Anda di halaman 1dari 15

INDUSTRI SEMEN DENGAN

PROSES KERING
KELOMPOK 1
Fitrianisa Pebriani Catur Ananda
(140603150006)
Rosdiana Boru Aritonang (140603150008)
Gita Hatiyanti (140603150014)
Fitri Aulia Rachman (140603150018)
I. Komponen
Komponen utama : Oksida silika
Dengan penambahan air mampu
mengikat bahan lain
Campuran terpenting :
1. Tricalcium silicat 3CaO.SiO2 atau C3S
2. Dicalcium silicat 2CaO.SiO2 atau C2S
3. Tricalcium alumina 3CaO.Al2O3 atau C3A
4. Tetracalcium alumina ferrit 4CaO.Al2O3.Fe2O3 atau
C4AF
5. MgO
II. Bahan Baku
1. Batu kapur CaCO3
2. Tanah liat Al2O3.2SiO2.xH2O
3. Pasir besi Fe2O3
4. Pasir kwarsa SiO2

Reaksi
CaCO3 + Al2O3.2SiO2.xH2O + Fe2O3 + SiO2
3CaO.SiO2 + 2CaO.SiO2 + 3CaO.Al2O3 + 4CaO.Al2O3.Fe2O3

C3S C2S C3A C4AF


III. Penggunaan
1. Bahan bangunan :
Mortar (campuran semen, kapur, pasir)
Beton (campuran semen, pasir, kerikil)
Beton bertulang (beton + besi)
2. Bahan bangunan setengah jadi
Eternit (campuran asbes & semen)
Tegel (campuran semen & pasir)
Pengujian kimia mutu semen Portland
1. Penentuan bagian tak larut
a. prinsip : bagian tak larut ditentukan dengan mendigest sample dalam HCL. Residu
yang diperoleh dipijarkan dan ditimbang.

b. prosedur :
1) timbang 1 gram sample semen
2) masukkan ke dalam gelas kimia 100 ml, tambahkan 20 ml aquadest dan 5 ml HCL
pekat sambil digoyangkan, bila perlu dipanaskan
3) tekan sample semen yang menggumpal dengan ujung batang pengaduk kaca
sampai terurai sempurna
4) encerkan larutan sampai 50 ml dengan aquadest lalu panaskan kembali di atas
pelat panas sampai mendekati titik didih dan digest selama 15 menit
5) saring dengan kertas saring berpori medium ke dalam gelas kimia 250 ml
6) cuci endapan dengan air panas sebanyak 10 kali, simpan filtrate dari bagian tak
larut untuk penentuan SO3
7) pindahkan kertas saring dan endapan ke dalam gelas kimia semula. Tambahkan
75 ml larutan NaOH. Hancurkan dengan bantuan batang pengaduk. Digest selama 15
menit sampai suhu hamper mendidih, sesekali campuran diaduk.
8) Tambahkan dua tetes indicator metil merah dan asamkan larutan dengan HCL
sampai warna campuran berwarna merah muda
9) Saring dengan kertas saring berpori medium. Cuci endapan dengan larutan
NH4NO3 panas sebanyak 14 kali
10) Masukkan kertas saring tadi kedalam cawan krus yang telah konstan beratnya,
dibakar dan pijarkan dalam furnish dengan suhu 90050oC
11) Angkat cawan dari furnish dan dinginkan
12) Penetapan blangko dengan menggunakan pereaksi dan cara yang sama tanpa
sampel
IV. Proses Pembuatan

Dapat dilakukan dengan proses kering


atau proses basah
Proses kering lebih hemat bahan bakar
Proses Kering
Lime Crusher Raw sand
stone (penghancuran) Material
storage
Roller Mill
clay Crusher
Clay dryer
(penghancuran)

Kiln silo Suspension Rotary Clinker/ gypsum


Preheater kiln Gypsum
Feed
cooler Silo

Clinker Cement
Grinding silos
Proses Basah
sand
clay
Lime Crusher Grinding Clay Clay
stone (giling) tank washer

Slurry Slurry
feed blending
tank tank

gypsum

Rotary Clinker/ Clinker Cement


Kiln gypsum grinding silos
storage
Proses Utama pada Rotary Kiln (T : 1643oK)
Drying : penguapan air
Calcination : disosiasi CaCO3 CaO + CO2
Al2O3.2SiO2.xH2O Al2O3 + SiO2 + H2O
(Tanah liat)
Sintering : mulai melelehnya bahan baku
Reaksi utama : terbentuk C3S, C2S, C3A, C4AF
Gypsum (4 5 %)

Hasil : klinker semen


Fungsi gypsum : untuk memperlambat pengerasan
V. Penggolongan semen berdasarkan
kadar Ca silikat/aluminat
Semen Portland Tipe I :
Regular type
C3S (40 60 %), C2S (10 30 %), C3A (7
13 %)
28 hari keras
Semen Portland Tipe II
Moderate heat & hardening
C2S > tipe I
Semen Portland Tipe III
High early strength
Partikel lebih halus
C3S > tipe I
3 hari keras
Semen Portland Tipe IV
Low heat
Untuk struktur yang masif
Semen Portland Tipe V
Sulfate resistant
C3A rendah & C4AF agak tinggi
VI. Peran tiap komponen
C3S :
memberi kekuatan pada saat permulaan

Penambahan kekuatan secara kontinyu

C2S :
Memberi kekuatan sedikit sampai 28 hari

Memberi efek kekuatan yang besar

C3A :
memberi efek kekuatan yang besar selama 28 hari &
berangsur-angsur hilang
C4AF :
memberi efek kekuatan sedikit pada permulaan &
selanjutnya
Kesimpulan
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat
yang mampu mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat
menjadi satu kesatuan yang kokoh. Beberapa jenis semen
diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan, semen
portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen portland
campur, semen masonry, semen portland komposit.
Langkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian,
penghancuran, pencampuran awal, penghalusan dan pencampuran
bahan baku, pembakaran, pendinginan klinker dan penghalusan
akhir.
Dampak dari industri semen diantaranya pencemaran lingkungan,
polusi udara dan suara, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai