Anda di halaman 1dari 13

Pathophysiology, Clinical Manifestation

and Diagnosis of Peritonitis

Oleh:
Kenny Fathur Rahman Lubis
7170891382
PEMBIMBING:
dr. Erina Outry Siregar, Sp.B(K)BD
Definisi

Peritonitis adalah suatu


peradangan pada peritoneum yang
merupakan suatu lapisan
membran serosa rongga abdomen
dan organ didalamnya
Anatomi
Klasifikasi
PERITONITIS

Peritonitis Peritonitis Peritonitis


Primer Sekunder Tersier
Etiologi

1. Bakteri : Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, S.pneumoniae,


Enterokokus.
2. Organisme berasal dari penyakit saluran gastrointestinal atau pada
wanita dari organ reproduktif internal
3. Sumber eksternal : cedera atau trauma, inflamasi yang luas dari organ
di luar area peritoneum
4. Penyakit- penyakit yang lain seperti appendicitis, ulkus peptikum,
divertikulitis dan perforasi usus
5. Proses pembedahan : bedah abdominal dan dialysis peritoneal
Patofisiologi Peritonitis
Komplikasi Iritan langsung
Kontaminasi bakteri Perforasi trac GI/trac. Traum dari proses (getah
pada cavum peritoneum Urinarius a organ lambung/empedu/pan
intraabdomen kreas

Peritonitis

Mengaktifkan
Aktivitas peristaltik Keluarnya Pelepasan
neutrofil dan
↓ eksudat fibrosa mediator kimiawi
makrofag
Manifestasi klinis

Nyeri Nyeri tekan


abdomen pada abdomen

Defans
Demam
abdomen
Diagnosis
Anamnesis : Nyeri abdomen yang hebat, nausea,
vomitus
Pemeriksaan Fisik : Demam, Distensi abdomen, Nyeri
tekan abdomen, Defance muscular, bising usus melemah-
hilang, syok dapat terjadi, pada RT sphincter ani melemah
dan nyeri tekan
Laboratorium : Leukositosis, hemokonsentrasi, asidosis
metabolik
X-ray : Ditemukan gambaran ileus, usus halus dan usus
besar berdilatasi, tetapi penemuan tidak khas)
CT scan abdomen
Penatalaksanaan
Peritonitis primer
Diterapi dengan antibiotika, bila
diagnosanya sudah ditegakkan.
Prinsip Penatalaksanaan :
Peritonitis sekunder
1. Mengontrol sumber infeksi
• Atasi penyakit dasar dan kebanyakan 2. Menghilangkan bakteri dan
memerlukan tindakan pembedahan. toksiknya
• Antibiotika spektrum luas dapat diberikan 3. Menstabilkan fungsi sistem tubuh
dan kemudian dirubah jenisnya setelah 4. Mengontrol proses inflamasi
hasil kultur keluar.
Prognosis
Pasien dengan prognosis
terburuk dikarenakan pasien
juga mengalami insufisiensi
ginjal, hipotermia,
hiperbilirubinemia dan
hipoalbuminemia.
Pasien yang memiliki
penyakit hati yang berat yang
mengalami peritonitis
memiliki prognosis jangka
panjang yang buruk.
Tingkat mortalitas peritonitis berdasarkan etiologi
Reference
Mustafa M, Menon J. 2015. Pathophysiology, Clinical Manifestation and Diagnosis
of Peritonitis. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences. Malaysia. 14 (10). PP
74-79.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai