Anda di halaman 1dari 20

Bendungan Asi

OLEH

SULIKAH,SST,MKES
Pengertian:

 Engorgement adalah peningkatan aliran vena dan


limfa pada payudara dalam rangka mempersiapkan
diri untuk laktasi.
 Sering terjadi pada hari ke 3 atau ke 4 sesudah
melahirkan ketika payudara telah memproduksi air
susu dengan lancar.
 Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu
yang tidak lancar sehingga menyebabkan rasa nyeri
disertai dan kenaikan suhu badan
Lanjutan …

 Bendungan ASI karena penyempitan duktus


laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak
dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan
pada puting susu, kotor,
BH yang ketat.
Gejala Bendungan ASI

 Payudara terlihat membesar, bengkak


 Payudara terasa keras, panas
 Terdapat nyeri tekan, nyeri spontan
 Putting susu teregang menjadi rata
 Bayi sulit menghisap ASI
 ASI tidak mengalir dengan mudah
Penyebab terjadinya bendungan ASI

 Faktor frekuensi menyusui kurang


 Faktor hisapan bayi yang tidak kuat
 Pengosongan mamae yang tidak sempurna
 Faktor posisi menyusui yang tidak benar
 Puting susu terbenam, datar, terlalu besar
Dampak Bendungan ASI

 Stasis pembuluh limfe  tekanan


intraduktal/segmen pada payudaratekanan
seluruh payudara meningkat  payudara sering
terasa penuh, tegang, dan nyeri (WHO), walaupun
tidak disertai dengan demam. Terlihat kadangkala
putting susu lebih datar sehingga sukar dihisap oleh
bayi. Bendungan ASI yang tidak disusukan secara
adekuat akhirnya terjadi mastitis.
Penatalaksanaan

Jika ibu menyusui:


a. Sebelum menyusui kompres hangat dengan
handuk/washlap halus, pijat payudara dengan
lembut, mulai dari luar kemudian perlahan-lahan
bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hati
pada area yang mengeras.
b. Menyusui sesering mungkin dengan jangka waktu
10/15 menit bergantian.
c. Susui bayi dengan payudara yang bengkak dulu jika
ibu kuat menahannya,  bayi akan menyusui
dengan penuh semangat pada awal sesi menyusui
bisa mengosongkan dengan efektif.
Lanjutan…

d. Keluarkan ASI dari payudara yang bengkak setiap


kali selesai menyusui jika bayi belum menghabiskan
isi payudara yang bengkak tersebut.
f. Kompres dingin pada payudara sesudah menyusui.
g. Gunakan BH yang menopang
h. Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per
oral
i. Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengetahui
hasilnya.
Lanjutan…

Jika ibu tidak menyusui :


a. Gunakan BH yang menopang
b.Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi
bengkak dan nyeri.
c. Berikan parasetamol 500 mg per oral.
d. Jangan dipijat/dikompres hangat.
e. Lakukan evaluasi setelah 3 hari mengetahui
hasilnya.
MASTITIS

Pengertian:
 Mastitis merupakan suatu proses peradangan pada
satu atau lebih segmen payudara yang mungkin
disertai infeksi atau tanpa infeksi.
Diagnosis:

DX ditegakkan berdasarkan kumpulan gejala:


 Demam dengan suhu lebih dari 38,5°C
 Menggigil
 Nyeri atau ngilu seluruh tubuh
 Payudara menjadi kemerahan, tegang, panas,
bengkak, dan terasa sangat nyeri.
 Peningkatan kadar natrium dalam ASI bayi
menolak menyusu karena ASI terasa asin
 Timbul garis-garis merah ke arah ketiak.
Faktor risiko

 Riwayat mastitis pada bayi sebelumnya.


 Puting lecet  menyebabkan timbulnya rasa nyeri 
ibu menghindari pengosongan payudara secara
sempurna.
 Frekuensi menyusui jarang/waktu menyusui yang
pendek.
 Biasanya terjadi saat ibu tidak memberikan bayinya
minum sepanjang malam
 Ibu yang menyusui dengan tergesa-gesa
 Pengosongan payudara yang tidak sempurna
Lanjutan …

 Pelekatan bayi pada payudara kurang baik. Bayi


yang  menghisap puting menyebabkan puting
terhimpit diantara gusi atau bibir sehingga aliran
ASI tidak sempurna.
 Ibu atau bayi sakit.
 Frenulum pendek.
 Produksi ASI yang terlalu banyak.
 Berhenti menyusu secara cepat/mendadak, saat
bepergian.
 Penekanan payudara misalnya oleh bra yang terlalu
ketat atau sabuk pengaman pada mobil.
Lanjutan …

 Sumbatan pada saluran atau muara saluran oleh


gumpalan ASI, jamur, serpihan kulit, dan lain-lain.
 Penggunaan krim pada puting.
 Ibu stres atau kelelahan.
 Ibu malnutrisi  Hal ini berhubungan dengan daya
tahan tubuh yang rendah
Tatalaksana:

 Memperbaiki teknik menyusui


 Sering menyusui dimulai dari payudara yang
bermasalah
 Ibu yang tidak mampu menyusui harus memerah
ASI dari payudara dengan tangan atau pompa.
 Penghentian menyusui dengan segera memicu risiko
yang lebih besar terhadap terjadinya abses
 Pijatan payudara yang dilakukan dengan jari-jari
yang dilumuri minyak atau krim selama proses
menyusui dari daerah sumbatan ke arah puting juga
dapat membantu melancarkan aliran ASI.
Lanjutan…

 Ibu harus beristirahat


 Mengkonsumsi cairan yang adekuat
 Nutrisi seimbang
 Kompres hangat terutama saat menyusu akan sangat
membantu mengalirkan ASI.
 Setelah menyusui atau memerah ASI, kompres
dingin
 Keputusan untuk memilih kompres panas atau
dingin lebih tergantung pada kenyamanan ibu.
Lanjutan …

 Perawatan di RS dipertimbangkan bila ibu sakit


berat atau tidak ada yang dapat membantunya di
rumah.
 Selama di RS dianjurkan rawat gabung ibu dan bayi
agar proses menyusui terus berlangsung.
Terapi

 Ibuprofen sampai dosis 1,6 gram per hari tidak


terdeteksi pada ASI sehingga direkomendasikan
untuk ibu menyusui yang mengalami mastitis.
 Dikloksasilin atau flukloksasilin 500 mg setiap 6 jam
secara oral
 Antibiotik diberikan paling sedikit selama 10 – 14
hari
Komplikasi

 Penghentian menyusui dini


 Abses
 Mastitis berulang/kronis
 Infeksi jamur
Terimakasih

ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai