Anda di halaman 1dari 5

Digital Imaging Digital Imaging adalah suatu proses menghasilkan gambaran secara digital (di dalam komputer).

Dengan kata lain, gambar yang telah diambil oleh suatu image receptor dan hasilnya akan tampak pada layar computer bukan pada film. Dalam beberapa sistem, gambaran radiografik akan tampak langsung dalam layar computer sesaat setelah pengambilan gambar, tetapi dengan reseptor lain harus di scan terlebih dahulu (Barnett, 2005). Sumber : Barnett, L.V. 2005. The Manual Dental Assisting. New South Wales : Elsevier Australia.

Radiografi Digital Imaging adalah suatu metode dengan memproses gambar menjadi format digital yang dapat ditampilkan untuk dilihat dan dapat disimpan secara elektronik, dengan menggunakan computer (Anderson & Pendleton, 2001). Radiografi digital imaging menawarkan beberapa fitur yang berpotensi meningkatkan kualitas diagnosis : menggunakan warna( tidak hitam putih), kemampuan magnifikasi, dan kemampuan mengubah derajat densitas gambar pada layar, disebut juga peningkatan kontras. Gambaran digital (suatu gambar yang diambil dengan reseptor non film) menghasilkan radiasi ionisasi lebih sedikit, dalam beberapa kasus dapat menunjukkan pengurangan yang signifikan yaitu sekitar 90%.hal ini membuat sensor elektronik intraoral sebagai pengganti film, menggunakan komputer (alat elektronik yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data dalam memorinya) dan printer ( mekanisme mengkonversikan data dalam bentuk cetakan). Rekam data akan disimpan dalam memori komputer. Data ini dapat dilihat dalam layar monitor dan dapat dicetak sebagai hardcopy yang dapat disimpan oleh pasien maupun dikirimkan ke perusahaan asuransi dan ke dokter gigi lain (Anderson & Pendleton, 2001). Sumber : Anderson, P.C. & Pendleton, A.E. 2001. The Dental Assistant. 7th Edition. New York : Thomson Learning Inc.

Digital Imaging merupakan hasil interaksi sinar X dengan electron dalam sensor pixel elektronik (elemen gambar), konversi data analog ke data digital, prosesing komputer, dan display gambar tampak pada layar komputer. Data didapat melalui sensor yang berkomunikasi dengan komputer. Digital imaging ini ada dua metode pengambilan gambarnya yaitu direk digital imaging dan indirek digital imaging (Williamson & Parks, 2002). Metode direk

Sistem direk digital imaging memproduksi gambaran dinamik yang menyediakan tampilan gambar secara langsung, peningkatan kualitas gambar, penyimpanan, retrieval, dan transmisi. Sensor digital lebih sensitive dibanding film dan menghasilkan paparan radiasi yang lebih rendah. Dynamic range atau latitude adalah suatu rata-rata paparan yang akan menghasilkan gambaran dalam rata-rata desitas yang berguna. Direk digital imaging merupakan suatu komponen yang mampu menghasilkan gambar secara langsung. Komponen ini termasuk sumber sinar X, sensor elektronik, digital interface card, komputer dengan converter analog ke digital (ADC), layar monitor, software, dan printer. Sensor direk digital imaging ada charge-coupled device (CCD) atau complementary metal oxide semiconductor active pixel sensor (CMOS-APS) (Williamson & Parks, 2002). Metode indirek Indirek digital imaging menyiratkan gambar yang telah dipapar secara analog dan dikonversikan menjadi format digital. Teknik indirek digital imaging menggunakan scan optikal untuk mengkonversikan gambaran analog ke digital. Teknik ini membutuhkan scanner optical yang bisa memproses gambar transparan serta perangkat lunak yang sesuai untuk menghasilkan citra digital. Contoh sensor gambar yang digunakan dalam metode Indirek ini adalah PSP (Photostimuable Phosphor Plates). Foto ini diambil di plat fosfor sebagai informasi analog dan diubah menjadi format digital ketika plat diproses. PSP terdiri dari dasar poliester dilapisi dengan emulsi halida kristal yang mengubah radiasi-X menjadi energi yang tersimpan (Williamson & Parks, 2002). Sumber : Williamson, G.F & Parks, E.T. 2002. Digital Radiography : An Overview. The Journal Of Contemporary Dental Practice. Volume : 3. Page : 1-13.

