Anda di halaman 1dari 18

Posisi menyusui yang Benar

 Pastikan posisi yang benar dengan


melihat hal-hal berikut ini:
– Kepala dan tubuh BBL dalam posisi lurus.
– BBL menghadap ke payudara dengan
hidung menempel di puting ibu.
– Tubuh BBL menempel pada tubuh ibu.
– Seluruh tubuh BBL ditahan, tidak hanya
bagian leher dan bahu saja.
… Posisi Menyusui yang Benar
Kelekatan yang baik
 Kelekatan yang baik saat menyusui dapat
dipastikan dengan melihat semua hal di
bawah ini:
– Dagu menyentuh payudara
– Mulut terbuka lebar
– Bibir bawah ke arah luar
– Lebih banyak daerah areola yang terlihat di
atas mulut daripada di bawah mulut BBL

3
Posisi Perlekatan yang benar
Bibir melipat keluar Mulut bayi terbuka lebar

Bagian
Dagu bawah
menyentuh areola
payudara tidak
terlihat
Mengeluarkan ASI dengan tangan

– Cuci tangan sampai bersih.


– Jika mungkin, keluarkan ASI di tempat yang
tenang dan santai. Pikirkan hal-hal
menyenangkan mengenai bayi. Jika Ibu
merasa santai, refleks pengeluaran ASI akan
lebih baik.
– Berikan rasa hangat dan lembab pada
payudara selama 3-5 menit sebelum
mengeluarkan ASI.

5
Mengeluarkan ASI dengan tangan

• Tempatkan ibu jari di bagian atas payudara dan empat


jari di bawah payudara pada tepi areola.
• Tekan ke arah tulang iga kemudian dekatkan dengan
lembut – tepat di belakang areola. Ulang dengan pola
berirama
• Putar posisi jari-jari di sekeliling payudara untuk
mengosongkan semua daerah.
• Lakukan berselang-seling pada kedua payudara setiap
lima (5) menit atau ketika ASI mengalir lambat, ingatlah
untuk mengulang siklus pijat – usap - tekan – keluarkan
beberapa kali pada setiap payudara.

6
CARA MEMERAS ASI
Panduan Penyimpanan ASI

 Pilihan Wadah: Keluarkan langsung ke


dalam gelas atau wadah plastik yang steril
dan bersih. Pemakaian kantung plastik lunak
tidak disarankan.
– Untuk BBL cukup bulan:
 Digunakan botol plastik berat atau kaca yang bersih.
Wadah harus dicuci dengan menggunakan air sabun
panas serta dibilas dengan air panas.
– Untuk BBL prematur atau sakit
 Digunakan botol plastik berat atau kaca steril.

8
Panduan Penyimpanan ASI

– Segera setelah dikeluarkan, tutup wadah, kemudian


simpan di bagian terdingin dari lemari es. Jangan
menyimpannya di dekat pintu.
– Selalu gunakan ASI yang dikeluarkan lebih awal.
– Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang bisa
dihabiskan BBL dalam satu kali menyusui.
– Beri label setiap wadah dengan nama, tanggal dan
waktu serta jumlah.
– Jika ASI dibekukan, tinggalkan sedikit ruang dalam
wadah untuk pemuaian ASI.

9
Panduan Penyimpanan ASI (lanj.)

Waktu Penyimpanan
Metode Penyimpanan
Maksimal
Suhu Kamar 6-8 jam

Lemari pendingin (-4°C/24°F) 48 jam


Lemari pembeku (Lemari es 1
Tidak dianjurkan
pintu)
3 bulan untuk BBL tidak
Lemari pembeku (Lemari es 2
sehat
pintu)
6 bulan untuk BBL sehat

10
Mencairkan ASI

 Cairkan ASI beku dengan “slow defrost” selama satu


malam dalam lemari pendingin.
 Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku
hingga hangat. Panas berlebihan akan memodifikasi
atau menghancurkan enzim dan protein.
 Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena
lemaknya terpisah selama proses pembekuan.
 Jangan pernah menggunakan microwave untuk
mencairkan atau menghangatkan ASI.
 Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu
24 jam.

11
Membekukan & Menggunakan
Kembali ASI

 Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan atau


dicairkan setengah tidak dianjurkan.
 Disarankan untuk menjaga ASI sedingin mungkin
tanpa membekukannya dan hanya membekukannya
ketika ASI sudah sampai di tujuan akhir.
 Jangan gunakan kembali bagian ASI yang tidak habis
untuk dipanaskan dan diberikan pada BBL.
 Jangan gunakan kembali ASI yang tersisa dalam botol
karena mungkin telah terkontaminasi oleh air liur BBL.

12
Memeras ASI, memberi minum dengan gelas
(Konseling menyusui, WHO 2004)
Pemberian ASI perah
Dengan sendok
Pemberian ASI perah
Dengan pipa lambung
Penyebab “ASI Kurang”

 Menyusui tidak sering


 Menyusui terlalu cepat atau buru-buru
 Tidak menyusui malam hari
 Salah posisi menyusui
 Reflex oksitosin jelek (ibu cemas atau
kurang PD)
 Pembengkakan payudara atau mastitis
Penatalaksanaan “ASI Kurang”

 Meningkatkan frekwensi menyusui


 Memperbaiki perlekatan
 Membangun rasa percaya diri ibu

Peningkatan berat badan yang adekuat dan


frekwensi BAK 5-6 x/hari merupakan tanda
bahwa bayi mendapatkan cukup ASI

Anda mungkin juga menyukai