3
Semua BBL cukup bulan yang sehat serta BBL
prematur berisiko rendah (dilahirkan setelah
kehamilan 32 minggu tanpa masalah pernafasan)
harus diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan sejak
dilahirkan.
3. Beberapa
antibodi
melewati
4. Antibodi ASI
disekresikan di
dalam ASI
Faktor pendukung Faktor penghalang
Pengosongan
payudara
Minum dengan botol,
prelacteal feeding,
Isapan dini Posisi tidak benar,
obat-obat ibu
Payudara sakit
Pemerasan
ASI
Minum
malam hari
Oksitosin menyebabkan
kontraksi sel-sel
mioepitel
Bayi menghisap
Dirangsang oleh Dihambat oleh
Refleks telan
Full Term Preterm
Fat 3.5
3.5
Protein
1.0 2.0
Fat
Protein
Lactose
IMD/ kontak kulit dengan kulit bayi
sangat dekat dengan ibunya, mencium
bau ASI dan mulai menghisap ketika
lapar
Bagian
Dagu bawah
menyentuh areola
payudara tidak
terlihat
Jika bayi tidak dapat menyusui,
pertimbangkan untuk menggunakan
gelas, sendok atau selang makanan.
Ketika ibu dan BBL terpisah atau BBL
tidak dapat menyusu, ibu harus
didorong untuk memompa dan
menyimpan ASI-nya untuk
mempertahankan produksi ASI dalam
jumlah yang memadai.
18
Mengeluarkan ASI dengan tangan
19
Mengeluarkan ASI dengan tangan
20
Pilihan Wadah: Keluarkan langsung ke
dalam gelas atau wadah plastik yang
steril dan bersih. Pemakaian kantung
plastik lunak tidak disarankan.
› Untuk BBL cukup bulan:
Digunakan botol plastik berat atau kaca yang
bersih. Wadah harus dicuci dengan menggunakan
air sabun panas serta dibilas dengan air panas.
› Untuk BBL prematur atau sakit
Digunakan botol plastik berat atau kaca steril.
22
› Segera setelah dikeluarkan, tutup wadah,
kemudian simpan di bagian terdingin dari lemari
es. Jangan menyimpannya di dekat pintu.
› Selalu gunakan ASI yang dikeluarkan lebih awal.
› Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang
bisa dihabiskan BBL dalam satu kali menyusui.
› Beri label setiap wadah dengan nama, tanggal
dan waktu serta jumlah.
› Jika ASI dibekukan, tinggalkan sedikit ruang
dalam wadah untuk pemuaian ASI.
23
Waktu Penyimpanan
Metode Penyimpanan
Maksimal
Suhu Kamar 6-8 jam
24
Cairkan ASI beku dengan “slow defrost” selama
satu malam dalam lemari pendingin.
Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku
hingga hangat. Panas berlebihan akan
memodifikasi atau menghancurkan enzim dan
protein.
Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena
lemaknya terpisah selama proses pembekuan.
Jangan pernah menggunakan microwave untuk
mencairkan atau menghangatkan ASI.
Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam
waktu 24 jam.
25
Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan
atau dicairkan setengah tidak dianjurkan.
Disarankan untuk menjaga ASI sedingin mungkin
tanpa membekukannya dan hanya
membekukannya ketika ASI sudah sampai di
tujuan akhir.
Jangan gunakan kembali bagian ASI yang tidak
habis untuk dipanaskan dan diberikan pada BBL.
Jangan gunakan kembali ASI yang tersisa dalam
botol karena mungkin telah terkontaminasi oleh
air liur BBL.
26
Memeras ASI, memberi minum dengan gelas
(Konseling menyusui, WHO 2004)
Dengan sendok
Pemberian ASI perah
Dengan pipa lambung
Menyusui tidak sering
Menyusui terlalu cepat atau buru-buru
Tidak menyusui malam hari
Salah posisi menyusui
Reflex oksitosin jelek (ibu cemas atau
kurang PD)
Pembengkakan payudara atau
mastitis
Meningkatkan frekwensi menyusui
Memperbaiki perlekatan
Membangun rasa percaya diri ibu