Anda di halaman 1dari 20

Assalamualaikum wr.

wb
Mual dan Muntah pada kehamilan
Nama kelompok 1
1. Bobby putra
2. Shonya hafifah hanif
3. Afrida
4. Aldona septiani
5. Arnaldio andiesta
6. Cindy tatania halim
7. Defi ariska
8. Desi dwinanda Dosen pembimbing :
Ns. Yelmi Reni Putri, S.kep,
9. Dian saleha MAN
10. Dila gusnita
11. Dinul ahmad
Kehamilan

Proses kehamilan merupakan matarantai yang


bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
(Manuaba, 2010).
Fisiologi pertumbuhan janin

Kehamilan berlangsung selama 40 minggu dengan


perhitungan bahwa satu bulan sama dengan 28 hari.
Kehamilan dianggap lewat bulan bila lebih dari 42
minggu. (Manuaba, 2010). Pada dua minggu pertama,
hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari
ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6
disebut mudigah (embrio) dan sesudah minggu ke-6
mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.
Usia kehamilan

Usia kehamilan dapat ditentukan dengan:


a. Menggunakan rumus Naegele.
Rumus Naegele dapat dihitung dengan menambahkan hari pertama
haid terakhir dengan tujuh dan bulannya ditambah sembilan. Contoh:
HPHT tanggal 15 January 1993, maka perhitungan perkiraan
kelahiran adalah 15 + 7 = 22; 1 + 9 = 10 sehingga dugaan persalinan
adalah 22 Oktober 1993.
b. Gerakan pertama janin. Dengan memperkirakan terjadinya
gerakan pertama janin pada usia kehamilan 16 minggu, maka
perkiraan usia kehamilan dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak akurat.
c. Perkiraan tinggi fundus uteri.
d. Penentuan usia kehamilan dengan ultrasonografi.
Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri.

1/3 di atas simfisis : 12 minggu


½ di atas simfisi pusat : 16 minggu
2/3 di atas simfisis : 20 minggu
Setinggi pusat : 22 minggu
1/3 di atas pusat : 28 minggu
½ pusat-prosesus xifoideus : 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus : 36 minggu
Dua jari (4 cm) dibawah prosesus xifoideus : 40 minggu
Mual muntah
Mual dan muntah pada kehamilan, atau lazim disebut
morning sickness, merupakan keluhan yang banyak dirasakan
wanita hamil, terutama pada awal kehamilan. Kondisi ini dapat
terjadi sepanjang hari, tetapi biasanya memburuk di pagi hari.
Hal ini disebabkan karena keadaan perut yang kosong, atau jika
wanita hamil tidak makan dalam porsi yang cukup.

Penyebab
Penyebab mual dan muntah pada kehamilan adalah
perubahan hormonal yang umum terjadi di awal kehamilan.
Biasanya terjadi pada minggu ke 6-8, serta mencapai
puncak pada minggu ke 12-14.
Gejala
 Gejala utama kondisi ini adalah rasa mual yang dapat diikuti oleh

muntah. Meski gejala tersebut lebih sering terjadi pada pagi hari,
tetapi juga dapat terjadi pada waktu lain. Terkadang, wanita hamil
juga merasakan nyeri di bagian ulu hati saat berada dalam kondisi
ini. Pada kasus yang cukup berat, wanita hamil dapat merasakan
mual dan muntah yang sangat hebat disertai kesulitan makan dan
minum. Kondisi ini disebut hiperemesis gravidarum.
Pengobatan
 Penanganan awal mual dan muntah pada kehamilan dapat

dilakukan di rumah. Bila Anda mengalami muntah di pagi


hari, tangani dengan mengonsumsi makanan kering seperti
roti dan biskuit, sebelum bangun dari tempat tidur. Anda juga
dapat menyantap makanan ringan yang tinggi protein seperti
keju sebelum pergi tidur.
Asuhan Keperawatan Kasus Mual dan Muntah
Seorang perempuan berusia 27 tahun hamil anak pertamanya
dengan usia kandungan 4 minggu mengeluhkan sering mual
muntah, tidak hanya pada pagi hari namun dari pagi sampai
malam akan merasakan mual muntah, tidak nafsu makan dan
badan letih. Pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati, setiap
makan pasien akan mual dan muntah. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapatkan data TD: 100/60 mmHg, Nadi
76x/menit, Pernafasan 20x/menit, Suhu 350c, Hb 10 gr/dl,
Konjungtiva anemis, muka dan bibir pucat, akral dingin, CRT 3’,
BB turun 2 kg, Lila 20 cm.
Pengkajian
1. Identitas Klien
 Nama : Ny. –

 Umur : 27 tahun

 Jenis kelamin : Perempuan

2. Riwayat Penyakit
 Keluhan utama : Pasien mengeluhkan sering mual muntah, tidak nafsu makan

dan badan letih.


