Anda di halaman 1dari 34

ASI adalah makanan sempurna untuk

semua bayi (sesuai usianya)

ASI sesuai untuk bayi prematur / BBLR

Semua BBLR membutuhkan ASI lebih


sering

ASI eksklusif dan tidak dibatasi adalah


bagian penting dari PMK
Keuntungan Menyusui Segera
 Pengisapan bayi merangsang
pelepasan oksitosin sehingga membantu
involusi uterus dan membantu
mengendalikan perdarahan.
 Memfasilitasi kedekatan hubungan ibu
dan BBL.
 Mengoptimalkan produksi ASI.
 Mudah dan ekonomis bagi ibu.

3
 Semua BBL cukup bulan yang sehat serta BBL
prematur berisiko rendah (dilahirkan setelah
kehamilan 32 minggu tanpa masalah pernafasan)
harus diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan sejak
dilahirkan.

 BBL harus diperbolehkan menyusui berdasarkan


keinginannya, siang atau malam hari, tanpa
adanya batasan mengenai frekuensi atau panjang
waktu menyusui.

 Kebijakan nasional Indonesia melindungi,


mempromosikan dan mendukung pemberian ASI.
Semua RS Sayang bayi harus mengikuti Sepuluh
Langkah Menyusui Dengan Berhasil seperti yang
tertera pada pernyataan WHO/UNICEF tahun 41989.
2. Leukosit
1. Ibu ibu
terinfeksi membuat
antibodi

3. Beberapa
antibodi
melewati
4. Antibodi ASI
disekresikan di
dalam ASI
Faktor pendukung Faktor penghalang

Pengosongan
payudara
Minum dengan botol,
prelacteal feeding,
Isapan dini Posisi tidak benar,
obat-obat ibu
Payudara sakit
Pemerasan
ASI

Minum
malam hari

Prolaktin di Impuls sensorik


dalam darah dari puting
Refleks Oksitosin

Oksitosin menyebabkan
kontraksi sel-sel
mioepitel

Impuls Sensorik dari


papila mammae ke otak

Bayi menghisap
Dirangsang oleh Dihambat oleh

• Rasa sayang • Cemas

• Suara bayi • Stres

• Melihat bayi • Sakit

• Rasa percaya diri ibu • Keraguan


Refleks Rooting

Ibu belajar untuk


memposisikan
bayi Refleks isap

Bayi belajar untuk


menyusu

Refleks telan
Full Term Preterm

Fat 3.5
3.5
Protein
1.0 2.0

7.0 Lactose 6.0


Komposisi ASI berbeda-beda

Colostrum Foremilk Hindmilk

Fat

Protein

Lactose
IMD/ kontak kulit dengan kulit  bayi
sangat dekat dengan ibunya, mencium
bau ASI dan mulai menghisap ketika
lapar

BBLR berisiko untuk tidak mendapatkan


cukup minum. Mereka memiliki sedikit
lemak dan cadangan gizi lainnya.

BBLR memiliki lambung yang kecil dan


tidak dapat minum dalam jumlah
banyak. Mereka mudah lelah.
BBLR memerlukan minum yang cukup untuk
pulih dari saat lahir dan untuk tumbuh,
tetapi mereka tidak punya cukup energi
untuk menghisap lama-lama.

BBLR membutuhkan pemberian minum


minimal tiap 2 jam

Bila BBLR tumbuh, mereka mampu untuk


minum lebih banyak dan tidak perlu
menetek sesering sebelumnya
 Pastikan posisi yang benar dengan
melihat hal-hal berikut ini:
› Kepala dan tubuh BBL dalam posisi
lurus.
› BBL menghadap ke payudara
dengan hidung menempel di puting
ibu.
› Tubuh BBL menempel pada tubuh
ibu.
› Seluruh tubuh BBL ditahan, tidak
hanya bagian leher dan bahu saja.
 Kelekatan yang baik saat menyusui
dapat dipastikan dengan melihat
semua hal di bawah ini:
› Dagu menyentuh payudara
› Mulut terbuka lebar
› Bibir bawah ke arah luar
› Lebih banyak daerah areola yang
terlihat di atas mulut daripada di bawah
mulut BBL
16
Bibir melipat keluar Mulut bayi terbuka lebar

Bagian
Dagu bawah
menyentuh areola
payudara tidak
terlihat
 Jika bayi tidak dapat menyusui,
pertimbangkan untuk menggunakan
gelas, sendok atau selang makanan.
 Ketika ibu dan BBL terpisah atau BBL
tidak dapat menyusu, ibu harus
didorong untuk memompa dan
menyimpan ASI-nya untuk
mempertahankan produksi ASI dalam
jumlah yang memadai.
18
Mengeluarkan ASI dengan tangan

› Cuci tangan sampai bersih.


› Jika mungkin, keluarkan ASI di tempat
yang tenang dan santai. Pikirkan hal-hal
menyenangkan mengenai bayi. Jika Ibu
merasa santai, refleks pengeluaran ASI
akan lebih baik.
› Berikan rasa hangat dan lembab pada
payudara selama 3-5 menit sebelum
mengeluarkan ASI.

19
Mengeluarkan ASI dengan tangan

• Tempatkan ibu jari di bagian atas payudara dan


empat jari di bawah payudara pada tepi areola.
• Tekan ke arah tulang iga kemudian dekatkan
dengan lembut – tepat di belakang areola. Ulang
dengan pola berirama
• Putar posisi jari-jari di sekeliling payudara untuk
mengosongkan semua daerah.
• Lakukan berselang-seling pada kedua payudara
setiap lima (5) menit atau ketika ASI mengalir
lambat, ingatlah untuk mengulang siklus pijat – usap -
tekan – keluarkan beberapa kali pada setiap
payudara.

20
 Pilihan Wadah: Keluarkan langsung ke
dalam gelas atau wadah plastik yang
steril dan bersih. Pemakaian kantung
plastik lunak tidak disarankan.
› Untuk BBL cukup bulan:
 Digunakan botol plastik berat atau kaca yang
bersih. Wadah harus dicuci dengan menggunakan
air sabun panas serta dibilas dengan air panas.
› Untuk BBL prematur atau sakit
 Digunakan botol plastik berat atau kaca steril.

22
› Segera setelah dikeluarkan, tutup wadah,
kemudian simpan di bagian terdingin dari lemari
es. Jangan menyimpannya di dekat pintu.
› Selalu gunakan ASI yang dikeluarkan lebih awal.
› Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang
bisa dihabiskan BBL dalam satu kali menyusui.
› Beri label setiap wadah dengan nama, tanggal
dan waktu serta jumlah.
› Jika ASI dibekukan, tinggalkan sedikit ruang
dalam wadah untuk pemuaian ASI.

23
Waktu Penyimpanan
Metode Penyimpanan
Maksimal
Suhu Kamar 6-8 jam

Lemari pendingin (-4°C/24°F) 48 jam


Lemari pembeku (Lemari es 1
Tidak dianjurkan
pintu)
3 bulan untuk BBL tidak
Lemari pembeku (Lemari es 2
sehat
pintu)
6 bulan untuk BBL sehat

24
 Cairkan ASI beku dengan “slow defrost” selama
satu malam dalam lemari pendingin.
 Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku
hingga hangat. Panas berlebihan akan
memodifikasi atau menghancurkan enzim dan
protein.
 Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena
lemaknya terpisah selama proses pembekuan.
 Jangan pernah menggunakan microwave untuk
mencairkan atau menghangatkan ASI.
 Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam
waktu 24 jam.
25
 Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan
atau dicairkan setengah tidak dianjurkan.
 Disarankan untuk menjaga ASI sedingin mungkin
tanpa membekukannya dan hanya
membekukannya ketika ASI sudah sampai di
tujuan akhir.
 Jangan gunakan kembali bagian ASI yang tidak
habis untuk dipanaskan dan diberikan pada BBL.
 Jangan gunakan kembali ASI yang tersisa dalam
botol karena mungkin telah terkontaminasi oleh
air liur BBL.
26
Memeras ASI, memberi minum dengan gelas
(Konseling menyusui, WHO 2004)
Dengan sendok
Pemberian ASI perah
Dengan pipa lambung
 Menyusui tidak sering
 Menyusui terlalu cepat atau buru-buru
 Tidak menyusui malam hari
 Salah posisi menyusui
 Reflex oksitosin jelek (ibu cemas atau
kurang PD)
 Pembengkakan payudara atau
mastitis
 Meningkatkan frekwensi menyusui
 Memperbaiki perlekatan
 Membangun rasa percaya diri ibu

Peningkatan berat badan yang adekuat


dan frekwensi BAK 5-6 x/hari merupakan
tanda bahwa bayi mendapatkan cukup ASI
Tips untuk menolong ibu meneteki BBLR

› Cari tempat yang tenang untuk meneteki


› Sistem saraf BBLR belum matang. Suara,
cahaya dan aktivitas dapat mengganggu
isapan
› Peras beberapa tetes ASI di puting payudara
untuk membantu bayi mulai menghisap
› Berikan bayi istirahat sejenak selama meneteki
› Menetek adalah pekerjaan berat bagi BBLR
.....Tips untuk menolong ibu meneteki BBLR

› Air susu yang terlalu deras pada bayi kecil


menyebabkan bayi batuk dan cegukan untuk
itu lakukan:
 Hentikan pemberian ASI untuk sementara
 Mulai menyusu kembali setelah nafas
normal
 Apabila ASI masih terlalu deras
 posisi ibu setengah baring

Anda mungkin juga menyukai