Metode dalam memproduksi memanipulasi, menyimpan, dan mentransmisi gambar digital mirip untuk semua teknik,dari computed tomography sampai intraoral radiografi , berbeda hanya pada bagaimana mereka diperoleh.Pada konteks ini , digital radiografi dibagi menjadi direct dan indirek radioografi. Pada digital radiografi direk , gambar diperoleh oleh beberapa detektor yang sensitif dengan energi elektromaknetik pada salah satu range visible light pada x-ray. Digital radiografi indirek menggunakan film radiografi sebagai image receptor, gambar digitalisasi dari signal output dari salah satu camera video , sebuah CCD (Charge Coupled Device) scanner atau laser scanner yang melihat radiograf yang diproses. CCD adalah salah satu tipe detektor terdiri dari sebuah chip

dengan silikon murni dengan area aktif yang telah dibagi menjadi susunan 2 dimensi dari elemen yang disebut piksel(elemen gambar). Saat salah satu energi elektromagnetik dalam range visible light telah terpancar dari sebuah intensifying screen atau x-rays yang berinteraksi dengan piksel dari sebuah CCD , sebuah energi elektrik terbentuk sehingga piksel dapat menyimpan banyak dan hampir sama seperti pada kapasitor listrik, Total energi yang terbentik dan disimpan oleh sebuah piksel adalah proporsional pada cahaya atau energi x-ray yang terjadi pada piksel. Setelah eksposur dari CCD ke radiasi, energi disimpan oleh piksel individual yang terpindahkan secara elektronikal membuat sebuah sinyal analog output dengan sebuah voltage proporsional pada energi pada setiap rangkaian piksel. CCD digunakan oleh tenaga kesehatan dalam bidang kedokteran gigi untuk radiografi intraoral, panoramic dan sefalometric . Detektor CCD mempunyai permukaan aktif yang lebih kecil areanya dibandingkan detektor lain, CCD memerlukan kabel langsung yang terhubung dengan komputer. Berarti komputer dari sistem dasar CCD harus dekat dengan pasien saat eksposur terjadi dan tidak dapat digunakan untuk memberi pelayanan pada lebih dari satu operator tanpa memindahkan alat. CCD sistem yang koneksinya langsung dengan komputer membuat gambar yang instan. Jarak dinamis dari CCD lebih sedikit dari film radiografi. Namun eksposur radiografi CCD lebih besar dibandingkan detektor pada direk digital radiografi lain. White and Pharoah .2000.Oral radiology and Principles Interpretation. Mosby Inc. Missouri Digital dental radiologi menggunakan dua metode yaitu CCD dan Photostimulable Phosphor Imaging Plates. Keduanya dapat digunakan pada dental surgery dengan komputer konvensional. CCD adalah sensor yang paling umum digunakan, saat x-ray konvensional unit digunakan untuk memproyeksikan cahaya x-ray ke sensor , sebuah energi elektronik dibentuk dan sinyal analog diproduksi dan digital converter mengubah sinyal analog dari ccd menjadi representasi numeric yang dapat dikenali komputer. Lalu gambaran radiografi terlihat di monitor dan dapat dimanipulasi untuk mengubah kontras , resolusi, orientasi dan ukuran. CCD adalah detektor solid state terdiri dari susunan X-ray atau fosfor yang sensitif cahaya pada sebuah chip silikon murni. Phosphor ini mengubah X-ray yang datang menjadi gelombang yang sesuai dengan response peak dari silikon. RVG (Radio Vosio Graphy)terdiri dari 3 bagian utama , Bagian radio terdiri dari unit X-ray konvensional , timer yang tepat untuk pemaparan singkat dan sensor kecil untuk merekam gambar. Sensor mempunyai layar reseptor yang kecil yang mentransmisi informasi via berkas fiberoptik ke CCD miniatur. Sensor dilindungi dari degradasi xray oleh sebuah fiberoptic shield dan dapat disterilisasi dingin untuk kontrol infeksi. Sarung latex disposable digunakan untuk melindungi sensor saat digunakan. Karena sensor tidak butuh dipindahkan dari mulut setelah pemaparan, waktu untuk mengambil gambar lebih dari satu dapat dikurangi. Porsi visio dari sebuah sistem menerima dan menyimpan sinyal yang datang selama

pemaparan dan mengubah poin demi poin menjadi satu dari 256 gray levels yang khas. Ini terdiri dari sebuah video-monitor dan unit tampilan processing. Saat gambar ditransmisi ke unit processing , gambar digigitalisasi dan diingat oleh komputer. Unit ini memperbesar gambar 4kali untuk tampilan cepat pada video-monitor dan mempunyai kapabilitas tambahan dari memproduksi gambar berwarna. Ini juga dapat menampilkan gambar multipel secara spontan, termasuk serial gambaran seluruh rongga mulut dalam 1 layar. Fitur zoom juga ada untuk memperbesar porsi gambar sampa ukuran wajah-layar. Bagian Graphy dari unit RVG terdiri dari peralatan penyimpanan digital yang dapat dihubungkan dengan bermacam macam print out atau mass storage device untuk penglihatan selanjutnya atau secepatnya. Grag, Nisha and Amit.2010. textbook of operative dentistry. Jaypee brothers medical publishers. New delhi

Pada beberapa sistem , gambar x-ray terlebih dahulu diubah menjadi light image oleh layar luminescent radiosensitif. Lebar dari area sensitif dari chip CCD sekitar 20 mm dan tinggi sekitar 24 dan 29 mm. Banyaknya piksel pada area ini daaari 134x203 sampai 385x576. Jelas bahwa area aktif dari sensor lebih kevil dari film dental konvensional. Hanya satu molar atau dua bicuspid atau gigi depan bisa tergambar pada waktu yang sama.saah satu sistem yang digunakan, Pada trophy RadioVisioGraphy (RVG) x-ray awalnya mengenai layar masuk (mouyen et.al 1989,1991) Pada layar ini , energi radiasi diubah menjadi energi cahaya. Gambar cahaya ditransfer ke CCD chip menggunakan sebuah susunan 2D dari fiber optik, Gambar mungkin sedikit distorsi pada border karena fiber optik, namun distorsi tidak mempunyai efek signifikan pada kualitas gambar diagnostik pada situasi normal. Taylor,Russel;Lavallee,Stephane et,al.1996. Computer Integrated Surgery.Massachusets Instit ute of technology. USA

COMPLEMENTARY METAL OXIDE SEMICONDUCTORS (CMOS) adalah dasar untuk kamera video khas consumer-grade. Teknologi cmos ini banyak digunakan dalam pembangunan central processing unit computer serta detectors video kamera dan teknologi ini lebih murah daripada yang digunakan dalam pembuatan CCDs. Biasanya teknologi ini dimanfaatkan dalam aplikasi intraoral (Pharoah, 2004)

CMOS dapat digunakan untuk dental imaging karena adanya scintilator dilapisi aluminium dengan fotodioda. Lapisan scintilator sinar X ini adalah untuk konversi sinar X ke cahaya tampak , lalu menjadikannya sebagai sinyal listrik dengan mean dari array photodiode. Scintilator ini diisolasi dengan scintilator berdekatan oleh aluminium yang membenar refleksi multiple dan memandu semua cahaya ke fotodioda. Lapisan reflektif di atas scintilator membatasi cahaya di dalam scintilator dan meningkatkan eficiensi . Enkapsulasi aluminium meningkatkan ketebalan scintilator dengan cross talk dan resolusi spasial yang baik.CMOS memiliki kelebihan relative dengan CCD, karena implementasi dari detector sinar X. ( Ramos, CMOS memiliki fitur penting untuk memenuhi permintaan untuk system pencitraan daya rendah, miniature dan hemat biaya. Selain itu sensor gambar CMOS dapat mengintegrasi secara monolitikal dari sejumlah besar VLSI elektronik dan mengurangi biaya komponen dan pengemasan. Sensor dari CMOS (CMOS APS sensor) meskipun menunjukan sensitivitas yang lebih rendah namun juga menunjukan lower background noise floor jika dibandingkan dengan slow scan CCD. Sehingga teknologi ini merupakan pilihan yang baik untuk perkembangan digital autoradiografi di masa mendatang. (Cabello,dkk, 2006)

Anda mungkin juga menyukai