“PROFESI BIDAN”
Disusun oleh :
Kelompok 3
1.Defenisi Bidan
Kebidanan adalah suatu profesi yang diakui secara internasional dan memiliki praktisi diseluruh
dunia. Berikut ini beberapa defenisi bidan
Menurut International Confederation Of Midwives (ICM), yang dianut dan diadopsi oleh seluruh
organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation ofInternational
Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala direview dalam pertemuan
Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan
Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah
(lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Menurut Permenkes No. 1464/MENKES/PER/X/2010
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia)Seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan
yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secarah sah mendapat
lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan
2. Defenisi Profesi
4.Karakteristik Profesi
Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri-ciri khas yang khusus yaitu sebagai pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Bidan mempunyai tugas yang
unik yaitu:
Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sehubungan dengan anggota profesi yang
harus memberikan pelayanan professional. Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan, perlu
dibahas bahwa bidan tergolong jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu jabatan
struktural dan jabatan fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur
berjenjang dalam suatu organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta
dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan negara. Selain fungsi dan
perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan fungsional juga berorientasi kwalitatif. Dalam
konteks inilah jabatan bidan adalah jabatan fungsional profesional, dan wajarlah apabila bidan tersebut
mendapat tunjangan profesional.
a) Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnya secara profesional.
b) Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu standar
pelayanan kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan.
c) Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan profesinya.
d) Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya.
e) Bidan member pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
f) Bidan memiliki organisasi profesi.
g) Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyrakat.
h) Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan.
C. PROFESIONALISME
Jabatan profesional perlu dibedakan dengan predikat profesional yang diperoleh dari jenis
pekerjaan hasil pembiasaan melakukan keterampilan tertentu (melalui magang atau keterlibatan langsung
dalam situasi kerja tertentu dan mendapatkan keterampilan kerja sebagai warisan orang tua
atau pendahulunya).
Seorang pekerja profesional perlu dibedakan dari seorang teknisi. Baik pekerja profesional
maupun teknisi dapat saja terampil dalam unjuk kerja (misalnya menguasai teknik kerja yang sama, dapat
memecahkan masalah teknis dalam bidang kerjanya). Akan tetapi, seorang pekerja profesional dituntut
menguasai visi yang mendasari keterampilannya yang menyangkut wawasan filosofis, pertimbangan
rasional dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya.
CV. Good menjelaskan bahwa jenis pekerjaan professional memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu
:memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi pelakunya (membutuhkan pendidikan prajabatan
yang relevan). Kecakapan seorang pekerja professional dituntut memenuhi persyaratan yang telah
dilakukan oleh pihak yang berwenang (misalnya: organisasi profesi,konsorsium, dan pemerintah) dan
jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan atau Negara.
Berdasarkan uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa bidan tergolong jabatan
professional karena memenuhi ketiga macam persyaratan diatas. Secara rinci ciri-ciri jabatan profesional
adalah sebagai berikut :
1. Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuaidengan
tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialisasi).
2. Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasaan atau
latihan rutin yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap. Jabatan
profesional menuntut pendidikan juga. Jabatan yang terprogram secara relevan serta berbobot,
terselenggara secara efektif, efisien dan tolak ukur evaluatifnya.
3. Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya
didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap jabatan dan perannya, dan
bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya. Hal ini mendorong pekerja profesional
yang bersangkutan untuk selalu meningkatkan(menyempurnakan) diri serta karyanya. Orang
tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memiliki etos kerja tinggi.
4. Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya.Jabatan
profesional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh pelakunya, hal ini
menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan tanggungjawab profesional tersebut.
D.BIDAN SUATU JABATAN PROFESIONAL
Sikap profesional Bidan tidak terlepas dari harapan masyarakat tentang profil seorang Bidan.
Survei tentang kinerja bidan yang dilakukan oleh Organisasi Profesi dan asosiasi institusi pendidikan
kebidanan pada Tahun 2010 melalui pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa pada intinya masyarakat
mengharapkan Bidan yang ramah, terampil dan tanggap di bidangnya. Mencermati harapan masyarakat
tersebut, Organisasi Profesi dan stakeholders terkait menyusun suatu standar kompetensi Bidan yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan.
Bidan adalah jabatan profesional. Persyaratan dari bidan sebagai jabatan profesional telah
dimiliki oleh bidan tersebut. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut.
Organisasi bidan di indonesia adalah ikatan bidan indonesia (IBI). IBI dibentuk berlandaskan
pancasila dan didasari rasa keprihatinan dan kesadaran untuk membela dan mempertahankan kepentingan
bangsa dan masyarakat pada umumnya dan kepentingan wanita pada khususnya.IBI berdiri pada
tanggal 15 September 1950 dirumah sakit budi kemuliaan yang beranggotakan seluruh bidan indonesia.
Seperti organisasi lainnya, IBI juga memiliki kelembagaan atau pengorganisasian dari pusat
sampai ranting.
1. Kepengurusan IBI tingkat nasional “pengurus pusat” berkedudukan di ibu kota Negara dimana
Departemen Kesehatan berada. Pengurus pusat mempunyai tugas: menyusun dan menetapkan
kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan organisasi nasional
berdasarkan AD/ART, membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan instansi
pemerintah dan lembaga/badan swasta dipusat serta organisasi wanita dan organisasi profesi baik
dalam atau luar negeri.
2. Kepengurusan IBI tingkat propinsi “pengurus daerah” berkedudukan di ibu kota propinsi,
bertugas: mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan organisasi di cabang ranting
sesuai kebijaksanaan dari pengurus pusat serta sesuai dengan situasi dan kondisi melalui
musyawarah, mengadakan hubungan dengan instansi pemerintah dipropinsi maupun organisasi
wanita dan organisasi lainnya serta instansi pemerintah.
3. Kepengurusan IBI tingkat kabupaten “pengurus cabang” Berkedudukan dikabupaten, mempunyai
tugas: melaksankan kegiatan yang telah ditetapkan oleh pengurus pusat melalui pengurus daerah,
membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah atau
nonpemerintah setempat dan khususnya masyarakat wanita.
4. Kepengurusan IBI tingkat ranting “pengurus ranting” berkedudukan masing-masing kewedanan
atau wilayah kecamatan, dapat didirikan apabila jumlah anggotannya lebih dari 5 orang termasuk
didesa.
Bidan sebagai salah satu anggota profesi yang diakui secara nasional dan internasional
mempunyai ciri-ciri khas yang khusus yaitu sebagai pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Yang mana bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu sebagai
berikut :
a) Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnya secara profesional.
b) Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu standar
pelayanan kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan.
c) Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan profesinya.
d) Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya.
e) Bidan member pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
f) Bidan memiliki organisasi profesi.
g) Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyrakat.
h) Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5106881/Kebidanan_sebagai_salah_satu_pro
fesi