Anda di halaman 1dari 1

8) Lendir darah sering tampak

Fase Laten Memanjang 9) Kepala janin terfiksasi di PAP diantara kontraksi


10) Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses
persalinan sesungguhnya
A. Definisi Fase Laten Memanjang
11) Ada penurunan kepala bayi
Menurut Sarono Prawirohardjo dalam buku pelayanan maternal dan neonatal fase
b. Persalinan Semu
laten memanjang adalah suatu keadaan pada kala I dimana pembukaan serviks
1) Tidak ada perubahan serviks
sampai 4 cm dan berlangsung lebih dari 8 jam.
2) Rasa nyeri tidak teratur
3) Tidak ada perubahan internal antara nyeri yang satu dan yang
B. Etiologi
lain
Menurut Rustam Mochtar (Sinopsis Obstetri) pada dasarnya fase laten memanjang
4) Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
dapat disebabkan oleh :
5) Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan saja
a. His tidak efisien (adekuat)
b. Tali pusat pendek
c. Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor)
6) Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
d. Kesalahan petugas kesehatan memastikan bahwa pasien sudah masuk dalam
7) Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus
persalinan (inpartu) atau belum (Faktor-faktor ini saling berhubungan satu
dengan intensitas rasa nyeri
sama lain)
8) Tidak ada lendir darah
9) Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
C. Penilaian Klinis
10) Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
Menurut Sarwono Prawirohardjo menentukan keadaan janin :
11) Pemberian obat yang efisien menghentikan rasa nyeri pada
1. Periksa DJJ selama atau segera setelah His. Hitung frekuensinya sekurang-
persalinan
kurangnya 1 x dalam 30 menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama fase
laten kala II.

2. Jika ketuban sudah pecah, air ketuban kehijau-hijauan atau bercampur darah,
pikiran kemungkinan gawat janin

3. Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah selaput ketuban pecah,
pertimbangkan adanya indikasi penurunan jumlah air ketuban yang mungkin
juga menyebabkan gawat janin. Perbaiki keadaan umum dengan E. Penatalaksanaan
memberikan dukungan psikologis. Berikan cairan baik secara oral atau 1. Penanganan secara umum (menurut Sarwono Prawirohardjo)
parenteral dan upayakan BAK. (1) Nilai secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebut termasuk
tanda-tanda vital dan tingkat hidrasinya. Apakah ia kesakitan dan
gelisah, jika ya pertimbangkan pemberian analgetik.
4. Bila penderita merasakan nyeri yang sangat berat berikan analgetik (2) Tentukan apakah pasien benar-benar inpartu
(3) Upaya mengedan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi
D. Diagnosis jumlah O2 ke plasenta, maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan
Menurut Suprijadi dalam buku asuhan intrapartum pada fase laten memanjang ini secara spontan dan mengedan dengan tidak menahan napas terlalu
memungkinkan terjadinya partus lama. Maka dari itu bidan harus bisa lama
mengidentifikasi keadaan ini dengan baik. (4) Perhatikan DJJ
Diagnosa partus lama ialah : 2. Penanganan secara khusus
Tanda dan Gejala Diagnosa (1) Apabila ibu berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada
1. Serviks tidak membuka :tidak didapatkan his/his tidak teratur Belum inpartu tanda-tanda kemajuan, lakukan pemeriksaan dengan jalan penilaian
2. Pembukaan serviks tidak melewati 4 cm sesudah 8 jam inpartu dengan his ulang serviks : Bila tidak ada perubahan penipisan dan pembukaan
yang teratur Fase laten memanjang serviks serta tak didapatkan tanda gawat janin, kaji ulang
3. Pembukaan serviks melewati kanan garis waspada partograf diagnosisnya kemungkinan ibu belum dalam keadaan inpartu
a. Frekuensi his kurang dari 3 x his per 10 menit dan lamanya kurang (2) Bila ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks lakukan
dari 40 detik amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau
b. Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasi tidak prostoglandin. Lakukan drip oksitosin dengan 5 unit dalam 500 cc
maju, sedangkan his baik dekstrose atau NaCl mulai dengan 8 tetes per menit, setiap 30 menit
c. Pembukaan serviks dan turunnya bagian janin yang dipresentasi tak ditambah 4 tetes sampai His adekuat (maksimum 40 tetes/menit) atau
maju dengan caput, terdapat moulase hebat, oedema serviks, tanda diberikan preparat prostaglandin. Lakukan penilaian ulang setiap 4
ruptura uteri imins, gawat janin Fase aktif memanjang jam. Bila ibu tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian
4. Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tidak ada kemajuan oksitosin lakukan seksio sesarea.
penurunan Kala II lama :Kekeliruan melakukan diagnosa persalinan palsu (3) Pada daerah yang prevelensi HIV tinggi, dianjurkan membiarkan
menjadi fase laten menyebabkan pemberian induksi yang tidak perlu yang ketuban tetap utuh, selama pemberian oksitosin untuk mengurangi
biasanya sering gagal. Hal ini menyebabkan tindakan operasi SC yang kemungkinan terjadinya penularan HIV
kurang perlu dan sering menyebabkan amnionitis. Oleh sebab itu maka (4) Bila didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
petugas kesehatan atau bidan harus benar-benar tahu atau paham tentang lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin 5 unit dalam 500 cc
perbedaan persalinan sesungguhnya dan persalinan palsu yaitu dengan ciri- dekstrose atau NaCl mulai dengan 8 tetes permenit setiap 15 menit
ciri sebagai berikut : ditambah 4 tetes sampai his adekuat (maksimum 40 tetes/menit atau
a. Persalinan sesungguhnya diberikan preparat prostaglandin, serta berikan antibiotika kombinasi
1) Serviks menipis dan membuka sampai persalinan yaitu amplisilin 29 gr IV. Sebagai dosis awal dan 1
2) Rasa nyeri dengan internal teratur gr IV setiap 6 jam ditambah dengan gestamisin setiap 24 jam.
3) Internal antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek (5) Jika terjadi persalinan pervaginam stop antibiotika pasca persalinan
4) Waktu dan kekuatan kontraksi bertambah (6) Jika dilakukan seksiosesarea, lanjutkan antibiotika ditambah
5) Rasa nyeri berada dibagian perut bagian bawah dan menjalar ke metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam sampai ibu bebas demam
belakang selama 48 jam.
6) Dengan berjalan menambah intensitas
7) Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan
intensitas rasa nyeri

Anda mungkin juga menyukai