Limbah B3
Indro Sumantri
Pengelolaan
Limbah B3 ditetapkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
No. 19 tahun 1994 yang dibaharui
dengan
PP
Peraturan
Identifikasi limbah B3
Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke
dalam 2 (dua) kategori, yaitu:
Berdasarkan sumber
Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan
sumber dibagi menjadi:
Limbah
Sumber Limbah B3
Fasilitas pengolahan
Fasilitas pengolahan harus menerapkan
sistem operasi, meliputi:
sistem kemanan fasilitas;
sistem pencegahan terhadap
kebakaran;
sistem penanggulangan keadaan
darurat;
sistem pengujian peralatan;
dan pelatihan karyawan.
Teknologi Pengolahan
1. Chemical Conditioning
Tujuan utama dari chemical conditioning
ialah:
thickening
Treatment, stabilization, and
conditioning
De-watering and drying
Disposal
2. Solidification/Stabilization
Stabilisasi : proses pencampuran limbah dengan
bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan
laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk
mengurangi toksisitas limbah tersebut.
Solidifikasi : proses pemadatan suatu bahan
berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses
tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap
mempunyai arti yang sama.
Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan
mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan,
yaitu:
Macroencapsulation,
Microencapsulation,
Precipitation
Adsorpsi,
Absorbsi,
Detoxification,
3. Incineration
Penanganan Limbah B3
Mengenai
pengangkutan limbah B3, Pemerintah
Indonesia belum memiliki peraturan pengangkutan
limbah B3 hingga tahun 2002.
Merujuk peraturan pengangkutan yang diterapkan di
AS.
Secured Landfill.
Faktor
hidrogeologi,
geologi
lingkungan, topografi, dan faktorfaktor lainnya harus diperhatikan
agar secured landfill tidak merusak
lingkungan.
Pemantauan
pasca-operasi harus
terus dilakukan untuk menjamin
bahwa
badan
air
tidak
terkontaminasi oleh limbah B3.
Kualitas Air
Dampak Penting yang Dikelola
Penurunan kualitas air timbul sebagai akibat adanya kegiatan pembuangan limbah cair
pada proses produksi dan pengolahan limbah.
Sumber Dampak
Kegiatan pembuangan limbah cair pada proses produksi dan pengolahan limbah.
Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 26 Tahun 2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair.
Kualitas limbah cair yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang telah ditentukan.
1. Limbah Cair B3
a. Minyak :
Dikumpulkan dan dikemas dalam drum dan diberi tanda,
Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
Dikelola sesuai dengan prosedur yang ada dalam limbah B3.
2. Limbah Cair Non B3 :
a. Limbah Cair Asam Nitrat
pH air limbah dinetralkan agar memenuhi baku mutu
Limbah cair dikirim ke Chemical Pond.
b. Limbah Air Panas
Suhu air sebelum dialirkan ke badan air diturunkan suhunya
dengan Cooling Water System
Pelaksana
Pengawas
PT. KIE, Dinas Perindag Kota Bontang, Dinkes Kota Bontang, Dinas LH dan SDA Kota
Bontang
Penerima Hasil
PT. KIE, Dinas LH dan SDA Kota Bontang, Bapedalda Prov. Kaltim
Pembiayaan
PT. KNI
Timbulan sampah / limbah padat akibat kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong.
Sumber Dampak
1.Limbah Padat B3
a. Katalis bekas :
Dikumpulkan menurut karakteristiknya,
Dikemas dalam drum dan diberi tanda,
Ditempatkan di tempat yang sesuai dan aman,
Dikelola sesuai dengan prosedur yang ada dalam limbah B3.
b. Drum Kosong
Dicuci sampai bersih,
Ditempatkan di tempat yang sesuai dan aman,
Dikelola sesuai dengan prosedur yang ada dalam limbah B3
c. Kantong Ammonium Nitrat
Cuci dan ambil kontaminan yang ada
Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
Dikelola oleh kontraktor limbah
d. Material inert (plastik) dengan kandungan nitrat
Pengepakan yang minimal, dicuci dengan air untuk menghilangkan kontaminan nitrat
sampai di bawah 100 mg/L,
Dikirim ke lokasi yang sesuai oleh kontraktor limbah yang berlisensi lingkungan.
e. Coating Agent
Pengumpulan oleh kontraktor yang berlisensi.
f. Filter
Cuci dan ambil kontaminan yang ada,
Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
Dikelola oleh kontraktor limbah.
2. Limbah Padat Non B3 :
a. Limbah Domestik
dikelola dengan mengumpulkan terlebih dulu di tempat sampah sebelum dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)
Kertas dan karton dikelola dengan menjual ke pengepul karena dapat didaur ulang.
b. Kantung Lilamin
Mencuci sampai bersih
Dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Rencana
Pengelolaan
Lingkungan
1.Limbah Padat B3
a. Katalis bekas :
Dikumpulkan menurut karakteristiknya,
Dikemas dalam drum dan diberi tanda,
Ditempatkan di tempat yang sesuai dan aman,
Dikelola sesuai dengan prosedur yang ada dalam limbah B3.
b. Drum Kosong
Dicuci sampai bersih,
Ditempatkan di tempat yang sesuai dan aman,
Dikelola sesuai dengan prosedur yang ada dalam limbah B3
c. Kantong Ammonium Nitrat
Cuci dan ambil kontaminan yang ada
Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
Dikelola oleh kontraktor limbah
d. Material inert (plastik) dengan kandungan nitrat
Pengepakan yang minimal, dicuci dengan air untuk menghilangkan kontaminan nitrat sampai di
bawah 100 mg/L,
Dikirim ke lokasi yang sesuai oleh kontraktor limbah yang berlisensi lingkungan.
e. Coating Agent
Pengumpulan oleh kontraktor yang berlisensi.
f. Filter
Cuci dan ambil kontaminan yang ada,
Ditempatkan di tempat sesuai dan aman,
Dikelola oleh kontraktor limbah.
2.
Limbah Padat Non B3 :
a. Limbah Domestik
dikelola dengan mengumpulkan terlebih dulu di tempat sampah sebelum dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)
Kertas dan karton dikelola dengan menjual ke pengepul karena dapat didaur ulang.
b. Kantung Lilamin
Mencuci sampai bersih
Dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).