Anda di halaman 1dari 33

Quality Control

HCR, LCR DAN LINIERITY

Darmini, S.Si, M.Kes

1
High Contrast Resolution (HCR)
• HCR : Jarak minimum antara dua obyek yg memungkinkan
dilihat secara terpisah dan berbeda (Papp Jeffri, 2006)

• Mengukur seberapa besar pemindai membedakan antara dua


benda kontras tinggi ditempatkan berdekatan, dan seberapa
kecil objek yang dapat divisualisasikan.
HCR digunakan utk:

• Mendeteksi the edge of structures,


• Margin of tumor,
• Small Foreign bodies, dan
• Small bony structures
Faktor yg mempengaruhi HCR
• The Reconstruction algorithm filter yg smooth
atau (proses matematis backprojection dan convolution.)
• Detector width semakin sempit semakin detail
semakn lebar akan blur
• The effective slice thickness
• The object to detector distance
• The x-ray tube focal spot size
• The matrix size
Prosedur

1) Methode an edge (metode tepi)


Untuk menentukan fungsi PSF (Point Spread function)
PSF secara matematis diubah utk mendapatkan MTF (Modulation
Transfer function). Proses nya membutuhkan waktu yg cukup dan
biasanya diselesaikan oleh fisika medis

2) Method a bar or hole pattern


Digunakan untuk spatial resolution
Karakteristik phantom
• Phantom yang digunakan memiliki pola bar/serangkaian lubang .
• Setiap batang derai berisi satu set dari 5 lubang /bar & ruang dimensi yang
sama
• Setiap blok menurun dlm ukuran dr satu pola yg lain.
• Lubang-lubang dapat diisi dg udara (kontras 100 %),
air ( kekontrasan 12 sampai 20% ).
• Semua lubang atau bar harus terlihat pada gambar pemindaian;
• Evaluasi : pada baris terkecil di mana semua (lima) bar & ruang dpt jelas
terlihat.
• Blok resolusi berisi bar : ukuran 1.6mm, 1.3mm, 1.0mm, 0.6mm, 0.5mm
• Baris terkecil jelas terlihat menunjukkan kinerja yang lebih baik dari
scanner dan kualitas gambar.
 Panah kuning menunjukkan pola bar di phantom yang digunakan untuk
mengukur resolusi tinggi.
 Gambar yang dihasilkan terlihat di sebelah kanan.
 Perhatikan pola bar diisi dengan udara memberikan kontras 100%.
 Baris terkecil bar dicatat dan dibandingkan dengan nilai dasar dalam tes ini.
 Hasil yang diharapkan adalah bahwa satu set lengkap bar atau lubang di
beberapa baris di kisaran 0,75-1,0 mm atau
 0,5% kontras untuk 5 mm untuk CT scanner modern.
 Untuk menentukan kontras tinggi
resolusi spasial.
 Resolusi spasial adalah ukuran dari
seberapa baik dua benda kontras
tinggi ditempatkan berdekatan dapat
dibedakan.
 Gambar phantom ini dua benda
resolusi tinggi adalah kaca (120 HU)
dan air (HU = 0) terlihat di ruang
antara bar.
 Masing-masing pola terdiri dari lima
bar dan ruang disebut line pair.
 Ukuran masing-masing pola adalah
1.6 mm yang terbesar dan 0.5 mm
yang terkecil.
 Line pair terkecil terlihat di 0.8 mm.
 Untuk memvalidasi tes ini pola bar 1.6 mm diukur menggunakan ROI kotak
(panah kuning).
 Kotak ROI harus berukuran sampai cocok menjadi pola.
 Mengukur standar deviasi dari piksel dalam ROI ini untuk mendapatkan
penilaian kuantitatif perubahan dalam resolusi sistem.
 Pengukuran standar deviasi harus 40 +/- 4. hrs dibandingkan dengan
pengukuran dasar di penerimaan peralatan untuk akurasi.
 Kemudian, mengambil pengukuran pola lainnya, atau bergantian dari pola
terkecil dengan pasangan garis terlihat dan dicatat
Evaluasi HCR
• Membutuhkan pola tes resolusi tinggi di phantom.
• Menentukan baris terkecil lubang atau bar yang dapat terlihat jelas
memberikan pengukuran.
• Mengharapkan hasil untuk menunjukkan set lengkap bar atau lubang di
beberapa baris di kisaran 0,75-1,0 mm.
• Uji HCR harus dilakukan setelah penerimaan peralatan dan bulanan.
• Dasar penerimaan atau direferensikan dengan spesifikasi pabrik.
• Kegagalan Uji bisa disebabkan oleh :
Focal spot sinar-X, keausan mekanis yang berlebihan dalam gerakan
gantry, misalignment komponen elektromekanis, atau kegagalan detektor.
• Setiap perubahan dalam tes dari baseline harus dilaporkan segera.
PROSEDUR EVALUASI

• Amati pencitraan dari • Batas Garis yang tegas pada


Modul 4 Phantom ACR, citra dengan ketelitian 5 lp/
akan terlihat 8 kelompok harus terlihat jelas untuk CT
garis yang terdiri dari Scan dengan Protokol
beberapa macam tingkat Abdomen
ketelitian (4 , 5, 6, 7,8,9,10, • Batas Garis yang tegas pada
12 lp/cm. citra dengan ketelitian 6 lp/
• Atur Window Width = 100, harus terlihat jelas untuk CT
Window Level 1100 Scan dengan Protokol Head.
• Amati citra dari setiap
kelompk pasangan garis
Low Contrast Resolution (LCR)
• Tujuan untuk mengetahui kemampuan pemindai dapat
membedakan benda kontras rendah.
• Tubuh manusia terdiri dari jaringan lunak, dan kontras rendah.
• Untuk mendeteksi tumor low-density yang terletak di jaringan
lunak.
• Daerah anatomi yang penting adalah otak, ginjal, dan hati.
• Untuk meningkatkan perbedaan kepadatan seringkali
menggunakan MK Intra vena /oral
• Dg MK dapat meningkatkan sensitivitas resolusi kontras
rendah.
Low Contrast Resolution (LCR)

 LCR Sangat penting.


 Semakin baik LCR, semakin besar
kemampuan untuk memvisualisasikan
perubahan kecil dalam kepadatan dalam
suatu objek.
 (Mis : perbedaan antara materi putih dan
abu-abu dalam cerebrum, patologi dalam
setiap organ jaringan lunak)
Low Contrast Resolution (LCR)
• Kemampuan untuk menampakkan obyek yang
kecil 2-3 mm dengan variasi kerapatan yang
sangat rendah.
• Dibandingkan dengan konvensional
radiography contrast resolution pada CT lebih
baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
CONTRAST RESOLUTION
 Photon flux
 Slice thickness
 Patient size
 Sensitifitas detektor
 Rekonstruksi algorithma
 Image display
 Image recording
 Noise
Low Contrast Resolution (LCR)
• Sensitivitas kontras rendah pada CT scan lebih unggul
dari radiografi konvensional.
• CT dapat menampakkan perbedaan kecil dalam
kepadatan jaringan karena harus ada
• setidaknya kepadatan perbedaan 10% untuk
mendeteksi dengan pencitraan x-ray konvensional.
• CT di sisi lain mampu memberikan perbedaan
kepadatan 0,1%.
Low Contrast Resolution (LCR)
 Resolusi kontras rendah adalah ukuran lubang terkecil terlihat
untuk tingkat kontras yang diberikan dan dosis.
 Phantom mengandung membran polystyrene diolah dan
tersuspensi dalam air.
 Membran dengan lubang mulai dari 10.0mm, 7.5mm, 5.0mm,
3.0 mm dan 1.0mm.
 Dasar dari tes ini adalah bahwa jumlah objek divisualisasikan
pada gambar phantom yang ditentukan, dan nilai rata-rata
dari setiap lubang divisualisasikan dan dicatat.
 Lubang-lubang terkecil yang harus divisualisasikan adalah 5
mm atau lebih kecil untuk 5% objek kontras.
 Gambar ini merup kontras pendeteksian phantom rendah menampilkan
berbagai ukuran lubang yang digunakan untuk menentukan kontras
rendah (kiri).
 Berbagai ukuran diberi label pada gambar kanan;
 Tes ini mengukur kemampuan scanner untuk mendeteksi kepadatan
benda ketika dekat dengan kepadatan latar belakang dari benda.
 Kontras resolusi rendah ditentukan sebagai perbedaan di HU objek dan
latar belakang.
 Noise yang tinggi dalam gambar akan menyebabkan penurunan resolusi
rendah kontras.
 Untuk mendapatkan ukuran yang akurat dari kontras rendah kita perlu
mengetahui CT number untuk membran polistiren.
 Hal ini dilakukan dengan mengambil CT number untuk air di area yang
tidak termasuk membran.
 Pengukuran : diambil daerah yang
meliputi membran ditumpangkan di
atas air (disebut air ditambah
membran).
 CT number membran (CT number air
+membran).
 Untuk melakukan tes ini, dengan cara
mengukur menggunakan ROI kotak di
atas dan di bawah membran di bagian
air (berlabel A dan B pada gambar
phantom di bawah). Ambil ROI kotak di
membran polystyrene di atas lubang
(berlabel B) dan di bawah lubang
(berlabel C). Kurangi "A" dari "B" dan
kurangi "D" dari "C".
 Selanjutnya dicatat pada WW 20 dan
WL ke CT number yg direkam untuk air.
 Hal ini akan memungkinkan untuk
pembacaan yang akurat dari jumlah
lubang terlihat.
Prosedur
• Tempatkan ROI berupa lingkaran dengan luas
• Cari gambar terbaik yang terletak
100 mm2 pada lingkaran besar
pada Modul 2 phantom hingga
muncul citra beberapa kelompok • Buat ROI kedua dengan luas yang sama dan
lingkaran. (1 Lingkaran besar dan tempatkan di antara lingkaran besar dengan
beberapa kelompok lingkaran kecil) kelompok lingkaran 6 mm
• Atur Window Width 100 dan Window • Catat nilai mean pada ROI yang berada pada
Level 100. lingkaran besar (A), catat nilai mean pada
ROI kedua yang berada di luar lingkaran
• Setelah diatur WW dan WL, maka
besar (B), catat nilai standar deviasi (SD) dari
akan terlihat satu lingkaran besar dan
ROI yang berada di luar lingkaran besar, lalu
beberapa kelompok lingkaran kecil.
gunakan
• Lingkaran Besar memiliki diameter 25
• formula:
mm, sedangkan kelompok lingkaran
yang lain memiliki diameter 2 mm, • CNR = |A-B|/SD
3mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm • Gunakan nilai absolut pada nilai negatif (-),
jangan masukkan penghitungan negatif (-)
pada perolehan nilai CNR.
Evaluasi LCR
• CNR untuk pemeriksaan CT dengan menggunakan
protokol kepala dan Abdomen dewasa harus > 1
• CNR untuk pemeriksaan CT dengan menggunakan
protokol abdomen pediatric harus > 0,4
• CNR untuk pemeriksaan CT dengan menggunakan
protokol kepala pediatric harus > 7
Akurasi & Linearitas Keluaran Radiasi
• Peralatan: Ionisasi chamber (pensil detektor)
• Metode:
– Detektor diletakkan di pusat rotasi gantri;
– Pengukuran dilakukan pada 120 kVp, lebar slice 8-10 mm dan mAs
bervariasi ( 100 mAs, 120 mAs, 150 mAs, 180, mAs, dan 200 mAs)
– Catat dosis serap yang terukur (mGy)
• Analisis
– Hitung

