuktikan melalui Menhankam/
karakteristik khas yakni risiko penugasan yang tinggi
Pangab yang menggariskan kebijaksanaan mengenai
saat menjalankan tugas yaitu gugur saat menjalankan
perlunya dibentuk lembaga asuransi intern Abri yang
tugas maupun tewas. Sehingga ada santunan khusus lebih cocok dikaitkan dengan tugas-tugas TNI dan Polri
bagi yang gugur maupun santunan khusus bagi yang yang penuh risiko tinggi. Maka berdasarkan Peraturan
tewas saat menjalankan tugas. Program ASABRI meliputi Pemerintah No. 45 Tahun 1971 didirikan Perum Asabri
program tabungan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, yang mengelola jaminan sosial bagi para prajurit TNI,
jaminan kematian dan program pensiun. Selain itu anggota Polri dan PNS Kementerian Pertahanan dan
ada program pinjaman uang muka KPR, pinjaman Polri. Hal yang wajar bila para Pemohon mendapat
polis, proteksi beasiswa Taspen Life dan lain-lain, kompensasi jaminan sosial yang berbeda karena
Sedangkan peserta ASABRI terdiri atas para anggota pengabdian seumur hidup kepada bangsa dan negara.
TNI dan Polri maupun pegawai ASN di lingkungan Manfaat yang diterima para Pemohon saat ini dari
Kementerian Pertahanan dan Polri, baik yang masih aktif jaminan sosial adalah santunan kematian untuk para
maupun sudah pensiun. PT ASABRI (Persero) memiliki Pemohon dan keluarganya. Selain itu para Pemohon
dua sasaran strategis ke depan yaitu melakukan memperoleh manfaat pensiun ke-13.
transformasi menjadi BPJS TNI atau Polri paling lambat Ahli Pemohon lainnya, Joko Sungkono menanggapi
pada 2029. Kedua, merancang program yang memiliki menegaskan bahwa risiko yang besar dari tugas TNI
manfaat sebanding risiko yang dihadapi peserta. dan Polri memerlukan nilai jaminan sosial yang disebut
Berikutnya, Direktur Utama PT TASPEN (Persero), gugur, yang tidak terdapat pada BPJS Ketenagakerjaan.
A. N. S Kosasih menjelaskan soal ketegasan pemerintah Jaminan program yang saat ini menjadi fokus
bahwa bentuk jaminan sosial bagi penyelenggara negara permohonan para Pemohon adalah jaminan pensiun
adalah dikelola sendiri, tidak digabungkan dengan dan jaminan hari tua. Hal ini berkaitan erat dengan
tenaga kerja umum atau pihak swasta. PT TASPEN kondisi para Pemohon sebagai pur nawirawan.
(Persero) dan PT ASABRI (Persero) sebagai pengelola Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2015 tentang
jaminan sosial para Pemohon merupakan lembaga yang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun, bahwa
ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan
jaminan social. Tugas yang diamanatkan pada PT untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak
TASPEN (Persero) juga dianut oleh negara-negara yang bagi peserta atau ahli warisnya, dengan memberikan
secara sosial, politik, demografi, tingkat kemakmuran penghasilan setelah peserta memasuki masa pensiun,
dan lainnya mirip dengan Indonesia. Misalnya Malaysia, mengalami cacat total atau meninggal dunia.
Filipina, Thailand dan Korea Selatan. Di sisi lain, ungkap Joko, nilai manfaat santunan
kematian yang diberikan PT ASABRI (Persero)
Keterangan Ahli Pemohon meliputi prajurit TNI, anggota Polri, PNS Kementerian
Guna menguatkan permohonannya, para Pemohon Pertahanan dan Polri untuk peserta aktif, pensiun dan
pengujian UU BPJS menghadirkan dua ahli yang keluarga. Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan terbatas
menyampaikan keterangan secara virtual. Salah seorang pada tenaga kerja aktif saja. Beberapa karakteristik
ahli, Imam Supriadi mengungkapkan, menjadi prajurit yang melekat pada peserta PT ASABRI (Persero) yang
TNI maupun anggota Polri memerlukan kesadaran tidak bisa dianggap kecil, seperti adanya pensiun ke-13
seseorang untuk mengabdi kepada bangsa dan negara
yang belum diterapkan BPJS Ketenagakerjaan. Pada
seumur hidup, seperti dilakukan para Pemohon. Hal ini
kasus tertentu seperti usia pensiun prajurit tamtama,
dilakukan bukan hanya pada saat masih aktif berdinas,
tetapi juga pada saat tidak berdinas. Pengabdian seumur bintara dan perwira serta PNS Kementerian Pertahanan
hidup inilah yang membedakan status para Pemohon dan Polri, apakah bisa sesuai seperti usia pensiun di
sebagai pensiunan peserta ASABRI dengan pensiunan BPJS Ketenagakerjaan yang setiap tiga tahun dinaikkan
BPJS Ketenagakerjaan. satu tahun. Penyelenggaraan jaminan pensiun manfaat
Secara implisit, kata Imam, pemerintah mengakui pasti seperti untuk tenaga kerja, harus membandingkan
bahwa para Pemohon tidak bisa disamakan dengan antara dana pensiun yang ada dengan kewajiban
pekerja pada umumnya. Dengan demikian, para pembayaran manfaat jangka panjang.

Nomor 176 • Oktober 2021 19


LAPORAN UTAMA

Keterangan Ahli Pemerintah Ahli Presiden lainnya, Direktur Pusat Pengkajian


Selain Ahli Pemohon, ada dua Ahli Presiden Pancasila dan Konstitusi Universitas Jember, Bayu
(Pemerintah) yang memberikan keterangan terkait Dwi Anggono mengungkapkan bahwa Pasal 34 Ayat
uji materiil UU BPJS. Adalah Direktur Pusat Kajian (2) UUD 1945 pada dasarnya merupakan kebijakan
Antikorupsi Universitas Gadjah Mada Oce Madril yang hukum terbuka. Karena dalam Pasal 34 Ayat (2)
mengatakan bahwa Pasal 65 ayat (1) UU BPJS  tidaklah maupun pasal-pasal lainnya dalam UUD 1945 tidak ada
bertentangan dengan UUD 1945. Ketentuan tersebut satu ketentuan pun yang menjelaskan, mengatur, atau
sebenarnya menjamin adanya kepastian hukum bagi memberikan batasan jelas mengenai sistem jaminan
program asuransi sosial yang sedang dijalankan oleh sosial seperti apa yang harus dikembangkan oleh
PT ASABRI (Persero). Pasal 65 ayat (1) UU BPJS justru negara, kecuali hanya disebutkan kriteria konstitusional
menjamin keberlangsungan sebuah sistem jaminan dalam mengembangkan sistem tersebut, yaitu sistem
sosial yang berlaku di Indonesia secara jangka panjang. yang mencakup seluruh rakyat dan memberdayakan
Pengalihan program asuransi sosial dari ke BPJS masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
ketenagakerjaan merupakan kebijakan pemerintah yang dengan martabat kemanusiaan. Selanjutnya, Bayu
berkaitan dengan implementasi UU SJSN dan UU BPJS menyampaikan perbandingan beberapa negara
Berkaitan dengan tata kelola pengalihan, Oce dalam mengembangkan sistem jaminan sosial. Ia
menjelaskan bahwa saat ini status program asuransi mencontohkan seluruh badan penyelenggara dijadikan
sosial yang diselenggarakan oleh PT ASABRI (Persero) satu badan penyelenggara di Korea Selatan, yaitu
dan PT TASPEN berada dalam posisi transisi. Proses National Health Insurance Corporation. Badan tersebut
transisi terjadi sejak Mahkamah dalam Putusan MK sebagai suatu badan hukum publik otonom independen
Nomor 007/PUU-III/2005 menyatakan ketentuan Pasal nirlaba dalam cakupan praktis seluruh penduduk.
5 ayat (2) dan ayat (3) UU Nomor 40 Tahun 2004 (UU Kemudian di Amerika Serikat, sistem jaminan sosial
SJSN) yang mengatur keempat persero (Jamsostek, diselenggarakan dalam satu undang-undang dan
Asabri, Taspen, dan Askes) sebagai BPJS bertentangan diselenggarakan oleh satu badan pemerintah, yakni
dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan Social Security Administration yang bersifat nasional
hukum mengikat. Kemudian setelah dibentuknya dan dikelola oleh pemerintah federal. Sementara di
BPJS berdasarkan UU SJSN, maka transisi itu masih Jerman banyak sekali lembaga penyelenggara jaminan
berlanjut. Saat ini fokus transisi adalah program sosial yang awalnya 5.000 lembaga, saat ini menjadi
asuransi sosial yang dijalankan oleh PT ASABRI (Persero) tinggal 200-an saja. Artinya, setiap negara memiliki
kepada BPJS. pilihan model yang berbeda-beda.
NANO TRESNA ARFANA

Direktur Renstra dan TI BPJS Ketenagakerjaan Sumarjono dan Direktur Utama PT Asabri (Persero) Sony Wijaya (ki-kan) selaku pihak terkait memberikan
keterangan pada Sidang lanjutan pengujian Undang - Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Kamis (23/7) di Ruang Sidang MK.

20 Nomor 176 • Oktober 2021


PENGUMUMAN
Pemberlakuan Protokol Kesehatan secara Ketat di Gedung
Mahkamah Konstitusi selama Pandemi Covid-19:

1. Setiap Tamu wajib menunjukkan surat


keterangan SWAB ANTIGEN dengan hasil
NEGATIF yang masa berlaku 3 HARI

2. Wahib menggunakam MASKER dan FACE SHIELD


selama waktu kunjungan

30
3. Kondisi kesehatan baik dan suhu badan TIDAK
LEBIH DARI 37,3 derajat celsius

4. Waktu audiensi dibatasi paling lama 30 MENIT menit

Satgas Covid-19 Mahkamah Konstitusi


#IngatProtokolKesehatan
#MKRImencegahPenyebaranCovid19

@officialMKRI @officialMKRI Mahkamah Konstitusi RI mahkamahkonstitusi mkri.id

Nomor 176 • Oktober 2021 21


KILAS PERKARA

Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Konstitusi


Saldi Isra, Waway Warsiman selaku kuasa hukum
menyampaikan frasa “mengundurkan diri dari jabatan
di pemerintahan pada saat mendaftar sebagai calon”
sebagaimana diatur dalam Pasal 21 huruf j dan Pasal 117
huruf j UU Pemilu bertentangan dengan Pasal 28D ayat
(1) UUD 1945. Menurut Pemohon, pemaknaan dengan
tafsir dari ketentuan Pasal 21 huruf j dan Pasal 117 huruf
j UU Pemilu, bahwa subjek hukum yang mencalonkan diri
ATURAN ASN HARUS MUNDUR JIKA sebagai anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota
INGIN MENJADI PENYELENGGARA dan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,
PEMILU DIUJI KE MK Panwaslu Kecamatan, dan Panwaslu Kelurahan/Desa serta
Panwas TPS, harus mundur dari jabatan di pemerintahan
pada saat mendaftar, secara konstitusional pasti merugikan
DUA orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdomisili atau setidaknya mengurangi hak konstitusional Pemohon.
di Jakarta mengajukan uji materiil aturan mengenai Untuk itu, dalam petitumnya, Pemohon meminta
ASN harus mengundurkan diri jika ingin mendaftarkan MK memprioritaskan pemeriksaan permohonan Pemohon
sebagai penyelenggara pemilu dalam Undang-undang sebelum dimulainya tahapan seleksi calon komisioner KPU/
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Bawaslu masa jabatan tahun 2022-2027. Kemudian, para
Pemilu). Permohonan yang teregistrasi dengan Nomor Pemohon meminta MK menyatakan frasa “Mengundurkan
39/PUU-XIX/2021 ini diajukan oleh Siti Warsilah dan diri dari jabatan di pemerintahan pada saat mendaftar
Evarini Uswatun Khasanah yang merupakan ASN. Para sebagai calon” sebagaimana disebut dalam Pasal 21 huruf
Pemohon mempersoalkan norma Pasal 21 huruf j dan j dan Pasal 117 huruf j UU Pemilu, bertentangan dengan
Pasal 117 huruf j UU Pemilu. UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
sepanjang tidak dimaknai “Mengundurkan diri dari jabatan
di pemerintahan setelah terpilih”. (Utami Argawati)

MENYOAL KONSTITUSIONALITAS
JANGKA WAKTU 14 HARI PENGUJIAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANG DI
BAWAH UNDANG-UNDANG

SIDANG pemeriksaan pendahuluan pengujian Undang-


Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung (UU MA) digelar Mahkamah Konstitusi
Terbatas (PT) yang menjalankan usaha pengelolaan dan
(MK) pada Senin (6/9/2021). Permohonan yang teregistrasi
penyewaan gedung perkantoran Sainath Tower. Pemohon
dengan Nomor 43/PUU-XIX/2021 ini diajukan oleh Vikash
merasa dirugikan dengan berlakunya ketentuan Pasal 31A
Kumar Dugar selaku Direktur Utama PT Realindo (Pemohon
ayat (4) UU No. 3/2009 yang mengakibatkan Pemohon
Prinsipal).
tidak mendapat hak konstitusionalnya sebagaimana yang
Eddy Christian selaku kuasa Pemohon menjelaskan
dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 28D
bahwa Pemohon melakukan uji materiil Pasal 31A ayat
ayat (1), serta Pasal 28H ayat (2) UUD 1945.
(4) UU MA yang menyatakan, “Permohonan pengujian
Pemohon mendalilkan telah melakukan pengujian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
kepada Mahkamah Agung karena mengalami kerugian
Mahkamah Agung paling lama 14 (empat belas) hari kerja
konstitusional atas suatu peraturan yang telah dicabut,
terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan.” Pemohon
walaupun peraturan tersebut telah dicabut dan dinyatakan
adalah badan hukum privat yang berbentuk Perseroan
tidak berlaku. Namun pada masa sebelumnya saat masih

22 Nomor 176 • Oktober 2021


berlaku telah dipakai sebagai alat penetapan hukum pajak belas) hari kerja tidak dimaknai sebagai waktu penyelesaian
oleh Pembentuk Undang-Undang yang telah membuat permohonan pengujian”. Pemohon menyatakan kerugian-
kerugian konstitusional Pemohon sehingga Pemohon kerugian hak konstitusional yang didalilkan Pemohon dapat
berkepentingan untuk dapat melakukan pengujian dipulihkan kembali, memerintahkan Mahkamah Agung
materinya di Mahkamah Agung. kembali melakukan pengujian materiil atas Pasal 7 ayat
Oleh karena itu, dalam petitumnya, Pemohon meminta (4) dan ayat (6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/
agar Mahkamah menyatakan Pasal 31A ayat (4) UU MA PMK.03/2014. (Nano Tresna A.)
tidak mengikat sepanjang frasa“paling lama 14 (empat

PUU-XIX/2021 tersebut, yakni Martondi (Pemohon I) dan


Naloanda (Pemohon II) selaku Ketua Umum dan Bendahara
LSM Rumah Rakyat (Rura), M. Gontar Lubis (Pemohon III)
dan Muhammad Yasid (Pemohon IV) selaku perseorangan
warga negara yang berprofesi sebagai karyawan swasta
dan wiraswasta.
Pemohon menyatakan pasal-pasal yang diujikan
bertentangan dengan UUD 1945. Menurut para Pemohon,
sebagai warga negara pihaknya memiliki hak konstitusi
untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum termasuk
MENYOAL KONSTITUSIONALITAS dalam pemilihan presiden dan wakil presiden. Selain itu,
ATURAN CAPRES-CAWAPRES HARUS para Pemohon berpandangan bahwa hak konstitusional
warga negara untuk dipilih menjadi presiden dan wakil
DIUSUNG PARPOL
presiden yang ada pada UU 7/2017 tersebut, hanya
MENJELANG Pemilihan Umum pada 2024 mendatang, memuat hak konstitusi dari sebagian rakyat yang tergabung
aturan mengenai pencalonan presiden dan wakil presiden dalam kelompok partai politik. Padahal, MK dalam Putusan
kembali diuji secara materiil ke Mahkamah Konstitusi (MK). Nomor 011-017/PUU-I/2003 dan Nomor 102/PUU-
Kali ini sejumlah Pemohon yang berasal dari LSM maupun VII/2009 menyatakan setiap rakyat warga negara Indonesia
perseorangan menguji sebanyak 18 pasal dalam Undang- mempunyai hak konstitusi untuk memilih dan dipilih dalam
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pemilihan presiden dan wakil presiden.
(UU Pemilu). Pasal-pasal yang diuji, yakni Pasal 221, Pasal Untuk itu, dalam petitumnya, Pemohon meminta agar
222, Pasal 223, Pasal 224, Pasal 225, Pasal 226, Pasal 227, Mahkamah membatalkan UU Pemilu sepanjang ketentuan
Pasal 228, Pasal 229, Pasal 230, Pasal 231, Pasal 232, mengenai “Pengusulan Bakal Calon Presiden Dan Wakil
Pasal 233, Pasal 234, Pasal 235, Pasal 236, Pasal 237, serta Presiden Dan Penetapan Pasangan Presiden Dan Wakil
Pasal 238 UU Pemilu. Para Pemohon Perkara Nomor 44/ Presiden” sebagaimana di atur pada BAB VI Pasal 221
sampai dengan Pasal 238.(Sri Pujianti)

MAHKAMAH Konstitusi (MK) menggelar sidang terhadap


permohonan perkara pengujian ketentuan tugas MPR
dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (UU 17/2014 atau UU MD3) pada Senin
(13/9/2021). Permohonan yang teregistrasi dengan
Nomor 45/PUU-XIX/2021 ini diajukan oleh dua perorangan
bernama Ahmad Ridha Sabana dan Abdullah Mansuri yang
menyatakan diri sebagai Ketua Umum dan Sekretaris
MENYOAL PENAMBAHAN KEWENANGAN Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Indonesia (Partindo).
MPR DALAM UU MD3 Pemohon mengatakan hak konstitusional para
Pemohon telah dirugikan atau setidak-tidaknya potensial

Nomor 176 • Oktober 2021 23


KILAS PERKARA

menurut penalaran wajar dapat dipastikan terjadi kerugian (RPJMN) yang berlaku 5 (lima) tahun. RPJPN yang digunakan
oleh berlakunya Pasal 5 UU MD3. Menurutnya, MPR tidak cukup efektif mengingat titik berat RPJPN berada
dipandang perlu untuk memiliki tugas lain, yakni menyusun dalam ranah eksekutif. Sehingga, untuk melindungi hak-
dan menetapkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) hak konstitusional Pemohon diperlukan PPHN yang menjadi
yang menjadi pedoman pemerintah dalam melaksanakan bagian tugas daripada lembaga MPR.
pembangunan nasional disegala bidang yaitu idiologi, politik, Untuk itu, Pemohon meminta MK menyatakan Pasal
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan 5 UU MD3 bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak
Menurut Pemohon, Pemerintah menggunakan memiliki kekuatan hukum mengikat apabila pada pasal a
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) quo tidak ditambahkan poin e yang berbunyi ”menyusun
sebagai dasar pembangunan nasional yang berlaku selama dan menetapkan PPHN yang menjadi pedoman pemerintah
20 (dua puluh) tahun. Adapun teknis pelaksanaan dibuat dalam melaksanakan pembangunan nasional”. (Utami
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Argawati)

Dalam sidang yang digelar pada Selasa (21/9/2021)


siang, para Pemohon diwakili oleh Zainal Arifin Husein,
dkk., sebagai kuasa hukum. Pemohon menguji secara
materiil kata “terintegrasi” dalam Pasal 48 ayat (1) dan
frasa “antara lain” dalam Penjelasan Pasal 48 ayat (1) UU
Sisnas Iptek. Pemohon menganggap hak konstitusionalnya
telah dirugikan oleh berlakunya ketentuan Pasal 48 ayat (1)
UU Sisnas Iptek sebagaimana telah diubah dengan Pasal
121 UU No. 11/2020 (UU Cipta Kerja) karena frasa “yang
diintegrasikan” pada pasal a quo dianggap multitafsir. Hal
ini berakibat pada ketidakpastian hukum karena frasa
ATURAN PENGINTEGRASIAN LEMBAGA “yang diintegrasikan” memiliki tafsir tidak jelas apakah
hanya terintegrasi koordinasi penyusunan perencanaan,
RISET KE BRIN DIGUGAT program, anggaran, dan sumber daya ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan
PADA peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional penerapan untuk menghasilkan invensi dan inovasi sebagai
landasan ilmiah dalam perumusan dan penetapan kebijakan
ke-26 yang berlangsung pada 10 Agustus 2021 silam,
pembangunan nasional atau peleburan kelembagaan.
Presiden Joko Widodo meminta Badan Riset dan Inovasi
Oleh karena itu, ungkap Zainal, apabila dikaitkan
Nasional (BRIN) untuk segera mengkonsolidasikan dan dengan Pasal 48 ayat (1) UU Sisnas Iptek sebagaimana
mengintegrasikan kekuatan riset dan inovasi nasional. Hal ini diubah dalam Pasal 121 UU Cipta Kerja terkait dengan BRIN
sebagaimana diatur dalam Pasal 48 ayat (1) dan Penjelasan yang menyatakan bahwa untuk menjalankan penelitian,
Pasal 48 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta
tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi invensi dan inovasi yang terintegrasi dibentuk BRIN. Kata
(UU Sisnas Iptek). Terkait pengintegrasian lembaga riset “terintegrasi” menimbulkan interpretasi yang beragam yakni
sebagaimana diatur dalam pasal-pasal tersebut, dua apakah diartikan sebagai koordinasi sehingga eksistensi dan
peneliti mengajukan uji materiil atas kedua ketentuan di fungsi lembaga masih tetap ada sebagaimana Pasal 42 UU
atas. Pemohon perkara Nomor 46/UU-XIX/2021, yakni Sisnas Iptek ataukah kata “terintegrasi” diartikan sebagai
Heru Susetyo yang merupakan Peneliti pada Lembaga Riset peleburan berbagai lembaga riset pemerintah tersebut
menjadi satu lembaga yaitu Badan Riset dan Inovasi
dan Publikasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan
Nasional. (Nano Tresna A.)
sebagai Anggota Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta.

24 Nomor 176 • Oktober 2021


MAJELIS RAKYAT PAPUA GUGAT REVISI UU OTSUS PAPUA

UNDANG-Undang Nomor 2 Tahun Dalam persidangan yang dan Pasal 76 ayat (1) dan ayat (2)
2021 tentang Perubahan Kedua Atas dipimpin oleh Wakil Ketua MK Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021
Undang-Undang Nomor 21 Tahun Aswanto, Timotius Murib mengatakan bertentangan dengan UUD 1945 dan
2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Pemohon mengajukan permohonan tidak mempunyai kekuatan hukum
Provinsi Papua (UU Otsus Papua) tersebut karena telah mencermati mengikat. Kemudian, Pemohon
diuji secara materiil ke Mahkamah perubahan UU Otsus Papua karena meminta agar Mahkamah menyatakan
Konstitusi (MK). Majelis Rakyat Papua terdapat adanya klausul-klausul norma Pasal 6 ayat (4) dan Pasal 6A
(MRP) yang diwakili oleh Timotius yang justru merugikan kepentingan ayat (4) bertentangan dengan frasa
Murib (Ketua), Yoel Luiz Mulait (Wakil dan hak konstitusional Pemohon sesuai dengan peraturan perundang-
Ketua I), dan Debora Mote (Wakil Ketua dan secara khusus kepentingan undangan tidak mempunyai kekuatan
II) tercatat sebagai Pemohon Nomor dan hak konstitusional rakyat orang hukum mengikat sepanjang dimaknai
47/PUU-XIX/2021. asli Papua (OAP). Ia menjelaskan ‘peraturan perundang-undangan
Dalam sidang perdana yang perubahan dan penambahan norma yang dimaksud adalah perdasus dan
digelar pada Rabu (22/9/2021) secara baru sebagaimana diatur dalam Pasal perdasi Provinsi Papua’. Pemohon pun
daring, para Pemohon mendalilkan 6 ayat (4) dan ayat (5) UU Otsus Papua meminta agar Mahkamah menyatakan
norma dalam ketentuan Pasal 6 ayat tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, mengembalikan pemberlakuan
(2), Pasal 6A, Pasal 28, Pasal 38, Pasal dan Wewenang Hak dan Tanggung norma Pasal 28 ayat (1) dan ayat
59 ayat (3), Pasal 68A, Pasal 76 dan Jawab Keanggotaan Pimpinan dan (2) sebagaimana tercantum dalam
Pasal 77 UU Otsus Papua melanggar Alat Kelengkapan DPRP dan DPRK Undang-Undang Nomor 21 Tahun
hak konstitusional mereka sebagai sesuai dengan ketentuan peraturan 2001. Berikutnya, menyatakan norma
orang asli Papua (OAP). Para Pemohon perundang-undangan yang justru Pasal 7 Undang-Undang Nomor
merupakan representasi kultural OAP menciptakan ketidakpastian hukum. 21 Tahun 2001 tidak mempunyai
dalam rangka perlindungan hak-hak Untuk itu, dalam petitumnya, kekuatan hukum mengikat sepanjang
orang asli Papua dengan berlandaskan Pemohon meminta agar Mahkamah dimaknai usulan perubahan undang-
pada penghormatan terhadap adat dan menyatakan Pasal 6A ayat (1) huruf undang ini wajib diajukan oleh rakyat
budaya, pemberdayaan perempuan, b dan ayat (2), Pasal 6A ayat (1) huruf Provinsi Papua melalui MRP dan
dan pemantapan kerukunan hidup umat b dan ayat (2), Pasal 28 ayat (1) dan DPRP.
beragama yang memiliki kepentingan ayat (2), dan ayat (4), Pasal 38 ayat
langsung atas lahirnya UU a quo. (2), Pasal 59 ayat (3), dan Pasal 68A,

Nomor 176 • Oktober 2021 25


DAFTAR PUTUSAN

PUTUSAN MK SELAMA OKTOBER 2021

No. Nomor Perkara Pokok Perkara Pemohon Putusan


1 60/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil Dr. H. Alirman Sori, Menolak Seluruhnya
Undang-Undang Tamsil Linrung, Dr.
Nomor 3 Tahun 2020 H. Erzaldi Rosman
tentang Perubahan Djohan, Syarikat Islam
Atas Undang- (diwakili oleh Dr. H.
Undang Nomor 4 Hamdan Zoelva), Dr.
Tahun 2009 tentang Marwan Batubara, Ir.
Pertambangan Budi Santoso, Ilham
Mineral dan Rifki Nurfajar, dan M.
Batubara terhadap Andrean Saefudin
UUD 1945
2 59/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil Kurniawan, S.IP. dan Dr. Menolak Seluruhnya
Undang-Undang Arif Zulkifli, S.E., M.M.
Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan
Atas Undang-
Undang Nomor 4
Tahun 2009 tentang
Pertambangan
Mineral dan
Batubara terhadap
UUD 1945
3 64/PUU-XVIII/2020 Pengujian Materiil Dr. Drs. Helvis, 1. Menyatakan permohonan Pemohon I dan
Undang-Undang S.Sos., S.H., M.H. dan Pemohon III tidak dapat diterima;
Nomor 3 Tahun 2020 Muhammad Kholid 2. Mengabulkan permohonan Pemohon II untuk
tentang Perubahan Syeirazi, M.Si. sebagian;
Atas Undang- 3. Menyatakan ketentuan Pasal 169A ayat
Undang Nomor 4 (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020
Tahun 2009 tentang tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Pertambangan Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Batubara terhadap Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 147,
UUD 1945 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6525) sepanjang frasa “diberikan jaminan”
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,
sepanjang tidak dimaknai “dapat diberikan”;

26 Nomor 176 • Oktober 2021


4. Menyatakan ketentuan Pasal 169A ayat
(1) huruf a dan huruf b Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 147, Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6525), sepanjang kata
“dijamin” bertentangan dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai
“dapat”;
5. Menyatakan ketentuan Pasal 169A ayat
(1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 147,
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6525) selengkapnya berbunyi, “KK dan PKP2B
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 dapat
diberikan perpanjangan menjadi IUPK sebagai
Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian setelah
memenuhi persyaratan dengan ketentuan: …”;

6. Menyatakan ketentuan Pasal 169A ayat


(1) huruf a dan huruf b Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 147, Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6525), selengkapnya menjadi
berbunyi: “kontrak/perjanjian yang belum
memperoleh perpanjangan dapat mendapatkan
2 (dua) kali perpanjangan dalam bentuk IUPK
sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian
masing-masing untuk jangka waktu paling
lama 10 (sepuluh) tahun sebagai kelanjutan
operasi setelah berakhirnya KK atau PKP2B
dengan mempertimbangkan upaya peningkatan
penerimaan negara. kontrak/perjanjian yang
telah memperoleh perpanjangan pertama dapat
untuk diberikan perpanjangan kedua dalam
bentuk IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/
Perjanjian untuk jangka waktu paling lama 10
(sepuluh) tahun sebagai kelanjutan operasi
setelah berakhirnya perpanjangan pertama KK
atau PKP2B dengan mempertimbangkan upaya
peningkatan penerimaan negara”.
7. Menolak permohonan Pemohon II untuk selain
dan selebihnya;

Nomor 176 • Oktober 2021 27


DAFTAR PUTUSAN

4 81/PUU-XVIII/2020 Pengujian Materiil 1. Arnoldus Belau; 2. Menolak permohonan untuk seluruhnya


Undang-Undang Perkumpulan Aliansi
Nomor 19 Tahun Jurnalis Independen
2016 tentang (AJI), yang diwakili
Perubahan Atas oleh Abdul Manan
Undang-Undang (Ketua Umum) dan
Nomor 11 Tahun Revolusi Riza Zulverdi
2008 tentang (Sekretaris Jenderal)
Informasi dan
Transaksi Elektonik
terhadap UUD 1945
5 85/PUU-XVIII/2020 Pengujian Materiil 1. Sumali, S.H., M.H. 1. Mengabulkan permohonan para Pemohon
Undang-Undang dan 2. Hartono, S.H. untuk sebagian;
Nomor 46 Tahun 2. Menyatakan Pasal 10 ayat (5) Undang-Undang
2009 tentang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan
Pengadilan Tindak Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara
Pidana Korupsi Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
terhadap UUD 1945 155, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5074) bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat secara bersyarat
sepanjang tidak dimaknai, “Hakim ad hoc
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diangkat
untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun
dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan tanpa seleksi ulang sepanjang
masih memenuhi persyaratan perundang-
undangan, serta dapat diangkat untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun berikutnya dengan
terlebih dahulu mengikuti proses seleksi
kembali sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku”. Sehingga Pasal 10
ayat (5) Undang-Undang Nomor 46 Tahun
2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 155, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5074) yang
semula berbunyi “Hakim ad hoc sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) diangkat untuk masa
jabatan selama 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan”, menjadi selengkapnya berbunyi,
“Hakim ad hoc sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) diangkat untuk masa jabatan selama
5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan tanpa seleksi
ulang sepanjang masih memenuhi persyaratan
peraturan perundang-undangan, serta dapat
diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
berikutnya dengan terlebih dahulu mengikuti
proses seleksi kembali sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku”;

28 Nomor 176 • Oktober 2021


6 39/PUU-XIX/2021 Pengujian Undang- 1. Siti Warsilah, Tidak Dapat Diterima
Undang Nomor 7 S.E., M.Si.; 2. Evarini
Tahun 2017 tentang Uswatun Khasanah,
Pemilu S.E.
7 40/PUU-XIX/2021 Pengujian Materiil Ignatius Supriyadi, Tidak Dapat Diterima
Undang-Undang S.H., LL.M., sebagai
Nomor 40 Tahun Pemohon I; Sidik, S.
2007 tentang H.I., M.H., sebagai
Perseroan Terbatas Pemohon II; dan
Janteri, S.H., sebagai
Pemohon III.
8 45/PUU-XIX/2021 Pengujian Materiil Ahmad Ridha Sabana Tidak Dapat Diterima
Undang Undang dan Abdullah Mansuri,
No 17 Tahun 2014 yang masing-masing
tentang Majelis bertindak selaku Ketua
Permusyawaratan Umum dan Sekretaris
Rakyat, Dewan Jenderal DPP Partai
Perwakilan Rakyat, Indonesia Partindo
Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat
Daerah
9 50/PUU-XIX/2021 Pengujian Materiil Herifuddin Daulay Menolak untuk seluruhnya
Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan
Umum
10 37/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil dan 1. Yayasan Penguatan Dalam Pengujian Formil:
Materiil Undang- Partisipasi, Inisiatif, dan Menolak permohonan para Pemohon untuk
Undang Nomor 2 Kemitraan Masyarakat seluruhnya;
Tahun 2020 tentang Indonesia (YAPPIKA) Dalam Pengujian Materiil:
Penetapan Peraturan dalam hal ini diwakili 1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk
Pemerintah oleh Fransisca Fitri sebagian;
Pengganti Undang- Kurnia Sri selaku 2. Menyatakan frasa “bukan merupakan kerugian
Undang Nomor 1 Direktur Eksekutif; 2. negara” Pasal 27 ayat (1) Lampiran Undang-
Tahun 2020 tentang Desiana Samosir; 3. Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Muhammad Maulana; Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Negara dan Stabilitas 4. Syamsuddin Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Sistem Keuangan Alimsyah. Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
untuk Penanganan Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi
Pandemi Corona Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/
Virus Disease atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman
2019 (COVID-19) yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Dalam dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi
Rangka Menghadapi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Ancaman yang Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Membahayakan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Perekonomian 6516) bertentangan dengan Undang-Undang
Nasional dan/atau Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Stabilitas Sistem dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
Keuangan Menjadi secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai,
Undang-Undang “bukan merupakan kerugian negara sepanjang
terhadap UUD 1945 dilakukan dengan iktikad baik dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan”.

Nomor 176 • Oktober 2021 29


DAFTAR PUTUSAN

Sehingga Pasal 27 ayat (1) Lampiran Undang-


Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/
atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6516) yang semula berbunyi, “Biaya
yang telah dikeluarkan Pemerintah dan/
atau lembaga anggota KSSK dalam rangka
pelaksanaan kebijakan pendapatan negara
termasuk kebijakan di bidang perpajakan,
kebijakan belanja negara termasuk kebijakan
di bidang keuangan daerah, kebijakan
pembiayaan, kebijakan stabilitas sistem
keuangan, dan program pemulihan ekonomi
nasional, merupakan bagian dari biaya
ekonomi untuk penyelamatan perekonomian
dari krisis dan bukan merupakan kerugian
negara”, menjadi selengkapnya berbunyi,
“Biaya yang telah dikeluarkan Pemerintah dan/
atau lembaga anggota KSSK dalam rangka
pelaksanaan kebijakan pendapatan negara
termasuk kebijakan di bidang perpajakan,
kebijakan belanja negara termasuk kebijakan
di bidang keuangan daerah, kebijakan
pembiayaan, kebijakan stabilitas sistem
keuangan, dan program pemulihan ekonomi
nasional, merupakan bagian dari biaya
ekonomi untuk penyelamatan perekonomian
dari krisis dan bukan merupakan kerugian
negara sepanjang dilakukan dengan iktikad
baik dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan”.

30 Nomor 176 • Oktober 2021


3. Menyatakan frasa “bukan merupakan
objek gugatan yang dapat diajukan kepada
peradilan tata usaha negara” dalam Pasal 27
ayat (3) Lampiran Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6516)
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai,
“bukan merupakan objek gugatan yang
dapat diajukan kepada peradilan tata usaha
negara sepanjang dilakukan terkait dengan
penanganan pandemi Covid-19 serta dilakukan
dengan iktikad baik dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan”. Sehingga
Pasal 27 ayat (3) Lampiran Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/
atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6516) yang semula berbunyi,

Nomor 176 • Oktober 2021 31


DAFTAR PUTUSAN

“Segala tindakan termasuk keputusan yang


diambil berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang ini bukan
merupakan objek gugatan yang dapat diajukan
kepada peradilan tata usaha negara”, menjadi
selengkapnya berbunyi, “Segala tindakan
termasuk keputusan yang diambil berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang ini bukan merupakan objek gugatan
yang dapat diajukan kepada peradilan tata
usaha negara sepanjang dilakukan terkait
dengan penanganan pandemi Covid-19 serta
dilakukan dengan iktikad baik dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan”.
4. Menyatakan Pasal 29 Lampiran Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/
atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6516) yang semula berbunyi, “Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini
mulai berlaku pada tanggal diundangkan”
bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat
secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai,
“Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan dan harus dinyatakan tidak
berlaku lagi sejak Presiden mengumumkan
secara resmi bahwa status pandemi Covid-19
telah berakhir di Indonesia dan status tersebut
harus dinyatakan paling lambat akhir tahun ke-
2. Dalam hal secara faktual pandemi Covid-19
belum berakhir, sebelum memasuki tahun ke-3
UU a quo masih dapat diberlakukan namun
pengalokasian anggaran dan penentuan batas
defisit anggaran untuk penanganan Pandemi
Covid-19, harus mendapatkan persetujuan
DPR dan pertimbangan DPD”.

32 Nomor 176 • Oktober 2021


11 43/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil dan Dalam Pengujian Formil:
Materiil Undang- H. Ahmad Sabri Lubis,
Undang 2 Tahun H. Munarman, S.H., Menolak permohonan para Pemohon untuk
2020 tentang Khotibul Umam, S.Ag., seluruhnya;
Penetapan Peraturan Ir. Ismail Yusanto,
Pemerintah Hasanudin, S.H., M.M., Dalam Pengujian Materiil:
Pengganti Undang- M.Si., Muhammad
Undang Nomor 1 Faisal Silenang, Drg. 1. Menyatakan permohonan para Pemohon
Tahun 2020 tentang Madi Saputra, Sp. sepanjang Pasal 27 ayat (1) dan ayat
Kebijakan Keuangan Pros., Irfianda Abidin, (3) Lampiran Undang-Undang Nomor
Negara dan Stabilitas Timsar Zubil, dan Dr. H. 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Sistem Keuangan Sugianto, M.M. Peraturan Pemerintah Pengganti
untuk Penanganan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Pandemi Corona Tentang Kebijakan Keuangan Negara
Virus Disease Dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
2019 (COVID-19) Penanganan Pandemi Corona Virus
dan/atau Dalam Disease 2019 (Covid-19) Dan/Atau Dalam
Rangka Menghadapi Rangka Menghadapi Ancaman Yang
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
Membahayakan Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan
Perekonomian Menjadi Undang-Undang (Lembaran
Nasional dan/atau Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Stabilitas Sistem Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara
Keuangan Menjadi Republik Indonesia Nomor 6516) tidak
Undang-Undang dapat diterima;
terhadap UUD 1945 2. Menolak permohonan para Pemohon
untuk selain dan selebihnya.
12 75/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil dan Prof. Dr. M. Sirajuddin Dalam Pengujian Formil:
Materiil Undang- Syamsuddin, Prof. Dr.
Undang Nomor 2 Sri Edi Swasono, Prof. · Menyatakan permohonan pengujian
Tahun 2020 tentang Dr. HM. Amien Rais, formil Undang-Undang Nomor 2 Tahun
Penetapan Peraturan MA., dkk. 2020 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Pengganti Undang- Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Undang Nomor 1 Keuangan Negara Dan Stabilitas Sistem
Tahun 2020 tentang Keuangan Untuk Penanganan Pandemi
Kebijakan Keuangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Negara dan Stabilitas Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi
Sistem Keuangan Ancaman Yang Membahayakan
untuk Penanganan Perekonomian Nasional Dan/Atau
Pandemi Corona Stabilitas Sistem Keuangan Menjadi
Virus Disease Undang-Undang (Lembaran Negara
2019 (COVID-19) Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
dan/atau Dalam 134, Tambahan Lembaran Negara
Rangka Menghadapi Republik Indonesia Nomor 6516) tidak
Ancaman yang dapat diterima;
Membahayakan
Perekonomian
Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi
Undang-Undang
terhadap UUD 1945

Nomor 176 • Oktober 2021 33


DAFTAR PUTUSAN

Dalam Pengujian Materiil:

· Menyatakan permohonan para Pemohon


sepanjang Pasal 27 ayat (1) dan ayat
(3) Lampiran Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
tentang Kebijakan Keuangan Negara
Dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) Dan/Atau Dalam
Rangka Menghadapi Ancaman Yang
Membahayakan Perekonomian Nasional
Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan
Menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6516) tidak
dapat diterima;
· Menolak permohonan para Pemohon
untuk selain dan selebihnya;
13 42/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil dan Tidak Dapat Diterima
Materiil Undang- Ir. Iwan Sumule, dkk
Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang
Penetapan Peraturan
Pemerintah
Pengganti Undang-
Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan
untuk Penanganan
Pandemi Corona
Virus Disease
2019 (COVID-19)
dan/atau Dalam
Rangka Menghadapi
Ancaman yang
Membahayakan
Perekonomian
Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi
Undang-Undang
terhadap UUD 1945

34 Nomor 176 • Oktober 2021


14 45/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil dan Sururudin, S.H., LL.M.
Materiil Undang- 1. Menyatakan permohonan Pemohon
Undang Nomor 2 sepanjang Pasal 27 ayat (1) dan ayat
Tahun 2020 tentang (3) Lampiran Undang-Undang Nomor
Penetapan Peraturan 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Pemerintah Peraturan Pemerintah Pengganti
Pengganti Undang- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Undang Nomor 1 tentang Kebijakan Keuangan Negara
Tahun 2020 tentang Dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Kebijakan Keuangan Penanganan Pandemi Corona Virus
Negara dan Stabilitas Disease 2019 (Covid-19) Dan/Atau Dalam
Sistem Keuangan Rangka Menghadapi Ancaman Yang
untuk Penanganan Membahayakan Perekonomian Nasional
Pandemi Corona Dan/Atau Stabilitas Sistem Keuangan
Virus Disease Menjadi Undang-Undang (Lembaran
2019 (COVID-19) Negara Republik Indonesia Tahun 2020
dan/atau Dalam Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara
Rangka Menghadapi Republik Indonesia Nomor 6516) tidak
Ancaman yang dapat diterima;
Membahayakan 2. Menolak permohonan Pemohon untuk
Perekonomian selain dan selebihnya.
Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi
Undang-Undang
terhadap UUD 1945
15 47/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil dan Triono, S.T., dan Menolak permohonan untuk seluruhnya
Materiil Undang- Suyanto
Undang Nomor 2
Tahun 2020 tentang
Penetapan Peraturan
Pemerintah
Pengganti Undang-
Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan
untuk Penanganan
Pandemi Corona
Virus Disease
2019 (COVID-19)
dan/atau Dalam
Rangka Menghadapi
Ancaman yang
Membahayakan
Perekonomian
Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi
Undang-Undang
terhadap UUD 1945

Nomor 176 • Oktober 2021 35


DAFTAR PUTUSAN

16 49/PUU-XVIII/2020 Pengujian Formil dan H. Damai Hari 1. Menyatakan permohonan Pemohon


Materiil Undang- Lubis,S.H., M.H. sepanjang Pasal 27 ayat (1) dan ayat
Undang Nomor 2 (3) Lampiran Undang-Undang Nomor
Tahun 2020 tentang 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Penetapan Peraturan Peraturan Pemerintah Pengganti
Pemerintah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Pengganti Undang- tentang Kebijakan Keuangan Negara
Undang Nomor 1 dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk
Tahun 2020 tentang Penanganan Pandemi Corona Virus
Kebijakan Keuangan Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam
Negara dan Stabilitas Rangka Menghadapi Ancaman yang
Sistem Keuangan Membahayakan Perekonomian Nasional
untuk Penanganan dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
Pandemi Corona Menjadi Undang-Undang (Lembaran
Virus Disease Negara Republik Indonesia Tahun 2020
2019 (COVID-19) Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara
dan/atau Dalam Republik Indonesia Nomor 6516) tidak
Rangka Menghadapi dapat diterima;
Ancaman yang 2. Menolak permohonan Pemohon untuk
Membahayakan selain dan selebihnya.
Perekonomian
Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem
Keuangan Menjadi
Undang-Undang
terhadap UUD 1945

PUTUSAN PERKARA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH


SELAMA OKTOBER 2021

No. Nomor Perkara Pokok Perkara Pemohon Putusan


1 151/PHP.GUB- Perselisihan Hasil Khairil Anwar Menyatakan Mahkamah Konstitusi tidak berwenang
XIX/2021 Pemilihan Gubernur mengadili permohonan Pemohon
Kalimantan Selatan
Tahun 2020

36 Nomor 176 • Oktober 2021


Nomor 176 • Oktober 2021 37
STANDAR PELAYANAN
KONSULTASI PERKARA
SECARA DARING (ONLINE)

1 PERSYARATAN LAYANAN
KOMPETENSI
Pemohon konsultasi mengajukan pertanyaan melalui
aplikasi simpel.mkri.id, menu konsultasi dalam
Laman MK (mkri.id), menu Hubungi MK, sub menu
PELAKSANA 7
a. Pelaksana memiliki
konsultasi atau melalui email di konsultasi@mkri.id, kemampuan berkomunikasi;
serta melalui (telepon 021-2352-9000 pada jam b. Pelaksana memiliki pengetahuan
layanan). seputar hukum acara di Mahkamah Konstitusi;
c. Pelaksana dapat menjalankan sistem atau

2 SISTEM, MEKANISME DAN


PROSEDUR
aplikasi yang berhubungan dengan proses
penerimaan konsultasi.
1. Petugas Konsultasi menerima
PENGAWASAN INTERNAL
2.
pertanyaan yang diajukan
pemohon konsultasi.
Petugas Konsultasi memberikan
1. Kepala Subbagian Pelayanan 8
Teknis Persidangan
layanan konsultasi melalui aplikasi 2. Kepala Bagian Fasilitas dan
simpel.mkri.id, menu konsultasi Pelayanan Teknis Persidangan
dalam Laman MK (mkri.id), menu Hubungi MK, 3. Kepala Biro Hukum dan
sub menu konsultasi atau melalui email di Administrasi Kepaniteraan
konsultasi@mkri.id, serta melalui 4. Panitera Muda
(telepon 021-2352-9000 pada jam kerja). 5. Panitera
3. Petugas Konsultasi memberitahukan kepada
pemohon konsultasi melalui telepon bahwa
konsultasi tersebut direkam.
PENANGANAN PENGADUAN,
4. Petugas Konsultasi menginput data pihak yang SARAN DAN MASUKAN
meminta konsultasi ke dalam aplikasi Sistem
Informasi Penanganan Perkara (SIMPP).
1. Melalui kotak saran;
2. Melalui kotak pengaduan; 9
5. Petugas Konsultasi melaporkan pemberian layanan 3. Melalui laman MK; dan
konsultasi kepada Panitera Muda dan Panitera. 4. Melalui surat.

10 JUMLAH PELAKSANA
4 orang
3 JANGKA PENYELESAIAN
60 menit.
JAMINAN PELAYANAN
Pemuatan formulir konsultasi

4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
60
ke dalam SIMPP.
11
JAMINAN KEAMANAN,
12 KESELAMATAN PELAYANAN
1. Bebas biaya
FORMULIR 2. Bebas KKN
KONSULTASI

5 PRODUK LAYANAN MASA EVALUASI KINERJA


13
a. Formulir Konsultasi terisi.
b. Konsultasi diupload dalam SIMPP BERLAKU PELAKSANA
IZIN
SARANA DAN 14 1. Evaluasi setiap 12 bulan sekali

6
Tidak ada 2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali

PRASARANA/FASILITAS
1. Lemari penyimpan berkas;

15
2. Meja Permohonan;
3. Komputer;
WAKTU PELAYANAN
| Senin–Kamis: 08.00 – 15.00 WIB
4. Telepon; (istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB)
5. Printer; | Jumat: 08.00 – 15.00 WIB
6. Stempel; (istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB)
7. Laman MK (mkri.id);
8. Melalui email di konsultasi@mkri.id.

38 Nomor 176 • Oktober 2021


KILAS AKSI

Nomor 176 • Oktober 2021 39


AKSI

Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman,


memberikan Kuliah Umum Hukum Tata Negara
Fakultas Syariah Institusi Agama Islam Negeri

HAKIM KONSITUSI MENGULAS


Kediri, dengan tema “Penguatan Nilai-Nilai
Hukum Tata Negara Dalam Membangun Budaya
Akademik Yang Inklusif” yang berlangsung

TUNTAS HUKUM ACARA MK


secara daring, Jumat, (24/09/2021). Foto Humas/
Ilham WM

Pandemi membuat lembaga Mahkamah Konstitusi (MK) harus cerdas memanfaatkan penggunan teknologi untuk
tetap dapat menjalankan tugas, fungsi, dan perannya bagi keadilan dan masyarakat. Sepanjang akhir September
hingga pertengahan Oktober 2021 ini, para hakim konstitusi terus membagikan berbagai ilmu bagi sosialisasi
bagi tegaknya hukum.

Peminat Hukum Tata Perubahan Konstitusi pada 1999, D i j e l a s ka n A nwa r, p e m i n a t


kondisi ketatanegaraan Indonesia kajian di bidang hukum tata negara
Negara Melonjak Drastis mengalami banyak perubahan yang

K
dapat dikatakan melonjak drastis,
signifikan.  karena nilai-nilai yang terkandung di
etua Mahkamah Konstitusi “Perubahan tersebut tidak hanya dalamnya bersifat inklusif (terbuka).
Anwar Usman menjadi terkait hadirnya lembaga negara baru Hal ini secara langsung maupun
narasumber acara “Kuliah maupun hilang dan berubahnya fungsi tidak, memberikan dampak terhadap
Umum Hukum Tata Negara lembaga negara, melainkan juga secara academic culture dalam kehidupan di
( H T N ) I A I N Ke d i r i ” p a d a J u m a t substansi banyak perubahan penting lingkungan pendidikan tinggi secara
(24/9/2021) secara daring. Tema yang harus dipahami setiap warga khusus dan social culture secara umum.
yang diangkat “Penguatan Nilai-Nilai negara. Singkat kata, jika dahulu minat Perubahan ini sangat beralasan karena
Keilmuan Hukum Tata Negara dalam mempelajari Konstitusi sebagai objek dimasa lalu membicarakan Konstitusi
Membangun Budaya Akademik yang hukum tata negara kurang digandrungi, apalagi perubahannya, menjadi suatu
Inklusif.” Anwar menyampaikan, sejak saat ini justru menjadi sebaliknya,” hal yang sangat tabu, bahkan resiko
MK berdiri pada 2003, komitmen untuk kata Anwar kata Anwar yang juga represi harus siap dihadapi jika gagasan
melakukan diseminasi dan pemahaman menyampaikan ucapan selamat kepada tentang perubahan Konstitusi atau tafsir
tentang Konstitusi kepada setiap warga IAIN Kediri yang melakukan penambahan Konstitusi diungkapkan secara terbuka.  
negara dan seluruh lapisan masyarakat Program Studi Hukum Tata Negara pada
senantiasa dilakukan. Karena sejak 2021. 

40 Nomor 176 • Oktober 2021


Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman

Hakim Konstitusi Saldi Isra menjadi narasumber Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam Universitas
Islam 45 Bekasi bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia, pada Sabtu (25/9/2021) pagi secara daring. Foto
Humas/Hamdi.

Cara Menjadi Pengacara akan menekuni profesi apa setelah lulus hukumnya, yaitu UU No. 18 Tahun 2003
kuliah. Entah menjadi pengacara, hakim,
yang Baik dosen, aktivis, dan lainnya. Bertahun-
tentang Advokat. UU a quo menyebutkan
Hakim Konstitusi Saldi Isra bahwa advokat merupakan profesi yang
tahun kemudian, pasca reformasi 1998, bebas, mandiri dan bertanggung jawab
berbagi cerita bagaimana menjadi Saldi menyadari bahwa memilih profesi
seorang pengacara yang baik. dalam menegakkan hukum. Advokat
di bidang hukum tidak kalah bergensi termasuk dari kekuasaan lain yang
Saldi menyampaikan saat menjadi dengan bidang-bidang profesi lainnya
narasumber Pendidikan Khusus Profesi terkait dengan kekuasaan kehakiman.
seperti kedokteran maupun teknik. Dalam UU Advokat juga disebutkan,
Advokat (PKPA) yang diselenggarakan Bicara mengenai profesi pengacara
secara daring oleh Fakultas Hukum advokat adalah profesi yang memberi
(pengacara), Saldi memulai dengan jasa hukum baik di dalam maupun luar
Universitas Andalas (FH Unand) bekerja memaparkan kutipan-kutipan populer
sama dengan Dewan Pimpinan Nasional pengadilan. Saldi mengatakan, seorang
tentang pengacara. Di antaranya kutipan pengacara tidak harus selalu tampil di
Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN “Hanya pengacara dan pelukis yang bisa
Peradi) pada Sabtu (25/9/2021). pengadilan. Ada juga advokat-advokat
mengubah hitam menjadi putih” yang yang mengambil profesi yang bekerja
Saldi menuturkan, selepas sekolah dihasilkan oleh penulis puisi dari Jepang.
menengah atas, dia dan teman- tidak sampai pada proses ligitasi. Dia
“Bagi sebagian orang hanya bekerja nonlitigasi, bekerja di
teman sekolah tidak ada yang berniat digambarkan begitu kuatnya
menekuni bidang hukum. Sebagian luar pengadilan, tidak kalah suksesnya
pengacara, dia bisa membalikkan dibandingkan pengacara-pengacara
besar temannya lebih memilih untuk putih menjadi hitam atau hitam
kuliah di kedokteran, teknik, tentara dan yang hadir di persidangan.
menjadi putih. Jadi, orang melihat dari
sebagainya. “Ternyata di antara teman- sisi optimis. Tapi ada juga sebagian
teman saya tidak ada yang memilih kalangan mengatakan kutipan tersebut
kuliah di fakultas hukum,” kenang pria sindiran bagi para pengacara,” papar
kelahiran 20 Agustus 1968 ini. Saldi yang membawakan materi “How
Singkat cerita, Saldi diterima kuliah to be A Good Pengacara”.
di FH Unand, meski saat itu ia sama Saldi melanjutkan, bagi profesi
sekali tidak pernah membayangkan pengacara atau advokat ada payung

Nomor 176 • Oktober 2021 41


AKSI

Hakim Konstitusi Suhartoyo menyampaikan materi Hukum Acara Mahkamah Konstitusi dalam kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang
diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Andalas-DPN Peradi, Sabtu, (25/09/2021). Foto Humas/Ilham WM

Pemerintah dan dengan lainnya. Secara keseluruhan keterangan bukanlah sebagai Termohon,
DPR Hanya Pemberi kalau ditelisik pasti ada irisannya yang yang kepentingan langsungnya hanya
Keterangan berkaitan dengan hak konstitusional untuk para Hakim Konstitusi.
warga negara,” jelas Suhartoyo.
Berbagai pertanyaan disampaikan
Selain itu, ada pertanyaan
para peserta kegiatan Pendidikan
mengenai boleh tidaknya pasal-pasal
Karakteristik Hukum
Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang
diselenggarakan secara daring oleh
yang telah diuji di MK, diujikan kembali. Acara Pengujian
Fakultas Hukum Universitas Andalas
Menjawab pertanyaan ini, Suhartoyo Undang-Undang di MK
mengatakan bahwa Pasal 60 ayat (1) Hukum acara tidak dapat
(FH Unand) bekerja sama dengan
UU No. 8/2011 tentang Mahkamah dipisahkan dari kehidupan advokat
Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan
Konstitusi. “Dengan demikian, pasal- baik di Mahkamah Konstitusi maupun
Advokat Indonesia (DPN Peradi) pada
pasal yang pernah diuji ke MK dapat peradilan lainnya di Indonesia. Jadi,
Sabtu (25/9/2021).
diujikan kembali dengan dasar pengujian senjata advokat adalah hukum acara
Salah seorang peserta PPKA ada
berbeda. Bahkan sekarang ada ketentuan yang digunakan untuk menyelesaikan
yang menanyakan soal semua pasal
baru bahwa dapat diuji kembali dengan berbagai urusan di pengadilan. Demikian
dalam UUD Negara Republik Indonesia
alasan permohonan yang berbeda,” ucap kalimat pengantar yang disampaikan
(NRI) Tahun 1945 menjamin hak-hak
Suhartoyo. Hakim Konstitusi Suhartoyo dalam
konstitusional warga negara. Terhadap
Berikutnya, ada pertanyaan soal kegiatan Pendidikan Khusus Profesi
pertanyaan tersebut, Hakim Konstitusi
peran Pemerintah dan DPR dalam Advokat (PKPA) yang diselenggarakan
Suhartoyo yang menjadi narasumber
persidangan MK, sejauh ini dapatkah Fakultas Hukum Universitas Kristen
PKPA membenarkan adanya jaminan
dimungkinkan Pemerintah dan DPR Indonesia dengan DPC Peradi Jakarta
hak konstitusional warga negara dari
dapat melakukan peran lain, misalnya Timur pada Sabtu (25/9/2021).
pemberlakuan pasal-pasal dalam
melakukan pembelaan terhadap Suhartoyo mengatakan ketika
Konstitusi.
Termohon. Mengenai peran Pemerintah berbicara hukum acara di MK, terdapat
“Meskipun pasal perpasal
dan DPR, Suhartoyo menjelaskan bahwa suatu perbedaan prinsip dalam perkara
tidak menegaskan kontennya hak
karakter pengujian undang-undang kewenangan MK untuk melakukan
konstitusional. Karena konten-konten
bersifat volunteer. Artinya, ada Pemohon pengujian undang-undang (PUU).
tertentu ditekankan pada pasal-pasal
tetapi tidak ada Termohon. Kapasitas Dalam penyelesaian perkara ini, tidak
tertentu. Tapi menurut saya, tidak
Pemerintah dan DPR saat memberikan
dapat dipisahkan antara pasal satu

42 Nomor 176 • Oktober 2021


ada para pihak yang digugat dan
tergugat. Sementara untuk hukum acara
MK atas kewenangan penyelesaian
sengketa kewenangan lembaga
negara, pembubaran partai politik,
dan penyelesaian sengketa pilpres
dan pilkada, hukum acaranya sama
namun memiliki karakter tersendiri.
Selain itu, sambung Suhartoyo,
karakteristik khusus lainnya dari
sidang PUU adalah kehadiran Presiden,
DPR, DPD, MPR atau pihak yang
membuat undang-undang bukan untuk
melawan Pemohon. Melainkan untuk
memberikan keterangan bagaimana
sejarah dari undang-undang yang
diajukan pengujiannya ke MK.
“Jadi dalam hal pemenuhan
panggilan untuk memberikan keterangan Hakim Konstitusi Suhartoyo menjadi pemateri dalam kegiatan Pendidikan Khusus Advokat,
kerjasama Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia dengan DPC Peradi Jakarta Timur yang
ini adalah untuk memberikan keterangan berlangsung secara daring, Sabtu, (25/09/2021). Foto Humas/Ilham WM
kepada hakim konstitusi dan bukan
untuk membantah apalagi melawan
Pemohon,” jelas Suhartoyo di hadapan
sejumlah 73 peserta PKPA yang
mengikuti kegiatan ini secara daring.

Proses Persidangan di
MK
Hakim Konstitusi Saldi Isra
menjadi narasumber Pendidikan Khusus
Profesi Advokat (PKPA). Kegiatan ini
diselenggarakan oleh Fakultas Agama
Islam Universitas Islam 45 Bekasi bekerja
sama dengan Dewan Pimpinan Nasional
Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN
Peradi), pada Sabtu (25/9/2021) pagi
secara daring. 
Dalam kegiatan tersebut,
Hakim Konstitusi Saldi Isra menjadi narasumber Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang
Saldi membahas mengenai proses diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam Universitas Islam 45 Bekasi bekerja sama dengan
persidangan pengujian undang-undang Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia, pada Sabtu (25/9/2021) pagi secara
daring. Foto Humas/Hamdi.
(UU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Saldi mengatakan, dalam pengujian UU permohonan ke MK, Kepaniteraan dimasukkan kembali kemudian perkara
hanya terdapat satu pihak saja yakni MK akan mengecek permohonan atau permohonan tersebut diregistrasi
pemohon. Namun dalam prakteknya, tersebut apakah bukti-bukti dari dalam Buku Registrasi Perkara
MK membutuhkan keterangan dari DPR permohonan telah cukup atau Konstitusi (BRPK). Permohonan yang
dan Presiden atau pihak lainnya selaku belum. Apabila bukti tersebut belum sudah teregistrasi kemudian diserahkan
pembuat UU.  lengkap, maka kepaniteraan akan kepada Ketua MK dan selanjutnya Ketua
Saldi selanjutnya menjelaskan meminta pemohon untuk melengkapi MK akan menunjuk panel hakim untuk
tentang proses pengajuan perkara ke permohonannya. Setelah dilengkapi oleh melaksanakan sidang pendahuluan. 
MK. Setelah pemohon mengajukan pemohon, sambung Saldi, permohonan

Nomor 176 • Oktober 2021 43


AKSI

Sebelum memeriksa pokok


perkara, Saldi melanjutkan, MK
menyelenggarakan sidang pendahuluan
dengan agenda pemeriksaan
kelengkapan dan kejelasan materi
Permohonan, dalam sidang panel
oleh tiga hakim konstitusi. Dalam
sidang pendahuluan, UU mewajibkan
Mahkamah melalui hakim panel
memberikan nasehat kepada pemohon.  
Terhadap permohonan tersebut,
dalam jangka waktu paling lambat
14 (empat belas) hari MK memberi
kesempatan kepada pemohon atau
kuasanya untuk melakukan perbaikan/
kelengkapan. Setelah perbaikan
permohonan diserahkan kepada
Mahkamah melalui Kepaniteraan,
selanjutnya MK menyelenggarakan
sidang perbaikan permohonan. Hakim Konstitusi Suhartoyo menjadi pembicara kunci dalam Webinar Vol. 2 Jilid #5 Pusat Kajian
Hukum dan Pembangunan Universitas Negeri Surabaya, Sabtu, (25/09/2021). Foto Humas/Ilham
UTAMI ARGAWATI/NUR R WM

Hukum Seyogianya
Diperlakukan Memiliki
Rasa dan Jiwa
Dalam Kehidupan Berbangsa dan Aswanto Orasi “Socio
Bernegara. 
Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo mengatakan MK Equilibrium” dalam
sebagai lembaga negara yudisial sebagai bagian dari lembaga penegak Acara Alumni Unhas
turut serta menjalankan peran hukum berusaha untuk melihat hukum Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
penyelenggaraan berbangsa dan tidak semata sebatas sekumpulan atau Aswanto menyampaikan Orasi Ilmiah
bernegara. MK menjalankan fungsi sekelompok norma yang tertuang dalam “Socio Equilibrium terhadap Eksistensi
antara lain sebagai pengawal konstitusi rumusan undang-undang. Namun, Mahkamah Konstitusi” dalam acara
(the guardian of Constitution), pengawal hukum sudah seyogianya diperlakukan “Pelantikan Ikatan Keluarga Alumni
Pancasila sebagai ideologi negara sebagai hal yang memiliki rasa dan jiwa. Universitas Hasanuddin Wilayah
(the guardian of state’s ideology), Sehingga, hukum harus diberlakukan Sulawesi Tenggara Periode 2021-2025”
penafsir akhir konstitusi (the sole selaras dengan nilai yang dianggap secara daring pada Sabtu (25/9/2021). 
interpreter of Constitution), pelindung pantas oleh hati dan jiwa umat manusia, “Frasa socio equilibrium dalam
hak konstitusional warga negara (the yang sesungguhnya nilai-nilai itu juga dunia hukum dimaknai lebih kepada
protector of citizen’s constitutional terepresentasi di dalam hukum itu checks and balances. Salah satu tujuan
rights), dan pelindung hak asasi manusia sendiri.  dibentuknya Mahkamah Konstitusi
(the protector of human rights).  “The rule of ethics (kode etik) pasca-amendemen UUD 1945 adalah
Demikian disampaikan oleh Hakim dalam penegakan hukum harus dapat melakukan keseimbangan antara
Konstitusi Suhartoyo saat memberikan pula dimaknai sebagai sebuah sikap pemegang kekuasaan yang menentukan
ceramah kunci dalam acara Webinar yang melandasi bagaimana penegak norma-norma atau aturan-aturan
Nasional Pusat Kajian Hukum dan hukum dapat memperlakukan hukum hukum dalam hidup berbangsa dan
Pembangunan Universitas Negeri dengan proper (layak) sebagaimana nilai bernegara pada satu sisi. Di sisi lain, hak
Surabaya Vol. 2, Sabtu (25/9/2021). yang dianggap baik dalam kehidupan konstitusional yang diberikan Konstitusi
Suhartoyo memaparkan tema “Relasi bermasyarakat, berbangsa, dan kepada warga negara,” kata Aswanto.
Hukum dan Etika: Penyelenggaraan bernegara,” jelasnya secara daring. 

44 Nomor 176 • Oktober 2021


Dalam konteks itulah, kehadiran
Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai
penyeimbang antara kekuatan
pemerintah dan kekuatan sosial. Terkait
peran MK sebagai penyeimbang, hal ini
dapat diketahui dari tugas dan fungsi
MK. Merujuk pada UUD Negara Republik
Indonesia (NRI) Tahun 1945, ada empat
kewenangan dan satu kewajiban MK. 
S e l a i n e m p a t ke w e n a n g a n
tersebut, sambung Aswanto, MK
juga memiliki satu kewajiban, yakni
menindaklanjuti pemakzulan DPR
kepada Presiden dan/atau Wakil
Presiden apabila diduga melakukan
perbuatan melanggar hukum. Apabila
proses pemakzulan tersebut dibawa
ke MK, kemudian MK memutusnya,
Wakil Ketua MK Aswanto menyampaikan Orasi Ilmiah secara daring pada kegiatan Pelantikan
maka DPR wajib melaksanakan putusan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin Wilayah Sulawesi Tenggara, Sabtu (24/09). Foto
tersebut.  Humas/M. Nur.

Indonesia Negara
Hukum yang Demokratis
dan Berketuhanan
Indonesia bukan negara sekuler
atau berdasar agama tertentu, tetapi
negara demokrasi konstitusional yang
berketuhanan. Demikian disampaikan
oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat
dalam acara “Selasar Progresif Program
Kerja Bidang Riset dan Keilmuan
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro 2021
(RISKEL BEM FH UNDIP 2021), Sabtu
(25/09/2021). 
Dikatakan Arief, dalam mengelola
negara diperlukan tiga prinsip sistem
penyelenggaraan negara yakni Hakim Konstitusi Arief Hidayat menjafi narasumber kegiatan yang diselenggarakan oleh
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Sabtu (25/09) secara daring. Foto Humas/
teokratis, demokratis dan nomokratis. Bayu.
Menurutnya, ketiga prinsip tersebut
tersebut karena dalam buku-buku demokrasi. 
harus dibaca dalam satu nafas karena
hanya menyebut negara demokrasi “Jadi, itu yang harus dilakukan
tidak dapat dipisahkan. Lebih lanjut Arief
dan nomokrasi namun melupakan pemikiran ulang ini adalah prinsip
mengatakan, dalam mengembangkan
pembukaan Undang-Undang Dasar penyelenggaraan negara yang menurut
ilmu hukum harus melihat ketiga prinsip
dengan prinsip lima sila yang mana saya paling bagus secara konsep
penyelenggaraan tersebut. Menurutnya,
prinsp paling tinggi adalah Ketuhanan maupun prinsip dengan mempraktekkan
belum banyak orang yang bicara hal
Yang Maha Esa, kemudian di bawahnya itu,” ujarnya. 

Nomor 176 • Oktober 2021 45


AKSI

Hakim Konstitusi Suhartoyo menyampaikan materi Hukum Acara Mahkamah Konstitusi dalam
kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang diselenggarakan oleh Universitas Pamulang
bekerja sama dengan DPN Peradi yang berlangsung secara daring, Senin, (27/09/2021). Foto Humas/
Mekanisme Sidang Ilham WM.

Pengujian UU
Hakim Konstitusi Suhartoyo Te r k a i t d e n g a n f o r m a t Hak Konstitusi di Masa
menjadi pembicara kunci dalam kegiatan permohonan, Suhartoyo menganjurkan
Pendidikan Khusus Profesi Advokat agar pemohon dapat mempelajarinya
Pandemi
(PKPA) II yang diselenggarakan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi
dari permohonan-permohonan yang
Universitas Pamulang bekerja sama Anwar Usman menjadi pembicara
pernah diajukan ke MK. Namun, jelas
dengan Dewan Pimpinan Nasional dalam Dies Natalis ke-62
Suhartoyo, pemohon tidak perlu pula
Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Universitas Tarumanagara (Untar)
khawatir dengan ketidaksempurnaan
Peradi) pada Senin (27/9/2021). Dalam yang diselenggarakan oleh Fakultas
permohonan yang nantinya diajukan
kegiatan ini, Suhartoyo menjelaskan Hukum Utar pada Selasa (28/9/2021)
ke MK. Sebab, di MK pun terdapat
kewenangan MK yang diamanatkan secara daring. Kegiatan dengan topik
beberapa tahap persidangan yang
konstitusi. Salah satunya adalah “Berhukum di Indonesia Post-Covid-19”
akan memudahkan pemohon dalam
kewenangan MK melakukan pengujian ini juga turut dihadiri oleh Ketua MPR
menyempurnakan permohonannya. 
undang-undang (PUU) terhadap UUD RI Bambang Soesatyo, Ketua Komisi
1945.   Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata, Wakil
Di hadapan para peserta PKPA Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i
“Sesungguhnya pemohon itu
secara daring ini, Suhartoyo menjabarkan, Bachtiar, Rektor Untar Agustinus Purna
tidak harus ada keraguan dengan
berpedoman pada Pasal 51 UU MK, Irawan, dan Dekan Fakultas Hukum
syarat-syarat permohonan karena pada
pihak-pihak yang dapat mengajukan Untar Amad Sudiro. 
akhirnya ada forum dari nasihat hakim
permohanan yakni perseorangan Dalam paparan daring ini, Anwar
untuk memperbaiki permohonan yang
warga negara Indonesia yang hak- mengatakan amendemen UUD 1945
diajukan pemohon. Dengan catatan,
hak konstitusionalnya terlanggar atas yang dilaksanakan sebanyak empat
nasihat tersebut tidak bersifat mengikat.
keberlakuan suatu norma. Selain itu, kali menjadi awal bagi penegakan
Artinya boleh diikuti dan boleh tidak
kesatuan masyarakat hukum adat, hukum di Indonesia. Tanpa konstitusi
diikuti karena bisa jadi pemohon punya
badan hukum publik atau privat, dan tersebut, tidak mungkin keteraturan
penafsiran yang berbeda dan yang
lembaga negara juga dapat melakukan suatu negara dapat terlaksana. Sebab,
dibuat di permohonan sudah memenuhi
PUU. Dalam mengajukan permohonan, materi muatan utama dalam konstitusi
kaidah dalam PMK. Jadi dipersilakan
para pihak dapat mengajukannya secara berkaitan dengan hak konstitusional
saja,” sampai Suhartoyo dari Ruang
online pada laman MK atau datang warga negara.  Pada masa pandemi
Kerjanya di Gedung MK, Jakarta.  (Sri
langsung mengajukan ke Gedung MK.  Covid-19 ini, sambung Anwar, banyak
Pujianti/Nur R.)
hak konstitusi warga negara yang

46 Nomor 176 • Oktober 2021


harus dilindungi. Salah satunya adalah
keamanan dan keselamatan rakyat yang
tidak lain adalah hukum tertinggi yang
harus ditegakkan saat ini. 
“Sesungguhnya keamanan dan
keselamatan rakyat itu menjadi tujuan
dari dibentuknya pemerintahan negara.
Namun, persoalan pandemi bukan
persoalan yang sederhana karena
pandemi ini memiliki dampak luas
dan merasuk pada berbagai sendi
kehidupan. Tanpa adanya wabah pun,
penyelenggaraan jaminan kesehatan
bagi negara adalah persoalan rumit dan
pelik,” sampai Anwar dalam kegiatan
yang dimoderatori oleh Wilma Silalahi
dari MK. 
Ketua MK Anwar Usman menjadi pembicara pada acara Dies Natalis Fakultas Hukum Universitas
Anwar melihat bahwa masa Tarumanegara secara daring, Selasa (28/09). Foto Humas/Ifa.
pandemi ini sangat berdampak hingga
merasuk pada berbagai sendi kehidupan secara konseptual banyak pakar yang Lebih lanjut Aswanto mengatakan,
bermasyarakat dan bernegara, mulai menganggap bahwa terdapat perbedaan adanya peradilan diharapkan dapat
dari politik, ekonomi, sosial, hukum, filosofis antara rechtsstaat maupun rule memberikan keadilan bagi para pencari
pengetahuan, teknologi dan lainnya. of law. keadilan dengan tidak memihak.
Untuk itu, negara wajib hadir dalam “Tetapi sebenarnya terlepas dari Dalam proses penegakkan hukum, di
memenuhi hak-hak konstitusional perbedaan terhadap kedua prinsip dalamnya terdapat advokat. Dalam
warga negara ini sehingga tercipta ini, ada hal-hal yang sama secara melaksanakan kekuasaan kehakiman
kehidupan berbangsa dan bernegara filosofis, yakni harus ada peradilan yang advokat harus diletakkan di tempat
yang adil, makmur, dan sejahtera.  independen, imparsial dan peradilan yang tepat. Dikatakan Aswanto, advokat
“Dengan demikian, segenap yang betul-betul dapat memberikan berfungsi untuk mendampingi klien
penyelenggara negara haruslah taat keadilan yang substantif,” jelas Aswanto yang dianggap merasa keadilannya
pada konstitusi. Sebab, ketika konstitusi di hadapan Ketua Umum Peradi RBA diabaikan. Namun terdapat fungsi
dikesampingkan atau tidak dilaksanakan, Luhut M.P. Pangaribuan. Menurut yang paling menonjol yakni advokat
maka sebuah bangsa akan hancur dan Aswanto, hal tersebut merupakan harus ikut dalam pembaruan atau
itu terbukti sejak zaman kuno. Untuk konsekuensi dari negara hukum. penyempurnaan sistem. Selain itu,
itu, mari kita taat berkonstitusi,” kata
Anwar sebagai sambutan penutupnya
saat mengakhiri paparan dalam acara
ini.  (Sri Pujianti/Nur R)

Peradilan yang
Independen
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
(MK) Aswanto menjadi pembicara kunci
dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) Perhimpunan Advokat
Indonesia-Rumah Bersama Advokat
(Peradi RBA) Tahun 2021, pada Jumat
(1/10/2021) secara daring. Dalam
kegiatan tersebut, Aswanto memaparkan
mengenai filosofi  rechtsstaat  dan  rule Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Aswanto, berikan ceramah kunci dalam pembukaan Rapat Kerja
of law. Aswanto menyebutkan, Nasional Peradi RBA yang berlangsung secara daring, Jumat, (1/10/2021). Foto Humas/Hamdi

Nomor 176 • Oktober 2021 47


AKSI

Aswanto mengatakan, semua lembaga diungkapkan oleh Hakim Konstitusi Sehubungan dengan hukum acara
yang terlibat dalam suatu penyelesaian Suhartoyo dalam kegiatan Pendidikan pengujian undang-undang (PUU) ini,
perkara harus berpandangan yang Khusus Profesi Advokat Angkatan III Suhartoyo menjelaskan bahwa berkaitan
sama untuk menegakkan keadilan. yang diselenggarakan oleh Sekolah dengan PUU, hal yang harus dipahami
“Advokat, hakim, jaksa, itu harus punya Tinggi Ilmu Hukum Iblam (Iblam School adalah ada pengujian yang bersifat
konsep yang sama bahwa tujuan Law) dengan DPN Peradi pada Sabtu formil dan materil. Dalam PUU ini, sifat
untuk melakukan pembahasan atau (9/10/2021) melalui Zoom Meeting. perkaranya bukan perkara contensiosa,
diskusi mengenai keadilan yang dapat Di Mahkamah Konstitusi, sambung advesarial, dan perkara yang tidak ada
terwujud,” ujarnya. (Utami Argawati/ Suhartoyo, hukum acaranya sedikit para pihaknya dan hanya ada Pemohon
Nur R) berbeda dengan masing-masing dan tidak ada Termohonnya. Jika ada
kewenangan yang menyertainya. yang mengajukan permohonan judicial
Adapun beberapa kewenangan MK yang review di MK pihak terkait dimungkinkan
Penting Untuk Kuasai dimaksud dalam konstitusi di antaranya ada dan pihak Pemerintah dan DPR
Hukum Acara menguji UU terhadap UUD, memutus dalam perkara ini hanyalah sebagai
Calon advokat harus memahami sengketa kewenangan lembaga negara, pemberi keterangan.
sebuah hukum acara. Hukum acara memutus pembubaran partai politik, “Jadi Pemerintah dan DPR itu pun
berkaitan dengan sarana atau instrumen dan memutuskan perselisihan hasil menjelaskan segala sesuatunya atas
yang harus dipahami ketika akan pemilihan umum, sedangkan kewajban permintaan MK. Dengan dasar, adanya
menjadi seorang advokat yang akan MK adalah memberikan pendapat permohonan Pemohon sehingga MK
berkaitan dengan masalah yang dihadapi atas adanya dugaan pelanggaran oleh memanggil DPR/Pemerintah berkaitan
oleh prinsipal. Tanpa menguasai hal itu, presiden menurut UUD 1945. Selain dengan adanya pengkajian formil dan
seorang advokat atau kuasa hukum tidak itu, ada pula kewenangan tambahan materiil terdapat sebuah produk hukum
mungkin bisa berbuat apa-apa bahkan yang diberikan UUD 1945, tetapi yang dibuat oleh pembuat UU,” terang
memperjuangkan hak konstitusional dan tidak diturunkan dari konstitusi, yakni Suhartoyo.
keadilan bagi prinsipal yang dibantunya.  menangani perkara perselisihan hasil NANO TRESNA ARFANA/NUR R/LULU ANJARSARI

Demikian pernyataan pembuka yang pemilihan kepala daerah (PHP Kada). P/SRI PUJIANTI/UTAMI ARGAWATI/

Hakim Konstitusi Suhartoyo menjadi narasumber dalam kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Advokat Angkatan III yang diselenggarakan
oleh Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Iblam (Iblam School Law) dengan DPN Peradi, Sabtu (9/10). Foto Humas/Bayu

48 Nomor 176 • Oktober 2021


Ketua MK Anwar Usman di dampingi oleh Plt. Kapusdik Imam Margono, Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Benny Riyanto, Ketua
Pengurus Pusat APHTN-HAN Dr. Mirza Nasution, SH., M.Hum., dan Direktur Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah dan Pembinaan Perancang
Peraturan Perundang-undangan Nuryanti Widyastuti saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Legal Drafting bagi APHTN-HAN Angkatan 4 secara
daring, Senin (21/9). Foto Humas MK/Teguh

MENGENAL LEBIH DEKAT LANGKAH PENYUSUNAN


UNDANG-UNDANG DAN HAK KONSTITUSIONAL
Undang-undang merupakan instrumen penting bagi Mahkamah Konstitusi dalam menjalankan salah satu
kewenangannya, yakni menguji undang-undang terhadap UUD 1945. Atas hal tersebut, MK menilai perlu untuk
memberikan bimbingan bagi para pihak untuk memahami pedoman penyusunan dari berbagai produk hukum, mulai
dari undang-undang, peraturan daerah, dan lainnya. Pada kesempatan kali ini, MK bekerja sama dengan lembaga
terkait untuk memberikan bimbingan teknis mekanisme penyusunan dari suatu norma perundang-undangan.

Pahami Konstitusi, Riyanto, Ketua Pengurus Pusat APHTN- Tetapi juga dapat berfungsi sebagai
Sebelum Menyusun HAN  Mirza Nasution dan Direktur
Fasilitasi Perancangan Peraturan
bukti pada kemudian hari apabila
terdapat perbedaan tafsir terhadap
Suatu Norma Hukum Daerah dan Pembinaan Perancang rumusan norma yang telah dibuat dan

P
Peraturan Perundang-undangan diberlakukan. Oleh karena itu, ia meminta
Nuryanti Widyastuti. agar para perumus dan perancang
usat Pendidikan Pancasila dan
Dalam sambutan kegiatan ini, undang-undang ini memahami dengan
Konstitusi kembali menggelar
Anwar mengatakan penyusunan saksama proses, mekanisme, dan
B i m b i n g a n Te k n i s   Le g a l
draft peraturan perundang-undangan kaidah yang terkandung di dalam tugas
Drafting  bagi Asosiasi
adalah bagian penting dalam proses tersebut.
Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum
pembentukan undang-undang dan “Sebab hasil dari penyusunan
Administrasi Negara (APHTN HAN)
peraturan turunannya. Draft dokumen tersebut dapat berdampak langsung
Angkatan ke-4 secara daring pada
hukum yang disusun tersebut tidak bagi kualitas produk perundang-
Senin (20/9/2021). Kegiatan ini dibuka
hanya akan digunakan sebagai media undangan yang dihasilkan. Sehingga,
secara resmi oleh Ketua MK Anwar
yang memudahkan penyusunan dan penyusun draft tidak hanya wajib
Usman di dampingi oleh Plt. Kapusdik
pembahasan suatu pembentukan memenuhi target legislasi yang telah
Imam Margono, Direktur Jenderal
peraturan perundang-undangan. ditetapkan, tetapi juga harus memahami
Peraturan Perundang-undangan Benny

Nomor 176 • Oktober 2021 49


AKSI

Hakim Konstitusi Saldi Isra saat memberikan materi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Legal Drafting bagi Asosiasi Pengajar
Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN HAN) Angkatan ke-4, Selasa (21/9). Foto Humas MK/Teguh

dengan benar konstitusi yang menjadi Pancasila. Sehingga penyusunan dari kewenangan yang diamanatkan
rujukan di dalam penyusunan undang- dari  legal drafting  tersebut memiliki konstitusi kepada Mahkamah Konstitusi
undang tersebut,” jelas Anwar. kemanfaatan, kepastian, sekaligus (MK). Berkaitan dengan kewenangan
Selanjutnya Anwar mengemukakan keadilan bagi seluruh rakyat,” ujar Anwar. ini pula, jika dirunut pada sejarah ide
tugas penyusun peraturan perundang- bernegara dalam konsep  check and
undangan ini bertalian dengan balances, maka pengujian undang-
kewenangan Mahkamah Konstitusi Pengujian Undang- undang ini harus ditempatkan sebagai
(MK). Jika undang-undang adalah produk Undang dalam sebuah pemikiran hukum tata negara
dari lembaga eksekutif dan legislatif dalam melihat hubungan antara negara
yang secara fitrahnya lahir dari sistem Perspektif Sistem pada konstitusi sebuah negara yang
demokrasi yang bersifat mayoritarian, Bernegara bersangkutan.
sehingga MK dalam kewenangannya P a d a h a r i ke d u a ke g i a t a n Lebih jauh Saldi membahas, jika
membentuk suatu mekanisme untuk Bimbingan Teknis  Legal Drafting  bagi dikembalikan pada konsep trias politica—
menentukan suatu undang-undang Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara- yang di dalamnya terdapat tiga lembaga
tersebut dibentuk sesuai dengan Hukum Administrasi Negara (APHTN dalam sistem bernegara, yaitu eksekutif,
proses pembentukannya. Dengan HAN) Angkatan ke-4, Hakim Konstitusi legislatif, dan yudikatif—maka PUU dalam
demikian, para penyusun peraturan Saldi Isra dihadirkan sebagai pemateri konteks teori dapat ditempatkan sebagai
perundang-undangan harus memahami dengan pokok bahasan mengenai suatu bagian dari fungsi yudisial, yakni
penyusunan rancangan yang baik, baik “Hukum Acara Pengujian Undang- mengontrol kerja lembaga eksekutif dan
dari segi formil dan materiil maupun Undang”. Kegiatan yang diselenggarakan legislatif. Sehingga bagaimana mengkaji
dari sisi substanstif. Pusat Pendidikan Pancasila dan undang-undang (UU) yang dibuat
“Hal terpenting dari sebuah  legal Konstitusi pada Selasa (21/9/2021) oleh pembuat UU, dengan penilaian
drafting  itu menurut pandangan saya ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri konstitusionalitas yang akan dilakukan
adalah bertujuan untuk pemenuhan atas 80 orang peserta dari APHTN- oleh MK. Diakui oleh Saldi bahwa pada
prinsip  humanity,  social justice, nilai- HAN dan 20 orang peserta lainnya dari masing-masing lembaga tersebut telah
nilai Ketuhanan dan persatuan, serta Mahkamah Konstitusi. tersedia mekanisme internal check. Akan
prinsip saling memaklumi, memahami, Berbicara pengujian undang- tetapi, jika hal tersebut tidak berfungsi,
toleransi, sebagaimana nilai-nilai yang undang (PUU), Saldi mengatakan jika hal maka bagaimana jika UU yang dibuat
digariskan di dalam dasar negara ini menjadi kewenangan paling pertama tersebut melanggar konstitusi.

50 Nomor 176 • Oktober 2021


“Oleh karena itu, dibutuhkan ini sesorang yang menkajinya akan Pribadi dan Teknik Penyusunan Naskah
lembaga ekternal di luar tubuh lembaga melihat cara mengelaborasi pengertian- Akademik yang disampaikan oleh Djoko
yang bersangkutan untuk mengawasi penertian dalam konstutsi. Sehingga Pudjirahardjo dari Badan Pembinaan
proses itu. Jika ada substansi yang penafsiran konstitusi dapat dikatakan Hukum Nasional. Berikutnya, peserta
bertentangan, maka MK melalui sebagai upaya mencari jawaban dari bimtek juga diberikan materi mengenai
perannya akan mengontrol dan menilai pernyataan bagaimana memandang Te k n i k P e n y u s u n a n P e r a t u r a n
atas potensi pelanggaran yang akan konstitusi. Perundang-Undangan bagian I yang
potensial terjadi atas keberlakukan “Oleh karenanya, penafsiran disampaikan oleh Imam Santoso selaku
suatu undang-undang,” jelas Saldi. konstitusi dapat dikatakan sebagai Perancang Utama Balitbang Hukum dan
Dengan demikian, lanjut Saldi, mekanisme untuk mengetahui HAM, dan Teknik Penyusunan Peraturan
fungsi  judicial review  adalah melihat dan memastikan konstitusi sudah Perundang-Undangan bagian II yang
ada atau tidak potensi dari sebuah dilaksanakan dalam praktiknya apakah disampaikan oleh Reza Fikri Febriansyah
undang-undang melangaar ketentuan sesuai dengan pengertian dan tujuan selaku Kepala Bidang Ekonomi,
konstitusi. Dengan adanya ruang ini, yang ada di dalamnya,” jelas Palguna Keuangan, Industri, Perdagangan dan
maka pembuat UU akan mengutamakan yang saat ini kembali aktif dengan dunia Infrastruktur Badan Pembinaan Hukum
unsur kehati-hatian dalam mengusung mengajar di kampus. Nasional.
produk yang akan dihasilkannya. Dalam materi berjudul
“Pengharmonisasian Peraturan
Tak Melulu tentang Amendemen Tahapan Peraturan Perundang-undangan“
Kemudian Hakim Konstitusi masa Pengharmonisasian ini, Unan Pribadi mengatakan ketika
jabatan 2003 – 2008 dan 2015 – 2020,
I Dewa Gede Palguna juga hadir untuk
Rancangan Peraturan perancang saat terlibat pada tahapan-
tahapan penyusunan rencana peraturan
mengulas materi terkait penafsiran Perundang-undangan perundang-undangan (RPUU), maka
Konstitusi. Dalam paparannya, Palguna Pada hari ketiga ini, Rabu ia harus terlibat dalam harmonisasi
menjabarkan pemahakan tentang (22/9/2021) sejumlah 99 peserta yang sebagai bagian dari syarat formal
penafsiran konstitusi, yang mencakup terdiri atas peserta dari APHTN-HAN dan dengan berpedoman pada dasar
pengertian dan metode bagi orang- Mahkamah Konstitusi, disuguhi beberapa hukumnya berupa UU 15/2019.
orang untuk menyelesaikan perselisihan materi di antaranya mengenai Teknik Berbicara tahapan
tentang pengertian dari hal-hal yang Penyusunan Naskah Akademik yang pengharmonisasian RPUU ini, Unan
dimuat pada konstitusi. Menurut disampaikan oleh Direktur Harmonisasi menjelaskan secara runut mulai
Palguna, dalam penafsiran konstitusi Peraturan Perundang-undangan Unan dari tahap pengajuan permohonan

Unan Pribadi (narasumber) bersama Vieta Cornelis (moderator) saat melakukan sesi tanya jawab dengan peserta kegiatan Bimbingan Teknis Legal
Drafting bagi Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN HAN) Angkatan ke-4 pada Rabu (22/9) secara daring. Foto
Humas MK/Teguh

Nomor 176 • Oktober 2021 51


AKSI

pengharmonisasian RPUU dari dari RPUU. Naskah akademik hanya tersebut sesuai dengan kebutuhan
pemrakarsa yakni Menteri atau Sekjen dipakai sebagai prasayat suatu RPUU, masyarakat,” sampai Djoko dalam
atas nama Menteri. Selanjutnya akan padahal bagain ini sangat dibutuhkan kegiatan yang dipandu oleh Dri Utari
dilaksanakan pemeriksaan administratif, utaamnya tergambar permasalahn, Christina Rachmawati yang merupakan
di antaranya naskah akademik, kondisi yang akan dicapai, bagaimana pengajar hukum tata negara dari
penjelasan mengenai urgensi dari memecahkan maslaah, pihak-pihak Universitas Airlangga.
pokok-pokok pikiran;  analisis konsepsi; yang terkait dengan pengusulan RPUU.
rapat pengharmonisasian konsep RPUU; Naskah akademik juga harus memuat
paraf persetujuan; dan penyampaian landasan filosofis, sosiologis, dan Bahasa
hasil pengharmonisasian konsepsi yuridis. Perundang-undangan
RPUU. Sehubungan dengan landasan Bahasa peraturan perundang-
“Jadi aspek yang diharmonisasikan filosofis, naskah akademik harus undangan adalah bahasa yang berbeda
adalahkonsepsi materi muatan atau memuat cita hukum yang sesuai dengan bahasa Indonesia pada
substansi dan teknik penyusunan dengan Pancasila dan UUD 1945. umumnya. Namun tetap berpedoman
peraturan perundang-undangan,“  jelas Melalui dasar ini, sambung Djoko , pada kaidah bahasa Indonesia yang
Unan dalam kegiatan yang dimoderatori naskah akademik dari suatu RPUU baik dan benar. Bedanya, bahasa
oleh Vieta Cornelis yang merupakan harus memiliki visi sesuai dengan unsur peraturan perundang-undangan adalah
pengajar ilmu hukum dari Universitas keindonesiaan. Namun seringkali suatu bahasa hukum yang memiliki ciri
Dr. Soetomo. rancangan tersebut, masa berlakunya tertentu. Demikian materi pembuka
pendek. Sementara itu sehubungan yang disampaikan Andriana Krisnawati
Kualitas Undang-Undang dengan landasan sosiologis, naskah selaku Kasubdit Standardisasi dan
Terkait dengan naskah akademik, akademik akan memotret kondisi Bimbingan Perancang Peraturan
Djoko Pudjirahardjo selaku Kepala Pusat keadaan masyarakat agar aturan yang Perundang-undangan Kemenkum
Perencanaan Hukum Nasional Badan dibuat diterima dan berlaku secara HAM RI dalam kegiatan Bimbingan
Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) efektif. Teknis  Legal Drafting  bagi Asosiasi
mengatakan bahwa kurangnya kajian dan “Diharapkan naskah akademik Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum
penelitian akan mempengaruhi kualitas dapat menghasilkan RPUU yang disusun

Andriana Krisnawati saat memberikan materi dalam kegiatan Bimbingan


Teknis Legal Drafting bagi Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum
Administrasi Negara (APHTN HAN) Angkatan ke-4 pada Kamis (23/9) secara
daring. Foto Humas MK/Teguh

52 Nomor 176 • Oktober 2021


Administrasi Negara (APHTN HAN) kata sebenarnya, misalnya minuman Wakil Ketua MK Aswanto saat menutup
kegiatan Bimbingan Teknis Legal Drafting
Angkatan ke-4 pada Kamis (23/9/2021). beralkohol, pengadilan, penjara saja,” bagi Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-
Pada materi mengenai Teknik kata Andriana dalam kegiatan yang Hukum Administrasi Negara (APHTN HAN)
Angkatan ke-4 pada Jumat (24/9). Foto
Penyusunan Peraturan Perundang- dimoderatori oleh Imam Ropii yang Humas MK/Teguh
Undangan Bagian III ini, Andriana merupakan dosen pada Universitas
mengulas tentang “Ragam Bahasa Wisnuwardhana, Malang. dapat memberikan penyegaran,
Peraturan Perundang-undangan”. wawasan, dan perspektif yang lebih
Lebih lanjut Andriana menjelaskan
bahwa ciri dari bahasa hukum tersebut Bimtek Legal Drafting baik dan meyakinkan bagi peserta
dari APTHN HAN untuk mentransfer
di antaranya memiliki kejernihan, APHTN-HAN Angkatan lebih lanjut atas ilmu yang didapatkan
pengertian, kebakuan, keserasian dan
ketaatan asas sesuai dengan kebutuhan
IV Resmi Ditutup ini pada para mahasiswa di kampus.
Wakil Ketua MK Aswanto menutup Sehubungan dengan sasaran ini, kata
hukum, baik dalam perumusan dengan Aswanto, sebenarnya bertalian dengan
secara resmi kegiatan Bimbingan
cara penulisan yang lugas dan pasti, kewenangan MK dalam pengujian
Teknis  Legal Drafting  bagi Asosiasi
sederhana, objektif, membakukan undang-undang terhadap UUD 1945.
Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum
makna kata-kata, memberikan definisi Aswanto berharap dengan kewenangan
Administrasi Negara (APHTN HAN)
secara cermat, penulisan kata yang ini MK tidak sekadar menguji peraturan
Angkatan ke-4 pada Jumat (24/9/2021)
bermakna tunggal dan jamak selalu perundang-undangan yang telah ada,
secara virtual. Pada penghujung
dirumuskan dalam bentuk tunggal. namun MK ingin mengambil bagian
kegiatan ini turut hadir Plt. Kapusdik MK
Sebagai contoh, Andriana menyebutkan agar peraturan perundang-undangan
Imam Margono dan Direktur Fasilitasi
penggunaan kata seperti minuman yang dibentuk, baik dari rancangan
Perancangan Peraturan Daerah dan
keras, meja hijau, jeruji besi. pemerintah dan DPR bisa lebih sesuai
Pembinaan Perancang Peraturan
“Apabila dalam menyusun sebuah dengan norma penyusunan peraturan
Perundang-undangan Nuryanti
peraturan perundang-undangan perundang-undangan sebagaimana
Widyastuti.
sebaiknya tidak menggunakan diatur dalam Konstitusi dan Undang-
Aswanto menyebutkan bahwa
kata atau frasa yang artinya tidak Undang UU Pembentukan Peraturan
berdasarkan pemateri yang dihadirkan
menentu konteksnya dalam kalimat Perundang-undangan (UU P3).
pada kegiatan ini dengan berbagai pokok
sehingga tidak jelas. Maka untuk “Tugas dan kewenangan MK sangat
bahasan terkait penyusunan peraturan
kata-kata tersebut, dapat langsung erat kaitannya dengan bagaimana
perundang-undangan, diharapkan
menggunakan kata yang merujuk pada merancang undang-undang yang bagus.

Nomor 176 • Oktober 2021 53


AKSI

Untuk itu, MK sesuai dengan tugas Tujuan Dibentuknya Indonesia bertujuan untuk melindungi
pokok dan fungsinya semakin terbantu seluruh bangsa Indonesia.
ketika peraturan perundang-undangan Negara ”Kalimat ini begitu mulia, karena
dibuat oleh pihak-pihak yang memiliki Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) negara memiliki tanggung jawab untuk
pengetahuan yang komprehensif dalam Anwar Usman memberikan ceramah melindungi segenap rakyatnya tanpa
menyusunnya. Sejalan dengan itu, MK kunci dalam kegiatan Peningkatan kecuali. Negara dalam melaksanakan
sebagai pengawal demoktrasi dan HAM Pemahaman Hak Konstitusional Warga tugasnya untuk melindungi segenap
pun berharap di samping substansi yang Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan rakyatnya, tidak boleh membedakan
harus sejalan dengan konstitus, UU yang Penyandang Disabilitas Indonesia berdasarkan suku, ras, agama, atau
dihasilkan itu juga sesuai dengan tata (PPDI), pada Selasa (5/10/2021) secara golongan apapun,” kata Anwar. 
cara pembentukannya sebagaimana daring. Dalam kegiatan tersebut, Anwar Lebih lanjut Anwar menjelaskan,
diatur dalam konstitusi dan UUP3,” jelas mengatakan tujuan dibentuknya negara tujuan negara sebagaimana terkandung
Aswanto. dalam Pembukaan UUD 1945 adalah di dalam Pembukaan UUD 1945, di dalam
Sebagai informasi, kegiatan melindungi segenap bangsa Indonesia konvensi hukum internasional, dikenal
bimtek kali ini digelar selama lima hari dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan dengan konvensi tentang Penghapusan
sejak Senin – Jumat (20 – 24/9/2021). untuk memajukan kesejahteraan umum, Segala Bentuk Diskriminasi. Konvensi
Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama mencerdaskan kehidupan bangsa, ini disetujui oleh Majelis Umum
tiga lembaga, yakni Pusat Pendidikan dan ikut melaksanakan ketertiban Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Pancasila dan Konstitusi Mahkamah dunia yang berdasarkan kemerdekaan, pada tanggal 21 Desember 1965. 
Konstitusi (Pusdik MK), Kementerian perdamaian abadi, dan keadilan sosial. “Artinya, jika kita membandingkan
Hukum dan HAM RI, dan Asosiasi Menurut Anwar, setidaknya konvensi internasional tentang anti
Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum terdapat tiga nilai yang terkandung diskriminasi dengan Pembukaan UUD
Administrasi Negara (APHTN HAN). (Sri di dalam tujuan dibentuknya negara 1945 di atas, maka dapat disimpulkan
Pujianti/Lulu Anjarsari P) Indonesia. Pertama, lahirnya Negara bahwa, para pendiri Republik Indonesia

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman saat memberikan ceramah kunci dalam kegiatan
Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan
Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), pada Selasa (5/10) secara daring. Foto Humas MK/Teguh

54 Nomor 176 • Oktober 2021


telah jauh lebih dulu memegang prinsip
anti diskriminasi, sebelum lahirnya
konvensi tersebut. Hal ini menunjukkan
fakta bahwa, para pendiri Indonesia,
berfikir sangat progresif dalam
menanamkan nilai-nilai yang luhur untuk
berkehidupan dan berkebangsaan,”
terang Anwar didampingi Sekretaris
Jenderal MK M. Guntur Hamzah. 

Posisi Sentral Konstitusi


Pada hari berikutnya Rabu
(6/10/2021), Hakim Konstitusi Periode
2008-2013 dan 2013-2018 Maria
Farida Indrati menyampaikan materi
“Konstitusi dan Konstitusionalisme”.
Maria mengatakan, konstitusi dapat Hakim Konstitusi Periode 2008-2013 dan 2013-2018 Maria Farida Indrati saat sesi tanya jawab dalam
kegiatan Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan
dimaknai sebagai pembentukan suatu Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Rabu (6/10) secara daring. Foto Humas MK/Teguh
negara atau menyusun dan menyatakan
suatu negara. 
“J a d i , b i a s a nya k a l a u s a t u
masyarakat yang mula-mula dia hidup konstitusi menempati posisi yang Nurbaningsih. Adapun materi yang
dan tidak tertata yang kemudian ingin sentral. Hal tersebut dikarenakan disampaikan Enny adalah “Mahkamah
membangun suatu negara, maka dia pemerintahan yang demokratis dituntut Konstitusi dan Hukum Acara Pengujian
akan membentuk konstitusi terlebih untuk menjalankan kekuasaannya Undang-Undang terhadap UUD NRI
dahulu,” kata Maria.  menurut batas yang ditetapkan dalam Tahun 1945”.
Dikatakan Maria, konstitusi konstitusi.  Memulai pembahasan, Enny
sebagai landasan dasar bagi suatu “Jadi, kita kalau ada lembaga menerangkan sejarah perjalanan
negara yang mana dia dapat dimengerti atau warga negara yang melampaui bangsa Indonesia untuk lahirnya sebuah
oleh banyak pihak. Menurut Maria, para apa yang diatur konstitusi, maka akan lembaga yang diberikan kewenangan
pembentuk konstitusi akan berupaya mendapatkan sanksi. Tetapi memang untuk menegakkan konstitusi yang
untuk membuat suatu tatanan atau sanksi itu tidak akan dirumuskan salah satunya dengan menguji undang-
aturan dimana aturan-aturan tersebut dalam konstitusi karena konstitusi undang (UU) terhadap UUD 1945 yakni
saling berkaitan.  sebagai norma dasar tertinggi dalam adanya referensi dari Moh. Yamin.
“Kaitan-kaitan tersebut akan suatu negara yang merupakan acuan Singkat kata, lanjut Enny, setelah
membuat suatu negara akan kokoh bagi peraturan-peraturan di bawahnya adanya amendemen UUD 1945, MK
berdiri,” tegas Maria.  maka dia tidak akan ada sanksinya,” didirikan dan memiliki kewenangan yang
Lebih lanjut Maria mengatakan, jelas Maria.  diatur dalam Pasal 24C Ayat (1) UUD
UUD memang diperuntukkan untuk 1945. Kewenangan dimaksud yaitu,
negara agar berjalan dengan baik tanpa MK berwenang mengadili pada tingkat
ada konflik. “Apabila tejadi konflik maka Penyandang Disabilitas pertama dan terakhir yang putusannya
ada jalan tengahnya. Hal itu diatur Belajar Hukum Acara bersifat final dan mengikat untuk menguji
dalam konstitusi. Semua kewenangan
negara perlu ada pembatasan yang
MK UU terhadap UUD, memutus sengketa
Kegiatan Peningkatan kewenangan lembaga negara yang
dalam pelaksanaannya harus ada suatu kewenangannya diberikan oleh UUD,
Pemahaman Hak Konstitusional Warga
pengawasan, yakni adanya istilah check memutus pembubaran partai politik,
Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan
and balances,” imbuh Maria.  dan memutus perselisihan tentang hasil
Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI)
Selain itu, Maria juga menyebut, pemilihan umum (pemilu). Kemudian,
hari ketiga pada Kamis (7/10/2021)
dalam suatu negara yang demokratis, berdasarkan Pasal 24C Ayat (2) UUD
diisi oleh Hakim Konstitusi Enny

Nomor 176 • Oktober 2021 55


AKSI

yang dianggap dirugikan. Hak


konstitusional tersebut merupakan hak
dan/atau kewenangan konstitusional
Pemohon yang diberikan oleh UUD
1945 yang kemudian hak tersebut
oleh Pemohon dianggap dirugikan
oleh berlakunya UU yang dimohonkan
pengujian.
M e n u r u t R i z k y, ke r u g i a n
konstitusional tersebut harus bersifat
spesifik (khusus) dan aktual atau
setidak-tidaknya potensial yang
menurut penalaran yang wajar dapat
dipastikan akan terjadi. Selain itu,
adanya hubungan sebab-akibat (causal
verband) antara kerugian dimaksud
Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih memberikan materi kepada para peserta Peningkatan dan berlakunya UU yang dimohonkan
Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan Penyandang
Disabilitas Indonesia (PPDI), Kamis (7/10) secara daring. Foto Humas MK/Teguh pengujian. 

1945, MK wajib memberikan putusan Pemohon terdiri dari perorangan warga


atas pendapat Dewan Perwakilan negara Indonesia (termasuk kelompok
Sekjen MK Resmi
Rakyat mengenai dugaan pelanggaran orang yang mempunyai kepentingan Menutup PPHKWN Bagi
oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden yang sama), kesatuan masyarakat Penyandang Disabilitas
menurut UUD. Selain itu, Pasal 157 ayat hukum adat sepanjang masih hidup Kegiatan Peningkatan
(3) UU No. 10 Tahun 2016 (UU Pilkada) dan sesuai dengan perkembangan Pemahaman Hak Konstitusional Warga
menyebutkan, perkara perselisihan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Negara (PPHKWN) bagi Perkumpulan
penetapan perolehan suara tahap akhir Republik Indonesia yang diatur dalam Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI)
hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh UU, badan hukum publik atau privat, ditutup secara resmi oleh Sekretaris
MK sampai dibentuknya badan peradilan atau lembaga negara. Jenderal Mahkamah Konstitusi (Sekjen
khusus.   Dalam membuat permohonan, MK) M. Guntur Hamzah secara daring
sambung Rizky, Pemohon harus dari Gedung Mahkamah Konstitusi (MK)
menguraikan kerugian konstitusional pada Jumat (8/10/2021).
Teknik Penyusunan Permohonan 
Pada kesempatan yang sama,
Panitera Pengganti MK Rizky Amelia
juga memberikan materi “Teknik
Penyusunan Permohonan Pengujian
Undang-Undang”. Rizky menyampaikan,
berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 7 ayat
(1) PMK 2/2021, para pihak terdiri
dari 3 (tiga), yaitu Pemohon, Pemberi
Keterangan, dan Pihak Terkait.
“Ketiganya dapat diwakili oleh
kuasa hukum berdasarkan surat
kuasa khusus dan/atau didampingi
oleh pendamping berdasarkan surat
keterangan,” terang Rizky.
Rizky menjelaskan, Pemohon
adalah pihak yang menganggap hak Sekjen MK, M. Guntur Hamzah didampingi Plt. Kapusdik Pancasila dan Konstitusi Imam Margono
dan/atau kewenangan konstitusionalnya dan Ketua Umum Dewan Pengurus PPDI Gufroni Sakaril melakukan sesi foto bersama di
penutupan kegiatan Peningkatan Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara (PPHKWN) bagi
dirugikan dengan berlakunya UU. Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) secara daring, Jumat (8/10). Foto Humas
MK/Teguh.

56 Nomor 176 • Oktober 2021


Mengawali sambutannya, Guntur
mengatakan MK sebagai lembaga
peradilan memilki kepentingan untuk
menegakkan konstitusi sesuai dengan
visi dan misi MK sebagai peradilan yang
modern dan tepercaya. 
“Untuk menegakkan konstitusi
secara efektif tentu bukanlah tugas MK
sendiri, tetapi membutuhkan dukungan
dan membutuhkan peran serta dari
seluruh komponen masyarakat, tidak
terkecuali PPDI,” ujar Guntur di hadapan
Ketua Umum Dewan Pengurus PPDI
Gufroni Sakaril. 
Guntur berharap kegiatan ini dapat
memperkokoh ideologi Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sehingga Ketua MK Anwar Usman, didampingi Ketua IKA FH UNDIP Ahmad Redi dan Plt. Kapusdik MK Imam
dapat terlaksana dan terjelma dalam Margono saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Hukum Acara Pengujian Undang-Undang yang
diselenggarakan Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi bagi Ikatan Alumni Fakultas Hukum
kehidupan sehari-hari.  Universitas Diponegoro (IKA FH Undip) pada Selasa (12/10) secara daring. Foto Humas MK/Teguh.
“Kegiatan ini hanyalah pengantar
tetapi yang terpenting adalah pasca
kegiatan ini. Ibaratnya selama 4 hari berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan aktivis mahasiswa
3 malam itu banya mencoba untuk pada masyarakat. Di Indonesia sendiri, yang tergabung dalam IKA FH Undip.
mengetahui, memahami dan mendalami, jaminan hak tersebut diatur dalam UUD Anwar melanjutkan bahwa adanya
tetapi bagaimana mempraktekkan di 1945 yang juga telah mengalami perubahan tersebut berpengaruh
masyarakat. Inilah yang kita harapkan beberapa kali perubahan. Sepanjang pada terciptanya pola keseimbangan
setelah pelaksanaan Peningkatan berdirinya Indonesia sejak kemerdekaan, antarcabang kekuasaan negara, yakni
Pemahaman Hak Konstitusional Warga UUD 1945 telah mengalami pasang eksekutif, legislatif, dan yudikatif
Negara,” lanjut Guntur.  surut. Mulai dari hasil bentukan BPUPKI dengan bertumbu pada konstitusi.
dan PPKI hingga pada perjalanan bangsa Dengan demikian, ketika terdapat
saat 21 Mei 1998, sakralisasi terhadap penyimpangan pada kerja salah satu
MK Gelar Bimtek Hukum UUD 1945 pun berahir. Tuntutan lembaga negara, misalnya legislatif dan
Acara PUU Bagi IKA FH demokrasi kian kuat dan seiring dengan eksekutif, sehingga lembaga yudikatif
bergulirnya pemerintahan   maka UUD pun dapat melakukan pengawasan
Undip 1945 mengalami perubahan secara terhadap produk yang dihasilkan
Ketua MK Anwar Usman membuka bertahap. lembaga tersebut.
secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis “UUD 1945 kemudian banyak Lalu, sambung Anwar, konsep
Hukum Acara Pengujian Undang- memuat norma baru. Perubahan ini demokrasi tak lagi hanya pada legitimasi
Undang yang diselenggarakan Pusat mengubah pula struktur lembaga pemilihan umum tetapi juga terdapat
Pendidikan Pancasila dan Konstitusi negara, seperti Dewan Pertimbangan pada keseimbangan paham antara
bagi Ikatan Alumni Fakultas Hukum Agung ditiadakan namun  Komisi demokrasi dan pelaksanaan norma
Universitas Diponegoro (IKA FH Undip) Yudisial, Dewan Perwakilan Daerah, konstitusi yang disepakati sebagai
pada Selasa (12/10/2021). Kegiatan Mahkamah Konsitusi pun diadakan. norma tertinggi dalam bernegara. Hal
ini turut hadir Ketua IKA FH UNDIP Pasca-perubahan ini format lembaga ini sejalan pula dengan keberadaan MK
Ahmad Redi dan Plt. Kapusdik MK Imam negara tak lagi mengenal lembaga dengan kewenangannya yang diberikan
Margono. tertinggi MPR sehingga kedudukan UUD 1945, yakni menguji undang-
Anwar menyebutkan bahwa salah lembaga negara menjadi sederajat” undang terhadap UUD 1945, memutus
satu materi muatan yang terkandung sampai Anwar di hadapan sejumlah sengketa kewenangan lembaga negara
dalam UUD 1945 adalah adanya 418 orang peserta bimtek yang terdiri memutus pembubaran partai politik,
jaminan hak konsotusional terhadap atas advokat, pegawai lembaga negara dan memutus perselisihan tentang hasil
warga negara. Namun pada praktik dan daerah,  enterpreneur, organisasi pemilihan umum.
dan konsekuensinya hak demikian

Nomor 176 • Oktober 2021 57


AKSI

Banyak UU Telah diajukan oleh M. Yamin. Namun situasi Kemudian, dalam fungsinya, MK juga
pada saat tersebut tidak mendukung dikenal juga sebagai  the final interpreter
Konsisten dan Koheren hingga kemudian setelah reformasi dan of constitution. Dalam hal ini, jelas Arief,
dengan Konstitusi amendemen UUD 1945, MKRI lahir pada MK sering membuat interpretasi pada
Hakim Konstitusi Arief Hidayat 13 Agustus 2003. undang-undang yang menjadi produk
menjadi pemateri pada hari kedua “Sehingga kalau dilihat sekarang, pembuat undang-undang. Sejalan dengan
kegiatan Bimbingan Teknis Hukum MK sudah berusia 18 tahun. Berdasarkan interpretasi undang-undang ini, Arief
Acara Pengujian Undang-Undang yang Pasal 24 UUD 1945, kekuasaan mengatakan bahwa MK dari 18 tahun
diselenggarakan Pusat Pendidikan kehakiman dilaksanakan oleh MA dan masa kerjanya telah menggelar 1.435
Pancasila dan Konstitusi bagi Ikatan badan peradilan di bawahnya serta perkara. Dari sekian perkara tersebut,
Alumni Fakultas Hukum Universitas MK,” kata Arief di hadapan sejumlah perkara yang dikabulkan oleh MK terhadap
Diponegoro (IKA FH Undip) pada Rabu 249 orang peserta bimtek yang terdiri UU yang dinyatakan inkonstitusional tidak
(13/10/2021).  Dalam presentasi atas advokat, pegawai lembaga negara sampai 5%. Dari hal ini, Arief melihat bahwa
berjudul “Hukum Acara Pengujian dan daerah,  enterpreneur, organisasi indikator demikian menunjukkan bahwa
Undang-Undang”, Arief memperkenalkan masyarakat, dan aktivis mahasiswa masyarakat telah melek hukum. Sebab,
bahwa sejarah keberadaan Mahkamah yang tergabung dalam IKA FH Undip. jika merasakan adanya hak konstitusional
Konstitusi secara formal pertama kali Dalam fungsi lembaga, Arief mereka (dalam hal ini warga negara) yang
dikenalkan oleh Hans Kelsen. menjabarkan bahwa MK sering disebut dirugikan maka telah banyak perorangan
Menurutnya pelaksanaan sebagai the guardian of constitution. yang juga mengajukan pengujian undang-
konstitusional tentang legislasi dapat Dalam fungsi ini, MK melakukan undang (PUU).
secara efektif dijamin jika suatu pengujian karena berkaitan dengan “Oleh karena itu, kepada IKA FH
organ selain badan legislasi diberi konsisten, koheren, dan korespondensi Undip yang berasal dari berbagai profesi,
tugas untuk menguji suatu produk undang-undang. Sebab, kata Arief, diharapkan bisa mengerti dan memahami
hukum konstitusional. Oleh karena itu, undang-undang dibentuk yang dibentuk bahwa norma yang diujikan dan hanya
sambung Arief, perlu dibentuk organ secara organik yang muatannya telah dikabulkan maksimal hanya 5% dari yang
khusus yakni Mahkamah Konstitusi. ada pada konstitusi. Berikutnya ada masuk. Sehingga UU yang dibuat oleh
Selajutnya di Indonesia sendiri, kata pula undang-undang yang dibentuk pembuat undang-undang telah konsisten,
Arief, ide membentuk MK telah ada berdasarkan kebutuhan masyarakat. koheren, dan korespondensi dengan
sejak berdirinya negara Indonesia yang konstitusi,” jelas Arief.

Hakim Konstitusi Arief Hidayat saat memberikan materi pada kegiatan Bimbingan Teknis Hukum Acara Pengujian Undang-Undang yang
diselenggarakan Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi bagi Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (IKA FH Undip) pada Rabu
(13/10) secara daring. Foto Humas MK/Wijaya

58 Nomor 176 • Oktober 2021


Mencari Jawaban termasuk undang-undang berada pada pengujian undang-undang terhadap
Pada kesempatan yang sama, lembaga perwakilan pada parlemen. UUD NRI Tahun 1945.
Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna “Namun ini tidak berarti presiden/ Berkaitan dengan PUU, peserta
(Periode 2003 – 2008 dan 2015 – eksekutif tidak berperan dalam diajak untuk mengenal terlebih
2020) dihadirkan sebagai pemateri merancang suatu norma. Sebab, dalam dahulu para pihak yang terlibat dalam
yang mengulas secara detail terkait praktik kenegaraan 99% rancangan persidangan PUU sebagaimana termuat
“Penafsiran Konstitusi”.  Menurut norma ada pada badan eksekutif dalam PMK 2/2021 Pasal 3 dan Pasal 7.
Palguna, penafsiran konstitusi berkaitan karena badan inilah yang memerlukan Bahwa para pihak terdiri atas Pemohon,
dengan metode dan strategi bagi pihak- undang-undnag untuk menjalankan Pemberi Keterangan (DPR/MPR/DPD/
pihak yang berusaha memecahkan pemerintahan sehari-hari,” jelas Saldi. Pemerintah), dan Pihak Terkait. Ketiga
perselisihan  yang berkaitan dengan Berbeda halnya dengan Indonesia, pihak ini dapat diwakili oleh kuasa
pengertian atau penerapan konstitusi. s a m b u n g S a l d i , d a l a m ko nt e k s hukum berdasar surat kuasa dan/atau
Oleh karena itu, penafsiran konstitusi pengimbangan kekuasaan negara dalam didampingi oleh pendamping dengan
tersebuttak sekadar mencocokkan konstitusi maka yang membentuk surat keterangan. Sehubungan dengan
suatu peristiwa, hal, atau keadaan undang-undang adalah lembaga keberadaan Pemohon pada PUU,
tertentu dengan pasal dalam konstitusi. legislatif. Sejatinya, di dalam lembaga Syukri mengatakan harus terdapat
Melainkan bermakna pencarian jawaban atau badan tersebut telah pula terdapat kerugian hak konstitusional yang dialami
atas pertanyaan bagaimana seseorang pengawas internal. Akan tetapi untuk dari berlakunya undang-undang yang
memandang konstitusi  dan tujuan- pelaksanaan upaya pengimbangan dimohonkan pengujiannya. Kerugian
tujuan yang ingin dicapai. pengawasan dan kekuasaan konstitusional tersebut dapat bersifat
“Dengan demikian, penafsiran pemerintahan,   maka dibentuklah spesifik dan faktual atau setidaknya
konstitusi berhubungan dengan lembaga yudisial sebagaimana potensial menurut penalaran yang wajar
mekanisme untuk memastikan Mahkamah Konstitusi. Dalam dapat dipastikan akan terjadi.
apakah konstitusi telah benar-benar kewenangannya, MKRI salah satunya Usai mendapatkan materi secara
dilaksanakan dalam praktik sesuai memiliki kewenangan untuk melakukan lengkap dan runut, sejumlah 200 peserta
dengan pengertian yang terkandung di pengujian undang-undang terhadap bimtek dibagi dalam delapan kelompok
dalamnya serta tujuan-tujuan yang ingin UUD 1945. Dan dalam perkembangan kelas  online  untuk melakukan praktik
diwujudkan dalam konsitusi tersebut,” dan konteks yang sama, MK juga penyusunan permohonan pengujian
jelas Palguna. berwenang untuk menguji Peraturan undang-undang. Keseluruh peserta ini
Pemerintah Pengganti Undang-Undang dipandu dan dibimbing langsung oleh
Pengimbangan Kekuasaan (Perpu). Hal ini dikarenakan Perpu para peneliti dan panitera pengganti MK
Berikutnya Hakim Konstitusi Saldi menimbulkan norma hukum baru yang sehingga dapat menyusun permohonan
Isra dihadirkan untuk memberikan kekuatan berlakunya sama dengan secara baik sesuai dengan ketentuan
materi terkait Hukum acara PUU. Bahwa undang-undang. yang ada.
konsep besar dari PUU dalam pandangan
Sldi hadir sebagai konsekuensi dari
konteks hubungan antarlembaga dalam Teori dan Praktik Fungsi dan Peran MK
suatu negara. Dalam sebuah konstitusi
Penyusunan sebagai Peradilan
di mana pun, setidaknya di dalamnya
memuat susunan mengenai lembaga Permohonan PUU Konstitusi
yang ada pada sebuah negara yang Panitera Pengganti Tingkat I Sekretaris Jenderal MK M. Guntur
bersangkutan. Jika dikaitkan dengan MK Syukri Asy’ari menjadi pemateri Hamzah menutup secara resmi
teori hukum tata negara, lembaga- dalam kegiatan Bimbingan Teknis kegiatan Bimbingan Teknis Hukum
lembaga negara   tersebut setidaknya Hukum Acara Pengujian Undang- Acara Pengujian Undang-Undang yang
terdiri atas lembaga legislatif, eksekutif, Undang yang diselenggarakan Pusat diselenggarakan Pusat Pendidikan
dan yudusial (atau disebut juga Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Pancasila dan Konstitusi bagi Ikatan
trias politika). Dalam hal ini, Saldi bagi Ikatan Alumni Fakultas Hukum Alumni Fakultas Hukum Universitas
mencontohkan pelaksanaan konstitusi Universitas Diponegoro (IKA FH Undip) Diponegoro (IKA FH Undip) pada Jumat
Amerika Serikat yang dibuat oleh pada Kamis (14/10/2021).  Dalam (15/10/2021). Pada kegiatan ini, turut
parlemen atau kongresnya. Bahwa di materi ini, Syukri memaparkan teori hadir Ketua IKA FH UNDIP Ahmad Redi
AS sendiri otoritas membentuk hukum dari teknik penyusunan permohonan dan Plt. Kapusdik MK Imam Margono.

Nomor 176 • Oktober 2021 59


AKSI

Sekretaris Jenderal MK M. Guntur Hamzah


didampingi Plt. Kapusdik MK Imam Margono
saat melakukan sesi foto bersama dalam
penutupan kegiatan imbingan Teknis Hukum
Acara Pengujian Undang-Undang yang
diselenggarakan Pusat Pendidikan Pancasila
dan Konstitusi bagi Ikatan Alumni Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro (IKA FH Undip)
pada Jumat (15/10) secara daring. Foto Humas
MK/Teguh

akan runtuh. Namun, jauh sebelum


terjadinya pandemi, MK telah gencar
menerapkan TIK dalam mewujudkan
visinya menjadi peradilan modern dan
tepercaya. MK membuat dasar hukum
penyelenggaraan persidangan dengan
menuangkan dalam PMK 18/2019.
“Melalui aturan inilah MK
kemudian melakukan pemanfaatan TIK 
Di hadapan 418 peserta bimtek terdiri atas advokat, pegawai lembaga
sebagai upaya nyata untuk mewujudkan
yang mengikuti kegiatan secara negara dan daerah,  enterpreneur,
kemudahan akses para pihak dalam
daring ini, Guntur menyampaikan organisasi masyarakat, dan aktivis
berperkara di MK melalui administrasi
bahwa kegiatan bimtek dengan materi mahasiswa yang tergabung dalam IKA
lembaga peradilan yang modern dan
hukum acara pengujian undang- FH Undip.
tepercaya,” ujar Aprian.
undang (PUU) dilaksanakan sejalan
Selanjutnya Aprian menjelaskan
dengan court bussiness MK sebagai
lembaga peradilan konstitusional. Pemanfaatan Teknologi hal-hal yang dapat diakses oleh para
pihak yang berperkara di MK, di antaranya
Oleh karenanya, melalui bimtek ini Informasi Sistem Informasi Penanganan Perkara
para peserta mendapatkan berbagai Pada hari keempat ini, para peserta Elektronik; laman MK (mkri.id); portal
gambaran mengenai pelaksanaan bimtek juga mendapatkan materi terkait informasi pilkada; persidangan jarak
tugas dan peran MK sebagai lembaga pemanfaatan teknologi informasi dari jauh/daring; Click MK; Case tracking
pengawal konstitusi. Selama empat hari Riska Aprian dan Rachman Karim dan tanya jawab online; jadwal sidang,
ini, jelasnya, para peserta bimtek telah selaku Tim Teknologi Informasi dan putusan, dan risalah sidang.
mendengarkan ulasan tersebut dari para Komunikasi (TIK) MK. Dalam paparan Terkait dengan berbagai fitur yang
narasumber dan peneliti senior serta berjudul “Pemanfaatan TIK dalam  dibuat MK untuk memudahkan para
panitera pengganti MK yang memahami Penanganan Perkara di Mahkamah pihak yang beperkara di MK ini, Staf IT
dari berbagai aspek hukum pelaksanaan Konstitusi”, Aprian mengatakan MK Rachman menjelaskan teknis dari
peradilan konstitusi. bahwa meski pandemi Covid-19 cara para pihak khusunya Pemohon
“Atas dasar itulah kemudian MK hingga hari ini masih berlangsung, MK unutk mengakses Sistem Informasi
diberi atribut sebagai the guardian tetap melaksanakan kegiatan sidang Permohonan Elektronik (Simpel). Melalui
of constitution  dan juga sebagai  the dengan tantangan  speedy trial untuk fitur ini, jelas Rachman, masyarakat dapt
guardian of democracy,  di mana MK menuntaskan perkara segera tanpa mendaftarkan diri dalam pengajuan
berwenang pula dalam penyelesaian meninggalkan  fair trial. Sehingga permohonan secara online, memantau
hasil pemilihan umum presiden/ putusan yang dihasilkan tetap penuh perkembangan permohonan perkara,
wakil presiden dan legislatif serta makna dan diputuskan pada momentum mengakses jadwal sidang dan  daftar
penyeleisaian akhir sengketa hasil yang tepat. Sebagaimana jargon yang panggilan sidang, serta mengunduh
pemilihan kepala daerah,” jelas Guntur diagungkan para hakim konstitusi bahwa risalah atau putusan sidang.
di hadapan para peserta bimtek yang keadilan harus ditegakkan walau langit UTAMI ARGAWATI/SRI PUJIANTI/LULU
ANJARSARI/NUR R

60 Nomor 176 • Oktober 2021


MK DALAM RUANG EDUKASI
Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman
menjadi narasumber Pelatihan I Program PPC
Terpadu Lingkungan Peradilan Militer, Selasa
(21/09) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan MA.

DAN SOSIALISASI HAK


Foto Humas/Panji.

KONSTITUSIONAL WARGA
NEGARA
Dalam rangka sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya kesadaran kewajiban yaitu memberikan putusan
berkonstitusi, Mahkamah Konstitusi selalu aktif memberikan ruang temu atas pendapat Dewan Perwakilan
bagi berbagai pihak untuk berdiskusi. Pada kesempatan kali ini, MK melalui Rakyat mengenai dugaan pelanggaran
para hakim konstitusi hadir dari seminar nasional, diklat, dan berbagai oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
forum terbuka dari kampus ke kampus dan lembaga negara lainnya untuk menurut Undang-Undang Dasar.
memberikan pengetahuan dan pemahaman hak konstitusional warga
negara dan hukum acara MK.
Kewenangan Tambahan
Kewenangan MK dalam amendemen UUD 1945. Salah satu MK
pasal yang terkait dengannya adalah Ketua Mahkamah Konstitusi
Program Diklat MA ketentuan Pasal 24 UUD 1945. Anwar Usman menjadi pembicara
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar menjelaskan bahwa dalam dalam Diklat Khusus Profesi Advokat
Anwar Usman menjadi narasumber UUD 1945 hasil amendemen, MK (DPKA) Angkatan XV Tahun 2021 yang
dalam Pelatihan I Program PPC Terpadu berwenang mengadili pada tingkat diselenggarakan oleh Kongres Advokat
Lingkungan Peradilan Militer Seluruh pertama dan terakhir yang putusannya Indonesia (KAI) bekerja sama dengan
Indonesia olh Badan Pendidikan dan bersifat final untuk menguji undang- Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Pelatihan Mahkamah Agung (Badiklat undang terhadap Undang-Undang pada Sabtu (25/9/2021) di Bandung.
MA) pada Senin (20/9/2021) malam Dasar, memutus sengketa kewenangan Dalam paparan berjudul “Mahkamah
di Pusat Pendidikan dan Pelatihan MA lembaga negara yang kewenangannya Konstitusi dan Hukum Acara Mahkamah
(Pusdiklat MA). Dalam kegiatan tesebut, diberikan oleh Undang-Undang Dasar, Konstitusi” ini, Anwar mengulas materi
Anwar mengatakan bahwa MK adalah memutus pembubaran partai politik, pembuka tentang kewenangan MK yang
lembaga kekuasaan kehakiman yang dan memutus perselisihan tentang hasil diamanatkan konstitusi.
lahir setelah adanya reformasi pada pemilihan umum. Selain kewenangan Sehubungan dengan kewenangan
1998 dan sebagai akibat dari adanya tersebut, MK juga memiliki satu ini, Anwar melihat keberadaan MK

Nomor 176 • Oktober 2021 61


AKSI

Ketua MK Anwar Usman menjadi pembicara dalam Diklat Khusus Profesi Advokat Angkatan yang
diselenggarakan oleh Kongres Advokat Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas
Pasundan, pada Sabtu (25/9/2021) di Bandung. Foto Humas/Agung. “Masa Pandemi Covid-19: Implikasi
Bagi Dinamika dan Perkembangan
Hukum” ini hadir pula Dekan FH UGM
Sigit Rianto dan Dosen HTN UGM Andy
Omara serta Kepala Bagian Sekretariat
tersebut tak lepas dari perjalanan awal “Kemudian muncul pertanyaan, Tetap AACC dan Kerja Sama Luar Negeri
reformasi dan juga amendemen UUD apakah jika pemilihan dilakukan oleh MK Sri Handayani.  
1945. Dari empat kali amendemen UUD DPR dan dan tidak langsung dipilih Dalam paparan yang disimak pula
1945, hanya Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 rakyat apakah itu konstitusional? Ya oleh mahasiswa S1, S2, dan S3 FH UGM
tentang bentuk negaralah yang tidak itu, konstitusional dan sama. Jadi, secara daring ini, Enny menceritakan
diubah. Sementara lainnya, dilakukan makna demokratis dalam Pasal 18 bahwa situasi dan kondisi Covid-19
perubahan sesuai dengan kebutuhan UUD 1945 itu boleh langsung dan adalah keadaan yang tidak pernah
negara dan masyarakat. Termasuk tidak langsung. Pertanyaan berikutnya, diprediksi berkepanjangan oleh negara-
pula dengan dibentuknya MK dengan kenapa tidak ditentukan secara pasti, negara di dunia. Sehingga pada saat
segala kewenangan dan kewajibannya langsung saja dipilih oleh rakyat atau Presiden mengeluarkan Perpu untuk
yang dimuat dalam Pasal 24C ayat (1) DPRD? Hal itu karena Pasal 18 UUD menanggapi keadan ini, kehidupan
dan ayat (2) UUD 1945. Selain dari itu, 1945 itu disahkan lebih dulu oleh MPR manusia pun berubah termasuk
Anwar mengatakan jika MK memiliki sebelum disahkannya UU Pemilu terkait dalam sistem peradilan. Penetapan
pula kewenangan tambahan untuk dengan pemilihan Presiden dan Wakil pandemi Covid-19 sebagai bencana
menyelesaikan perselisihan pemilihan Presiden secara langsung pada 2001,” non-alam, tentu saja menyebabkan
kepala daerah hingga dibentuknya jelas Anwar. MK turut terdampak dalam melakukan
badan peradilan khusus. Namun terkait persidangan.
ini, Anwar menguraikan kekeliruan D i k a t a k a n o l e h E n n y, M K
yang dipahami masyarakat mengenai Mekanisme Sidang MK merupakan lembaga peradilan yang
makna dari pemilihan kepala daerah. Pada Masa Pandemi mengemban amanat konstitusi untuk
Sebagaimana termuat dalam Pasal 18 Hakim Konstitusi Enny menegakkan keadilan dan pengawal
UUD 1945, pemilihan kepala daerah Nurbaningsih menjadi pemateri dalam fungsi hak-hak warga negara. Sehingga
dilakukan secara demokratis. Makna ini Kuliah Umum sekaligus peresmian di tengah situasi yang tak pasti tersebut,
oleh MK ditafsirkan bahwa jika selama p e m a n f a a t a n S m a r t b o a rd M i n i MK harus tetap berupaya melindungi
pelaksanaan dari pemilihan tersebut Courtroom Fakultas Hukum Universitas hak konstitusional warga negara
berjalan dengan sistem demokrasi, maka Gadjah Mada (FH UGM) pada Jumat dalam pelaksanaannya pada kehidupan
hal tersebut sah dan konstitusional. (1/10/2021). Dalam kegiatan bertema bernegara. Atas hal ini, MK akhirnya

62 Nomor 176 • Oktober 2021


tidak dapat menolak setiap perkara
yang masuk pada layanan permohonan.
“MK akhirnya memperkuat piranti-
piranti pemanfaatan teknologi untuk
menyelenggarakan sidang secara daring
dan luring. Misalnya pada perkara
Pilkada 2020 lalu, MK menerapkan
persidangan secara daring dengan
menggunakan aplikasi Zoom dan
persidangan secara luring di Gedung MK
dengan menerapkan protokol kesehatan
secara ketat sesuai dengan ketentuan
WHO dan Kementerian Kesehatan RI,”
cerita Enny
Berikutnya Enny juga
menyampaikan tata beracara saat
pelaksanaan sidang pengujian undang-
Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa Fakultas
undang (PUU) di MK yang juga dilakukan Hukum Universitas Gadjah Mada, pada Jumat (01/10). Foto Humas/Panji.
d e n g a n p e nye s u a i a n m e n g i k u t i
perkembangan situasi pandemi Dalam sambutan ini, Suhartoyo bercita-cita mempermudah sarana
Covid-19. Persidangan dilakukan dengan menyebutkan Smart Board Mini Court telekomunikasi, tetapi juga mewujudkan
kehadiran para pihak yang berperkara Room ini dapat menjadi bagian dari upaya MK untuk semakin menjangkau
secara virtual. Sementara majelis hakim subjek hukum dalam mencari keadilan. para pencari keadilan dan lembaga-
hadir langsung dalam ruang sidang. Sebab dalam perkembangan ilmu hukum, lembaga yang bersinergi dalam satu
Untuk mendukung jalannya persidangan subjek hukum tidak hanya termasuk kesatuan dengan unsur pendukung
dengan baik dan taat asas, sambung pada penyelenggara badan peradilan, akses pencari keadilan.
Enny, hukum acara PUU pun direvisi para pihak, dan hukum beracaranya “Hal ini sesuai dengan semangat
guna mengakomodir perubahan dalam tetapi juga alat-alat penunjang yang dari Mahkamah Konstitusi untuk
proses persidangan tersebut. dihadirkan di dalam unsur mencari menjadi badan peradilan konstitusi yang
keadilan. Untuk itu, melalui kehadiran juga mempunyai tanggung jawab dalam
teknologi ini di FH UII, MK tak sekadar
MK Hadirkan Teknologi,
Guna Jangkau Pencari
Keadilan
Hakim Konstitusi Suhartoyo
memberikan sambutan kelembagaan
sekaligus meresmikan secara simbolis
pemanfaatan Smart Board Mini Court
Room Fakultas Hukum Universitas
Islam Indonesia (FH UII) Yogyakarta
pada Sabtu (2/10/2021). Kegiatan
ini merupakan kerja sama antara
Mahkamah Konstitusi dengan FH UII
guna mewujudkan kontribusi konkret
MK bagi pencari keadilan. Dalam
kegiatan ini, Suhartoyo hadir bersama
Hakim Konstitusi Saldi Isra dan Kepala
Bagian Sekretariat Tetap AACC dan Kerja
Sama Luar Negeri MK Sri Handayani di Hakim Konstitusi Suhartoyo memberikan sambutan dalam penyerahan secara
FH UII Yogyakarta.  simbolis pemanfaatan Smart Board Mini Court Room Fakultas Hukum Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta, Sabtu (02/10). Foto Humas/Panji.

Nomor 176 • Oktober 2021 63


AKSI

menjangkau perlindungan hak asasi


manusia. Oleh karena itu, siapapun nanti
dapat menggunakan fasilitas ini untuk
memperjuangkan hak konstitusionalnya,
mulai dari Pemohon, Pihak Terkait,
dan semua pihak yang membutuhkan
fasilitas untuk bersidang di MK. Mudah-
mudahan Smart Board Mini Court Room
ini bentul-betul bisa mencapai tujuan
maksimalnya dan digunakan sebaik-
baiknya,” tandas Suhartoyo dalam acara
yang juga dihadiri oleh Wakil Rektor FH
UII Imam Djati.

MK dan MA sebagai
Pelaksana Kekuasaan
Kehakiman Ketua MK Anwar Usman menjadi pembicara dalam acara Studium Generale di Universitas
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamzanwadi, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (2/10). Foto Humas/Bayu

Anwar Usman menjadi pembicara


dalam acara Studium Generale di
Universitas Hamzanwadi, Lombok
Karakter Pengujian Yogyakarta pada Sabtu (2/10/2021).
D a l a m ke g i a t a n i n i , S u h a r t oyo
Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Undang-Undang memaparkan materi bertajuk “Hukum
Sabtu (2/10/2021). Anwar Usman Hakim Konstitusi Suhartoyo Acara Mahkamah Konstitusi” di hadapan
memaparkan tema “Titik Singgung menjadi pembicara dalam Kuliah Umum 700 peserta kuliah daring melalui Zoom
Putusan Mahkamah Konstitusi dengan yang diselenggarakan Fakultas Syariah dan luring dari Yogyakarta. 
Mahkamah Agung dan Peradilan di dan Hukum (FSH) Universitas Islam Suhartoyo menyebutkan
Bawahnya”. Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) kewenangan MK berawal dari amanat
Dalam kesempatan tersebut,
Anwar menyampaikan bahwa
Mahkamah Agung merupakan pelaksana
kekuasaan kehakiman  sebagaimana
disebutkan pada pasal 24 Ayat (2) UUD
1945 yang menyatakan, “Kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi”.
“Walaupun sama-sama pelaku
kekuasaan kehakiman, fungsi dan
karakteristik antara MA dengan MK
berbeda. MK mengawal Konstitusi,
sementara MA mengawal UU,” ujar
Anwar di hadapan para mahasiswa.
Hakim Konstitusi Suhartoyo menjadi pembicara dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Sabtu
(2/10/2021). Foto Humas/Panji.

64 Nomor 176 • Oktober 2021


Pasal 24C Ayat (1) dan Ayat (2) UUD Perguruan Tinggi, dapat dipungkiri, perguruan tinggi
1945 yang didelegasikan pada UU memiliki peran paling strategis dan
24/2003 Pasal 10 dan UU 48/2009 Peradaban Masa Depan menentukan dalam pembangunan
Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2). Suatu Negara bangsa dan peradaban. Hal ini sama
Melalui norma ini termuat salah satu Hakim Konstitusi Arief  Hidayat sekali tidak hendak mengesampingkan
kewenangan MK, yakni menguji UU menjadi pembicara kunci dalam Seminar nilai arti peran pendidikan di level yang
terhadap UUD. Terhadap kewenangan Nasional “Peran Perguruan Tinggi dalam di bawahnya,” ujar Arief kepada para
ini Suhartoyo mengungkapkan jika Membangun Integritas Kemanusiaan peserta seminar nasional, di antaranya
Warga Negara Indonesia yang merasa dan Kebangsaan Indonesia” yang hadir Kepala Biro Humas dan Protokol
hak konstitusionalnya dirugikan oleh berlangsung secara luring dan daring MK Heru Setiawan.
berlakunya sebuah undang-undang pada Jumat (8/10/2021) di Universitas Oleh sebab itu, sambung Arief,
kemudian mengajukan permohonan Sebelas Maret (UNS), Surakarta. menjadi wajar manakala diungkapkan
PUU ke MK hendaknya terlebih dahulu Kegiatan yang dihadiri para petinggi bahwa potret peradaban suatu bangsa
menguasai hukum acara MK dalam dan akademisi berbagai perguruan pada hari ini dan masa mendatang
perkara PUU.  tinggi di Indonesia ini, juga dalam sesungguhnya tercermin dari wajah
“Pada kewenangan PUU ini, sifat rangka peresmian  Smart Board Mini perguruan tinggi. Semakin baik wajah
persidangan perkaranya lebih bernuansa Courtroom  Universitas Sebelas Maret perguruan tinggi, semakin berperan
tak adanya kepentingan secara langsung. (UNS), Pancasakti Tegal, Universitas perguruan tinggi, semakin dekat
Sebab, di dalamnya ada Pemohon tetapi Soedirman (Unsoed), Universitas perguruan tinggi dengan solusi persoalan
tak ada Termohon,” jelas Suhartoyo yang Diponegoro (Undip), Universitas Kristen masyarakat, maka semakin tinggi pula
hadir dalam kegiatan ini bersama Hakim Satya Wacana (UKSW).  tingkat peradaban suatu bangsa.
Konstitusi Saldi Isra dan Kepala Bagian “Tema dalam seminar nasional Dengan kata lain, kata Arief,
Sekretariat Tetap AACC dan Kerja Sama ini begitu aktual, menjadi bagian dari perguruan tinggi memiliki posisi penting
Luar Negeri MK, Sri Handayani,  yang diskursus pemikiran yang penting dan strategis bagi langkah maju,
juga turut dihadiri oleh Dekan FSH UIN dan menarik di tengah situasi kondisi bahkan lompatan positif peradaban
Suka, Makhrus. berbangsa dan bernegara saat ini. suatu bangsa. Sering pula dikatakan,
Secara lebih mendalam, Suhartoyo Perguruan tinggi patut meneguhkan perguruan tinggi tidak lain adalah proyek
membahas tentang karakteristik perannya dalam kerangka itu. Tidak peradaban masa depan suatu negara.
khusus dari sidang PUU yang dilakukan
MK. Kehadiran Presiden dan DPR
serta pihak-pihak lembaga negara
pada persidangan PUU adalah untuk
menberikan keterangan pada MK.
Sehingga, mereka tidak diposisikan
sebagai Termohon. 
Kemudian, pada PUU ini terdapat
dua hal yang dapat diujikan oleh
para Pemohon, yakni uji formil dan
uji materiel. Jika yang diujikan oleh
Pemohon adalah uji formil, maka hal
yang diujikan menekankan pada syarat-
syarat pembentukan suatu undang-
undang dengan batas waktu 45 hari
sejak undang-undang itu diundangkan.
Sementara itu, untuk uji materiel, para
Pemohon dapat mengajukan materi
ayat dan frasa yang termuat dalam
suatu norma yang dinilai bertentangan Hakim Konstitusi Arief Hidayat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional “Peran
Perguruan Tinggi dalam Membangun Integritas Kemanusiaan dan Kebangsaan Indonesia” yang
dengan UUD 1945. berlangsung secara luring dan daring pada Jumat (8/10/2021) di Universitas Sebelas Maret (UNS),
Surakarta. Foto: Humas/Yuwandi.

Nomor 176 • Oktober 2021 65


AKSI

Dari perguruan tinggi inilah, akan lahir


kaum cerdik cendekia, orang-orang
dengan kapasitas keilmuan mumpuni,
dan manusia-manusia yang turut
berempati dan bertanggung jawab 
terhadap  kemajuan  bangsa  ini. 
“Itu sebabnya,  perguruan tinggi
merupakan institusi yang dipandang
memiliki kredibilitas tinggi di mata
publik. Mengapa demikian? Karena
perguruan tinggi sejauh ini terbukti
secara nyata masih selalu berpegang
pada akar orisinilnya untuk berpikir
dan bersikap  kritis, obyektif, responsif
menjadi  problem solver, serta selalu
menyuarakan kebenaran dan keadilan,” Hakim Enny Nurbaningsih menjadi pemateri dalam Kuliah Kerja Lapangan yang diselenggarakan
urai Arief. oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, pada Jumat (09/10). Foto Humas/Ifa.
Atas dasar itulah, ujar Arief,
dilaksanakan secara luring dari Gedung mengalami perubahan. Sehingga
perguruan tinggi harus mampu
Teater FSH dan daring melalui Zoom. seluruh kelembagaan negara itu sejajar,
meneguhkan peran untuk menghasilkan
Dalam kuliah ini, Enny membagikan termasuk MK di dalamnya,” jelas Enny
terobosan-terobosan konstruktif bagi
cerita tentang risalah persidangan yang dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh
peningkatan kualitas peradaban bangsa.
dibuat M. Yamin yang mengusulkan Dekan FSH UIN Walisongo Semarang
Hal itu dilakukan melalui itu tiga ranah
lembaga yang bertugas membanding Mohamad Arja Imroni.
utama yang disebut sebagai tridarma
undang-undang jika di kemudian hari Kemudian Enny menyampaikan
perguruan tinggi. Dalam konteks
ditemui adanya undang-undang yang struktur organisasi MK, yang terdiri
keindonesiaan, perguruan tinggi bukan
bertentangan dengan konstitusi dan atas Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim
lagi hanya dituntut menjadi laboratorium
melampaui ketentuan yang digariskan Konstitusi serta Dewan Etik. Kemudian
ilmu, melainkan juga dituntut sekaligus
konstitusi. Namun, sambung Enny, ada Sekretaris Jenderal dan Panitera. 
diharapkan menjadi laboratorium
karena suasana yang pada masa itu tidak Perlu diketahui masyarakat bahwa
kemanusiaan. Pengembangan karakter
mendukung maka ide demikian ditolak di dalam organisasi kelembagaan
manusia Indonesia seutuhnya dalam arti
termasuk oleh Soepomo. Selajutnya MK terdapat Peneliti, Pengolah
karakter yang sesuai dengan pandangan
Ikatan Sarjana Hukum Indonesia terus Data Perkara dan Putusan serta
dan nilai-nilai luhur kebangsaan yang
memberikan dorongan agar terciptanya Sekretaris Hakim. Ketiga bagian ini
tercermin dalam Pancasila.
lembaga demikian. Akhirnya cita-cita M. adalah SDM yang dengan kapasitas
Yamin tersebut terwujud melalui napas serta pemikirannya membantu kerja
Sejarah MK Sebagai kehidupan demokrasi saat reformasi. hakim dalam menjalankan tugas rutin
“Setelah reformasilah banyak pada setiap pengkajian perkara yang
Lembaga Peradilan perubahan dan mengembalikan domohonkan ke MK. Melalui sekretaris
Konstitusi apa yang menjadi keinginan dari M. yudisial dan non-yudisial ini, jelas Enny,
Hakim Konstitusi Enny Yamin terlaksana dalam wujud yang dengan jumlah yang cukup, MK terus
Nurbaningsih menjadi pemateri dalam berbeda. Ketetapan MPR Nomor III/ mendorong diri agar dapat melakukan
Kuliah Kerja Lapangan sekaligus MPR/2000 tentang Sumber Hukum pekerjaan seprofesional mungkin.
Penandatanganan Kerja Sama antara dan Tata Urutan Peraturan Perundang- Oleh karenanya hakim dalam tugas
Mahkamah Konstitusi dengan Fakultas undangan, yang kemudian menjadi dan perannya semaksimal mungkin
Syariah dan Hukum UIN Walisongo pembuka jalan. Namun ketetapan ini berupaya menegakkan fungsinya untuk
Semarang pada Jumat (8/10/2021). pada saat itu hanya bersifat mengatur mendukung pemajuan hak konstitusional
Kegiatan yang mengangkat tema dan belum dilaksanakan. Setelah ada warga negara.
“Kelembagaan, Tugas, dan Kewenangan amendemen UUD 1945 barulah sistem Selanjutnya di hadapan para
Mahkamah Konstitusi dalam Sistem ketatanegaraan mengalami perubahan mahasiswa hukum yang menyimak
Ke t a t a n e g a r a a n I n d o n e s i a ” i n i disertai dengan struktur yang juga perkuliahan daring dan luring ini, Enny

66 Nomor 176 • Oktober 2021


menyampaikan pula perkembangan Dikatakan Wahiduddin, dalam pengawasan. Sebab, pembatasan
kewenangan MK selain dari yang telah praktik ketatanegaraan Indonesia hanya dapat dilakukan sepanjang sesuai
disebutkan dalam Pasal 24C UUD 1945. mengenal kedua aturan mengenai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan.
Bahwa MK pun berwenang menguji pengurangan dan pembatasan Pembatasan hak konstitusional
Peraturan Pemerintah Pengganti sebagaimana dimuat dalam konstitusi. warga negara berkaitan dengan upaya
Undang-Undang (Perpu). Hal ini Dalam Pasal 28I ayat (1) merupakan pemerintah menekan laju peningkatan
dilakukan dengan pertimbangan bahwa contoh derogation clause. Klausula angka pasien yang terpapar Covid-19
Perpu menimbulkan norma hukum pengurangan menyatakan bahwa “Hak tidak sampai pada penutupan secara
baru yang kekuatan berlakunya sama untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, penuh kota-kota atau pembatasan
dengan undang-undang. Kemudian hak untuk kemerdekaan pkiran dan hati secara ketata kegiatan masyarakat
Enny mengulas mengenai kewenangan nurani, hak beragama, hak untuk tidak hingga hanya sebatas pagar rumah
MK untuk melakukan pengujian undang- diperbudak, hak untuk diakui sebagai masing-masing. Dalam konteks
undang (PUU) terhadap UUD 1945. pribadi dihadapan hukum, dan hak Ini, perdebatan hukum mengenai
untuk tidak dituntut atas dasar hukum pembatasan hak konstitusional
yang berlaku surut adalah hak asasi warga untuk memenuhi hajat
Pandemi Pengaruhi Hak manusia yang tidak dapat dikurangi hidup sehari-harinya tidak terlalu
Konstitusional dalam keadaan apapun”. mengemuka. Sebab pemerintah
Upaya mengantisipasi penyebaran Dalam konteks penanganan pun tidak secara ketat menerapkan
virus tidak hanya berpengaruh pada pandemi Covid-19, sambung kebijakan lockdown sebagaimana terjadi
sektor kesehatan saja, tetapi secara Wahiduddin, pemerintah Indonesia tidak di negara-negara lain.
langsung dan tidak langsung beragam pernah mengumumkan berada dalam Meskipun demikian, sambung
faktor terpengaruhi. Hal ini berarti “keadaan bahaya”. Hak konstitusional Wahiduddin, tetap saja Covid-19
beragam hak konstitusional yang tidak berada dalam konteks untuk ini memancing perdebatan hukum
dijamin dalam konstitusi pun terdampak, diderogasi atau dikurangi. Akan dalam aspek pengelolaan ekonomi
entah dibatasi atau dikurangi. tetapi, tidak berarti bahwa hak-hak secara makro. Pengalihan anggaran
Demikian disampaikan oleh Hakim konstitusional tidak dapat dibatasi. secara massif oleh pemerintah demi
Konstitusi Wahiduddin Adams dalam Pemerintah dapat membatasi hak- penanganan Covid-19 memaksa sektor-
Kuliah Umum dan Peresmian  Mini hak konstitusional demi menangani sektor lain harus mengencangkan ikat
Courtroom  di Universitas Sriwijaya, pandemi. Pembatasan yang dilakukan pinggang.
Palembang, Sumatera Selatan. pemerintah pun tidak lantas tanpa

Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams memberikan Kuliah Umum kepada civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dengan tema
Perlindungan Hak Konstitusional Warga Negara di Masa Pandemi, yang berlangsung secara daring dan luring, Sabtu, (09/10/2021). Foto Humas/Ilham WM

Nomor 176 • Oktober 2021 67


AKSI

Hakim Konstitusi Daniel Yusmic P. Foekh memberikan Kuliah Umum secara daring yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum
Universitas Pattimura, Sabtu (09/10). Foto Humas/Hamdi.

Perlindungan Hak Daniel menuturkan, pada 11 Maret Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, Undang-Undang Nomor 6
Konstitusional Warga 2020 WHO menyatakan Covid-19
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
sebagai pandemi yang telah menyebar
Negara di Masa lebih dari 110 negara dan lebih dari Kesehatan, Undang-Undang Nomor
Pandemi 118.000 kasus teridentifikasi. Oleh 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti
Indonesia tidak menyebutkan karena itu, pada 31 Maret 2020,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
secara eksplisit apa saja yang tergolong Presiden Joko Widodo mengeluarkan
tentang Kebijakan Keuangan Negara
keadaan darurat dalam UUD NRI Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang
dan Stabillitas Sistem Keuangan untuk
Tahun 1945. Ketentuan konstitusional Kebijakan Keuangan Negara dan
Penanganan Pandemi  Corona Virus
keadaan darurat diatur dalam Pasal Stabilitas Sistem Keuangan untuk
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
12 dan Pasal 22 UUD NRI Tahun 1945. Penanganan Pandemi Corona Virus
Dalam Rangka Menghadapi Ancaman
Kemudian berdasarkan Pasal 1 angka Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
Yang Membahayakan Perekonomian
3 UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang dalam Rangka Menghadapi Ancaman
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Penanggulangan Bencana, epidemi yang Membahayakan Perekonomian
Keuangan.
dan wabah penyakit tergolong dalam Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Te r m a s u k j u g a P e r a t u r a n
bencana nonalam. Keuangan. Selanjutnya, Presiden
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
Demikian disampaikan Hakim mengeluarkan Keppres Nomor 12 Tahun
tentang Pembatasan Sosial Berskala
Konstitusi Daniel Yusmic P. Foekh 2020 tentang Penetapan Bencana
Besar Dalam Rangka Percepatan
dalam Kuliah Umum “Perlindungan Nonalam Penyebaran Corona Virus
Penanganan Covid-19. Peraturan
Hak Konstitusional Warga Negara di Disease 2019 (Covid-19) sebagai
Presiden Nomor 82 Tahun 2020
Masa Pandemi” yang berlangsung Bencana Nasional.
tentang Komite Penanganan Corona
secara hybrid pada Sabtu (9/10/2021). Sebetulnya, sambung Daniel,
Virus Disease 2019 (Covid-19) dan
Kegiatan yang merupakan kerja Indonesia telah memiliki beberapa
Pemulihan Ekonomi Nasional. Peraturan
sama antara Mahkamah Konstitusi regulasi terkait dengan penularan
Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun
(MK) dengan Fakultas Hukum (FH) virus atau wabah penyakit. Seperti
2020 tentang Pedoman Pembatasan
Universitas Pattimura ini, sekaligus adanya Undang-Undang Nomor 4
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
menjadi peresmian Smart Board Mini Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Percepatan Penanganan Covid-19,
Courtroom di Universitas Pattimura. Menular, Undang-Undang Nomor 24

68 Nomor 176 • Oktober 2021


Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun amanah yang besar dan berat dalam sila ini, Anwar melihat bagaimana
2020 tentang Penetapan Status menjaga terlaksananya hak-hak yang masyarakat Indonesia mengutamakan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. termuat dalam konstitusi tersebut,” musyarawah dalam bermufakat.
sampai Anwar dalam kegiatan yang Sementara itu, pada sila kelima Pancasila
diikuti oleh segenap civitas akademika “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Pentingnya Menjaga STIH Muhammadiyah Bima dari Indonesia” bermakna bahwa berbicara
Auditorium Thayeb Abdullah STIH keadilan berkaitan dengan hati nurani.
Konstitusi dan Muhammadiyah. Tegaknya hukum, sambung Anwar,
Menegakkan Nilai-Nilai Selain itu, Anwar juga mengajak bukan diutamakan oleh isu hukumnya
para peserta kuliah umum untuk
Pancasila menjaga dan memahami   serta
tetapi bagaimana nurani dapat menilai
Ketua Mahkamah Konstitusi fakta hukum sehingga keadilan pun
melaksanakan nilai-nilai dari Pancasila. dapat ditegakkan bagi pencari keadilan.
Anwar Usman menjadi pemateri dalam
Sebagai contoh Anwar menyebutkan
Kuliah Umum yang digelar Sekolah
bagaimana sila pertama Pancasila
Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah
yang berbunyi “Ketuhanan Yang Hukum Acara Ibarat
(STIH Muhammadiyah) pada Sabtu
(9/10/2021). Kegiatan bertema
Maha Esa” dan sila ketiga Pancasila Jembatan Menuju
yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
“Konstitusi Sebagai Fondasi Indonesia
berperan dalam mengiringi kehidupan Keadilan
Maju” dihadiri oleh Ketua STIH Hukum materiil atau hukum
bangsa Indonesia yang terdiri atas
Muhammadiyah Bima Ridwan dan yang bersifat substantif hanya dapat
keberagaman. Masyarakat Indonesia
para tokoh masyarakat Bima. Dalam ditegakkan melalui hukum formil atau
meski berbeda-beda diharapkan saling
kuliah umum ini, Anwar mengajak para hukum acara yang adil dan memberikan
mengenal satu sama lain sehingga
peserta merenungi pentingnya menjaga kepastian hukum bagi para pihak yang
dapat hidup berdampingan dalam
konstitusi bagi keberlangsungan sebuah berperkara atau para pencari keadilan.
bermasyarakat.
negara. Bahkan sejarah dunia telah Hal ini disampaikan Ketua Mahkamah
Berikutnya, Anwar juga
membuktikan akan kehancuran sebuah Konstitusi (MK) Anwar Usman saat
menyebutkan makna sila keempat
negara jika negara tersebut mengabaikan menyampaikan ceramah kunci dalam
Pancasila “Kerakyatan yang dipimpin
konstitusinya. acara peresmian Smart Board Mini Court
oleh hikmah kebijaksanaan dalam
“Sebagai pengawal konstitusi, Room pada Jumat (15/10/2021) siang
permusyawaratan/perwakilan”. Pada
maka Mahkamah Konstitusi mengemban

Ketua MK Anwar Usman memberikan materi pada Kuliah Umum yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu
Hukum Muhammadiyah, Sabtu (09/10). Foto Humas/Agung.

Nomor 176 • Oktober 2021 69


AKSI

tidak tercerabut dan tergerus oleh


perkembangan dunia. Oleh karena itu,
perlu bagi masyarakat Indonesia untuk
melakukan pengembangan kapasitas
diri, melakukan inovasi berkelanjutan,
dan perubahan pola pikir.
“Hal ini sangat penting dilakukan
agar nantinya kita mampu membentuk
pola pikir global tanpa menghilangkan
lokalitas sehingga tidak menjadi
orang yang selalu kalah dan justru
harus menjadi pemenang saat terjadi
perubahan,” kata Guru Besar Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro tersebut.
Arief mengatakan berkaitan
Ketua MK Anwar Usman saat menyampaikan ceramah kunci dalam acara peresmian Smart Board
Mini Court Room pada Jumat (15/10/2021) siang di Universitas Andalas. Foto Humas/Hendy dengan perkembangan dan perubahan
dalam bidang hukum misalnya, jika
di Universitas Andalas (Unand), Padang. para pembentuk undang-undang dapat
Unand Ilhamdi Taufik, dan mahasiswa
Kegiatan yang terselenggara atas kerja dipengaruhi oleh faktor nonhukum, yakni
pascasarjana FH Unand secara luring
sama antara MK dengan Unand ini sosial, budaya, politik, dan ekonomi.
dari Kampus Unand dan daring dari
juga dalam rangka Dies Natalis ke-70 Demikian juga dengan penegak hukum
aplikasi Zoom.
Fakultas Hukum Universitas Andalas termasuk para hakim di MK yang
D a l a m p a n d a n g a n A r i e f,
(FH Unand). menerapkan hukum dan mengadili
perkembangan mobilitas manusia
“Hukum acara dapat diibaratkan suatu perkara hukum juga dipengaruhi
di dunia termasuk Indonesia telah
sebagai jembatan bagi pihak yang oleh faktor nonhukum. Oleh karena itu,
mengubah aspek kehidupan manusia,
berperkara menuju keadilan yang baik legislator atau alat penegak hukum
sehingga lahir masyarakat yang dituntut
hendak dicapai. Tanpa hukum acara pada waktu bekerjanya dihadapkan
mampu menguasai perkembangan
yang memberikan kepastian hukum dengan area pilihan. Begitu pula
teknologi. Namun perkembangan
yang adil, maka tidak mungkin hukum dengan masyarakat, bahwa patuh tidak
tersebut harus dibentengi dengan
materiil dapat ditegakkan,” ujar Anwar patuhnya masyarakat juga dipengaruhi
ideologi bangsa agar akar bangsa
dalam acara yang dihadiri Wakil Rektor oleh faktor nonhukum.
I Unand Mansyurdin, Dekan FH Unand
Busyra Azheri, Wali Nagari Pasia Laweh
Zul Arifin, para petinggi Unand, serta
para akademisi yang berlangsung secara
hybrid.

Mari Bangun Indonesia


dengan Hukum Berbasis
Ketuhanan
Hakim Konstitusi Arief Hidayat
menjadi pemateri dalam Kuliah
Umum bertajuk “Membangun Hukum
yang Berkarakter Pancasila” yang
diselenggarakan oleh Fakultas Hukum
Universitas Andalas pada Jumat
(15/10/2021) di Padang, Sumatra Barat.
Hakim Konstitusi Arief Hidayat menjadi pemateri dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh
Kegiatan ini diikuti oleh Wakil Rektor Fakultas Hukum Universitas Andalas pada Jumat (15/10). Foto Humas/Panji.
III Unand Insannul Kamil, Dosen FH

70 Nomor 176 • Oktober 2021


“Dengan demikian, konsepsi
Indonesia berdasarkan Pasal 1 ayat (2)
dan ayat (3) UUD 1945 bahwa Indonesia
tidak sekadar negara demokrasi yang
konstitusional, tetapi juga dalam
kekuasaannya yang dipakai adalah
negara hukum yang berdemokrasi dan
berketuhanan” jelas Arief.
Lebih lanjut Arief mengatakan
bahwa berhukum di Indonesia
bukan berhukum sekuler, melainkan
berkarakter Pancasila. Artinya berhukum
berdasarkan ketuhanan sehingga
diharapkan para penegak hukum
tidak mempermainkan hukum dan
menjadikan hukum sebagai komoditi.
Sebab, pengakuan Arief, bahwa carut
marutnya hukum di Indonesia salah satu Hakim Konstitusi Manahan MP Sitompul memberikan kuliah umum di Universitas Sumatera
faktor penyebabnya adalah kurangnya Utara, pada Sabtu (16/10). Foto Humas/Agung.
penanaman hukum secara religius atau
UUD 1945. Sebab, di dalamnya termuat “Dari amendemen inilah ada
berketuhanan dan berkarakter Pancasila
tujuan negara dan rumusan dasar nama lembaga Mahkamah Konstitusi
sejak para penegak hukum mempelajari
negara. Proses amendemen UUD yang menjadi bagin dari anak kandung
hukum dari dasar. Oleh karena itu, Arief
1945 pun dilakukan mulai perubahan reformasi dengan keberadaannya
mengajak para pendidik, mahasiswa,
pertama sampai perubahan kempat dipertegas pada Pasal 24C UUD
dan penegak hukum di Indonesia
pada 1999-2002.  1945 dengan kewenangannya yang
untuk sama-sama membangun hukum
Hal tersebut disampaikan Hakim disebutkan dalam Pasal 24C ayat (1)
berkarakter Pancasila. Sehingga bukan
Konstitusi Manahan M.P. Sitompul dalam UUD 1945,” sampai Manahan dalam
lagi hukum yang berbasis  common
Kuliah Umum sekaligus peresmian Mini kegiatan yang dimoderatori oleh Dosen
law system dan  civil law system, tetapi
Court Room di Universitas Sumatera FH USU Afilla dari Kampus USU, Medan. 
hukum yang dibangun dengan karakter
Utara (USU) pada Sabtu (16/10/2021). Berkaitan dengan kewenangan
Pancasila yang berpedoman pada
Kegiatan bertema “Perlindungan MK dengan situasi masa pandemi
hukum yang religius.
Hak Konstitusional Warga Negara Covid-19 yang terjadi di dunia dan
(Masyarakat Indonesia) di Masa Indonesia, maka sebagai lembaga
MK Siapkan Fasilitas Pandemi” ini dihadiri secara luring oleh peradilan hak konstitusionalitas MK
Penanganan Perkara Dekan FH USU Mahmul Siregar, dan harus tetap memikirkan cara untuk
dihadiri secara daring oleh Rektor USU tetap memfasilitasi penanganan perkara
Hukum Muryanto Amin serta sejumlah sivitas hukum yang diajukan masyarakat
Pada masa reformasi, salah satu akademika dari jenjang S1, S2, dan S3 Indonesia. Oleh karena itu, MK dalam
tuntutan reformasi adalah amendemen FH USU.  perannya turut melaksanakan setiap
UUD 1945. Sebelum amendemen Dengan amendemen tersebut, kebijakan yang ditentukan pemerintah
dilakukan, UUD 1945 sangat supel, lanjut Manahan, terjadilah perubahan guna memutus mata rantai gejolak
simpel, dan fleksibel. Oleh karena itu, pada batang tubuh UUD 1945. Sebelum pandemi Covid-19. Salah satunya,
diperlukan perubahan akibat dari latar perubahan, batang tubuh UUD 1945 MK menerapkan semaksimal mungkin
belakang kekuasaan oleh MPR yang terdiri atas 16 bab dan 37 pasal. Setelah untuk menggelar persidangan daring
dinilai tidak cocok dalam menjalankan perubahan, UUD 1945 terdiri 21 bab, 73 dan jika pun dilakukan persidangan
roda pemerintahan. Dengan demikian, pasal dengan 170 ayat serta terdapat luring, maka diterapkan pelaksanaan
perlu pula dilakukan perubahan tatanan pula 2 pasal aturan peralihan dan 2 protokol kesehatan. 
kehidupan dalam sistem ketatanegaraan pasal aturan tambahan. Di dalam norma UTAMI ARGAWATI/SRI PUJIANTI/BAYU
Indonesia. Amendemen UUD 1945 hasil amendemen ini, tatanan negara, WICAKSONO/BAMBANG PANJI ERAWAN/LULU
dilakukan dengan catatan tidak hak-hak warga negara (masyarakat ANJARSARI/NUR R

diperkenankan mengubah Pembukaan Indonesia) menjadi semakin kompleks. 

Nomor 176 • Oktober 2021 71


KILAS AKSI

Namun gagasan yang diusung


Yamin ditentang Soepomo. Alasannya,
Indonesia tidak menganut sistem
pemisahan kekuasaan tetapi mengenal
pendistribusian kekuasaan. Sampai
dengan terjadinya reformasi di Indonesia
pada 1998, ditindaklanjuti dengan
perubahan UUD 1945 selama empat
tahap (1999-2002), dimasukkanlah ide
tentang pembentukan MK di Indonesia.
“Tidak ada lagi supremasi MPR tetapi
Hamzah selaku narasumber Webinar supremasi konstitusi,” kata Guntur
TANTANGAN DAN PROBLEM Nasional yang diselenggarakan Fakultas kepada lebih dari 300 peserta webinar
nasional. 
JUDICIAL REVIEW Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji
Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, pada Sebagaimana diketahui, kewenangan
Rabu (22/9/2021) secara daring.  Pada utama MK adalah menguji UU terhadap
TANTANGAN dan problem judicial kegiatan ini, Guntur yang menyajikan UUD. Namun dalam perkembangannya,
review di MK memang cukup banyak. Di materi berjudul “Problem dan Tantangan tutur Guntur, MK mengalami berbagai
antaranya, soal adanya anggapan judicial Judicial Review Mahkamah Konstitusi tantangan. Misalnya, apakah MK juga
review hanya terkait pada pengujian di Indonesia”.  Menurutnya, sistem berwenang menguji Peraturan Pemerintah
materiil. Belakangan, semakin banyak ketatanegaraan Indonesia dipandang Pengganti UU (Perpu) maupun Ketetapan
keinginan dari publik untuk melakukan adaptif dengan MK. Jauh sebelum MPR. Dalam perkembangannya, ternyata
pengujian formil. Oleh karena itu, untuk terbentuknya MK di Indonesia, saat para MK berwenang menguji Perpu. Dengan
mengakomodir keinginan publik, perlu pendiri bangsa mengadakan pertemuan pertimbangan bahwa Perpu menimbulkan
adanya payung hukum dalam bentuk dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha norma hukum baru yang kekuatan
Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK).  Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), berlakunya sama dengan UU. Termasuk
Demikian disampaikan Sekretaris tercetus ide pembentukan MK. MK juga berwenang menguji Ketetapan
Jenderal Mahkamah Konstitusi M. Guntur MPR. (Nano Tresna Arfana/Nur R)

KONSTITUSI MENJAMIN yakni “Hukum Darurat Kekarantinaan


Kesehatan: Pemberlakuan Pembatasan
menurut tata cara agama. Menurut
Guntur, Indonesia bukan negara agama,
HAK WARGA NEGARA Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat
Covid-19 Perspektif Politik, Hukum,
tetapi bukan juga negara sekuler. 
Oleh karena itu, sambung Guntur,
MENGHADAPI COVID-19 Ekonomi, Sosial Budaya, Keamanan dan banyak ahli melihat bahwa Indonesia
Hak Asasi Manusia (HAM)”. tidak hanya sebagai negara demokrasi,
SEKRETARIS Jenderal Mahkamah Pada kesempatan tersebut, Guntur tidak hanya sebagai negara nomokrasi
Konstitusi (Sekjen MK) M. Guntur menyampaikan materi “Darurat Covid-19 (negara hukum) tetapi juga terdapat
Hamzah menjadi pembicara kunci dalam Aspek Perlindungan Jaminan Hak aspek religiusitas. Karena kita ini juga
dalam Webinar Nasional Program Konstitusional Warga Negara dalam Masa dituntun oleh nilai-nilai relugiusitas,
Studi (Prodi) Hukum Program Doktor Transisi”. Guntur mengatakan, tujuan maka tentu Indonesia tidak hanya
(S3) PPs Universitas Warmadewa, negara tidak hanya untuk mencapai demokrasi dan nomokrasi tetapi juga
pada Rabu (29/9/2021) pagi secara kemerdekaan, mengisi dengan demokrasi, mengadopsi paham teokrasi. Sehingga
daring. Adapun tema acara webinar hukum, tetapi bernegara juga dituntun banyak ahli mengatakan, Indonesia
negara teokrasi, demokrasi dan
nomokrasi. Hal tersebut tertuang dalam
Pancasila. Lima sila dalam Pancasila
dimulai dengan sila “Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Sila “Ketuhanan Yang Maha
Esa” menginspirasi sila-sila selanjutnya,
menginsipirasi semua aspek kehidupan. 
“Prinsip demokrasi ada pada sila
keempat. Prinsip nomokrasi terdapat pada
sila kelima. Prinsip teokrasi, demokrasi
dan nomokrasi dalam satu tarikan nafas
yang tidak dapat dipisahkan,” jelasnya.
(Utami Argawati/Nur R)

72 Nomor 176 • Oktober 2021


MK GELAR FGD MONEV
PELAKSANAAN PUTUSAN
MK
KEGIATAN Focus Group Discussion (FGD)
kerja sama antara Kepaniteraan
dan Sekretariat Jenderal Mahkamah
Konstitusi (MK) dengan Fakultas
Hukum (FH) Universitas Jember
diselenggarakan secara hybrid pada 2-4
Oktober 2011. Para pakar dari berbagai
perguruan tinggi, sejumlah pejabat langsung dilaksanakan setelah Hakim Putusan MK. Tinggal kita meningkatkan
dan pegawai MK, petinggi kampus Konstitusi membacakan putusan. sistem pelaporan terkait dengan laporan
maupun sivitas akademi hadir dalam Ataukah masih ada penundaan monev yang sementara ini sebetulnya
kegiatan FGD bertema “Monitoring dan pelaksanaan Putusan MK. Sebagai sudah cukup komprehensif dan bagus,”
Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Putusan produk dan proses lembaga peradilan,
ucap Guntur.
Mahkamah Konstitusi Tahun 2021” Putusan MK serta merta dapat
Dalam FGD ini Guntur menerangkan
Sekretaris Jenderal MK M. Guntur dilaksanakan dengan seketika,” ujar
latar belakang pentingnya monev.
Hamzah yang membuka secara resmi Guntur.
Bahwa pihak-pihak yang terikat dalam
kegiatan FGD mengatakan selain Guntur menambahkan, beberapa
melaksanakan Putusan MK tidak hanya
Putusan MK bersifat final dan mengikat kriteria Putusan MK. Dari Putusan
pembentuk undang-undang yaitu
serta bersifat erga omnes yang berlaku MK yang dilaksanakan secara penuh,
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Pemerintah dan DPR, melainkan seluruh
Putusan MK yang dilaksanakan
Republik Indonesia (NKRI), Putusan MK pihak yang terkait dengan pelaksanaan
sebagian, hingga Putusan MK yang
juga harus bisa dilaksanakan secara ketentuan undang-undang yang diputus
belum dilaksanakan. Kalau Putusan
cepat dan langsung, tanpa menunggu MK  (erga omnes).  Karena itulah perlu
MK belum dilaksanakan, masih ada
ada lembaga yang mengeksekusi. “Kita dilakukan monev Putusan MK. (Nano
peluang untuk dilaksanakan ke depan.
juga bisa menelisik, memonitoring lebih Tresna Arfana/Lulu Anjarsari P)
“Hal ini kita gunakan sebagai cara kita
jauh apakah Putusan MK secara cepat
memandang yang namanya monitoring

Keluarga Besar MK Mengucapkan


Selamat atas Kelahiran
Kaishaka Daniesta Khalid
Tanggal Lahir 19 Oktober 2021
Putra dari

Annisa Lestari
(Analis Tata Usaha Kerja Sama Dalam Negeri)
dan

Irfan Danial
Semoga menjadi anak yang shalih,
taat beragama dan berbakti kepada kedua orang tua

Nomor 176 • Oktober 2021 73


KILAS AKSI

Award menurut Guntur, agar menjadi


semangat dan motivasi unit-unit
kerja lainnya di MK untuk meraih
penghargaan yang sama. 
Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis (SIKD) merupakan sistem yang
dipergunakan untuk mendukung kinerja
di internal MK serta merupakan bagian
dari  knowledge management  MK.
Tujuan utama dari penggunaan aplikasi
SIKD adalah untuk memberikan
layanan kearsipan yang mudah, cepat,
efektif dan efisien. Kepaniteraan dan
Sekretariat Jenderal MK merasakan
PUSAT PENDIDIKAN September 2021 sehingga meraih
SIKD Award.  Pemberian SIKD Award
perubahan yang siginifikan setelah
menggunakan aplikasi SIKD dalam
PANCASILA DAN secara langsung disampaikan oleh Plt.
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan
pengelolaan arsip. Sebagai contoh
jumlah penggunaan kertas dan
KONSTITUSI RAIH SIKD Komunikasi MK, Sigit Purnomo kepada tinta printer yang berkurang secara
Plt. Kepala Pusat Pendidikan Pancasila drastis (less paper) dan dampaknya
AWARD dan Konstitusi, Imam Margono pada mengurangi tempat penyimpanan arsip
Selasa (5/10/2021) sore di Gedung MK. yang berbentuk kertas sehingga lebih
P U SAT Pendidikan Pancasila Sekretaris Jenderal MK M. Guntur efisien, kecepatan dalam pemberian
dan Konstitusi menduduki posisi Hamzah mengucapkan selamat kepada layanan sehingga lebih efektif, serta
pertama sebagai unit kerja dengan biro di MK yang berhasil menduduki dari sisi keamanan data lebih aman.
re s p o n s k i n e r j a t e rc e p a t p a d a posisi pertama. Penghargaan SIKD (Nano Tresna Arfana/Nur R)

PANITERA MK BAHAS
PROBLEMATIKA
TEKNIS YURIDIS
ADMINISTRASI PENGUJIAN
UNDANG-UNDANG
UNDANG-Undang yang paling banyak
diuji di MK adalah UU No. 8 Tahun 1981
tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana, UU No. 7 Tahun 2017
tentang Pemilu, UU No. 8 Tahun 2015 Dikatakan Muhidin, Mahkamah meliputi  ius curia novit (pengadilan
tentang Perubahan UU No. 1 Tahun Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) dilarang menolak untuk memeriksa,
2015 Penetapan Peraturan Pemerintah dibentuk pada 13 Agustus 2003. mengadili, dan memutus suatu
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Pada 2004 MKRI melaksanakan perkara); persidangan terbuka untuk
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, kewenangannya menangani perkara umum; independen dan imparsial;
Bupati, dan Walikota. Selain itu UU No. perselisihan hasil pemilu. Bagi MKRI, ini peradilan cepat, sederhana, bebas
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan menjadi tantangan tersendiri, pertama biaya; audi et alteram partem (hak untuk
Daerah dan UU No. 8 Tahun 2012 tentang kali menangani perkara perselisihan hasil didengar secara seimbang); hakim
Pemilu DPR, DPD, DPRD. Hal tersebut pemilu dan harus diselesaikan dalam aktif dalam persidangan;  praesumtio
disampaikan Panitera MK Muhidin pada waktu yang cepat atau  speedy trial. iustae causa (praduga keabsahan); final
Jumat (15/10/2021) di Universitas “Perkara-perkara perselisihan pemilu dan mengikat;  erga omnes  (berlaku
Andalas (Unand), Padang dalam rangka harus diselesaikan paling lama 14 hari untuk semua pihak); self implementing/
Dies Natalis ke-70 Unand sekaligus kerja. Ini menjadi satu pengalaman yang executing  (implementasi putusan
peresmian smart board minicourt di Unand tak terlupakan,” kenang Muhidin. bersifat langsung). (Nano Tresna Arfana/
sebagai fasilitas persidangan jarak jauh Berikutnya Muhidin membahas Lulu Anjarsari P)
yang canggih dan modern. mengenai asas peradilan MK yang

74 Nomor 176 • Oktober 2021


STANDAR PELAYANAN
PENGAJUAN PERMOHONAN
SECARA LURING (OFFLINE)

1 PERSYARATAN LAYANAN
A. Pengajuan Permohonan
Pemohon mengajukan sebanyak 1 (satu) eksemplar:
1. Permohonan;
SARANA DAN
2. Fotokopi Identitas Pemohon;
3. Daftar Alat Bukti;
4. Alat Bukti;
6 PRASARANA/FASILITAS
5. Softcopy Permohonan (doc. dan pdf.), Daftar Alat Bukti (doc. dan pdf.), dan Alat Bukti. 1. Lemari penyimpan berkas;
6. Fotokopi Identitas Kuasa Hukum bagi kuasa hukum; 2. Meja Permohonan;
7. Surat kuasa khusus bagi kuasa hukum; dan/atau 3. Komputer;
8. Anggaran dasar atau anggaran rumah tangga bagi badan hukum publik atau
badan hukum privat. 4. Printer;
5. Stempel;
B. Perbaikan Permohonan 6. Scanner;
Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap, Pemohon dapat memperbaiki 7. Mesin Fotokopi;
dan/atau melengkapi Permohonan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya 8. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penanganan Perkara (SIMPP);
Akta Pemberitahuan Kekuranglengkapan Berkas Permohonan (APKBP).
9. Aplikasi Sistem Informasi Permohonan Elektronik (SIMPEL);
10. Pojok Digital.
2 SISTEM, MEKANISME DAN
PROSEDUR
1. Penerimaan berkas permohonan
KOMPETENSI
PELAKSANA
7
a. Kepaniteraan mencatat Permohonandalam Buku Pengajuan 1. Pelaksana memahami hukum acara penanganan perkara konstitusi.
Permohonan Pemohon Elektronik (e-BP3). 2. Pelaksana memiliki kemampuan berkomunikasi.
b. Panitera menerbitkan Akta Pengajuan Permohonan Pemohon (AP3)
terhadap Permohonan yang telah dicatat dalam e-BP3. 3. Pelaksana dapat menjalankan sistem atau aplikasi yang
2. Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap, Kepaniteraan menerbitkan berhubungan dengan proses penerimaan permohonan.
dan menyampaikan APKBP kepada Pemohon atau kuasa hukum. 4. Pelaksana memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pencatatan Permohonan dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi Elektronik (e-BRPK):
a. Apabila Permohonan dinyatakan lengkap setelah dilakukan pemeriksaan
PENGAWASAN INTERNAL
kelengkapan berkas Permohonan, Kepaniteraan mencatat Permohonan dalam
e-BRPK paling lama 2 (dua) hari kerja sejak diterbitkannya AP3.
b. Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap setelah dilakukan
8 1.
2.
Kepala Subbagian Pelayanan Teknis Persidangan
Kepala Bagian Fasilitas dan Pelayanan Teknis Persidangan
pemeriksaan kelengkapan berkas Permohonan, Kepaniteraan
mencatat Permohonan dalam e-BRPK paling lama 9 (sembilan) hari
3. Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan
kerja sejak diterbitkannya AP3. 4. Panitera Muda
4. Kepaniteraan menerbitkan Akta Registrasi Perkara Konstitusi (ARPK) setelah 5. Panitera
Permohonan dicatat dalam e-BRPK.
5. Pemuatan Permohonan dalam Laman Mahkamah Konstitusi PENANGANAN PENGADUAN,
a. Kepaniteraan mengunggah Permohonan yang telah dicatat
dalam e-BP3 pada Laman Mahkamah; SARAN DAN MASUKAN
b. Kepaniteraan mengunggah Permohonan yang telah dicatat
dalam e-BRPK pada Laman Mahkamah.
a. Melalui kotak saran;
b. Melalui laman MK. 9
3 JANGKA PENYELESAIAN
1. AP3 disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama 10 JUMLAH PELAKSANA
4 orang
2 (dua) hari kerja setelah Permohonan dicatat dalam e-BP3.
2. APKBP disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama
JAMINAN PELAYANAN
11
2 (dua) hari kerja setelah diterbitkannya AP3;
3. ARPK disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama Pemuatan dokumen permohonan
3 (tiga) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BRPK. ke dalam laman Mahkamah Konstitusi.
4. Permohonan dimuat dalam Laman Mahkamah Konstitusi paling lama
2 (dua) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BP3.
5. Permohonan dimuat dalam Laman Mahkamah Konstitusi paling lama
2 (dua) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BRPK. JAMINAN KEAMANAN,
12 KESELAMATAN PELAYANAN
4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
1. Bebas biaya
2. Bebas KKN

EVALUASI KINERJA
PELAKSANA
1. Evaluasi tiap 3 bulan sekali
13
5 PRODUK LAYANAN
a. AP3;
2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali

b. APKBP; MASA
c. ARPK;
d. Tanda Terima;
BERLAKU 15 WAKTU PELAYANAN
| Senin–Kamis: 08.00 – 15.00 WIB
IZIN
e. Pemuatan Permohonan dalam laman
Mahkamah Konstitusi. Tidak ada 14 (istirahat pukul 12.00 – 13.00).
| Jumat: 08.00 – 15.00 WIB
(istirahat pukul 11.30 – 13.00).

Nomor 176 • Oktober 2021 75


PUSTAKA KLASIK

LAHIRNYA UUD 1945


Oleh: Ardiansyah Salim
Kepala Sub Bidang Program dan Evaluasi
Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi

B
uku “Lahirnja Undang- yang memiliki corak-corak dimaksud
Undang Dasar 1945” dapat menjadi pokok pemikiran yang
i n i b e rce r i t a t e n t a n g menyokong bangsa. Dalam pemikiran
bagaimana buah pemikiran Soekarno memiliki pandangan
Soekarno dan tokoh-tokoh yang secara gamblang menuliskan
bangsa terkait penyusunan Undang- padangan-pandangannya tentang
Undang Dasar 1945. Di dalam buku bagaimana paham nasionalisme, Islam,
setebal 147 halaman ini digambarkan dan marxisme yang dapat “saling
bagaimana tulisan-tulisan Soekarno menyesuaikan” antar pemahaman yang
hingga pidato-pidato Soekarno dan juga ada. Pandangan Soekarno ini dituangkan
pandangan-pandangan tokoh bangsa dalam majalah Suluh Indonesia Muda di
lainnya seperti Muhammad Yamin, Prof. tahun 1926.
Soepomo, Moh. Hatta, dan lain-lainnya Di bagian lain, Soekarno menyoroti
di depan sidang Badan Penjelidik Usaha persoalan tatanan demokrasi di negara-
Persiapan Kemerdekaan hingga proses negara Barat dimana menurutnya
terbentuknya Undang-Undang Dasar bukanlah gambaran demokrasi yang
1945, dimana Undang-Undang Dasar ideal. Menurutnya demokrasi yang
1945 termasuk dasar negara Pancasila ideal itu adalah demokrasi yang berasal
diwarnai sedikit banyaknya dari buah dari rakyat adalah sejatinya demokrasi,
pemikiran tokoh-tokoh tersebut. JUDUL BUKU
suatu demokrasi, menggunakan istilah
Buku ini diawali dan dibuka dengan yang disampaikan oleh Soekarno LAHIRNJA UNDANG-UNDANG
tulisan-tulisan Soekarno mengenai sendiri, suatu sosio-demokrasi. Bentuk DASAR 1945
pemikiran-pemikiran beliau tentang dari demokrasi ini adalah demokrasi
nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme. yang lahir dari kepribadian bangsa, Oleh: Soeripto
Tiga pemikiran ini yang ketika itu bukan demokrasi yang dikembangkan Ukuran: 21,3 cm x 4,5 cm
berkembang pesat di negara-negara di oleh negara-negara di belahan Eropa Jumlah halaman: 147 halaman
Asia. Pemikiran-pemikiran Ernest Renan, maupun demokrasi seperti halnya Penerbit: Grip Surabaja
Karl Kautsky, Karl Radek, dan Otto Amerika Serikat. Soekarno menyoroti Tahun Terbit: 1962
Bauer diantara pemikiran-pemikiran telah banyak kegagalan-kegagalan Cetakan: 1
yang dikutip oleh Soekarno dalam penerapan demokrasi meskipun dengan
pandangannya tentang konsep-konsep embel-embel demokrasi by the people,
pembentukan perumusan UUD 1945. for the people, ataupun of the people. dan mungkin masih relevan dengan
Soekarno memiliki keyakinan bahwa Sejatinya, praktik-praktik kapitalisme kondisi bangsa Indonesia sekarang ini.
tiga pemahaman ini (nasionalisme- marak diterapkan pada negara-negara Menurut Soekarno ada nasionalisme
islamisme-marxisme) dapat hidup seperti di Belanda, Swedia, Norwegia, burjuis, yaitu golongan nasionalis
berdampingan (halaman 17). Berangkat dan lain-lain (halaman 45). yang menginginkan bangsa Indonesia
dari pemikiran inilah Soekarno Soekarno juga menyoroti para maju dan haibat seperti halnya
mengusung istilah Nasakom, Nasakom kaum nasionalisme yang ketika itu negara-negara maju di dunia, seperti
yang diwakili oleh partai-partai politik berkembang di eranya Soekarno Amerika Serikat, Inggris, Jepang, yang

76 Nomor 176 • Oktober 2021


memiliki armada perang yang tangguh, tak dapat dirobah atau dibinasakan mengenal kesamarataan di bidang
sistem perbankannya yang maju dan oleh siapapun djuga, tetapi djustru ekonomi. Hal ini seperti yang dikutip
tersebar dimana-mana, namun pada karena itu Tuan telah mengadakan Soekarno pendapat dari Max Adler, yang
kenyataannya rakyat di negara yang pertentangan haibat antara susunan menulis buku berjudul Politieke of Sociale
disebut tersebut masih tertindas dan politik dan susunan ekonomi. Democratie”. Max Adler berpandangan
sengsara (halaman 42). Benar, dengan algemeen kiesrecht, tentang demokrasi parlementer itu
Tipe yang kedua adalah dengan pemilihan umum Tuan telah sebagai berikut:
nasionalisme ningrat, golongan membuat semua penduduk bisa “De rechtsgelijkheid kon slechts
nasionalis yang bertipe ningrat ini bersidang mengadakan rapat jang bepalen, dat het eigendom van iedere
dimana masih kuat memiliki akar-akar sama kuasanja dengan rapatnja burger dezelfde bescherming zou
feodalismenya. Meskipun kelompok ini radja-radja. Mereka punja kemauan genieten, maar zij kon niet maken,
memiliki cita-cita Indonesia merdeka, adalah sumbernja tiap-tiap wet, tiap- dat ledere burger ook een eigendom
namun mereka menginginkan agar tiap hukum, tiap-tiap pemerintahan; zou hebben. Tot de niet bezitters kon
mereka berkuasa dan yang memerintah mereka melepas pembuat undang- zij enkel zeggen: ,,het spijt mij voor
rakyat Indonesia. undang, mereka melepas mandataris, U, mijn vriend, dat gij neits bezit,
Soekarno juga menyoroti negara- dan Menteri. Tetapi pada saat jang maar waneer gij iets het uwe moge
negara Eropa Barat, khususnya Perancis, itu djuga ia adalah budak-belian noemen, wat niet van mij afhangt,
sebagai asal mula timbulnya perjuangan dilapangan ekonomi. Ja, pada saat dan zal ik U precies zo beschermen
rakyat melawan monarki absolut dalam jang ia mendjatuhkan Menteri- als ieder andere”….De rechtsgelijkheid
peristiwa yang tentunya jika kita menteri, maka ia sendiri bisa diusir kon verder alleen voorschrijven dat
membaca literatur peristiwa Bastille dari pekerdjaan zonder ketentuan het hu van iedere burger hellig was.
Day 14 Juli 1789 yang juga diperingati sedikitpun djua apa jang akan ia Maar dit bezorgde de daklozenog
sebagai hari nasional di Perancis. makan dihari esok. Tenaga kerdjanja geen eigen woning om her zijn hoofd
Namun, di sekitar abad kesembilan hanjalah satu barang dagangan, jang neer to legen”.
belas, kapitalisme di Perancis meningkat bisa dibeli atau ditampik menurut Kalau diterjemahkan ke Indonesia
dan memunculkan golongan-golongan semau-maunja kaum madjikan. Ia artnya kurang lebih begini:
burjuis baru. Inilah yang menurut bisa diusir dari tempat pekerdjaan, “Persamaan hak itu hanjalah dapat
Soekarno timbulnya pertentangan oleh karena itu ia tak mempunjai menentukan bahwa milik pribadinja
antara adanya hak politik dengan hak ikut menentukan aturan-aturan tiap-tiap penduduk itu mendapat
ketiadaan ekonomi. Pertentangan yang tempat pekerdjaan itu, jang tiap-tiap perlindungan jang sama, tetapi tidak
digambarkan oleh Jean Jaurès anggota hari zonder dia, tetapi buat menindas dapat membuat bahwa tiap-tiap
dari Chambers of Deputies dan salah dia, ditetapkan oleh kaum madjikan penduduk djuga mempunjai satu
seorang pendiri surat kabar L’Humanite. itu menurut semau-maunja sendiri”. milik pribadi. kepada orang-orang
Seseorang yang berasal dari kelas Demikianlah kepincangan jang tidak miliki apa-apa, maka akan
menengah namun menjadi keluarga demokrasi, mungkin di dalam parlemen, kulindungilah milik Tuan itu seperti
kelas rendah akibat dimiskinkan oleh di dalam politik seseorang bisa menjadi milik orang lain djuga”,….(dimuat di
kerugian bisnis keluarganya. Soekarno raja, namun di lapangan ekonomi dia Pemandangan, 1941).
menyitir pidato Jean Jaurès di depan tetaplah budak. Di lapangan politik ia Berikutnya ada pembahasan
anggota parlemen Paris, tahun 1893, namanya sovereign (kedaulatan), tetapi bab tentang Rapat Badan Penjelidik
di depan wakil-wakil parlemen dan di lapangan ekonomi ia sama sekali Usaha-Usaha Persiapan Kemederkaan.
Menteri-menteri burjuis: lemah dan tak berdaya apa-apa. Pada sidang 1 Juni 1943 itu Soekarno
“Tuan mendirikan republik, dan itu Pada sistem demokrasi menyampaikan buah-buah pemikirannya
adalah kehormatan jang besar. Tuan parlementer memang hanya mengenal di hadapan anggota BPUPKI. Soekarno
membuat republik teguh dan kuat, kesamarataan politik saja, tidak

Nomor 176 • Oktober 2021 77


diberi kesempatan untuk menyampaikan tersebut seperti Mr. Muhammad Yamin dari Muhammad Yamin, seorang ahli
konsepnya tentang dasar negara. menyatakan pandangan Ernest Renan bahasa dan juga seorang sastrawan).
Dalam pidatonya di depan sidang dan Otto Bauer ini sudah verouderd Sila artinya menurut Soekarno itu asas
Badan Penjelidik Usaha Persiapan (sudah usang/tua) yang diamini oleh atau dasar dan di atas kelima dasar
Kemerdekaan yang berlangsung pada Soekarno bahwa baik Renan maupun itulah berdiri Negara Indonesia, kekal
tanggal 29 Mei dan 1 Juni 1945, Bauer dalam konsep tentang bangsa dan abadi.
beberapa bulan sebelum Proklamasi hanya melihat “orang-orangnya” tanpa Pada bagian ketiga, dibahas sepak
Kemerdekaan RI. Dalam kesempatan melihat tempat, bumi yang didiami terjang Soekarno yang memimpin
berbicaranya pada sidang tanggal 1 oleh manusia itu, tanah-air sebagai (Syuusa) panitia kecil yang dibentuk
Juni 1945 Soekarno menyampaikan suatu tempat. Bahwa bangsa Indonesia untuk lebih fokus merumuskan hal-
terkait apa itu philosofische grondslag itu bukanlah sekedar satu golongan hal selain dasar negara. Pada tanggal
sebagai dasar Indonesia Merdeka, yang hidup dengan “le dèsire d’être 10 Juli 1945 Soekarno mewakili
yaitu Pancasila sehingga saat ini setiap ensemble” di atas daerah yang kecil panitia kecil yang terdiri dari Ki Bagus
tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari seperti Minangkabau, Madura, Jogja, Hadikusumo, Kiai Hadji Wachid Hasjim,
lahirnya Pancasila. Bahwa Soekarno atau Sunda, atau Bugis, tapi bangsa Mr. Muhammad Yamin, Sutardjo,
menyampaikan philosofische grondslag Indonesia adalah seluruh manusia- Maramis, Oto Iskandardinata, Drs.
itu adalah fundament, filsafat, pikiran manusia yang menurut geopolitik yang Muhammad Hatta, dan Soekarno)
jang sedalam-dalamnja, djiwa, hasrat telah ditentukan oleh Allah swt tinggal menyampaikan tugas dari panitia kecil
jang sedalam-dalamnja untuk diatasnja di kesatuannya semua pulau-pulau dibentuk bertujuan untuk menyaring
didirikan gedung Indonesia Merdeka jang Indonesia dari ujung utara Sumatera sekitar 40 (empat puluh) pembahasan
kekal dan abadi. sampai ke Irian (halaman 57). yang dikerucutkan menjadi 9 (sembilan)
Soekarno menyampaikan Selanjutnya Soekarno usulan yang perlu dibahas, yaitu:
pandangannya bahwa negara- menyampaikan pandangannya tentang a. G o l o n g a n u s u l y a n g
negara yang merdeka memiliki suatu lima prinsip sebagai philosofische meminta Indonesia merdeka
Weltanschauung yang melandasi grondslag Indonesia. Menurut Soekarno selekas-lekasnya;
kemerdekaannya. Dalam hal ini lima prinsip itu adalah: b. Golongan usul mengenai dasar
Soekarno menyampaikan Indonesia 1. Kebangsaan Indonesia; negara;
Merdeka atas Weltanschauung yang 2. I n t e r n a s i o n a l i s m e a t a u c. Golongan usul mengenai soal
bagaimana? Menyitir pendapat Ernest peri-kemanusiaan; unificatie atau federatie;
Renan, Soekarno menyampaikan 3. Mufakat atau demokrasi; d. Golongan usul mengenai bentuk
menurut Renan syarat suatu bangsa 4. Kesejahteraan sosial negara dan Kepala Negara;
itu adalah le dèsire d’être ensemble, yaitu 5. Bertakwa kepada Tuhan Yang e. Golongan usul mengenai warga
adanya kehendak untuk bersatu. Selain Maha Esa (Ketuhanan). negara;
itu, menurut pandangan Otto Bauer Kelima prinsip ini dinamakan f. Golongan usul mengenai daerah;
dalam bukunya Die Nationalitatënfrage, Pancasila, bukan Panca Dharma g. Golongan usul mengenai soal
Bauer menanyakan pertanyaan atau sebutan yang lainnya. Hal ini agama dan negara;
retoris tentang Was ist eine Nation? yang menurut Soekarno penyebutan h. G o l o n g a n u s u l m e n g e n a i
(Apakah itu bangsa?) Jawabannya lima prinsip ini dinamakan Pancasila pembelaan;
menurut Bauer: Eine Nation ist eine berdasarkan “petundjuk seorang teman i. Golongan usul mengenai soal
ous Schiksalsgemeinschaft erwachsene kita ahli bahasa” (hingga kini belum keuangan.
Charaktergemeinschaft (Bangsa adalah diketahui secara pasti yang dimaksud Hal yang menarik dari buku ini
satu persatuan perangai yang timbul Soekarno dengan teman yang ahli disampaikan juga pidato Mr. Muhammad
karena persatuan nasib). Meskipun bahasa, namun banyak ahli yang sejarah Yamin dalam sidang tanggal 11 Juni
menurut beberapa peserta rapat yang mensinyalir usulan itu berasal 1945 di depan anggota sidang BPUPKI

78 Nomor 176 • Oktober 2021


yang menyampaikan beberapa hal konstitusinya. Namun demikian, Agustus 1945 terdiri dari Pembukaan,
terkait rancangan Undang-Undang Tiongkok hanya mengenal 5 (lima) 15 bab, 37 pasal, ditambah 4 pasal
Dasar 1945. Di antara rancangan Yamin kekuasaan pemerintahan sehingga aturan peralihan, dan 2 ayat aturan
mengenai mukadimah UUD, Declaration dikenal dengan istilah “The 5 powers of tambahan. Dalam rapat tanggal 18
of Rights and Independence, Yamin the Republic of China” (halaman 73-79). Agustus 1945 ini menghapus beberapa
juga mengusulkan tentang susunan Di dalam buku ini juga frasa yang signifikan, di antaranya:
pemerintahan Republik, pemerintahan dijelaskan kronologis tentang panitia a. Menghilangkan 7 (tujuh) kata
atasan, tengahan, bawahan. Konsep ini perancang undang-undang dasar yang di pembukaan UUD 1945 versi
dikenal dengan “The Six Power of The mengadakan rapat tanggal 13 Juli Panitia Kecil, yaitu kata…”dengan
Republic of Indonesia”, yang terdiri dari: 1945 yang mengusulkan beberapa kewajiban menjalankan syariat
1. Presiden dan Wakil Presiden; masukan dalam pembentukan Undang- Islam bagi pemeluknya”.
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat; Undang Dasar 1945, salah satunya b. Mengganti frasa Presiden harus
3. Dewan Perwakilan; adalah membentuk “panitia penghalus beragama Islam (Pasal 6 alinea
4. Majelis Pertimbangan (dikenal juga bahasa” dimana anggotanya terdiri 1) menjadi “Presiden ialah orang
sebagai Dewan Pertimbangan dari Djajadiningrat, (Agus) Salim, dan Indonesia asli.
Agung (DPA) yang memberikan Supomo. Pada akhirnya terbentuklah Kedua usulan ini berasal dari
pertimbangan kepada Presiden, UUD 1945 yang dilaporkan pada tanggal Mohammad Hatta dimana menurut
kini DPA sudah dibubarkan); 15 Juli 1945. Undang-Undang Dasar Hatta “perubahan jang maha penting
5. Balai Agung dan Mahkamah 1945 yang terdiri dari 15 bab, 42 menjatukan segala bangsa” (halaman 111).
Tinggi (dimana Balai Agung pasal, dimana pasal terakhir sebagai Ini menunjukkan sikap kenegarawanan
berfungsi sebagai Mahkamah aturan tambahan dilaporkan oleh Prof. seorang Hatta yang meskipun beragama
yang setinggi-tingginya, sehingga Soepomo dalam pidatonya di tanggal 15 Islam mengakomodir daerah-daerah
dalam membandingkan undang- Juli 1945 tersebut. Prof. Soepomo secara lainnya yang mayoritas beragama di
undang, Balai Agung yang akan gamblang menjelaskan pokok-pokok luar Islam, seperti Bali, Minahasa, dan
memutuskan apakah sejalan pikiran yang termaktub dalam UUD lain-lainnya.
dengan hukum adat, syariah, 1945 mulai dari pembukaan, penjelasan Soekarno juga mengusulkan
dan UUD. Konsep yang 58 tahun bab, serta penjelasan pasal-pasalnya. perubahan kata Mukaddimah berubah
kemudian barulah terwujud, Selanjutnya, dijelaskan juga menjadi kata “Pembukaan” (halaman
Indonesia memiliki Mahkamah kronologis rapat panitia persiapan 112) dan juga beberapa masukan dari
Konstitusi yang salah satu kemerdekaan Indonesia sehari setelah Ki Bagus Hadikusumo pada Alinea
kewenangannya menguji undang- Proklamasi Kemerdekaan RI. Rapat 18 ke-4 Pembukaan UUD 1945. Membaca
undang terhadap undang-undang Agustus 1945 tersebut dimaksudkan buku ini seolah-olah kita menikmati
dasar, mirip dengan konsep untuk membahas kembali konsep dan juga ikut terlibat pada perdebatan
Balai Agung yang diusulkan oleh UUD 1945, susunan pemerintahan, dan diskusi hangat para pendiri bangsa
Muhammad Yamin). dan juga penetapan secara aklamasi tentang konsep negara dan konstitusi
6. Kementerian (merupakan bawahan Presiden dan Wakil Presiden RI yang negara. Namun, perdebatan yang
Presiden dan bersama-sama pertama, Soekarno-Hatta. Pada rapat ditampilkan adalah perdebatan yang
dengan Presiden bertanggung 18 Agustus ini disepakati beberapa penuh dengan teori-teori dan alasan-
jawab kepada permusyawaratan perubahan dalam UUD 1945, semula alasan yang kuat atas usulan-usulan
rakyat Indonesia). hanya terdiri dari Pembukaan, 15 bab, yang ada, bukan debat kusir bahkan
Konsep yang diusung Yamin ini dan 42 Pasal dimana aturan peralihan sampai terjadi perkelahian. Sebuah
terinspirasi dengan bentuk pemerintahan terdapat di Pasal 42, sedangkan UUD sikap kenegarawanan yang sulit dicari
Tiongkok yang termaktub di dalam 1945 final penetapan di tanggal 18 teladannya dewasa ini.

Nomor 176 • Oktober 2021 79


RESENSI

PELAJARI ISTILAH HUKUM


ANTARGOLONGAN
DR. WILMA SILALAHI, S.H., M.H.
Panitera Pengganti Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan
Dosen Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara Jakarta

B
uku yang berjudul
“Suatu Pengantar
Hukum Antargolongan”
menguraikan beberapa
istilah-istilah hukum.
Berbicara hukum antartata hukum
intern, dapat dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
pertama, intertemporaal, transitoir, atau
overgangsrecht. Dapat diterjemahkan
sebagai ‘hukum antarwaktu’ atau
‘hukum intertemporal’ dan ‘hukum
SUATU PENGANTAR HUKUM
peralihan’ atau ‘hukum transitoir’. Kedua,
Interlocaal en interregional recht, atau
ANTARGOLONGAN
dikenal dengan istilah ‘interkolonial PENULIS : Prof. Mr. Dr. S. Gautama (Gouw Giok Siong)
recht’ (bahasa Inggris) atau ‘droit HALAMAN : 215
interregional prive’ (bahasa Perancis).
PENERBIT : PT. Ichtiar Baru – Van Hoeve, Cetakan
Ketiga, intergentiel recht, yang digunakan
kedelapan, 1985
oleh Van Vollenhoven dalam disertasi
dan orasinya. ‘Interreligius recht’ atau
‘hukum antaragama’ dianggap sebagai
suatu bagian dari hukum antargolongan.
Van Brakel menjelaskan bahwa
ada persamaan persoalan antar kesulitan-kesulitan dengan membuat seolah-olah hukum antarwaktu hanya
hukum perdata internasional dan pasal-pasal peralihan. Sementara, mengenai hukum perdata belaka.
hukum antarwaktu. Perbedaan antar Wirjono Prodjodikoro menguraikan Penulis menguraikan bahwa
kedua bagian ilmu hukum ini adalah tentang hukum antarwaktu, yaitu hukum antarwaktu ini ternyata tidak
hukum perdata internasional mengenai hukum perdata internasional hanya begitu menarik perhatian para penulis,
perundang-undangan yang berlaku mengenai pelbagai hukum perdata dengan alasan karena bagian ilmu
pada suatu waktu bersamaan dan tidak yang pada suatu waktu bersama-sama hukum ini tidak spesifik untuk keadaan
terdapat suatu pembuat undang-undang berlaku, masing-masing untuk daerah- di Indonesia saja. Hukum antarwaktu
nasional yang berdiri di atas perundang- daerah sendiri. Oleh karena itu, harus ini terdapat dimana-mana, yang
undangan tersebut. Sebaliknya, hukum dibedakan dari yang dinamakan ‘Hukum merupakan keseluruhan peraturan dan
antar-waktu mengenai peraturan- Intertemporaal’, yaitu yang mengenai keputusan hukum yang menunjukkan
peraturan hukum yang susul-menyusul pelbagai hukum perdata yang berturut- hukum manakah yang berlaku atau
dengan adanya satu pembuat undang- turut berlaku dan yang meliputi satu apakah yang merupakan hukum, jika
u n d a n g ya n g d a p a t m e n g a t a s i keadaan. Kekurangan pada uraian ini hubungan dan peristiwa-peristiwa antar

80 Nomor 176 • Oktober 2021


waktu (warga) negara dalam satu negara jika hubungan-hubungan dan peristiwa- Lebih jauh penulis juga
dan satu tempat, memperlihatkan titik- peristiwaa antar warga (warga) negara menguraikan kaidah-kaidah hukum
titik pertalian dengan stelsel-stelsel dan dalam satu negara, satu tempat, dan dan asas-asas praktik hukum. Kaidah
kaidah-kaidah hukum yang berbeda satu waktu tertentu, memperlihatkan ini dibedakan antara kaidah berdiri
dalam lingkungan kuasa-waktu dan titik-titik pertalian dengan stelsel- (tegak) sendiri (eigen, zelfstandige regel)
soal-soal (naartijdelijke en zakelijke werking stelsel dan kaidah-kaidah hukum yang dan kaidah penunjuk (verwijzingsregels).
verschillende rechtsstelsels of normen). berbeda dalam lingkungan kuasa Kaidah berdiri (tegak) sendiri, yaitu
Sehingga menurut penulis, pada waktu pribadi dan soal-soal (naar personele kaidah dengan isi materiil (materieele
itu belum terang perbedaan antarhukum en zakelijke werking verschillende i n h i u d ) ya n g m e n g a t u r s e n d i r i ,
antartempat dan hukum antargolongan. re c ht s s te l s e l s e n re c ht s n o r m e n) . hubungan-hubungan antargolongan.
Dalam buku ini diuraikan Penulis menguraikan mengenai Sedangkan, kaidah penunjuk, yaitu yang
mengenai hukum antarwaktu menurut sistematik hukum antar tata hukum. menunjuk kepada salah satu daripada
Marcella, Van Brakel, Jitta, Bellefroid, Hukum antarwaktu tidak mempunyai stelsel hukum yang dipertautkan sebagai
Van Apeldoorn, Wirjono Prodjodikoro. lingkungan kuasa soal-soal tersendiri. hukum yang berlaku, merupakan bagian
Sedangkan hukum antartempat dan Lingkungan kuasa soal-soalnya adalah terbesar. Sesuai dengan keadaan di
antarregio diuraikan menurut Marcella, lingkungan kuasa soal-soal dari stelsel- lapangan hukum internasional, jika
Andre de la Porte, van den Berg, stelsel hukum yang bersangkutan diadakan perbandingan, kaidah-kaidah
HAR, Mulder, Kollewijn, Carpentier sendiri, dari stelsel-stelsel hukum penunjuk jauh lebih banyak daripada
Alting, Kosters, van Vollenhoven, uraian homogeen atau stelsel hukum heterogen kaidah-kaidah berdiri sendiri. Selain itu,
Lemaire tentang HAT, van Hasselt. yang bertalian. Selanjutnya diatur dikenal juga kaidah-kaidah pencerminan
Menurut Wirjono Prodjodikoro, hukum mengenai pembagian kaartsysteem (spiegelregels), kaidah-kaidah merubah
antartempat adalah hukum perdata jurisprudensi Indonesia dan sistematik status (staatsomzettingregels).
internasional hanya mengenai pelbagai kaartsysteem jurisprudensi Indonesia. Penulis juga menguraikan
hukum perdata dan pelbagai negara Dalam buku ini diuraikan mengenai penggantian hukum
yang masing-masing berdaulat, maka juga mengenai titik-titik pertalian (rechtsregiemverandering) dan pilihan
harus diperbedakan dari yang dinamakan (aanknopingspunten), yang dibedakan hukum (rechtskeuze). Selain itu,
hukum interlokal, yaitu mengenai hukum antara titik-titik pertalian primer diuraikan juga mengenai kedudukan
perdata yang berlaku dalam pelbagai (primaire aanknopingspunten) dan titik- hukum antargolongan di kemudian
daerah-daerah dari satu negara. titik pertalian sekunder (secundaire hari. Suatu peraturan asasi dari
Te r k a i t d e n g a n h u k u m aanknopingspunten). Titik-titik pertalian hukum antargolongan Indonesia
antargolongan, diuraikan oleh primer merupakan alat-alat pertama adalah bahwa semua stelsel hukum
Nederburgh, Kleintjes, Henri Hijmans, guna pelaksanaan hukum, teristimewa sama nilainya, yaitu sama rata sama
S c h o l t e n , L e m a i r e , K l e i n , Va n hakim untuk mengetahui apakah harga (gelijkwaarding). Sehingga, buku
HasseltKollewijn. Kollewijn dikenal sesuatu perselisihan hukum merupakan ini sangat direkomendasikan bagi
sebagai pendasar dari ilmu hukum soal hukum antartata hukum. Titik- pengajar hukum tata negara, hukum
antargolongan dalam perkembangannya titik pertalian primer melahirkan atau internasional, hukum perdata, hukum
hingga sekarang. Tahun 1930, Kollewijn menciptakan hubungan hukum antar tata adat, mahasiswa, praktisi hukum,
melihat hukum antargolongan ini sebagai hukum. Di bidang hukum antargolongan, maupun masyarakat umum sebagai
hukum yang mengatur hubungan- titik-titik pertalian primer antara lain: referensi, jangan sampai terlewatkan.
hubungan hukum dari “onderdanen van (a) para pihak (partijen), subjek-subjek
eenzelfde staat binnen de grenzen van hukum; (b) tanah; (c) pilihan hukum Selamat membaca!
die staat” yang takluk pada “verschillend (rechtskeuze) dalam hubungan intern; (d) “Everyone’s unique. Be yourself
privaatrecht”. Sehingga, menurut penulis, hakim sebagai titik pertalian mengenai
“omschrijving” dari hukum antargolongan with confidence, bravery, agility,
hukum acara. Sedangkan titik-titik
adalah keseluruhan peraturan dan pertalian sekunder adalah faktor-faktor (then) colour the world…”.
keputusan hukum yang menunjukkan yang menentukan hukum manakah
stelsel hukum manakah yang berlaku yang harus dipilih daripada stelsel-
atau apakah yang merupakan hukum, stelsel hukum yang dipertautkan.

Nomor 176 • Oktober 2021 81


RISALAH AMENDEMEN

Pandangan Akhir Fraksi TNI-Polri


LUTHFI WIDAGDO EDDYONO
Peneliti Mahkamah Konstitusi

P
ada Rapat Paripurna ST perhatian yang tinggi atas semua Konstitusi”. Oleh karena itu, F-TNI/
MPR ke-6 Tahun 2002 aspirsi yang berkembang di Polri meminta landasan hukum yang
yang mengakhiri empat masyarakat. Kita harus buang lebih kuat dengan memasukkan
tahap perubahan UUD jauh-jauh sikap yang seolah- keberadaan Komisi Konstitusi atau
1945, sempat didengarkan olah bahwa tugas kita ini telah kewajiban untuk menyempurnakan
semua pendapat akhir fraksi, termasuk selesai dengan seluruh hasil Undang-Undang Dasar 1945 hasil
pendapat mengenai rancangan Amendemen Kesatu, Kedua, amendemen ke dalam Pasal Aturan
perubahan UUD 1945 yang akan Ketiga dan Keempat ditetapkan Tambahan Undang-Undang Dasar
disahkan. Sebagaimana diungkapkan dan diberlakukan. Dari sejak jauh 1945. Selengkapnya pandangan F-TNI/
Naskah Komprehensif Proses dan hari, kita mendengar dari banyak Polri yang dikemukakan juru bicaranya
Hasil Perubahan UUD 1945, Naskah kalangan bahwa sesunguhnya E. Tatang Kurniadi sebagai berikut.
Komprehensif Perubahan Undang-Undang capaian ini masih jauh dari “Untuk mendapatkan konstitusi
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun kesempurnaan. Karenanya fraksi seperti itu, maka proses penataan
1945, Latar Belakang, Proses, dan Hasil TNI/Polri dari semenjak Sidang kembali secara komprehensif ini
Pembahasan, 1999-2002, Buku I Latar Tahunan ini dibuka berpendapat haruslah dilakukan oleh Komisi
Belakang, Proses, dan Hasil Perubahan bahwa dalam rangka menghindari Konstitusi atau apapun namanya
UUD 1945 (Jakarta: Sekretariat Jenderal bangsa ini dari ketiadaan yang keanggotaannya harus
dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; konstitusi, akibat perbedaan melibatkan seluas mungkin
Edisi Revisi, Juli 2010), semua fraksi satu kelompok dan kelompok wa k i l -wa k i l d a r i b e r b a g a i
berurutan menyampaikan pandangan lainnya yang sedemikian keras, komponen masyarakat. Dengan
akhir dari yang paling kecil hingga kami menyodorkan masukan mengedepankan kompetensi
yang terbesar. Fraksi TNI dan Polri agar kita semua harus dapat dan integritas. Karena itu kepada
(F-TNI/Polri) berada diurutan kelima. mencapai suatu kesepakatan segenap anggota Majelis yang
Pada kesempatan tersebut, F-TNI/ dalam menuntaskan Perubahan terhormat beserta seluruh
Polri diwakili oleh juru bicara E. Tatang Keempat Undang-Undang Dasar komponen bangsa, kami
Kurniadi sempat menyampaikan 1945 ini melalui pendekatan. Agar mengajak untuk dapat tetap
signifikansi dan dampak dari Perubahan hasil Amendemen Kesatu sampai konsisten atas kesepakatan
UUD 1945. Hal lain yang diungkapkan Keempat ini dapat digunakan semula. Karenanya kami
F-TNI/Polri agar nantinya tetap hanya untuk mengantar juga mengajak kita semua
dilakukan penyempurnaan amendemen b a n g s a i n i m e l a k s a n a ka n untuk tetap mencermati dan
khususnya setelah Pemilu 2004. konstitusinya pada tahun 2004, mengawal proses pembentukan
“Seperti kita sadari bersama, berupa Pemilu serta pemilihan Komisi Konstitusi. Sehingga
hasil yang sudah dicapai dalam Presiden dan Wakil Presiden benar-benar sejalan dengan
Perubahan Undang-Undang untuk selanjutnya Amendemen aspirasi yang berkembang di
Dasar 1945 ini akan berdampak UndangUndang Dasar 1945 masyarakat. Dalam hubungan
sangat signifikan bagi kehidupan kembali disempurnakan untuk ini, kami bependapat bahwa
bernegara. Bukan saja untuk memperoleh hasil yang baik disepakatinya Rancangan
hari ini tetapi juga untuk kurun dan komprehensif serta Ketetapan Majelis yang
waktu yang jauh ke depan. berdimensi waktu panjang.” mengamanatkan pembentukan
Karenanya tentu patut kita Untuk itu, F-TNI/Polri menyetujui Komisi Konstitusi masih
mendengarkan dan menaruh pembentukan sebuah “Komisi mengandung ketidakpastian. Bagi

82 Nomor 176 • Oktober 2021


berlangsungnya landasan hukum hal lainnya pada setiap tahapan dan Ayat (2) Undang-Undang
dalam bentuk Tap MPR masih pemilihan Presiden dan Wakil Dasar 1945 tentang Agama,
membuka peluang bagi terjadinya Presiden secara langsung oleh telah menjadi consensus dari
perubahan- perubahan yang rakyat ini dapat dilaksanakan the founding father’s yang
dapat mempengaruhi keadaan, secara jujur, adil, aman, lancar mengandung nilai pemikiran
kedudukan dan efektifitas Komisi dan tertib, serta damai penuh luhur, arif, bijaksana. Kesepakatan
Konstitusi itu sendiri. Bukan semangat kekeluargaan. Dalam ini merupakan titik temu bagi
tidak mungkin landasan hukum hal Rancangan Bab IV Pasal 16 semua pandangan theologis yang
dalam bentuk Tap itu kemudian tentang DPA, fraksi TNI/Polri ada di Indonesia, dan sekaligus
biasa dianggap tidak berlaku. berpendapat bahwa Presiden menjadi perekat persatuan
Sejalan dengan Keputusan memerlukan pertimbangan dan dan kesatuan bangsa. Oleh
Sidang Tahunan Majelis tahun nasehat. Sehingga Presiden karena itu, F-TNI/Polri dari lubuk
2003 ini, untuk mencabut dapat mengambil kebijakan hati yang paling dalam ingin
semua Ketetapan yang berkaitan yang tepat dalam pelaksanaan mengajak kita, agar kita berbesar
dengan amendemen. Karena kekuasaan pemerintahan hati untuk tetap menggunakan
itu kami berpendapat Majelis negara. Keberadaan Dewan rumusan sebagaimana tertuang
perlu memberikan landasan Pertimbangan yang berada dalam Pasal 29 Ayat (1) Undang-
hukum yang lebih kuat dengan dalam rumpun kekuasaan Undang Dasar 1945. Kita semua
memasukkan keberadaan Komisi pemerintahan negara, akan menyadari bahwa masyarakat
Konstitusi atau kewajiban dapat meningkatkan efektifitas Indonesia adalah masyarakat
untuk menyempurnakan kinerja, tanpa harus kehilangan yang heterogen, yang terdiri
Undang-Undang Dasar 1945 obyektifitas di dalam memberikan dari beragam etnis, budaya, adat
hasil amendemen ini ke dalam saran, pertimbangan kepada istiadat, kepercayaan dan agama.
P a s a l A t u r a n Ta m b a h a n Presiden. Atas pemahaman Heterogenitas masyarakat
Undang-Undang Dasar 1945.” tersebut F-TNI/Polri menyetujui, kita ini, selain merupakan
Kemudian, Fraksi TNI/Polri fungsi dan tugas Badan kekuatan bangsa juga sekaligus
mendukung pemilihan Presiden dan Penasehat yang menjadi mengandung kerawanan,
Wakil Presiden secara langsung. Selain bagian dari Bab III tentang apabila terjadi gesekan di antara
itu, F-TNI/Polri beranggapan dewan Kekuasaan Pemerintahan unsur yang berbeda tersebut.
pertimbangan dan nasehat dimasukkan Negara, dengan konsekuensi Oleh karenanya berdasarkan
dalam rumpun eksekutif agar lebih efektif. hapusnya Bab IV tentang DPA.” pertimbangan tersebut, dengan
Hal lain yang disampaikan F-TNI/ mempertahankan Pasal 29
“Fraksi TNI/Polri menyetujui
Polri adalah tentang keberadaan Pasal Undang-Undang Dasar 1945
pemilihan Presiden dan Wakil
29 UUD 1945. F-TNI/Polri berpendapat sesuai dengan naskah aslinya, kita
Presiden dilaksanakan secara
agar pasal tersebut tetap dipertahankan sudah menunjukkan komitmen
langsung baik pada putaran
sebagaimana aslinya. Alasannya dan tanggung jawab kita terhadap
pertama dan kedua. Mengingat
adalah kenyataan bahwa masyarakat keutuhan bangsa dan negara.”
cara seperti ini merupakan
hal yang baru bagi kita, perlu Indonesia memang heterogen.
diperhitungkan secara seksama, “ S e l a n j u t n y a F -T N I / P o l r i
hal yang berkaitan dengan menggarisbawahi bahwa
berbagai persiapan, sarana dan rumusan Pasal 29 Ayat (1)

Nomor 176 • Oktober 2021 83


Jejak Konstitusi

Arah Politik Ekonomi dan Demokrasi


Ekonomi Indonesia
LUTHFI WIDAGDO EDDYONO
Peneliti Mahkamah Konstitusi

P
ergolakan ekonomi Ekonomi dalam Ketetapan ini boleh dan harus ditiadakan terjadinya
di Indonesia pada mencakup kebijaksanaan, strategi dan penumpukan aset dan pemusatan
tahun 1997 sangat pelaksanaan pembangunan ekonomi kekuatan ekonomi pada seorang,
mempengaruhi sendi- nasional sebagai perwujudan dari sekelompok orang atau perusahaan
sendi utama kenegaraan prinsip-prinsip dasar Demokrasi yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan
republic. Tak bisa dipungkiri kalau Ekonomi yang mengutamakan dan pemerataan. Pasal 4 menyebutkan
e ko n o m i m e m a n g m e n j a d i h a l kepentingan rakyat banyak untuk bahwa pengusaha ekonomi lemah
p o ko k d a l a m p e n y e l e n g g a r a a n sebesar-besar kemakmuran rakyat harus diberi prioritas, dan dibantu
Negara. Karenanya pada tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal dalam mengembangkan usaha serta
1998, Majelis Permusyawaratan 33 Undang-Undang Dasar 1945. segala kepentingan ekonominya,
rakyat mengeluarkan KETETAPAN Pasal 33 UUD 1945 sebelum agar dapat mandiri terutama dalam
M A J E L I S P E R M U S YA W A R ATA N perubahan sendiri berbunyi, “(1) pemanfaatan sumber daya alam
R A K YAT R E P U B L I K I N D O N E S I A Pe re ko n o m i a n d i s u s u n s e b a g a i dan akses kepada sumber dana.
NOMOR XVI/MPR/1998 TENTANG usaha bersama berdasar atas asas Uraian dalam Pasal 5 lebih
POLITIK EKONOMI DALAM RANGKA kekeluargaan. (2) Cabang-cabang aplikatif. Usaha kecil, menengah dan
DEMOKRASI EKONOMI. Patut diingat produksi yang penting bagi negara koperasi sebagai pilar utama ekonomi
kalau Ketetapan MPR ini diterbitkan dan yang menguasai hajat hidup nasional harus memperoleh kesempatan
sebelum dilakukan perubahan UUD orang banyak dikuasai oleh negara. utama, dukungan, perlindungan dan
1945. Karenanya menarik untuk dikaji (3) Bumi dan air dan kekayaan alam pengembangan seluas-luasnya sebagai
sejauhmana keterkaitan Ketetapan yang terkandung di dalamnya dikuasai wujud keberpihakan yang tegas kepada
MPR ini dengan Perubahan UUD 1945 oleh negara dan dipergunakan untuk kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa
khususnya di Pasal 33 UUD 1945. sebesar-besar kemakmuran rakyat.” mengabaikan peranan usaha besar dan
Yang menarik dalam bagian Pasal 2 Ketetapan MPR Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menimbang adalah klaim dari MPR menyatakan bahwa Politik ekonomi Bagaimana dengan keberadaan
bahwa pelaksanaan amanat Demokrasi nasional diarahkan untuk menciptakan BUMN? Pasal 6 menyebutkan bahwa
Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam struktur ekonomi nasional agar terwujud Usaha besar dan Badan Usaha Milik
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 pengusaha menengah yang kuat dan Negara mempunyai hak untuk berusaha
belum terwujud. Hal lain yang mendasari besar jumlahnya, serta terbentuknya dan mengelola sumber daya alam
Ketetapan MPR ini ingin menyesuaikan keterkaitan dan kemitraan yang saling dengan cara yang sehat dan bermitra
dengan perkembangan, kebutuhan, menguntungkan antar pelaku ekonomi dengan pengusaha kecil, menengah
dan tantangan Pembangunan yang meliputi usaha kecil, menengah dan koperasi. Pasal 7 yang terkait
N a s i o n a l , s e h i n g g a “d i p e r l u ka n dan koperasi, usaha besar swasta, dengan bagaimana melakukan usaha
keberpihakan politik ekonomi yang lebih dan Badan Usaha Milik Negara yang dan pengelolaan tersebut terbagi
memberikan kesempatan, dukungan, saling memperkuat untuk mewujudkan atas dua ayat. Ayat (1) menegaskan
dan pengembangan ekonomi rakyat Demokrasi Ekonomi dan efisiensi bahwa pengelolaan dan pemanfaatan
yang mencakup koperasi, usaha kecil nasional yang berdaya saing tinggi. tanah dan sumber daya alam
dan menengah sebagai pilar utama Berikutnya pada Pasal 3 adalah lainnya harus dilaksanakan secara
pembangunan ekonomi nasional.” terkait pelaksanaan demokrasi ekonomi adil dengan menghilangkan segala
Terdiri atas 18 pasal, Pasal tersebut. Dimaktubkan bahwa dalam bentuk pemusatan penguasaan dan
1 mengungkapkan bahwa Politik pelaksanaan Demokrasi Ekonomi, tidak pemilikan dalam rangka pengembangan

84 Nomor 176 • Oktober 2021


kemampuan ekonomi usaha kecil, kebebasan berserikat dan berpartisipasi menyatakan, Ketetapan ini mulai
menengah dan koperasi serta d a l a m b e r b a g a i ke g i a t a n ya n g berlaku pada tanggal ditetapkan.
masyarakat luas, sedangkan ayat (2) mendorong produktifitas, kesejahteraan Pasca Ketetapan ini, dilakukan
menentukan, tanah sebagai basis pekerja serta memperoleh peluang Perubahan UUD 1945. Pada Perubahan
usaha pertanian harus diutamakan untuk memiliki saham keuangan. Keempat, yaitu pada tahun 2002,
penggunaannya bagi pertumbuhan Lebih lanjut pada Pasal 14 Pasal 33 ditambahkan dua ayat,
pertanian rakyat yang mampu menyebutkan, Pemerintah dan Dewan yaitu ayat (4) dan ayat (5). Pasal 33
melibatkan serta memberi sebesar- Perwakilan Rakyat mendorong dan ayat (4) menyatakan, Perekonomian
b e s a r ke m a k m u r a n b a g i u s a h a mengawasi pelaksanaan politik nasional diselenggarakan berdasar atas
tani kecil, menengah dan koperasi. ekonomi sebagaimana dimaksud dalam demokrasi ekonomi dengan prinsip
Pasal 8 Ketetapan ada dalam Ketetapan ini dalam rangka terwujudnya kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
tataran yang lebih sempit, yaitu terkait keadilan ekonomi yang dirasakan berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
perbankan dan lembaga keuangan. kemanfaatannya dan dinikmati oleh kemandirian, serta dengan menjaga
Pasal 8 mengatur bahwa Perbankan rakyat banyak, sedangkan Pasal keseimbangan kemajuan dan kesatuan
dan Lembaga Keuangan wajib dalam 15 menugaskan kepada Presiden/ ekonomi nasional.” Pasal 33 ayat
batas-batas prinsip dan pengelolaan Mandataris Majelis Permusyawaratan (5) mendelegasikan ketentuan
usaha yang sehat membuka peluang Rakyat Republik Indonesia bersama pelaksanaan dalam undang-undang.
sebesar-besarnya, seadil-adilnya Dewan Perwakilan Rakyat untuk Hal baru lainnya yang muncul dalam
dan transparan bagi pengusaha mengatur lebih lanjut dalam berbagai Perubahan UUD 1945 dan ditengarai
ke c i l , m e n e n g a h d a n ko p e r a s i . undang-undang sebagai pelaksanaan dari norma Ketetapan ini adalah Pasal
Pasal 9 menegaskan keberadaan dari Politik Ekonomi Dalam Rangka 23D UUD 1945 yang menyatakan,
Bank Indonesia. “Dalam rangka Demokrasi Ekonomi sebagaimana “Negara memiliki suatu bank sentral
pengelolaan ekonomi keuangan nasional dimaksud dalam Ketetapan ini dengan yang susunan, kedudukan, kewenangan,
yang sehat, Bank Indonesia sebagai memperhatikan sasaran dan waktu tanggung jawab, dan independensinya
Bank Sentral harus mandiri, bebas yang terukur. Pasal 16 kemudian diatur dengan undang-undang.”
dari campur tangan pemerintah dan
pihak luar lainnya dan kinerjanya dapat
diawasi dan dipertanggungjawabkan.”
Pada Pasal 10 dijelaskan bahwa seluruh
pinjaman luar negeri Pemerintah harus
memperkuat perekonomian nasional,
dilaksanakan oleh Pemerintah dengan
Keluarga Besar MK Mengucapkan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
dan dimasukkan kedalam rencana
Selamat atas Kelahiran
anggaran tahunan. Pasal 11 mengatur
agar pinjaman luar negeri oleh swasta
Wassamai Wama Banaha
Lahir: 10 Oktober 2021
sepenuhnya menjadi tanggung jawab
yang bersangkutan selaku debitur Putri dari
dengan monitoring secara fungsional Arshinta Fitridiyani
dan transparan oleh pemerintah dalam (Kepala Subbagian TU Inspektorat)
rangka keselamatan ekonomi nasional. dan
Keran penanaman modal
asing juga dibuka dengan Pasal 12. Cholidi Assadil Alam
Pasal tersebut menyebutkan, dalam
upaya mempercepat pemulihan dan
Semoga menjadi anak yang shalehah,
pertumbuhan ekonomi nasional,
diperlukan penanaman modal asing yang
taat beragama dan berbakti
sekaligus diharapkan dapat menjalin kepada kedua orang tua
keterkaitan usaha dengan pelaku
ekonomi rakyat. Pasal 13 meregulasikan
demokratisasi ekonomi bagi pekerja
yang harus diwujudkan dalam bentuk

Nomor 176 • Oktober 2021 85


Telaah

KONSTITUSIONALITAS PERJANJIAN
PERKAWINAN DALAM SUATU IKATAN
PERKAWINAN
DR. WILMA SILALAHI, S.H., M.H.

K
Panitera Pengganti Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan
Dosen Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara Jakarta

etentuan norma Pasal 33 ayat terkait perkawinan campuran, yang (1) UU 1/1974 merupakan suatu
(3) UUD 1945 menyatakan, sering menjadi permasalahan adalah perjanjian yang dibuat pada waktu atau
“Bumi dan air dan kekayaan bagaimana dengan hak milik baik yang sebelum perkawinan dilangsungkan,
alam yang terkandung di diperoleh karena warisan ataupun harta kedua pihak atas persetujuan bersama
dalamnya dikuasai oleh negara dan bersama dari perkawinan campuran dapat mengadakan perjanjian tertulis
dipergunakan untuk sebesar-besarnya yang terjadi. Dalam membahas yang disahkan oleh Pegawai pencatat
kemakmuran rakyat”. Sementara, Pasal problematik tersebut, kita harus perkawinan, setelah mana isinya berlaku
20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 mengerti apa yang dimaksud dengan juga terhadap pihak ketiga sepanjang
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar perkawinan. Perkawinan adalah ikatan pihak ketiga tersangkut. Perjanjian
Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya lahir bathin antara seorang pria dengan Perkawinan ini tidak dapat disahkan
disebut UU 5/1960) mengatur mengenai seorang wanita sebagai suami istri apabila melanggar batas-batas hukum,
hak milik yang merupakan hak turun- dengan tujuan membentuk keluarga agama, dan kesusilaan. Dalam UU
menurun, terkuat dan terpenuh yang (rumah tangga) yang bahagia dan 1/1974 ini dengan jelas dinyatakan
dapat dipunyai orang atas tanah. Lebih kekal berdasarkan Ketuhanan Yang bahwa perjanjian perkawinan itu dibuat
lanjut, dalam ayat (2) dinyatakan bahwa Maha Esa, sebagaimana yang diatur ‘pada waktu atau sebelum perkawinan
hak milik dapat beralih dan dialihkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor dilangsungkan’. Bagaimana terhadap
kepada pihak lain. Dalam Pasal 21 ayat 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan perkawinan campuran dan kondisi
(1) UU 5/1960 diatur bahwa, hanya (selanjutnya disebut UU 1/1974). perkawinan sedang berlangsung baru
warga negara Indonesia (WNI) yang Perkawinan tidak hanya dilakukan akan membuat perjanjian perkawinan?
dapat mempunyai hak milik. Pasal 21 antara warga negara Indonesia (WNI), Terkait dengan hak milik dalam
ayat (3) UU 5/1960 menyatakan bahwa, tetapi dapat juga dilaksanakan oleh dua perkawinan campuran dan terhadap
Orang asing yang sesudah berlakunya orang yang berbeda kewarganegaraan, perjanjian perkawinan ini telah diajukan
Undang-Undang ini memperoleh hak milik sebagaimana yang diatur dalam Pasal judicial review ke Mahkamah Konstitusi
karena pewarisan tanpa wasiat atau 57 UU 1/1974, bahwa perkawinan (MK). Dalam Putusan Mahkamah
percampuran harta karena perkawinan, campuran adalah perkawinan antara Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015,
demikian pula warga-negara Indonesia dua orang yang di Indonesia tunduk bertanggal 27 Oktober 2016 akan
yang mempunyai hak milik dan setelah pada hukum yang berlainan, karena dibahas selanjutnya.
berlakunya Undang-Undang ini kehilangan perbedaan kewarganegaraan dan
kewarga-negaraannya wajib melepaskan salah satu pihak berkewarganegaraan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
hak itu di dalam jangka waktu satu Indonesia. 69/PUU-XIII/2015
tahun sejak diperolehnya hak tersebut Selanjutnya, pasangan yang Dalam Putusan Mahkamah
atau hilangnya kewarga-negaraan itu. Jika akan melakukan perkawinan, guna Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015,
sesudah jangka waktu tersebut lampau melindungi diri pribadi dan agar di bertanggal 27 Oktober 2016, Pemohon
hak milik itu dilepaskan, maka hak tersebut kemudian hari konsekuensi hukum adalah Ny. Ike Farida, perorangan
hapus karena hukum dan tanahnya jatuh atas suatu perbuatan hukum dapat warga negara Indonesia, yang merasa
pada Negara, dengan ketentuan bahwa dipertanggungjawbakan oleh masing- dirugikan hak konstitusionalnya dengan
hak-hak pihak lain yang membebaninya masing pihak agar tidak melibatkan berlakunya Pasal 21 ayat (1) dan ayat
tetap berlangsung. harta yang dimiliki oleh masing-masing, (3) serta Pasal 36 ayat (1) UU 5/1960,
Dari ketentuan norma pasal- dapat membuat perjanjian perkawinan. dan Pasal 29 ayat (1), ayat (3), dan
pasal di atas, bahwa hak milik hanya Perjanjian Perkawinan sebagaimana ayat (4) serta Pasal 35 ayat (1) UU
dapat dimiliki oleh WNI. Sementara yang diatur dalam Pasal 29 ayat 1/1974, untuk bertempat tinggal dan

86 Nomor 176 • Oktober 2021


mendapatkan lingkungan hidup yang Terhadap pengujian konstitusional sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha
baik telah dirampas selamanya. Setiap Pasal 21 ayat (1) dan ayat (3) serta Kuasa. Dalam UU 5/1960 ditegaskan
orang pasti ingin memiliki/memberikan Pasal 36 ayat (1) UU 5/1960, bahwa hubungan antara bangsa
bekal bagi diri dan anak-anaknya dalam pertimbangan Mahkamah Indonesia dengan bumi, air, serta ruang
untuk masa depan. Salah satunya dijelaskan bahwa, untuk mewujudkan angkasa tersebut adalah hubungan
dengan membeli tanah dan bangunan, cita-cita filosofis-ideologis secara yang bersifat abadi (vide Pasal 1 dan
selain sebagai tempat tinggal, tempat konstitusional, UUD 1945 telah Pasal 2 UU 5/1960). Ketentuan dalam
berlindung, juga sebagai tabungan/bekal meletakkan landasan politik hukum norma UU 5/1960 yang bertolak pada
di masa depan (hari tua). Sebagai warga pertanahan nasioanl sebagai bagian asas nasionalitas termuat dalam Pasal
negara Indonesia tanpa terkecuali, dari pengaturan terhadap bumi, air, 1, Pasal 2, Pasal 9, Pasal 20 ayat (1),
Pemohon merasa justru diperlakukan dan kekayaan alam yang terkandung Pasal 21 ayat (2), Pasal 30 ayat (1),
secara diskriminatif oleh negara, di dalamnya dikuasai oleh negara dan Pasal 31 ayat (1) dan Pasal 46 ayat (1).
hanya karena Pemohon menikahi dipergunakan untuk sebesar-besarnya
seorang warga negara asing (WNA). kemakmuran rakyat. Sementara, salah Pasal 9 UU 5/1960 menyatakan:
Bahwa menurut Pemohon, keberadaan satu asas dalam UU 5/1960 adalah (1) Hanya warga negara Indonesia
pasal-pasal tersebut telah merampas asas nasionalitas, yang berintikan dapat mempunyai hubungan yang
keadilan dan hak asasi Pemohon dan bahwa hanya bangsa Indonesia saja sepenuhnya dengan bumi, air dan
seluruh WNI yang menikah dengan yang dapat mempunyai hubungan ruang angkasa, dalam batas-batas
WNA. Hal ini mengakibatkan adanya sepenuhnya dengan bumi (tanah) air, ketentuan Pasal 1 dan 2.
diskriminasi hak Pemohon sebagai ruang angkasa, dan kekayaan yang (2) Tiap-tiap warga negara Indonesia,
WNI dengan WNI lainnya, sebagaimana terkandung di dalamnya. Dengan kata baik laki-laki maupun wanita
dijamin dalam Pasal 27 ayat (1), Pasal lain, asas nasionalitas adalah suatu mempunyai kesempatan yang sama
28D ayat (1), Pasal 28E ayat (1), dan asas yang menyatakan bahwa hanya untuk memperoleh sesuatu hak
Pasal 28H ayat (1) dan ayat (4) UUD WNI saja yang mempunyai hak milik atas tanah serta untuk mendapat
1945 dan beranggapan bahwa apabila atas tanah yang boleh mempunyai manfaat dari hasilnya, baik bagi diri
permohonan Pemohon dikabulkan, hubungan dengan bumi (tanah), air, sendiri maupun keluarganya.
maka kerugian konstitusional Pemohon dan ruang angkasa dengan tidak Norma pasal ini intinya bahwa
tidak akan atau tidak lagi terjadi. membedakan antara laki-laki dan hanya WNI yang dapat mempunyai
Dalam permohonannya, Pemohon wanita serta sesama warga negara. hubungan sepenuhnya dengan bumi,
mengajukan pengujian norma ke MK Tujuan dan fungsi asas nasionalitas ini air, dan ruang angkasa. Setiap WNI
yang terdapat dalam Pasal 21 ayat (1) dimaksudkan untuk melindungi segenap baik laki-laki maupun perempuan
dan ayat (3) serta Pasal 36 ayat (1) UU rakyat Indonesia dari ketidakadilan dan mempunyai kesempatan yang sama
5/1960, dan Pasal 29 ayat (1), ayat perlakuan sewenang-wenang yang untuk memperoleh hak atas tanah
(3), dan ayat (4) serta Pasal 35 ayat diatur dalam peraturan yang dibuat serta untuk mendapatkan manfaat dan
(1) UU 1/1974 terhadap Pasal 27 ayat dan berlaku pada masa sebelum hasilnya. Sementara, norma Pasal 9 UU
(1), Pasal 28D ayat (1), Pasal 28E ayat kemerdekaan bangsa Indoensia. 5/1960 merupakan penegasan bahwa
(1), dan Pasal 28H ayat (1) dan ayat (4) Dalam pertimbangan hukumnya, hanya WNI yang berhak memiliki
UUD 1945, dengan alasan: (1) dengan Mahkamah mempertimbangkan tanah di Indonesia, sedangkan WNA
berlakunya pasal a quo merampas bahwa, pemberlakuan asas nasionalitas atau badan usaha asing hanya dapat
hak konstitusional Pemohon sebagai adalah sebagai jaminan hak-hak warga mempunyai hak atas tanah yang
warga negara, antara lain, hak untuk negara terhadap hal-hal yang berkaitan terbatas saja seperti hak pakai. Orang
bertempat tinggal dan mendapatkan dengan sistem pertanahan dan sebagai asing termasuk perwakilan perusahaan
lingkungan hidup yang baik; (2) setiap pembatas hak-hak WNA terhadap tanah asing hanya dapat mempunyai hak
orang (warga negara) ingin memiliki di Indonesia. UU 5/1960 mengatur yang terbatas atas tanah, selama
atau memberikan bekal bagi dirinya dan bahwa seluruh wilayah Indonesia kepentingan WNI tidak terganggu dan
anak-anaknya untuk masa depan yang adalah kesatuan tanah air dari seluruh juga perusahaan asing itu dibutuhkan
salah satunya dengan membeli tanah rakyat Indonesia yang bersatu sebagai untuk kepentingan negara Indonesia
dan bangunan yang bertujuan sebagai bangsa Indonesia. Oleh karema itu, sebagai komponen pendukung dalam
tempat tinggal, tempat berlindung, dan dalam UU 5/1960 disebutkan asas pembangunan ekonomi Indonesia.
juga sebagai tabungan atau bekal di kebangsaan, yaitu seluruh bumi, air, Bahkan apabila dihubungkan dengan
masaa depan. dan ruang angkasa, termasuk kekayaan Pasal 5 UU 5/1960 maka kepentingan
alam yang terkandung di dalamnya WNI adalah di atas segalanya, baik

Nomor 176 • Oktober 2021 87


Telaah
segi ekonomi, sosial maupun politik. Selain itu, terhadap permohonan dan istri harus saling membantu dan
Oleh karena itu, agar kepemilikan Pemohon mengenai frasa “warga melengkapi agar masing-masing dapat
tanah bangsa Indonesia tidak beralih negara Indonesia” dalam Pasal 21 ayat mengembangkan kepribadiannya dan
kepada orang asing/badan usaha (1) dan Pasal 36 ayat (1) UU 5/1960 membantu mencapai kesejahteraan
asing maka di dalam UU 5/1960 diatur dimaknai WNI tanpa terkecuali dalam spiritual dan materiil. Bahwa hak
tentang pemindahan hak atas tanah. segala status perkawinan, baik WNI yang dan kedudukan istri adalah seimbang
Dengan demikian, dasar pemikiran tidak kawin, WNI yang kawin dengan dengan hak dan kedudukan suami, baik
sebagaimana tertuang dalam UU sesama WNI dan WNI yang kawin dalam kehidupan rumah tangga maupun
5/1960 tersebut secara otomatis dengan WNA, menurut Mahkamah, dalam pergaulan masyarakat, sehingga
mencegah penguasaan tanah oleh justru akan mempersempit pengertian dengan demikian segala sesuatu dalam
pihak asing pemilik kapital yang pada WNI sebagaimana diatur dalam Pasal 2 keluarga dapat dimusyawarahkan dan
gilirannya dapat mengancam dan dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 diputuskan bersama antara suami dan
menggerogoti kedaulatan negara. Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan istri. Kesepakatan atau perjanjian yang
Hal ini diperlukan guna lebih kuatnya Republik Indonesia (selanjutnya disebut dilakukan dengan cara musyawarah
perlindungan terhadap hak milik, UU 12/2006). Dengan demikian, tersebut dapat dilakukan oleh suami
terutama tanah, agar tanah-tanah menurut Mahkamah, apabila konstruksi dan istri, sebagaimana ditegaskan
dalam wilayah NKRI tidak beralih ke pemikiran Pemohon diikuti, hal tersebut dalam Pasal 29 ayat (1) UU 1/1974,
tangan WNA. Prinsip nasionalitas justru akan merugikan banyak pihak, pada waktu atau sebelum perkawinan
dalam UU 5/1960 ini secara khusus yang dalam batas-batas tertentu dilangsungkan. Kedua pihak (seorang
diberlakukan pada hak milik atas tanah termasuk Pemohon. Berdasarkan pria dan wanita) atas persetujuan
yang mempunyai sifat kebendaan seluruh pertimbangan di atas, dalil bersama dapat mengadakan perjanjian
(zakelijk karakter), sehingga wajar Pemohon sepanjang menyangkut tertulis yang disahkan oleh pegawai
apabila hak milik hanya dapat dimiliki inkonstitusionalitas Pasal 21 ayat (1) pencatat perkawinan atau notaris.
oleh WNI. dan ayat (3) serta Pasal 36 ayat (1) Perjanjian tersebut tidak dapat
Dengan demikian, dalam UU 5/1960, tidak beralasan menurut disahkan bilamana melanggar batas-
pertimbangan hukumnya, Mahkamah hukum. batas hukum, agama, dan kesusilaan,
mempertimbangkan bahwa hanya serta syarat-syarat sahnya perjanjian.
WNI saja yang boleh memiliki hak Pengujian Pasal 29 ayat (1), ayat (3), Masih dalam pertimbangan
milik atas tanah. Pasal 21 ayat (1) dan ayat (4) serta Pasal 35 ayat (1) Mahkamah, bahwa di dalam kehidupan
UU 5/1960 menentukan hanya WNI UU 1/1974 suatu keluarga atau rumah tangga,
yang dapat mempunyai hak milik. Bahwa dalam permohonannya, selain masalah hak dan kewajiban
Hak milik merupakan hak turun Pemohon juga mengajukan pengujian sebagai suami dan istri, masalah harta
temurun, terkuat dan terpenuh yang UU 1/1974, khususnya Pasal 29 ayat benda juga merupakan salah satu faktor
dapat dipunyai orang atas tanah (1), ayat (3), dan ayat (4). Selain itu, yang dapat menyebabkan timbulnya
tanpa mengabaikan fungsi sosial Pemohon juga mengajukan pengujian berbagai perselisihan atau ketegangan
dari tanah. Ketentuan yang memuat Pasal 35 ayat (1) UU 1/1974 terhadap dalam suatu perkawinan, bahkan dapat
norma yang merupakan turunan asas Pasal 28D ayat (1), Pasal 27 ayat (1), menghilangkan kerukunan antara
nasionalitas dalam UU 5/1960 juga Pasal 28E ayat (1), serta Pasal 28H suami dan istri dalam kehidupan
ditemukan dalam Pasal 36 ayat (1) ayat (1) dan ayat (4) UUD 1945. suatu keluarga. Untuk menghindari
UU 5/1960 yang mengatur bahwa hak Bahwa terhadap pengujian hal tersebut maka dibuatlah perjanjian
guna bangunan dimiliki oleh WNI dan konstitusionalitas Pasal 29 ayat (1), perkawinan antara calon suami dan
badan hukum yang didirikan menurut ayat (3), dan ayat (4) serta Pasal istri, sebelum mereka melangsungkan
hukum Indonesia dan berkedudukan 35 ayat (1) UU 1/1974, Mahkamah perkawinan. Perjanjian perkawinan
di Indonesia. Dengan demikian, asas mempertimbangkan sebagai berikut. tersebut harus dibuat atas persetujuan
nasionalitas dalam UU 5/1960 sangat Bahwa perkawinan sebagaimana bersama, dengan perjanjian tertulis
penting karena menyangkut hak WNI dimaksud dalam Pasal 1 UU 1/1974 yang disahkan oleh Petugas Pencatat
untuk memiliki bumi (tanah), air, dan adalah ikatan lahir batin antara seorang Perkawinan, sebelum perkawinan
ruang angkasa yang berada di wilayah pria dan seorang wanita sebagai itu berlangsung atau pada saat
NKRI. Negara mempunyai kewenangan suami istri dengan tujuan membentuk perkawinan berlangsung dan perjanjian
untuk menguasai demi kepentingan keluarga atau rumah tangga yang perkawinan tersebut mulai berlaku
dan kesejahteraan rakyat Indonesia bahagia dan kekal berdasarkan sejak perkawinan itu dilangsungkan.
sedangkan yang memiliki kekayaan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai Perjanjian semacam ini biasanya berisi
tersebut adalah rakyat Indonesia. sebuah ikatan lahir dan batin, suami janji tentang harta benda yang diperoleh

88 Nomor 176 • Oktober 2021


selama perkawinan berlangsung, 2. Atas hutang masing-masing pihak ayat (4) UU 1/1974 membatasi
lazimnya berupa perolehan harta pun yang mereka buat dalam kebebasan 2 (dua) orang individu
kekayaan terpisah, masing-masing perkawinan mereka, masing- untuk melakukan atau kapan akan
pihak memperoleh apa yang diperoleh masing akan bertanggung jawab melakukan “perjanjian”, sehingga
atau didapat selama perkawinan itu sendiri-sendiri. bertentangan dengan Pasal 28E ayat
termasuk keuntungan dan kerugian. 3. Jika salah satu pihak ingin menjual (2) UUD 1945 sebagaimana didalilkan
Perjanjian perkawinan ini berlaku harta kekayaan mereka tidak perlu Pemohon. Dengan demikian, frasa
sebagai Undang-Undang bagi mereka meminta ijin dari pasangannya “pada waktu atau sebelum perkawinan
yang membuatnya, juga berlaku bagi (suami/istri). dilangsungkan” dalam Pasal 29 ayat
pihak ketiga yang memiliki kepentingan 4. Begitu juga dengan fasilitas kredit (1) dan frasa “selama perkawinan
terhadapnya. yang mereka ajukan, tidak lagi berlangsung” dalam Pasal 29 ayat
Lebih jauh dalam pertimbangan harus meminta ijin terlebih dahulu (4) UU 1/1974 adalah bertentangan
Mahkamah, bahwa alasan yang dari pasangan hidupnya (suami/ dengan UUD 1945 secara bersyarat
umumnya dijadikan landasan dibuatnya istri) dalam hal menjaminkan aset sepanjang tidak dimaknai termasuk
perjanjian setelah perkawinan adalah yang terdaftar atas nama salah pula selama dalam ikatan perkawinan.
adanya kealpaan dan ketidaktahuan satu dari mereka. Sementara, terhadap dalil Pemohon
bahwa dalam UU 1/1974 ada ketentuan Tegasnya, dalam pertimbangan mengenai inkonstitusionalitas Pasal
yang mengatur mengenai Perjanjian Mahkamah dipertimbangkan, bahwa 35 ayat (1) UU 1/1974, Mahkamah
Perkawinan sebelum pernikahan ketentuan yang ada saat ini hanya mempertimbangkan bahwa dengan
dilangsungkan. Menurut Pasal 29 UU mengatur perjanjian perkawinan dinyatakannya Pasal 29 ayat (1) UU
1/1974, Perjanjian Perkawinan dapat yang dibuat sebelum atau pada saat 1/1974 bertentangan dengan UUD
dibuat pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan, padahal 1945 secara bersyarat maka ketentuan
perkawinan dilangsungkan. Alasan dalam kenyataannya ada fenomena Pasal 35 ayat (1) UU 1/1974 harus
lainnya adalah adanya risiko yang suami istri yang karena alasan tertentu dipahami dalam kaitannya dengan
mungkin timbul dari harta bersama baru merasakan adanya kebutuhan Pasal 29 ayat (1) UU 1/1974 dimaksud.
dalam perkawinan karena pekerjaan untuk membuat Perjanjian Perkawinan Dengan kata lain, tidak terdapat
suami dan isteri memiliki konsekuensi selama dalam ikatan perkawinan. persoalan inkonstitusionalitas terhadap
dan tanggung jawab pada harta Selama ini sesuai dengan Pasal 29 UU Pasal 35 ayat (1) UU 1/1974. Hanya
pribadi, sehingga masing-masing harta 1/1974, perjanjian yang demikian itu saja bagi pihak-pihak yang membuat
yang diperoleh dapat tetap menjadi harus diadakan sebelum perkawinan perjanjian perkawinan, terhadap harta
milik pribadi. Sementara, dalam UU dilangsungkan dan harus diletakkan bersama sebagaimana dimaksud
5/1960 dan peraturan pelaksanaannya dalam suatu akta notaris. Perjanjian dalam Pasal 35 ayat (1) UU 1/1974
dinyatakan bahwa hanya WNI yang perkawinan ini mulai berlaku antara tersebut berlaku ketentuan tentang
dapat mempunyai sertifikat dengan suami dan isteri sejak perkawinan perjanjian perkawinan sesuai dengan
hak milik atas tanah dan apabila yang dilangsungkan. Isi yang diatur di dalam yang dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1)
bersangkutan, setelah memperoleh perjanjian perkawinan tergantung pada UU 1/1974 sebagaimana disebutkan
sertifikat Hak Milik, kemudian menikah kesepakatan pihak-pihak calon suami dalam amar putusan ini. Dengan
dengan ekspatriat (bukan WNI) maka dan isteri, asal tidak bertentangan demikian, dalil Pemohon sepanjang
dalam waktu 1 (satu) tahun setelah dengan Undang-Undang, agama, dan mengenai inkonstitusionalitas Pasal
pernikahannya itu, ia harus melepaskan kepatutan atau kesusilaan. Adapun 35 ayat (1) UU 1/1974 tidak beralasan
hak milik atas tanah tersebut, kepada terhadap bentuk dan isi perjanjian menurut hukum. Sehingga, menurut
subjek hukum lain yang berhak. perkawinan, kepada kedua belah pihak Mahkamah, permohonan Pemohon
Bahwa tujuan dibuatnya Perjanjian diberikan kebebasan atau kemerdekaan sepanjang menyangkut Pasal 29 ayat
Perkawinan adalah: seluas-luasnya (sesuai dengan asas (1), ayat (3), dan ayat (4) UU 1/1974
1. Memisahkan harta kekayaan hukum “kebebasan berkontrak”). beralasan menurut hukum untuk
antara pihak suami dengan pihak Selanjutnya, masih menurut sebagian, sedangkan menyangkut
istri sehingga harta kekayaan Mahkamah, bahwa frasa “pada Pasal 35 ayat (1) UU 1/1974 tidak
mereka tidak bercampur. Oleh waktu atau sebelum perkawinan beralasan menurut hukum.
karena itu, jika suatu saat mereka dilangsungkan” dalam Pasal 29
bercerai, harta dari masing- ayat (1), frasa “...sejak perkawinan
“Everyone’s unique. Be yourself
masing pihak terlindungi, tidak dilangsungkan” dalam Pasal 29 ayat with confidence, bravery, agility,
ada perebutan harta kekayaan (3), dan frasa “selama perkawinan (then) colour the world…”.
bersama atau gono-gini. berlangsung” dalam Pasal 29

Nomor 176 • Oktober 2021 89


Demam Korea di Mahkamah
Immanuel B. Hutasoit
Kepala Subbagian Kerja Sama Luar Negeri

“Saat aku kecil, aku sangat senang bermain dengan teman -temanku
hingga tak kenal waktu. Aku ingin merasakan kesenangan itu, sesuatu
yang tak dapat aku miliki hanya dengan duduk di kursi penonton.”
(Oh Il Nam, tokoh kunci pada serial “Squid Games”)

B
agi sebagian orang yang enggan mengikuti kemiripan antara MKRI dengan MK Korea Selatan. Salah
perkembangan dunia pertelevisian digital (Netflix, satunya dari jumlah hakim konstitusi yang berjumlah
Disney Hot Star, Amazon Prime, dll), tentu kalimat 9 (sembilan) orang. Komposisi Hakim Konstitusi Korea
di atas tidak “berbunyi” sama sekali. Berbeda Selatan juga sama seperti di Indonesia, yakni tiga orang
halnya bagi generasi milenial, generasi multimedia, generasi hakim berasal dari Presiden, tiga orang hakim berasal dari
informatika, atau apapun istilah yang dilekatkan pada generasi National Assembly (parlemen), dan tiga orang hakim berasal
anak muda jaman sekarang. Sepenggal kalimat di atas akan dari Mahkamah Agung.
memancing pembicaraan hangat berkepanjangan, tentunya Kemudian, jika merujuk kepada tugas dan wewenang,
dengan secangkir kopi kekinian di genggaman tangan. Namun maka MK Korea Selatan memiliki lima kewenangan. Dari lima
jika serial Squid Games tidak masuk dalam radar Anda, maka kewenangan tersebut, empat kewenangan juga dimiliki oleh
mungkin radar Anda bergetar jika mendengar; Descendants MKRI. Kewenangan tersebut, yakni pengujian undang-undang
of The Sun? Gangnam Style? atau Winter Sonata dan Fullhouse (judicial review), sengketa kewenangan lembaga, pemakzulan
yang “meledak” pada era 2000-an. presiden (impeachment), dan pembubaran partai politik.
Korea Selatan memang sedang “menjajah” Indonesia Sedangkan satu kewenangan lainnya—belum dimiliki oleh
atau bahkan “menjajah” dunia dengan K-pop, K-Drama, MKRI, yaitu constitutional complaint.
K-Food dan sederat kultur pop khas Korea lainnya. Mereka Meski memiliki kewenangan yang hampir serupa,
berhasil menyentuh aspek kehidupan sosial masyarakat namun dari segi jumlah perkara yang ditangani, MK Korea
kita. Secara sederhana, hal itu dapat dilihat dari baliho, Selatan berada di posisi terdepan dari MKRI. Tercatat dari
iklan digital atau pariwara televisi yang kini berlomba-lomba statistik yang dilansir oleh laman MK Korea Selatan, hingga
menggunakan jasa artis-artis Korea. Sebut saja pariwara September 2021 perkara konstitusi yang diterima adalah
platform belanja online, iklan telepon genggam, minuman sejumlah 43.746 perkara. Dari jumlah tersebut, sebanyak
berkarbonasi, hingga mi instan khas Indonesia. Semuanya 42.349 perkara telah diputus.
terserang “demam Korea”. Angka tersebut secara sederhana merupakan 13 kali
Lalu bagaimana dengan dunia kerja—khususnya di lipat dari jumlah perkara yang telah diputuskan oleh MKRI.
Mahkamah Konstitusi? Apakah juga mengalami “penjajahan” Namun, tentu kita tidak boleh silau dengan perbedaan angka
yang sama? Merujuk data perjalanan dinas luar negeri yang tersebut. Sebab, MK Korea Selatan adalah “kakak” yang lahir
dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dari 15 tahun lebih awal sebelum MKRI lahir. Jadi, cukup wajar
tahun 2007 sampai dengan masa sebelum pandemi dua jika pengalaman perkara mereka jauh lebih banyak. Demikian
tahun yang lalu—pada faktanya, Korea Selatan adalah top list pula dengan pelaksanaan kewenangan, MKRI hingga kini
tujuan perjalanan dinas delegasi MKRI dari waktu ke waktu. belum pernah memutuskan kewenangan terkait impeachment.
Setidaknya, selama 3 tahun terakhir sebelum pandemi, Sedangkan MK Korea telah tiga kali menerima pengajuan
terdapat 5 (lima) kali kunjungan dari delegasi MKRI ke Korea perkara perihal pemakzulan presiden.
Selatan. Kunjungan tersebut tentu diselenggarakan untuk
tujuan dan forum kegiatan yang berbeda, yaitu untuk hakim Keunggulan Penelitian dan Perpustakaan Hukum
konstitusi, pegawai berlatar pendidikan hukum, dan pegawai Alasan lainnya, keunggulan penelitian MK Korea Selatan.
berlatar pendidikan IT. Lalu, mengapa Korea menjadi “idola” Penelitian tersebut dirintis sejak 2011 yang ditandai dengan
tujuan perjalanan dinas MKRI? Berikut alasan yang mendasarinya. berdirinya Constitutional Research Institute. Lembaga ini
bertujuan untuk mendukung Mahkamah Konstitusi dengan
Kesamaan aspek yudisial hasil penelitiannya. Ada tiga landasan pentingnya lembaga
Aspek keorganisasian tentu menjadi faktor pertama penelitian ini memiliki peran penting sebagaimana tertuang
yang dipertimbangkan, terdapat beberapa kesamaan atau dalam laporan tahunan, yaitu:

90 Nomor 176 • Oktober 2021


· Untuk melakukan penelitian jangka menengah dan jangka Kini mari kembali pada pernyataan pembuka tulisan ini.
panjang guna mengekplorasi putusan MK sehingga makin Dengan keinginan yang sama dengan Oh Il Nam, sang tokoh
sesuai dengan karakteristik masyarakat Korea; Squid Games, tentu kita tidak ingin hanya sebagai penonton
· Melakukan pratinjau studi tentang isu-isu hukum dan menikmati pertunjukan yang disajikan oleh MK Korea
konstitusi, sehingga dapat membantu Mahkamah Selatan. Kita perlu turun ke lapangan, turut bermain, dan
Konstitusi membuat putusan yang cepat atas perkara menikmati setiap capaian yang perlu untuk diusahakan.
konstitusi yang ditangani; Dari segi kerja sama internasional, tercatat MKRI telah
· Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat dua kali mengimbangi (jika tidak ingin dikatakan “mengalahkan”)
agar memahami hak-hak dasar dan hak konstitusionalnya. MK Korea Selatan. Pertama, pada saat penentuan Sekretariat
Keseriusan MK Korea Selatan dalam melakukan penelitian Tetap AACC dengan terpilihnya Jakarta sebagai pusat koordinasi
juga tergambar dari fokus penelitian yang terbagi dalam beberapa seluruh anggota AACC. Semula Seoul mengajukan diri sebagai
kelompok peneliti, yakni Institution Research Team, Basic Rights sekretariat tunggal, namun akhirnya menjadi trisula sekretariat,
Research Team, dan Comparative Constitutional Law Research yakni Seoul, Ankara, serta Jakarta. Kedua, ketika MKRI secara
Team. Dengan pembagian dan fokus penelitian yang terancang meyakinkan mendapatkan suara bulat untuk menjadi perwakilan
dengan apik, maka tidak heran jika MK Korea Selatan didapuk benua Asia dan Pasifik dalam badan pekerja (Biro) WCCJ. Kala itu,
sebagai Secretariat for Research and Development dari Asosiasi MK Korea Selatan juga mengajukan diri untuk posisi yang sama.
MK se-Asia (AACC). Kini, “wajah Asia” semakin
Penelitian paripurna yang bergeser ke sebuah negeri di timur
mereka miliki itu juga didukung jauh, tepatnya ke bumi Nusantara,
dengan perangkat literatur yang dengan terpilihnya Indonesia sebagai
mumpuni. Dilimpahi lebih dari tuan rumah kongres WCCJ pada
169.000 koleksi judul buku di bidang 2022 mendatang. Meski Indonesia
hukum, perpustakaan MK Korea bukan negara Asia pertama yang
Selatan dikenal sebagai perpustakaan menjadi penyelenggara kongres
hukum terbesar. tersebut, namun momentum ini
akan menjadi langkah pivotal yang
Wajah Asia di Tingkat Global membuka mata internasional tentang
Faktor yang satu ini tentu tidak kiprah MKRI menjaga konstitusi di
terlepas dari kematangan tim kerja tengah masyarakat yang majemuk.
sama internasional yang dimiliki oleh Selain itu, MKRI juga turut aktif
MK Korea Selatan. Selama bertahun- untuk memberikan solusi dan usulan-
tahun, Korea Selatan merupakan usulan yang memajukan peradilan
representasi “wajah asia” dalam konstitusi di negara-negara lainnya—
pergaulan Mahkamah Konstitusi di khususnya di Asia. Bagi MKRI, prinsip
tingkat global. Sebagai Presiden AACC gotong-royong, kebersamaan, dan
yang pertama, tentu MK Korea Selatan kekeluargaan—yang merupakan
telah mewakili Asia dalam beberapa intisari dari nilai-nilai Pancasila—
forum global. MK Korea secara aktif menjadi kunci penting yang akan
juga mendorong kemajuan asosiasi disebarluaskan dalam kancah
dan turut membantu MK di negara-negara Asia untuk dapat pergaulan global—tentu saja, dengan dibungkus menjadi
mempelajari putusan-putusan, hasil penelitian, bahkan sebuah “Asian Way”.
memberikan pelatihan IT secara berkala. Sebagai penggagas asian way, MKRI adalah wajah
Dalam forum yang lebih luas—World Conference on Asia baru dalam pergaulan di tingkat global. Maka, sudah
Constitutional Justice (WCCJ) yang merupakan wadah untuk sepantasnya MKRI berhenti menjadi penonton dan berusaha
seluruh peradilan konstitusi di dunia—MK Korea Selatan mengejar ketertinggalan dari MK Korea Selatan. Salah
merupakan negara Asia pertama yang terpilih menjadi tuan satu caranya dengan meningkatkan penelitian dan koleksi
rumah kongres WCCJ pada 2014. Keterpilihan Korea Selatan perpustakaan agar lebih mumpuni.
tentu dikarenakan kesiapan mereka yang saat itu mendahului Mari kita ikhtiarkan, bahwa putusan MKRI adalah rujukan
rekan-rekan Asia lainnya, termasuk Indonesia. yang mujarab bagi MK mancanegara dalam menangani kasus-
kasus konstitusionalitas pada masyarakat yang majemuk.

Nomor 176 • Oktober 2021 91


STANDAR
PELAYANAN PERSIDANGAN

1 PERSYARATAN LAYANAN
persyaratan telah ada Akta Registrasi PENANGANAN PENGADUAN,
Perkara (ARPK), Ketetapan Panel Hakim, SARAN DAN MASUKAN
Ketetapan Panitera Pengganti a. Melalui kotak saran;
9
3 JANGKA PENYELESAIAN
Hari sidang pertama ditetapkan paling lama
b. Melalui laman MK.

14 (empat belas) hari kerja sejak


2 SISTEM, MEKANISME DAN
PROSEDUR
Permohonan dicatat dalam BRPK.

1.
2.
pembuatan kalender sidang;
pembuatan Ketetapan Hari Sidang;
10 JUMLAH PELAKSANA
8 orang

3. penyusunan jadwal sidang;


4. pengunggahan jadwal sidang dalam 14
laman Mahkamah Konstitusi;
5. Panggilan Sidang Hari

4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.

JAMINAN PELAYANAN
11 Pemuatan jadwal sidang
ke dalam laman MK
5 PRODUK LAYANAN
1. Jadwal Sidang dalam
laman Mahkamah Konstitusi
JAMINAN KEAMANAN,
12
2. Panggilan Sidang
KESELAMATAN PELAYANAN
SARANA DAN
6 PRASARANA/FASILITAS
1. Bebas biaya
2. Bebas KKN
1. komputer;
2. printer;
3. ATK;
EVALUASI KINERJA MASA
13
4. Telepon
5. Email PELAKSANA BERLAKU
6. jaringan internet 1. Evaluasi tiap 3 bulan sekali
IZIN
2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali
14
KOMPETENSI
PELAKSANA
7 Tidak ada

15
1. Pelaksana memahami hukum acara penanganan
perkara konstitusi.
WAKTU PELAYANAN
1. Senin–Jumat: 08.00 – 15.00 WIB
2. Pelaksana memiliki kemampuan berkomunikasi. (istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB).
3. Pelaksana dapat menjalankan sistem aplikasi 2. Menyesuaikan dengan jenis perkara
terkait dengan proses persidangan;
4. Pelaksana memiliki kemampuan mengatur
penjadwalan sidang

PENGAWASAN INTERNAL
1. Kepala Subbagian Pelayanan 8 Senin
Teknis Persidangan;
2. Kepala Bagian Fasilitas dan S/D
Pelayanan Teknis Persidangan;
3. Kepala Biro Hukum dan
Jumat
Administrasi Kepaniteraan;
4. Panitera Muda;
5. Panitera

92 Nomor 176 • Oktober 2021


STANDAR PELAYANAN
PENGAJUAN PERMOHONAN
SECARA DARING (ONLINE)
1 PERSYARATAN LAYANAN
A. Pengajuan Permohonan
Pemohon mengajukan permohonan melalui
simpel.mkri.id. dengan menyiapkan:
1. Softcopy Permohonan;
SARANA DAN
2. Softcopy Identitas Pemohon;
3. Softcopy Daftar Alat Bukti;
4. Softcopy Alat Bukti;
6 PRASARANA/FASILITAS
5. Softcopy Identitas Kuasa Hukum bagi kuasa hukum; 1. Lemari penyimpan berkas;
6. Softcopy Surat kuasa khusus bagi kuasa hukum; dan/atau 2. Meja Permohonan;
7. Softcopy Anggaran dasar atau anggaran rumah tangga bagi 3. Komputer;
badan hukum publik atau badan hukum privat. 4. Printer;
B. Perbaikan Permohonan
1. Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap, Pemohon dapat memperbaiki
5. Stempel;
dan/atau melengkapi Permohonan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya 6. Scanner;
Akta Pemberitahuan Kekuranglengkapan Berkas Permohonan (APKBP). 7. Mesin Fotokopi;
2. Dalam hal Permohonan diajukan secara daring (online), asli Permohonan 8. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penanganan Perkara (SIMPP);
diserahkan kepada Mahkamah disertai dengan daftar alat bukti, alat bukti yang 9. Aplikasi Sistem Informasi Permohonan Elektronik (SIMPEL);
mendukung Permohonan, dan/atau dokumen lainnya sebanyak 1 (satu) eksemplar
dalam tenggang waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak dikirimnya APKBP.
10. Pojok Digital.

2 SISTEM, MEKANISME DAN PROSEDUR


1. Penerimaan berkas permohonan
KOMPETENSI
PELAKSANA
7
a. Kepaniteraan mencatat Permohonan dalam Buku Pengajuan 1. Pelaksana memahami hukum acara penanganan perkara konstitusi.
Permohonan Pemohon Elektronik (e-BP3). 2. Pelaksana memiliki kemampuan berkomunikasi.
b. Panitera menerbitkan Akta Pengajuan Permohonan Pemohon (AP3)
terhadap Permohonan yang telah dicatat dalam e-BP3. 3. Pelaksana dapat menjalankan sistem atau aplikasi yang
2. Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap, Kepaniteraan menerbitkan dan berhubungan dengan proses penerimaan permohonan.
menyampaikan APKBP kepada Pemohon atau kuasa hukum. 4. Pelaksana memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pencatatan Permohonan dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi Elektronik (e-BRPK):
a. Apabila Permohonan dinyatakan lengkap setelah dilakukan pemeriksaan
PENGAWASAN INTERNAL
kelengkapan berkas Permohonan, Kepaniteraan mencatat Permohonan dalam
e-BRPK paling lama 2 (dua) hari kerja sejak diterbitkannya AP3.
b. Apabila Permohonan dinyatakan belum lengkap setelah dilakukan pemeriksaan
8 1.
2.
Kepala Subbagian Pelayanan Teknis Persidangan
Kepala Bagian Fasilitas dan Pelayanan Teknis Persidangan
kelengkapan berkas Permohonan, Kepaniteraan mencatat Permohonan dalam
e-BRPK paling lama 9 (sembilan) hari kerja sejak diterbitkannya AP3.
3. Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan
4. Kepaniteraan menerbitkan Akta Registrasi Perkara Konstitusi (ARPK) setelah 4. Panitera Muda
Permohonan dicatat dalam e-BRPK. 5. Panitera
5. Pemuatan Permohonan dalam Laman Mahkamah Konstitusi
a. Kepaniteraan mengunggah Permohonan yang telah dicatat dalam e-BP3 PENANGANAN PENGADUAN,
pada Laman Mahkamah;
b. Kepaniteraan mengunggah Permohonan yang telah dicatat dalam e-BRPK SARAN DAN MASUKAN
pada Laman Mahkamah. a. Melalui kotak saran;
b. Melalui laman MK. 9
3 JANGKA PENYELESAIAN
1. AP3 disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama
10 JUMLAH PELAKSANA
4 orang
2 (dua) hari kerja setelah Permohonan dicatat dalam e-BP3.
2. APKBP disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama
2 (dua) hari kerja setelah diterbitkannya AP3;
JAMINAN PELAYANAN
3. ARPK disampaikan kepada Pemohon atau kuasa hukum paling lama
3 (tiga) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BRPK.
4. Permohonan dimuat dalam Laman Mahkamah Konstitusi paling lama
11 Pemuatan dokumen permohonan
ke dalam laman Mahkamah Konstitusi.
2 (dua) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BP3.
5. Permohonan dimuat dalam Laman Mahkamah Konstitusi paling lama
2 (dua) hari kerja sejak Permohonan dicatat dalam e-BRPK.
JAMINAN KEAMANAN,
12 KESELAMATAN PELAYANAN
4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
1. Bebas biaya
2. Bebas KKN
EVALUASI KINERJA
PELAKSANA
1. Evaluasi tiap 3 bulan sekali
13
5
2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali
PRODUK LAYANAN
a. AP3; MASA
b. APKBP;
c. ARPK; BERLAKU
IZIN
15 WAKTU PELAYANAN
| Senin–Kamis: 08.00 – 15.00 WIB
14
d. Tanda Terima;
e. Pemuatan Permohonan dalam laman (istirahat pukul 12.00 – 13.00).
Tidak ada | Jumat: 08.00 – 15.00 WIB
Mahkamah Konstitusi.
(istirahat pukul 11.30 – 13.00).

Nomor 176 • Oktober 2021 93


STANDAR PELAYANAN
PUTUSAN DI LAMAN
WWW.MKRI.ID

1 PERSYARATAN LAYANAN
KOMPETENSI
Mengunjungi Laman www.mkri.id
PELAKSANA 7
1. Mengetahui database Putusan.
2. Memiliki pengetahuan tentang pedoman

2 SISTEM, MEKANISME DAN tata naskah dinas.


3. Memahami pengetahuan pengoperasian
PROSEDUR MS Office.
1. Sidang pembacaan putusan selesai 4. Mengetahui cara pengoperasian
dilaksanakan aplikasi SIMPP dan aplikasi Digital Certificate.
2. File putusan disesuaikan format digital
PENGAWASAN INTERNAL
8
certificate (diberikan barcode dan
dibuat bentuk pdf ) 1. Kepala Subbagian Pelayanan
3. File putusan dibubuhkan tanda tangan Teknis Persidangan
elektronik oleh panitera. 2. Kepala Bagian Fasilitas dan
4. Mengunggah file putusan ke laman Pelayanan Teknis Persidangan
www.mkri.id 3. Kepala Biro Hukum dan
Administrasi Kepaniteraan
4. Panitera Muda

3 JANGKA PENYELESAIAN
30 menit sejak selesainya sidang putusan
5. Kepala Pusat TIK
6. Panitera

PENANGANAN PENGADUAN,
SARAN DAN MASUKAN 9
30 Kotak saran : datang langsung ke Gedung MK
Laman MK : pengaduan dapat dikirim via website #tanyajawab

10 JUMLAH PELAKSANA
3 orang

4 BIAYA TARIF
Tidak ada biaya.
JAMINAN PELAYANAN
Salinan Putusan akan dapat
diakses masyarakat
11
JAMINAN KEAMANAN,
12 KESELAMATAN PELAYANAN
5 PRODUK LAYANAN
File Salinan Putusan yang telah mendapatkan
1. Bebas biaya
2. Bebas KKN
tanda tangan elektronik Panitera.
MASA EVALUASI KINERJA
SARANA DAN
BERLAKU PELAKSANA 13
6 PRASARANA/FASILITAS
IZIN
Tidak ada 14 1. Evaluasi tiap 3 bulan sekali
2. Pengisian kuesioner layanan 1 tahun sekali
1. Komputer dan kelengkapannya
2. Database Perkara
3. Aplikasi SIMPP dan Aplikasi Digital Certificate
15 WAKTU PELAYANAN
Sesuai dengan Jadwal Sidang Putusan/
Kapan saja dan di mana saja selama ada akses internet.

94 Nomor 176 • Oktober 2021


Perpustakaan
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
Mahkamah Konstitusi simpus.mkri.id

Gedung.Mahkamah Konstitusi
Lantai 8
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6
Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000

Nomor 176 • Oktober 2021 95


96 Nomor 176 • Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai