Anda di halaman 1dari 49

SITI NUR UMA RIYAH F., S.Si.

T
DUA FAKTOR YG DIATUR HORMON TERLIBAT DLM
FISIOLOGI LAKTASI
1. PRODUKSI AIR SUSU IBU
 PROLAKTIN ( GLAND.PITUITARIA ANT )  PENTING UTK
PRODUKSI ASI.
 SELAMA HAMIL MENINGKAT DALAM SIRKULASI
MATERNAL,TAPI KERJANYA DIHAMBAT OLEH HORMON2
PLACENTA.
 STH PLACENTA LEPAS, ESTR. & PROG. MENURUN SAMPAI
TINGKAT DPT DILEPASNYA PROLAKTIN
 TJD PENINGKATAN SUPLAI DRH PD PAYUDARA &
DIEKSTRAKSI BHN2 PENTING UTK PEMBENTUKAN ASI.
 GLOBULIN,LEMAK,MOLEKUL2 PROTEIN AKAN
MEMBENGKAKKAN ACINI.
 PENINGKATAN PROLAKTIN DPT MENGHAMBAT OVULASI.
2. PENGELUARAN AIR SUSU
DUA FAKTOR TERLIBAT DLM MENGALIRKAN ASI
 TEKANAN DARI BELAKANG
TEKANAN DR GLOBULI AKAN MENDORONG GLOBULI
TSB KE DLM TUBULI LACTIFERI & PENGISAPAN BAYI
MEMACU SEKRESI LBH BANYAK
 REFLEKS NEUROHORMONAL
GERAKAN MENGHISAP YG BERIRAMA 
MENGHASILKAN RANGSANGAN SARAF YG TDP PD
GLAND.PITUITARIA POST  DIKELUARKAN
OKSITOSIN  SEL2 MIOEPITEL DISEKITAR ALVEOLI
BERKONTRAKSI  ASI TERDORONG KELUAR
REFLEKS DPT DIHAMBAT RASA SAKIT
 Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar
estrogen dan progesteron turun dalam 2 – 3 hari.
Dengan ini faktor dari hipotalamus yang
menghalangi keluarnya Pituitary Lactogenic
Hormone (prolaktin) waktu hamil, dan sangat
dipengaruhi oleh estrogen, tidak dikeluarkan
lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis.
Hormon ini menyebabkan alveolus – alveolus
kelenjar mamae terisi dengan air susu, tetapi
untuk mengeluarkannya dibutuhkan reflek yang
menyebabkan kontraksi sel – sel mioepitelia yang
mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar –
kelenjar tersebut. Reflek ini timbul jika bayi
menyusu.
 Penyebab:
1. Bendungan pada pembuluh darah dan
limfe
2. Sekresi ASI mulai banyak
3. ASI tidak dikeluarkan sempurna

 Keluhan
1. Payudara bengkak, keras dan berbenjol-
benjol
2. Payudara terasa panas dan nyeri
3. Bisa disertai peningkatan suhu
badan
Lama panas yg tjd berkisar 4-16 jam
dan suhu tbh berkisar 38°-39°C
4. Putting lebih datar
5. Kulit payudara merah mengkilat
6. Areola lebih menonjol
7. Ibu merasa tidak nyaman
 Pencegahan / penatalaksanaan:
1. susukan bayi segera setelah lahir
2. susukan bayi tanpa jadwal
3. jangan memberi minuman lain pada
bayi
4. lakukan masase dan keluarkan ASI
 Penanganan bendungan ASI bl ibu menyusui :
1. Susukan sesering mungkin ke-2 payudara
2. Berikan penyuluhan cara menyusui yg
benar
3. Mengurangi nyeri sblm menyusui :
- berikan kompres hangat pd dada sblm
meneteki atau mandi air hangat
- pijat punggung dan leher
-memeras susu cara manual sblm
meneteki dan basahi putting agar bayi
mudah menetek
DEMONSTRASI
Massase rolling /
punggung
4. Mengurangi nyeri stlh meneteki :
- gunakan bebat atau BH/sangga
payudara
- kompres dingin pd dada utk
mengurangi bengkak
- beri parasetamol 500 mg per oral
 Penanganan bendungan ASI bl ibu tdk
menyusui :
1. Berikan bebat dan BH yg ketat/sangga
payudara
2. Kompres dingin pd dada utk mengurangi
bengkak dan nyeri
3. Hindari pijat atau kompres hangat
4. Berikan parasetamol 500 mg per oral
5. Evaluasi 3 hr
 Mastitis adalah infeksi payudara
 Tjd akibat invasi jaringan payudara
(mis.glandular, jaringan ikat, areolar, lemak)
oleh organisme infeksius atau adanya cedera
payudara
 Organisme yg umum trmsk S.aureus,
strepstococci dan H.parainfluenzae
 Cedera payudara mgkn disebabkan memar
krn manipulasi yg kasar, pembesaran
payudara, stasis air susu ibu dlm duktus atau
pecahnya/fisura putting susu
 Bakteri dpt berasal dr bbrp sbr : tangan ibu,
tangan orang yg merawat ibu atau bayi, bayi,
duktus laktiferus, darah sirkulasi
 Tanda dan gejala :
1. Peningkatan suhu yg cepat (39,5°-40°c)
2. Peningkatan kecepatan nadi
3. Menggigil
4. Malaise umum, sakit kepala
5. Nyeri hebat, bengkak, inflamasi, area
payudara keras
 Penyebab :
1. payudara bengkak yg tdk disusukan adekuat
2. putting susu lecet, pecah atau fisura
3. BH yg terlalu ketat
4. nutrisi yg jelek dan kurang istirahat
 Pencegahan mastitis :
1. mencuci tgn menggunakan sabun anti
bakteri scr cermat
2. pencegahan pembesaran dg menyusui sejak
awal dan sering
3. posisi bayi yg tepat pd payudara
4. penyangga payudara yg baik tanpa
konstriksi
5. membersihkan hanya dg air dan tanpa
agen pengering
6. observasi bayi setiap hari thd adanya
infeksi kulit atau tali pusat
7. menghindari kontak dekat dg orang yg
diketahui menderita infeksi atau lesi
stafilokokus
 Jika tidak ada pengobatan bisa terjadi abses
payudara
 Sekitar 10% wanita dgn mastitis mengalami
abses
 Berdasarkan tempatnya infeksi payudara
dibedakan mjd :
1. Mastitis yg menyebabkan abses di bwh
areola mamae
2. Mastitis di tengah2 mamae yg
menyebabkan abses di tmpt itu
3. Mastitis pd jaringan di bwh dorsal dr
kelenjar2 yg menyebabkan abses antara
mamae dan otot2 di bwhnya
 Penanganan mastitis :
1. Berikan antibiotik dg dosis tinggi
- Kloksasilin 500 mg per oral 4 kali sehari
selama 10 hari
- atau eritromisin 250 mg per oral 3 kali
sehari selama 10 hari
2. Bantulah agar ibu :
- tetap meneteki (bakteri dalam ASI akan
dibunuh oleh asam dlm saluran
gastrointestinal bayi dan tdk akan
membahayakan bayi)
- bebat payudara/sangga payudara
- kompres dingin dan pengurutan ringan
sblm meneteki utk mengurangi bengkak
dan nyeri
3. Berikan antipiretik dan
analgetik (parasetamol 500 mg
per oral)
4. Evaluasi 3 hari
 Abses payudara adalah mastitis yg tdk mendapat
prwtn yg baik
 Tanda dan gejala abses :
1. discharge putting susu purulenta
2. demam remiten (suhu naik turun) disertai
menggigil
3. pembengkakan payudara dan sangat nyeri,
massa besar dan keras dg area kulit berwarna
berfluktuasi kemerahan dan kebiruan
mengindikasikan lokasi abses berisi pus
 Bila terjadi abses payudara maka
penanganannya adalah :
1. Berikan antibiotika
- Kloksasilin 500 mg per oral 4 kali sehari
selama 10 hari
- atau eritromisin 250 mg per oral 3 kali
sehari selama 10 hari
2. Drain abses
- anestesi umum dianjurkan
- lakukan insisi radial dari batas putting
ke lateral utk menghindari cedera atau
duktus
- gunakan sarung tangan steril
- tampon longgar dengan kassa
- lepaskan tampon 24 jam, ganti dg tampon
kecil
 Jika masih banyak pus, tetap berikan tampon dlm
lubang dan buka tepinya
 Yakinkan ibu utk :
1. Tetap meneteki meskipun masih keluar
nanah
2. Gunakan BH
3. Kompres dingin sblm meneteki utk
mengurangi bengkak dan nyeri
 Berikan parasetamol 500 mg bila perlu
 Evaluasi 3 hari
 Adalah peradangan suatu vena berhubungan
dg pembentukan thrombus
 Mrp reaksi radang pd suatu vena yg dpt
menyebabkan trombosis pd vena2 besar dan
menunjukkan pembuluh darah yg
terbendung, edema dan infiltrasi purulen
 Perluasan/invasi mikroorganisme patogen yg
mengikuti aliran darah sepanjang vena dan
cabang2nya
 Tjd di permukaan pembuluh darah subkutan
di ekstremitas atas dan bawah yg disebabkan
oleh terbentuknya pembekuan darah dlm
vena varicose superficial yg menyebabkan
stasis dan hiperkoagulasi pd kehamilan dan
nifas yg ditandai dg kemerahan atau nyeri
 Penyebab trombophlebitis pd ekstremitas
atas yg plg srg adl infus intravena terutama jk
memasukkan lar. asam/hipertonik yg
disebabkan krn faktor pemasangan dan
faktor kelancaran aliran cairan infus
(dpt meningkatkan aktivasi sytem koagulasi)
 turbulensi dan hambatan aliran darah atau
stasis mengganggu pembersihan faktor
koagulasi yg teraktivasi dan menyebabkan
tjdnya kontak antar trombosit dg dinding
pembuluh darah di daerah tsb, dmn
hambatan aliran darah dan perubahan
komponen faktor pembekuan darah dpt
menyebabkan TROMBOPHLEBITIS.
 Penyebab
1. Kurangnya ambulasi dini atau immobilisasi
 menyebabkan terjadinya akumulasi
leukosit dan trombosit yg teraktivasi 
menyebabkan gangguan pd sel2
endotel dan memudahkan trjdnya
trombosis
 istirahat baring yg lama menyebabkan
ketidakaktifan bentuk bekuan darah,
suplai darah yg membeku dan matinya
pembuluh darah
2. Nekrosis pembuluh darah (krn
pemasangan kateter, trauma, iritasi
zat/injeksi atau infeksi penyakit Bueger)
3. Peningkatan pembekuan darah (krn tumor
malignant, penyakit genetik, diet tinggi
lemak dan kontrasepsi oral)
4.Pd usia lanjut dikaitkan dg keadaan
prethrombotik akibat meningkatnya faktor
koagulasi, efisiensi pompa otot betis jg
menurun  mengakibatkan berkurangnya
aliran balik vena
 Faktor predisposisi : kurangnya ambulasi dini,
obesitas, peningkatan umur maternal dan
tingginya paritas, mempunyai riwayat pernah
SC sblmnya, varices, riwayat sebelumnya dari
trombophlebitis vena, anestesi dan
pembedahan dg kemungkinan trauma yg
lama pd keadaan pembuluh vena, anemia
maternal, hipotermi atau penyakit jantung,
endometritis dan varicosities, infeksi masa
nifas
 Trombophlebitis permukaan biasanya lebih
nyeri drpd trombosis vena krn letak proses
peradangannya berdekatan dg ujung2 syaraf
kulit  kulit sepanjang vena tsb akan mjd
erimatosa dan hangat, mgk terlihat sdkt
bengkak, vena dpt teraba
 Klasifikasi :
1. Pelviotromboplebitis
-mengenai vena2 dinding uterus dan
ligamentum latum yaitu vena uterina dan
vena hipogastrika
- yg plg srg adalah vena ovarica krn dr
fundus uteri mengalirkan darah dari
luka bekas plasenta
- penjalaran trombophlebitis dari vena
ovarica sinistra ke vena renalis dan vena
ovarica dextra ke vena cava inferior
 Tanda dan gejala :
1. nyeri perut bag.bawah/samping, timbul 2-3
hr masa nifas dg atau tanpa panas
2. menggigil berulang kali (30-40 mnt dg
interval bbrp jam, hampir tdk panas)
3. suhu naik turun scr tajam (36°C mjd 40°C)
diikuti dg penurunan suhu dlm 1 jam
4. penyakit dpt berlangsung slm 1-3 bulan
5. cenderung trbntk pus yg menjalar kemana2
terutama paru2
6. tdpt leukositosis
 Komplikasi :
1. pada paru : infark, abses, pneumonia
2. pd ginjal sinistra : nyeri mendadak diikuti
protein uria dan hematuria
3. pd persendian, mata dan jaringan sub kutan
 Penatalaksanaan :
1. rawat inap : penderita tirah baring utk
pemantauan gejala penyakit dan mencegah
emboli pulmonum
2. terapi medik : antibiotik dan heparin (jk tdp
tanda2/dugaan emboli pulmonum)
3. terapi operatif : pengikatan Vena Komunis
Iliaka dan Vena Ovarica
2. Tromboplebitis Femuralis/Flegmasia Alba
Dolens
-adalah trombophlebitis yg mengenai vena2
tungkai (vena femoralis, vena poplitea, vena
safena)
-penjalaran tromboplebitis  v.uterina,
v.hipogastrika, v.iliaka externa, v.femoralis
-tjd krn aliran darah lambat di daerah lipat
paha krn tertekan oleh ligamen inguinale
serta tingginya kadar fibrinogen pd masa nifas
-tanda dan gejala :
a. KU baik, suhu bdn sub febris slm 7-10 hr,
hari 10-20 mendadak suhu naik disertai
menggigil dan nyeri sekali
b. kaki dlm keadaan :
-sedikit fleksi dan rotasi keluar, lebih
panas dibanding kaki lain
-nyeri hebat pd paha dan daerah paha
-nyeri pd betis (spontan atau memijat
betis)
-oedema kdg tjd sblm/stlh nyeri : paha
bagian atas, jari2, pergelangan kaki
-slrh bagian dari salah satu vena pd
kaki terasa tegang dan keras pd paha
atas
-tanda homans : meregangkan tendo
aschiles (kaki diluruskan dg sdkt ditekan
agar tetap lurus, nyeri saat fleksi)
 Penanganan :
1. Perawatan :
-kaki ditinggikan utk mengurangi oedem
- lakukan kompresi pd kaki
-stlh mobilisasi kaki hendaknya tetap
dibalut elastik/kaos kaki panjang
2. Sebaiknya jangan menyusui
3. Terapi medik : pemberian antibiotika dan
analgetika
 Tanda dan gejala infeksi laserasi episiotomi
adalah :
1. Nyeri lokal
2. Disuria
3. Temperatur naik 38,3°C
4. Nadi < 100x/mnt
5. Tanda dan gejala dpt akut atau tiba2 pd
udara dingin dan pada suhu 104°F (40°C)
6. Edema
7. Sisi jahitan merah dan inflamasi
8. Mengeluarkan pus atau nanah warna
kehijauan
9. Luka kecoklatan atau lembab
10. Pemisahan/terlepasnya lapisan luka

 Setelahluka diperbaiki hrs dipantau scr rutin


agar tdk tjd tanda dan gejala infeksi
Pengobatan pd infeksi trmsk pd derajat luka
jahitan meliputi : membuka, debridement,
membersihkan luka dan obat anti mikroba
spektrum luas

 Selain episiotomi/laserasi trauma trmsk


memar, abrasi (tanda2 gesekan) tll kecil
untuk dijahit dan tjd pembentukan hematoma
hal ini disebabkan oleh objek asing spt spon
kassa yg kurang hati2 tertinggal dlm vagina

Anda mungkin juga menyukai