 Gy    Gy 
CL    max   min
mAs mAs
 Gy    Gy 
 mAs  max  mAs  min

– Atau plot nilai mAs versus mGy, hitung koefisien regresi linear, R

24
Akurasi & Linearitas Keluaran Radiasi
• Kesesuaian
– Akurasi pada 120 kVp, 100mAs, keluaran radiasi = 20 – 40 mGy/mAs
– CL ≤ 0,1 atau R ≥ 0,99

25
Akurasi & Linearitas Keluaran Radiasi
Keluaran Radiasi
Akurasi Keluaran Radiasi

kVp Time (s) mA mGy mGy/mAs

120 1 100 20

1 100 30

1 100 40

1 120

1 150

1 180

1 200

CL = 40 -20 /40 + 20 = 20/60=0,33/30 = 0,011

Dosis pada 120 kVp, 100 mAs =

Kesesuaian (Ya/Tidak) = < 0,1 (sesuai)


26
Uji Linierity CT number
• Tujuan : Menilai linearitas CT
Number dengan densitas
elektron dari material yang di
scan
• Peralatan: Phantom CT –
Catphan
• Metode:
– Lakukan Scanning seperti pada
pengukuran image uniformity
– Perhatikan citra pada layar
monitor, seleksi area / regions
of: interest
LDPE (ROI) bagian citra
Low density polyethylene

dari material-material dan catat


nilai CT Number.
27
LINEARITAS CT NUMBER

• Analisis

• Plot antara list data elektron density


dan list data CT number-nya,
kemudian buat grafik garis lurus
(linear) dan hitung/tampilkan
koefisien regresi linear (R)
• Kesesuaian
R ≥ 0,99 28
LINEARITAS CT NUMBER (Lanj.)
Technique Factor
Phantom yang
digunakan
kVp
mA
Time
mAs
Focal Spot
cal-FOV (mm)
Display-FOV
Detector size
No of detector rings
Reconstructed Slice
Width
Axial/Pitch
Reconstruction Filter
Grafik Linearitas CT Number
Reconstruction 12.000
Algorithm y = 1.9398x - 1.5425
10.000 R² = 0.9484
CT Number /Noise values
image Elektron Density 8.000
Catphan 500 CT# Noise
a - air 0,000 6.000 Series1
b - LDPE 3,155
c - Acrylic 3,833 Linear (Series1)
4.000
d - Teflon 6,240

2.000

CL = 0.000
R^2
1 2 3 4 5 6
R

29
Prosedur CT Number
• Cari gambar terbaik pada modul, atur Window
Width 400 Window Level 0
• Buat ROI berupa lingkaran dengan luas 200
mm2
• Tempatkan ROI ke dalam citra lingkaran
sample material phantom
• Pastikan ROI berada pada pertengahan citra
lingkaran material phantom
• Pastikan Posisi Phantom benar..
Evaluasi CT Number
• Polyethyline HU antara -107 hingga -87
• Air HU antara -7 hingga + 7 (yang dianjurkan +
5 HU)
• Acrylic HU antara + 110 hingga 130
• Tulang HU antara +850 hingga +970
• Udara HU antara -1005 hingga -970
Terima kasih
Atas perhatiannya,

33

Anda mungkin juga menyukai