3. Pemeriksaan Penunjang
 TD : 100/60 mmHg

 Nadi :76x/menit
 Pernafasan :20x/menit
 Suhu :350c

 Hb :10 gr/dl

 CRT :3’
 Lila :20 cm.
4. Data Fokus
DO DS
1. Pasien mengeluhkan sering mual 1. Pasien terlihat letih
muntah, tidak hanya pagi hari namun 2. Konjungtiva pasien anemis
dari pagi sampai malam 3. Muka dan bibir pasien terlihat
2. Pasien mengeluhkan tidak nafsu pucat
makan 4. Akral pasien teraba dingin
3. Pasien mengeluhkan badan letih 5. BB pasien turun 2 kg
4. Pasien mengeluhkan muntah 6. Hasil pemeriksaan didapatkan:
5. Pasien mengeluhkan nyeri pada • TD: 100/60 mmHg
ulu hati • Nadi 76x/menit
6. Pasien mengeluhkan setiap kali • Pernafasan 20x/menit
makan pasien akan mual dan muntah • Suhu 350c
• Hb 10 gr/dl
• CRT 3’
• Lila 20 cm.
Analisa Data
No Data Etiologi Problem

1. DS:
1. Pasien mengeluhkan sering mual muntah, tidak
hanya pagi hari namun dari pagi sampai malam
2. Pasien mengeluhkan muntah
3. Pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati
4. Pasien mengeluhkan setiap kali makan pasien
akan mual dan muntah Kehamilan Nausea
DO:
1. Pasien terlihat letih
2. Konjungtiva pasien anemis
3. Muka dan bibir pasien terlihat pucat
4. Akral pasien teraba dingin
5. Hasil pemeriksaan didapatkan:
TD: 100/60 mmHg
Suhu 350c
Hb 10 gr/dl
CRT 3’
Lila 20 cm.
No Data Etiologi Problem

2. DS:
1. Pasien mengeluhkan sering mual
muntah, tidak hanya pagi hari namun
dari pagi sampai malam
2. Pasien mengeluhkan badan letih
3. Pasien mengeluhkan muntah
4. Pasien mengeluhkan setiap kali
makan pasien akan mual dan muntah
DO: Kehilangan Hipovelemia
1. Pasien terlihat letih cairan aktif
2. Konjungtiva pasien anemis
3. Muka dan bibir pasien terlihat pucat
4. BB pasien turun 2 kg
5. Hasil pemeriksaan didapatkan:
• TD: 100/60 mmHg
• Nadi 76x/menit
• Hb 10 gr/dl
No Data Eiologi Problem

3. DS:
1. Pasien mengeluhkan sering mual muntah,
tidak hanya pagi hari namun dari pagi sampai
malam
2. Pasien mengeluhkan tidak nafsu makan
3. Pasien mengeluhkan badan letih
4. Pasien mengeluhkan muntah
5. Pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati Ketidakseimb
6. Pasien mengeluhkan setiap kali makan pasien angan nutrisi
akan mual dan muntah Mual muntah kurang dari
DO: kebutuhan
1. Konjungtiva pasien anemis tubuh
2. BB pasien turun 2 kg
3. Hasil pemeriksaan didapatkan:
TD: 100/60 mmHg
Nadi 76x/menit
Pernafasan 20x/menit
Suhu 350c
Hb 10 gr/dl
CRT 3’
Lila 20 cm.
C. Diagnosa Keperawatan

1. Nausea b.d kehamilan


2. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
mual muntah
Intervensi Keperawatan

N Diagnosa NOC NIC


o
1. Nausea b.d Setelah dilakukan Pengawasan nutrisi
kehamilan intervensi 1. Kaji penyebab mual dan muntah, tingkat energy,
keperawatan selama kelelahan, kelemahan
…x 24 jam. 2. Monitor asupan makanan dan cairan
Didapatkan kriteria 3. Monitor status nutrisi dan hidrasi
hasil: 4. Monitor BB
1. Gejala mual 5. Monitor hasil laboratuoiaum
berkurang sampai Nutrition management
hilang 1. Berikan informasi yang tepat mengenai kebutuhan
2. Kenyamanan fisik nutrisi kepada klien dan keluarga
dan psikologis 2. Anjurkan klien untuk membatasi minum 1 jam
3. Asupan sebelum makan, dan 1 jam setelah makan
makanan/cairan dan 3. Kalaborasi dengna dikter untuk pemberian ematik
haluaran seimbang dan pengndalian nyeri
4. Kalaborasi dengna ahli gizi tentang jumlah kalori
dan tipe nutrisi yang dibutuhkan klien
Kemoterapy management
1. Ajarkan klien dan keluarga untuk teknik relaksasi
nafas dalam bila merasa mual
2. Monitor TTV dan hemodinamik
N Diagnosa NOC NIC
o
2. Hipovolemia Setelah dilakukan Fluid management
b.d kehilangan intervensi 1. Pertahankan intake dan output yang
cairan aktif keperawatan selama akurat
…x 24 jam. 2. Monitor status hidrasi
Didapatkan kriteria 3. Monitor vital sign
hasil: 4. Monitor status nutrisi
1. Mempertahankan Hypovolemia management
urine output sesuai 5. Monitor status cairan termasuk intake
dengan usia dan BB, dan output cairan
BJ urine normal, HT 6. Monitor tingkat Hb dan Ht
normal 7. Monitor BB
2. TD, N, S dalam 8. Monitor adanya tanda dan gejala
batas normal kelebihan volume cairan
3. Tidak ada tanda
dehidrasi
N Diagnoda NOC NIC
O
3. Ketidakseimban Setelah dilakukan Nutrition Management
gan nutrisi intervensi 1. Kalaborasi dengan ahli gizi untuk
kurang dari keperawatan menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
kebutuhan selama …x 24 dibutuhkan pasien
tubuh b.d mual jam. Didapatkan 2. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
muntah kriteria hasil: kalori
1. Adanya 3. Berikan informasi tentnag kebutuhan
peningakatan nutrisi
berat badan sesuai 4. Kaji kemampuan pasien untuk
kebutuhan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
2. Tidak ada Nutrisi monitoring
tanda-tanda 1. Monitor adanya penurunan berat badan
malnutrisi monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
3. Tidak terjadi dilakukan
oenurunan berat 2. Monitor mual muntah
badan yang berarti 3. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai