Anda di halaman 1dari 11

PENGALAMAN BERTUGAS SEORANG BIDAN

DISUSUN OLEH :
NAILA
PO713211211042
KELAS T1 A

1
Kata pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang


telah memberikan kemudahan bagi saya dalam menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Makalah yang berjudul “PROFESI DAN
PROFESIONALISME BIDAN” ini membahas mengenai pengertian,
fungsi, ciri-ciri dan syarat menjadi profesi bidan yang profesional. Dalam
penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. Saya sadar
bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga kehadiran
makalah ini diharapkan mampu menjadi tambahan wawasan informasi
penting bagi kita semua.
Pinrang, 24 september 2021

2
Daftar isi

1. Sampul.........................................................................................1

2. Kata pengantar.............................................................................2

3. Daftar isi.......................................................................................3

4. Bab I pendahuluan........................................................................4

5. Bab II pembahasan........................................................................5

6. Definisi internasional bidan...........................................................6

7. Profesi dan profesional bidan........................................................6

8. Praktik bidan profesional...............................................................9

9. Bab III penutup/kesimpulan..........................................................11

3
Bab I : pendahuluan

Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu


profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan
muncul sebagai wanita untuk mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. peran dan posisi bidan di masyarakat sangat dihargai dan
dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat
membesarkan hati mendampingi serta menolong ibu yang melahirkan
sampai ibu dapat merawat bainya dengan baik. Zaman prasejarah
dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir yang berani ambil
resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang
diperintahkan oleh Fir’aun untuk dibunuh, mereka sudah menunjukkan
sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela
orang-orang yang berada dalam posisi yang lemah yang pada zaman
modern ini disebut peran advokasi.

4
Bab II : Pembahasan

1. DEFINISI INTERNASIONAL BIDAN

Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program


pendidikan kebidanan, yang seharusnya diakui di
negaratempatnyan berada, berhasil menjalankan program
studinya di bidang kebidanan dan memenuhi kualifikasiyang
diperlukan untuk dapat terdaftar dan/ atau izin resmi untuk
melakukan praktek kebidanan. Ia harus dapat memberikan
supervise, perawatan dan saran yang diperlukan kepada ibu
selama periode kehamilan, persalinan dan pascapartum,
membantu kelahiran sebagai tanggung jawabnya, dan merawat
bayi serta bayi baru lahir. Perawatan ini mencakup tindakan
preventif, deteksi keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya
mendapatkan bantuan medis dan pelaksanaan tindakan
kedaruratan bila bantuan medis tidak tersedia. Bidan memiliki
tugas penting dalam hal konseling dan penyuluhan kesehatan
tidak hanya bagi ibu tetapi juga keluarga dan komonitas, tugas
tersebut harus meliputi penyuluhan antenatal dan persiapan
menjadi orang tua dan dikembangkan sampai area tertentu,
sepeti: ginekologi, keluarga berencana dan perawat anak. Bidan
bias praktek dirumahsakit, klinik, unit kesehatan, di rumah dan
layanan lainnya.

2. PROFESI DAN PROFESIONAL BIDAN

Secara umum, profesi merupakan pekerjaan yang memiliki


pengetahuan khusus, melaksanakan peranan bermutu,
melaksanakan cara yang disepakati, merupakan ideologi, terikat
pada kesetiaan yang diyakini dan melalui pendidikan perguruan
tinggi. Profesi sebagai suatu pekerjaan dalam melaksanakan
tugasnya memerlukan tehnik dan prosedur, dedikasi, sert peluang
lapngan pekerjaan yang berorientasi pada pelayanan, memiliki
kode etik yang mengarah pada orang atau subyek. (Atik
Purwandari;2008) Profesi dapat pula diartikan sebagai suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para

5
anggotanya. Keahlian tadi diperoleh melalui apa yang disebut
profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang
menjalani profesi itu (inservice training)
Mengenai ciri-ciri jabatan tersebut sebagai profesi, beberapa ciri-
ciri yang di berikan adalah sebagaimana diuraikan oleh Atik
Purwandari meliputi :
1. Bersifat unik
2. Dikembangkan dengan teliti
3. Mempunyai wadah organisasi
4. Ekerjaan yang mempunyai kode etik
5. Pekerjaan yang mendapat imbalan jasa
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang yang memiliki profesi
tersebut Menurut Atik Purwandi, dkk cirri-ciri profesi adalah
sebagai berikut:
1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya
dengan program dan jenjang pendidikan yang baku
3. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur pelaku etik para
anggotanya dalam memperlakukan kliennya
5. Ada sistem imbalan jasa pelayanan yang adi dan baku
Pengertian profesional menunjuk 2 hal, yaitu orang yang
menyandang suatu profesi dan penampilanseseorang dalam
melakukan pekerjaannyayang sesuai dengan profesinya. Dalamm
pengertian kedua ini, istilah professional dikontraskan dengan
“nonprofessional” atau “amatir”. Dalam kegiatan sehari-hari orang
professional melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang
dimilikinya, jadi tidak asal tahu saja. Seorang anggota profesi dan
melakukan pekerjaannya haruslah professional. Setiap anggota
profesi baik secara sendiri-sendiri atau dengan cara bersama
melalui wadah organisasi profesi dapat belajar, untuk mendalami
pekerjaan yang sedang disandangnya dan belajar dari masyarakat
apa yang menjadi kebutuhan mereka saat ini dan saat yang akan
datang sehingga pelayanan kepada pemakai ( klien) akan semakin
meningkat Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir
sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu
dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat bayinya
dengan baik. Bidan bekerja berdasarkan filosifi yang dianut

6
keilmuan, metode kerja, standar praktek, pelayanan dan kode etik
profesi yang dimiliki. Suatu jabatan profesi yang disandang oleh
anggota profesi tentu mempunyai ciri-ciri yang mampu
menunjukkan sebagai jabatan yang professional
Ciri-ciri jabatan professional adalah:
1. Pelakunya secara nyata dituntu cakap dalam bekerja, memiliki
keahlian sebagai tugaskhusus serta tuntutan jenis jabatannya
(cenderung spesialis)
2. Kecakapan atau keahlian seorang pekerja professional bukan
hasil pembiasaan atau latihan rutinyang terkondisi, tetapi perlu
memiliki wawasan keilmuan yang mantap. Jabatan professional
menuntut pendidikan.
3. Pekerja professional dituntu berwawasan luas sehingga pilihan
jabatan atau kerjanya harus disadari dengan nilai-nilai tertentu
sesuai jabatan profesinya. Pekerja professional bersikap positif
terhadap jabatan dan perannya, bermotivasi danberusaha
berkarya sebaik baiknya.
4. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari
masyarakat atau negaranya
Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang
harus dipenuhi oleh pelakunya. Ini menjamin kepantasan
berkaryadan sekaligus merupakan tanggung jawab professional.
Bidan sebagai tenaga professional termasuk rumpun kesehatan.
Untuk menjadi jabatan professional, bidan harus mampu
menunjukkan ciri-ciri jabatan professional, yaitu:
1. Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus
atau spesialis
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat
4. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
5. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh
pemerintah
6. Memiliki organisasi profesi sebagai wadaH
7. Memiliki kode etik bidab
8. Memiliki etika bidan
9. Memiliki standar pelayanan
10. Memiliki standar praktek

7
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan
mengembangkan profesi sebagai kebutuhan masyarakat
12. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana
pengembangan kompetensi Sebagai bidan professional.

Selain memiliki syarat-syarat jabatan professional bidan juga


dituntut memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menjaga agar pengrtahuannya tetap up to date terus
mengembangkan ketrampilan dan kemahiran agar bertambah luas
serta mencakup semua aspek peran seorang bidan
2. Mengenali batas-batas pengetahuan, ketrampilan pribadinya
dan tidak berupaya melampaui wewenangnya dalam praktek klinik
3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta
konsekuensi dari keputusan tersebut
4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter
dan perawat) dengan rasa hormat dan martabat
5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan
rumah sakit pendukung untuk memastikan system rujukan yang
optimal
6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencakup
penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji
ualang kasus audit maternal/ perinatal
7. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktek,
Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan
8. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi
hidup mereka dan menghilangkan praktek kultur yang sudah
terbukti merugikan kaum wanita
Tuntutan berat tehadap tugas bidan adalah selalu berhadapan
dengan sasaran dan target pelayanan kebidanan, KB dan
pelayanan kesehatan masyarakat dengan memperkuat
kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan, dan sejumlahkeahlian
yang diterima dan berguna bagi masyarakat. Konsekuensi logis
dari semua itu karena kepercayaan, sikap, ilmu pengetahuan dan
keahlian yang bermanfaat dan diterima oleh sebuah masyarakat
itu senantiasa berubah. Maka untuk menghadapi masyarakat
8
seperti itu seorang bidan harus mempersiapkansegenap
kemampuan dan keahliannya untuk menghadapi segala bentuk
perubahan. Proses dinamika masyarakat itulah yang
menyebabkan bidan dapat menjai agen pembaharu yang
mengambil peran besar, dan peran iniakan dapat dimainkan oleh
bidan jik alasannya memang mendayagunakan secara optimal.
Masalah ketenagaan atau bidan merupakan masalah besar yang
dihadapi para pemimpin mengembangka sumber daya manusia itu
( bidan ) terutama pada saat bertugas di desa pada lingkungan
yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam.

3. PRAKTIK BIDAN PROFESIONAL

Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam


memberi pelayanan/ asuhan kebidanan kepada klien dengan
pendekatan manajemen kebidanan. Manajemen kebidanan adalah
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Standar Pelayanan Kebidanan
meliputi 24 standar yang dikelompokkan sebagai berikut:
1. Standar Pelayanan Umum
2. Standar Pelayanan Antenatal
3. Standar Pertolongan Persalinan
4. Standar Pelayanan Nifas
5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-Neonatal (
6. standar pelayanan Antenatal
7. Standar Pengelolaan dini Hipertensi pada kehamilan Standar
8. Persiapan Persalinan Standar Pertolongan Persalinan
9. Asuhan saat persalinanStandar
10. Persalinan yang aman Standar
11. Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat Standar
12 Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi
Standar Pelayanan Nifas
13. erawatan bayi baru lahir Standar
14. Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan Standar
15. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas Standar
Penanganan Kegawatan Obstetri dan Neonatal

9
16. Penanganan perdarahan pada kehamilan Standar
17. Penanganan kegawatan pada eklamsia Standar
18. Penanganan kegawatan pada partus lama/ macet Standar
19. Persalinan dengan penggunaan vakum ekstraktor Standar
20. Penanganan retensi plasenta Standar
21. Penanganan perdarahan pascapartum primer Standar
22. Penanganan perdarahan pascapartum sekunder Standar
23. Penanganan sepsis puerperalis Standar
24. Penanganan asfiksia neonatarum.

10
Bab III : Penutup

kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari data yang telah di kumpulkan
diatas yaitu, Bidan adalah seorang yang telah menjalani program
pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah
berhasil menyelesaikan studi terkait serta memenuhi persyaratan untuk
terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan.Sebagai
anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagai
pelayan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Kebidanan sebagai profesi merupakan komponen yang
paling penting dalam meningkatkan kesehatan perempuan.

11

Anda mungkin juga menyukai