Anda di halaman 1dari 25

PEMERIKSAAN DALAM ATAU VAGINA

TOUCHER PADA KALA I PERSALINAN


PEMERIKSAAN DALAM
 Pemeriksaan dalam merupakan
bagian terpenting dalam
menegakkan diagnosa, penilaian
dan memantau proses persalinan.
VT bahaya bagi ibu dan janin jika
tidak aseptik.
Pemeriksaan dalam sebaiknya
dilakukan setiap 4 jam. Catat
semua temuan yang ada pada
partograf.
INDIKASI VT
     Kalau ketuban pecah sedangkan
bagian depan masih tinggi. Akibatkan
talipusat menumbung
    Kalau kita mengharapkan pembukaan
lengkap. Mengetahui persalinan maju
menurut rencana
  Kalau ada indikasi untuk
menyelesaikan persalinan misalnya
karena ibu kurang baik atau keadaan
anak yang kurang baik.
TUJUAN Px DALAM
 1.    Vagina terutama dindingnya, apakah ada bagian
yang menyempit
 2.    Keadaan serta pembukaan serviks
 3.    Kapasitas panggul
 4.    Ada / tidaknya penghalang (tumor) pada jalan
lahir
 5.    Sifat flour albus dan apakah ada alat yang sakit
umpamanya bartholinitis, uretritis, sistiis dsb.
 6.    Pecah / tidaknya ketuban
 7.    Presentasi kepala janin
 8.    Turunnya kepala dalam ruang panggul
 9.    Penilaian besarnya kepala terhadap panggul
 10. Apakah partus sudah dimulai / sampai
dimanakah partus telah berlangsung
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DLM VT
 1. Harus ada indikasi untuk
melakukan pemeriksaan dalam
 2. Tidak ada kontra indikasi seperti
: perdarahan pervaginam dan
adanya keradangan sekitar vagina
 3.    Gunakan prinsip aseptik
 4.    Kandung kemih harus kosong
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERIKSA
1. Jari periksa dimasukkan sampai meraba cervix, dari cervix
dapat diten tukan :
 Apakah cervix kaku atau lunak
 Apakah cervix sudah mendatar atau belum.
 Kalau belunm apakah masih panjang atau sudah
pendek.
 Apakah bibir cervix masih tebal atau tipis
 Apakah bibir cervix masih tebal atau tipis
 Berapa pembukaan
2. Keadaan ketuban
 Apakah ketuban ada atau tidak
 Bagaimana keadaan ketuban
3. Tentukan presentasi dan posisi dari anak
 Caranya
 @ Tentukan apa yang menjadi bagian depan
 @ untuk menentukan posisi maka jari kita pergi dulu ke
bawah symphysis, kemudian digerakkan ke belakang.
4.   Turunnya kepala
5. Tentukan ada tidaknya caput succedaneum dan
berapa besarnya caput succedaneum.
6.  Periksa apakah ada bagian-bagian
anak yang menumbung seperti tangan,
lengan, kaki atau tali pusat.
 a.   Kaki tidak dapat diluruskan terhadap
tungkai bawah, tangan dapat diluruskan
terhadap lengan bawah
 b.  Jari kaki kecil dibandingkan dnegan
telapak kaki, jari tangan kira-kira
sepanjang telapak tangan
 c.  Kaki mempunyai 3 tonjolan tulang
ialah 2 buah mata kaki dan sebuah tumit,
tangan hanya mempunyai 3 tonjolan
ialah mata tangan
  
7.   Periksa keadaan panggul
Langkah melakukan pemeriksaan dalam
11. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pemeriksaan
dalam
 Alat

-       Schort (baju pemeriksa)


-       Handuk bersih dan kering -      
-       Meja ginekologui
-       Nierbekken (bengkok)
 Bahan
-       Sarung tangan steril
-       Kapas gulung dalam tempatnya
-       Air DTT dalam tempatnya
-       Sabun untuk cuci tangan
- Larutan klorin 0,5% dalam
DLekatkan alat dan bahan pada klien
b.Tutup pintu dan sampiran
Beritahu klien maksud & trujuan dilakukannya suatu
tindakan atau pemeriksaan.
2. Mencucui kedua tangan pada air
yang mengalir dan menggunakan
sabun cair atau larutan lysol
3 .Atur posisi klien dengan
posisi dorsal recumbent
dimana posisi klien
berbaring terlentang
diatas tempat tidur
dengan kedua lutut
ditekuk dan kedua
telapak kaki menempel
pada tempat tidur. Dan
tutupi badan ibu dengan
sarung atau selimut
4. Pakai sarung tangan DTT / hand
scoon (steril) pada tangan
pemeriksa
5. Membasahi labia
secara hati-hati dengan
menggunakan kasa
steril dan dicelupkan ke
air bersih atau larutan
antiseptik (vulva
hygiene)
6. Memeriksa genetalia
eksterna, apakah terdapat
luka atau massa (termasuk
kondiloma), varikositas
(varises) vulva atau rektum,
atau luka perut di perineum
7. Nilai cairan vagina dan
tentukan apakah terdapat
bercak darah, perdarahan
pervaginam atau mekonium
 a.Jika ada perdarahan
pervaginam, jangan lakukan
pemeriksaan dalam
 b..Jika ketuban sudah
pecah, lihat warna dan bau
air ketuban. Jika mekonium
ditemukan, lihat apakah
kental atau encer dan
periksa DJJ
8. Dengan hati-hati pisahkan labia dengan jari
telunjuk dan ibu jari tangan. Masukkan jari telunjuk
dengan hati-hati, diikuti oleh jari tengah. Pada saat
kedua jari berada di dalam vagina, jangan
mengeluarkannya sebelum pemeriksaan selesai.
Jika ketuban belum pecah, jangan lakukan
amniotomi (pada waktu memasukkan jari
usahakan ibu untuk tarik nafas panjang dan jangan
bersamaan dengan kontraksi)
9. Nilai vagina. Luka parut
lama di vagina bisa
memberikan indikasi
luka atau episiotomi
sebelumnya, hal ini
mungkin menjadi
informasi penting pada
saat kelahiran bayi.
10. Nilai pembukaan dan
penapisan serviks
11. Pastikan tali pusat umbilikus dan / atau
bagian-bagian kecil (tangan atau kaki bayi)
tidak teraba pada saat melakukan
pemeriksaan pervaginam, jika teraba ikuti
langkah-langkah kedaruratan dan segera
rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang sesuai
12. Nilai penurunan janin dan tentukan apakah
kepala sudah masuk panggul. Bandingkan
penurunan kepala dengan temuan-temuan
dari pemeriksaasn abdomen untuk
menentukan kemajuan persalinan
13. Jika kepala dapat
dipalpasi, raba
tontanela dan sutura
sagitalis untuk menilai
penyusupan tulang
kepala dan / atau
tumpang tindihnya dan
apakah kepala janin
sesuai dengan diameter
jalan lahir
14. Jika pemeriksaan sudah lengkap, keluarkan
kedua jari pemeriksa dengan hati-hati.
Lepaskan sarung tangan secara terbalik dan
rendam dalam larutan dekontaminasi
15. Cuci kedua tangan dan segera keringkan
dengan handuk bersih dan kering
16. Bantu ibu untuk mengambil posisi yang
lebih nyaman
17. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai